ChanOneJC
04-04-2013, 11:53 AM
Silau mata ini saat kepalaku menengadah menantang mentari
Baru kusadari jam hape menunjukkan pukul setengah 11
Cukup terik ternyata sinar ini bagi kepalaku
Membuat otak menginstruksikan,
"masuk..! ayo masuk rumah..! Cukup sudah kau bakar aku sejak pagi tadi.."
Langkah gontai membawaku masuk ke dalam rumah
Sepi senyap suasana ruang tamuku
Telah hilang ramainya tawa aku dan kamu
Gema canda peluk dan cium membahana di telingaku
"Aku kangen kamu..."
Begitu bisik hatiku
Jakarta - Malang bukan jarak yang jauh
Kalo kita naik pesawat..
Tapi apa daya duit di kantong tidak bersahabat.
Membuatku menunggu berbula jeda untuk temuimu
Guna lepas rindu yang menumpuk selama berpisah darimu
Sejenak pandanganku mengarah ke dapur
Jadi teringat kebiasaan kita bertiga dengan si kopi
Momen-momen indah kita dirumah ini,
Tak pernah ketinggalan si kopi ikut bergabung
Langkahku berubah mantap saat menuju ke dapur
Dengan yakin ku sentuh toples kopi yang selalu mangkal di lemari dapur
Tak berapa lama semua perlengkapan tersedia
Gelas, sendok, gula, dan si kopi setia
5 menit kemudian sudah duduk aku di ruang tamu
Didepan laptop bersama secangkir kopi
Memori indah rutinitas kita bersama dulu
Meluap memenuhi ruangan seiring wangi kopi yang semerbak
Terima kasih kopi..
Kau kuatkan tubuh, jiwa, dan roh ku saat jauh darinya
Jauh dari sang permaisuriku
Permaisuri bagi kerajaan kecilku
Terima kasih kopi..
Buat kepastian yang kau berikan
Untuk kembali bertiga sebelum berganti tahun
Untuk semangatku selama menunggunya..
======== END =========
note: didedikasikan untuk kopi tubruk "Sido Mulyo" yang tiap pagi menemaniku selama jauh dari cintaku. Hmm..juga di waktu lain selain pagi yang pokoknya aku kepengen ngopi.. hehe.. ::cabul::
Baru kusadari jam hape menunjukkan pukul setengah 11
Cukup terik ternyata sinar ini bagi kepalaku
Membuat otak menginstruksikan,
"masuk..! ayo masuk rumah..! Cukup sudah kau bakar aku sejak pagi tadi.."
Langkah gontai membawaku masuk ke dalam rumah
Sepi senyap suasana ruang tamuku
Telah hilang ramainya tawa aku dan kamu
Gema canda peluk dan cium membahana di telingaku
"Aku kangen kamu..."
Begitu bisik hatiku
Jakarta - Malang bukan jarak yang jauh
Kalo kita naik pesawat..
Tapi apa daya duit di kantong tidak bersahabat.
Membuatku menunggu berbula jeda untuk temuimu
Guna lepas rindu yang menumpuk selama berpisah darimu
Sejenak pandanganku mengarah ke dapur
Jadi teringat kebiasaan kita bertiga dengan si kopi
Momen-momen indah kita dirumah ini,
Tak pernah ketinggalan si kopi ikut bergabung
Langkahku berubah mantap saat menuju ke dapur
Dengan yakin ku sentuh toples kopi yang selalu mangkal di lemari dapur
Tak berapa lama semua perlengkapan tersedia
Gelas, sendok, gula, dan si kopi setia
5 menit kemudian sudah duduk aku di ruang tamu
Didepan laptop bersama secangkir kopi
Memori indah rutinitas kita bersama dulu
Meluap memenuhi ruangan seiring wangi kopi yang semerbak
Terima kasih kopi..
Kau kuatkan tubuh, jiwa, dan roh ku saat jauh darinya
Jauh dari sang permaisuriku
Permaisuri bagi kerajaan kecilku
Terima kasih kopi..
Buat kepastian yang kau berikan
Untuk kembali bertiga sebelum berganti tahun
Untuk semangatku selama menunggunya..
======== END =========
note: didedikasikan untuk kopi tubruk "Sido Mulyo" yang tiap pagi menemaniku selama jauh dari cintaku. Hmm..juga di waktu lain selain pagi yang pokoknya aku kepengen ngopi.. hehe.. ::cabul::