you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
gaji tinggi atau besar, itu hak setiap karyawan/bu
ruh untuk merasa kurang... yang mereka tuntut se
benarnya bagian dari margin keuntungan yang se
lama ini lari ke pemilik perusahaan (pemilik modal/
capital).
jadi ngga ada urusannya, buruh yang sudah bergaji
5jt+ perbulan dianggap kemaruk karena menuntut ke
naikan gaji.
kalau jajaran top manajemen nya bergaji+bonus ampe
milyaran per-tahun, belum lagi pemilik mengantongi
keuntungan hingga puluhan milyar per-tahun, wajar
saja buruh-buruh menuntut "share" yang lebih besar.
buruh punya motor 250cc kok dianggap kaya, wong
Karakter si Tom Hank cuma Pramuniaga Senior di Wall
Mart punya rumah besar dan mobilnya Cheeroke
ini kenapa barang2 milik buruh yang digugat? Yang dilihat, kenapa buruh selalu demo minta kenaikan gaji? Pasti ada akar masalah yang belum selesai, lihatnya itu ke sana.
Lagipula, coba deh bikin data, banyakan mana sih buruh yang punya segala rumah, motor bagus, emas2an dibanding yang ga punya itu semua?
Jangan mentang2 wartawan ngeblow up ada yang demo pake motor mahal, digugat deh semua buruh...pake bis mahal, digugat juga...
Coba deh lihat, ngapain itu buruh rajin amat demo sedang yang kerja di sudirman kagak? Benarkah mereka ngelunjak? gimana dengan jaminan kesehatan mereka, jaminan hari tua mereka? Benarkah mereka semakin malas?
Ada apa sebenarnya? Nyatanya berita PHK sepihak juga yang paling sering kena itu buruh, karena mereka cuma karyawan kontrak. Tinggal kontrak ga diperpanjang, mereka ga dapet apa2
Nah kalo sisi sini menarik bahasnya, sekedar info pengusaha yg diwakili apindo (minimal yg di batam) setuju mereka yg bayar premi asuransi tapi dengan syarat mereka yg pilih pihak asuransinya tapi pemerintah baca Jamsostek menolak (cos u know why ) dan pengusaha juga meminta penggantian sistem pesangon dan ini ditolak buruh (baca serikat buruh), sekedar info dengan sistem yg sekarang, seorang buruh yg bekerja 10 tahun, bisa dapat pesangon antara 20-30 bulan gaji.
dan alasan utama banyaknya karyawan kontrak dan outsourcing adalah masalah di pesangon itu, perush lebih suka bayar mahal ke perush outsourcing dan leibh suka melatih karyawan baru justru di masalah pesangon itu
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Jadi pesangonnya yang memberatkan buat perusahaan ya om. Thanks buat infonya.
Saya heran kalo para buruh mau ikut ngejar margin. Emang mereka tau margin perusahaan berapa? Apa mereka tau sumber pendanaan perusahaan dan kompleksitas urusan finansial perusahaan? Mereka nuntut minta gaji sekian itu rasional nggak? Kalo masih di bawah UMR menurut saya sangat rasional. Tapi kalo sudah di atas yho jelas perusahaan mikir2. Jumlah buruh bukan satu dua biji. Kalo upah dinaikin karena demo, itu insentif bagi buruh untuk males2an. Toh ntar tinggal demo lagi kalo mau naik gaji.
Saya tetap setuju penggajian berdasarkan produktivitas. Nggak bakal ada lagi demo2 kalo itu ditegakkan. Sehingga buruh sadar kalo mau naik gaji ya mesti lebih produktif, bukannya malah pergi demo.
Kenapa top eksekutif gajinya super tinggi? Karena produktivitas mereka sangat tinggi dengan jam kerja luar biasa. Kalo mereka kerjanya nggak bener juga tinggal dipecat aja sama pemilik modal diganti yang baru.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
di tempat gw, iya.
serikat pekerja baru berdiri kira2 satu tahun. dan bener2 ada perbedaan beberapa karyawan setelah dia ikut serikat.
menurut yg ikut serikat, kerja rajin dan tidak gaji juga sgitu2 aja.
(emg bener sih... )
yg bikin sebel, mreka srg ngomporin karyawan lain yg ga ikut supaya kerja seadanya juga.
lha, UMR nya itu sendiri yang digugat karena belumMereka nuntut minta gaji sekian itu rasional nggak? Kalo masih di bawah UMR menurut saya sangat rasional.
memenuhi kriteria kebutuhan hidup layak.
lha kok heran.. diskursus borjuis vs proletar kanSaya heran kalo para buruh mau ikut ngejar margin. Emang mereka tau margin perusahaan berapa? Apa mereka tau sumber pendanaan perusahaan dan kompleksitas urusan finansial perusahaan?
ada disitu
bagaimana cara meningkatkan produktivitas?Saya tetap setuju penggajian berdasarkan produktivitas. Nggak bakal ada lagi demo2 kalo itu ditegakkan. Sehingga buruh sadar kalo mau naik gaji ya mesti lebih produktif, bukannya malah pergi demo.
pelatihan, training dan pendidikan... bisa ngga
itu dipenuhi tanpa gaji yang layak?
sekedar bekerja rajin itu sih, ganti aja ama ro
bot
yakin top eksekutif akan memberikan produktiviKenapa top eksekutif gajinya super tinggi? Karena produktivitas mereka sangat tinggi dengan jam kerja luar biasa.
tas tinggi, kalau gaji nya kurang dari gaji standar
top eksekutif?
oia..klo dsini mnurut gw emg merekanya yg pgn gitu2 aja tapi pgn gaji naik.
kmrn ada yg mau dipromosikan jd team leader, dia menolak, alasannya takut ga bisa. tapi bbrp kali demo buruh kmaren ikut mulu. padahal klo jd team leader kan gajinya bakal naik
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
yang gw gak ngerti sekarang adalah... kenapa sih dengan UMP Rp. 2,2 juta aja sekarang masih gak cukup, masih mo nuntut sampe Rp. 3,7 juta -kalo gak salah-. Di kantor gw kenaikan sampe jadi 2,2 aja para karyawan udah seneng banget, syukur alhamdulillah lho.. baca artikel demo begini, apalagi kalo ngeliat kendaraan yang dibawa begitu? orang persepsi nya langsung negatif laah...
Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi
Impossible is nothing!
maka itu ada namanya peran pemerintah, tri partit, ga bisa dua golongan aj.
maunya pengusaha ya untung sebesar2nya, buruh ya maunya gaji sebesar2. pemerintah ngatur soal UMR, berdasarkan besaran hidup layak, selain itu aturan jaminan pesangon, hari tua, cuti dlsb.
pemerintah yang baik akan bijaksana menanggapi ini, ga berpihak dan cari win-win solution.
perusahaan juga punya hitung2an sendiri. kalau gaji buruh berlebihan ya konyol di dia, ngapain usaha tapi udah pasti rugi. bakal cari negara lain yang lebih kompetitif gaji buruhnya.
maka itu Indonesia kalau mau meningkat, ya ga sekedar mengandalkan buruh tanpa kompetensi, harusnya meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan daya tawar gaji.
karyawan semacam [MENTION=41]kandalf[/MENTION] , karena punya kompetensi walopun misal outsource sekalipun, ga bakal dia mau dibayar UMR, malah bisa nego gaji seenak udel *kalau punya kompetensi yang jarang dimiliki tapi diminati* saya dulu pernah membuktikan waktu jadi programmer j2ee, padahal cuma modal setahun pengalaman kerja, rate-nya udah tinggi. apalagi kalau yang udah jadi senior programmer.
cari dong sertifikasi2, naikkan kompetensi, jangan cuma modal demo aja.
kalau di sudirman thamrin, banyak yang ga sekedar buruh ya, tapi emang punya kompetensi.
adanya serikat pekerja itu bagus2 aja untuk melindungi yang benar2 perlu dilindungi. misal tuh gaji karyawan OB, outsource pulak, banyak yang disunat ama perusahaannya, nah tuh boleh dibela.
tapi sering juga aksi2 buruh ini ditunggangi, akhirnya jadi ga respek lagi, apalagi sekarang makin kelihatan serakah.
UMR aja udah gede maunya yang nggak2, kompetensi aja ga punya, UMR minta dinaikin, gaji minta dinaikin.
curcol, gw aja gajinya sama ama UMR, dan ga bisa demo
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Emang nggak bole heran? Saya termasuk yang nggak ngerti apa itu borjuis versus proletar. Selama ini juga di tanah air saya digaji sama dengan rekan kerja lain yang produktivitas di bahwa saya juga nggak ngeluh.
Demo karna minta UMR yang layak, di sini perlu dilihat kelayakan menurut kacamata siapa. Selama tidak ada standar yang jelas masing2 pihak bakal merasa paling benar. Duduk satu meja, bahas bersama. Bukannya demo
Itungan peningkatan produktivitas adalah dari peningkatan output, bisa saja karena lebih rajin, lebih kreatif, lebih terdidik, atau apa pun. Yakin loe bro kalo digaji layak bakal meningkatkan produktivitas? sisi konsumsi selalu sangat menggoda. Menurut saya tingkatkan dulu produktivitas, baru minta naek gaji. Atau dari sisi perusahaan yang memetakan strategi peningkatan produktivitas karyawan dengan sistem kompensasi yang sesuai tentunya. Jelasnya, demo2 doang tidak ada untungnya dalam jangka panjang.
Kalo top eksekutif gajinya kurang dari standar biasanya dia tidak akan mau kerja di perusahaan tersebut karena ada faktor opportunity cost yang disesuaikan dengan profesionalitas dan reputasi dia. Tapi karena saya belum pernah jadi top eksekutif yah siapa tau juga tidak begitu
Selain faktor resiko yang lebih besar juga ada faktor reputasi dan tanggung jawab.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Err lehmans declare bankrupt iya, tapi besoknya kan mereka langsung dibeli barclays ya kalo ga salah ingat, trus cabang2 banyak diperebutkan perush2 besar laennya, nah dari situ mereka dapat uang untuk bayar hutang2nya, sisanya mereka bagi2 sama top management nya, coba check sebelum dibeli barclays apa mereka ga kena pemotongan gaji, apa ga ada yg jual harta pribadi mereka buat cover hutangnya? Trus kalo misalnya barclay en perush2 international ga beli lehmans apa yg terjadi?
Trus kedua itu dimana perush nya? Apakah di indo? Gwa ngomong perush di indo loh, diamrik apa ada sistem pesangon sampe 30-40 kali gaji? Kalo di indo apa ada sistem pengurangan gaji, kalo perush rugi? Apa mau buruh gaji ga naek kalo perush rugi?
Last edited by surjadi05; 19-10-2013 at 09:17 PM.
manusiawi, karena mereka yang bekerja sebagai buruh ga sekedar ingin memenuhi kebutuhan hidup layak
tapi mereka ingin juga hidup sejahtera. sebetulnya bagus lho, kalau buruh aja dibayar 3.7 juta berarti skilled
workers seharusnya dibayar diatas itu. makanya enak mereka kerah putih, mau gaji naik ga usah demo
terima beres ikuti kebijakan perusahaan, karena buruh yang demo agar standar minimum naik
yang begini karena ada golden parachute. bankruptcy kan ga selalu salah manajerial
walaupun dalam kasus lehman's brother memang banyak salah manajerial
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
golden parachute sih bentuk klausul kontrak tentang manfaat yang akan
didapat bila terjadi terminasi, bahasa sederhana ya pesangon. cuma nilai
dan bentuk yang didapat eksekutif bisa jauh berbeda dengan pesangon.
ada klausul seperti itu ya bagian dari bentuk manajemen, gimana caranya
perusahaan bisa mendapatkan eksekutif top, dengan iming-iming insentif
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?