Issue-nya lebih ke masalah penganggaran dan kerapihannya...
Misalnya, istri baru pulang dari Cina, dan dia minta dibantu mbersihin kartu kreditnya (kami selalu membayar lunas kartu kredit)... gubraks... jauh lebih banyak dari yang dianggarkan, sbagian besar untuk oleh-oleh...
Sbaliknya saya baru pulang dari Eropa, kartu kredit malah gak ada transaksi apapun. Segitu Euro yang saya bawa, segitu juga yang saya pake... gak lebih, karena saya sudah rencanakan sampe detil mau pergi ke mana dan belanja apa...
Saya gak pernah bilang orang ato update status kalau sedang jalan ke mana, supaya gak ditodong oleh-oleh
, tapi kalo ktahuan dan ada yang nagih oleh-oleh juga (makin lama makin jarang
), saya kasih tau di mana dia bisa beli sendiri barangnya...
Memang sih,
most of the time istri pake uangnya sendiri, jadi nggak ganggu keuangan keluarga... tapi keqi juga kalo ujug-ujug dia gumun "uangku kepake untuk apa aja ya, kok tinggal segini?"...
I know exactly where every cent of my money goes to ...
coz most of the time they only stay in my wallet