PDA

View Full Version : [Tanya] Tentang Trading Online



Ronggolawe
21-03-2013, 11:32 PM
Gw dapat kenalan, yang menawarkan program bisnis
trading. Jadi singkat cerita gw diajak ke kantornya, di
jelaskan bisnisnya, dan diberikan simulasinya... sejauh
ini masuk akal, dan secara hukum gw rasa tidak ada
persoalan, jadi kemungkinan penipuannya sangat kecil.

kasarnya adalah sebagai berikut:

1. Simulasi yang dijalankan tadi adalah simulasi perdaga
ngan emas, yang pada saat mulai buy-option, pada po
sisi 1609,.../troyounce
2. lalu ditentukan stopflow (kalau gw ngga salah ingat)
atas 30point, jadi sekitar 1612,.../to, dan stopflow ba
wah 20point, jadi sekitar 1607,.../to.

dan ternyata ketemu 1612... otomatis perdagangan se
si tersebut berakhir, dengan gw profit 30point - 5point
untuk komisi perusahaan, jadi setara 2,5jt (250dolar)

3. setiap kali transaksi dicontohkan menggunakan modal
US$1.000....

4. dalam simulasi ditentukan gw punya modal 10.000 do
lar, dan tiap sesi disarankan 1.000 dolar, jadi kalau loss,
masih bisa mencoba di sesi berikutnya


nah yang sampai sekarang gw kepikiran, itu harga emas
kan cuma naik dari 1609 menjadi 1612, alias cuma kenai
kan 3 dolar, tetapi kenapa dengan modal 1000 dolar yang
menurut hitungan gw yang awam ngga cukup buat beli
1troy ounce emas, kok malah untungnya sampai 250dolar?

kalaupun gw main dengan 10.000 dolar, itu cuma dapat ke
untungan 3*6 = 18 dolar :)

summon danalingga n ndugu atau siapapun yang bisa mem
berikan pencerahan :)

Yuki
21-03-2013, 11:44 PM
kenalanmu yg menawarkan bisnis ini, tolong dilihat dia termasuk makmur atau tidak

untuk mengetesnya minta traktir makan, kalo ternyata cuman ditraktir warteg ama dia ya silahkan simpulkan sendiri

Ronggolawe
21-03-2013, 11:48 PM
kenalanmu yg menawarkan bisnis ini, tolong dilihat dia termasuk makmur atau tidak

untuk mengetesnya minta traktir makan, kalo ternyata cuman ditraktir warteg ama dia ya silahkan simpulkan sendiri
ditraktirnya di Starbuck :)

kantornya sendiri sih, kalau gw timbang ngga beda
jauh ama kantor agency Pru-Dynamic di Central Park
atau Pru-Vision di Menara UOB, baik fasilitas maupun
kesibukan para agen/markettingnya :)

itsreza
21-03-2013, 11:59 PM
CMIIW, futures, instrumen emas, transaksi futures contract bisa pakai
leverage atau fraksi dari nilai keseluruhan, leverage yang dipakai
pada ilustrasi ronggolawe 1:100. biar fair, selain profit bagusnya
dikasih simulasi ketika loss, berapa dana yang perlu dikeluarkan
untuk menutup lubang.

ndugu
22-03-2013, 12:01 AM
sebentar, ini trading beneren ato maen kaya game simulasi doank? kalo cuman simulasi kayanya ada banyak kok program2 online di luar sana buat maen simulasi, latian dulu ::elaugh:: ini kamu diajain temen untuk jadi kliennya gitu ya?

harusnya kamu summon itreza juga, dia kayanya familiar dengan bidang finance. saya mah awam banget ::elaugh::

dan saya ga pernah trade commodity (indirectly aja), dan apalagi maen option. option bukannya ngetrade dengan future ato asumsi apa gitu ya. kalo iya, kupikir itu maennya risky, makanya itung2annya jadi keliatan gede juga. saya udah agak2 lupa detail teknisnya, dulu dijelasin sama orang udah lama banget, saya benernya perlu dibaca ulang.

ntar saya coba2 google deh.
ada site bagus "investopedia" sebagau resource kalo kalian mo baca2

Yuki
22-03-2013, 12:04 AM
pokoknya hati-hati aja deh

saya mah kalo ada 100 juta mending buat bisnis mobkas

Ronggolawe
22-03-2013, 12:05 AM
waktu gw pulang, emasnya lagi naik, jadi gw ngga
nyaksiin kalau loss...

tetapi, artinya kalau tadi seandainya gw loss, kata
kanlah pada posisi 1607, maka gw akan rugi 20+5
biaya transaksi atau sekitar 250dolar...

jadi konsep leverage 1:100 ini adalah sesuatu yang
legal? artinya biarpun emasnya sendiri cuma untung
3dolar per troyounce, gw bisa untung 250dolar, se
olah-olah gw dagang 100 troy ounce emas?

mohon penjelasan lanjutan

ndugu
22-03-2013, 12:05 AM
CMIIW, futures, instrumen emas, transaksi futures contract bisa pakai
leverage atau fraksi dari nilai keseluruhan, leverage yang dipakai
pada ilustrasi ronggolawe 1:100. biar fair, selain profit bagusnya
dikasih simulasi ketika loss, berapa dana yang perlu dikeluarkan
untuk menutup lubang.
nah iya
trade futures gini bukannya berdasarkan asumsi ya. sangat spekulatif
dan tradenya juga sepertinya dengan "duit yang blom ada" gitu. bener ga sih? ::elaugh:: jadi musti mastiin ada modalnya dulu untuk nutup lubang kalo loss (kalo ga mo ngutang). kupikir ini jenis yang agak risky

Yuki
22-03-2013, 12:07 AM
selain profit bagusnya
dikasih simulasi ketika loss, berapa dana yang perlu dikeluarkan
untuk menutup lubang.
heh, simulasi loss? ;D

mana ada yg mau kalo gitu



yah pokoknya ronggolawe hati-hati aja, soalnya kalo loss lumayan kan nangis darah ^ ^;

ndugu
22-03-2013, 12:08 AM
waktu gw pulang, emasnya lagi naik, jadi gw ngga
nyaksiin kalau loss...

tetapi, artinya kalau tadi seandainya gw loss, kata
kanlah pada posisi 1607, maka gw akan rugi 20+5
biaya transaksi atau sekitar 250dolar...

jadi konsep leverage 1:100 ini adalah sesuatu yang
legal? artinya biarpun emasnya sendiri cuma untung
3dolar per troyounce, gw bisa untung 250dolar, se
olah-olah gw dagang 100 troy ounce emas?

mohon penjelasan lanjutan
kedengaranya begitu
jadi biar kenaikan/turunnya dikit, tapi dengan ratio yang dimultiplikasi ::elaugh::
jadi kalo untung, bisa untung banyak. kalo rugi, juga ruginya bisa banyak ::elaugh::
high risk, high return, or high loss

AsLan
22-03-2013, 12:09 AM
kalo gw sih liat sebuah bisnis itu harus menguntungkan semua pihak.

misalnya seorang petani punya kelebihan beras, seorang nelayan punya kelebihan ikan lalu mereka barter sekarung beras dengan sekeranjang ikan.

setelah itu masing2 punya karbohidrat dan protein, win win solution.


Dalam bisnis trading, kalo kita menghasilkan keuntungan maka harus diteliti: uang yg masuk ke kantong kita itu uangnya siapa ?

biasanya dari 100 orang yg melakukan trading, ada aliran uang dari 50 orang pemain yg kalah mengalir ke 50 orang pemain yg menang dan posisi menang-kalah itu ganti2an.
tapi dengan adanya broker, maka sebagian dari transaksi masuk ke kantong broker maka kemudian statusnya akan ada 60 orang yg kalah dan 50 orang yg menang (yg 10 itu broker, mereka selalu menang)

sejalan dengan waktu dan semakin sering transaksi dilakukan, uang semakin banyak mengalir dari kantong player ke kantong broker.

dan yg lebih parah itu kalo main pake leverage, pemain bisa main 10 kali lipat dari modal yg disetor, tentunya karena diutangin oleh broker.
kalo pake cara ini maka kenaikan harga 10% akan menghasilkan keuntungan 100%. (-fee)

enak kan ?

tunggu dulu...
dengan cara seperti itu, harga turun 10% akan menghasilkan kerugian 100% (belum termasuk fee)
artinya begitu harga turun 10% seluruh investasi hangus !

biasanya setelah hal itu terjadi, player akan dirayu untuk menyetor uang lebih banyak untuk membalikkan situasi :)
bakal disuruh suntik terus 100jt lagi, 100jt lagi dan lagi.

Ronggolawe
22-03-2013, 12:12 AM
pokoknya hati-hati aja deh

saya mah kalo ada 100 juta mending buat bisnis mobkas

kekeke... kasarnya kalau mau ngga ambil pusing
dengan duit segitu mending gw invest di Pru PIA,
yang kalau ngambi pendapatan tetap, recordnya
10tahun terakhir rata-rata 10-13% pertahun :)
manage fund saja, recordnya 15-20% pertahun,
kecuali 2008 yang memang hancur lebur :)

---------- Post Merged at 11:12 PM ----------

kok bisa-bisanya perdagangan leverage ini dibiarkan
eksis di dunia ya? di Indonesia pula :)

gw jadi ingat achenar dan wakeupproject nya :)

ndugu
22-03-2013, 12:21 AM
begitulah dunia finance :cengir: anything can be re-packaged into any form, termasuk metode ::elaugh::

itsreza
22-03-2013, 12:29 AM
leverage diperbolehkan, dengan besaran rasio tertentu yang sudah diatur.
leverage memberikan ruang untuk spekulasi, dengan nilai investasi kecil
bisa mendapatkan kontrak komoditas dengan nilai yang jauh lebih besar.
futures trading macam jual beli promissory note tapi untuk komoditas.

---------- Post Merged at 11:29 PM ----------


nah iya
trade futures gini bukannya berdasarkan asumsi ya. sangat spekulatif
dan tradenya juga sepertinya dengan "duit yang blom ada" gitu. bener ga sih? ::elaugh:: jadi musti mastiin ada modalnya dulu untuk nutup lubang kalo loss (kalo ga mo ngutang). kupikir ini jenis yang agak risky

iya spekulatif. barang dan duit sebetulnya belum ada, menunggu physical delivery.
nah yang diperjualbelikan adalah "janji" untuk membeli barang dengan spesifikasi
sesuai kontrak, dengan harga sesuai penilaian pasar, bukan harga
pada kontrak.

etca
22-03-2013, 12:30 AM
dulu gw pernah diajarin ama kawan juga.
udah lama banget sih,
ntah kenapa dulu ga sreg aja ama simulasinya.
logikanya simulasi itu kan buatan manusia dimana parameternya udah diatur.
sementara aktualnya kan realtime banget.
ini kan sama halnya jadi broker kan?
*bertentangan ama kata hati.;D

ndugu
22-03-2013, 12:41 AM
iya spekulatif. barang dan duit sebetulnya belum ada, menunggu physical delivery.
nah yang diperjualbelikan adalah "janji" untuk membeli barang dengan spesifikasi
sesuai kontrak, dengan harga sesuai penilaian pasar, bukan harga
pada kontrak.
iya, ini juga masalahku dengan trading gaya ini.
kayanya jaman 2008/09 kemaren pas krismon, saya pernah coba segala macem trading. maen penny stocks, dan kalo ga salah termasuk option ini, kebetulan saya ada line of credit cukup buat maen ini. asli sport jantung. waktu itu bener2 dimonitor per detik, palagi pas jaman krismon yang flaktuasinya gede2an. kalo dilihat kembali, asli, saya ga tau darimana datangnya keberanian/kebodohan saya waktu itu. *amatir* :cengir:

ronggo, mending mulai ngetrade dari yang biasa2 aja dulu deh. yang biasa aja saya juga masih belajar, dan masih banyak yang perlu dipelajari. boro2 yang rumit2 dan risky2 gitu ::elaugh::


dulu gw pernah diajarin ama kawan juga.
udah lama banget sih,
ntah kenapa dulu ga sreg aja ama simulasinya.
logikanya simulasi itu kan buatan manusia dimana parameternya udah diatur.
sementara aktualnya kan realtime banget.
ini kan sama halnya jadi broker kan?
*bertentangan ama kata hati.;D
ngga kok, perasaan ada banyak program simulasi yang real time. jadi bener ngikut harga pasar real time. parameter yang diatur mungkin model awal yang dikasi oleh 'game simulasi' ini.

itsreza
22-03-2013, 01:00 AM
iya beda dengan stock market, di commodities market sih beneran untuk
trading, butuh dimonitor karena dari awal udah pegang dua posisi,
long and short. ga bisa hold position terus. jadi butuh monitor terus
dan bener memang bener sport jantung. tapi cewe harusnya lebih tahan
lho, karena cowo itu lebih hormonal, less testosterone, better cortisol
control.

@etca, program simulasi banyak yang real time. Tapi iya, bertentangan
dengan hati, itu pun tergantung orangnya. Saya sih kurang cocok dengan
pekerjaan banyak stress ;D

etca
22-03-2013, 01:08 AM
eh tapi program simulasi itu kudu konek inet sih
artinya real time juga yak? *lupa*
btw dua bulan yg lalu atasan gw sempat bilang,
"kamu boleh pake uang saya sekian, main2in di saham, bisa ga kamu?"
wewwwwww... ga mau ah.
cari mati kalau menurut gw, terlalu riskan dengan kepercayaan yang sudah dibangun.

@ronggo.
ga ada salahnya dicoba sih, biar bisa ngerasain sensasinya deg2an.
kudu sering2 mantengin pergerakan.
apalagi kalau pake duit beneran ;D

@reza
mendingan stress dari parameter lain aja deh.
jangan yang dari beginian :lololol:

Yuki
22-03-2013, 01:28 AM
@etca

gak apa-apa ca, itu artinya boss kamu udah siap untuk......cari mati ;D



OT
*liat siggy etca*
emang pernah ya kenshin ngomong gitu?

ndugu
22-03-2013, 01:41 AM
ca, sebenarnya tergantung juga tradingnya maen apa. kalo pake strategi jangka panjang, ato maen yang aman2 aja, sebenarnya ga perlu kok pantengin tiap detik tiap hari. bbrp hari/minggu/bulan cek sekali juga ga papa. kalo maen yang resikonya gede2 gitu, ato day trading ato jangka super pendek, nah itu memang perlu dipantengin terus. tapi tentu aja ini tidak sehat untuk jantungmu :cengir: dulu saya beneren sampe keluar keringat dingin. ngga lagi deh. bener2 harus level headed kalo maen gaya resiko tinggi ini, ga bole cepet ikut emosi. kadang orang liat harga turun, udah langsung panik duluan dan langsung lepas posisi, dus merealisasikan kerugiannya. padahal kadang ditunggu juga ga papa kok :cengir: tapi ya strategi setiap orang beda2 ya

kalo maennya pake duit orang, apalagi kalo kita bukan resmi profesi bidang ini dan tidak mengerti detail bidang finance, menurutku memang lebih baik jangan terima tawaran bosmu. terlalu riskan, apalagi seperti katamu, udah ada kepercayaan. sepertinya bosmu bener2 jenis yang royal ya. bosnya sepupuku ada yang begitu juga, sepupuku cuman sidekick gitu deh, temenin dan disuruh2 oleh bos sana sini, sampe dikasi duit berpuluhan juta untuk ikut maen di kasino (pas temenin bosnya ke kasino critanya). kalah juga ga papa. kalo ada untung ato sisa ya dibalikin, ato kadang untungnya malah disuruh simpen sendiri oleh bosnya, paling modalnya dibalikin aja :cengir: orang kaya emang beda level cara berpikirnya :cengir:

yuki: kok sentimen banget sama trading? :cengir: trading ga harus yang risky2 kok :cengir: kalo ngga, orang2 finance rame2 udah kehilangan pekerjaan

Yuki
22-03-2013, 02:04 AM
soalnya udah terbukti ada yg makan korban kan

ibaratnya trading itu medan perang tapi diajarin itu bagaikan alam surga, memang untuk yg kaya gini intinya jangan serakah aja

orang-orang finance......mungkin lebih baik jadi broker ketimbang investor gitu ya

ndugu
22-03-2013, 09:03 AM
Jadi broker tapi kalo ga ada investornya, ya sama aja tetep harus gulung tikar :mrgreen:

Investor juga harus sadar lah, nothing is easy. Kalo kemakan bahwa ini surga, ya salah sendiri juga. Kalo di lakukan dengan smartly, kupikir ok2 aja. Cuman yang namanya investing, kemana2 juga yang paling diuntungkan sebenarnya adalah mereka yang ada duit/modal. Lebih mempunyai ruang untuk mengolah. Saya cuman ngerasa, maen ini, the rich are getting richer ::elaugh:: dengan asumsi mereka tidak melakukan hal2 bodoh tentu saja ::elaugh::

itsreza
22-03-2013, 09:11 AM
Korban akan selalu ada, bahkan lebih banyak investasi bodong diluar pasar
teregulasi yang tidak punya mekanisme yang jelas atau pakai skema ponzi
secara terselubung. Macam ini lebih banyak menjerat korban, seperti kasus
kasus pada thread sebelah.

Beda instrumen beda faktor risiko beda perlakuan. Diluar market risk, risiko
juga sangat bergantung juga ke kemampuan pengelola dana. Jika tidak berani
atau tidak sempat melakukan investasi sendiri, bisa diwakilkan melalui pihak
ketiga yang terdaftar dan punya reputasi baik. Agar tidak merasa terjebak,
wajib paham prinsip dasar investasi.

etca
22-03-2013, 11:07 AM
^
ngomongnya pake istilah ekonomi sekali yak? ::arg!::
bikin thread khusus bahasa gituan dong... ;D

danalingga
22-03-2013, 11:18 AM
Wah, gue telat. :D

Sebenarnya soal leverage, properti juga pake leverage.
Itu KPR sebenarnya leverage sehingga kita bisa beli properti
dengan uang yang 20% (kalo dulu malah 5%) dari total harga.

Kalo gue sendiri emang anti leverage. Bahkan di properti sekalipun.
Itu masalah mental sih. Sekarang aja agak stress gue karena punya
cicilan ke bank. ::hihi::

Btw, kalo trading sih lebih baik leverage dihindari.

---------- Post Merged at 10:18 AM ----------

Oh, iya, daripada trading emas gue sarankan sih saham.
Soale kalo saham kita kan beli kepemilikan perusahaan,
jadi kalo perusahaan itu untung kita ikut untung (dalam
jangka panjang tapinya ya).

Ronggolawe
22-03-2013, 11:34 AM
gw sih kalau punya uang nganggur emang berminat
juga melakukan trading, eh lebih tepatnya beli sah
am, terus ngga dijual lagi :)

Misalnya gw beli saham Telkom senilai 100jt, udah
gw pegang terus... habis itu ada modal lagi gw beli
saham Garuda, habis itu.. pokoknya saham-saham
BUMN yang keren-keren...

Kebayang gw ikutan RUPS tiap tahun :)


mungkin ngga ya?

Alip
22-03-2013, 11:37 AM
Sering kali kejadiannya nggak gitu... soalnya pialangnya punya kepentingan yang berbeda. Dia dapet komisi dari transaksi...
Portfolio saya pernah bolak-balik di jual-beli, padahal udah dari sononya saya bilang kalau horizon saya panjangnya minta ampun... nggak mau rubah-rubah...

Udah deh, saya tarik semua... nggak peduli rugi jugak... pokoknya nggak mau berurusan lagi deh...

danalingga
22-03-2013, 11:48 AM
@Ronggo:

Kalo jangka panjang gitu pasti bisa. Resikonya sangat kecil bahkan.
Paling perlu effort dalam memilih perusahaan di awal saja.
Tapi secara kasat mata bisa sih, lihat aja kita dan tetangga kita sering
beli barang apa sehari-hari. Beli deh saham perusahaan yg menjual barang itu.
Nggak ribet kan?

@Mbah Alip

Makanya mbah, jangan pake pialang. ::hihi::

alfaromeo
22-03-2013, 10:21 PM
gw sih kalau punya uang nganggur emang berminat
juga melakukan trading, eh lebih tepatnya beli sah
am, terus ngga dijual lagi :)

Misalnya gw beli saham Telkom senilai 100jt, udah
gw pegang terus... habis itu ada modal lagi gw beli
saham Garuda, habis itu.. pokoknya saham-saham
BUMN yang keren-keren...

Kebayang gw ikutan RUPS tiap tahun :)


mungkin ngga ya?

saya sempat mencoba hal ini.
ternyata, RUGI.
karena, terkadang perusahaan melakukan right issue.

Ronggolawe
22-03-2013, 10:44 PM
Rugi ngga mengapa... yang penting bisa keren di
undang RUPS perusahaan BUMN :)

AsLan
22-03-2013, 11:28 PM
koko gw tu fund manager yg cukup top di indonesia, sering masuk koran2 ekonomi seperti Kontan dll.

dia sih bilang bahwa gak ada orang yg bisa memprediksi pasar, kalo ada finance manager yg ngecap tentang pergerakan harga saham, arahnya begini, trendnya begono, perlu diwaspadai saat mencapai level segono bla bla bla ya itu memang pekerjaannya dia untuk membuat semacam pegangan palsu, supaya investor yg make dia bisa merasa nyaman :))

untuk masalah investasi, koko gw setuju dengan pandangannya Benjamin Graham.

tapi untuk iseng dia tetep aja main trading, hanya untuk kesenangan pribadi.

o ya, sebetulnya ada pihak2 yg tahu pergerakan harga saham2 tertentu, yaitu para fund manager yg kerjanya nge-goreng saham, tapi itu bukan kerjaan koko gw.

ndugu
23-03-2013, 03:35 AM
Rugi ngga mengapa... yang penting bisa keren di
undang RUPS perusahaan BUMN :)
:lololol:
halah, kurang kerjaan amat. :cengir: saya sering dapet surat ini itu dari perusahaan2 keren yang kumiliki (cieh, gaya bener :cengir: padahal cuman dikit aja saham2nya :cengir: ), dan tiap kali juga langsung masuk tong sampah :cengir: buat small time investor, kita ada suara apa sih ::elaugh:: although i vaguely remember ada film ato buku john grisham apa yang mengambil skenario cerita seperti ini :cengir:

kalo tujuannya cuman biar tercatat sebagai pemilik saham perusahaan ini anu, ya silakan beli trus simpen forever. tapi kalo tujuannya mo profit, ya harus dijual. mungkin ngga besok, bisa aja sekian taon kemudian, ato saat pensiun nanti. ini biasa perlu nyari perusahaan yang stable dan valueable, tapi kenaikan harga biasa pelan. dan in the mean time, tunggu harganya naik (kalo beneren naik), ato terima dividen (kalo ada).

tapi kalo masih muda, ga papa lah ngambil sedikit resiko dengan beli saham yang dirasai mempunyai potensi growth yang lebih tinggi. tapi ini lebih perlu diperhatikan secara periodik.



dia sih bilang bahwa gak ada orang yg bisa memprediksi pasar, kalo ada finance manager yg ngecap tentang pergerakan harga saham, arahnya begini, trendnya begono, perlu diwaspadai saat mencapai level segono bla bla bla ya itu memang pekerjaannya dia untuk membuat semacam pegangan palsu, supaya investor yg make dia bisa merasa nyaman :))

o ya, sebetulnya ada pihak2 yg tahu pergerakan harga saham2 tertentu, yaitu para fund manager yg kerjanya nge-goreng saham, tapi itu bukan kerjaan koko gw.
i dont think ANYBODY knows for sure ke mana arah pasar. sehingga terkadang bermain saham kan distereotipekan seperti berjudi

in some way, memang mirip. sama seperti orang yang memutuskan untuk berwirausaha, kadang ini kan juga seperti gamble. resiko itu selalu ada. tapi at least pengusaha mempunyai peran dan keleluasaan untuk mengambil keputusan dan menyetir ke arah mana. kadang berhasil kadang tidak. sometimes luck berperan dalam bisnis. sama halnya investing, mirip berjudi, tapi berjudi dengan sedikit terinformasi, bukan murni luck. di sini investor perlu terus belajar dan cari tau, misalnya perusahaan2nya, bisnisnya, dll. cuman terkadang ada investor yang terlalu emosional dan menggebu2, jadinya terkesan, yah, begitulah :cengir: kadang saya baca analisa2 'orang2 terkenal' di bidang investing juga, semakin banyak baca, semakin bingung :cengir: anybody can say anything they want. (termasuk saya. contohnya skarang saya kedengaran sok tau kan :cengir: )

danalingga
23-03-2013, 06:38 PM
saya sempat mencoba hal ini.
ternyata, RUGI.
karena, terkadang perusahaan melakukan right issue.

Maksudnya rugi gimana nih?
Kalo perusahaannya bagus mau right issue kek,
stock split kek, dll, harusnya sih investor tetap untung. :D

---------- Post Merged at 05:38 PM ----------


dia sih bilang bahwa gak ada orang yg bisa memprediksi pasar, kalo ada finance manager yg ngecap tentang pergerakan harga saham, arahnya begini, trendnya begono, perlu diwaspadai saat mencapai level segono bla bla bla ya itu memang pekerjaannya dia untuk membuat semacam pegangan palsu, supaya investor yg make dia bisa merasa nyaman

Nah, kalo ini benar seratus persen. Oleh sebab itu diperlukan money management yang bagus.
Money management dalam artian kita tahu apa yg harus dilakukan ketika ternyata pasar bergerak
tidak sesuai dengan analisa kita.


Dan juga jangan pernah mempercayakan analisa kepada orang lain, karena analisa setiap orang
itu hanya cocok untuk dirinya sendiri. Oh iya, sekedar sharing, gue aja butuh waktu 3 tahun belajar
untuk akhirnya bisa konsisten profit dari trading saham.

cha_n
23-03-2013, 07:02 PM
om dana.. mau dong nitip investasi *ngorek2 uang receh*

tuscany
23-03-2013, 07:26 PM
Rencanaku persis kayak om ronggo, tapi tujuannya bukan diundang RUPS.
Dana: belajar gitu startnya dari mana ya? *mikir perlu berapa duit buat beli saham google

AsLan
23-03-2013, 07:48 PM
Kenapa gak belajar dari benjamin graham aja sih?
Bukunya judulnya intelegent investor kalo gak salah.

Disitu bener belajar investasi saham, bukan main saham.

danalingga
23-03-2013, 11:08 PM
@Chan: Sini. Fifty-fifty yak kalo untung, kalo rugi tanggung sendiri. ::hihi::

@Tusc: Baca2 aja dulu buku2 saham yg banyak dipasaran. Baik trading maupun investing.
Nah, setelah tahu beda keduanya, tentukan pilihannya mau jadi trader atau investor.

Oh, iya yang direkomendasikan Aslan boleh juga. Itu benjamin graham adalah gurunya Warren Buffet.
Orang terkaya nomer tiga di dunia (kalo belon berubah lagi). Beliau murni pekerjaannya sbg investor.

Yuki
23-03-2013, 11:35 PM
^
katanya udah konsisten profit ::hihi::

AsLan
24-03-2013, 12:59 AM
Oh iya, sekedar sharing, gue aja butuh waktu 3 tahun belajar
untuk akhirnya bisa konsisten profit dari trading saham.

kalo lu ngomong hal ini ke benjamin graham, dia akan nanya balik "keuntungan yg lu dapet itu berapa % diatas kenaikan harga pasar ?"

kalo trend harga2 saham memang lagi naik seperti beberapa tahun belakangan ini, rata2 investor pasti untung.

tapi yg istilah "mengalahkan pasar" adalah untung lebih besar dari rata2 kenaikan harga saham saat market naik, dan rugi lebih kecil dari rata2 harga saham saat market anjlok.

dan bagi mereka yg mau mengikuti BG secara ketat, saat trend naik seperti sekarang ini harus tutup mata dan tidak boleh masuk ke pasar sama sekali.
tutup mata dan telinga, meskipun semua kawan2 dan tetangga2 bercerita bahwa mereka meraup keuntungan dari bursa.

lalu kapan boleh masuk ?

nanti saat bursa anjlok, seperti tahun 1998 atau 2008.

kalo bursa gak anjlok2 ?

ya sabar aja sambil mengerjakan hal2 lain, kadang seseorang perlu menunggu sampe 16 tahun baru ada kesempatan masuk.

BG tidak menjanjikan keuntungan besar dari caranya berinvestasi di bursa,
BG menjanjikan setiap pengikutnya akan terhindar dari kerugian besar.

cha_n
24-03-2013, 01:05 AM
^
katanya udah konsisten profit ::hihi::

Nahhhh bener nih. katanya konsisten profit.

profit ny seberapa sih? resikonya gimana?
kalau profit sama ama inflasi males juga.
dan kalau resiko lebih besar dari usaha sendiri, ya lewat dulu hehehe
apalagi dibagi dua kalau profit. haduh
*padahal blm ada duitnya. belajar dulu aja

ndugu
24-03-2013, 01:39 AM
cuman mo sharing some resources..

bbrp waktu yang lalu saya baru baca artikel ini, dan kupikir cukup bagus, bahasanya lebih ramah, tidak terlalu banyak jargon2 ekonomi/finance sehingga lebih mudah dimengerti orang awam (hanya saja pake bhs inggris). ini agak condong ke sistem pensiunan di amrik soalnya banyak dijelaskan juga mengenai efisiensi pajak (alias meminimalkan pajak buat investor). tapi di thread sebelah itsreza sempat mention kalo di indo juga ada akun pensiunan yang mirip2, jadi kupikir sedikit sebanyak bisa diaplikasikan juga ya. tapi kalo mo skip bagian itu, langsung aja ke bagian stock, bonds, mutual fund, ato etf, ada dijelaskan cara kerjanya dan definisinya

http://money.cnn.com/retirement/guide/Investing/?iid=EL



kalo ini saya blom baca, rencananya kalo sempat mo pelan2 baca juga. yang ini cakupannya lebih luas, ngga hanya tentang maen saham

http://money.cnn.com/magazines/moneymag/money101/



dan selama ini saya juga selalu refer kembali ke website ini. di situ ada kamus2 mengenai jargon2 ekonomi, juga sedikit lebih ramah sehingga lebih mudah dimengerti. juga banyak penjelasan mengenai dasar dan teknik finance dan investing. kupikir website ini sangat bagus, sangat edukatif, dan saya sendiri lagi mencoba meluangkan lebih banyak waktu untuk baca2 site ini, at least mengenai dasar dan teknikalitas dunia finance

http://www.investopedia.com


btw, selama ini saya matiin fitur signature, jadi ga pernah sadar mengenai link danalingga, sampe tadi browse KM tanpa login :mrgreen: ternyata dana juga ada nulis2 artikel ya. ini fokusnya ke market indo ya, dana? kapan2 saya juga mo baca nih :mrgreen: soalnya dari dulu pengen diversify portfolioku ke market asia, tapi kurang familiar dengan pasaran di situ ::elaugh::

ndugu
24-03-2013, 02:06 AM
kalo lu ngomong hal ini ke benjamin graham, dia akan nanya balik "keuntungan yg lu dapet itu berapa % diatas kenaikan harga pasar ?"

kalo trend harga2 saham memang lagi naik seperti beberapa tahun belakangan ini, rata2 investor pasti untung.

tapi yg istilah "mengalahkan pasar" adalah untung lebih besar dari rata2 kenaikan harga saham saat market naik, dan rugi lebih kecil dari rata2 harga saham saat market anjlok.

dan bagi mereka yg mau mengikuti BG secara ketat, saat trend naik seperti sekarang ini harus tutup mata dan tidak boleh masuk ke pasar sama sekali.
tutup mata dan telinga, meskipun semua kawan2 dan tetangga2 bercerita bahwa mereka meraup keuntungan dari bursa.

lalu kapan boleh masuk ?

nanti saat bursa anjlok, seperti tahun 1998 atau 2008.

kalo bursa gak anjlok2 ?

ya sabar aja sambil mengerjakan hal2 lain, kadang seseorang perlu menunggu sampe 16 tahun baru ada kesempatan masuk.

BG tidak menjanjikan keuntungan besar dari caranya berinvestasi di bursa,
BG menjanjikan setiap pengikutnya akan terhindar dari kerugian besar.
kalo mentalitas kaya gini mah, ga invest2 donk. jangan maen investing kalo gitu. bursa anjlok kan ntah brapa puluh taon sekali ::elaugh:: memang idealnya invest pas semuanya lagi anjlok, itu mah ideal banget, apalagi kalo kamu lagi ada duit nganggur. ini pun dengan catatan kamu tau kapan pasar bottom out (mencapai dasar). nobody knows for sure. dulu pas krismon 2008 pun banyak banget saham yang ingin kubeli, sampe ngiler saya liatnya, tapi kesandung ga da duit :lololol: :lololol: dan pas lagi krismon gini pun, harus hati2, karena kamu bermain dengan api, saya sendiri pun pernah kebakar :cengir: (untung selama ini saya masih konsisten profit sih, tentu dengan persentase yang bervariasi :cengir: )

ga ada yang salah dengan value investing (prinsip benjamin graham dan warren buffet), dan kupikir bagus banget kok. tapi value investing kupikir esensinya bukan hanya menunggu saat bursa anjlok. tapi mempelajari fondasi perusahaan yang ingin kamu invest itu - kapitalnya, bisnis modelnya, asetnya, potensinya, dll. dari situ kamu nilai valuenya, worth untuk diinvest ngga. dan kupikir ini juga cara ideal investasi. but a lot of work, banyak yang harus dipelajari ::elaugh:: *apa sih yang gampang* :cengir:

mengenai mengalahkan market, well, you'll have some good days, and some bad days. kurasa tidak ada orang yang bisa selalu mengalahkan market 100%, unless if you are bernie madoff (kriminal skema ponzi yang terkenal itu) :cengir:

AsLan
24-03-2013, 11:59 AM
Kalo memang serius mau investasi jangka panjang, gak rugi koq menunggu beberapa tahun.
Daripada masuk disaat yg salah, misalnya beberapa detik menjelang bubblenya pecah...

BG kan bilang bahwa dia berusaha mengajar investor agar tidak mengalami kerugian besar dari investasinya.

Memang gak perlu menunggu market crash, asal bearish cukup panjang sudah boleh masuk.
Yg bahaya itu masuk saat bulish karena kita gak tahu dimana puncaknya, sekalinya pasar anjlok mungkin puncak itu takkan pernah tercapai lagi dalam beberapa dekade.

Ya memang bukan pola pikir para trader seperti kamu dan danalingga.

Trader mah paling suka beli saat bulish.

ndugu
24-03-2013, 12:33 PM
Emang pola pikir saya gimana ::elaugh::

Im no expert, tapi dari pengertianku mengenai value investing, trend market itu non factor, or at least bukan faktor utama. Yang kita liat kan 'real' valuenya perusahaannya. Kalo perusahaan yang diinvest itu bener adalah perusahaan valuable, dia seharusnya bisa tahan trend market, bearish maupun bullish. Sure, kalo lagi bearish, dan sahamnya ngikut arus, mungkin investor bisa dapet diskon dikit. Tapi fundamentally, it should be able to withstand the market.

AsLan
24-03-2013, 01:52 PM
Trend market udah pasti berpengaruh.

BG bilang bahwa semua barang punya harga wajar.

Trend market membuat harga menjadi tidak wajar.

Biasanya trder ga peduli harga wajar sebuah saham sudah berapa kali lipat nilai profit perusahaan, asal dia pikir bisa dijual lebih mahal lagi ya dibeli...

Maka harga pasar bisa bergerak sangat liar dan tak terprediksi, karena fundamental sudah bukan faktoe utama, melainkan kwtakutan-keserakahanlah yg menggerakkannya.

Susah banget nih ngetik pake hp :))

tuscany
24-03-2013, 03:29 PM
Dari link yg dikasi ndugu.

https://dl.dropbox.com/u/76774311/stock%20calculation.PNG

Beli foreign stock caranya gimana ya?

danalingga
24-03-2013, 05:43 PM
^
katanya udah konsisten profit ::hihi::

Iya, konsiten profit buat uang saya.
Kalo uang orang lain, nanti dulu. ::hihi::

---------- Post Merged at 04:43 PM ----------

@Aslan:


kalo lu ngomong hal ini ke benjamin graham, dia akan nanya balik "keuntungan yg lu dapet itu berapa % diatas kenaikan harga pasar ?"

Gue nggak bakal ngomong ke dia soale gue kan nggak ikut metodena. Btw, secara kasarnya portofolio gue nambah 90% dalam 5 bulan ini. Padahal target gue sih cuma 20% setahun.


kalo trend harga2 saham memang lagi naik seperti beberapa tahun belakangan ini, rata2 investor pasti untung.

Betul. Namanya juga investor. Gue kan trader. :)


tapi yg istilah "mengalahkan pasar" adalah untung lebih besar dari rata2 kenaikan harga saham saat market naik, dan rugi lebih kecil dari rata2 harga saham saat market anjlok.

Itu 90% dalam 5 bulan dianggap mengalahkan pasar nggak? :)


dan bagi mereka yg mau mengikuti BG secara ketat, saat trend naik seperti sekarang ini harus tutup mata dan tidak boleh masuk ke pasar sama sekali.
tutup mata dan telinga, meskipun semua kawan2 dan tetangga2 bercerita bahwa mereka meraup keuntungan dari bursa.

Wah, kita mengenal BG yang beda kalo gitu. Setahuku BG nggak peduli trend pasar. Dia peduli nilai wajar suatu saham. Selama nilai pasar lebih rendah dari nilai wajar, dia menganjurkan untuk beli. Tidak peduli kondisi pasar saat itu.


lalu kapan boleh masuk ?

nanti saat bursa anjlok, seperti tahun 1998 atau 2008.

Ini kata BG apa kata lo Lan? Soale seperti yg gue tulis sebelumnnya, selama nilai pasar < dari nilai wajar, ya hajar. Tanpa peduli saat itu market crash atau bullish.


kalo bursa gak anjlok2 ?

ya sabar aja sambil mengerjakan hal2 lain, kadang seseorang perlu menunggu sampe 16 tahun baru ada kesempatan masuk.

Sekali lagi ini beneran ajaran BG?


BG tidak menjanjikan keuntungan besar dari caranya berinvestasi di bursa,
BG menjanjikan setiap pengikutnya akan terhindar dari kerugian besar.

Yup, dan itu benar. Yang terpenting dalam pasar saham adalah bagaimana melindungi modal.
Keuntungan akan datang dengan sendirinya jika modal kita bisa terlindungi.

danalingga
24-03-2013, 05:59 PM
Nahhhh bener nih. katanya konsisten profit.

profit ny seberapa sih? resikonya gimana?
kalau profit sama ama inflasi males juga.
dan kalau resiko lebih besar dari usaha sendiri, ya lewat dulu hehehe
apalagi dibagi dua kalau profit. haduh
*padahal blm ada duitnya. belajar dulu aja

Yah, emang harus males bu.
Seperti yg gue bilang kalo invest di saham baiknya sendiri.
Kalo nitip orang, jangan deh. Nggak bakal maksimal.

---------- Post Merged at 04:53 PM ----------



Biasanya trder ga peduli harga wajar sebuah saham sudah berapa kali lipat nilai profit perusahaan, asal dia pikir bisa dijual lebih mahal lagi ya dibeli...

Maka harga pasar bisa bergerak sangat liar dan tak terprediksi, karena fundamental sudah bukan faktoe utama, melainkan kwtakutan-keserakahanlah yg menggerakkannya.



Untuk trader murni ini benar sekali. Itu Ian Napitupulu, seorang trader murni, dan dia tidak peduli fundamental.

Kalo gue lebih ke campuran sih. Gue pilih saham2 pake fundamental, baru gue tradingkan pake Teknikal.

Hasilnya Bang Ian bisa untung 400% tahun lalu. Gue cukup puaslah untung 90% dalam lima bulan ini. :D

---------- Post Merged at 04:59 PM ----------





btw, selama ini saya matiin fitur signature, jadi ga pernah sadar mengenai link danalingga, sampe tadi browse KM tanpa login :mrgreen: ternyata dana juga ada nulis2 artikel ya. ini fokusnya ke market indo ya, dana? kapan2 saya juga mo baca nih :mrgreen: soalnya dari dulu pengen diversify portfolioku ke market asia, tapi kurang familiar dengan pasaran di situ ::elaugh::

Iya, fokus untuk Indonesia. Btw, itu isinya belakangan cuma rekomendasi saham saja, belon sempat nulis tutorial soale.
Renacananya sih saya pengen nulis tutorial (how to) untuk saham Indonesia.

itsreza
24-03-2013, 09:37 PM
jempol!
technical analysis danalingga keren juga nih, buka dong trading course
saya juga mau ikut menimba ilmu

Alip
25-03-2013, 08:46 AM
@Mbah Alip

Makanya mbah, jangan pake pialang. ::hihi::

Healah... perasaan waktu itu di buku kuliahan kita bisanya cuma pake pialang... Konsepnya khan saya punya uang berlebih yang ingin saya puter tanpa harus mengganggu kesibukan harian... why bother having a stock exchange center dunk?

Akhirnya semua saya tarik dan invest di sektor riil aja... ngerepotin sih di awalnya, tapi setelah jalan, lebih terlihat manfaatnya buat masyarakat dan lebih bikin tentram. Looking back now, saya ngerasa bahwa stock trading itu memang cuma buat kaum serakah yang nggak keberatan beroleh keuntungan dari kerugian orang lain... sebelum MUI keluarkan fatwa haram, saya sudah duluan menganggap itu haram... ::grrr::

Pernah didebat oleh manajer humas-nya bursa Jakarta waktu itu, tapi dia akhirnya cuma cengar-cengir... gimanapun juga sayalah yang dulu ngasih dia nilai C waktu kuliah...::ngakak2::

danalingga
25-03-2013, 10:39 AM
Healah... perasaan waktu itu di buku kuliahan kita bisanya cuma pake pialang... Konsepnya khan saya punya uang berlebih yang ingin saya puter tanpa harus mengganggu kesibukan harian... why bother having a stock exchange center dunk?

Maksud saya jangan menyerahkan keputusan ke pialang. Kan jaman gini dah online semua. Jadi kita bisa ngurus sendiri, dan tidak perlu tiap hari dilihatin -- bisa sekali 4 bulan, sekali 6 bulan, atau sekali setahun. Dan katanya mbah Alip nggak mau repot, tapi kok mau repot untuk invest di sektor real? Emang dikira saham lebih gampang ya?


Akhirnya semua saya tarik dan invest di sektor riil aja... ngerepotin sih di awalnya, tapi setelah jalan, lebih terlihat manfaatnya buat masyarakat dan lebih bikin tentram. Looking back now, saya ngerasa bahwa stock trading itu memang cuma buat kaum serakah yang nggak keberatan beroleh keuntungan dari kerugian orang lain... sebelum MUI keluarkan fatwa haram, saya sudah duluan menganggap itu haram...

Nah, ini disektor rill kok mau repot dan di saham nggak mau. Nggak adil donk.
Soal mengharamkan, terserah diri sendiri saja. Semoga nanti tidak sampai mengharamkan supermarket atau minimarket karena merugikan pasar tradisional dan toko kelontong. :)

Oh, iya tambahan, semoga tidak mau menerima tawaran kerja karena akan menutup kesempatan buat orang lain untuk diterima. :)

GiKu
25-03-2013, 11:17 AM
^
invest di sektor riil kan membuka lapangan kerja baru

itsreza
25-03-2013, 11:40 AM
^^
investasi dari sektor keuangan nanti pun akan dibawa ke sektor riil :)

broker atau online sama aja rasanya, cuma melalui broker sering
lebih didorong untuk transaksi. investasi pasar modal relatif mudah
untuk sebagian orang.

danalingga
25-03-2013, 11:56 AM
^
invest di sektor riil kan membuka lapangan kerja baru

Betul. Dan saham juga gitu.
Sesuai namanya pasar modal.
Disitulah salah satu tempat cari modal bagi yang perlu modal.
Selain perbankan dan obligasi.

Dan kalo bisa langsung di pasar real yah silahkan, itu sangat bagus.
Cuma kan nggak semua sanggup ke situ. Nah, saham memberikan
peluang untuk invest tanpa perlu repot mengurus managemen perusahaan
di sektor real nya.

Alip
25-03-2013, 01:56 PM
Maksud saya jangan menyerahkan keputusan ke pialang. Kan jaman gini dah online semua. Jadi kita bisa ngurus sendiri, dan tidak perlu tiap hari dilihatin -- bisa sekali 4 bulan, sekali 6 bulan, atau sekali setahun.

Nggak nyerahin sama sekali. Saya sudah beri instruksi jelas apa yang saya mau dan bahwa tidak ada transaksi kecuali atas perintah saya, yang itu juga sudah ada di lembaran perjanjian ketika saya membuka account di sekuritas besar dan terhormat itu, tapi mereka yang melakukan transaksi di luar pengetahuan dan ijin saya. Masak mau saya bawa ke wilayah hukum? Nggak ah, males...


Dan katanya mbah Alip nggak mau repot, tapi kok mau repot untuk invest di sektor real? Emang dikira saham lebih gampang ya?

Nah, ini disektor rill kok mau repot dan di saham nggak mau. Nggak adil donk.

Awalnya nggak mau repot, tapi setelah nonton spiderman, akhirnya sadar bahwa with more money, come more responsibility...::hihi::
Tadinya dipikir daripada uang nganggur, hayuk lah kita ikut gerakan roda perekonomian, toh menimbun uang juga adalah hal yang di selisihi oleh agama. Karena nggak bisa repot, jadilah taruh di saham.

... eh, ternyata isi pasar uang itu lebih banyak 'begituan'-nya... ya sudah, jadilah responsibility with money itu saya jalankan sendiri...::ungg::


Soal mengharamkan, terserah diri sendiri saja. Semoga nanti tidak sampai mengharamkan supermarket atau minimarket karena merugikan pasar tradisional dan toko kelontong. :)

Tentu saja terserah pada diri sendiri. Katanya sih pasar modal itu jadi membingungkan karena yang paham agama tidak paham mekanisme pasar modal, yang paham mekanisme pasar modal tidak paham ekonomi agama. Sebelum peristiwa itu, saya kaji dua-duanya dan kesimpulan saya trading itu haram (ada kira-kira dua puluh lebih buku soal trading, technical analysis dan sejenisnya di rak buku, disamping buku-buku tafsir, lumayan buat pajangan::arg!::), karenanya saya ketus banget bahwa uang saya hanya untuk investasi jangka panjang. Tapi ya begitulah kejadiannya...

Supermarket dan minimarket memang merugikan pasar kelontong, dan saya anti sama mereka, tapi saya tidak menganggap mereka haram karena perbedaan kekayaan dan persaingan dagang adalah suatu keniscayaan. Namun saya tetap setuju pada tindakan pemerintah untuk membatasi perkembangan para 'market' itu, yaitu dengan mendistribusikan kekuatan ekonomi pada sebanyak mungkin pemain.


Dan kalo bisa langsung di pasar real yah silahkan, itu sangat bagus.
Cuma kan nggak semua sanggup ke situ. Nah, saham memberikan
peluang untuk invest tanpa perlu repot mengurus managemen perusahaan
di sektor real nya.

Sebenarnya kita tidak usah muluk-muluk mendirikan perusahaan, membantu mbok jamu menambahi modal dagangnya saja sudah bagian dari sebuah venture ekonomi.

clingak-clinguk... Mbok Jamu ke mana ya?::hohoho::


***

Now, I am not trying to sabotage this thread, nor discouraging those who are into trading. Ini cuma personal opinion dan pandangan dari perspektif yang berbeda saja. Buat saya kegiatan ekonomi bukan sekedar getting more money and get excited along the way, for me it is about being a responsible economic actor.

Silakan dilanjut diskusinya... ::maap::

danalingga
25-03-2013, 02:50 PM
Now, I am not trying to sabotage this thread, nor discouraging those who are into trading. Ini cuma personal opinion dan pandangan dari perspektif yang berbeda saja. Buat saya kegiatan ekonomi bukan sekedar getting more money and get excited along the way, for me it is about being a responsible economic actor.

Yang saya tebali juga berlaku di saham.
Maaf kalo kesannya saya defensif banget
soale dituduh sebagai si serakah yang doyan
makan uang orang lain.

Alip
25-03-2013, 04:36 PM
Waduh... mohon maaf kalau begitu... di setiap industri selalu ada orang serakah dan orang bermoral... ::maap::

...sayangnya ketika saya berurusan dengan pasar uang, yang saya temui hanya orang-orang yang bersemangat menawari keuntungan ini-itu tapi tidak bisa menjawab mengenai keprihatinan saya tentang zero-sum game, watak spekulatif dari produk derivasi (padahal ini yang gencar sekali ditawarkan ke saya), dan jarak trickle down effect dari investasi pasar modal ke dunia riil. Malah kalau sudah mulai diskusi agama, rata-rata mereka mundur dengan ekspresi wajah seperti bicara is he for real? atau you're lost buddy? You don't belong here.;D

Pasar modal adalah perantara yang membuat hubungan antara pemodal dan pengusaha menjadi lebih efisien sehingga roda ekonomi bisa lebih digiatkan. Dengan semangat itu saya memutuskan untuk membeli selembar dua lembar saham beberapa waktu lalu. Tapi setelah sampai tanda tangan saya dipalsukan untuk memungkinkan si pialang melakukan transaksi di bursa menggunakan uang saya, saya melihat bahwa dunia ini secara disain masih harus dikembangkan untuk melakukan peranan mulia-nya bagi perekonomian. Kita memang bisa melihat kasus saya sebagai tindakan oknum, tapi kalau saya berbicara dengan daily trader yang setiap hari make a living duduk-duduk di depan kantor sekuritas masing-masing sambil mengamati gerakan monitor, sepertinya itulah the main theme of trading activity. Jadilah saya ambil jalan saya sendiri, kelihatannya saya memang masih anak petani yang gembira kalau bisa melihat tanaman dan ternaknya tumbuh, bukan account-nya.

Anyway, hormat saya untuk siapapun yang visi-nya mengalahkan keserakahannya, di industri apapun dia bergerak.

Ronggolawe
25-03-2013, 04:54 PM
gw pikir mbah Alip dan Danalingga sudah seide, ya
itu jangan percayakan investasi anda pada broker
atau pialang... berinvestasilah yang cocok dengan
panggilan hati, dan jangan percayakan orang-orang
yang mengambil keuntungan dengan mempermain
kan kepercayaan orang lain, lewat sistem yang di
akal-akalin :)

seperti kasus yang gw paparkan di atas, hanya
berbekal aturan main yang dilegitimasi oleh aturan
perundang-undangan, sebuah perusahaan bisa me
ngambil fee US$ 50.- pertransaksi, tidak peduli itu
transaksi untung atau rugi :)

bahkan bandar judi, mulai dari kasino ps induk ampe
kasino kelas atas, ngga ada yang ngambil fee dari
setiap transaksi :)

danalingga
25-03-2013, 05:27 PM
Waduh... mohon maaf kalau begitu... di setiap industri selalu ada orang serakah dan orang bermoral...

Diterima mbah. Dan saya juga minta maaf kalo ternyata terlalu sensitif padahal bukan dialamatkan ke saya.


..sayangnya ketika saya berurusan dengan pasar uang, yang saya temui hanya orang-orang yang bersemangat menawari keuntungan ini-itu tapi tidak bisa menjawab mengenai keprihatinan saya tentang zero-sum game, watak spekulatif dari produk derivasi (padahal ini yang gencar sekali ditawarkan ke saya), dan jarak trickle down effect dari investasi pasar modal ke dunia riil. Malah kalau sudah mulai diskusi agama, rata-rata mereka mundur dengan ekspresi wajah seperti bicara is he for real? atau you're lost buddy? You don't belong here.

Yup, banyak "perampok" yang beredar di bursa. Semoga kedepannya bursa saham indonesia semakin baik sehingga bisa seperti negara2 lain dimana hampir sebagian besar rakyatnya punya saham. Kan sayang juga kalo ternyata yg punya saham perusahaan2 Indonesia sebagian besar asing. Duitnya jadi mengalir ke mereka.


Pasar modal adalah perantara yang membuat hubungan antara pemodal dan pengusaha menjadi lebih efisien sehingga roda ekonomi bisa lebih digiatkan. Dengan semangat itu saya memutuskan untuk membeli selembar dua lembar saham beberapa waktu lalu. Tapi setelah sampai tanda tangan saya dipalsukan untuk memungkinkan si pialang melakukan transaksi di bursa menggunakan uang saya, saya melihat bahwa dunia ini secara disain masih harus dikembangkan untuk melakukan peranan mulia-nya bagi perekonomian. Kita memang bisa melihat kasus saya sebagai tindakan oknum, tapi kalau saya berbicara dengan daily trader yang setiap hari make a living duduk-duduk di depan kantor sekuritas masing-masing sambil mengamati gerakan monitor, sepertinya itulah the main theme of trading activity. Jadilah saya ambil jalan saya sendiri, kelihatannya saya memang masih anak petani yang gembira kalau bisa melihat tanaman dan ternaknya tumbuh, bukan account-nya.

Pasar saham Indonesia memang masih berproses ke arah yang ideal. Dan dari kasus seperti inilah maka muncul rekening efek, Kartu akses, dan OJK. Semoga kedepannya bisa menjadi lebih ideal. Tapi kalo penipuan sih sepertinya bakal tetap ada, soale di US aja masih ada aja kejadian satu dua untuk penipuan dana nasabah.

Dan iya, kita semua punya jalan masing2. Seperti yang saya singgung sebelumnnya saya begitu reaktif karena merasa dituduh. Itu saja sih. Saya nggak ada pretensi mengatakan bahwa investasi di saham adalah yg terbaik.
Hanya saja kebetulan yg paling cocok buat saya.

---------- Post Merged at 04:27 PM ----------


gw pikir mbah Alip dan Danalingga sudah seide, ya
itu jangan percayakan investasi anda pada broker
atau pialang... berinvestasilah yang cocok dengan
panggilan hati, dan jangan percayakan orang-orang
yang mengambil keuntungan dengan mempermain
kan kepercayaan orang lain, lewat sistem yang di
akal-akalin :)

Setuju untuk kesimpulan ini. Pendapat saya juga seperti ini.


seperti kasus yang gw paparkan di atas, hanya
berbekal aturan main yang dilegitimasi oleh aturan
perundang-undangan, sebuah perusahaan bisa me
ngambil fee US$ 50.- pertransaksi, tidak peduli itu
transaksi untung atau rugi :)

bahkan bandar judi, mulai dari kasino ps induk ampe
kasino kelas atas, ngga ada yang ngambil fee dari
setiap transaksi :)

Kalo ini di saham juga berlaku fee per-transaksi baik untung atau rugi.
Ada wacana sih mau dibuatkan fee nya jadi fix per bulan, tapi masih wacana.
Feenya kalo sekuritas yg gue pake itu sekitaran 0.18%.

ndugu
25-03-2013, 10:37 PM
di luar diskusi haram ato ngga haramnya trading, cara maen pialangnya alip itu ga bener. legally, kupikir itu bisa dituntut ya. kalo ga mo dituntut, benernya bisa dikomplen ke service providernya, minta ganti orang. sampe memalsukan tandatangan? seriously, that's a crime, kan? konsumer benernya mempunyai suara terakhir, pialang ga bisa asal jalan sendiri kalo tidak disetujui kliennya. financial advisorku bisa aja merekomendasikan ini itu dengan semangat mengebu2, tapi kalo saya katakan tidak, dia tidak bole transaksi on my behalf. i have the final word kapan dia bisa eksekusikan orderku. masa account orang laen dijadikan playground buatnya. man, that's crazy.

danalingga
25-03-2013, 10:56 PM
Oh iya, baru sadar kalo yg diamati Mbah Alip itu daily trader.
Saya jadi mengerti kenapa Mbah Alip mengharapkan trading saham.
Yup, berdasarkan pengalaman saya, kalo melakukan daily trading
memang sangat tinggi unsur spekulasinya. Sehingga bisa dianggap
itu berjudi (atau bisa juga dianggap zero sum game).

Saya sendiri time-framenya seminggu ke atas.

ndugu
26-03-2013, 12:29 AM
dana, ada rekomendasi website2 yang ngecover profile perusahaan2 yang ditrade di exchange indonesia?

cha_n
26-03-2013, 01:32 AM
wah asik, saya ikut kuliahnya ya *ambil buku catetan*

danalingga
26-03-2013, 07:38 AM
dana, ada rekomendasi website2 yang ngecover profile perusahaan2 yang ditrade di exchange indonesia?

Berbayar: kontan.co.id (epaper), www.investa.co.id (menawarkan data research perusahaan lengkap)
Gratis: ipotnews.com (bisa dilihat data fundamental perusahaan secara gratis)
Resmi: http://www.idx.co.id/

ndugu
26-03-2013, 09:17 AM
Thanks!

Tadi2 saya juga defaultnya cek di idx, cuman websitenya kesannya kok agak2 clunky ::elaugh:: waktu liat overview sekilas laporan keuangannya dari website, buset, ga da titik komanya pula, uda tau rupiah kan banyak digitnya ::elaugh:: *berkunang2*

ntar saya coba liat ipotnews :mrgreen:

mbok jamu
27-03-2013, 05:43 AM
Did somebody say my name? :sokmanis:

Pernah tertarik mempelajari saham, sepertinya dulu ngerti, sekarang ndak yakin. Di perusahaan mbok ada employee share schemes, pegawai yang sudah bekerja min 5 tahun bisa membeli saham perusahaan dengan harga yang sedikit lebih murah. Beberapa hari yang lalu nilai saham sempat turun karena ada beberapa direktur yang mengundurkan diri tapi kemarin sudah naik lagi 4.85%. Tahun ini mestinya mbok sudah bisa beli, tapi kalau nilainya sedang naik itu bagaimana ya?

danalingga
27-03-2013, 07:20 AM
Kalo mbok yakin perusahaannya bakal terus berkembang dan semakin maju, ambil saja mbok.

itsreza
27-03-2013, 07:58 AM
iya apalagi untuk rencana investasi jangka panjang i.e. rencana pensiun,
stock options menarik , dengan perkiraan perusahaan tumbuh positif.

AsLan
27-03-2013, 11:07 AM
Kalo gak liquid tar susah jualnya

ndugu
27-03-2013, 11:21 AM
Wah, asik juga ada stock option. Apalagi kalo bisa dapat diskon. Coba dicari tau tuh mengenai apa2 aja requirementnya secara detail, apakah ada ikatan2 apa ngga.

mbok jamu
27-03-2013, 07:54 PM
Baiklah, mbok akan cari tahu dulu karena akan 5 tahun bulan September nanti.
Tahun lalu sahamnya sempat anjlok gara-gara total loss $405.7 million, its first loss in 30 years. ::grrr::

danalingga
28-03-2013, 07:39 AM
Wah, sampe merugi gitu. Sebagai clue, salah satu syart perusahaan yg benar2 bagus (tentu saja menurut saya),
dalam 5 tahun belakangan keuntungannya selalu bertumbuh.

ndugu
10-04-2013, 09:53 AM
Angkat lagi ya :mrgreen:

Dana / itsreza, ada rekomendasi brokerage house online untuk trade di pasar idx? Dan kalo ada info mengenai bagaimana Ato brapa mereka charge / trading cost, that would be great too. Dan biasa brapa minimum requirement untuk buka acctnya?