Spoiler for :
Aksi Danang Sutowijoyo, warga Yogyakarta yang membunuh anak kucing dengan senapan angin, bakal berbuntut panjang. Animal Defenders, organisasi penyelamat satwa domestik di Indonesia, berniat mempolisikannya. "Rabu, 5 Maret 2014 kami akan ke Yogya, melaporkan dia (Danang) ke penegak hukum," kata Doni Herdaru Tona, pendiri Animal Defenders, Senin, 3 Maret 2014.
Danang sedang ramai diperbincangkan. Musababnya, Danang mengunggah foto di media sosial Path yang menunjukkan bahwa dia telah menembak mati seekor anak kucing, kemudian menulis dengan bangga apa yang telah diperbuatnya:
"Anak kucing ini meregang nyawa di ujung laras Sharp Tiger (senapan angin) baru saya. Sempat mengalami kejang-kejang dan akhirnya mati 2 menit kemudian. 1 shot 1 kill. hahahaha....,". Begitu penggalan kalimat yang Danang tulis di Path tiga hari lalu.
Dari situ kecaman muncul di jejaring sosial Twitter. Beritanya juga masuk di forum terbesar Indonesia, Kaskus. Apalagi setelah diketahui Danang membunuh lebih dari lima kucing. Di akun Facebook-nya tertanggal 3 Mei 2013, pria tambun bertato itu juga mengunggah foto kucing mati yang berhasil ditembaknya.
Doni mengaku marah atas kekejaman Danang. Baginya, membunuh kucing dengan senapan, apalagi kucing tak berdosa, adalah perbuatan keji. Foto yang diunggah Danang juga, menurut dia, amat tidak layak untuk dibanggakan dan bisa jadi pengaruh buruk bagi orang lain. Doni dan kolega akan menuntut Danang lewat Pasal KUHP 302 tentang Perlindungan Hewan. Lewat pasal ini, Danang terancam dibui dua-tujuh tahun di penjara.
Sumber : TEMPO
Pemilik akun facebook Danang Sutowijoyo menuai kecaman di media sosial karena mengunggah foto kucing yang mati ditembaknya. Apa alasan lelaki berusia sekitar 30 tahun itu? "Karena mencuri lauk," katanya pada Tempo, Rabu 5 Maret 2014, di rumahnya, Dusun Jomblang, Tegaltirto, Berbah, Sleman.
Dalam obrolannya dengan Tempo, Danang memang sosok gahar dan tampak tidak menyesal dengan aksi kejamnya terhadap kucing. Dugaan media yang menyebutnya telah membunuh lima kucing dibantahnya. "Salah itu, sembilan kucing," katanya.
Terakhir kali dirinya membunuh kucing ketika mertuanya memasak sayur opor. Saat ruang makan sepi, mendadak, ada seekor kucing nyelonong masuk dan mencuri lauk. Ia pun memburu dan menembaknya.
Tabiat kucing ini yang membuat Danang jengkel. Aksinya menembak kucing, ia akui sebagai reaksi spontan. "Saudara saja saya pukul karena mencuri, apalagi kucing,"katanya. Kucing, bagi dia, adalah binatang liar. Dalam hukum pun, tak termasuk sebagai binatang yang dilindungi.
Danang menguburkan bangkai-bangkai kucing yang ditembaknya di depan halaman rumah. Meski mendapat gelar sadis di media sosial, ia mengatakan dirinya masih punya perasaan dalam memperlakukan bangkai binatang. "Gali saja (halaman), pasti banyak tulang-tulang."
Nama tulen Danang adalah Danang Sulistyo. Nama Danang Sutowijoyo hanya sekadar untuk nama akunnya di facebook.
SUMBER : TEMPO