Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 20 of 23

Thread: Seluruh Penduduk Bakal Dapat Jaminan Pensiun

  1. #1
    pelanggan panda's Avatar
    Join Date
    Apr 2013
    Posts
    330

    Red face Seluruh Penduduk yang menjadi peserta BPJS Bakal Dapat Jaminan Pensiun

    Bila saat ini hanya pegawai negeri sipil yang mendapatkan tunjangan pensiun, per 1 Juli 2015 mendatang seluruh penduduk Indonesia berhak mendapatkan tunjangan pensiun.

    Tunjangan pensiun akan diberikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kepada seluruh peserta aktif iuran pensiun PT Jamsostek selama minimal 15 tahun.

    "Tunjangan pensiun diberikan setiap bulan setelah peserta berusia 55 tahun dan akan terus diberikan kepada istrinya hingga anaknya hingga berusia 25 tahun," ujar Dirut Jamsostek Elvyn G. Masyasya ketika bertandang ke Graha Pena Jakarta, kemarin.

    Tunjangan pensiun tidak hanya diberikan pada pekerja sektor formal, melainkan juga terbuka pada pekerja nonformal yang mendaftar untuk menjadi peserta BPJS.

    Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pekerja formal harus membayar iuran sebesar 8 persen, dimana 5 persen diantaranya dibayarkan perusahaan yang mempekerjakan dan 3 persen dibayarkan oleh pekerja.

    "Bila peserta belum genap 15 tahun membayar iuran pensiun saat pensiun, BPJS nantinya akan memberikan tunjangan pensiun dalam bentuk lumpsum (diterima tunai) sebesar iuran pokok dan hasil pengembangannya," terang Elvyn.

    Mulai 1 Januari 2014, Jamsostek akan bergabung dalam BPJS dan mulai melakukan pengalihan pelayanan jaminan kesehatan ke PT Askes. Nantinya, Jamsostek akan memberikan fasilitas jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua. Sementara, pada 2015 akan ditambahkan jaminan pensiun.

    "Kalau saat ini perusahaaan masih boleh memilih salah satu jaminan yang diberikan, mulai 1 Januari 2014 seluruh jaminan BPJS wajib diberikan pada pekerja. BPJS juga memiliki wewenang inspeksi ke perusahaan dengan sanksi pidana 10 tahun atau denda Rp 5 miliar bagi pengusaha yang tidak ikut BPJS," papar Elvyn.

    Untuk mendapatkan jaminan kecelakaan kerja, peserta harus membayar iuran yang berkisar 0,22 persen hingga 1,74 persen dari take home pay. Bila terjadi kecelakaan semasa kerja, pekerja akan mendapatkan manfaat sebesar 48 kali gaji terakhir.

    "Khusus untuk kecelakaan kerja yang menyebabkan kelumpuhan atau cacat yang menetap, jumlah manfaatnya akan bertambah menjadi 56 kali gaji, karena kita berasumsi mereka membutuhkan perawatan lebih panjang dibandingkan kecelakaan kerja biasa," terangnya.

    Sementara, iuran kepesertaan untuk program jaminan kematian sebesar 0,3 persen dari gaji kotor. Seluruh peserta jaminan kematian akan memperoleh santunan sebesar Rp 21 juta bila mengalami kematian dalam masa kepesertaan. Total iuran kepesertaan, diluar tunjangan pensiun, nantinya akan menjadi 5,7 persen dari total gaji kotor.

    "Iuran ini akan menjadi terkecil kedua di dunia setelah Nigeria. Bandingkan dengan Malaysia yang mewajibkan iuran jaminan sosial 22 persen dari gaji, Singapura 34 persen gaji, dan negara-negara di Eropa yang 40 persen gaji kotornya digunakan untuk membayar iuran jaminan sosial," pungkas Elvyn.



    Sumber : JAWA POS
    Last edited by panda; 22-11-2013 at 11:22 AM.

  2. #2
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    *seluruh penduduk yang menjadi peserta BPJS

    jangan sampai judulnya menyesatkan pembaca

  3. #3
    opera's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    http://www.opera.com/
    Posts
    4,852
    sempet seneng tp kecewa stlh baca komen nya itreza

  4. #4
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    judulnya sudah menyesatkan saya

  5. #5
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    lho kan udah, jamsostek emang ada penjaminan pensiun kog

  6. #6
    pelanggan tetap Alip's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    1,635
    ^
    makanya saya jadi heran... ini bedanya apa dengan yang berlaku sekarang bagi karyawan swasta yang sudah ikut jamsostek (bukannya wajib?)

    Quote Originally Posted by panda View Post
    "Bila peserta belum genap 15 tahun membayar iuran pensiun saat pensiun, BPJS nantinya akan memberikan tunjangan pensiun dalam bentuk lumpsum (diterima tunai) sebesar iuran pokok dan hasil pengembangannya," terang Elvyn.
    Duh, saya dapetnya lumpsum dong... hiks, padahal maunya yang bulanan ituh...


    Quote Originally Posted by panda View Post
    "Iuran ini akan menjadi terkecil kedua di dunia setelah Nigeria. Bandingkan dengan Malaysia yang mewajibkan iuran jaminan sosial 22 persen dari gaji, Singapura 34 persen gaji, dan negara-negara di Eropa yang 40 persen gaji kotornya digunakan untuk membayar iuran jaminan sosial," pungkas Elvyn.
    Iya sehh... tapi lihat apa yang mereka dapat sebagai jaminan sosial dan bandingkan dengan punya kita...
    Last edited by Alip; 22-11-2013 at 04:50 PM.
    "Mille millions de mille milliards de mille sabords!"

  7. #7
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Sama saja, bedanya pelayanan BPJS terintegrasi: jamsostek, jamkesmas, dan askes
    sesuai dengan amanah pada undang-undang BPJS.

  8. #8
    pelanggan River's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    274
    member KM ada yang udah jadi anggota BPJS Kesehatan?
    plus minusnya gabung BPJS apa sih?

  9. #9
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    gratong tapi ribet

    soalnya musti pake surat rujukan, ga boleh direct ke rumkit.
    setiap fasilitas tindakan sehari hanya boleh satu kali. #cmiiw

  10. #10
    klo g salah obatnya juga dikurangi. jatah sebelumnya dapet buat satu bulan,jadi dapet buat 2 minggu.
    eniwe,askes juga pake rujukan kok kalo mau ke rs selain rujukan. biasanya peserta askes kan berobatnya ke dokter keluarga yg ditunjuk askes sesuai domisili ato puskes. kalo peralatannya kurang memadai kita baru minta rujukan ke rs yg kita mau.
    cuma ya itu..fasilitas gratis, obatnya generik. kadang yg miris obat buat anak sama orang dewasa disamain. beda takaran. kasian kan anak umur 2-3 tahun di kasih tablet segede apaan. kalo tablet samsung mah seneng aja anaknya.
    Good friends, good books, and a sleepy
    conscience: this is the ideal life.
    Mark Twain

  11. #11
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Quote Originally Posted by etca View Post
    gratong tapi ribet

    soalnya musti pake surat rujukan, ga boleh direct ke rumkit.
    setiap fasilitas tindakan sehari hanya boleh satu kali. #cmiiw
    etca udah daftar ya? kalo soal nggak boleh langsung ke rumkit, itu emang sistem yg dipake askes, supaya ditangani lebih cepat sama dokter umum dulu. sapa tau nggak parah2 amat.
    mungkin selain bjps perlu juga kita ada tambahan lain untuk memperlonggar pilihan jaminan kesehatan.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  12. #12
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    bukan daftar non,
    gw kan buruh pabrik, otomatis terdaptar dalam jamsostek.
    nah tahun ini jamsostek ganti atau terintegrasi jadi BJPS.


    kemarin pas preventif gw ke rumkit mau rontgen, mumpung sakitnya belum parah.
    garagara ga punya waktu banyak bwt antri n bolak balik urus ini itu, akhirnya bypass pilih bayar sendiri.
    soalnya selama dua hari berturut2 itu gw ke rumkit, rontgen n konsul dan siangnya gw teuteup ngantor.

  13. #13
    lum ikut jamsostek
    Gambang suling, ngumandhang swarane
    tulat tulit, kepenak unine
    uuuunine.. mung..nreyuhake ba-
    reng lan kentrung ke-
    tipung suling, sigrak kendhangane

  14. #14
    pelanggan River's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    274
    berarti sekarang masih banyakan minusnya yah?
    jadi berpikir2 nih mau daftar bpjs apa ikut asuransi swasta ajah..
    eh tapi katanya tahun 2019 seluruh penduduk wajib ikut bpjs, jadi mau ga mau harus ikut yah..

    [MENTION=809]cherryerichan[/MENTION] dulu ikut askes? kalo begitu berarti setelah jadi bpjs kualitas pelayanannya malah berkurang dong? hmm

  15. #15
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    [MENTION=147]River[/MENTION]
    saya mau update nih pengalaman pribadi

    dua bulan yang lalu saya ke dokter spesialis,
    trus ama beliau langsung dirujuk ke IGD karena udah parah banget namun ngeyel ga mau dirawat inap
    berhubung saya bayar cash, pelayanannya lumayan lah,
    diseberang saya pakai fasilitas BJPS, sendirian pulak. agakagak dicuekin.
    saya ga tahu apakah fasilitas yang diberikan sama atau tidak.

    Hari ini... err sakit saya kambuh lagi sejak hari Sabtu dan hari ini lumayan parah, obat yang biasa gw pakai pun ga ngefek.
    Berhubung Senin ada tiga meeting dan ga mau drop mengingat kejadian dua bulan yang lalu.
    akhirnya saya sendirian naik taksi langsung menuju IGD *karena hari ini Minggu dan dokter yang dituju ga ada*
    pas ditanya pembayaran mau via apa, iseng saya menjawab, "Emang BJPS bisa tanpa rujukan?"
    Lalu mbaknya bagian perawatan bilang, "Bisa"

    Uhuiii!!
    Tanpa birokrasi belibet yang musti puanjaaangggg itu. Mungkin karena ini di IGD kali yak.
    Palingan tadi agak repot fotokopi kartu BJPS dan Surat Elegibilitas Peserta RS, soalnya jalan kaki sendiri nyebrang ke luar rumkit. Untung dekat.
    Dan hasilnya saya bebas biaya IGD, biaya dokter, biaya alat, obatobatan (kebetulan resepnya masih dalam cakupan BJPS)
    cuman saya cuma dapat 1 ampul, eh apa ya namanya.. beda ama dua bulan yang lalu di IGD ampe midnite saking banyaknya varian obat.
    Ga tahu apakah mungkin dokternya ngeliat gw masih bisa jalan sendiri, beda dibandingkan dua bulan yang lalu pasrah duduk manis di kursi roda
    Mungkin memang begitu, karena tadi abis dari rumkit udah berasa mendingan banget dan sempat ke gereja yang sore.

  16. #16
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by etca View Post
    [MENTION=147]River[/MENTION]
    saya mau update nih pengalaman pribadi

    dua bulan yang lalu saya ke dokter spesialis,
    trus ama beliau langsung dirujuk ke IGD karena udah parah banget namun ngeyel ga mau dirawat inap
    berhubung saya bayar cash, pelayanannya lumayan lah,
    diseberang saya pakai fasilitas BJPS, sendirian pulak. agakagak dicuekin.
    saya ga tahu apakah fasilitas yang diberikan sama atau tidak.

    Hari ini... err sakit saya kambuh lagi sejak hari Sabtu dan hari ini lumayan parah, obat yang biasa gw pakai pun ga ngefek.
    Berhubung Senin ada tiga meeting dan ga mau drop mengingat kejadian dua bulan yang lalu.
    akhirnya saya sendirian naik taksi langsung menuju IGD *karena hari ini Minggu dan dokter yang dituju ga ada*
    pas ditanya pembayaran mau via apa, iseng saya menjawab, "Emang BJPS bisa tanpa rujukan?"
    Lalu mbaknya bagian perawatan bilang, "Bisa"

    Uhuiii!!
    Tanpa birokrasi belibet yang musti puanjaaangggg itu. Mungkin karena ini di IGD kali yak.
    Palingan tadi agak repot fotokopi kartu BJPS dan Surat Elegibilitas Peserta RS, soalnya jalan kaki sendiri nyebrang ke luar rumkit. Untung dekat.
    Dan hasilnya saya bebas biaya IGD, biaya dokter, biaya alat, obatobatan (kebetulan resepnya masih dalam cakupan BJPS)
    cuman saya cuma dapat 1 ampul, eh apa ya namanya.. beda ama dua bulan yang lalu di IGD ampe midnite saking banyaknya varian obat.
    Ga tahu apakah mungkin dokternya ngeliat gw masih bisa jalan sendiri, beda dibandingkan dua bulan yang lalu pasrah duduk manis di kursi roda
    Mungkin memang begitu, karena tadi abis dari rumkit udah berasa mendingan banget dan sempat ke gereja yang sore.
    Err bukannya aturannya begitu ya ca, kalo klinik referensi tutup langsung ke ugd, makanya saya selalu bilang sama staff kalo sakit bisa tahan sampe malam atau hari libur langsung ke ugd pasti langsung diperiksa
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  17. #17
    pelanggan setia porcupine's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Bintan
    Posts
    4,132
    iya bener, kalo masuk UGD ngga perlu rujukan, bisa langsung diambil tindakan - tapi ini kalo kasusnya memang sudah gawat yah

    kalo belum, biasanya ama dokter resident nya akan dibalikin nyuruh kita ke Puskesmas terdekat dulu
    ~Radio Kopimaya~

  18. #18
    omong-omong soal BPJS

    program tsb sptnya yng disasar adlh pekerja sektor formal
    betul gak? (cmiiw)

    klo betul
    lalu program semacam BPJS yng menyasar pekerja informal namanya apa yak?
    Last edited by pasingsingan; 18-06-2014 at 01:36 PM.
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  19. #19
    pelanggan tetap jojox's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Jekardah
    Posts
    1,169
    sik...formal dan gak formal kan intinya di NIK.

    Seseorang kl memiliki NPWP yg dibuat berdasarkan NIK ktp tunggal, by-name-by-address, yah berarti diakui negara haknya si WN tsb untuk mendapatkan (eligible) social welfare kayak BPJS itu mas. Redundan dong kl bikin sistem utk sektor non-formal. Arahnya toh ke depan di-formal-ken semua. Banyak sistem yg akan diintegrasikan terkait Kependudukan Pencatatan Sipil sampe tingkat Kelurahan. Bayangin skalanya, dan ...kerepotan-nya, terlepas anggarannya.
    Ini program paling seksi Kemendagri ke depan.
    Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.

  20. #20
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by porcupine View Post
    iya bener, kalo masuk UGD ngga perlu rujukan, bisa langsung diambil tindakan - tapi ini kalo kasusnya memang sudah gawat yah

    kalo belum, biasanya ama dokter resident nya akan dibalikin nyuruh kita ke Puskesmas terdekat dulu
    Kalo tip dari gw om, kslo belum parah tunggu sampe klinik/puskesmas rujukan tutup pasti ditangani ama dokter rs, soalnya denger2 gossip tetangga klinik yg kasih rujukan sering ditegur dan dikurangi "fee" sama jamsostek, tapi itu tahun lalu yah, kalo sekarang kan ditangani askes jadi belum denger ya
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

Page 1 of 2 12 LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •