PDA

View Full Version : [Berita] Ayah di Jepang Tewas Membeku Melindungi Putrinya



Kingform
07-03-2013, 06:01 PM
Seorang ayah membeku hingga meninggal karena melindungi putrinya yang berusia sembilan tahun dari badai salju parah yang melanda Jepang utara.

Mikio Okada meninggal saat dia berusaha melindungi anak tunggalnya Natsune dari tiupan angin berkekuatan 109 kilometer per jam, di suhu -6 derajat Celsius.

Okada merupakan salah satu dari sedikitnya sembilan orang yang tewas dalam serangkaian insiden terkait salju saat badai menyapu pulau Hokkaido, kata polisi pada Senin.

Korban terakhir yang dikonfirmasi kematiannya adalah Kuniko Jingi (76), yang ditemukan berbaring di jalanan pada Minggu malam. Seperti kebanyakan korban lain, dia tampaknya tewas setelah meninggalkan mobilnya yang terdampar, kata seorang petugas kepolisian.

Jasad Okada ditemukan oleh tim penyelamat yang mencari keduanya setelah sejumlah kerabat mengabarkan pihak berwajib. Natsune mengenakan jaket ayahnya dan berada dalam pelukannya, kata sejumlah surat kabar dan lembaga penyiaran.

Keduanya terakhir terdengar kabarnya pada pukul 16.00 (waktu setempat) pada Sabtu, setelah Okada, yang berprofesi sebagai nelayan, menjemput anaknya dari sebuah sekolah tempat putrinya menunggu dia selesai bekerja.

Okada menelpon keluarganya untuk mengatakan kalau truknya terdampar di tengah salju, yang menumpuk beberapa meter di berbagai lokasi. Okada mengatakan dia dan Natsune akan berjalan beberapa kilometer, seperti yang dilaporkan Yomiuri Shimbun.

Keduanya ditemukan 300 meter dari truk mereka pada pukul 07.00 pada Minggu.

Okada melindungi putrinya, memeluknya dan tampaknya menggunakan tubuhnya dan tembok sebuah gudang untuk memberikan perlindungan, ujar Yomiuri.

Dia menanggalkan jaketnya dan memberikannya kepada putrinya, ujar sebuah laporan televisi.

Tim penyelamat mengatakan putrinya menangis saat ditemukan di pelukan ayahnya, ujar koran tersebut.
Gadis kecil itu dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan tidak mengalami cedera serius. Sementara itu, sang ayah dinyatakan secara resmi meninggal oleh dokter di RS yang sama, di dekat rumah mereka di Yubetsu di Hokkaido.

Menurut laporan Yomiuri, ibunda Natsume meninggal dua tahun lalu karena penyakit yang tidak diketahui.
Koran itu mengutip tetangga Okada yang memujinya sebagai ayah penyayang yang sering menunda pergi kerja untuk menikmati sarapan bersama putrinya.

Kematiannya terjadi saat seluruh Jepang merayakan Hari Anak Perempuan, atau Hinamatsuri, festival saat keluarga berkumpul dan menghiasi rumah dengan boneka.

"Dia sudah memesan kue untuk putri tunggalnya dan tidak sabar untuk merayakan Festival Boneka bersama," ujar seorang tetangga kepada Yomiuri.

saus (http://id.berita.yahoo.com/ayah-di-jepang-tewas-membeku-melindungi-putrinya-122819855.html)

-----------------------------------------------------------------------
aduh...mendadak mata gw kemasukan debu ::nangis::

kupo
07-03-2013, 06:25 PM
ayah yang hebat... ::up::

Ronggolawe
07-03-2013, 07:09 PM
I'd do the same for the life of my daughter

noodles maniac
07-03-2013, 07:21 PM
Great dad ::up::

tsu
07-03-2013, 08:50 PM
ini pasti ayahnya bukan luwak :up:

noodles maniac
07-03-2013, 10:08 PM
Kenapa jadi kepikiran luwak, tsu? ;D

AsLan
07-03-2013, 10:08 PM
bagus ada berita kayak gini, biasa berita lokal isinya tentang anak yg di abuse orang tua...

Alethia
07-03-2013, 10:11 PM
kenapa ga tunggu aja di dlm mobil?

AsLan
07-03-2013, 10:16 PM
kenapa ga tunggu aja di dlm mobil?

dilema, karena biasanya banyak korban tewas didalam mobil, terkubur salju.

ndugu
08-03-2013, 02:09 AM
kemaren saya baca brita ini dari sepupu. tragis memang. RIP buat sang daddy.

sebenarnya justru sebaiknya mereka tunggu di dalam mobil sampai badai reda, dan kupikir mobil ga akan secepat itu terkubur salju kecuali kalo mereka berada di tempat rawan avalanche (salju longsor?). menurutku protect diri dalam mobil tuh cara yang lebih benar. kalo mereka keluar, justru terekspose pada element, wind chill itu tidak main2, dan justru akan menimbulkan frostbite, dan tentu kemudian hypothermia. manusia gak akan tahan lama terekspose selama itu. asumsiku si bapak ini yang ga sabaran ingin mencari bantuan. tapi seharusnya cari bantuan tuh tunggu sampe cuaca tidak bersahabat reda, baru cari. jangan justru dilawan.

kemaren ada brita laen tentang remaja umur 17 taon yang juga survived 2 malam di gunung saat nyasar waktu ski. untung nih anak nonton man vs wild - reality show mengenai cara survival manusia di kondisi2 ekstrim. saya sendiri ga nonton acara ini karena ga langganan kabel. dia dia ngerti cara2 untuk survive, justru dia bikin gua salju untuk perlindungan, dan menggunakan ranting daun untuk insulasi, dan minum air di sungai kecil untuk hidrasi. siang baru coba2 cari jalan. sampe ditemukan 2 hari kemudian.

Ronggolawe
08-03-2013, 02:17 AM
nonton man vs wild - reality show mengenai cara survival manusia di kondisi2 ekstrim
di HP android gw, gw punya banyak copian film soal
survival di alam liar... tapi ada daya, menyalakan api
tanpa korek api saja, sampai tangan lecet ngga per
nah berhasil :)

ndugu
08-03-2013, 02:19 AM
:cengir:
perlu banyak latian :cengir:
si tom hanks di castaway juga sampe tangan lecet berdarah juga baru bisa :cengir: *klasik scene itu :cengir: *

AsLan
08-03-2013, 02:22 AM
kayaknya bukan cuma masalah hawa dingin, tapi mungkin ada badai yg datang tiba2 saat mereka ditengah jalan.


Mikio Okada meninggal saat dia berusaha melindungi anak tunggalnya Natsune dari tiupan angin berkekuatan 109 kilometer per jam, di suhu -6 derajat Celsius.

Ronggolawe
08-03-2013, 02:23 AM
gw jadi ingat kematian Tuan Vitalis sembari melindu
ngi Remi dari bekunya malam.

ndugu
08-03-2013, 02:28 AM
justru itu. angin dengan kecepatan setinggi itu sama skali bukan main2, tidak boleh dilawan. ini yang lucu mengenai cuaca dingin. di termometer bisa aja menunjukkan suhu udara sekian, itu 'real temperature'nya. tapi faktor angin (wind chill) akan menurunkan suhu yang dirasakan oleh tubuh. biasa semakin kenceng ya semakin parah. jadi suhu -6 itu mungkin bukan suhu 'nyata', dan di kenyataan mungkin malah lebih rendah dari itu.

biasa di badai2 salju, manusia tidak boleh berada di luar. cari perlindungan, di mobil kek ato di bangunan apa, ga boleh terekspos. dan bapak ini justru melakukan sebaliknya. pake memberikan jaket ke anak lagi (ya ini tentu keputusannya, can't really blame him), jelas aja badan dia semakin tidak ada perlindungan.

saya ga tau brapa batas kecepatan angin untuk menerbangkan mobil. kecuali bahkan di mobil pun tidak stabil karena berkemungkinan diterbangkan angin, then i can understand.

actually, setelah baca artiklenya lagi, ini katanya kendaraannya tuh truk. brarti kan di blakangnya ada bak / containernya kan. ini harusnya membantu karena akumulasi salju justru akan membuat truknya semakin berat dan semakin susah untuk diterbangkan. :mikir:

purba
08-03-2013, 05:31 AM
Ane kira si bapak tidak senaif yg disangkakan oleh ndugu. Pertama si bapak tinggal di Hokkaido. Artinya dia terbiasa dgn badai salju. Pada badai salju kali ini, si bapak melihat potensi truknya akan tertimbun salju (bisa mencapai beberapa meter). Mungkin dia berhitung, dari pada tertimbun salju di dalam truk (pilihannya hangat tapi karbon monoksida atau kedinginan sambil oksigen menipis), lebih baik segera mencari tempat berlindung yg lebih memadai sebelum salju terlanjur tinggi. Tapi angin kencang telah menghambatnya (mereka ditemukan 300 m dari truk), menghentikan langkah mereka. Sebagai orang tua, si bapak memberikan perlindungan maksimal buat anaknya dgn melepas jaketnya utk dipakaikan pada anaknya. Matilah si bapak kedinginan.

:)

tsu
08-03-2013, 08:05 AM
Kenapa jadi kepikiran luwak, tsu? ;D

gw kan dikira luwak kemaren ;D;D;D

noodles maniac
08-03-2013, 09:43 AM
Udah-udah... gak usah dibahas lagi ;D

---------- Post Merged at 08:43 AM ----------

Udah-udah... gak usah dibahas lagi ;D

jojox
08-03-2013, 11:46 AM
Aturan pertama untuk survival gampang:

1. Get out of there.
Jangan pernah mencoba melawan alam, melawan temperature drop, badai, hujan, etc.
Mentalitasnya manusia seringnya tetep kebalikannya. Selalu mencoba sesuatu, menganggap itu bisa, menyelamatkan truk dan bukan melindungi keselamatan bersama. Disitu, ujiannya dan disitu gagalnya. gw bilang bapak ini membuat keputusan KONYOL dan sembrono, bukan pahlawan percontohan survival untuk ditiru, mungkin dari angle cerita sinetron dan seri mellowdrama yg lain cocok. Kenapa? karena dia bisa menghindari badai dan mengurangi resiko.

Harusnya tuh, dia ndak perlu keluar dari sekolah/rumah/kantor sama sekali.::doh::
Telpon aja, make sure everyone is inside for time being. Jalan pun harusnya ditutup, sangat bahaya sekali.
Serius, badai pasti ada warning dulu dan pasti dirilis, berulang-ulang disiarkan. Japan gak gaptek.

serendipity
08-03-2013, 08:43 PM
my deepest condolences, RIP. Mungkin darahnya si bapak ini emang udah beku, gak bisa mengalir ke jantung dan otak sehingga otomatis kerja bagian tubuh yang lain jadi terhenti. Anaknya pasti masih sedih, ah kasian

AsLan
08-03-2013, 10:53 PM
gw yakin si bapak memutuskan keluar dari mobil karena saat dia keluar, anginnya belum terlalu kencang.

setelah dia berjalan 200-300 meter tiba2 datang angin kencang dan mematikan.

di indonesia sering terjadi kematian di sungai akibat banjir bandang, ceritanya selalu sama yaitu orang melintasi sungai yg tenang, setelah ditengah2 tiba2 datang arus banjir yg deras dan menghanyutkannya.
apakah dia bodoh ? tidak, karena dia tidak tahu kapan banjir itu datang, saat dia mengambil keputusan untuk menyebrang, aliran sungai masih tenang.

angin dan banjir bisa datang tiba2.

---------- Post Merged at 09:53 PM ----------

gw yakin si bapak memutuskan keluar dari mobil karena saat dia keluar, anginnya belum terlalu kencang.

setelah dia berjalan 200-300 meter tiba2 datang angin kencang dan mematikan.

di indonesia sering terjadi kematian di sungai akibat banjir bandang, ceritanya selalu sama yaitu orang melintasi sungai yg tenang, setelah ditengah2 tiba2 datang arus banjir yg deras dan menghanyutkannya.
apakah dia bodoh ? tidak, karena dia tidak tahu kapan banjir itu datang, saat dia mengambil keputusan untuk menyebrang, aliran sungai masih tenang.

angin dan banjir bisa datang tiba2.

surjadi05
10-03-2013, 01:26 PM
I'd do the same for the life of my daughter
YUP, i'll do the same for life any member of my family

RIP great dad::bye::

opi77
11-03-2013, 09:34 AM
Sedih baca beritanya::nangis::::nangis::...

Great dad..