pengusaha ato human resource mungkin akan lebih sensitif dengan masalah ini daripada sesama karyawan.. tapi coba kalo dilihat dari kacamata pengusaha, pernah ngga kalian ngerasain masalah ini?
sepertinya karyawan mempunyai tendensi asal kerja asal jadi. urusan kualitas, belakangan. ato umumnya kurang memikirkan tindakan2 apa yang bisa dilakukan untuk menjaga/mengangkat citra maupun kualitas kerja dari perusahaan tempat kerjanya. ato sekedar siap 'mengorbankan' diri demi kesuksesan hasil kerja perusahaannya.
saya kebetulan ada 2 temen kerja, yang bertolak belakang dari segi ini. yang satu si A, yah asal kerja asal jadi, mentok ngikut perintah aja. kalo ga diperintah, yah ga dikerjain, ga otomatis inisiatif diri gitu loh
sedangkan si B, memang lebih senior dan lebih berpengalaman dan kurasa juga lebih mempunyai rasa profesionalisme dibandingkan si A. nah si B ini, tidak hanya buta ngikut perintah atasan, tapi berinisiasi melakukan lebih dari sekedar yang diperintahkan. orangnya juga lebih rela berkorban misalnya ngambil istirahat makan siang lebih telat (ato lebih awal, ngatur2 waktu lah) ato lebih pendek demi menyelesaikan kerjaan.
kalian pernah ngga ngeliat orang2 yang kaya gini di tempat kerja kalian sendiri? saya mikirnya, bagaimana ya supaya pengusaha ato manager bisa meningkatkan rasa kepemilikan itu? apakah melulu musti nawarin saham supaya terasa memiliki?