Gak juga.
Negara yang punya tambang emas, bila bisa mencukupi dirinya sendiri maka cukup mengisolasi dirinya dari berdagang.
Demikian, emas gak perlu keluar. Negara lain yang kehabisan emas, gak bisa menggaji rakyatnya, gak bisa produksi, dan gak bisa menawarkan produk ke negara lain yang memiliki emas. Hasilnya, negara miskin tersebut, terpaksa 'meminjam' emas untuk bisa produksi. Emas untuk produksi itu, sebagian mungkin harus keluar lagi untuk beli bahan baku.
Ketika ngomongin 'emas' kita gak cuma bicara masalah 'produktif' tetapi juga bicara masalah 'pasar' dan 'perdagangan'.
Dan membuat standar, baik itu emas, dolar, euro, itu sebenarnya hanya menguntungkan mereka yang punya akses menerbitkan mata uang tersebut atau dalam kasus mata uang emas, negara yang punya tambang emas.