Jeddah : Ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) mengamuk di depan Gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI)
Jeddah, Arab Saudi. Mereka membakar kotak penyanggah jalan di samping gedung. Akibatnya 1 wanita tewas
di lokasi kejadian krna berdesakan imbas dari keributan pengurusan pelayanan amnesti di KJRI yg dinilai kacau.
Kerusuhan di KJRI Jeddah ini menjadi perhatian dunia internasional. Sejumlah media asing mengabarkannya.
Seperti laporan media Arab Saudi, Saudi Gazette yang berjudul 'Chaos outside Indonesian consulate'.
Disebutkan, asap tebal membumbung tinggi dari Gedung KJRI Jeddah. Para pekerja Indonesia geram krn terlalu
lama menunggu berjam-jam di bawah terik matahari.
"Mereka melempar batu dan membakar potongan kayu. Polisi menjaga ketat Gedung KJRI," sebut Saudi Gazette.
Portal Australia, News.com.au melaporkan 'Indonesian woman dies in Saudi fire'. Disebutkan seorang perempuan
Indonesia tewas dalam aksi kerusuhan yang berujung kebakaran yang dilakukan para pekerja. "Sekitar 8.000 org
berkumpul di luar Gedung KJRI untuk mengurus status mrk, untuk memilih tetap tinggal di Saudi atau pulang ke
Indonesia," tulis News.com.au.
Surat Kabar Prancis France24 juga melansir kerusuhan KJRI Jeddah lewat berita 'Indonesian woman dies in protest
fire in Saudi: source'. Dituliskan, sebelum kerusuhan dan kebakaran terjadi, menggambarkan para pekerja Indonesia
yang frustasi saat mengurus surat status imigrasi mereka. "Kerusuhan tidak sampai masuk ke dalam halaman Gedung
KJRI," sebut France24 mengutip pernyataan petugas konsulat RI di Jeddah.
Kantor Berita Iran Press.tv juga mewartakan kasus di KJRI Jeddah ini lewat 'Indonesian dies at protest in S Arabia'.
Dijelaskan, para pekerja Indonesia mesti sgra mengurus surat amnesti atau pengampunan dari pemerintah Arab Saudi.
"Batas waktunya tanggal 3 Juli. Jika lewat, mereka bakal didenda 100 ribu Riyal (Sekitar Rp 263 juta)," tulis Press.tv.
Sebelumnya dilaporkan terjadi kebakaran di Gedung KJRI di Jalan Al Rehab Distrik, Jeddah pada Minggu 9 Juni sekitar
pukul 18.40 waktu setempat. Pembakaran dipicu amuk massa mayoritas para TKI bermasalah yang ingin mendapatkan
amnesti atau pemutihan.
Para TKI mendatangi KJRI untuk mengurus dokumen amnesti. Namun karena banyaknya massa dan suhu yang panas
menyebabkan para TKI tdk dpt mengendalikan diri, hingga menyulut kerusuhan berujung pada pembakaran gedung KJRI.
Dalam program amnesti ini, WNI yang tetap ingin bekerja di Arab Saudi akan diperbarui izinnya. Dan bila ada yang ingin
pulang ke tanah air, KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh akan menfasilitasi proses pemulangan dengan mengeluarkan dokumen
Surat Perjalanan Laksana Paspor sambel