Pelanggaran HAM Papua Dibawa ke PBB, Catatan Keras untuk RI

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua, Yunus Wenda, mengatakan pelaporan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan catatan keras bagi Indonesia.

"Laporan yang disampaikan Pacific Islands Association for Non-Governmental Organisations (PIANGO) merupakan catatan pelanggaran yang dilakukan aparat keamanan dari Tahun 1990 sampai Tahun 2016," kata dia kepada satuharapan.com di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta pada hari Jumat (27/5).

Dia juga mengatakan masyarakat Papua saat ini menjadi perhatian dunia, terbukti dengan adanya laporan pelanggaran HAM ke PBB.

"Senjata yang diberikan kepada personel sebenarnya untuk melindungi masyarkat tetapi kondisinya senjata tersebut digunakan secara tidak manusiawi kepada masyarakat Papua. Pada saat masyarakat Papua menyampaikan aspirasi untuk merdeka, aparat memberlakukan mereka secara tidak manusiawi padahal mereka hanya menuntut merdeka karena tidak sejahtera," kata dia.

Dia juga mengingatkan aparat agar tidak mengeluarkan senjata saat masyarakat Papua menyampaikan aspirasi untuk merdeka karena masyarakat intenasional memperhatikan masalah Papua saat ini.

"Penanganan-penanganan masyarakat Papua agar tidak mengunakan senjata tetapi menggunakan pendekatan kemanusiaan karena masyarakat Papua merupakan bangsa Indonesia, harus dilindungi, kalau mereka demo berikan mereka ruang untuk melakukan aksi unjuk rasa," tambah dia.

satuharapan.com/read-detail/read/pelanggaran-ham-papua-dibawa-ke-pbb-catatan-keras-untuk-ri

Mampus, biar rasain begimana nasibnye Israel di kepoin ke dunia oleh play victim-nya Palestina. Kalo bisa sekalian Papua ngeluncurin roket yg bisa nyampe ke pulau Jawa kek Hamas yg ngeluncurin roket dr Galur Ganja. Sekalian perempuan & anak2 Papua dipersenjatai bom & senapan kek Hamas yg mempersenjatai anak2 & perempuan. Enak aje, masak cuman Palestina doank yg boleh persenjatain perempuan & anak2, Papua juga donk

Baru gw mau puji eh dibawahnya masih jakasembung, bawa2 israeil, palestina ::doh::

More mass demos in West Papua

There have been more demonstrations in Indonesia's Papua region today, in support of the United Liberation Movement for West Papua.

Over a thousand demonstrators gathered in the Papua provincial capital Jayapura to express their support for the Liberation Movement and its bid for full membership in the Melanesian Spearhead Group.
In the past month and a half there's been a series of large, peaceful demonstrations in most Papuan urban centres in support of the Liberation Movement.
The largest and most widespread demonstrations occurred on May 2nd when police arrested around two thousand people in Jayapura alone.
The demos have mainly been organised by the West Papua National Committee which is part of the Liberation Movement.
Today's demonstrations also included large gatherings in Manokwari, Fakfak and Wamena, one of Papua's major Highlands towns.
Initial reports from Wamena indicate a large police and military forces presence, with police shooting two demonstrators.
Local people have reported that they had no access to Wamena hospital as the security forces have blocked it off.
Police reported that a Papuan who has been on their wanted list, Kelenak Telenggen, was one of the people shot.
Back in Jayapura, police stopped the demonstration moving from Waena to Abepura while in nearby Sentani they detained 33 members of the West Papua National Committee.
Earlier, BBC Indonesia reported that a hundred West Papuans had been arrested in Jayapura and Wamena in the past few days for handing out flyers calling for people to join today's demonstrations.
As well as showing support for the Liberation Movement's MSG membership, the demonstrations have been another clear expression of independence aspirations among West Papuans.
However, a police spokesman indicated that security forces would not tolerate freedom of expression in public where it involved promoting the idea of independence for Papua.
University turmoil

Staff at Papua's Cenderawasih University are reportedly striking over a continued blockade of the campus at Abepura.
The Jakarta Post quotes the university director, Onesimus Sahuleka, as saying the strike is a protest against the students who have been frequently blocking the campus.
The students are demanding that the campus extend the enrolment period and ensure that 80 percent of the places available are assigned to Papuans.
He praised the students' aspirations but urged them to not disturb teaching and learning activities at the campus.
Onesimus said the enrolment period oculd not be extended because registration happens online and across Indonesia.

radionz.co.nz/international/pacific-news/305303/more-mass-demos-in-west-papua

Quote:

---

Originally Posted by HenHen

Mampus, biar rasain begimana nasibnye Israel di kepoin ke dunia oleh play victim-nya Palestina. Kalo bisa sekalian Papua ngeluncurin roket yg bisa nyampe ke pulau Jawa kek Hamas yg ngeluncurin roket dr Galur Ganja. Sekalian perempuan & anak2 Papua dipersenjatai bom & senapan kek Hamas yg mempersenjatai anak2 & perempuan. Enak aje, masak cuman Palestina doank yg boleh persenjatain perempuan & anak2, Papua juga donk

---

Engkau merasa aktivis Papua itu "play victim"?
Saya tak sepakat.
Maksudku, emang permintaan kemerdekaannya lebay.
Namun ada beberapa kasus yang menurut saya nyata dan meresahkan.

Bangsa Arab itu dulu sok2an ngelawan Israel lewat cara ngeroyok
sekarang caranya pake mewek

Bagi gw, jgn kan tanah Kanaan, Israel bahkan berhak atas seluruh tanah Arab
Biar nanti tanah Arab jadi hijau

Nggak sekalian aja Israel berhak atas seluruh bumi? Kalo perlu seluruh galaksi dan alam semesta. Tanggung amat kalo cuma seluruh arab yang padang pasir doang isinya. Minyak juga bentar lagi abis.

Ente ngebahas Papua atau ngebahas Timur Tengah nih, [MENTION=2850]HenHen[/MENTION] ?
Kalau cuma buat analogi doang sih masih kagak ape2 tapi kok naga2nya ente kagak ngebahas isu Papua-nya sendiri?

---------- Post Merged at 09:27 PM ----------

Ente ngebahas Papua atau ngebahas Timur Tengah nih, [MENTION=2850]HenHen[/MENTION] ?
Kalau cuma buat analogi doang sih masih kagak ape2 tapi kok naga2nya ente kagak ngebahas isu Papua-nya sendiri?

Dulu pas Abad Pertengahan, bangsa Arab pelit ngasih rempah2 ama bangsa bule
sampe akhirnya bangsa bule musti ngelakuin kolonialisme dimana2

Sekarang, bangsa Arab pelit ngasih minyak

Makanya Tuhan pelit ngasih kesuburan ama Arab

Makanya gw bilang jakasembung bok , si [MENTION=41]kandalf[/MENTION] orang mabok diladenin ::hihi::

kagak di FK, kagak di KM, sama aje

ngakunya ngerayain Natal, tp malah ngebelain Turki yg udah bikin Eropa kehilangan rempah2, ngubah Hagia Sophia jd mesjid & museum, & ngejajah kawasan Balkan, jgn2 jg nggak ngakuin tragedi Turki ngebantai Armenia lagi

ngakunya megang Perjanjian Lama, tp malah anti-Yahudi & anti-Israel, jgn2 jg nggak ngakuin tragedi Holocaust & ngedukung neo-Nazi & White Supremacist lagi

ngakunya anak Tuhan, tp malah mempertanyakan eksistensi ISIS dgn ngatain kenapa ISIS kagak nyerang Israel, pdhl udah jelas, negara2 Arab udah pd pengecut soalnya walau Israel dikeroyok tp tetep aja nggak lengser2

Topik saya tutup karena dari pemula topik (Thread Starter) tidak ada niat untuk membahas Papua sama sekali bahkan hanya sekedar kendaraan untuk isu SARA.

Saya sudah mengingatkan di topik atas sebelumnya ya.