PDA

View Full Version : Boleh Selingkuh Badan, Asal Jangan Selingkuh Hati?



ricky
13-04-2011, 09:12 AM
http://muda.kompasiana.com/2011/04/13/boleh-selingkuh-badan-asal-jangan-selingkuh-hati/

Pernahkah kita mendengar ungkapan ’selingkuh badan boleh, asal jangan selingkuh hati’? Atau ‘biarkan saja botolnya pergi kemanapun dia mau, asal dia pulang pada tutupnya’? Ketika mendengar ungkapan itu apa yang terlintas pada pikiran kita? Apakah sama dengan apa yang saya pikirkan, bahwa ungkapan tersebut merupakan pembenaran atas perselingkuhan?

Selingkuh badan boleh, asal jangan selingkuh hati mengandung arti bahwa pasangan kita boleh berhubungan (badan) dengan siapa saja, asal tidak sampai jatuh hati pada pasangan selingkuhnya. Mungkinkah? Mungkinkah kita merelakan pasangan kita untuk mengumbar tubuhnya pada siapapun yang dia suka? Saya harap tidak. Apapun alasannya.

Seorang kawan menceritakan kisah tentang temannya, yang bersuami seorang hiperseks. Entah karena tidak mau kehilangan suaminya, atau karena tidak punya tempat sandaran lainnya, selain suaminya, maka ia merelakan saja suaminya mencari ‘jajanan di luar’ demi memuaskan nafsu seksnya.Saya tidak dapat membayangkan, ada orang yang rela membagi tubuh suaminya, dengan perempuan lain. Poligami saja tidak masuk di akal saya, apalagi dengan membeli layanan seks pada PSK. Mengerikan sekali.

Mengapa bisa ada pembiaran seperti itu? Sudah demikian tidak berdayakah perempuan, membiarkan tubuh suaminya terbagi pada orang lain? Pernyataan bahwa biarkan botol itu pergi kemana saja, asal tetap pulang pada tutup botolnya, membuat saya merinding dan mempertanyakan makna cinta yang sesungguhnya. Cinta macam apa yang membuat orang rela membagi tubuh suaminya? Cinta yang tulus atau cinta yang bodoh? Atau inikah yang disebut cinta buta?

Apa sebenarnya yang telah terjadi, sampai seorang istri merelakan suaminya mereguk kepuasan di luar sana? Ketergantungan finansialkah, yang membuat perempuan menjadi yes woman? Atau karena perempuan sudah merasa tidak mampu melayani dorongan seksual suami yang demikian berlebihan, akhirnya justru membiarkan saja suaminya mendapatkannya di luar? Atau karena istri itu sudah mendapat tekanan dan intimidasi dari suami? Karena suami merasa telah berjasa terhadap istri, sehingga sang suami boleh melakukan apa saja, sekalipun itu melukai hatinya? Atau terpaksa rela demi anak-anak?

Hubungan pernikahan seperti ini sama sekali tidak sehat dan tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya. Baik suami maupun istri, keduanya sama-sama membutuhkan bantuan seorang psikolog pernikahan untuk memastikan apa yang sebenarnya dialami oleh keduanya. Siapa tahu bukan hanya suami saja yang harus mendapat bantuan, namun si istri juga. Karena bisa saja dua-duanya memang bermasalah.

Melihat dari kecenderungan suami yang doyan jajan di luar, bisa jadi laki-laki tersebut memiliki masalah ketergantungan seks atau adiksi seks. Sedangkan si istri bisa jadi mengalami apa yang disebut sebagai love addiction ( ketergantungan cinta ). Atau bisa saja sang istri mengalami apa yang disebut codependency.Codependency adalah ketidakdewasaan akibat trauma masa kecil, takut ditinggalkan, ditolak, dikhianati, sulit mencintai dan mengurus diri sendiri.

Untuk lebih memastikan dugaan itu, maka baik suami maupun istri, harus bersedia untuk ditolong. Keduanya harus mau memeriksakan diri ke psikolog. Sudah menjadi rahasia umum, betapa jarang sekali ada orang yang mau mengkonsultasikan masalah pernikahannya pada psikolog. Kebanyakan, orang lebih suka berurusan dengan pengacara, untuk mengatasi masalah pernikahannya, daripada ke psikolog. Akhirnya perceraianlah yang menjadi solusi, bukan mediasi. Kalau memang masih ada cinta di antara keduanya, upaya yang harus dilakukan adalah menyelamatkan pernikahan, tanpa mengorbankan salah satunya.

Sewajarnya, tidak ada istri manapun di dunia ini, yang rela suaminya membagi tubuhnya dengan perempuan lain. Apalagi perempuan itu adalah orang yang menyediakan layanan seks. Tidak ada yang mau berbagi suami, bila ada cinta yang membara di antara keduanya. Seperti tubuh, hati sejatinya tidak bisa dibagi kepada yang lain, bila sudah cinta mati. Kalau ada cinta yang lain, maka itu bukan cinta mati. Cinta mati adalah cinta yang hanya dapat dipisahkan oleh kematian.

Mencintai dengan tulus, artinya adalah menerima suami kita apa adanya. Membiarkan suami jatuh dari pelukan satu perempuan ke perempuan lain, itu sama sekali bukan cinta. Itu ketergantungan cinta, atau mungkin ada sebab lain yang harus segera dicari tahu akar masalahnya.Suami yang suka jajan di luar, itu bukan karena kebetulan. Pasti ia telah mengalami sesuatu hingga tega melakukan hal itu Selalu ada hubungan sebab-akibat dalam setiap kejadian yang kita alami. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Tidak ada suami yang tiba-tiba hiperseks dan tidak ada istri yang begitu saja membiarkan suami ‘jajan’ di luar.

Namun menduga saja tidak cukup. Berkonsultasilah pada ahlinya, dan selamatkanlah pernikahan anda. Buang jauh-jauh rasa malu dan gengsi untuk berkonsultasi pada penasihat pernikahan. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Semua pasti ada jalan keluarnya. Masalahnya hanya mau atau tidak. Pilihan ada di tangan kita. Selamat memilih yang terbaik.
sepertinya fenomena ini mulai mengemuka, ada kopiers yang sudah mencoba?:D

AsLan
13-04-2011, 11:41 PM
Cari suami/istri yg beragama, jadi *** nya gak ngawur.

hajime_saitoh
26-04-2011, 10:32 AM
skalian aja jadi swingger/... wkwkwkwwk

hajime_saitoh
26-04-2011, 10:34 AM
Cari suami/istri yg beragama, jadi *** nya gak ngawur.

setuju banget ama broo aslan.. wanita tu dipilih dari 4 aspek wajahnya (kecantika), keluarganya (keturunan), hartanya, agamanya, tapi yang terpenting agamanya.. apalagi kalo dapet empat2nya.. udah kaya keturunan ningrat cantik en seksi plus dia guru ngaji wah mantap dah tuh

hajime_saitoh
26-04-2011, 10:34 AM
utnung gw dapetnya yang guru ngaji, cantik, nggak kaya dan keturunan orang biasa2...

adinda
26-04-2011, 11:20 AM
unttttuuung gw belum bersuami \:D/

entar deh kalau gw uda tua
layu
lusuh
dan lepuh
baru eke coba cari2 berondong

hehheheh

danalingga
26-04-2011, 04:14 PM
Orang Indonesia memang selalu untung. :))

keremus
26-04-2011, 07:07 PM
Saya mengenal orang-orang yang berprinsip kayak dalam artikel tersebut.
Botol harus kembali, meski isinya ditumpahkan kemana-mana. Bagi mereka,
seks dan cinta itu berbeda.

Seks itu semata kebutuhan jasmaniah serupa makan dan minum. CInta itu
suatu kualitas kepada orang yang khusus.

Ada juga orang yang pragmatis : selama RT nampak stabil dan suami
menafkahi normal, tidak masalah berkeliaran.

Saya sepakat dengan artikel diatas. Pernikahan semacam ini, sakit. Tapi
tergantung nilai yang dipegang seseorang dalam kehidupan.

deddy
26-04-2011, 08:15 PM
Menjalani kehidupan rumah tangga yang wajar2 saja jangan sampai dibumbui dengan perselingkuhan kecil misalnya main mata dsb, karena dari kecil lama2 akan merambat ke yg besar akhirnya terjadi perselingkuhan fisik. Ini semua tergantung dr pribadi masing2 mudah2an aku pribadi dan terutama keluargaku selalu dijauhkan dri hal2 seperti itu .......

ndugu
27-04-2011, 06:35 AM
Bagi mereka, seks dan cinta itu berbeda.

nah ini dia kuncinya.. buatku, itu konsep dasar yang musti dimiliki oleh orang2 demikian..
selama seseorang tidak bisa membedakan seks dan cinta itu, maka gaya hidup itu tidak cocok untuknya (karena pernikahan semacam itu akan dianggap menyakitkan) :cengir:

BundaNa
27-04-2011, 10:06 AM
saya gak bsia membayangkan, tubuh suami saya sudah dijamah dengan perempuan lain ketika saya bersama suami saya...buat saya cinta dan seks ituh sepaket

adinda
27-04-2011, 10:35 AM
ini ngomong serius...

BundaNa
27-04-2011, 10:38 AM
ada kog...temen2 laki2 saya rata2 begitu...sholatnya pada rajin, tapi ya rajin juga ngeroom (istilahnya masuk karaokean sama cewek yang bisa dijamah)...sempet saya was was, jangan2 suami saya begitu juga di kotanya tempat dia kerja...tapi masak saya musti parno? Tapi kalau mungkin saya tau pilihan saya jelas, lebih baik cerai daripada bayangin suami saya pernah dijamah dengan permpuan lain di saat kami masih terikat pernikahan

adinda
27-04-2011, 10:50 AM
trust yes but verify is a must

BundaNa
27-04-2011, 10:57 AM
aduh, ngabisin ongkos aje mesti terbang ke kotanya...dia dateng setiap dia cuti jadi buat ape saya mpe ke pelosok2 hutan buat ngechek...punya dua anak kecil2 musti diurus eh iseng amat ninggalin anak2 demi kecurigaan semata...saya tau jadwal cutinya, gajinya dan lain2nya...ada sodara2 juga di deket suami...jadi bisa mantau dari jauh, walaupun semua itu kuasa Tuhan

adinda
27-04-2011, 11:02 AM
^ im sure ur husband is not one of the man im talkin about Bun.. ^_^

kita kan cuma ngobrol2 cantik

hehehe

adinda
27-04-2011, 11:08 AM
bener2 dunia yg gelap

BundaNa
27-04-2011, 11:08 AM
eehehehe...yang itu saya cuma bsia berserah sama Yang Di Atas...semoga dia di sana masih inget bahwa jauh2 kerja demi anak dan istri gitu ajah...

walaupun sempet kepikiran setelah bekerja sama laki2 macam ituh...split of love and seks

deddy
29-04-2011, 07:47 AM
betul2 sudah membudaya dan aku rasa tidak hanya dijakarta saja .... tapi diluar jakartapun juga sudah membudaya....
kata teman aku..... selingkuh itu punya kepuasan bathin tersendiri biarpun 1-2 bulan sekali baru ketemu tapi rasanya puas ........

yah AllhahualamBissowab....

jamurajeb
02-05-2011, 12:23 PM
untuk kasus begini kembali ke kesepakatan masing2 pasangan, kalau saya pribadi, ga masalah pasangan mendapatkan servis ekstra diluar marriage asal bertanggung jawab (tidak intercourse yg notabene rawan penyakit), tidak melibatkan hati/relationship (one time aja), tidak berlebihan (tidak boleh mengganggu hubungan kami ber 2)

manusia dulu diciptakan mempunyai gen poligami agar berkembang biak dan keturunannya banyak (tingkat kematian dan kesusahan jaman dulu tinggi), sekarang sudah tidak feasible lagi (karena jumlah penduduk terlalu banyak) apalagi sekarang tekanan pengaruh monogami sudah mengglobal, jadi nya maraklah fenomena selingkuh ini. karena laki-laki memang memiliki tendensi untuk menyebar benih

ada juga laki2 yg tidak selingkuh dan setia seumur hidup, hal itu juga bagus. tapi jika ingin mengeluarkan isi seperti contoh di thread ini, hendaknya dipikir biak2 dulu konsekuensinya, kesejahteraan dan kesehatan keluarga dan istri nomer 1, kesenangan nomer 2

ndugu
02-05-2011, 10:21 PM
manusia dulu diciptakan mempunyai gen poligami agar berkembang biak dan keturunannya banyak (tingkat kematian dan kesusahan jaman dulu tinggi), sekarang sudah tidak feasible lagi (karena jumlah penduduk terlalu banyak) apalagi sekarang tekanan pengaruh monogami sudah mengglobal, jadi nya maraklah fenomena selingkuh ini. karena laki-laki memang memiliki tendensi untuk menyebar benih
bentar.. jadi maksudnya poligami itu genetik? :cengir:

eve
03-05-2011, 12:51 AM
mungkin lebih ke fitrahnya manusia.. Dan poligami hanya sebagian dari solusi.. U can choose it or not.

Saya mencoba berfikir logis aja, namanya manusia, suami juga manusia, berinteraksi dengan cewek2 yang jauh lebih cantik dari istrinya, atau bosen dengan keadaan di rumah, bisa saja tergoda. Normal menurut logika saya. Lalu sama kea sis adinda, kalau ada bau2 gak sedap, langsung verifikasi, lalu habis itu ya tinggal kea kata buna, berserah diri...
Kadang juga muncul pikiran2 busuk kea gitu, tapi lg2 ya kudu logis, prasangka tanpa bukti hanya bisikan setan..g perlu diikutin...
Mau selingkuh atau gak, tgtg pilihan masing2, dosa ditanggung dia sendiri...
Ada yang jauh lebih kuasa dari kuasa kita, ya kita tawakal aja...

Sauron
03-05-2011, 12:56 AM
Kalo poliandri gimana?

eve
03-05-2011, 09:03 AM
kalo poliandri ya perusak keturunan... Wong rahimnya 1 kok diisi banyak jenis sperma dari orang yang berbeda...

adinda
03-05-2011, 09:11 AM
semua masalah poli2an ini jd rumit krn ada pernikahan kan?

baiknya ga usah menikah lah...:D
manusia kadang suka mengingkari kodratnya sendiri hhehehe

indraprime
03-05-2011, 09:56 AM
klo istri gw gak khawatir gw selingkuh, dia cuma khawatir klo gw korupsi gaji, laba bisnis, dan sejenisnya... ::elaugh::

wong dia liat suaminya klo pulang kerumah kerjanya cuma depan komputer maen game doang atu ngurus koleksi action figurenya, klo keluar rumah malah jadi kuli mencari sesuap nasi ::elaugh::

buat kalian para Ibu dan calon ibu.... klo memang seorang lelaki ingin selingkuh pasti ada aja akal bulusnya.... so berhati2lah dalam memilih pasangan hidup karena kebiasaan lama itu sulit sekali dihilangkan. cara yang terbaik hanyalah dari kitanya untuk melayani dan menghargai...

BundaNa
03-05-2011, 11:01 AM
pengalaman ya, bro? :D

indraprime
03-05-2011, 11:45 AM
^ iya, pengalaman menghadapi dan mensiasati berbagai jenis dan tipikal wanita ::elaugh::

AsLan
03-05-2011, 11:48 AM
90% Pria di Jakarta selingkuh !
.
.
.
.
.
.
.
yang 10% selingkuh di Puncak :))

deddy
03-05-2011, 03:29 PM
90% Pria di Jakarta selingkuh !
.
.
.
.
.
.
.
yang 10% selingkuh di Puncak :))

Wah...wah..... huahahahah ..... hasil survey yg mantabs ....

eve
03-05-2011, 03:57 PM
lebih baik belajar mempersiapkan batin jika jika hal itu menimpa diri sendiri... bagaimanapun di jaman sekarang, sulit sekali bisa terlepas dari belenggu kea gitu.. jadi. manakala terjadi, sudah siapkah kita dengan pilihan keputusan yang akan diambil? apakah akan menyiapkan selautan maaf, kebesaran hati atau memilih memutus kebiasaan....

adinda
03-05-2011, 04:08 PM
kebijaksanaan bunda eve memang sangat menyentuh

jauh mengalahkan bunda dorce:matabesar:

danalingga
03-05-2011, 04:19 PM
90% Pria di Jakarta selingkuh !
.
.
.
.
.
.
.
yang 10% selingkuh di Puncak :))

Nggak juga bro, kan masih ada Sukabumi -- jauhan dikit tapi aman. :))

jamurajeb
04-05-2011, 12:51 AM
meskipun tidak selingkuh di badan ane jamin pasti semua laki2 pernah selingkuh di pikiran (sekadar membayangkan), seandainya semua istri bisa melihat isi pikiran suaminya mungkin tingkat cerai bisa ningkat sampai 75% :D

BundaNa
04-05-2011, 09:42 AM
kalo imajinasi, dipikir2 memang istri tak pernah?

indraprime
04-05-2011, 11:35 AM
^justru biasanya para istri lebih suka "wild imagination" ::elaugh::

keremus
04-05-2011, 12:01 PM
Kalo soal selingkuh pikiran, aku perhatikan ya, banyak cowok2 kok ya
suka berpikir ya gak2 kalo liat Tina Talisa ? Bahkan depan2 istrinya?

Ronggolawe
04-05-2011, 12:45 PM
Tina Talisa? WOW, gw suka banget tuh ama doi

eve
04-05-2011, 01:47 PM
bibirnya sensual...

Dadap serep
05-05-2011, 06:09 PM
Wah wah wah , kalau sudah hubungan pasutri , memang "kepercayaan" terhadap pasangan itu penting banget.
Maka mbah buyut saya punya nasehat agar kalau cari pasangan memang kudu dilihat bibit,bobot,bebetnya . Dalam analisa yg rasional hal tersebut memang diperlukan --meski itu semua dalam tataran "usaha" , dan bukan jaminan--, sebagai precoution ,dalam cari pasangan hidup dan seumur hidup.! Dan mengenai agama , sebetulnya dalam agama ini , saya kira yg dimaksud adalah yg penting keimananya , hanya memang lebih susah menditeksinya.
Langkah itu sebetulnya diperlukan dalam rangka membangun adanya "kepercayaan" antar pasangan tadi.
Saya tidak bisa bayangkan kalau seorang istri harus dihantui kekawatiran bahwa sang suami bobok bobok siang dengan rekan sekantor atau dg yg lain. Atau sisuami kudu was was kpd sang istri yg jadi karyawati kemungkinan ada main dengan bosnya. dll dll dll Betapa tidak tentramnya rumahtangga yg spt itu.
Trusty suatu yg sangat dibutuhkan dalam suatu rmtangga. Mungkin ada yg memanifestasikan dengan sikap "asal kembali botol" itu tadi . Sikap ini sebetulnya oke oke saja kalau trusty tadi sudah terbangun dengan kokoh dalam rmtngga. Inilah salah satu aspek pentingnya keimanan seseorang pasangan itu jadi pertimbangan. Karena dlam agam jelas cheating itu ada hukuman nantinya.
Maka yg perlu diusahakan adalah kokohnya saling percaya tadi secara kontinyu.
Kalau memisahkan antara cinta/kasih sayang dengan s.ex dalam satu rmtangga waoooo memang jangan yaaa. Bukannya suatu rmtngga adalah merupakan wadah yg syah untuk menanmpung adanya kasih sayang antar laki perempuan ? adalah aneh kalau ada orang yg memisahkan se.x dengan kasih sayang padahal mereka punya pasangan yg syah !
Kalau toh ada dorongan lain karena kejenuhan , kebosanan , pilihan selera lain , iming iming yg lebih memenuhi selera dll dll , itu sih adalah suatu godaan adalah cobaan ujian yg seharusnya kudu dilalui , kita kudu "lulus" dalam cobaan, ujian itu. Seharusnyaaaaaaaaaaaaaaaa,...............sih !:D