badminton Indonesia kenapa menurun ya sekrang,, berita terbaru yang saya baca di linknya http://www.pbdjarum.org/news/view/1220

Spoiler for beritanya:
Indonesia kembali gagal meraih gelar juara setelah dua ganda putra yang berlaga pada kejuaraan Asia 2011 terhenti di babak perempat final. Unggulan kedua Markis Kido/Hendra Setiawan yang selalu menang pada tiga pertemuan terakhir dari pasangan Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyatsu Hirata kali ini tak berdaya. Hanya dalam waktu 22 menit peraih medali Asian Games ini kalah dengan 15-21, 13-21.

Hal serupa di alami pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan. Menghadapi pasangan dari China Xu Chen/ Zhang Nan, pasangan yang di unggulkan di posisi empat ini kalah dalam pertandingan rubber game 17-21, 21-14, 12-21. Dua tempat semifinal lainya di isi oleh dua pasang ganda putra dari China. Cai Yun/Fu Haifeng serta pasangan Biao Chai/Zhendong Guo melengkapi keperkasaan China di ganda putra dan bukan tak mungkin pada partai final akan di isi oleh dua pasangan-pasangan China. Akan memerebutkan tiket ke final masing-masing Cai Yun/Fu Haifeng menghadapi Xu Chen/Zhang Nan dan Chai Biao/Guo Zhendong bertemu Hashimoto/Noriyatsu Hirata.

Di nomor tunggal putra China semakin merajalela. Satu gelar juara dari tunggal putra sudah bisa dipastikan menjadi milik China, meskipun pertandingan baru sampai babak semifinal. Empat tempat semifinal semuanya di kuasai pemain-pemain dari negeri Tirai Bambu. Lin “Super” Dan akan bertemu juinornya Du Pengyu untuk memperebutkan tiket ke final. Pada partai semifinal lainnya akan saling berhadapan Bao Chunlai dengan Chen Long.

China Dominan

China mengisi tiga dari empat kursi semifinal di partai tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Tiga wakil non-China tersisa adalah Cheng Shao Chieh (Taipei) yang akan berhadapan dengan Wang Yihan (unggulan kedua); unggulan kelima ganda putri asal Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung yang akan berhadapan dengan Tian Qing/Zhao Yunlei; dan pasangan senior ganda campuran Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam yang akan mencoba mengandaskan asa Xu Chen/Ma Jin.

Yang menarik dari pertandingan perempat final kemarin adalah tumbangnya unggulan pertama ganda putri, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (Taipei) di tangan Tian Qing/Zhao Yunlei dengan skor cukup "lengang," 19-21 dan 11-21. Selain itu, atlet China yang sudah tidak lagi berada di garis depan tim nasional China, Lu Lan, membuktikan bahwa dirinya masih sangat piawai. Ia menumbangkan sang unggulan pertama Wang Shixian di babak kedua, kemudian Li Xuerui di perempat final kemarin. Xuerui adalah unggulan keenam. (AR/DC)


sedih merana begitu bacanya,, apalagi pas tahu Badminton putri kitapun kalah gereget sama para pemain2 cina

Spoiler for berita terhentinya srikandi Indonesia di Kejuaraan asia:
Kejuaraan Asia 2011

Perjuangan tim putri Indonesia di Kejuaraan Asia 2011 yang berlangsung di Sichuan, China berakhir kemarin (21/4). Wakil terakhir tunggal putri dan wakil satu-satunya ganda putri terhenti di babak kedua. China pastikan satu kursi final tunggal putri.

Fransiska Ratnasari (Nana) sebenarnya sudah memimpin di set pertama sampai sejauh 13-7 dari lawannya, Sapsiree Raettanachai. Namun gadis Thailand berusia 19 tahun tersebut kemudian mengamuk dan bermain sangat agresif sehingga mampu membalikkan kedudukan menjadi 14-13 dan 15-14. Nana yang tipe permainannya bertahan akhirnya mulai terdesak dengan tempo permainan Sapsiree yang semakin cepat, dan akhirnya Nana menyerahkan set tersebut 15-21.

Di set kedua, Nana kembali memimpin terus sampai 15-12. Tempo cepat Sapsiree sempat terputus karena clear atau lob panjang Nana yang mematahkan kecepatan tempo tersebut. Namun gadis muda runner up Vietnam Challenge beberapa pekan lalu tersebut tidak patah arang dan terus berusaha mengendalikan jalannya pertandingan. Ia pun akhirnya berhasil menyalip 16-15 sebelum tertinggal lagi 16-18. Nana tetap bermain sabar namun ia kembali tertinggal di angka kritis 18-19. Sempat menyamakan kedudukan di skor 19, Sapsiree akhirnya mencuri dua angka keramat terakhir dan melaju ke perempat final.

Kekalahan Nana atas Sapsiree tentu saja mengejutkan, namun sekaligus juga tidak begitu mengagetkan mengingat sehari sebelumnya, gadis lolosan kualifikasi tersebut sukses menjungkalkan pemain senior unggulan kedelapan, Eriko Hirose. Selanjutnya Sapsiree akan bersua unggulan kedua, Wang Yihan. Tentu saja akan menarik untuk menyimak apakah Sapsiree juga mampu mempersulit Yihan.

Dari ganda putri, Komala Dewi/Jenna Gozali mendapat pengalaman berharga dengan bertanding melawan salah satu pasangan andalan Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Walaupun memang masih berbeda level, namun pengalaman tersebut tentunya semakin mempertebal kemampuan Komala/Jenna untuk melawan pasangan Korea Selatan kelas dunia. Ha/Kim menang 21-11 dan 21-13.

Dibandingkan partai tunggal putri yang perempat finalnya dikuasai China lebih dari setengahnya (bahkan China memastikan satu kursi final karena satu boks final dipenuhi atlet China), perempat final ganda putri lebih merata di antara lima negara tangguh partai tersebut: China, Taipei, Korea Selatan, Jepang, dan –yang belakangan ini sedang naik daun– Thailand. Nampaknya partai putri Indonesia harus kembali bersabar. (DC) sumber : http://www.pbdjarum.org/news/view/1219


apanya yang salah ya,, kangen saja,, bahwa atlet perempuan badminton kita ada yang juara satu,, minimal uber kita dapatkan,,, tapi ini chinaa makin merajai.. malahan bibit2 barunyapun bisa bersaing dengan senior2 cina lainnya dan mengalahkan banyak pesaing2nya...

kenapa Indonesia seakan kehilangan geregetnya ya? ada yang salah dimananya sih? pelatih? reward yang kurang? atau pengalaman yang minim..?