Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 21 to 28 of 28

Thread: Mendagri harus belajar institusi

  1. #21
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    Quote Originally Posted by BundaNa View Post
    makaanya gwe bilang, kalau iya mendagri pengen ngasih pertimbangan gitu, mestinya dipanggil jokowi sama ahok, ngemeng deh secara tertutup, atau lewat BBM kek, telepon kek, SMS, skype...apa getuh...ga usah wartawan yg jadi kurir
    gak bakal mau

    gini ya, yg namanya mental pejabat, siapa dulu yg ngerasa butuh.....gamawan tidak merasa membutuhkan jokowi ama ahok, justru jokowi dan ahoklah yg harusnya memiliki inisiatif untuk mendatangi gamawan, itulah yg diinginkan gamawan, pikir gamawan, emang siapa yg butuh, mereka yg harus repot ke aku, bukan aku yg harus repot ke mereka

    itulah yg namanya mental pejabat
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  2. #22
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Sebentar lagi th 2014 kita bakal punya pejabat yg mentalnya kayak gini...

    JAKARTA, KOMPAS.com*— Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan mengajak makan siang warga yang menolak Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. Ini dilakukan untuk memberikan pengertian kepada warga tentang pemilihan Susan sebagai lurah."Minggu depan, warga Lenteng Agung diundang, ya Pak Heru," kata Jokowi kepada Heru Budi Hartono, Kepala Biro Kepala Daerah, Hubungan Luar Negeri DKI, di Balaikota, Jakarta, Kamis (26/9/2013).Jokowi menegaskan, undangan itu bukan berarti ia mengakomodasi tuntutan warga. Soal penggantian lurah, Jokowi akan menilainya berdasarkan hasil Index Government Survey (IGS) terhadap lurah dan camat yang dilakukan setiap 6 bulan."Yang dimediasi soal apa? Kan, kemarin-kemarin sudah ke sini, sudah saya bilang enggak, enggak (dimutasi)," kata Jokowi.Jokowi menyebutkan, jika IGS yang dihimpun langsung dari masyarakat tentang Susan menunjukkan nilai baik, maka tidak ada alasan baginya untuk merotasi Susan. Namun, jika hasil IGS terhadap Susan menunjukkan sebaliknya,* Jokowi tidak segan-segan untuk melakukan rotasi.Jokowi mengatakan, makan siang dengan para penentang Susan itu hanya sebagai ajang silaturahim. Jokowi akan memberikan pengertian kepada mereka tentang hasil program lelang jabatan yang telah dilalui Susan dan pegawai negeri sipil lain.Beberapa waktu lalu, sejumlah warga meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengganti Susan Jasmine Zulkifli atas dasar tertentu, bukan lantaran kinerjanya yang tidak memuaskan. Buntut dari ketidakpuasan itu, warga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kelurahan Lenteng Agung. Mereka menuntut agar Susan dipindahkan dan diganti dengan yang lebih sesuai.Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menggunakan diplomasi makan siang untuk memecahkan masalah. Ia pernah mengajak makan siang warga Waduk Pluit dan warga Waduk Ria Rio untuk membicarakan relokasi warga ke rumah susun. Cara yang sama juga dilakukan bersama warga Petukangan Selatan yang menuntut ganti rugi yang layak atas pembebasan lahan untuk proyek jalan tol.

    Penulis: Fabian Januarius Kuwado

    Editor: Laksono Hari Wiwoho

    ==================

    #gerakanmemaksajokowicapres2014

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  3. #23
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    Ya kan, gw juga kasian sih sama si bu lurah, dikelilingi oleh beberapa hater yg diskriminan ama agama. Tapi ya itu, mendagri ngomong kek gitu di publik kesannya kan diskriminasi sara itu masih kental banget, ya walaupun niat mendagri baik menghindari hal tidak diinginkan, tapi harusnya mendagri bisa berbuat yang lebih baik drpd itu, ya jelaslah ahok sewot, ada demo minta turun, lgsg diikutin, mbok ya masyarakatnya yang diberi pemahaman, apalagi kalo ini semuah gegara salam yang ga sesuai, gw jadi bu lurahnya juga gondok, diinilai hanya dr sebuah salam, beneran diskriminasi, euh gw doain tu kelurahannya bakal susah dan ga maju2 (dan ibu lurahnya bisa naik jabatan ke posisi lain yang lebih bagus).

  4. #24
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Ups chodee klo doain org yg jelek2 katanya bakal mental ke diri sendiri lho..

    Marilah kita doain smoga warganya sadar..en bsok acara maksi en dialognya berjalan lancar. Amiin

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  5. #25
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    Euh, kelurahan saya sih udah terkenal bawel dan merepotkan, terbukti waktu ngurus skck kemaren

    Tapi ya gw doain deh, ga cuman kelurahan bu susan aja, semua orang indonesia biar ga diskriminasi sama sara dan gender, udah abad 21 masa masih mementingkan hal hal minor drpd kinerja yg baik, gmn bisa maju.

  6. #26
    pelanggan tetap Neptunus's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    1,814
    Klo dirunut sih, kebiasaan sara semacam itu mah dari budaya feodal org2 terdahulu. Jaman dahulu mereka melihat asal usul seseorang jika mau menikahkan anaknya, mempercayakan ladang utk digarap, dsb. Kan ada tuh beberapa suku di Indonesia yg strict ttg aturan nikah sesuku.

    Gw taunya dari temen gw yg belajar antro sih. Just my two cents

  7. #27
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    ^karena stereotipe yang berkembang...bawaannya curiga sama yang ga sesuku ga seagama sama dia. Primodial gitu deh, yang bener yang dari golongannya aja, entah dari suku entah dari agama entah satu ormas. Di luar itu, salah terussss pokoknya. Itu emang penyakit akut buat negara yang banyak suku atau etnis. Atau emang dasarnya manusia gampang diadu, gampang berantem dan eker2an untuk hal ga penting. Ga tau juga

    Mestinya sih mendagri jangan umbar omongan meski maksudnya baik. Soalnya kan penerimaannya jadi lain kalau ga langsung face to face ngomongnya.

  8. #28
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    Quote Originally Posted by Neptunus View Post
    Klo dirunut sih, kebiasaan sara semacam itu mah dari budaya feodal org2 terdahulu. Jaman dahulu mereka melihat asal usul seseorang jika mau menikahkan anaknya, mempercayakan ladang utk digarap, dsb. Kan ada tuh beberapa suku di Indonesia yg strict ttg aturan nikah sesuku.

    Gw taunya dari temen gw yg belajar antro sih. Just my two cents
    Ya makanya sifat diskriminasi sini itu udah merasuk sukma dan sanubari saking lamanya dikembang biakkan. Mkanya perlu dicerahkan perlahan2. Contohnya ya dr kasus kecil2 kek gini.

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •