Minimal Dua Minggu untuk Perbaiki Jalur Bojong Gede-Cilebut
BOGOR, KOMPAS.com — Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalur kereta rel listrik Cilebut-Bojong Gede yang terputus akibat longsor di kilometer 45+500 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan awal. Minimal, butuh waktu dua pekan untuk memperbaiki satu lajur rel.
Sebelumnya, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono mengatakan, dua hari mendatang diharapkan satu jalur sudah bisa dilintasi KRL. Oleh karena itu, mulai Kamis dan Jumat, pihaknya berusaha memutus kabel listrik aliran atas agar longsor tidak semakin merusak jaringan listrik aliran atas.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan, setelah berdiskusi dengan petugas teknis di lokasi longsor, mengatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan dari longsor begitu besar. Menurut dia, dua minggu itu pun baru sebatas satu lintasan yang bisa digunakan bergantian untuk kereta arah Jakarta ataupun arah Bogor.
Sementara ini, Kamis (22/11/2012), perjalanan KRL Jakarta-Depok berlangsung seperti biasa, sedangkan Bogor hanya dilayani hingga Stasiun Bojong Gede.
Akibat gangguan itu, setidaknya ada 32 perjalanan lintas Bogor dibatalkan hingga jalur bisa dilalui. Dengan begitu, setidaknya kapasitas angkut KRL Jakarta-Bogor berkurang sekitar 30.000.
Jalur rel sepanjang 200 meter longsor akibat banjir dari luapan Kali Baru sekitar 50 meter dari rel kereta, Rabu petang. Akibat gangguan itu, jalan di antara Bogor-Cilebut-Bojong Gede macet parah karena kendaraan pengangkut penumpang menuju dan dari Bojong Gede membeludak. .