Results 1 to 20 of 20

Thread: Apa yang terjadi jika MPR, DPR Dan DPRD tidak di GAJI?

  1. #1
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920

    Apa yang terjadi jika MPR, DPR Dan DPRD tidak di GAJI?

    Jadi pingin tau pendapat para kopiers ....
    Selama ini banyak orang yg ngak ngerti politik, ideologi, dll mencalonkan diri jadinanggota MPR, DPR n DPRD. Padahal kalau ditilik banyak yg sebelumnya punya profesi (Artis) yg dpt dengan mudah mendapatkan uang.
    Apa karena gajinya Dan fasilitas serta bonusnya?
    Dibayar gede Aja skrg pada ngak kerja.

    Kalau misalnya mereka tidak dibayar.... Menurut pikiranku orang2 yg mau jadi anggota MPR/DPR/DPRD hanya orang yg idealis, yg rindu Akan sebuah perubahan kearah yg lebih baik, bukan pengangguran (penting banget), orang yg berhasil, orang yg mengerti , dst...
    Jadi segala pembicaraan Dan rapat hanya seperlunya saja, juga ngak perlu studi banding segala. Karena mereka ngak cukup waktu untuk bermain.
    Karena waktu mereka sudah habis untuk pekerjaan mereka sebagai profesional Dan untuk dapur dirumah tetap ngebul.

    Nah menurut pendapat kalian bagaimana?

  2. #2
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    justru harus dibayar, dan harus dibayar dengan gaji yg sangat tinggi.

    yg penting jangan korupsi.

    singapura adalah negara yg menggaji pejabatnya dengan bayaran tertinggi di dunia, itu sebabnya pemerintahan singapura bisa menarik orang2 terbaik.
    biasanya orang2 paling pintar dan paling hebat selalu ditarik oleh perusahaan besar.

    contohnya Marissa Mayer

    CEO Yahoo yg kemarin digaji 70jt USD atau sekitar 650 milyar rupiah.
    Perempuan cerdas ini jadi rebutan antara Google dan Yahoo, maka gajinya sangat tinggi.

    Kalau Pemerintah hanya mau menggaji rendah, maka siapa yg masuk ke pemerintahan ?
    ya mereka yg gak ketrima di perusahaan2, terpaksa lari ke pemerintah, di gaji rendah, tak punya kemampuan, nyari2 sampingan yg aneh2 dll

    akhirnya negara kita dijalankan oleh orang2 kualitas rendah, padahal mereka yg akan membuat keputusan2 penting...

  3. #3
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Aslan... maksudku bukan PNS loh... kalo mereka emang kudu digaji Dan yg sesuailah. Ntar kalo kegedean pada mau jadi PNS lagi

    Maksudku saat ini kerja mereka kan cuma membuat n merevisi UU n rancangan UU.
    Seharusnya para pembuat pondasi ini harus mengerti Dan merupakan para ahli di setiap komisi.
    Mereka juga mengkaji setiap kebijaksanaan yg menjadi rancangan pemerintah.

    Ada sih yg mengerti... Tapi lebih banyak yg enggak mengerti. Makanya di rapat banyak yg molor n nonton film yg ngak senonoh.
    Di Indonesia kan banyak Profesor2 Doktor2 yg ahli disetiap bidangnya Dan mereka juga sudah melakukannya uji materi di lapangan.
    Kenapa ngak mereka aja yg jadi para dewan. Dijamin rapat cepat mengambil keputusan tanpa tawar menawar posisi partai politik.

    Cuma ini kan pemikiran ibu rumah tangga ya.....(ngak ngerti politik cuma ngerti bagaimana mengeliminir masalah dirumah)
    Di undang deh para ahli Nya berikut alasannya

  4. #4
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    ide dasarnya kan yg namanya dewan gak harus pintar, yg penting mereka mewakili golongannya.

    misalnya orang papua, ada wakilnya di dewan, buruh ada wakilnya, pengusaha juga ada dst...

    sehingga dewan akan memperjuangkan kepentingan banyak golongan.

    trus begitu masuk ke masalah yg rumit, dewan akan memanggil para ahli untuk jdi konsultan.

  5. #5
    Pakar Memematika Ray Surya's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    4,449
    klo gak digaji, males kerjabakti rutinnya,.
    R*y Sury* Ditunjuk Presiden SBY Jadi Menpora

  6. #6
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    penghasilan non-gaji anggota dewan legislatif jauh lebih tinggi dibandingkan gaji
    setiap kunjungan tidak cuma dibekali kantor tapi dibekali di daerah. mereka layak
    digaji? untuk mayoritas anggota dewan pada saat ini tidak. mereka layak dapat gaji?
    tentu saja, dengan diasumsikan mereka tidak boleh bentuk lain penerimaan selain
    gaji, yang kondisi ini akan sulit untuk terjadi. Menurut saya, dibanding tidak digaji
    akan lebih baik digaji sesuai performa, i.e. kehadiran, partisipasi, dan deliverables.
    seberapa banyak mereka dapat memenuhi target penyusunan peraturan yang sesuai
    pakai tenaga ahli atau tidak, bukan masalah, karena pada umumnya anggota dewan
    hanya menguasai satu bidang keahlian tertentu, kecuali di Indonesia yang umumnya
    kebangetan ga bisa bekerja seorang anggota dewan dilengkapi beberapa dengan
    tenaga ahli itu sangat wajar. masalahnya pada saat ini tenaga ahli yang dipakai banyak
    tidak ahli, sering dilengkapi otoritas melebihi kerangka kerja, bukan hanya jadi advisor,
    menambah kompleksitas masalah,

  7. #7
    opera's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    http://www.opera.com/
    Posts
    4,852
    mental korupsi yang harus diberesin
    mau gak digaji atau digaji sangat tinggi pun masi kurang dan cari korupsi

  8. #8
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    klo ga digaji, terus mamam apa donk?
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  9. #9
    pelanggan tetap Neptunus's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    1,814
    Mamam saweran, dari koin peduli DPR/MPR.
    Anw pernah baca klo di Singapura aja ampe "memaksa" orang bwt jadi capres, saking ga ada yg maju bwt pilpres.

  10. #10
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    ya klo ada yang peduli, klo kagak?
    kesian atuh ga digaji, kayak kerja rodi...heran juga sih ...dpr ga boyeh kaya, ga boyeh cere, ga boyeh punya boil keyen, ga boyeh ke luar negri sambil ngegaya studi2, ga boyeh ini ityu..cape dweeh
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  11. #11
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    tidak digaji ?

    jangan dong.......

    bisa hilang pendapatan bunga bagi kantor saya......

    wong biasanya anggota DPR YTH seneng menggadaikan SK penganggkatan

  12. #12
    opera's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    http://www.opera.com/
    Posts
    4,852
    SK pengangkatan emang ada nilainya?

  13. #13
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    adalah Ope, kan gaji mereka ikut kantor saya wkwkwk

    jadi SK dan rekom dari ketua fraksi itu berharga banget, sekali goyang bisa 300jeti tembus
    makanya banyak para anggota DPRD YTH tidak menerima SEPESERPUN gaji, sekitar 40-60% untuk angsurankredit, sktar 20-40 untuk konstituen (partai)

    bijimane mau kaga senggol2 proyek

  14. #14
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,005
    ntar dulu.. mata saya gak sirep kan... kayaknya ada post dari mantan ahli telematika yang sekarang jadi menteri terus menghilang karena kesibukan ntah karena gundam ato ksibukan ikan....

    kalo menurut saya sih silahkan digaji tinggi mereka slama mereka memang2 orang2 berkualitas.. sayangnya yang namanya kualitas dikalahkan oleh kepamoran dan uang pada saat yang namanya pemilu diadakan...

  15. #15
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Kalau tetap digaji..... Berarti buat ngirit APBN jumlahnya Kali ya yg dikurangin

  16. #16
    pelanggan tetap jojox's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Jekardah
    Posts
    1,169
    Aslinya simple, badan legislatif itu tugasnya bikin kebijakan publik.

    Caranya? dengan meng-industrialisasi kebijakan di area legislatif. Ya. Jual-beli produk kebijakan, plain n simple. Gak perlu di-branding apa lagi.
    Ada harga untuk setiap konsep2 perundangan/kebijakan, prosesnya lama, harga kebijakan dari bahan-ketok palu syah masuk Lembaran Negara, itu ada kalkulasi dasar-nya. Jumlahnya, fantastis, puluhan-ratusan Miliaran. Kalkulasi beaya dan anggarannya memang jelas berapa,
    sama kayak eksekutif, harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan program/kegiatan berapa. Bayangin beaya lobby2 dari Swasta/Non-governmental. Rahasia umum lah Jakarta tuh dikendalikan dengan duit, 80-85% coin-operated political platform.

    Note: Inilah harga suatu kebijakan demokratis. Jangan sesali, karena memang bonyok kite dulu milih jalan ini.
    Jangan acuhkan juga, karena setiap utang negara, keringat anak2 kite yg tanggung.

    Entah Kenapa anggaran DEWAN bisa gede bngt, itu kan karena dewan kan memang ngajuin anggaran untuk gaji anggota sendiri
    dan menyetujuinya sendiri. Konyol? Yah memang gitu ..ha ha haha.

    Sementara Eksekutif mengajukan RAPBN/D pun masih harus disetujui Dewan.
    2-2nya tetep cenderung berpikir bahwa APBN tuh duit negara gak akan habis2. b o d o h

    Mau dikorupsi dengan atau tanpa kinerja berbasis hasil pun, tetep gak akan habis.
    Jadinya, pembangunan sekarang yho...apa adanya, tapi duitnya jelas ada. Kan gitu tuh paradigma nya.

    So, gaji kudu tetap ada, kecuali dirubah perundangan yg mengatur itu.
    Gw gak setuju kalo Anggota dewan itu profesi, sehingga harus dikerjakan se-profesional mungkin dan mendapatkan gaji/remunerasi sepantasnya
    seyogyanya, dan selayak-layaknya.

    Tidak bisa kek gitu.

    Soalnya, memang bukan profesi, tapi J A B A T A N. ...Beda itu.
    Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.

  17. #17
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    ^mestinya gajinya anggota dewan itu mesti disetujui sama rakyat banyak...pake pooling mungkin?

  18. #18
    pelanggan
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    287
    Quote Originally Posted by tsu View Post
    adalah Ope, kan gaji mereka ikut kantor saya wkwkwk

    jadi SK dan rekom dari ketua fraksi itu berharga banget, sekali goyang bisa 300jeti tembus
    makanya banyak para anggota DPRD YTH tidak menerima SEPESERPUN gaji, sekitar 40-60% untuk angsurankredit, sktar 20-40 untuk konstituen (partai)

    bijimane mau kaga senggol2 proyek
    Berarti kalau tidak digaji, bukan senggol2 proyek lagi, tapi libas.

    Benar2 berbahaya.

  19. #19
    pelanggan tetap jojox's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Jekardah
    Posts
    1,169
    Quote Originally Posted by BundaNa View Post
    ^mestinya gajinya anggota dewan itu mesti disetujui sama rakyat banyak...pake pooling mungkin?
    ya, rakyat banyak itu yang telah terwakilkan di setiap komisi. Ada kok mekanisme voting di rapat komisi/paripurna untuk memutuskan anggaran dengan item gaji anggota dewan. Itu terjadi. Itu ada, Itu mungkin terpantau dan itu selalu dipublikasikan. Tpi kan rakyat lbih seneng nonton alay dan gosipin Syahrini di TV atau KM ini, bukan perencanaan anggaran miliaran utk perjalanan dinas anggota dewan ke Zuerich.

    urusan ma Dewan tuh memang kek urusan ma playboy:
    Dont hate the player, hate the game.
    Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.

  20. #20
    pelanggan setia aya_muaya's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    semarang
    Posts
    5,882
    Sek, sebenernya fungsi legislatif itu apaan sih?
    Percayai apa yang ingin kau percayai
    Dan hiduplah seperti apa yang kau inginkan….

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •