Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast
Results 41 to 60 of 95

Thread: SOEKARNO (Des 2013) -- Ario Bayu, Lukman Sardy, Maudy Koesnadi stdr: Hanung

  1. #41
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    gw baru liat futu2 ario-lukman sebagai soekarno-hatta, i think i'm gonna ship them hard

  2. #42
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Ario Bayu tidak pernah bermain buruk di semua film yang pernah kutonton.
    Memang tidak menonjol, tetapi dia selalu bermain pas sesuai dengan karakter yang harus diperankannya.
    Dan ketika dia berperan sebagai figur otoritas (polisi di Kala dan Java Heat), dia punya kharisma sebagai sosok yang keras, teguh, punya prinsip dan itu semua dilakukannya dengan pas tanpa over-acting. Kalau ada yang bilang aktingnya buruk, maka saya tak setuju.


    Salah satu penyebab Ario Bayu ditolak oleh Rahmawati adalah dianggap sebagai tidak nasionalis (walau aku masih penasaran, pernyataan Ario Bayu mana yang gak nasionalis).
    Sementara Hanung memilih Ario Bayu karena wajah Ario Bayu, selain tinggi badan pas, juga karena sudah dikenal oleh publik internasional. MVP punya rencana untuk mengekspor film ini ke luar negeri.

    Salah satu produksi asing yang menggunakan Ario Bayu:



    http://celebrity.okezone.com/read/20...olak-ario-bayu
    "Tapi Hanung tetap untuk coba Ario dulu. Saya wawancara Ario Bayu, tetap enggak cocok. Dia bilang, 'Saya bukan nasionalis. Saya hidup di luar negeri 11 tahun'. Dia juga bilang, 'Saya enggak kenal sosok Soekarno'. So? Ngapain kamu coba casting. Dia bilang profesional. Saya bilang tidak cukup hanya profesional," kata Rachmawati Soekarno Putri, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).

    Ario yang saat itu tetap ingin belajar meminta arahan untuk mengetahui sosok Soekarno kepada pihak keluarga.

    "Lantas, Ario bilang ke saya, dia minta tolong cari tahu soal Soekarno. Saya kasih ajaran Soekarno. Dia setuju dua kali seminggu. Tapi dia enggak datang," katanya.


    Di iklan Soekarno sendiri,
    saya terkesan dengan aksen yang dipakai saat adegan Bung Karno mengajar di sekolah Muhammadiyah Bengkulu
    "Sebelum dinamakan Indonesia, Patih Gajah Mada menyebutnya NU-SAN-TA-RA"


    Adegan itu saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa Ario Bayu jauh lebih cocok dibandingkan Anjasmara.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  3. #43
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Pemeran Sjahrir-nya kurang pendek.
    Dan interpretasinya Hanung, berdasarkan bocoran wawancara sana-sini, Sutan Sjahrir di film Soekarno digambarkan sebagai pemarah.

    Padahal Sutan Sjahrir bukan pemarah.
    Dia memang sangat kesal dengan masyarakat di sekitarnya.
    Dia sangat kesal dengan Bung Karno.

    Tapi dia jauh dari pemarah.
    Hanya sekali digambarkan dia marah besar, ketika membentak Bung Karno di pembuangan pasca Agresi Militer Belanda II.

    Jacques De Kadt menggambarkan Sjahrir menunjukkan wajah kekecewaan.
    IJ Kasimo menggambarkan Sjahrir penyabar ketika dia dipukul oleh tentara Belanda, malah ada yang menunjukkan sisi humorisnya.
    Tulisan-tulisan Sutan Sjahrir sendiri, Indonesische Overpeinzingen, menunjukkan dia orang yang gampang bergaul. Dan ini dikonfirmasi oleh IJ Kasimo, Sastra, dan Solomon Tas.


    Aku agak kecewa dengan Lukman Sardi sebagai Hatta di trailer film walaupun pemeran Bung Hatta sebelumnya, Verdy Solaiman bilang untuk tetap nonton dan saksikan Bung Hatta versi Lukman Sardi. Sekarang aku gak yakin dengan Sutan Sjahrir versinya.

    Tapi aku bersedia menunggu.

    Hanung mengatakan, dia sebenarnya lebih menggemari Sjahrir daripada Soekarno. Kita lihat saja nanti.

    ---------- Post Merged at 10:59 PM ----------

    Kutipan dari http://www.merdeka.com/peristiwa/film-soekarno-proyek-besar-hanung-bramantyo.html :
    Soal gambar, Hanung mengatakan sangat meminimalisir adegan Soekarno berpidato. Hanung lebih memilih adegan-adegan Soekarno sebagai negosiator dalam memperjuangkan kemerdekaan, demi meminimalisir pertumpahan darah.

    " Soekarno tahu benar, Jepang haus darah, dan akan jadi terjadi pembantaian besar-besaran kalau tidak berkolaborasi," ujar Hanung.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  4. #44
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    Merinding... setelah nonton trailer nya "Soekarno" itu

    sorry yah [MENTION=125]serendipity[/MENTION] dan [MENTION=145]spears[/MENTION] gw termasup salah satu yang suka dengan kelugasan Hanung dalam membuat pilem

    kita masih temenan kan? *sodorin kelingking
    Last edited by noodles maniac; 24-09-2013 at 10:04 PM.
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

  5. #45
    pelanggan setia serendipity's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    4,775
    ^ hihi ngapain minta maap nudel, coba deh baca dari awal.. gw sama sekali gak anti dengan Hanung

    gw fair kok kalo nilai film, kalo gak suka... ya karna emang artisnya yg aneh.

    Sometimes sih, ada juga sutradara yg gak gw suka kaya Monty Tiwa dan itu karna emang pelem2nya yg kaku abis. Gak asik & garing

    Kembali ke topik awal .... ya gw menciyum ada yg gak beres dengan perijinan pelem ini. dan kembali deh pertanyaannya, kenapa minta ijin cuma ama Rachmawati?

    anak-anaknya Soekarno banyak banget kan

  6. #46
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Karena ide itu muncul setelah menonton pertunjukan teaternya Rahmawati Soekarno.
    Selain itu Rahmawati Soekarno juga ketuanya Yayasan Pendidikan Soekarno dan Universitas Bung Karno yang punya banyak referensi tentang Bung Karno.


    Salah satu adegan dalam film Soekarno nanti.


    Last edited by kandalf; 24-09-2013 at 10:20 PM.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  7. #47
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050




    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  8. #48
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    shahrir yang mana? yang di belakangnya sukarno? ga isa liat youtube

  9. #49
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Nah itu. Aku gak bisa mengenali Sjahrir di trailer maupun di foto-fotonya. Kalau Hatta, aku masih bisa mengenali lah walau rambut Lukman Sardi terlalu tebal.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  10. #50
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Jidadnya beda.

    Kalau lihat dari trailernya, this is a boring movie karena (lagi-lagi) menunjukkan kehebatan Soekarno dan hubungannya dengan perempuan-perempuannya. Sorry, I never find that part of of his life interesting. Katanya film ini tentang misi Soekarno - Hatta - Sjahrir berjuang untuk kemerdekaan Indonesia?

    Lagi-lagi ada Fatmawati dengan bendera pusaka, anak SD juga tahu.

    Banyak sisi Soekarno yang lebih menarik, misalnya bromance Soekarno dan Hatta lalu bagaimana hubungan persahabatan itu kemudian retak. Atau kekagumannya pada tokoh-tokoh perjuangan lain and having them around him but in the end dia sendirian, mati dalam pengasingan. Itu lebih real and we can learn from that.

  11. #51
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Soekarno itu tokoh paling fenomenal dlm sejarah Indonesia.

    Baguslah klo ada yg bikin film Soekarno.
    Biar anak2 skrg tau sejarah juga.

    Tapi, bisa nggak siiih yg bikin bukan Hanung??????

    Smoga dikemudian hari ada sineas2 lain yg bikin film Soekarno.
    Klo bs sih sineas Hollywood :p
    Tp kek nya ga mungkin. Ga bagus buat pencitraan negara mereka. Kakakaaakkkk.

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  12. #52
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Quote Originally Posted by noodles maniac View Post
    Merinding... setelah nonton trailer nya "Soekarno" itu

    sorry yah [MENTION=125]serendipity[/MENTION] dan [MENTION=145]spears[/MENTION] gw termasup salah satu yang suka dengan kelugasan Hanung dalam membuat pilem

    kita masih temenan kan? *sodorin kelingking

    Santai aja...kyk apaan aja sih.
    Kan gw ud blg..gw ga suka Hanung ya itu subjektif gw aja..ya nggak harus lo semua ikutan ga suka dia juga.
    Trailernya okelahh...yg bikin merinding krn emg ada lagu perjuangan yg selalu berhasil menyayat hati gw...judulnya apa ya? Yg "indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya...dst"
    Sumpah deh..tuh lagu bener2 seddihhh..nyaredet hate.

    Gw liat tim make up artistnya bagus.
    Ario bayu mang mirip ama asoekarno.
    Tp akan lebih bagus lagi klo Ario nya ikutan usaha juga..such as ikut ngegedein badan.
    Soekarno kan kekar2 tegap gitu.


    Tapiii..gw stuj bgt ama chodee!
    Klo ario di plot jd Hatta bakal miriiiiiiiipppppp bgt. Dr segi bodi, wajah..tinggal dikasih kaca mata bulet..jadi deh!

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  13. #53
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    ^ iya spirs gw jg dr dulu pengen bgt ada pilem sejarah kita yg digarap dgn serius, atau pilem2 jaman kerajaan macam ken arok ken dedes (ngarep jadinya kek crouching tiger hidden dragon ) tp jangan si hanung yg bikin gw jg punya sentimen sama hanung

    Tp sineas muda berbakat kita emang super dikit bgt sih, belum lg soal sponsor

    Dan gw suka bgt liat gambar teaser nya, cowo2 rambut klimis pake baju seragam kalo pilem ini bs dibikin selevel der untergang gw cabut sentimen gw sama hanung

  14. #54
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    [MENTION=145]spears[/MENTION]
    Yang satu lagi, 9 Reasons: Great Leader Great Lovers, yang Soekarno diperankan oleh Tio Pakusadewo, tiba-tiba menghilang. Iklannya pun menghilang. Kayaknya udah disomasi duluan ama keluarga Bung Karno.


    [MENTION=1220]mbok jamu[/MENTION]
    Aku beda pendapat.
    Cuma ada dua istri Bung Karno yang ada di film ini, Inggit dan Fatmawati.
    Plus, noni Belanda di masa kecil Bung Karno di mana Bung Karno dibentak ayah si noni nanti.

    Setting cerita dari penangkapan Bung Karno hingga Proklamasi.
    Jadi kalau kuperkirakan, peristiwa yang bakal ada di film:

    Soekarno di penjara Sukamiskin.
    Nanti kemungkinan drama antara Soekarno dengan Inggit.

    Kemudian Soekarno di pembuangan Bengkulu
    Sebenarnya banyak cerita menarik di sini seperti bagaimana Soekarno menulis naskah drama tonil.
    Atau Soekarno berdebat tentang Islam melalui artikel-artikelnya.
    Tapi kayaknya lebih fokus ke bagaimana Soekarno tertarik pada Fatmawati.

    Ada kemungkinan juga di masa ini, akan ada tampilan Hatta dan Sjahrir pulang ke Hindia Belanda,
    berselisih dengan pengikut-pengikut Bung Karno.

    Ini cuma dugaan aja, karena kalau mau menampilkan dwitunggal, mau gak mau harus ditampilkan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta itu sebenarnya berbeda dari sudut pandang politik.

    Kemudian masa Jepang.
    Bung Karno kembali ke Jakarta. Di sini kemungkinan Bung Karno akan bertengkar dengan Inggit (ada di trailer di mana bantal dilempar ke cermin).

    Tapi fokus cerita tampaknya akan menceritakan pertempuran batin Bung Karno ketika dia harus menjadi corong propaganda Jepang, termasuk pengumpulan kerja paksa romusha (PUTERA). Ada beberapa adegan di trailer yang menunjukkan hal ini:

    1. adegan Bung Karno dan Bung Hatta menerima militer Jepang;
    2. adegan Bung Karno bersulang dengan militer Jepang dan tampak Bung Karno agak gak suka dengan keadaan itu;
    3. adegan Bung Karno di antara Romusha dan disyuting untuk propaganda dan Bung Karno tampak tidak nyaman;

    Dari segi wawancara,
    tampaknya nanti antara Bung Karno dan Bung Hatta, juga bakal ada konflik dengan Sutan Sjahrir di masa Jepang.


    Kemudian nanti akan ada adegan 16 Agustus.
    Di trailer ada adegan Bung Karno yang gak percaya Jepang sudah kalah. Ini kemungkinan dialog antara Chaerul Saleh, Wikana, dan kawan-kawan saat berdebat dengan Bung Karno dan Bung Hatta.

    Ada foto antara Bung Karno, Hatta, Chaerul Saleh, Wikana dan lupa-siapa-lagi-yang-satu-itu versi film Soekarno ada di bawah ini.





    Cerita cuma sampai tahun 1945.
    Jadi gak akan menampilkan istri2 Bung Karno setelah itu (Hartini, Yurike, Naoko Nemoto, err.. sapa lagi ya?)
    Last edited by kandalf; 25-09-2013 at 10:43 AM.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  15. #55
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Baru menyadari.

    Subjudul filmnya adalah Indonesia Merdeka.

    Indonesia Merdeka adalah nama asrama di Kebon Sirih tempat Kaigun (Angkatan Laut Jepang) memperbolehkan para tokoh-tokoh bangsa untuk mendidik generasi muda agar siap sebagai bangsa.

    Trailer filmnya dibuka dengan adegan Mohammad Hatta mengajar para pemuda tentang konsep kebhinekaan Indonesia. Jangan-jangan adegan ini bersetting di Asrama Indonesia Merdeka? Jadi justru fokus cerita pada asrama ini di dua pertiga akhir film?

    Generasi tua yang mengajar di asrama tersebut: Soekarno, Hatta, Sjahrir
    Generasi muda yang belajar di asrama tersebut: Wikana, Chaerul Saleh, Adam Malik, Soebandrio, AM Hanafi, Ahmad Subardjo, Sukarni, BM Diah

    Koreksi kalau aku salah memetakan generasi tua dan generasi muda di situ.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  16. #56
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    @mbok jamu
    Aku beda pendapat.
    Cuma ada dua istri Bung Karno yang ada di film ini, Inggit dan Fatmawati.
    Plus, noni Belanda di masa kecil Bung Karno di mana Bung Karno dibentak ayah si noni nanti.

    Setting cerita dari penangkapan Bung Karno hingga Proklamasi.
    Jadi kalau kuperkirakan, peristiwa yang bakal ada di film:

    Soekarno di penjara Sukamiskin.
    Nanti kemungkinan drama antara Soekarno dengan Inggit.

    Kemudian Soekarno di pembuangan Bengkulu
    Sebenarnya banyak cerita menarik di sini seperti bagaimana Soekarno menulis naskah drama tonil.
    Atau Soekarno berdebat tentang Islam melalui artikel-artikelnya.
    Tapi kayaknya lebih fokus ke bagaimana Soekarno tertarik pada Fatmawati.

    Ada kemungkinan juga di masa ini, akan ada tampilan Hatta dan Sjahrir pulang ke Hindia Belanda,
    berselisih dengan pengikut-pengikut Bung Karno.

    Ini cuma dugaan aja, karena kalau mau menampilkan dwitunggal, mau gak mau harus ditampilkan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta itu sebenarnya berbeda dari sudut pandang politik.

    Kemudian masa Jepang.
    Bung Karno kembali ke Jakarta. Di sini kemungkinan Bung Karno akan bertengkar dengan Inggit (ada di trailer di mana bantal dilempar ke cermin).

    Tapi fokus cerita tampaknya akan menceritakan pertempuran batin Bung Karno ketika dia harus menjadi corong propaganda Jepang, termasuk pengumpulan kerja paksa romusha (PUTERA). Ada beberapa adegan di trailer yang menunjukkan hal ini:

    1. adegan Bung Karno dan Bung Hatta menerima militer Jepang;
    2. adegan Bung Karno bersulang dengan militer Jepang dan tampak Bung Karno agak gak suka dengan keadaan itu;
    3. adegan Bung Karno di antara Romusha dan disyuting untuk propaganda dan Bung Karno tampak tidak nyaman;

    Dari segi wawancara,
    tampaknya nanti antara Bung Karno dan Bung Hatta, juga bakal ada konflik dengan Sutan Sjahrir di masa Jepang.

    Kemudian nanti akan ada adegan 16 Agustus.
    Di trailer ada adegan Bung Karno yang gak percaya Jepang sudah kalah. Ini kemungkinan dialog antara Chaerul Saleh, Wikana, dan kawan-kawan saat berdebat dengan Bung Karno dan Bung Hatta.

    Ada foto antara Bung Karno, Hatta, Chaerul Saleh, Wikana dan lupa-siapa-lagi-yang-satu-itu versi film Soekarno ada di bawah ini.

    Cerita cuma sampai tahun 1945.
    Jadi gak akan menampilkan istri2 Bung Karno setelah itu (Hartini, Yurike, Naoko Nemoto, err.. sapa lagi ya?)
    Thank God for that!

    Jadi yang dibold, apakah sekedar bumbu buat ibu-ibu? Sepertinya ini memang bukan tipe film yang mbok suka. Kalau memang film sejarah mbok maunya yang benar-benar sejarah, ndak pakai bumbu, sekelam apapun.

    Mbok berharap ada film tentang Soekarno yang menceritakan sisi-sisi Soekarno yang ndak diketahui banyak orang, bukan yang sekedar memindahkan buku pelajaran sejarah di sekolah ke layar lebar.

    Kesimpulannya, simbok salah pelem.

  17. #57
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    ^
    True, gw siy ngarep di pilemnya ngeliatin sisi manusianya soekarno, sisi sehari2nya yg ga bs diliat pas dia lg jadi pemimpin. Makanya waktu dulu ada wawancara madame de syuga, terus pengasuh anaknya dan si guruh, suka banget, soalnya mreka cerita sisi keluarga soekarno.

    Makanya gw ngarep bakal selevel der untergang, gw kagum sampai jd agak kasian liat sisi manusia hitler

  18. #58
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Ratna Sarumpaet mendukung keberadaan film Soekarno.

    http://wartakota.tribunnews.com/deti...et-bela-hanung

    Seniman Ratna Sarumpaet angkat bicara soal kisruh Film 'Soekarno: Indonesia Merdeka!' garapan sutradara Hanung Bramantyo. Kisruh terjadi lantaran kesalahpahaman antara Hanung dengan putri Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, terkait pemilihan pemeran Soekarno.

    Rachmawati memilih aktor Anjasmara. Sedangkan Hanung dan timnya memilih aktor Ario Bayu. Akibat cekcok itu, Rachmawati melayangkan somasi kepada Hanung dan MPP. Bahkan, dia pun mempolisikan Hanung dengan tudingan pencemaran nama baik.

    Menurut Ratna, pemilihan aktor dan penentuan siapa memainkan apa dalam produksi sebuah film merupakan hak penuh sutradara. "Penentuan siapa memerankan siapa, itu merupakan hak prerogatif sutradara. Mau nanya jungkir balik ke republik manapun, tetap itu merupakan hak sutradara," kata Ratna, Kamis (26/9/2013).

    Penentuan aktor adalah hak prerogatif sutradara. Karena itu, kata aktivis perempuan tersebut, seharusnya keluarga Soekarno setuju dengan pilihan Hanung. Pasalnya, sutradara sangat paham dan tahu kualitas akting aktor yang dipilihnya.

    "Soekarno diangkat ke film bukan ingin mempertontonkan keluarga, tapi film itu ingin mengangkat Soekrano sebagai bapak pendiri bangsa. Soekarno ini jadi milik seluruh rakyat Indonesia, milik publik," cetusnya.

    Dilanjutkan Ratna, film 'Soekarno: Indonesia Merdeka!' harus tetap digarap dan tayang meski berpolemik dengan ahli waris Soekarno. Pasalnya, tidak semua rakyat Indonesia, khususnya kaum muda mengetahui sejarah panjang Soekarno dalam mendirikan negara ini.

    "Saya sebagai seniman, sangat mengapresiasi orang yang ingin mengangkat seorang pahlawan ke film, karena banyak generasi muda saat ini yang tidak paham bagaimana perjuangan Soekarno, sehingga film ini harus didukung demi kepentingan bangsa," lanjutnya.

    Menurutnya, film 'Soekarno: Indonesia Merdeka!' merupakan konstribusi dunia perfilman Indonesia terhadap sejarah negeri. Pasalnya, media film sangat mudah dimengerti dan diingat daripada membaca teks sejarah.

    "Saya sangat mengapresiasi ada yang mau angkat Soekarno. Karena saya tahu, untuk membuat film itu butuh dana yang besar, sehingga ketika ada orang yang mau mengeluarkan uang cukup besar, seharusnya semua pihak turut mendukung," harapnya.

    ---------- Post Merged at 02:10 AM ----------

    Piet "Mamang" Pagau mendukung keberadaan film Soekarno
    http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/166074/Piet-Pagau-Prihatin-Kisruh-Film-Soekarno

    Aktor senior Piet Pagau mengaku prihatin dengan kisruh seputar penggarapan film Soekarno : Indonesia Merdeka. Menurut Piet Pagau, melihat kasus tersebut sebenarnya hanya miss-comunication saja.

    Padahal jika Rachmawati Soekarnoputri, Hanung dan Multivision Plus (MVP) sebagai tiga pihak yang menjalin kerja sama memposisikan diri pada porsi masing-masing, tidak bakalan terjadi kisruh seperti sekarang.

    "Saya mendukung langkah Hanung sebagai sutradara. Karena dia yang bakal menggarap mulai dari proses pembuatan naskah atau skenario hingga syuting di lapangan, sudah seharusnya diberi kepercayaan penuh di dalam memilih pemain," kata Piet Pagau ditemui di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2013).

    Pria yang langganan peran antagonis tersebut menuturkan, hak prerogatif atau otoritas sutradara jauh lebih besar, jika sudah bicara soal pembuatan karya film. "Itu mutlak meski perlu mendengar juga masukan dari pihak produser atau pihak yang melakukan kerja sama,” tegas pria asal Dusun Batu Raya, Landak, Kalimantan Barat.

    Dalam sebuah produksi film, menurut pria kelahiran 23 Pebruari 1951 tersebut, hendaknya memang sutradara diberi peran atau kebebasan mutlak untuk menentukan siapa yang terlibat. Mulai dari pemilihan serta penentuan pemeran utama, pemeran pembantu, kameramen sampai akhir proses editing nanti.

    “Yang terpenting, karya filmnya itu kelak bisa dipertanggungjawabkan. Sah-sah saja jika Hanung kemudian menolak intervensi, sekalipun dari pihak produser atau pemilik kerja sama lain," katanya.

    Lebih lanjut, pemain film Mandau & Asmara itu melihat bahwa sutradara Hanung pasti tidak akan main-main atau mempertaruhkan nama besarnya, karena harus menggarap film yang mengangkat nama presiden RI pertama itu.

    seperti diberitakan sebelumnya, Rachmawati menuding MVP telah menyalahi aturan dengan cara tetap menggarap film tersebut. Padahal sebelumnya, perjanjian kerja sama produksi film itu telah dibatalkan.

    Inti dari keberatan Rachmawati dan akhirnya membatalkan kerja sama tersebut, karena dia tidak setuju tokoh Soekarno diperankan oleh Ario Bayu. Selain itu, skenario film tersebut dianggap aneh-aneh dan cenderung komersil.

    Kasus ini akhirnya juga melebar ke ranah hukum, Hanung dilaporkan ke polisi oleh Rachmawati, karena bicara ke media Rachmawati mencari popularitas dalam kisruh ini.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  19. #59
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Mau nangis rasanya liat trailer2 film ini. Rindu banget film sejarah Indonesia yang berkualitas.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  20. #60
    pelanggan setia Fere's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Depan RSJ-KM
    Posts
    6,120
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Baru menyadari.

    Subjudul filmnya adalah Indonesia Merdeka.
    Sekitar akhir tahun kemarin pernah baca di salah satu tabloid, rencananya film ini
    mau dibikin 2 seri. Yang pertama Indonesia Merdeka, menceritakan tentang masa2
    menjelang kemerdekaan. Satu lagi bakal menceritakan masa2 setelah kemerdekaan.

    Bener nggak..?

Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •