Dia berubah secepat malam.
Mengepakkan sayap hitam laksana pedang,
yang menunggu.
Apakah engkau, makhluk itu
yang pernah mencuri hatinya,
dan meratakannya seperti debu?
Kau membuatnya benci.
membuatnya marah.
Hatinya menghitam. Penuh bara.
Dan kini dia kembali lahir,
menjadi mimpi terburukmu.

Akan kuremukkan setiap utas nadimu,
hingga tak lagi berbentuk.

- - - Updated - - -

Namun ingatlah bagaimana aku mencintaimu.
Merelakan setiap jengkal napasku,
pikirku,
ragaku,
hanya untukmu.

Manusia bodoh,
yang mencintaimu dengan caranya yang sederhana.

- - - Updated - - -

Ketika kemarahan menguasai hati,
aku diam.
dan menunggu.
dengan penuh kesabaran.

- - - Updated - - -

Untuk setiap kata yang kau ucapkan,
adalah dusta.
Aku akan menunggu paku-paku itu kembali kepadamu.