Eks Perdana Menteri Israel ArielSharon Tutup Usia
Yerusalem - Eks Perdana Menteri Israel Ariel
Sharon tutup usia. Eks pemimpin kubu
nasionalis sayap kanan politik Israel itu
meninggal di usia 85 tahun.
Dilansir dari BBC, Sabtu (11/1/2013), Sharon
meninggal di rumah sakit Sheba, dekat kota Tel
Aviv. Kematian dia dikonfirmasi langsung oleh
Presiden Israel Shimon Peres.
Sharon meninggal setelah mengalami koma
selama delapan tahun. Dia menderita disfungsi
beberapa organ vital, termasuk ginjal.
Belakangan ini kondisinya terus memburuk.
Beberapa kali dokter rumah sakit yang
merawatnya mengatakan kondisinya makin
memburuk dan nyawanya terancam. Bahkan
pada Kamis (9/1) lalu, sumber rumah sakit
menyebut usia Sharon tinggal beberapa jam.
Sharon mengalami stroke akut pada 4 Januari
2006 silam. Sejak itu, pemimpin politik yang
dikenal dengan kebijakan garis kerasnya
terhadap rakyat Palestina ini mengalami koma
yang tidak pulih-pulih hingga kini.
Sharon pertama kali terpilih sebagai perdana
menteri pada Februari 2001, beberapa bulan
setelah aksinya menginjak kompleks masjid al
Aqsa sehingga memicu kemarahan rakyat
Palestina hingga pecah gerakan perlawanan
yang disebut intifadah kedua.
Pada November 2005, ia meninggalkan Partai
Likud untuk membentuk partai baru, Kadima,
karena frustrasi oleh kelompok garis keras yang
menentang penarikan kehadiran tentara dan
pemukim dari Jalur Gaza dan untuk setiap
konsesi lebih lanjut di Tepi Barat yang diduduki.
Sharon sangat meyakini Israel harus terpisah
dari Palestina dan secara sepihak menentukan
perbatasannya sendiri .
Sharon dijuluki 'Buldozer' karena kebijakan
politiknya, baik untuk gaya maupun fisiknya.
Orang Arab juga mengingat Sharon sebagai
'Tukang Jagal dari Beirut' karena pembantaian
pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila.