Hai teman-teman, boleh lho share disini tips atau pengalaman atau pertanyaan seputar CV, Psikotes dan Interview.
Semoga dapat membantu rekan-rekan lainnya.
Ada yang mau buka cerita/pertanyaan?
Hai teman-teman, boleh lho share disini tips atau pengalaman atau pertanyaan seputar CV, Psikotes dan Interview.
Semoga dapat membantu rekan-rekan lainnya.
Ada yang mau buka cerita/pertanyaan?
CV: isi singkat, padat, dan jelas. tampilan bersih dan profesional, bernilai jual, tanpa perlu foto, tanggal lahir, dst.
Interview: percaya diri, pelajari latar perusahaan dan posisi yang ditawarkan, bagaimana dapat fit di posisi tsb
Psikotes: rajin latihan.
Loh cv emang ga perlu foto yak? Kok kalo gw liat contoh cv rata2 pake foto
cv model sih jelas perlu foto. umum ga usah lah, nanti bias
pernah dapet tuh yang cantumin juga ukuran baju & celana
di km ada warga yang kerja di bagian hrd ga sih?
Kl posisinya itu mlibatkan aspek penampilan, mending pasang foto supaya ngga buang waktu rekruter dan pelamar.
Kl ga cocok ya udah ga diproses, jd rekruter ga buang waktu, pelamar ga cape datang.
Kl posisinya tidak mbutuhkan aspek penampilan, tak usah pasang foto supaya ada ksempatan ketemuan langsung dg rekruter.
---------
Soal CV,
Kudu dibuat easy-looking, compact tapi juga menjabarkan poin penting yang dicari rekruter.
Apa sih yg rekruter cari dari CV sso?
Pertama adalah apakah pelamar mmenuhi psyaratan administratif,
Kedua adalah apakah pelamar mmenuhi tuntutan jabatan.
---------
Coba kita mengurut secara terbalik bdsk apa yg dlakukan para rekruter.
Contoh kasus :
Jika seorang rekruter mencari Accounting Staff,
Bgmnkah urutan sortirnya?
1. Pasti latar blakang pdidikan (krn mreka akan cari yg background accounting)
2. Pengalaman yg relevan
3. Usia
4. Suku/Agama (utk prusahaan tertentu hal ini masih jadi ptimbangan)
5. Alamat (jarak dari prusahaan)
6. Foto
-------
Tips dr saya,
Buatlah CV sesingkat mungkin, jangan sampai berlembar-lembar krn pasti mbosankan rekruter.
Jika info yg Anda perlu sampaikan memang banyak, usahakan jangan gunakan tulisan terlalu besar atau spacing terlalu jauh.
Jika Anda mbuat rekruter mrasa nyaman mbaca CV Anda, maka Anda sudah mciptakan kesan baik.
-------
Di halaman pertama, buatlah identitas diri dg singkat dan unconventional.
Gaya yg spt ini :
Nama : xxx
Alamat : xxx
Telp : xxx
Tmpt/tgl lahir : xxx
Alamat email : xxx
Gaya di atas ini sudah kuno, mbuang-buang space.
Gunakan yg lebih eyes-friendly spt :
[COLOR="#0000FF"]Bayuri,
29 Februari 1988
Bekasi Raya VIII,
7777777 / 08188888888
Anda bisa menempatkannya sbg header shg masih banyak tempat tersisa utk menuliskan info penting lainnya.
---------- Post Merged at 06:32 PM ----------
Di awal CV setelah data pribadi, langsung cantumkan pengalaman kerja.
Info pengalaman kerja itu sangat dicari oleh rekruter. Jangan habiskan waktunya dengan informasi sekunder.
Informasi spt pengalaman organisasi, riwayat training adalah informasi sekunder jd hindari tampilkan di awal.
Saat menulis pengalaman kerja,
Jangan cuman :
2000-2002 - PT. Kapal Karam - Surveyor
2002-2005 - PT. Bangun Sejahtera - Admin
Format di atas tidaklah menjual.
BANYAK ORANG pernah jadi admin, BANYAK ORANG menjadi surveyor, BANYAK ORANG yang pengalaman marketing.
Lalu apakah KUALITAS dan KEUNGGULAN anda dibandingkan mereka?
Anda harus tampilkan di CV yg singkat itu.
Buatlah rekruter mmahami apa kompetensi Anda dari mbaca pngalaman kerja Anda.
Misal :
2000-2002 - PT Karam Kapal
Position : Administration
Job Desc (buat dalam poin-poin):
- Data input
(penjelasannya) Responsible for daily input of sales data (approximately data from 37 sales force)
- Sales-call scheduling
Handle scheduling for 37 sales force to ensure sales-call effectiveness
Achievements (buat dalam poin-poin) :
- Input data lead time in 1,5 hours
- Sales-call schedule on-time output
Itu saya ngarang-ngarang aja ya.
Jd di jaman skrg ini, seni mbuat CV adalah seberapa mampu seseorang menemukan aspek kualitas positifnya di dalam menangani pekerjaannya.
Jika ngga bisa menggali kualitas positif di pekerjaan skrg, jangan-jangan emang pelamar kurang berprestasi.
-----------
Stelah experience, jangan lupa background pdidikan (boleh juga Anda cantumkan gelar di nama Anda).
Kl bisa antara experience dan pdidikan dlm 1 page saja.
Kemudian pendidikan tidak perlu mencantumkan SMP atau SD apalagi TK.
Itu informasi buang huruf...
---------
Tips penting juga,
Jika Anda confident dg foto Anda, kirimkanlah foto.
Upayakan fotonya sudah di 'setrika' dan dicetak di media yg menarik.
Jika Anda tidak confident dg foto Anda, jangan cantumkan.
Kl Anda mlamar ke prusahaan non-advertising, non-modeling atau non-sales-marketing, maka kirimkanlah foto yg tampilannya lebih formal.
Kenakanlah jas dan dasi. Jasnya jangan kebesaran, dasinya yg rapi.
Jangan aneh-aneh gayanya - tmasuk gaya rambutnya jgn aneh-aneh (jgn tlalu mohawk atau emo).
----------
Jika Anda hendak mdptkan ksempatan intv, jangan cantumkan agama dan suku.
Tp jika Anda tidak cantumkan namun prusahaan mensyaratkan, maka Anda buang waktu saja utk interview.
Tips saya, kenali prusahaan tsb.
Jika itu prusahaan keluarga, maka cantumkanlah agama dan etnis jika Anda mlihat adanya ksamaan agama dan etnis Anda dg agama dan etnis mayoritas pimpinan prusahaan tsb.
-------
Jangan cantumkan alamat email yg aneh-aneh, misalnya :
ilovegirls atau worldiscruelforme
Yg profesional aja.
--------
Itu sdikit tips praktis...mgkn ga spenuhnya tepat...tentu tetap butuh analisis dari pembaca utk mnyusunnya sendiri.
TS yang bertanya, TS yang jawab sendiri
this thread has been killed
saya selalu ngga sreg dengan lamaran kerjaan yang selalu meminta foto, dan yang mendeskriminasi umur
dulu pernah cari2 lowongan kerjaan yang ada di indo, tiap ada yang begitu, langsung skip! ga relaven.
[MENTION=32]deddy[/MENTION] [MENTION=14]pasingsingan[/MENTION]
dulu pekerjaan pertama ga pake ngasih cv, langsung interview dan tes ngajar. cv dikasih belakangan
pekerjaan 2, cuman pendidikan aja.
yang ke 3, syaratnya beuhhhh ribed.. segala skck, kartu kuning, legalisir ijazah harus minimal dekan. minta ijazah sd smp sma sampai sarjana xixixi...
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
sampai sekarang udah kerja di 5 tempat dan ikut 5 interview dan semua nya cuma modal CV dan interview ngga pake ijazah
sampe sampe gw berpikir, ijazah itu penting ngga sih?
~Radio Kopimaya~
sama, di setiap tempat yang pernah saya apply dan interview, ngga ada satupun yang pake ijazah makanya ada kasus2 orang yang menipu tapi tetep aja lolos kan
^ Nah itu dia... HRD nya ngapain aja yah
kalo trend nya gini, gw mau pake gelar MBA ah di belakang nama gw
~Radio Kopimaya~
saya juga ngga pernah pake embel2 gelar di resume / cv saya
honestly though, seandainya saya adalah seorang employer, dia mo phd kek mau lulusan sma kek, buatku yang penting sih asal orangnya bisa ngerjain tugasnya dengan bener aja ya. seorang yang lulusan sma trus apply ke kerjaan yang memerlukan lulusan phd, tentu akan keliatan dari hasil kerjanya maupun knowledgenya apakah qualified ngga. ato, seorang lulusan sma, atopun lulusan sarjana yang tidak berhubungan misalnya sarjana sejarah, trus apply pekerjaan teknologi ato marketing, buatku ga papa asal orangnya ada knowledge dan skillnya, yang mungkin didapatinya dengan self study ato pengalaman2 magang laennya yang related ato resources laennya. yang terpenting bisa deliver aja, apapun latar pendidikannya. i guess itu ya fungsi interview, untuk menyaring orang yang bener mempunyai pengetahuan itu ato ngga. apa yang tertera di cv cuman biar gampang sortirnya aja.
pengecualian mungkin di kerjaan2 tertentu yang memang memerlukan sejenis sertifikasi resmi untuk memenuhi persyaratan hukum, seperti dokter misalnya yang seperti ini kan memerlukan ijin praktek ya, dan biasa ijin ini kan tergantung pada kualifikasi (i think? ). yah liat2 posisi kerjaannya memang
Last edited by ndugu; 18-09-2013 at 10:26 AM.
@chan: apa kamsudnya colek2 gw?
sy kan gak dibagian recruitment
klo evaluasi komersial tender pengadaan jasa iya
trus apa hubungannya ama thread ini yak?
mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito
Tsnya lucu juga nanya tapi jawab sendiri. Ini kaya games kali ya
BTT... di Indonesia hal-hal kaya agama/suku, foto, itu masih penting banget buat orang HRD
Tapi bukan gw, karna gw cuma mengikuti SOP perusahaan saat itu... jadi mau gak mau dikasih dah pertanyaan "penting" itu
gw tau di luar (US & UK) foto itu dilarang untuk dijadikan pajangan CV. Bisa-bisa orang HRDnya di tuntut karna gak profesional
Tapi ya gitu lah indonesia, disukain apa engga kita harus mau ngikutin arusnya. Disuruh ngirim foto ya kirim aja. Toh itu syarat
Menurut gw pas jadi org HRD, gak perlu bikin CV panjang-panjang, ampe 3 lembar. Kadang yg bikin CV ngelampirin pengalaman yg gak sesuai dengan target kedudukan. Akhirnya orang HRD keburu males bacanya
Cukup lampirin apa yg perlu dan diminta aja. Pendidikan, kemampuan (skill), strength.
Nah kalo diwawancara biasanya ada orang HRD yg kritis nanya weakness lo apaa...? baru deh lo kasih tau.
terrusss negosiasi gaji, kasih tau mau gaji berapa. disini lo harus berani menilai diri sendiri, jangan sampe terlalu murah
Cari tau dimana lo berada, dan lingkungannya kaya apa (biaya hidup, sampe bisa nabung apa enggak) .
Jangan ampe gajinya gak cukup menopang hidup di negara lo berada saat ini
Yg pasti kl ngajuin gaji, jangan naik terlalu jauh dari current kecuali kalo kamu ada reason yg kuat, misalnya specific skill yg langka, atau emang udah kenal sama calon employer-nya.
Pd dasarnya sih,
Jika si employer tidak terlalu banyak pelamarnya, maka dia ga peduli apakah cv pake foto atau ijazah. Bahkan ga usah cantumin agama pun tak mengapa. Semua cv akan dibaca sampai tuntas.
Coba bayangin elo ngelamar ke Bank ternama, pelamarnya ada ribuan. Maka si HRD pas seleksi akan sangat strict pd psyaratan, bahkan amplop pun akan dibuang (tanpa repot-repot baca isi cv-nya) kl tidak ada kode lamarannya.
Jd ya pikir-pikir dahulu melamarnya kemana. Kl company-nya reputable, ikuti persyaratannya dg lengkap.
iya, yang namanya suku, gender, agama, umur, bahkan kecacatan seseorang biasa memang ngga dilampirkan. dan kupikir harusnya begitu ya. yang perlu diliat sebenarnya skillnya, bukan latar2 ga berhubungan itu, at least di jenis kerjaan skilled job. mungkin ada pengecualian misalnya jadi satpam ato orang konstruksi, ya memang perlu orang yang fit dan sehat. ato kerjaan modeling, lampirin foto ga papa, justru biasa yang diperlukan malah portfolionya yang relavan2 aja deh.
dan setau saya, cv justru harusnya pendek dan padat. jangan lebih dari 1 lembar kalo bisa. saya biasa malah persempit margin2nya sampe muat 1 halaman
saya kenel employer2 yang biasa cuman scan bentar aja liat cv. mereka justru ga mo buang waktu liat yang berhalaman dan bertele2 ngelist hal ga berhubungan. di tempatku yang lama, bosku dulu malah sering pake jebakan misalnya "tolong tulis kode ini saat apply pekerjaan ini", padahal posisi juga cuman satu, ga perlu sampe kode2 gitu tapi ini disengaja sekedar untuk menyaring/melihat orang applicant teliti ato ngga
Setelah dibaca ulang, sepertinya TS meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar CV, psikotes, dan interview bagi para warga KM. Bukan bertanya cara menghadapi
psikotes, interview dan membuat CV
Setuju dengan ndugu, bila bisa singkat dalam 1 lembar akan lebih baik, informasi pribadi tidak perlu
dicantumkan. Pengalaman sewaktu aplikasi pekerjaan rasanya jarang sekali yang meminta foto
dicantumkan, terlebih agama, suku, dan umur yang sama sekali tidak relevan dengan pekerjaan
Sistem banyak perusahaan di sini banyak yang 'unik' untuk penerimaan fresh graduate,
caranya dengan kurangi jumlah pelamar dilihat dari latar universitas pelamar. Diluar universitas
negeri top tier, pelamar tersebut ga akan lolos tahap awal. Untuk yang memiliki pengalaman
kerja, latar belakang pendidikan ga terlalu berpengaruh.
untuk kerjaan tertentu, agama itu relevan loh..at least di Indonesia
misal nya perhotelan. Kebayang kalo 1 department di front office agamanya sama semua..pas PH agamanya panda minta libur semua dong
makanya di perhotelan sebisa mungkin di 1 department agama staff nya tersebar rata. jadi ngatur roster staff nya gampang
~Radio Kopimaya~
Setuju, baiknya emang cuma 1 halaman aja
oh iya, jadi kita harus bertanya ama TS seputar CV n psikotes ya
jarang emang yg minta foto, tapi entah kenapa jadi "syarat",... soalnya banyak yg melampirkannya.
Padahal sih menurut gw foto gak penting, waktu itu gw gak nyari model atau satpam
btw jadi maksudnya utk lulusan univ swasta jarang ada yg lolos tahap awal gitu za?
saya juga pernah diceritain hal yang sama nih sama ortuku soalnya kantor mereka juga buka 365 hari / taon, ngga pernah libur (in their 20-something years in business, cuman pernah tutup 1 hari, yaitu pas hari meninggalnya nenekku ). jadi memang harus manage roster, bahkan pada weekend juga. untuk liburan yang lebih spesifik misalnya lebaran, semua yang chinese ato yang non-muslim dijadwalkan kerja. pas imlekan, sebaliknya. dll sesuai hari2 libur keagamaan laennya tapi ini ngga perlu lah pas baru lamar kerja. soalnya kan bisa diatur2 jadwal karyawan pas udah diterima.