AsLan
28-03-2013, 12:53 AM
Pada jaman dahulu kala ada sebuah magnet yg hidup sendiri...
Tak jauh dari tempat sang magnet, tinggallah beberapa potong besi.
Suatu hari, timbul rasa ingin tahu dihati para besi lalu sepotong besi mengusulkan "mari kita pergi ke tempat magnet untuk berkenalan dengannya"
Maka para besi datang ke tempat magnet lalu mereka berbincang mengenai hal2 yg menarik dan menyenangkan hingga akhirnya hari mulai gelap dan mereka harus kembali ke rumah masing2...
Keesokan harinya sepotong besi bangun pagi2 sekali lalu mengajak para besi2 lainnya untuk kembali mengunjungi si magnet.
Beberapa besi merasa bahwa hal ini kurang pantas karena baru saja kemarin mereka pergi ke tempat magnet, sehingga sebagian dari mereka mengusulkan agar dua atau tiga hari lagi barulah mereka pergi bermain kembali ke tempat magnet.
Hari itu timbullah perdebatan diantara para besi, ada yg ingin segera pergi sekarang juga ada yg menahan diri untuk beberapa hari lagi, saat mereka sedang berdebat dan berdiskusi, secara tak sadar mereka semua berjalan mendekat kearah magnet tinggal.
Semakin seru mereka memperdebatkan tentang si magnet, semakin tumbuh rasa kangen dan keinginan yg kuat dihati para besi terhadap magnet.
Mengapa tidak hari ini ? kata seorang magnet dengan keras, sementara yg lain menganjurkan dia agar belajar menahan diri. Namun semakin lama mereka bicara, mereka merasa dorongan dalam hati mereka semakin membesar dan menguat.
Lalu sepotong besi berkata lagi "Sudah menjadi tugas kita untuk menemui si magnet, seharusnya sudah sejak dahulu kita ke tempatnya !"
Sementara mereka bicara, tak sadar mereka semakin dekat dan semakin dekat ke tempat magnet semakin banyak pula suara yg menginginkan agar mereka segera pergi menemui magnet hari ini juga.
"Tak ada gunanya menunggu lagi"
"Kita harus pergi hari ini juga, sekarang juga !"
Hingga akhirnya para besi datang beramai2 ke tempat magnet.
Magnet menyambut mereka dengan tersenyum.
Para besi mengira mereka pergi ke tempat magnet atas dasar Free Will atas kehendak dan keputusan mereka sendiri.
Tak jauh dari tempat sang magnet, tinggallah beberapa potong besi.
Suatu hari, timbul rasa ingin tahu dihati para besi lalu sepotong besi mengusulkan "mari kita pergi ke tempat magnet untuk berkenalan dengannya"
Maka para besi datang ke tempat magnet lalu mereka berbincang mengenai hal2 yg menarik dan menyenangkan hingga akhirnya hari mulai gelap dan mereka harus kembali ke rumah masing2...
Keesokan harinya sepotong besi bangun pagi2 sekali lalu mengajak para besi2 lainnya untuk kembali mengunjungi si magnet.
Beberapa besi merasa bahwa hal ini kurang pantas karena baru saja kemarin mereka pergi ke tempat magnet, sehingga sebagian dari mereka mengusulkan agar dua atau tiga hari lagi barulah mereka pergi bermain kembali ke tempat magnet.
Hari itu timbullah perdebatan diantara para besi, ada yg ingin segera pergi sekarang juga ada yg menahan diri untuk beberapa hari lagi, saat mereka sedang berdebat dan berdiskusi, secara tak sadar mereka semua berjalan mendekat kearah magnet tinggal.
Semakin seru mereka memperdebatkan tentang si magnet, semakin tumbuh rasa kangen dan keinginan yg kuat dihati para besi terhadap magnet.
Mengapa tidak hari ini ? kata seorang magnet dengan keras, sementara yg lain menganjurkan dia agar belajar menahan diri. Namun semakin lama mereka bicara, mereka merasa dorongan dalam hati mereka semakin membesar dan menguat.
Lalu sepotong besi berkata lagi "Sudah menjadi tugas kita untuk menemui si magnet, seharusnya sudah sejak dahulu kita ke tempatnya !"
Sementara mereka bicara, tak sadar mereka semakin dekat dan semakin dekat ke tempat magnet semakin banyak pula suara yg menginginkan agar mereka segera pergi menemui magnet hari ini juga.
"Tak ada gunanya menunggu lagi"
"Kita harus pergi hari ini juga, sekarang juga !"
Hingga akhirnya para besi datang beramai2 ke tempat magnet.
Magnet menyambut mereka dengan tersenyum.
Para besi mengira mereka pergi ke tempat magnet atas dasar Free Will atas kehendak dan keputusan mereka sendiri.