Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 21 to 34 of 34

Thread: Efek Psikologis karena Suara/Bunyi/Visual

  1. #21
    pelanggan Casanova Love's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    451
    kl scr psikologis, sptnya ada pristiwa traumatis yg pernah dilihat/dialami.
    pristiwa traumatis itu ngga necessary hrs dialami sendiri, bisa juga krn mlihat (modeling).

    ingatkah apa ada kjadian yg mngagetkan di masa lalu?
    Kjadian itu mgkn dialami sndiri atau mgkn akibat adegan yg ditonton.

  2. #22
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Quote Originally Posted by Alip View Post
    Teknik bernapas yang saya sebut di atas, hitungan empat-empat, adalah standar di angkatan bersenjata.
    kalau pake bantuan alat biasanya proses ini dibantu oleh mesin biofeedback ya om?

    pola nafas benar berpengaruh besar ya, terlebih saat stress seringkali sulit mengatur pernafasan
    resting heart rate saya biasa dibawah 60, tapi saat merasa mengalami tekanan, resting heart rate
    saya dikisaran 67-75, segitu aja sering terasa ga tenang, apalagi waktu serangan panik datang
    Last edited by itsreza; 23-01-2014 at 11:56 AM.

  3. #23
    pelanggan tetap Alip's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    1,635
    Quote Originally Posted by Porcelain Doll View Post
    ada hubungannya ga sih dengan daya imajinasi dan penghayatan berlebihan saat menonton atau membaca sesuatu?
    fyi, saya kalo baca/nonton itu biasanya bener2 masuk ke dalam dunia yg ditonton/dibaca gitu
    apa ya istilahnya...empati??
    Identifikasi...
    menghayati suatu peran atau karakteristik tertentu sampai betul-betul bisa merasa bahwa dia adalah si karakter itu. Makanya sebelumnya saya tanya apa Popo banyak menimbun diri sendiri dengan khayalan-khayalan horror... bisa jadi memang tanpa disadari melakukan identifikasi.

    Quote Originally Posted by Porcelain Doll View Post
    mulai takut gitu, karena pernah lagi tidur siang sendirian di kamar
    terus ga tau kenapa, kaya ngerasa ada yg ngawasin di samping tempat tidur...sampe ngerasa gelisah sendiri dan kebangun
    ini pertama kalinya ngerasa takut sampe ga bisa tidur
    malemnya habis itu, nyoba tidur sendirian pertama kali, udah ga bisa lagi
    kebayang terus pengalaman tidur siang itu
    Perasaan diawasi merupakan salah satu bentuk ketakutan yang umum dan sebenarnya wajar. Spesies manusia pada dasarnya bukan predator alami, terbukti dari badan kita yang tidak bertaring, kita adalah mangsa.

    Seperti juga jenis mangsa yang lain, kita punya kecenderungan untuk selalu awas terhadap lingkungan sekitar, selalu merasa ada predator yang mengintai dari balik semak-semak atau dari gelapnya malam. Popo tidak perlu merasa kuatir jika perasaan ini muncul, pahami saja sebagai bagian dari mekanisme pertahanan diri alami kita. Setiap dia muncul, segera lihat-lihat ke sekitar dan sesudah semua dirasa aman (yang biasanya sih iya), bisa bilang ke diri sendiri "beres, parameter secured" atau sejenisnya. Intinya memberi tahu bahwa alarm sudah ditindaklanjuti dan semua beres, alarm sudah bisa dimatikan.

    Jangan dibawa kejauhan bahwa kita sedang diamati oleh sosok makhluk gak jelas dan gak nampak mata... di lingkungan tradisional kita memang banyak yang mengajari bahwa perasaan ini berarti kita sedang diintai oleh makhluk halus. Jangan dipercaya. Ini betul-betul alarm alami kita yang sedang bekerja secara teratur. Para pemburu jaman dulu paham sekali bahwa rasa takut ini sangat penting bagi keselamatan mereka di dalam hutan, dan di hutan yang mereka takuti adalah pemangsa, bukan makhluk halus. Saya sendiri oleh Bapak dilatih untuk menyalakan alarm ini secara rutin, dan kalau di tempat ramai sampai delapan detik sekali. Jadi tiap delapan detik saya melakukan scan ke sekitar, jangan sampai bisa disergap dari belakang. Tentu saja sudah banyak tidak relevannya di jaman sekarang.

    Jadi saran saya sih, Popo,
    • Takut bukan musuh kita atau sesuatu yang berbahaya. Takut adalah tanda bahaya, bukan bahaya itu sendiri.
    • pahami bahwa rasa takut itu wajar dan alami, dia adalah mekanisme pembelaan diri kita... dan
    • kalau tidak ada bahaya, bisa segera dimatikan. Caranya bisa dengan nafas, atau mendengarkan musik (atau kalau yang normal sih, cukup dengan sedikit niat saja).
    • kurangi hal-hal yang belakangan ini jadi penyebab rasa takut, atau setiap kalau muncul, jangan dihindari, hadapi sambil diamati baik-baik. Biasanya nanti kelihatan bahwa penyebabnya sendiri tidak berbahaya, tapi rasa takut Popo yang membuatnya terlihat berbahaya...
    • Sebagai tambahan, ada baiknya ditambah dengan kegiatan, misalnya olahraga fisik. Ini membiasakan badan Popo untuk menghadapi strss sehingga tidak mudah ditekan oleh rasa takut.

    ***

    Quote Originally Posted by itsreza View Post
    kalau pake bantuan alat biasanya proses ini dibantu oleh mesin biofeedback ya om?
    Iya, tapi gak banyak yang bisa akses ke situ... kecuali kalau sudah sampai kasus parah, sebaiknya jangan menggantungkan diri pada alat.

    Quote Originally Posted by itsreza View Post
    resting heart rate saya biasa dibawah 60, tapi saat merasa mengalami tekanan, resting heart rate
    saya dikisaran 67-75, segitu aja sering terasa ga tenang, apalagi waktu serangan panik datang
    Segitu sih masih normal lagi, Za...
    "Mille millions de mille milliards de mille sabords!"

  4. #24
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    saya sih ga pake biofeedback om, sekedar pernah coba demo produknya, saya
    lebih suka cara tradisional, merasakan dan mengenali perubahan di diri sendiri.

    resting HR normal untuk sebagian orang 80bpm, tapi terasa perbedaanya lho,
    kalau HR ada di kondisi lebih rendah, sub 55bpm dan stabil, rasanya damai sekali

  5. #25
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    kalau menurutku, suara, bunyi dan visual itu hanya pemicu. Ketakutan sebenarnya perlu dipahami lagi sebabnya.
    Popo kalau ada suara ga jelas terus lsg dngr musik..itu hanya meredam, pola tarikan nafas, relaxing time dsb..hanya peredam sementara,
    Sebagaimana obat peredam yang temporary, dosisnya harus terus ditingkatkan. Repotkan, dari mulai nafas hitungan empat-empat, naik jadi enam-enam..hehhe..terus sejam sejam. Metong donk ya..hehhehe

    kalau dibiarkan terus, lama-lama entar kalau ada blitz atau cahaya sedikit, juga takut, denger suara langkah bekicot, takut...de el el ..

    Pahami dulu ada apa dengan cinta eh, dengan popo , what, what is it that makes you fear so much about this world?

    Oiya, kalau menurutku juga nih, hitungan nafas empat-empat, katanya kan standar di militer, bagi prajurit yang akan menghadapi musuh. Nah, iya..itu bagi seseorang yang sudah tau bahwa di depannya ada musuh. Nah kalau Popo? ketika dia ketakutan karena entah suara kaki, teriakan dsb, disuruh nafas empat2 terus? Ga menyelesaikan masalah kata gw. Ketakutan Popo menurut gw ketakutan yang imajiner. false alarm.
    IMHO ya..gw kan ga belajar ilmu psikolohis
    Last edited by Alethia; 23-01-2014 at 02:05 PM.
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  6. #26
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    sus ale ahli di bidang keperawatan dan kejiwaan ya

  7. #27
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    makasih sus aleee....

    *minta suntik*
    Popo Nest

  8. #28
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    @Porcelain Doll

    Popo takut dengan suara-suara atau dengan kesendirian? Kalau mendengar suara-suara itu tapi ndak lagi sendirian, masih takut kah?

    Dulu mbok takut dengan suara-suara yang ndak jelas padahal banyak orang di rumah. Nasib kemudian membuat mbok kerja di tempat terpencil dan tinggal sendirian di rumah yang di halaman belakangnya ada kuburan. Terus-terang tiap mau gelap mbok deg-degan, ndak berani melihat ke luar jendela, apalagi kalau ada suara-suara, langsung ngumpet di bawah celimut.

    But one night, tiba-tiba ada suara dari luar jendela, manggil-manggil. Mbok terbangun, kaget banget, deg-degan. Mbok dengerin sampai akhirnya mbok sadar bahwa itu suara laki-laki iseng yang tahu mbok tinggal sendirian di rumah itu. Mbok tahu posisinya persis di luar jendela kamar. Pelan-pelan mbok ambil pentungan kayu (iya, mbok punya) lalu mbok pukul teralis jendela kuat-kuat. Lalu mbok hidupkan semua lampu luar, ndak lama kedengeran ada yang kabur.

    Sejak itu mbok tidur dalam rumah yang gelap gulita tapi lampu luar nyala. Kalau ada suara-suara mbok segera lihat-lihat (seperti kata om Alip) karena imajinasi kita sering lebih menyeramkan daripada situasi yang sebenernya. Jadi jangan takut to overcome your fear. Kalau ada suara-suara, dengarkan sampai Popo mengenali suara-suara itu.

  9. #29
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    *catet sus ale pendengarannya tajem, bisa denger langkah bekicot

    *catet jangan ngagetin mbok jamu tiba-tiba, ntar dipentung kayu
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

  10. #30
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    [MENTION=1220]mbok jamu[/MENTION]: kalo soal tidur itu, kayanya masalah ga berani sendirinya aja, karena jadi terbiasa ada orang di sebelah
    tapi kalau soal lain2 yg menyangkut suara, ga terlalu ngaruh sih meskipun hubby atau mertua di sebelah
    takutnya itu tetep ada

    cuma kalo sendirian banget di rumah, ga ada siapa2...jadi over sensitif denger apa2 saking sunyinya
    untung ada ayam yg kadang bikin keributan

    eh iya...tapi ini cuma di rumah yg sekarang aja sih kayanya
    kalo rumah ortu atau rumah yg lain, ga apa2
    Popo Nest

  11. #31
    pelanggan setia Bi4rain's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Neverland
    Posts
    2,539
    ^Po, gw ngalamin hal yang serupa ma lu. Ga tau penyebabnya apa, tapi mungkin....dari contoh pengalaman gw bisa ambil suatu kesimpulan entah benar apa kagak, ga berani jamin juga

    Spoiler for serupa tapi tak sama?:
    Jadi gini...dulu gw sama sekali ga ada takut2nya sama yg namanya jembalang, hantu, baik yg amrik maupun impor Thailand/jepang/korea
    Tapi semakin umur bertambah, gw semakin penakut sama hal2 beginian, apalagi yg nongolnya dadakan
    Klo gw pikir2 sendiri, mungkin karena awareness gw sama sekitar meningkat, maka meningkat pula pengertian gw ttg ketakutan (hantu, dikagetin, dll), dan semakin mengerti maka semakin takut pula gw-nya

    Do I make sense there?

    Dulu, gw nonton The Ring sendirian, cuek bebek. Malah ngantuk.
    Nonton The Grudge di kosan teman, pulang tengah malam di jalan sepi plus jalan kaki, berani aja.
    Sekarang...klo diajakin nonton horror, musti prepare sama hantunya, baca2 dulu di wikipedia sinopsisnya
    Nge-klik image yg agak serem, rasa merinding bisa menjalar perlahan ke sekujur badan

    My theory is....karena berkembang "kepekaan" gw dengan lingkungan sekitar (bukan ngomongin sixth sense loh)
    Gw menjadi lebih peka terhadap hal yg menakutkan

    Penyebabnya mungkin sejak gw nonton Film keren sekaligus terkutuk "SHUTTER"
    Penampakan hantunya oke lah, tapi yang menjadi akar ketakutan gw adalah kebenaran dibalik cerita, the ugly truth that haunts more than the ghost themselves

    Klo bisa gw tilik lagi, kayaknya mulai dari sana ketakutan gw muncul


    Bisa telusuri kembali Po, diinget2 segalam macam detil ttg ketakutan-mu itu
    A kid at heart

  12. #32
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    wow...thanks banget, bi, sharingnya....
    kalo kesimpulan elo itu bener2, berarti g bisa pake teori yg sama buat ngejelasin kenapa g gampang 'emosional' juga untuk hal2 lain
    jadi karena awareness terhadap sekitar meningkat ya?

    mungkin dulu g cuek banget...sekarang jadi ga begitu cuek
    gitu kan maksudnya
    Popo Nest

  13. #33
    pelanggan setia Bi4rain's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Neverland
    Posts
    2,539
    ^I think so. Ini alasan gw menjelaskan kondisi gw sekarang, mungkin sama kayak manusia Yunani dulu menjelaskan gejala alam..... salah kabeh

    mungkin dulu lu ga takut, tapi semakin lu sadar hal2 yg bikin kondisi menaktkan pada umumnya, bisa jadi kita terbiasa dan lebih memperhatikan detil yg umumnya bikin kita takut.
    A kid at heart

  14. #34
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    Gampangnya mungkin :
    Dulu ga dipikirin, jadi ga takut.
    Sekarang dipikirin + jd kepikiran,
    Buktinya sampe bikin thread,
    jadinya takut beneran... .

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •