Tak perlu berlebihan,
kau dan aku adalah ********.
kita menikmati perburuan,
perlahan menenggelamkan,
dan tak pernah ragu kala harus meninggalkan.
Jadi simpan rasa sakitmu, dramamu.
Engkau adalah ******** sejati,
yang bernapas pada rasa yang telah semu.
sebab rasamu telah lama mati.
Engkau hanya berusaha terlihat hidup,
disaat rasa dan ragamu membusuk,
berabad-abad yang lalu.

- - - Updated - - -

Bahkan bayangannya pun mengkhianatimu.
Engkau masih berpikir untuk mengemis waktunya?
Ha!