Page 3 of 3 FirstFirst 123
Results 41 to 46 of 46

Thread: Pemenuhan Quota 30%, Perlu Ga Sih?

  1. #41
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    Tetep ndak perlu pakai kuota. Apakah selama ini perempuan dilarang jadi caleg? Ndak toh.. Kenapa sedikit? Lha karena perempuan itu sendiri ndak berminat. Titek. Kenapa mesti dipaksa, berpolitik itu mesti kesadaran sendiri.
    talk to the feminists then
    "And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."

    --Oliver Queen (Smallville)

  2. #42
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    kalo ngikuti logikanya mbok jamu, lebih tepat sistem preferensi dari pada kuota. Kayak:

    Female candidates are particularly encouraged to apply for xxx positions. In order to apply for a position ...


    stimulannya yaitu paket khusus jika keterima sebagai anggota dewan misalnya baby sitter berkualifikasi tinggi untuk setiap anak, cuti datang bulan sebulan sekali, cuti hamil dan melahirkan hingga setahun ...

    Kadang perempuan juga kurang tertarik jadi anggota dewan karena opportunity costnya lebih tinggi. Sementara ini sediakan faktor supply sambil mengembangkan faktor demand.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  3. #43
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Quote Originally Posted by noodles maniac View Post
    Ntar cewek-cewek gak punya hak untuk bicara di dewan dong mbok kalo gak ada kuota sama sekali? ntar cewek-cewek pada protes karena dianggap pemerintah gak peduli dengan aspirasi cewek karena gak dapet kuota sama sekali?
    Apakah cewek-cewek ndak punya hak untuk bicara di depan dewan tanpa kuota tsb?

    ---------- Post Merged at 08:37 AM ----------

    Quote Originally Posted by Ronggolawe View Post
    talk to the feminists then
    Apakah kuota ini ide para feminist? I don't think so. Dan kalau ada perempuan mau jadi caleg apakah artinya dia seorang feminist?

  4. #44
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    ngga ngerti ah, Mbo'
    mungkin Indonesia cuma ikut-ikutan saja pake kuo
    ta-kuota an

    http://www.quotaproject.org/country.cfm
    "And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."

    --Oliver Queen (Smallville)

  5. #45
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    susahnya adalah merubah cara pandang perempuan itu sendiri yang kebanyakan gak terlalu meperdulikan aspirasi politiknya. Isu ini beberapa kali kulempar ke beberapa group yang isinya emak2, rata2 apatis, cuek dan ga mau tau tentang perlunya keterwakilan perempuan di legislatif. Bahkan ada yang dengan ekstrim , membawa agama, mengatakan perempuan tak layak duduk sebagai anggota legislatif.

    Jadi sih, daripada capek2 membuat aturan quota itu, lebih baik memberikan pelajaran politik pada para perempuan perlunya keterwakilan suara mereka di legislatif

  6. #46
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    Apakah cewek-cewek ndak punya hak untuk bicara di depan dewan tanpa kuota tsb?

    ---------- Post Merged at 08:37 AM ----------

    Apakah kuota ini ide para feminist? I don't think so. Dan kalau ada perempuan mau jadi caleg apakah artinya dia seorang feminist?
    Ngeliat fenomena politik di Indonesia sih mbok... sama rakyat Indonesia yang mereka wakili aja suka lupa (ato pura-pura lupa) apalagi 'cuma' aspirasi perempuan
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

Page 3 of 3 FirstFirst 123

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •