contoh seperti apa?
sepertinya perlu sistem gaji yang dilihat dari sisi produktivitas dan kualitas kerjanya
gaji pokok di buat kecil, tetapi akan diberikan semacam remunerasi bagi pekerja yg punya produktivitas dan kualitas kerja yg bagus. tp sistem ini perlu cara pengawasan yg bagus
UMP adalah batas minimum gaji yang bisa digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan koponen hidup layak (KHL)
ada 60 koponen hidup layak yg bisa dilihat
di sini
jadi UMP akan ditetapkan kalo diketahui total jumlah KHL (dlm bentuk uang) pada masing-masing provinsi,
tetapi jeleknya, standar hidup layak bagi sebagian besar orang itu berbeda-beda. contohnya anggapan sebagian org yg menyatakan bahwa orang yg bisa berkorban adalah orang yg sudah hidup layak, dan yg blum bisa berkorban adalah org yg belum layak hidupnya. jadi Nenek Sahati (68) yg berkorban kambing dan paling banyak dapat Rp 12 ribu per minggu adalah org yg hidupnya layak?
jd sebaiknya 60 KHL itu bisa dijadikan acuan utk mengetahui seseorang itu hidup layah atau tidak, dan kredit motor bukan bagian dari KHL
"Lihatlah Kebawah Dan Syukuri Apa Yang Kamu Miliki"