-
Pelangi dimatamu pernah meredupkan duniaku.
Hingga tersirat laku untuk melepaskan segalanya.
Jika hari ini aku dapat berdiri, dan tersenyum
Akan kusisipkan doa untukmu,
Bila tiba waktunya nanti.
Pergi dan bertabuhlah,
Cahayamu tak akan lagi bisa membutakanku.
-
Kadang hatiku terasa begitu bebal
Sehingga aku berteriak pada diriku sendiri,
Bahwa hidup bukanlah pelayanan,
Sebab kamu bukan pembantu!
-
Mungkin aku kejam karena membuatnya menemukan alamat Tuhan.
Mungkin aku cengeng karena selalu gagal memulangkan air mata.
Tapi percayalah,
aku menyisipkan keping-keping hatiku kala menulis kisahmu.
-
Baru kemarin diomongin ama Alethia,
nagita ke mana yah? ga update threadnya..
pa kabar non ::bye::
dengan puisipuisimu yang selalu cantik untuk dibaca
-
-
Etca, akupun rindu menulis. Baru mulai aktif lagi nih hahaha.. makasih nyemangatin ::ungg::
---------- Post Merged at 04:04 PM ----------
Quote:
Originally Posted by
Alethia
memanggil nagita ::bye::
Oiiii..... Absen!
---------- Post Merged at 04:08 PM ----------
“Dia pikir dia bisa mengalahkanku?!” Salma mondar-mandir jengkel. “Dia harus mencoba lebih keras, karena aku punya Sembilan nyawa.”
“Hm, maaf nona. Jika kita berpatokan pada Sembilan nyawa kucing, nyawa nona mungkin tinggal empat saja.” Salma melotot. Gilbert dengan sopan melanjutkan, “Maafkan saya untuk mereview ulang. Tapi sekedar mengingatkan bahwa nona pernah hampir mati ketika di rehab, kedua karena dikeroyok, ketiga karena masuk jurang, keempat karena diracun, kelima karena ditembak di bandara, nona. Apa nona lupa?"
"Grrr....." Gigi Salma beradu. Ingatannya setajam pisau, bah! Tapi dia benar...
"Nona..." Gilbert terlihat ragu. "Selama ini nona selalu beruntung dapat lolos dari kematian." Salma menunggu. "Aku kuatir..."
"Aku akan mati, begitu?!" bentaknya. "Grr... bodoh sekali! Kamu pun takut padanya?" Gilbert menggeleng. "Aku takut saat-saat vital dimana nona sedang tidak beruntung..."
Miss and Mister Jutek
-
Aku menyisipkan sekeping rindu diujung jalan
Maknamu pernah meneduhkan merapi dihatiku
Menghanyutkan halusinasi pada gulungan ombak.
Suaramu pernah membuat rentang waktu enggan beranjak
Tawamu pernah memulangkanku. pada palungan.
Dimana tidak ada ragu mengintip.
Kini jalanku jauh sudah.
Meninggalkanmu pada peluk yang bukan milikku.
Merindukanmu pada rindu yang tak pernah kembali kepadaku.
---------- Post Merged at 10:21 PM ----------
Aku ingin sekali menegurmu,
Dengan segala santun dalam seribu bahasa.
Namun mengapa tidak ada kata yang sanggup melukiskan rasa hati
Kala pelukmu erat dibahuku?
-
Sebait katamu masih mampu memetakan senyum dibibirku.
Hatiku merona, asaku terasa menderu.
Namun aku bertahan dan memeluk diamku erat-erat,
sebab aku takut kacau rasa hati kembali.
Aku takut,
sebab aku tidak ingin menjadi gila.
Aku pernah menghendakimu,
kini akupun menghendakiku melepaskanmu.
-
Apa kamu masih ingat mawar putih yang kau tanam untukku,
di sudut taman dekat relung hatiku?
Bunga itu masih menebarkan harummu untukku,
walau sayup-sayup.
---------- Post Merged at 09:28 AM ----------
Melukis wajahmu,
melesatkanku pada dunia tanpa bingkai.
Kata-kata terlontar bagai peluru
yang bergelora mencumbui angin
dan memakuku.
---------- Post Merged at 09:29 AM ----------
Kekasih,
apa kamu lupa kita pernah bahagia?
"Daisyflo" episode Junot.
---------- Post Merged at 09:34 AM ----------
Ketika kamu pergi,
pelangi dihatiku terasa terbelah menjadi berjuta warna bias
Yang tidak mampu kurangkai kembali.
-
Engkau tidak perlu mengerti
mengapa aku mencintaimu.
Engkau hanya perlu mengerti,
mengapa aku meninggalkanmu.
*I can't live a normal life without you
-
Ada sepasang mata, yang berisi jutaan bintang. Yang dapat meluruhkan musim dingin dalam semalam.
Matamu.
Satu Juta Burung Kertas
-
Ketika engkau menari, dunia terasa berhenti.
Aku melihat dunia yang baru,
dan berputar pada lengkung lentik jemarimu.
Lenggokmu memotong lidahku,
melontarkan logika pada benua dibatas lautan..
Rasanya ingin memilikimu,
untuk diriku seorang.
Rasanya ingin...
Mel, dapatkah kau taklukkan ragu di hatiku
dan merangkai belulangku agar dapat beralih dari matamu?
Satu Juta Burung Kertas -- episode Samuel, tentang Melody.
---------- Post Merged at 10:04 PM ----------
Kala aku terkapar, tujuh depa dibawah telapakmu
Aku sadar tidak akan pernah ada satupun insan bernyawa di segala bumi
Yang dapat mengimbangimu.
Selamanya,
kamu tidak akan pernah terganti.
-
Hei, kalimat seru! Berhenti menghujam!
Tidakkah kau dengar sorai?! Kita telah merdeka kawan.
Merdeka? Apa engkau yakin?
Sebentar! Dengar presiden kita bercakap. Benar! Begitulah katanya.
Pesinden maksudmu?! Diam dan dengarkan. Mereka tidak sedang bercakap!
Itu gaung dari senandung tidur.
-
emang presiden kita pesinden. harusnya pidato kemaren ditutup dengan satu lagu dari album terbarunya ;))
-
Katamu semua pencuri akan dihukum.
Katamu mereka yang rajin akan mendulang emas.
Katamu keadilan akan lahir dari tanganmu.
Tapi bedebah! Napaspun kini kau pajaki!
Apa engkau lupa pada janji-janji busukmu?
--Kata siapa aku ingkar? Tuan Kertas yang berjanji. Bukan aku!!
-
Jika air mataku bisa berubah menjadi darah,
dia tentu sudah melakukannya.
Sebab setelah kamu pergi,
semua yang ada pada tubuhku terasa berdarah.
Dan terus berdarah.
Satu Juta Burung Kertas, episode Melody
-
Ketika rupamu merajai pelupuk mataku,
Aku tidak mampu melepaskan tatap.
Pesonamu berbinar,
Membuat semua terasa benar.
Satu Juta Burung Kertas
Melody, gadis dengan pesona sejuta bintang
-
Kenangan tentangmu semakin mengental.
Membawaku pada warna langit yang kau lukis.
Hanya untukku.
-
Ada seberkas deru yang aku kenal
gelisahmu, kala menangkap sepasang mata
Engkau bertanya pada jelaga ilusi
Dan mengutuk waktu yang bergulir tanpa bertanya
Dimana hidupmu selama ini?
-
Ada sepasang tangan,
yang akan memelukmu erat
kala dunia terasa meninggalkanmu.
Datanglah padaku.
Aku meninggalkan ruang hati untukmu.
Ada sepasang mata,
yang akan berbinar untukmu
kala mataharimu memucat,
atau hatimu patah sebab cintamu beralih.
Kembalilah padaku.
Aku masih menunggu untaian rindu kembali kepadaku.
---------- Post Merged at 04:19 PM ----------
Kekasih,.
Ketika engkau menemukan cintamu berdusta,
Engkau akan menemukanku.