Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast
Results 21 to 40 of 51

Thread: Dalam negri vs Luar negri

  1. #21
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    [MENTION=912]234[/MENTION]
    None taken, mas.

    Mbok keluar hanya untuk membuktiken bahwa hanya dengan mempelajari bahasanya saja (Inggris) mbok bisa survive walaupun pas berangkat sempat nangis bersungai-sungai. Tapi karena tekat sudah mbulet ya maju terus.

    Bagaimana kalau si sulung ndak mau ke Jogja dan adik-adiknya ndak mau keluar kandangnya?

    ---------- Post Merged at 09:54 PM ----------
    [MENTION=922]Shaka_RDR[/MENTION]

    Ada apa dengan Ethiopia? Bumbu Indomie di luar kurang pedes, nyari bumbu buat bikin rendang juga ribet, melancong buat nasi padang, mahal dong. Pemasukan kurang karena istri berhenti kerja ngurus anak, duit buat kebutuhan anak, ndak cukup buat melancong.

    Apakah ndak ada harapan Indonesia bisa menjadi negara yang teratur, aman, nyaman, tempat bisa membesarkan dan merawat anak dengan tenang? Atau Shaka jadi cable supplier biar inet ndak lambreta

  2. #22
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by et dah View Post
    percuma punya lamborghini di indo tapi jalanan macet dan bolong-bolong
    Eh pernah liat di tv belanda tentang orang2 indonesia yg punya lamborghini, sampe empat!
    Mereka jg bingung, jalan jakarta bolong2 tp punya byk. Ternyata dia pakenya subuh2 bandung-jakarta nyeprint bolak balik.. hehehe..

    Di belanda malah jarang yg punya, percuma, sebab jalan2 tol di belanda maximal 130 km/jam.

  3. #23
    pelanggan tetap Shaka_RDR's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    1,330
    lebih besar harapan gw menang toto di singapore sebesar 10juta di CNY dibandingkan indonesia jadi negara yang teratur, aman, nyaman dalam 5 tahun ini donk

    klo ethiopia, bukannya itu underdeveloped countries?
    Space available for Ads.
    PM for nego

  4. #24
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    [MENTION=286]et dah[/MENTION]



    Sekedar sharing. Mbok pernah jalan ke suatu bukit di Sumatra Utara, nyari orang utan. Di tengah perjalanan tiba-tiba mbok lihat ada lampu-lampu kecil menerangi jalan setapak. Di ujung jalan itu ada rumah kayu, sederhana tapi modern. Ternyata ada orang kulit putih tinggal di sana, dengan istri orang Indonesia, membuka perkebunan karet dan memasang jalur listrik di daerah tersebut. I think the man is very 'rich'.

  5. #25
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    kalo mau gue pribadi, Keluar ngadu nasib.
    Alasan, masalah personal.
    Alasan yang bukan untuk di perdebatkan, maupun di diskusikan.
    A proud SpaceBattler now.

  6. #26
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Quote Originally Posted by Mbak Mbok
    Bagaimana kalau si sulung ndak mau ke Jogja dan adik-adiknya ndak mau keluar kandangnya?
    Saya merasa cukup lihai kok mbak Mbok kalo sekedar untuk "bersilat lidah" mempengaruhi dan meyakinkan anak2. Yg berat itu justru waktu mempengaruhi bojoku untuk mau melepas si sulung sekolah ke Jogja.

    Tapi itu dulu waktu awalnya aja lho, kalo sekarang hasilnya "doktrin" yg saya tanamkan ke mereka kayaknya malah kebablasan. Si sulung udah masuk SMA di Jogja tahun ajaran lalu dan alhamdulillah kayaknya betah, di Jogja suasananya enak katanya Sekarang dua adiknya malah pengin cepet2 nyusul kakaknya, maunya SMP nanti pengin di Jogja Sementara mboknya udah mulai sering merajuk nyindir2 nanyain "kapan kita pindah ke Jogja, mbok coba cari2 tanah dan nyicil2 bangun rumah dulu disana, dst" Jadinya sekarang saya yg malah mesti ngerem keinginan mereka.

    Rencana saya sih, insya Allah, si bungsu yg nanti saya susulkan duluan masuk SMA di Jogja (masih 7thn lagi sih hehe) baru setahun kemudian kakaknya yg cewek nyusul pas masuk kuliah. Nah setelah itu baru mikirin keinginan mboknya anak2 kalo memang masih pengin tinggal di Jogja.

    Anyway saya rasa2nya bukan tipe "memaksakan kehendak" kok mbak Mbok. Kalo pun anak2 menolak keluar kandang ya ndak apa2. Soale bagaimanapun, kampung halaman anak2 ya di nDepok, bukan Jogja, bahkan rumah sekarang harus saya pertahankan sbg tempat mereka setiap saat pengin "pulang kandang". Yaah...namanya juga angan2 dan cita2 sah2 aja kan. Aamiin.

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  7. #27
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    234: lucky kids ortuku, terutama bokap, juga penganut ide yang sama kaya 234 nih. ntah bagaimana dia meyakinkan ibuku jaman smp saya juga udah ditendang keluar kandang ke kota sebelah dan harus belajar mandiri dan belajar melihat dunia luar sendiri and i have to say, saya sangat beruntung diberi kepercayaan dan kesempatan untuk semua pengalaman itu semoga anak2 234 juga merasakan itu

    *jempol buat 234*

  8. #28
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Tq supportnya, Ndugu. Sbg ortu sih saya penginnya semua untuk kebaikan anak2 kedepan. Tapi kadang2 saya sendiri agak sulit untuk membedakan dan memisahkan "wilayah abu2" dlm soal motif, antara motif demi anak atau jgn2 itu motif terselubung dr diri saya pribadi yg terus terang memang sering terbersit keinginan untuk pulang kandang (hidup di Jogja). Jgn2, mudah2an jgn, apa yg saya lakukan itu ternyata hanya sekedar kamuflase aja padahal itu sebenarnya upaya untuk memuluskan "ambisi pribadi" saya untuk pulang kandang.

    Kalo udah muncul pikiran seperti itu saya biasanya bikin rencana pake skala prioritas seperti yg sekilas saya singgung dlm posting sebelumnya. Untuk anak2 ditempatkan pd prioritas pertama, sedangkan "ambisi pribadi" (kalo bisa disebut demikian) ada di prioritas setelah itu. Namanya juga usaha hehe, kalo bisa sih maunya ntar hasilnya bisa "sekali dayung dua pulau terlampaui". Aamiin.

    Btw kalo bojoku malah suka "ber-angan2" kalo nanti ada anakku yg kerja di LN, alesannya supaya bisa nengok anak sambil jalan2 ke LN katanya. *dasar emak2 hehe*

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  9. #29
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    [MENTION=39]ndugu[/MENTION]
    Kalau mbok mungkin ndak perlu pembantu tapi bakal cukup senang bisa mengadopsi keluarga yang kurang mampu, biar anaknya disekolahin, suaminya bantu-bantu nukang, dan istrinya nemenin simbok belanja atau masak.

    Mbok juga merasa missing out, ketinggalan berita. Dan entah kenapa kalau misalnya liburan ke Indo, I will only miss my home & kitchen here. Tapi kalau sudah di sini, I'll be missing everything there. Bukan hanya keluarga dan rumah di sana, tapi juga makanannya, suasana nongkrongnya, hebohnya. Walaupun pakai acara macet, karena banyak yang mbok lihat ketika terjebak macet. Ibu-ibu menjual kelapa muda, bapak-bapak tua menambal sepatu atau menjual kipas seperti yang mbok lihat di Ubud. Gosh.. they don't have much but they survive. I find that very interesting. To me that's life is all about, to have so much when you don't own much.

    I think I know how my life would turn out to be here. Nyaman, tentram, sejahtera, seperti jalan tol. Mungkin mbok lebih suka jalan yang belok-belok, masuk keluar kampung, yang banyak warung kelapa muda dan pisang gorengnya.

  10. #30
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    kalo melihat dari segi memiliki rumah, orang indonesia cenderung membeli rumah di singapura dari pada di negara lain, misalnya di australia



    Syarat Beli Properti di Singapura Cukup Pakai Paspor dan Bayar 3.500 Dolar

    Senin, 14 April 2014 08:46 WIB
    TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA -- Ada berbagai alasan orang kaya asal Indonesia membeli properti di Singapura. Salah satunya adalah, mudahnya proses pembelian properti untuk warga asing di negara dengan lambang Singa Putih itu.Agatha Shirly, Marketing Executive Property Sales Far East Organization, menjelaskan, syarat-syarat yang dibutuhkan membeli properti di Singapura cukup hanya bermodalkan paspor dan membuka account bank senilai 3.500 dolar Singapura.
    "Dengan suku bunga bank hanya 1,4 persen. Nanti pihak pengembang akan membantu dihubungkan dengan perbankan di sini, saat pengajuan pembelian. Itu saja syaratnya," katanya, Selasa (21/5/2013).
    Namun, di luar syarat administrasi, Anda yang ingin membeli properti di Singapura harus mempersiapkan dana lebih untuk day payment, sebesar 20 persen dari harga hunian.
    Selain itu, ada lagi pajak pembelian di awal yang harus dibayarkan, yakni sebesar 18 persen dari harga hunian. "Meski pajak pembeli tiap tahun naik, tidak menyurutkan orang Indonesia membeli properti di Singapura," katanya.
    Agatha bilang, selain pilihan lokasi, dan harga, investor juga melirik soal potensi sewa yang bisa diraih saat membeli properti di Singapura. "Orchard Road menjadi tempat paling favorit orang Indonesia membeli properti di sini," katanya.


    gimana dengan harga BBM di LN di bandingkan dngan di indonesia?
    atau harga cabe rawit di LN ?
    Last edited by neofio; 15-04-2014 at 10:34 PM.

  11. #31
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    yang bisa beli rumah di singapur cuman orang indo yang kaya kali
    di situ kan harga property lagi gila2nya. sala satu isu sosial yang ada di situ kan kegusaran orang2 singapur terhadap orang asing seperti orang indo yang beli2 di sana dan mengangkat harga properti yang ada, sehingga mereka sendiri ngga bisa afford beli properti di sana kalau seandainya tidak ada subsidi2 dari pemerintah

  12. #32
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    harga tanah n rumah di singapur mahal,

    skalian aja beli rumah di Abu Dhabi atau shanghai

  13. #33
    pelanggan tetap Shaka_RDR's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    1,330
    koq tiba2 jadi inget ini yah
    Space available for Ads.
    PM for nego

  14. #34
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    kandidat kota di LN untuk ditinggali

    1. MUNICHKarena : Telanjang di Depan Publik Legal di Munich




    2. Laguna Venice
    karena : Pulau Berhantu di Italia Bakal Dilelang


  15. #35
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Kalau tinggal tetep milih di Indonesia....
    Tapi pendidikan anak mungkin akan di luar.
    Alasannya..... ipar2ku diluar menderita

    Kalau sekedar jalan2 dan mengenal budaya orang lain aku hobby banget, tapi kalau disrh tinggal diluar Indonesia, jawabannya sdh pasti NO.
    Karena peluang dan kesempatan disini terbuka lebar. Investor aja seneng nyetor duit disini, apalagi kalo pemerintah memperjelas peraturan ttg investasi disini.
    Apa lagi makanan di sini, disetiap daerah punya menu fave sendiri. Coba.... kapan habisnya utk mencoba semua makanan khas daerah...

    Jadi enaknya jadi orang kaya di Indonesia, bisa melancong setiap saat keluar negri.
    Lagian kitakan udh terkenal dinegara mana aja..., di colosseum roma aja pedagang asongannya langsung teriak "muurahhhhh....muuuurrraaaahhhh...."

  16. #36
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    [MENTION=938]RAP[/MENTION]

    ada PKL di colloseum, yg bilang "murah,... murah"

    ada yg bilang "1 euro get 3....!!!!" ? ada?

  17. #37
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Ngak ada [MENTION=2140]neofio[/MENTION].
    Tapi kalo jalan2 ke Itali harga sovenir semakin keatas or utara semakin mahal. Padahal barangnya sama loh

  18. #38
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    [MENTION=938]RAP[/MENTION]

    penjualnya asli orang italia, atau pendatang dari negara lain ?


    di semua negara pasti ada orang Tionghoa.. emang mereka tuh berjiwa petualang

  19. #39
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    saya pilih tinggal di indo
    alasannya sama seperti Mbok (Mbok = "mbak" bahasa bali) Jamu

    Tinggal di LN memang dapat teratur dan hukumnya tertegakkan. bersih, tepat waktu dan yg baik2 itu
    tp banyak yg ada di indo, tp ga ada di LN, seperti ketidakaturan itu sendiri

    makanan nomor 1, suasana kekeluargaan (nongkrong) dan perubahan suhu utk yg tinggal di sub tropis
    saya pernah ga bicara selama seminggu waktu di negeri orang itu, menyesakkan....
    semiua org indo punya kesibukannya masing2. jadi kalo mau ngumpul perlu direncakan jauh2 hari, walaupun tinggalnya berdekatan
    nyari indomi seperti iklan indomi yg harus naek kereta 1 jam bolak balik. kalo pas ketemu masih ada ya syukur. nah kalo pas abis, ya rugi 100 rb transportasi
    nyari bakso harus abis duit 800 rb utk transportasi serta harga bakso yg 150 rb. udah gitu sambalnya ga enak
    sambalnya ga kayak di indo yg segar, disana pakenya sambal indofood

    tp saya tetap suka merantau, dan di indonesia masih yang terbaik. apapun suasanya dan kondisinya
    dulu pernah bilang ke [MENTION=196]noodles maniac[/MENTION], aq tetap cinta indonesia

  20. #40
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    orang Indonesia di mana-mana pasti ngeluh nomor satu soal makanan
    nggak ada yang nyamain yah masakan indo. ini yang bikin saya heran, kenapa telat sekali pemerintah menggalakkan promosi wisata kuliner indonesia. kalah dengan sushi jepang, peking duck china, lumpia vietnam, tom yam tailand, kari india, kebab turki.

    ayo mbok jamu buka warung makan indo di luar negeri saja, terus difranchise ke mana-mana
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •