PDA

View Full Version : Malaysia Bangun Museum Kerinci



keremus
14-04-2011, 07:15 PM
Kabupaten Kerinci terletak di Propinsi Jambi.

E eh, Musium Kerinci (yang berisi seputar kebudayaan, sejarah dan peninggalan
purbakala Kerinci) akan diresmikan di sono.

Tragis. Bupati Kerinci sendiri yang akan meresmikan museum ini.

Tadi ada diskusi perihal hal ini di Metro dan editorial Kompas.


Poin yang sempat saya catat saat denger2 diskusi di Metro :

Yang Pro :

1. Adalah wajar negara lain memiliki museum yang mengangkat budaya2
negara lain

2. Malaysia dan Indonesia berbagi kebudayaan yang sama (dalam hal ini
budaya Melayu)

3. Benda2 yang kelak dipajang di sana hanya replika (katanya)

4. Banyak orang Malaysia berleluhur orang Kerinci sebagaimana banyak
punya leluhur orang Bugis

5. Di sana ada jalan Karinci (atau sesuatu yang berbau Kerinci)


Yang Kontra:

Sudah jelas:

1. Lagi-lagi RI kecolongan

2. Takut diam2 tuh perompak Malaya ngangkut harta benda kerajaan Kerinci

3. Ini bukti bangsa Endonesia cuek bebek dan pejabatnya cuma sibuk ngurusin gedong


dan semacamnya...

tragis..tragis....

keremus
14-04-2011, 07:23 PM
Admin,

bisakah ini dipindahkan di forum Poleksosbud?
Salah tempat neh...

thanks

keremus
14-04-2011, 07:24 PM
JAMBI, KOMPAS.com--Museum Kerinci yang dibangun di Kuala Lumpur dengan bantuan dana dari Pemerintah Malaysia akan diresmikan Bupati Kerinci Murasman, pekan depan. Dikhawatirkan, benda-benda bersejarah yang ada di Kabupaten Kerinci akan dibawa ke negeri jiran tersebut.
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif
Pemerintah Kabupaten Kerinci telah mengirimkan sejumlah benda peninggalan budaya dan sejarah Kerinci untuk dipamerkan, seperti alat musik gong ketuk, rebana sikek, sandu sejenis seruling, dan gendang kerinci dari kayu surian.

http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Arlis, Senin (11/4), mengatakan, Museum Kerinci dibangun di dalam kompleks Sekolah Kebangsaan di Kuala Lumpur. Pemerintah Kabupaten Kerinci telah mengirimkan sejumlah benda peninggalan budaya dan sejarah Kerinci untuk dipamerkan, seperti alat musik gong ketuk, rebana sikek, sandu (sejenis seruling), dan gendang kerinci dari kayu surian.


Selain itu, juga beragam jenis alat pertanian, seperti tangkai beliung untuk menebang kayu, luka belut (alat menangkap belut di sungai) dari bambu, dan jangki dari rotan (untuk menyimpan benda bawaan). Pemerintah Kabupaten Kerinci juga menyiapkan sejumlah naskah beraksara kuno serta berbagai jenis pakaian adat.


”Barang asli tetap disimpan di Kabupaten Kerinci, sedangkan di museum tersebut nantinya hanya duplikatnya,” kata Arlis.


Menurut Arlis, dalam peresmian pembukaan Museum Kerinci pekan depan akan ditampilkan sejumlah tarian asli Kabupaten Kerinci, seperti tari Ranggut, tari Pengobatan, dan Ngaji Adat. Museum akan diresmikan Bupati Kerinci Murasman dan disaksikan sejumlah pejabat Pemerintah Malaysia, termasuk Menteri Kebudayaan Malaysia.


Arlis menambahkan, keberadaan Museum Kerinci akan mempererat hubungan antara Kabupaten Kerinci dan Malaysia. Selama ini banyak warga Kerinci yang telah menjadi warga negara Malaysia rindu menyaksikan budaya khas Kerinci. ”Ada kedekatan budaya antara Kerinci dan Malaysia,” tuturnya.




Disesalkan
Ketua Harian Dewan Kesenian Jambi Naswan Iskandar menyayangkan tindakan Pemkab Kerinci yang sangat antusias menyiapkan Museum Kerinci di Malaysia. Padahal, hingga saat ini Kerinci belum memiliki museum di daerahnya sendiri.


”Itu namanya pemkab ceroboh. Kenapa tidak membangun museum sendiri, malah membantu pembangunannya di Malaysia?” kata Naswan.
Ia menduga keberadaan Museum Kerinci di Kuala Lumpur akan diikuti dengan diboyongnya benda-benda pusaka milik Kerinci. Ia juga mengkhawatirkan bakal adanya klaim budaya Kerinci oleh Malaysia.


Padahal, Kerinci selama ini dikenal memiliki budaya tertua di Jambi, serta memiliki kekayaan peninggalan bersejarah yang cukup lengkap. Salah satu peninggalan tersebut adalah naskah Melayu tertua berupa Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah yang membuktikan bahwa peradaban setempat telah memiliki aksara dan sistem hukum sendiri setidaknya mulai abad XIV.


Selain itu, Kerinci juga memiliki bentuk budaya lainnya, seperti seni Tale (bersenandung) dan tradisi Kunoun (tutur). Ada juga pertunjukan seni budaya megalitik sastra mantra, pantun, seloko, penno, dan tambo.
Sumber :
Kompas Cetak

Share (http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Foase.kompas.com%2Fread%2 F2011%2F04%2F12%2F05073694%2FDuh.Museum.Kerinci.Di bangun.di.Malaysia&t=Duh%21%20Museum%20Kerinci%20Dibangun%20di%20Mala ysia%20-%20KOMPAS.com&src=sp)
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/ico_share001.gif
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/ico_email001.gif
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/ico_print001.gif

nodivine
15-04-2011, 12:16 AM
yah giliran kayak gini baru Indonesia nyadar kalo budaya kita bernilai tinggi.
sama halnya kayak dulu batik.

lagian si Jeroan Wajik malah lelet, kebanyakan ngurusin pajak film ga penting

E = mc˛
15-04-2011, 08:09 AM
"lebih baik uangnua dibangun buat membangun museum pekob di senayan", kaya angota D*R

an-narkaulipsiy
15-04-2011, 11:18 AM
Coba berkaca dulu deh.
Emang kapan terakhir kalian mengunjungi Museum? :)

Mendingan bikin museum di Malaysia. Pengunjungnya banyak dari luar negeri ada, dari domestik ada.

nodivine
15-04-2011, 03:18 PM
^
ya makanya gw bilang, Indonesia ga nyadar kalo budaya kita bernilai tinggi.
bahkan museum pun sekarang buat bahan 'uji nyali' :))

Ray Surya
16-04-2011, 10:16 AM
museum apaan sih?
tempat hiburan?

kunderemp
16-04-2011, 11:08 AM
Museum itu tempat pacaran.
Di situ bisa melihat koleksi senjata-senjata keren..

Ini contoh koleksi senjata di MSJ.

http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/822184/DSC09729_01.jpg
http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/947508/DSC09720_01.jpg
http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/45380/DSC09682.jpg
http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/625729/DSC09688_01.jpg
http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/924914/indonesiaPirate.jpg
http://photos1.blogger.com/x/blogger/4083/766/320/647120/DSC09627.jpg

ndugu
17-04-2011, 12:59 AM
saya pribadi sih ngerasa ga masalah, sama hal-nya seperti museum2 yang mempunyai bagian ato spesialisasi khusus daerah2 tertentu.. artifak2 yang dipajang, kan blom tentu dimiliki, bisa juga dipinjem, disewa, ato memang disumbangkan, dll. saya ga tau dalam kasus musem kerinci ini gimana.. tapi kupikir itu cukup umum dalam dunia per-museum-an.. musem seni di prancis, juga tidak melulu memajangkan kesenian dari situ aja toh, pasti juga ada kesenian dari asia/pasifik, afrika, latin dll.

memang terasa ironis, apalagi belakangan ini indo sering ada masalah dengan malaysia, udah kepalang sensi :cengir:
kalo malaysia mo bikin musem kerinci, itu urusan sana dan bukan kendala dalam menghalangi jambi sendiri membuat musemnya sendiri bukan? anggap aja malaysia ikut promosiin indo :cengir:

ndableg
17-04-2011, 01:27 AM
mgk seharusnya bangga..

lighterheaven
17-04-2011, 02:22 AM
Aduh, serba salah memang.
Yang satu, bangga dan antusias ngirimin barang2 leluhur dan pusaka ke tempat tukang nyolong kebudayaan.
Yang satu lagi, juga gak peduli sama kebudayaan sendiri, sampe pada dicolongin si negara itu.

Jadi memang serba salah. -__-

nodivine
17-04-2011, 02:26 AM
museum apaan sih?
tempat hiburan?

tempat buat syuting "BUKAN DUNIA LAIN" :))

jujur, kalo bandingin museum sini ma luar udah malu banget dah :))
palagi Eropa, bahkan China sendiri, museum udah jadi tempat tujuan wisata yang asik.

ndugu
17-04-2011, 02:40 AM
sebenarnya apa sih maksud colong/curi budaya?
kayanya perlu dilihat dulu deh museum itu sendiri.. kalo memang itu budaya asli dari indonesia, secara historis juga pasti akan disebutkan di sebuah museum...

lokasi hanyalah lokasi. kalo fakta2nya ditulis dengan benar, maka apakah itu masih bisa disebut sebagai nyolong? :mikirgaruk:

katakan indonesia ada museum anime, apakah indonesia mencuri budaya jepang?

gembel
18-04-2011, 01:02 PM
kita harusnya bangga bahwa negara luar mau mendirikan museum. Dan yang terpenting Pemerintah tidak pusing2x mengalokasikan biaya operasional museum.