Ketika Rindu Melintasi Jarak
Pindahan dari me****.blog.friendster.com
Hanya sebuah blog, untuk melepas apa yang tersimpan dalam benak. Tentang apa saja. Memenggal batas yang pernah ada, menyinggahi semua yang pernah menyapa. Lalu apakah kerinduan memiliki wajah? Bahkan ketika rindu melintasi jarak rasanya masih saja ada yang tak mampu diucapkan.
Kesalahan Pertama?!
January 24th, 2006
Bwahahaha…. sebuah kesalahan pertama terjadi (lagi). Menarikan jari di atas keyboard. Padahal sebenarnya enggan. Kurang lama kaw nak di depan kompie?? *huh* bukankah semalam suntuk kau sudah berada di depannya? Egh, bukan saja di depannya. Namun juga di kolong tempat tidurmu juga ada CPU meski tinggal kerangka, juga di atas meja, belum lagi monitor-monitor yang berserakan meski ‘hanya’ 3 buah dalam kamar kecil itu, bahkan masih ada CPU milik orang yang harus kau benahi. Masih kurang lama? bukankah tadi pagipagi buta kau lanjutkan lagi. Huah! settingan kompiemu amburadul garagara ganti motherboard dan processor, parah partisinya ada yang gak terbaca. OS juga acakadul! Syukur sekarang semuanya sudah terselesaikan.
Ngelongok kamar jadi mikir, "Kayak gitu kamar ce?" Bwahahahhaha lagilagi ingin tertawa kalau melihatnya. Jadi teringat sms kawan, "Ngapain nangis? Kayak cewek aja!! Emangnya lo cewek?!" Kaco. Uff.. sengaja pindah sejak 31 Desember 2005, milih lebih kecil agar lebih hangat. Gak atis. Ben ora seseg. Memendam kesunyian dalam tenggelamnya kata yang bernama ‘asik ngoprek kompie’. Juga masih ada kalimat milik seorang kawan yang berdengung di telinga, "Ingat! Aku masih menunggu 5 atau 10 tahun lagi, jangan siasiakan semua yang sudah ada?!" Ternyata kesalahan pertama sudah dilakukan. Demi kawan, seseorang yang tak pernah lelah nguwongke diriku.
Bedebah dengan semua rasa. Bedebah dengan semua orangorang. Bedebah dengan idealis yang berulang kali terpatahkan. Ojo ngenteni bejo, bejo lagi turu <catt: jangan nunggu keberuntungan, keberuntungan lagi tidur>. Mo sendirian juga bakal dilakoni. Jangan kau tuliskan kata desperate dalam kamusnya. Kau tak mampu mengejanya, karena kau tak mau mengenalnya. Apa yang kalian tahu tentang future? Menggenggamnya menjadi mimpi. Hah! mimpi memang bikin hidup. Samurai dengan tanda silang di pipi, Kenshin Himmamura berkata, "Mati bisa kapan saja tapi butuh keberanian untuk hidup."
Aku masih ingin hidup dan mendapatkan ‘kejelasan’ tentang sebuah hidup meski dewi fortuna sedang indehoi ke hawai.