Derbyshire - Usai menjalani operasi
pengangkatan rahim, Sharon Birks merasakan
sakit di perutnya. Awalnya, hal ini dianggap
lumrah oleh Sharon. Tapi siapa sangka rasa
sakit itu ternyata disebabkan oleh sarung
tangan operasi yang tertinggal di perutnya.
Wanita berusia 42 tahun ini menjalani
histerektomi di Royal Derby Hospital dan ia
menahan rasa sakit pasca operasi selama tiga
hari. Dokter pun sempat mengira rasa sakit
Sharon karena infeksi. Lantas, Sharon diberi
antibiotik.
"Sangat mengerikan sekali ketika aku pergi ke
toilet dan merasa ada sesuatu yang jatuh di
dalam perutku. Lalu aku merasakan sesuatu
seperti karet yang menyembul di luka
operasiku," kisah Sharon.
Dengan nekat, Sharon pun menarik karet yang
akhirnya ia ketahui adalah sarung tangan plastik
yang digunakan dokter saat mengoperasinya.
Tak pelak, darah pun mengucur deras setelah
Sharon berhasil menarik sarung tangan itu
keluar.
"Aku hanya merasa nyeri dan pusing lalu aku
langsung menghampiri perawat. Kemudian
mereka melakukan pemeriksaan internal karena
aku ingin ketika pulang ke rumah sudah tidak
ada masalah lagi yang aku hadapi," tutur
Sharon.
Dikutip dari NY Daily News , Selasa (3/12/2013),
lima jam setelah operasi, Sharon merasa tidak
enak badan. Kemudian, dokter melakukan scan
di kandung kemih ibu enam anak ini. Dokter
pun memberi antibiotik untuk menghilangkan
rasa sakit di perut Sharon sebab tim dokter
berpikir ia mengalami infeksi.
"Aku benar-benar merasa sakit di perut seperti
ada sesuatu yang terjepit. Bagaimana jika
sarung tangan itu akan terus ada di perutku,"
ujar Sharon.
Bahkan, wanita asal Derbyshire ini sempat
berpikir rasa sakitnya akibat pengaruh kateter.
Hingga ia pesimistis untuk bisa pulang ke
rumah. Menurut Sharon, seharusnya hal itu
tidak terjadi. Kini, pihak rumah sakit telah
mengajukan permohonan maaf pada Sharon
dan tengah melakukan investigasi.
"Kami sangat menyesal dan meminta maaf yang
sebesar-besarnya atas apa yang terjadi pada ny
Birks. Kami sudah melakukan investigasi dan
akan kami evaluasi dengan segera," kata Sue
James dari Royal Derby Hospital.