PDA

View Full Version : Oknum Kopassus Serbu Lapas Sleman, Penjaga Tahanan Ditodong Pistol



ul.malik
23-03-2013, 08:55 AM
Jakarta - Belasan oknum Kopassus menyerbu Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Mereka membawa senjata api dan memaksa masuk gerbang Lapas. Para penyerbu ini marah atas tewasnya rekan mereka di Cafe Hugo di Yogyakarta, yang dikeroyok 4 pelaku yang kini ditahan di Lapas.

Informasi yang dikumpulkan detikcom, Sabtu (23/3/2013) para penyerbu datang pukul 01.00 WIB. Mereka membawa senjata api. Para penyerbu memaksa masuk, namun tidak diberi izin penjaga.

Hingga akhirnya para pelaku menodongkan pistol dan mengancam penjaga. Gerbang akhirnya terbuka. Para pelaku kemudian mencari pelaku pengeroyokan rekan mereka. Kabarnya, 4 napi pengeroyok itu kemudian di eksekusi.

Pihak Lapas yang dikonfirmasi hanya menyebut ada tentara yang menyerbu. "Di sini ramai, ada tentara," kata petugas Lapas, Budi saat dikonfirmasi.

Pihak Humas Kopassus Mayor Munir yang ditanya soal peristiwa ini mengaku masih melakukan pengecekan. "Kita cek dulu," kata Munir.

Demikian juga Wamen Denny Indrayana yang dikonfirmasi. Pihaknya masih melakukan pengecekan.

-----------------

4 Tahanan Tewas, Kronologi Penyerbuan Oknum Kopassus ke Lapas Sleman

Jakarta - 4 Tahanan yang terlibat kasus pengeroyokan anggota Kopassus di Cafe Hugos beberapa waktu lalu tewas ditembak. Mereka mengeksekusi pelaku di dalam selnya. Para penyerbu diduga oknum Kopassus yang balas dendam atas rekan mereka.

"Mereka langsung menembaki 4 penghuni lapas dan mereka meninggal dunia," kata Humas Ditjen Lapas Akbar Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (23/3/32013)

Berikut kronologi penyerbuan:

Pukul 01.00 WIB

3 Mobil berhenti di depan Lapas Sleman. 15 Orang turun dari mobil. Mereka memakai penutup kepala dan membawa senjata api lengkap

Pukul 01.30 WIB

15 Orang bersenjata lengkap ini akhirnya bisa masuk ke dalam Lapas. Mereka menodongkan pistol ke arah para penjaga. CCTV pun dirusak. Di bawah ancaman pistol, para pelaku memaksa sipir menunjukkan lokasi tahanan pengeroyok anggota Kopassus.

Pukul 01.45 WIB

Para pelaku menganiaya sipir. Setelah itu, mereka akhirnya dibawa sipir ke kamar tahanan A5. Para penyerbu kemudian memisahkan 4 tahanan dengan tahanan yang lain.

Pukul 02.30 WIB

Setelah mendapatkan 4 tahanan pengeroyok rekan mereka, para pelaku kemudian melakukan eksekusi. 4 Tahanan tewas diberondong. Para penyerbu kemudian meninggalkan lokasi

Sementara itu Assintel Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Letkol Infantri Richard mengatakan, akan segera memastikan apakah pelaku penyerangan tersebut merupakan anggota Kopassus atau bukan.

"Kita menyerahkan peristiwa ini ke pihak terkait dan akan ditindak lanjuti dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Richard.

-------------

http://m.detik.com/news/read/2013/03/23/071745/2201739/10/4-tahanan-tewas-kronologi-penyerbuan-oknum-kopassus-ke-lapas-sleman

http://m.detik.com/news/read/2013/03/23/065010/2201731/10/

opera
23-03-2013, 09:05 AM
wow.. lsg di dor kayak gitu
kirain pake cara halus, setelah berita hilang baru dikarungin lempar laut

klo kayak gini kan jadi sorotan media, kopassus ikut jelek namanya

---------- Post Merged at 08:05 AM ----------

wow.. lsg di dor kayak gitu
kirain pake cara halus, setelah berita hilang baru dikarungin lempar laut

klo kayak gini kan jadi sorotan media, kopassus ikut jelek namanya

AsLan
23-03-2013, 10:05 AM
wah seru banget...

belakangan ini makin banyak kasus2 tentara yg tak terkendali ya.

maklum lah kalo pemerintahnya lemah ya gitu deh.

Kingform
23-03-2013, 10:10 AM
pihak lapas ga di persenjatai ya? kok ga bisa melawan pas diserang?
terus penyerangnya masuk lewat mana? pintu depan ato menyusup manjat tembok?

AsLan
23-03-2013, 10:12 AM
kalo yg nyerang pihak TNI, meskipun dipersenjatai juga belum tentu polisi mau ngelawan...

lah kemarin kapolres aja di tusuk pake sangkur waktu posnya diserang, gak ada perlawanan tuh.

ul.malik
23-03-2013, 10:20 AM
pihak lapas ga di persenjatai ya? kok ga bisa melawan pas diserang?
terus penyerangnya masuk lewat mana? pintu depan ato menyusup manjat tembok?

yang nyerang belasan king, bersenjata lengkap pula.
biarpun sipir dipersenjatai, mana sanggup ngelawan.

Pukul 01.00 WIB

3 Mobil berhenti di depan Lapas Sleman. 15 Orang turun dari mobil. Mereka memakai penutup kepala dan membawa senjata api lengkap

Pukul 01.30 WIB

15 Orang bersenjata lengkap ini akhirnya bisa masuk ke dalam Lapas. Mereka menodongkan pistol ke arah para penjaga. CCTV pun dirusak. Di bawah ancaman pistol, para pelaku memaksa sipir menunjukkan lokasi tahanan pengeroyok anggota Kopassus.

masuknya? kalo di berita pertama lewat gerbang ::hihi::

opera
23-03-2013, 10:30 AM
teori 1
kopassus mau tunjukin tidak ada ampun untuk preman yang macem2 + shock terapi buat yang lain
tp agak aneh sih biasanya klo tahanan gini akan disiksa + dimatiin tanpa mengundang media

teori 2
kasus ini ditunggangin pihak lain yang ingin menjatuhkan nama kopassus, terkait dgn PS yang akan nyalon RI-1 2014

ancuur
23-03-2013, 03:22 PM
trus gue harus bilang "WOW GITHU" ::doh::

opi77
24-03-2013, 12:15 AM
TNI lagi jelek2nya nich namanya..kemaren abus serang markas polisi sekarang nyerang lapas...

jojox
24-03-2013, 10:43 PM
ini kan gara2 1 mati dikeroyok di club Hugos.
gw tahu Hugos, memang aparat suka ke situ. ada jatahnya. dsbnya. Termasuk club paling asik musiknya,
gak kampring, anak2nya jg asik2, bukan t4 ABG alay. ini buat executives, middle class, anak2 pejabat, pengusaha, expat, dan pegiat clubgoers yg bebas.

Gobloknya security Hugos memang gak kasih keluar setiap kali ada ribut2 di dalam club/ Mending kasih lempar baku hantam di jalanan. kl di parkiran, seringnya Cuman bengong doang. Yg ribut jarang dari orang jogja sendiri. Pasti dri luar, entah dri papua, ntt, timor leste dan aparat lokal dri kandang menjangan, AU, AL, polisi, macem2 unit dan satuannya. Gw gak yakin ini random. Memang direncanakan, diplot, ditarget, semuanya terkoordinasi dan terorganisir. Maka istilah "terlatih" muncul mengisyaratkan dari aparat/ex officio.

teori gw seh, memang ini konflik premanisme. Jgn salah kira, aparat itu gak semuanya domba, begitu di klub,
malah terang2an pada nunjukin peran serigala-nya. Gitu memang disini. Jangan heran lah.
Motifnya bisa macem2 dari rebutan perempuan, lahan bisnis, jatah upeti, trik-intrik, lah. terkait duit dan ekonomi. kl personal, itu jarang. makanya kl diberitakan senggol terus keroyok, itu aneh. lebih serius dri itu pastinya. Persaingan/gap antar unit/satuan jg besar lho. :ngopi:

AsLan
24-03-2013, 11:12 PM
Bukannya mau menjelekkan prabowo ya?
Kemaren kan kasus herculess, sekarang kopasus.

cha_n
25-03-2013, 12:19 AM
cocoknya emang dugemnya di angkringan.
minum wedang jahe menyehatkan

danalingga
25-03-2013, 07:20 AM
Katanya yang tewas di Hugos itu bukan kopasus lho.

kandalf
25-03-2013, 10:26 AM
Kalau dilihat dari nama-namanya, tampaknya empat orang pelaku pengeroyokan ini orang2 Indonesia Timur ya?
Orang2 Indonesia Timur yang di Yogya, bukannya biasanya berstatus mahasiswa?

lily
25-03-2013, 10:33 AM
iya , mereka orang NTT , tinggal di Asrama NTT di Jogja.

salah satu korban yang namanya Juan itu pecatan polisi , karena kasus narkoba , trus dia jadi backing buat preman NTT , dan jadi keamanan buat club di Jogja.

opera
25-03-2013, 10:34 AM
yang dari timur datang ke yogya kan banyak
sebagian kecil terjerumus ke dunia hitam

kandalf
25-03-2013, 10:45 AM
Kawan-kawanku dari Indonesia Timur (Atambua, Papua, dkk) waktu di Yogya dulu rata-rata Mahasiswa dan perilakunya tergolong baik. Beda dengan kesan orang Indonesia Timur di Jakarta.

Makanya aku penasaran tentang latar belakang empat pengeroyok ini.
Kenapa (kalau misalnya benar Kopassus) mereka harus ditembak mati. Apakah mereka tipe preman yang punya kekuasaan besar seperti John Kei dan Hercules? Ataukah mereka cuma lagi sial?

lily
25-03-2013, 10:47 AM
soalnya mereka membunuh salah satu anggota Kopassus.

opera
25-03-2013, 11:07 AM
banyak yang janggal dari kasus tsb
1. korban lsg dinyatakan kopassus oleh media, yang ternyata korban bukan dari kopassus tetapi Kodam IV/Diponegoro
2. muncul broadcast akan ada razia di yogya oleh kopassus, warga yogya diminta jgn keluar malam
3. 4 tersangka dipindah ke lapas, kenapa gak tetap ditahan di polda
4. penembakan tersangka, media lsg menyebut dari oknum kopassus

kandalf
25-03-2013, 11:43 AM
soalnya mereka membunuh salah satu anggota Kopassus.

Tidak semudah itu, Ly.
Ini bukan cerita anggota TNI ditembak mati oleh polisi karena sekedar mengabaikan instruksi razia (di mana polisi tidak berhak menembak siapapun yang lolos).
Ini bukan cerita anggota TNI dikeroyok mati karena mencoba mencegah kejahatan geng motor yang sudah merajalela.

Ini adalah cerita seorang anggota TNI, yang ada di kafe, dikeroyok oleh empat pemuda biasa.
Apakah empat pemuda itu anggota kejahatan serius penuh beking yang mungkin dibebaskan oleh hakim?
Seperti apakah kafenya dan bagaimana anggota TNI itu bisa ada di kafe tersebut?

Sekedar catatan,
kawanku yang TNI cerita, mereka harus lapor ke atasan kalau pergi ke tempat-tempat rawan. Ke tempat dangdut pun gak bisa sembarangan.

jojox
25-03-2013, 11:57 AM
Kalau dilihat dari nama-namanya, tampaknya empat orang pelaku pengeroyokan ini orang2 Indonesia Timur ya?
Orang2 Indonesia Timur yang di Yogya, bukannya biasanya berstatus mahasiswa?

Ya. Anak2 kristen/katolik KTP juga. Biasanya memang status mahasiswa masuk ke UPN, STTNAS, Atma Jaya, Sanata Dharma, UNPROK, AMIKOM, Akper. Jarang yg UGM, UII, UNY, UMY, ISI. Kebanyakan D3 dan S1 sosial/manajemen. Ada asrama, tpi kebanyakan kos di sekitar universitas; Babarsari, Tambak Bayan III-XV, Kledokan, Santan, Janti, Maguwo, Condong Catur. Sejarahnya memang ada rusuh dg warga sekitar situ, pendatang dri Papua, dan Timor leste. Triggernya cuman gara2 parkir, kenalpot motor keras2, ngebut di jalanan, perlakuan kasar ama tukang burjo, mabuk dan rusuh, kumpul rame2 teriak dini hari, etc. Sangat sepele.

Bang Jo alias Juan itu cukup punya gaung dan pengaruh. Banyak (aparat) yang tahu dan kenal dia. Makanya jgn termakan isue institusi/satuan spesifik yg rusuh. Udah abu-abu, dan campur aduk, susah membedakan mana yg serigala, mana yg domba. Akan ada banyak misteri yg diunduuh di media dan BBM. KTA boleh DAM Diponegoro, tapi komandan/bos nya sebenarnya siapa...who knows? Bisa jadi ada lebih dari 2, di kesatuan ada, di hugos juga ada. Ngerti sendiri kan sekarang kenapa org panggil semua orang itu BOS? Bang Juan kabarnya seh, bukan tipe preman yg bunuh org karena duit, tpi singkirkan org yg bener2 ganggu aja. Gw cuman denger lho obrolan di angkringan kek gini.

Gw gak yakin yg terlibat tuh mahasiswa dg rentang umur 18-25. Tpi mungkin sisa pelaku pengeroyokan yg ditarget 4-6 org itu senior2, relasi, dan kerabatnya mungkin yg suka maen ke kos/asrama mereka. Memang solidaritas berdasarkan fam/marga di komunitas org timur itu tinggi dan hormat sekali dg seniornya, satu gandong tuh akan saling bantu, lindungi dan jaga. Mereka mungkin gak kenal, tpi kl ketemu di jalan, depan Circle K, gara2 lihat rambut hitam dan keriting, sudah,,..yg senior pasti kasih salam, beliikan bir, traktir2 makanan. model2 kek gitu, lah...

bukannya SARA, tpi klo oknum Jawa ketemu, yg ada malah pada ngerumpi, gosip dan ngomongin tetangga. ::ngakak2:: Ini bukan kata gw lho, tpi kepala dinas PU bidang sarpraswil, yg lagi design kegunaan lahan lapangan kridosono untuk dijadikan hutan dan taman kota.

noodles maniac
26-03-2013, 08:37 PM
banyak yang janggal dari kasus tsb
1. korban lsg dinyatakan kopassus oleh media, yang ternyata korban bukan dari kopassus tetapi Kodam IV/Diponegoro
2. muncul broadcast akan ada razia di yogya oleh kopassus, warga yogya diminta jgn keluar malam
3. 4 tersangka dipindah ke lapas, kenapa gak tetap ditahan di polda
4. penembakan tersangka, media lsg menyebut dari oknum kopassus

Bener-bener kayak pembentukan opini publik (baca:pembohongan publik) nih. Denny Indrayana aja ngomongnya sampe hati-hati banget, gak mau sampe salah pas diwawancarai TV O'on, padahal dia biasanya bak-bik-buk langsung sruduk.

jojox
27-03-2013, 10:47 AM
Coba mikir gini:
1 Personil Kopassus menghabiskan dana berapa milyar APBN untuk training etc. ?

terus, sekarang, mati dapat tumbuk botol, bukan karena perang lawan Yahudi, teroris, cukong Malaysia, OPM. etc. Tapi malah di tangan preman.

Yg menjijikkan, pembentukan opini publik itu menjadikan sosok preman ini pahlawan di tempat asalnya, karena membunuh intelkam kopassus.

::arg!:: keren kan...peran media sekarang? Rrrrruaaar biasa.

lily
28-03-2013, 11:02 AM
di Jawa Pos , udah banyak beritanya soal kecurigaan bla bla bla...

kalopun emang pelakunya TNI , bukannya hal biasa ya ?

temen belain temennya yang dibunuh orang. apalagi kayak polisi dll...

di koran sering kok berita begini.

gogon
28-03-2013, 12:08 PM
^ lily sadis beneran nih, nganggep peristiwa ini sbg "hal biasa"

lily
28-03-2013, 12:10 PM
gubrak... :iamdead:

maksud saya , bukannya itu hal biasa di kalangan atas ?

bukan hal biasa di mata saya...

jojox
28-03-2013, 02:17 PM
kalangan terb-atas kali, bukan kalangan atas.

di Jogja, ndak ada pemikiran untuk mengelompokkan kalangan atas/bawah. Jogja tuh open untuk semua org dari Sabang-Merauke termasuk NTT-Papua. Mau kaya/miskin, bebas. Asal gak bikin masalah dan jadi konflik horizontal aje. Kayak salad bowl, isinya sayuran macem2, sausnya sama.
Tapi kalo sampe mencret, then we have a serious problem. ::ngakak2:: Insiden ini kan kek gitu...

AsLan
29-03-2013, 01:29 AM
Kawan-kawanku dari Indonesia Timur (Atambua, Papua, dkk) waktu di Yogya dulu rata-rata Mahasiswa dan perilakunya tergolong baik. Beda dengan kesan orang Indonesia Timur di Jakarta.

Makanya aku penasaran tentang latar belakang empat pengeroyok ini.
Kenapa (kalau misalnya benar Kopassus) mereka harus ditembak mati. Apakah mereka tipe preman yang punya kekuasaan besar seperti John Kei dan Hercules? Ataukah mereka cuma lagi sial?

VIVAnews - Empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, tewas diberondong timah panas. Insiden bak di film action itu terjadi Sabtu pekan lalu, 23 Maret 2013.

Di antara sekian narapidana, para penyerang--sebuah kelompok misterius bersenjata laras panjang yang tampaknya amat terlatih--hanya mengincar empat tahanan ini. Bergerak dengan taktis, dalam tempo kurang dari 10 menit, kelompok itu mendobrak penjara dan tanpa kesulitan langsung menemukan target mereka. Dan keempat narapidana itu pun langsung tewas mereka eksekusi, di dalam sel mereka sendiri.
Rupanya, mereka berempat adalah tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang prajurit TNI anggota Detasemen Pelaksana Intelijen Kodam IV Diponegoro, Sersan Kepala Heru Santosa. Mereka adalah Hendrik Benyamin Sahetapy Engel alias Dicky Ambon (31 tahun), Yohanes Juan Mambait alias Juan (38 tahun), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29 tahun), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33 tahun).

Dua di antara mereka, Dicky dan Juan, bukan kaum rahib. Mereka punya banyak catatan kriminal di wilayah Yogyakarta. Bahkan, Dicky--lelaki kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur--tertera pada data Polresta Yogyakarta pernah ditahan dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Yang lebih "hebat" lagi, saat ditangkap dalam kasus pemerkosaan, dia baru saja bebas bersyarat dengan sisa masa tahanan 2,5 tahun akibat kasus pembunuhan di Jalan Solo pada tahun 2002.

"Jadi, tersangka itu (Dicky Ambon) dalam masa bebas bersyarat," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Komisaris Pol. Dodo Hendro Kusuma, Rabu 27 Maret 2013.


Dedi, anggota geng preman Dicky Ambon
Dalam kasus pemerkosaan, Dicky diganjar hukuman penjara selama 3,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta. Perbuatan laknat itu dinyatakan terbukti dia lakukan pada 19 Agustus 2007. Saat itu, dia bersama Viktor Ndoen alias Ito, dengan mengendarai mobil milik pacar korban menjemput korban di pondokannya di kawasan Seturan, Yogyakarta. Dijemput pakai mobil pacarnya dan dibohongi bahwa dia telah ditunggu pacarnya di sebuah kafe, korban pun mau diajak pergi. Ternyata, di tengah jalan dia diperkosa Dicky.

"Korban ditelanjangi dan diperkosa di dalam mobil. Setelah itu, dibawa ke asrama tersangka (Dicky) dan diperkosa lagi bersama Ito. Keesokan harinya, korban diantar pulang oleh Ito menggunakan sepeda motor," Kompol Dodo menjelaskan.
Dicky tinggal di Asrama NTT di kawasan Lempuyangan, Yogyakarta.

Korban lalu melapor ke polisi. Tahu diburu aparat, Dicky dan Ito lari ke Kupang. Polresta Yogyakarta langsung menetapkan mereka sebagai buronan dan memasukkan nama mereka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Berkat bantuan dari Polda NTT, dua begundal itu berhasil ditangkap.

Riwayat Yohanes Juan Mambait alias Juan tak kurang hitamnya. Dia adalah mantan anggota Polresta Yogyakarta. Pria kelahiran Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur itu lalu dipecat dengan tidak hormat dari Polri karena terlibat kasus narkoba.

"Mantan anggota polisi yang terlibat pengeroyokan adalah YD alias Juan. Baru sekitar tiga bulan lalu dia menghirup udara bebas dalam kasus narkoba," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Pol. Kris Erlangga, Selasa.
Di dunia hitam Yogyakarta, nama Dicky Ambon sudah tak asing lagi. Dia dikenal merupakan gembong kelompok preman yang amat ditakuti dan kerap membuat onar. Wilayah kekuasaannya antara lain membentang di sepanjang Jalan Solo, Yogyakarta.

TheCursed
29-03-2013, 01:37 AM
VIVAnews - Empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, tewas diberondong timah panas. Insiden bak di film action itu terjadi Sabtu pekan lalu, 23 Maret 2013.

Di antara sekian narapidana, para penyerang--sebuah kelompok misterius bersenjata laras panjang yang tampaknya amat terlatih--hanya mengincar empat tahanan ini. Bergerak dengan taktis, dalam tempo kurang dari 10 menit, kelompok itu mendobrak penjara dan tanpa kesulitan langsung menemukan target mereka. Dan keempat narapidana itu pun langsung tewas mereka eksekusi, di dalam sel mereka sendiri.
Rupanya, mereka berempat adalah tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang prajurit TNI anggota Detasemen Pelaksana Intelijen Kodam IV Diponegoro, Sersan Kepala Heru Santosa. Mereka adalah Hendrik Benyamin Sahetapy Engel alias Dicky Ambon (31 tahun), Yohanes Juan Mambait alias Juan (38 tahun), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29 tahun), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33 tahun).

Dua di antara mereka, Dicky dan Juan, bukan kaum rahib. Mereka punya banyak catatan kriminal di wilayah Yogyakarta. Bahkan, Dicky--lelaki kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur--tertera pada data Polresta Yogyakarta pernah ditahan dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Yang lebih "hebat" lagi, saat ditangkap dalam kasus pemerkosaan, dia baru saja bebas bersyarat dengan sisa masa tahanan 2,5 tahun akibat kasus pembunuhan di Jalan Solo pada tahun 2002.

"Jadi, tersangka itu (Dicky Ambon) dalam masa bebas bersyarat," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Komisaris Pol. Dodo Hendro Kusuma, Rabu 27 Maret 2013.


Dedi, anggota geng preman Dicky Ambon
Dalam kasus pemerkosaan, Dicky diganjar hukuman penjara selama 3,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta. Perbuatan laknat itu dinyatakan terbukti dia lakukan pada 19 Agustus 2007. Saat itu, dia bersama Viktor Ndoen alias Ito, dengan mengendarai mobil milik pacar korban menjemput korban di pondokannya di kawasan Seturan, Yogyakarta. Dijemput pakai mobil pacarnya dan dibohongi bahwa dia telah ditunggu pacarnya di sebuah kafe, korban pun mau diajak pergi. Ternyata, di tengah jalan dia diperkosa Dicky.

"Korban ditelanjangi dan diperkosa di dalam mobil. Setelah itu, dibawa ke asrama tersangka (Dicky) dan diperkosa lagi bersama Ito. Keesokan harinya, korban diantar pulang oleh Ito menggunakan sepeda motor," Kompol Dodo menjelaskan.
Dicky tinggal di Asrama NTT di kawasan Lempuyangan, Yogyakarta.

Korban lalu melapor ke polisi. Tahu diburu aparat, Dicky dan Ito lari ke Kupang. Polresta Yogyakarta langsung menetapkan mereka sebagai buronan dan memasukkan nama mereka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Berkat bantuan dari Polda NTT, dua begundal itu berhasil ditangkap.

Riwayat Yohanes Juan Mambait alias Juan tak kurang hitamnya. Dia adalah mantan anggota Polresta Yogyakarta. Pria kelahiran Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur itu lalu dipecat dengan tidak hormat dari Polri karena terlibat kasus narkoba.

"Mantan anggota polisi yang terlibat pengeroyokan adalah YD alias Juan. Baru sekitar tiga bulan lalu dia menghirup udara bebas dalam kasus narkoba," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Pol. Kris Erlangga, Selasa.
Di dunia hitam Yogyakarta, nama Dicky Ambon sudah tak asing lagi. Dia dikenal merupakan gembong kelompok preman yang amat ditakuti dan kerap membuat onar. Wilayah kekuasaannya antara lain membentang di sepanjang Jalan Solo, Yogyakarta.

welp, kalo inget jaman gue dulu, berita kayak gini juga bisa aja pembentukan opini publik juga.

noodles maniac
29-03-2013, 08:25 AM
Gw sempet baca berita di twitter kalo penghuni lapas sempet disuruh disuruh tepok tangan setelah kejadian pembantaian itu, bener gak sih? gw belom nemu beritanya nih ::ungg::

Urzu 7
29-03-2013, 09:43 AM
^ ada didetik kemaren

Agitho_Ryuki
29-03-2013, 10:30 AM
sejujurnya aku senang.. sekarang di jogja jadi ndak ada orang "timur" yang ugal2an di jalanan jogja sekarang..
punya temen yang kerja di cir**e k juga katanya tenang kalo malam, itu orang timur yg meresahkan ndak pernah nongol..
apakah jogja mencekam setelah kejadian cebongan? justru saya orang jogja asli merasa lebih tentram.. sekarang orang timur yang berani menampakkan diri adalah mereka yang sopan dan ndak ugal2an

AsLan
29-03-2013, 01:40 PM
Jadi inget petrus :))

Btw wilayah timur sering dipersepsikan sebagai pemasok preman, rasanya ini karena wilayah itu sangat tertinggal secara ekonomi, kalo dibanding jawa sumatra.

tuscany
29-03-2013, 04:21 PM
Kalo di media disebut pasukan siluman nih. Soalnya nggak jelas siapa.
Terus terang takut juga dengar ada pasukan model begini, bisa bunuh orang di dalam sel dengan taktis. Makin dekat pemilu bisa2 makin kisruh.

kandalf
29-03-2013, 07:37 PM
Oke...
jangan buka tautan ini.

Ada foto korban yang tewas di LP.
Ada foto korban pengeroyokan.

Si penulis baru bergabung di FB 18 jam lalu dan menulis catatan 16 jam lalu.
Menggunakan nama samaran, nama mantan KNIL yang kemudian membentuk RPKAD (cikal bakal Kopassus).
Penulis mengaku sebagai Kopassus dan menuduh kepolisian-lah yang menyerbu LP tersebut.

Tautan ku-hide.
http://www.facebook.com/notes/idjon-djanbi/pelaku-penyerangan-lp-sleman-adalah-aparat-kepolisian/101576636705313

lily
29-03-2013, 07:55 PM
dalf jangan dihapus ya.

saya baru bisa liat ntar Senin.

ul.malik
29-03-2013, 07:58 PM
serius lily mau liat ;D

kalo menurut saya sih jangan, ada beberapa pic yg disturbing, yah walaupun ga disturb" amat sih ;D

tuscany
29-03-2013, 08:03 PM
Si penulis baru bergabung di FB 18 jam lalu dan menulis catatan 16 jam lalu.
Menggunakan nama samaran, nama mantan KNIL yang kemudian membentuk RPKAD (cikal bakal Kopassus).
Penulis mengaku sebagai Kopassus dan menuduh kepolisian-lah yang menyerbu LP tersebut.


Media nuduh kopassus, mantan kopassus nuduh polisi. Ntar polisi nyalahin siapa nih?

itsreza
29-03-2013, 08:05 PM
t e r o r i s

AsLan
29-03-2013, 08:08 PM
Polisi atau kopasus ? Tentunya yg melakukan pasti punya motif.
Yg dikeroyok di cafe itu siapa?

mbok jamu
29-03-2013, 08:36 PM
Operasi ekor kuda ;D

lily
29-03-2013, 09:16 PM
saya mo liattttt... daripada penasaran.

yang dibunuh di cafe kan mantan anggota kopassus.

lily
29-03-2013, 09:44 PM
sorry om...

namanya Sertu Heru Santoso , anggota Intel Kodam IV / Diponegoro.

234
29-03-2013, 10:14 PM
Menurutku pelakunya bukan polisi bukan Kopassus. Dan baik itu polisi maupun Kopassus ndak tahu siapa pelakunya. Mereka dibiarkan saling tuding sekalian dimanfaatkan untuk membentuk opini dan mengecoh publik.

Skenarionya, menurutku, nanti bakalan diterjunin tim investigasi dari pusat. Setelah seluruh isi kandang menjangan di-ubek2 dan seluruh jajaran Polda DIY di-obok2 maka akan terbukti bahwa mereka bersih, lha wong memang beneran ndak terlibat bahkan ndak tahu-menahu kok. Dan para pelaku pun akan tetap jadi misteri bak hilang ditelan bumi.

Lalu siapakah pelaku itu?

Lagi2 menurut analisisku, pelakunya adalah pasukan gabungan drop2an dari luar DIY/Jateng! Lalu dibawah komando perintah siapakah mereka? Ndak tahu!

Ini udah menyangkut operasi intelijen gabungan. Rantai komandonya putus2. Mereka sangat lihai kalo soal penghilangan/pengaburan jejak kayak gini.

Mau di-ubek2 seluruh kandang militer di Jateng/DIY pun bakalan 'bersih', boro2 terlibat bahkan mereka ndak tahu-menahu. Hanya para komandan garnisun wilayah aja yg tahu (Pangdam/Danrem/Dandim dan mungkin Kapolda/Kapolres), itupun hanya sekedar kulonuwun pemberitahuan akan ada pasukan drop2an yg masuk ke wilayah mereka tanpa mereka tahu persis pasukan tsb berasal dari kesatuan mana aja.

Kalo melihat statement Pangdam pasca kejadian kemarin seperti berikut ini semakin menguatkan dugaanku, plus pernyataan Pangdam yg dgn pe-de nya berani bilang bahwa pelakunya bukan dari jajarannya...


"Jadi saya peringatkan, saya peringatkan kepada preman-preman, jangan lukai lagi rakyat, jangan lukai lagi tentara dan polisi yang sedang melaksanakan tugas. Saya peringatkan ini," tegas Pangdam IV Diponegoro Mayjen Hardiyono Saroso

"Iya ini serius, kita harus cari. Loe juga terancam lho, teroris juga ancaman buat semua. Bukan hanya musuh polisi atau tentara, tapi musuh semuanya. Premanisme juga musuh semua, kamu nggak lihat tuh banyak orang diperkosa. Masak mau dibiarkan. Ngarang aja loe," katanya.
Ini memang mirip operasi pembersihan preman yg polanya sama dgn kejadian thn '82-83.

Pernyataan Pangdam tsb mirip dgn ancaman komandan garnisun Jogja persis setelah preman korban pertama didor pada peristiwa '82. Di Jogja sendiri waktu itu istilah 'petrus' ndak populer krn perburuannya dilakukan dgn jelas dan terang2an bahkan melibatkan (tokoh) masyarakat setempat, jadi ndak ada penembakan misterius. Istilah 'petrus' baru muncul setelah itu dan terjadi di kota2 lain termasuk yg paling marak di ibukota.

Tapi menurut prediksiku, kejadian Cebongan kemarin sekedar shock therapy aja. Artinya ini ndak akan merembet seluas kejadian 30thn lalu. Eranya udah beda. Itu akan terlalu riskan untuk kondisi sekarang, bakalan kebentur dgn isu HAM.

---------- Post Merged at 09:14 PM ----------

Yang masih membuatku penasaran haha... (Hiks, pake henpon ndak bisa masukin smiley yak?)


Di dunia hitam Yogyakarta, nama Dicky Ambon sudah tak asing lagi. Dia dikenal merupakan gembong kelompok preman yang amat ditakuti dan kerap membuat onar. Wilayah kekuasaannya antara lain membentang di sepanjang Jalan Solo, Yogyakarta.
Tumben Jogja bisa dikuasai preman dari luar daerah...? Pada kemanakah para kecu jawara Jogja? Murid2nya Mbah Sonto emangnya udah pada abis kali yak?

ancuur
29-03-2013, 10:54 PM
gue dapet copy paste dari BB: cekidot (https://m.facebook.com/note.php?note_id=101576636705313)

234
29-03-2013, 11:49 PM
^Analisa yg cukup menarik, tapi sayangnya menurutku terlalu lebay krn pake menyeret nama Komnas HAM apalagi sampe bawa2 nama Amrik,...sangat berbau "teori konspirasi" yg meng-awang2 alias ndak jelas ujung pangkalnya. Akan lebih elegan kalo "fakta2" lapangan tsb disampaikan scr lebih netral tanpa tendensi.

So, itu justru semakin menguatkan dugaanku bahwa baik itu Kopassus (dari kandang menjangan) maupun polisi (jajaran Polda Jogja) sama2 ndak terlibat dalam kasus penyerbuan lapas Cebongan kemarin.

AsLan
30-03-2013, 12:28 AM
tapi kesimpulan analisa diatas, bahwa pembunuhan ini adalah persaingan antar gembong narkoba, sangat menarik.

TheCursed
30-03-2013, 12:37 AM
Yeah. Gue juga lebih percaya kalo ini persaingan antar tukang obat. Lebih plausible.
Atau petrus, yang di latari persaingan antar 'organisasi penjaga keamanan'.

Kalo ada sangkut pautanya dengan konspirasi CIA.... Urusan Vice mana yang CIA nggak ikutan, eh ?

lily
30-03-2013, 07:30 PM
berdasarkan penyelidikan kepolisian , ada indikasi keterlibatan anggota TNI AD yang bertugas di Jateng.

KSAD mengakui bahwa senjata dengan peluru kaliber 7 , 62 mm seperti yang digunakan penyerang lapas Cebongan Sleman , masi dipakai di satuan kewilayahan , satuan bantuan tempur , maupun satuan tempur TNI AD.

sumber : JAWA POS today.

opi77
30-03-2013, 08:24 PM
Polisi gak berani bikin pemgumuman sapa tersangkanya...

lily
30-03-2013, 10:11 PM
kayanya belom sih kak. tapi ntar bakal diumumin kayanya.

234
30-03-2013, 10:34 PM
tapi kesimpulan analisa diatas, bahwa pembunuhan ini adalah persaingan antar gembong narkoba, sangat menarik.
Yeah. Gue juga lebih percaya kalo ini persaingan antar tukang obat. Lebih plausible.
Atau petrus, yang di latari persaingan antar 'organisasi penjaga keamanan'.

Kalo ada sangkut pautanya dengan konspirasi CIA.... Urusan Vice mana yang CIA nggak ikutan, eh ?
Kalo itu soal persaingan/rebutan jatah 'uang jago' menurutku masih masuk akal, baik itu jatah dari jaringan bandar narkoba maupun bandar hiburan.

Itu pun masih sangat spekulatif tanpa dukungan "fakta2" yg jelas. Link diatas hanya membeberkan "fakta2 kronologis" mulai kejadian Hugo's cafe sampe lapas Cebongan, tanpa sedikitpun menuliskan fakta2 konkrit seputar jaringan hitam yg dimaksud, paling2 itu sekedar "fakta2 yg sudah menjadi rahasia umum" (namanya juga rahasia). ::managuetahu::

Sedangkan kalo (oknum) polisi sendiri bermain sebagai bandar apalagi gembong? Menurutku ini malah lebih lebay lagi. ::nono::

CIA blusukan sampe dusun Bedingin a.k.a Cebongan, desa Sumberadi, kecamatan Mlati? :kesal:

Memang, biasaya yg lebay2 itu cenderung menarik. :cengir:

So, saya masih berpendapat bahwa...

Kasus lapas Cebongan adalah sebuah operasi intelijen sebagai bentuk shock therapy buat para preman yg dinilai udah keterlaluan dgn puncak pemicunya adalah kejadian Hugo's dan Jl. DR Sutomo; Ke 17 eksekutor adalah pasukan drop2an dari luar DIY/Jateng; Tidak ada satupun personil Kopassus kandang menjangan dan polisi Polda Jogja yg diikutsertakan dalam 'pasukan siluman' tsb; Ini benar2 sebuah 'operasi siluman' (baca: sangat lihai dalam hal penghapusan jejak.)

Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari, menurut prediksiku, "tim investigasi gabungan" bentukan pusat (Presiden?) yg akan melibatkan unsur TNI, polisi dan Komnas HAM... Sementara itu, sambil kita tunggu juga aksi2 berikutnya apa lagi yg akan dilakukan oleh para 'pasukan siluman' dalam menyongsong Pilpres 2014. ;D

:ngopi:

AsLan
30-03-2013, 11:14 PM
kalo memang ini sebuah shock terapi, tentunya diantara petinggi TNI/POLRI/Pemerintah tidak akan terjadi konflik karena sudah ada kesepahaman.

tapi yg terjadi kan malah saling tuduh antar instansi, jelas ini bukan shock terapi macam petrusnya Soeharto.

ancuur
31-03-2013, 12:10 AM
BTW busway gue rasa ini pengalihan issue Anas vs SBY (bank century) :kabur:

TheCursed
31-03-2013, 01:13 AM
...
CIA blusukan sampe dusun Bedingin a.k.a Cebongan, desa Sumberadi, kecamatan Mlati? :kesal:


HA. Kalo CIA langsung ya nggak lah. Palingan orang 'out-source'-nya mereka. Yang di out-source lewat tangan ke sekian, lewat organisasi cabang, yang di kepalai oleh bos yang nggak pernah keliatan, yang juga sebetulnya agen lepasan...

:D

tuscany
31-03-2013, 03:12 AM
Kalo tujuannya shock terapy eike setubuh. Tapi caranya cynnnn, nggak ewndang banget. Horor ah.

Apa jadinya negara ini kalo kekuatan siluman macam begitu nantinya lepas kendali?

Yuki
31-03-2013, 07:25 AM
^
ya bikin pasukan siluman sendiri juga

asyik kan ini negara

AsLan
31-03-2013, 07:48 AM
Filipina itu negara yg dikuasai para gangster.
Tiap Clan punya pasukannya sendiri.
Polisi dan Militer tak berwibawa, terpecah2 dibawah kekuasaan beberapa clan besar.
Jangan sampe indonesia jato ke situasi itu.

Yuki
31-03-2013, 08:07 AM
yah ini kan memang masalah watak

tinggal orang-orangnya aja, mencintai negara sendiri atau hanya mencintai golongan dan kelompoknya

noodles maniac
31-03-2013, 08:51 AM
Kasus ini cuma pengalihan isu ato apa sih sebenernya? kok kayaknya juga bakal berlalu begitu aja ::doh::

234
31-03-2013, 01:17 PM
kalo memang ini sebuah shock terapi, tentunya diantara petinggi TNI/POLRI/Pemerintah tidak akan terjadi konflik karena sudah ada kesepahaman.

tapi yg terjadi kan malah saling tuduh antar instansi, jelas ini bukan shock terapi macam petrusnya Soeharto.
Saling tuding antar instansi? Ya, bisa jadi. Itu sangat wajar.

Antar pimpinan instansi? Siapakah petinggi TNI/POLRI/Pemerintah yg konflik? KASAD? Panglima TNI? Kapolri? Menhan? Perasaan mereka tenang2 aja deh..., setidaknya belum ada statement keras (kecaman) dari mereka thd kasus Cebongan.

MenkumHAM? Ya kalo ini sih termasuk "instansi luar" yg memang ndak tahu-menahu.


BTW busway gue rasa ini pengalihan issue Anas vs SBY (bank century) :kabur:
Bisa jadi, istilahnya, sambil menyelam nyari kodok. ::hohoho::


HA. Kalo CIA langsung ya nggak lah. Palingan orang 'out-source'-nya mereka. Yang di out-source lewat tangan ke sekian, lewat organisasi cabang, yang di kepalai oleh bos yang nggak pernah keliatan, yang juga sebetulnya agen lepasan...

:D
"Sesungguhnya timur dan barat itu milik CIA. Kemanapun wajahmu menghadap, disitulah wajah CIA mu" (Djisamsoe Fatsal-5 ayat-234) :run:

:ngopi:

opi77
31-03-2013, 04:45 PM
Pengalihan isu bisa...rebutan jatah preman juga bisa...

lily
31-03-2013, 05:03 PM
kalo pengalihan isu , masa sampe bunuh orang ?

kalo shock theraphy , ya berhasil , soalnya kata om Agitho , udah aman kan Jogja sekarang.

AsLan
31-03-2013, 05:53 PM
Shock terapi bisa juga sih... Gw baru inget pernyataan petinggi TNI setelah peristiwa itu yg kira2 bunyinya ''pelajaran untuk para preman, jangan melukai rakyat, jangan melukai aparat''

Cuma herannya koq ada saling tuduh antar instansi...

---------- Post Merged at 04:53 PM ----------

O iya, topik ini aja judulnya udah langsung nuduh Kopasus sebagai pelaku :))

danalingga
31-03-2013, 06:03 PM
Mo komen untuk soal pengalihan isu deh.

Kalo menurut gue sebenarnya di Indonesia itu jarang beneran
pengalihan isu. Tapi berhubung persoalannya banyak maka munculnya
silih berganti sehingga seolah2 pengalihan isu.

itsreza
31-03-2013, 06:43 PM
pengalihan isu, setelah itu dibawa ke konspirasi amerika
KM banget :cengir:

jojox
01-04-2013, 10:54 AM
Menurutku pelakunya bukan polisi bukan Kopassus. Dan baik itu polisi maupun Kopassus ndak tahu siapa pelakunya. Mereka dibiarkan saling tuding sekalian dimanfaatkan untuk membentuk opini dan mengecoh publik.

Tumben Jogja bisa dikuasai preman dari luar daerah...? Pada kemanakah para kecu jawara Jogja? Murid2nya Mbah Sonto emangnya udah pada abis kali yak?

Ya, aku yho mikir kek gitu mas. Task force bukan dari sini.
Jare bocah-bocah, awal mulanya dari pasca kejadian anak UPN yg mati di parkiran Hugos, itu terus dimasukan intel dari Polda. Kena. Masuk Sardjito. Terus dimasukkan intel 1 lagi gantinya, gegar otak. Akhirnya dimasukan intel kopassus dari Dam Diponegoro, si Santoso kui.
Weeiilah, malah ko' it. Yho wis, apa yho tumon ?!?!? Sangar, cantik bgt operasinya. Seneng bngt warga Jogja kl ada tindakan tegas.

Jawara Jogja dah gak tertarik bisnis premanisme mas bro. Ndak ada sing wani nyekel Jogja.
Badran wae dho milih tani/beternak ayam. Lagipula, putaran duitnya kan kecil di sini, kecuali pelayanan narkobis,

234
01-04-2013, 12:51 PM
Iya, jare adikku, sejak Jogja mulai marak dgn bisnis hiburan malam memang mulailah masuk preman2 dari luar daerah terutama Indonesia timur.

Gali2 Jogja ndak cocok mas kalo tempat gituan, kata adikku. Pas aku tanya kenapa ndak cocok, njawabnya malah sambil becanda: "Ora kuwat kupinge brebeg mas mlebu diskotik!" ::ngakak2::

Maklum dulu wilayah utara kan belum berkembang sepesat kayak sekarang. Daerah pusat kekuasaan para gali masih di seputaran THR & Soping Senter,...hiburannya uyon2, kethoprak, ato paling banter ndangdutan. ::hihi::

BTW salut buat cah mBadran. ::up::

:ngopi:

lily
01-04-2013, 01:28 PM
dalfffffffffff , FB nya udah ilang :nangis2:

ada berapa foto sih disana ?

AsLan
02-04-2013, 08:00 PM
Diskotik juga ada yg dangdutan loh...
Menyesuaikan dengan selera pasar.

Urzu 7
03-04-2013, 10:13 AM
Ngelacak teroris aja ketemu masa ngelacak dari kopassus aja nda ketemu2

lily
03-04-2013, 10:48 AM
Kepolisian Daerah Yogyakarta akan segera menyebar sketsa wajah pelaku pembunuhan empat tahanan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Sketsa itu akan disebar di wilayah Provinsi Yogyakarta dan di luar Kota Gudeg itu.

Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, sketsa wajah itu dibuat bersadarkan kesaksian dari salah seorang petugas lapas yang melihat pelaku pembunuhan tidak menggunakan topeng. Sketsa itu hampir jadi.

"Kita akan kembangkan dari satu yang memang tidak memakai tutup. Itu sekarang kita periksa intensif, yang bersangkutan yang tahu. Kemudian mudah-mudahan dari apa yang dia ketahui nanti kita formulasikan dalam satu bentuk sketsa ya. Sehingga nanti masyarakat bisa mengetahui itu semua," kata Timur di Kantor Presiden Jakarta, Senin (1/4).

Sementara pihak kepolisian setempat masih melakukan uji balistik terhadap puluhan selongsong peluru yang ditemuka di lokasi pembunuhan. Uji balistik itu akan rampung dua minggu ke depan.

"Hasil uji balistik kita tunggu dua minggu ke depan," jelas Timur.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu empat tahanan kasus pembutuhan anggota Kopassus tertembak mati di LP Sleman DIY. Mereka ditembak oleh belasan orang bersenjata. Kelompok bersenjata itu merangsek masuk LP dan memuntahkan puluhan peluru ke 4 tahanan itu dengan senjata laras panjang.

Pihak TNI Angkatan Darat sudah menyatakan jika penembakan itu diduga dilakukan tentara. Maka itu mereka membentuk tim khusus untuk menyelidiknya.


sumber : http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/37567/polda-yogyakarta-sebar-sketsa-wajah-pembunuh-tahanan-lp-cebongan

Yuki
03-04-2013, 07:48 PM
Ngelacak teroris aja ketemu masa ngelacak dari kopassus aja nda ketemu2
teroris itu derajatnya di bawah polisi

lah kalo kopassus?

danalingga
04-04-2013, 07:52 PM
Wah, jadinya yang melakukan beneran kopassus tuh.

noodles maniac
04-04-2013, 08:27 PM
Gw merasa kasus ini lagi-lagi akan berlalu begitu aja, entah ada kekuatan apa dibalik kasus ini. Kekuatan eyang subur kali -_-

AsLan
04-04-2013, 11:28 PM
udah selesai tuh, kopassus yg melakukan, motifnya balas dendam.

itsreza
04-04-2013, 11:30 PM
yah udah ga pake misteri sih ga seru lagi -_-

opera
05-04-2013, 09:20 AM
wah pasti prabowo bakal dapet banyak serangan nih di 2014

lily
05-04-2013, 10:36 AM
Pasca tim investigasi TNI AD menyatakan 11 anggota Grup 2 Kopassus terlibat dalam penyerangan ke Lapas Cebongan, pihak Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, belum mau berkomentar. Suasana markas pada Kamis (4/4/2013) malam tampak lebih sepi dibandingkan biasanya.

Salah seorang perwakilan prajurit yang berjaga di pos provos langsung menyambut rombongan wartawan saat tiba di markas sekitar pukul 19.30 WIB. Kepada wartawan, prajurit tersebut mengatakan pihaknya belum bisa memberikan keterangan karena belum mendapat amanat dari Komandan Grup (Dangrup) 2 Kopassus, Letnan Kolonel (Inf) Maruli Simanjuntak.

“Dangrup sedang berada di Jakarta sejak Rabu [3/4/2014]. Keterangan mungkin baru bisa kami sampaikan Jumat [5/4/2014] besok. Rekan-rekan disarankan kembali besok pagi,” ujarnya sambil menyalami satu per satu wartawan.

Saat wartawan mencoba menghubungi Letnan Kolonel (Inf) Maruli Simanjuntak, yang bersangkutan belum menjawab dan membalas pesan singkat yang dikirimkan.

Pantauan Solopos.com, terdapat tujuh prajurit yang berjaga di pos provos. Empat orang di antaranya berjaga di luar pos dengan senapan laras panjang di tangan masing-masing, sementara tiga orang lain berada di dalam pos. Lalu-lalang kendaraan roda dua yang biasanya ramai keluar-masuk markas, sama sekali tidak tampak pada Kamis malam.


sumber : http://www.solopos.com/2013/04/04/lapas-sleman-diserbu-grup-2-kopassus-tetap-enggan-berkomentar-393870

jojox
05-04-2013, 11:59 AM
Tinggal nyetir opini publik untuk mengkampanyekan anti-premanisme dan otomatis tindakan tegas revenge killing, mengangkat kartu profile Untung Cs menjadi hero, meyakinkan publik yg bersalah preman, and those soldiers did us a BIG favor. Harusnya malah ada tali asih, koin anti-preman, atau
upaya apresiatif apa kek. Kan aslinya gitu, aturannya. :ngopi:

234
05-04-2013, 12:50 PM
Oops... ::maap::

Ndak nyangka kalo pasukan elit kita ternyata ndak ada bedanya dgn gerombolan preman, mainnya ndak ada elit2nya sama sekali... ::arg!::

(Mestinya akan sedikit lebih elit kalo kemarin eksekusinya ndak pake peluru tapi pake belati.)

:ngopi:

danalingga
05-04-2013, 12:58 PM
^ pengen terkenal kali pasukan elitnya.

Harusnya kan bisa membunuh dalam senyap. :)

lily
05-04-2013, 02:15 PM
kalo menurut saya... kejadian ini benernya udah sering terjadi kan.

jadi ya ga kaget sih ama beginian.

lagian kenapa 4 orang itu bunuh orang , kalo ga mo dibunuh.

ancuur
05-04-2013, 02:21 PM
sudah ketauan kan... ternyata kopasus yah ::doh:: :iamdead:

AsLan
05-04-2013, 03:00 PM
Pada dasarnya gw setuju penjahat2 dibunuh kopassus.

Tapi dalam jangka panjang kasus2 seperti ini akan berakibat buruk.

Nantinya semua pihak yg menguasai senjata akan bertindak seenaknya tanoa hukum.

Dulu Petrus dihapuskan karena belakangan makin banyak petrus2 palsu yg ikut2an membunuh tanpa komando.

lily
05-04-2013, 03:48 PM
sebenernya belakangan pola pikir saya berubah...

semisal yang jadi target adalah orang yang emang mengganggu masyarakat , contohnya pemerkosa dan pembunuh.

ya silahkan aja dihabisi. mereka kan udah tau resiko dari perbuatan mereka.

kandalf
07-04-2013, 12:19 PM
Benarkan pernyataan di halaman facebook ini? http://www.facebook.com/photo.php?fbid=429480960479271&set=a.272247859535916.62988.257684077658961&type=1&ref=nf


Danjen Kopassus: Serka Heru Tewas Dikeroyok Saat Bertugas
"Dia baik dan salah satu prajurit kebanggan Kopassus."

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menyatakan bahwa anggotanya, Serka TNI Heru Santoso, tewas dikeroyok kawanan preman Dicky Ambon saat sedang bertugas. Agus menegaskan almarhum saat itu tidak sedang bersenang-senang.

"Di Hugo's Cafe (lokasi pengeroyokan) Serka Heru sedang dalam masa tugas, dia tidak minum-minum. Dia anaknya baik dan salah satu prajurit kebanggaan Kopassus," ucap Agus Sutomo kepada wartawan VIVAnews di markas Kopassus, Cijantung Jakarta Timur, Jumat 5 April 2013.

Di mata Agus dan rekan-rekan almarhum lainnya, Serka Heru adalah sosok pribadi yang baik dan tidak pernah macam-macam. Dia anggota intelijen Kopassus dan merupakan anggota komunitas intelijen yang tergabung dalam Rapat Koordinasi Intel Daerah (Rakominda).

"Dia di kafe itu tidak sedang main, dia sedang ada misi. Namun, dia malah dikeroyok dengan keji, dipukuli, ditendang, ditusuk. Dia sempat minta tolong, tapi tidak ada yang membantu," tuturnya.

AsLan
07-04-2013, 03:15 PM
Makanya preman2 musti dikasi pelajaran...

Serka heru mungkin saja Lάƍî dugem Åτâú ηƍƍâƙ, kita ƍÅk tau, intinya preman ja̲̅nƍa̲̅n merasa terlalu berkuasa ßΐsÅ bunuh2 orang seenaknya...

tuscany
07-04-2013, 03:20 PM
Kenapa preman2 pada dibiarkan berkeliaran sampe kopassus musti turun tangan sendiri?

234
07-04-2013, 03:33 PM
Kalo sinyalemen berikut ini benar...


Jare bocah-bocah, awal mulanya dari pasca kejadian anak UPN yg mati di parkiran Hugos, itu terus dimasukan intel dari Polda. Kena. Masuk Sardjito. Terus dimasukkan intel 1 lagi gantinya, gegar otak. Akhirnya dimasukan intel kopassus dari Dam Diponegoro, si Santoso kui.
Weeiilah, malah ko' it.
Berarti serka Heru Santoso memang bener sdg dalam tugas. Bahwa dia ikutan dugem itu wajar2 aja, namanya juga intel.

purba
07-04-2013, 07:02 PM
Di Kopassus, yg bener-bener elit adalah Grup 1. Sementara yg nyerbu lapas kemarin adalah Grup 2.

Kalo ngikutin aturan yg bener, memang penyerangan lapas kemarin menjadi salah. Tapi kalo bener yg dihabisi adalah preman, jadi setuju juga dengan tindakan Kopassus tsb. Tapi intinya, itu semua karena hukum tidak ditegakkan di Indonesia. Hukum hanya menjadi tulisan-tulisan di atas kertas yg tajamnya hanya pada rakyat kecil yg lemah. Lihat anaknya Hatta Rajasa yg langsung ke London setelah dijatuhi hukuman percobaan 6 bulan. Lha piye? Jelas-jelas dia menabrak mobil hingga orang terlempar keluar dan tewas, tapi hanya diganjar hukuman 6 bulan? Welcome to the jungle deh... :))

ancuur
07-04-2013, 09:55 PM
Di Kopassus, yg bener-bener elit adalah Grup 1. Sementara yg nyerbu lapas kemarin adalah Grup 2.

Kalo ngikutin aturan yg bener, memang penyerangan lapas kemarin menjadi salah. Tapi kalo bener yg dihabisi adalah preman, jadi setuju juga dengan tindakan Kopassus tsb. Tapi intinya, itu semua karena hukum tidak ditegakkan di Indonesia. Hukum hanya menjadi tulisan-tulisan di atas kertas yg tajamnya hanya pada rakyat kecil yg lemah. Lihat anaknya Hatta Rajasa yg langsung ke London setelah dijatuhi hukuman percobaan 6 bulan. Lha piye? Jelas-jelas dia menabrak mobil hingga orang terlempar keluar dan tewas, tapi hanya diganjar hukuman 6 bulan? Welcome to the jungle deh... :))

iya gue jga setuju klo yg di bunuh itu preman, krna klo sampe mrk bebas bakal tetep aja jadi preman...,
klo anaknya Hatta Rajasa, kemungkinan besar sudah deal dgn uang ::doh:: (klo gak mana bisa bebas) ::doh:: :iamdead:

spears
07-04-2013, 10:02 PM
iya..deep down inside, aku juga setuju ...
klo yg ditembakin itu beneran preman, yang meresahkan masyarakat, yg suka bikin rusuh dan membahayakan manusia lain yg tak bersalah::ungg::

ancuur
07-04-2013, 10:08 PM
jaman sudomo sih ada petrus.. jaman sby mah lebay ::arg!::

spears
07-04-2013, 11:13 PM
petrus apaan sihhhhhh

234
08-04-2013, 10:59 AM
^Penembak(an) Misterius. Itu terjadi dlm kurun waktu '83-'85 sbg "ekses" (ato tindak lanjut?) dari Operasi Clurit yg dicanangkan pada pertengahan '82 oleh Pangkopkamtib Sudomo. Secara tidak resmi dikenal juga sbg "Operasi Tattoo". Untuk di level operasional disinyalir otaknya adalah LB Murdani, sedangkan pelaksananya ada dibawah kendali Kepala Bakin Yoga Sugama.

kandalf
08-04-2013, 11:06 AM
Tidak setuju eksekusi tanpa memberikan terhukum kesempatan membela diri di depan pengadilan. Titik.
Gue soalnya juga pernah dengar cerita dari sesepuh tentang orang yang nyaris jadi korban salah kenal operasi petrus karena persamaan nama.

spears
08-04-2013, 11:11 AM
kalo untuk "membereskan" preman penyebab keresahan masyarakat sih gpp..terutama tukang perkosa, tukang sodomi anak kecil, pembunuh ::ungg::

kupo
08-04-2013, 11:13 AM
^^ saya sebetulnya juga setuju, semua orang punya hak untuk membela diri di pengadilan...
masalahnya kalau pengadilannya tidak bisa dipercaya.. terus gimana solusinya?

prinsipnya main hakim sendiri itu bisa saja membawa korban yg tidak bersalah.. ga cuma kasus kopasus gini.. yg lebih sering terjadi kasus massa main keroyok ... kalau sudah kejadian salah sasaran terus gimana?

danalingga
08-04-2013, 11:48 AM
Kalo main hakim sendiri dibenarkan,
entar kejadian kek kasus dukut santet
banyuwangi.

Gue ada utang sama seseorang dan tdk
mau bayar, gue buat aja isu kalo dia dukun santet.
Beres!

kandalf
08-04-2013, 11:52 AM
^^ saya sebetulnya juga setuju, semua orang punya hak untuk membela diri di pengadilan...
masalahnya kalau pengadilannya tidak bisa dipercaya.. terus gimana solusinya?
Bahkan seorang Soekarno tetap punya hak membela dirinya di depan pengadilan kolonial walaupun kemudian ia dipenjara.
Bahkan seorang Hatta tetap punya hak membela dirinya di depan pengadilan, di negara sumber kolonialisme negerinya.

Bahkan, sebuah pengadilan sesat macam Pengadilan Penyihir Salem pun, memberikan kesempatan terdakwa membela dirinya. Bahwa kemudian pengadilan itu sesat, generasi selanjutnya belajar dari hal itu.

Bahkan ketika Kekaisaran Romawi menjadi absolut dan para senat direndahkan, seorang warga Roma berhak untuk membela dirinya di depan pengadilan.

Bila pengadilan sudah menjadi sesat, sistem tidak bisa dipercaya, jangan kita tambahkan kesesatan itu dengan mengurangi hak seseorang untuk membela diri di depan pengadilan.

234
08-04-2013, 12:01 PM
Kalo kembali pd kejadian lalu, dulu itu akhirnya jadinya memang "semrawut", banyak makan korban salah sasaran. Banyak kepentingan yg bermain. Bahkan ada korban atas pesanan para "cukong" yg berani bayar petrus untuk menghabisi orang tertentu. Ada juga korban yg dihakimi massa. Isunya mirip kasus 'dukun santet' yg sempat marak di Jatim dulu. Pokoke kalo diisukan sbg preman yg bakalan bisa dihabisin.

Dan saat itu udah campur-aduk antara kepentingan keamanan sosial (masyarakat) dgn keamanan politik (negara). Kondisi saat itu memang bener2 lagi rawan. Pengeboman kantor BCA, candi Borobudur, kerusuhan Tj Priok adalah beberapa contoh peristiwa yg terjadi dlm kurun waktu tsb.

Menurutku, Operasi Clurit yg dicanangkan Sudomo sebenarnya target utamanya adalah mereka (kelompok "radikal"), bukan preman. Tapi krn dasarnya saat itu para preman pun udah bener2 dianggap kurang ajar ya akhirnya imbasnya sampe kesitu.

---------- Post Merged at 11:01 AM ----------

Ntar deh kalo nyampe ktr saya cerita lebih detail lagi, soale pake henpon nih...

ancuur
08-04-2013, 12:30 PM
^^ saya sebetulnya juga setuju, semua orang punya hak untuk membela diri di pengadilan...
masalahnya kalau pengadilannya tidak bisa dipercaya.. terus gimana solusinya?


setubuh :nunjuk: Ketua MA: Sudah Sejahtera Kok Masih Ada Hakim yang Terima Suap (http://nasional.news.viva.co.id/news/read/400743-ketua-ma--sudah-sejahtera-kok-masih-ada-hakim-yang-terima-suap)

lily
08-04-2013, 02:04 PM
Maraknya aksi kekerasan yang terjadi antara TNI dan Polri merupakan warisan persoalan pemisahan wewenang TNI-Polri yang belum diselesaikan. Pengalihan sebagian peran TNI kepada Polri disinyalir kuat menjadi penyebab hal tersebut.

Hal itu dikatakan mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus Sutiyoso, dalam sebuah acara diskusi bertajuk Kecolongan Aksi Cebongan di Jakarta, Sabtu (6/4/2013) siang.

"Setelah dipisahkan, fungsi TNI hanya sebagai alat pertahanan negara. Ini berfungsi jika negara diserang oleh negara lain. Kalau seperti saat ini, negara tidak diserang, maka TNI jadi pengangguran kelas tinggi," kata Sutiyoso.

Dirinya mengatakan, sejumlah fungsi keamanan negara yang sebenarnya dapat ditangani TNI diambil alih oleh Polri. Hal ini, di antaranya, penanggulangan kasus terorisme hingga narkoba. Hal itulah yang akhirnya justru menjadi beban psikologis yang harus dialami TNI sebagai instansi yang berwenang sebagai alat pertahanan negara.

"Di Kopassus kita punya Den 81. Itu adalah unit elit TNI yang digunakan untuk menanggulangi persoalan terorisme. Namun yang terjadi sekarang, yang menangani persoalan teroris adalah Densus 88," ujarnya.

Menurutnya, saat ini hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah yaitu perlu membenahi peraturan yang mengatur tugas dan wewenang TNI di masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan di tubuh TNI. Dengan demikian, tidak ada lagi kesenjangan di tubuh aparat. Sutiyoso mengatakan, kesenjangan kesejahteraan memicu terjadinya tindakan radikal di antara dua instansi bela negara seperti yang terjadi di OKU maupun Lapas Cebongan.

"Intinya porsinya perlu diatur. Polisi cukup tangani persoalan tertentu dan tidak perlu semuanya," ujarnya.


sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/04/06/19324353/Sutiyoso.TNI.Pengangguran.Kelas.Tinggi

opi77
09-04-2013, 09:49 AM
Cuma ampe prajurit yah yang kena perwira ama danjen kopassus gak kena hukuman???

lily
09-04-2013, 10:24 AM
Mutasi Pangdam IV Diponegoro Diduga Terkait Insiden Lapas Cebongan


Buntut terkuaknya keterlibatan 11 orang anggota Kopassus terkait insiden penyerangan Lapas Cebongan, Yogyakarta, adalah pencopotan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso. Saroso dimutasi menjadi staf KSAD di Mabes AD.

Sebelumnya Saroso memberi pernyataan paska penyerangan Lapas bahwa dia menjamin bahwa tak ada prajurit TNI yang terlibat.

Namun hasil investigasi TNI AD menyatakan bahwa penyerangan di Lapas Cebongan pada Maret 2013 yang lalu itu adalah oknum Grup II Komando Pasukan Khusus Kartasura, Jawa Tengah. Mereka membawa 6 pucuk senjata api yang dibawa dari markas pelatihan di Gunung Lawu.

Namun mutasi Saroso yang dikaitkan dengan insiden Lapas Cebongan tersebut dibantah Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Rukman Ahmad. Menurutnya mutasi itu merupakan bagian dari evaluasi dan tidak ada kaitannya dengan penyerangan di LP Cebongan.

Berbeda pendapat Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin yang juga mantan Sesmil menilai pergantian yang dilakukan bukan pergantian normal. Tetapi, pergantian khusus karena peristiwa Cebongan.

Senada disampaikan oleh mantan Wakil Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Sutiyoso yang menyebutkan bahwa keputusan mutasi Saroso merupakan 'hukuman' yang luar biasa bagi seorang Pangdam IV/Diponegoro.

"Itu sudah hukuman yang luar biasa. Saya tahu perasaan Beliau yang mendapatkan mutasi seperti ini," ujar Sutiyoso di Jakarta, Sabtu (6/4).

Seperti diketahui penyerangan yang disebut-sebut berlatar belakang jiwa korsa yang kuat di internal Kopassus terkait pembunuhan Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013, telah menembak mati empat tersangka pembunuhan Santoso, yakni Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.

opi77
09-04-2013, 10:45 AM
Pangdam salah kasih statement dicopot...danjen kopassus gimana...masa gak ada perasan bersalah atas perbuatan anak buahnya...

ancuur
15-04-2013, 02:41 AM
Gue setubuh sama yang satu ini :jempol:

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSyXhMKIS74aK_LhBh5NcXKRj3xnhqzT O4yRAopkG81P18xCfqV

Komentar Luhut Panjaitan Masalah Cebongan Di TVOne

Bahwa “Jiwa Korsa” yang membuat “Militer” menjadi “lebih” dari semua institusi manapun di Indonesia. Kemudian, media jangan hanya memojokkan pihak TNI dengan meng-Expose berita pembunuhan Preman. Preman yang dibunuh hanya dihukum 2 tahun, padahal sudah membunuh dan memperkosa.

Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…

Apalagi, Jenderal Purn. Luhut telah melihat rekaman CCTV waktu penganiayaan/pembunuhan di Hugos Cafe. Bagaimanapun Prajurit Kopassus sudah bilang bahwa yang bersangkutan adalah Prajurit Kopassus, tapi malah tambah banyak yang mengeroyok. Kepala dipukul dengan botol Minuman, sudah roboh, malah ditusuk pisau, dihajar, ditendang sudah tidak bergerak (meninggal) masih diseret-seret.

Kata Beliau, “saya saja sangat tidak nyaman, darah saya mendidih”. Sekarang, kenapa Media tidak mecari sumber CCTV di Hugos Cafe itu, tayangin dan kita lihat commentar dari masyarakat luas.

Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…


Kata beliau, Kenapa sih orang-orang ini hanya menjelek-jelekkan TNI terus ?? Apa Mereka lebih baik dari TNI ?? Mereka yang commentar menjelekkan TNI, itu saya tahu dan bisa tunjuk hidung…kelakuannya. Cara berpikir Prajurit, Militer, beda dengan para “orang-orang” yang hanya bisa cuap-cuiap saja karena merasa “intelektual”. Padahal saya yakin tamtama Bintara TNI lebih baik dibanding mereka-mereka yang hanya bisa commentar di ruangan ber AC.

Dari beliau, “mari kita merenung, bahwa sampai detik ini TNI masih merupakan yang Terbaik yang menjadi Garda Bangsa ini karena TNI memiliki “Jiwa Korsa”.

sambel: :nunjuk: klik disini (http://perkembanganmiliter.blogspot.com/2013/04/komentar-luhut-panjaitan-masalah.html)

noodles maniac
15-04-2013, 05:15 AM
So far ga masih bingung deh... yang menyelidiki kasus ini harusnya siapa sih? polisi kah? TNI kah? ::ungg::

Gw coba merunut lagi nih dari awal...:ngopi:

yang mati di Hugo's Cafe itu dah positif anggota Kopasus ya?
trus yang nangkep ke-4 preman pengeroyokan itu adalah polisi bukan?
sekarang yang belom ketahuan adalah pembantai dari ke-4 preman itu anggota kopasus ato bukan, begitu kan?

*butuh pencerahan [meditasi]

GiKu
15-04-2013, 10:09 AM
^
::doh::

udah selesai del

jojox
15-04-2013, 10:56 AM
Tenang del, ini semua dah jalan sesuai skenario-nya.

Kita semua tinggal duduk manis, anteng, ngopi-ngopi. Tahu beres.
:ngopi:

Sari Kembang masih buka lho mas bro. ::ngakak2::

Neptunus
15-04-2013, 11:05 AM
Hugos boleh tutup, asal jangan Sari Kembang yg tutup. Lha itu salah satu cagar budaya Jogja ::hihi::

noodles maniac
15-04-2013, 11:55 AM
Wohohoho Sari Kembang aka flower pulp tampaknya aman&terkendali ya ::hohoho::

Neptunus
17-04-2013, 10:55 PM
^Lha jelassss. Sana itu tempat yg guyub rukun, dimana preman dan kopassus bisa duduk bersama dan jajan dengan leluasa ::hihi::