ul.malik
06-03-2013, 05:34 PM
Selain Kantor Pemkot & PLN, Mobil Dinas & Kantor DPRD Juga Dirusak Massa
Samarinda - Unjuk rasa di kota Tarakan, Kalimantan Utara, memprotes pemadaman listrik berujung amuk massa. Selain merusak kantor PT PLN (Persero) dan Kantor Pemkot di Tarakan, massa juga merusak kantor DPRD dan kendaraan dinas.
"Ini akumulasi kekecewaan masyarakat seringnya listrik padam di Tarakan setahun ini. Tidak pagi, tidak siang, malam pun listrik padam," kata salah seorang peserta unjuk rasa, Amin Tamsi, saat dihubungi detikcom, Rabu (6/3/2013).
Menurut Amin, estimasi massa dalam laporan ke kepolisian hanya 5.000 orang untuk berunjuk rasa ke kantor DPRD Tarakan. Belakangan, ribuan masyarakat datang bergelombang memadati kantor DPRD Tarakan.
"Awal laporan ke kepolisian 5 ribu orang. Tapi masyarakat juga ikut bergabung. Belakangan, ketua DPRD dan PLN ada di DPRD, tapi Pak Wali Kota (Uding Hianggio) tidak ada. Massa mulai emosi," ujar Amin.
Salah seorang warga Tarakan dihubungi terpisah, Sofyan Hamdi menerangkan, di luar dugaan, massa mulai melempari kantor DPRD Tarakan. Tidak hanya itu, massa kemudian bergerak ke kantor PLN Tarakan dan merusak kantor BUMN itu.
"Massa marah dan merusak kantor PLN. Juga di luar dugaan, massa bergerak long march ke kantor Wali Kota Tarakan, memprotes soal pemadaman listrik yang berlarut-larut," tambah Sofyan.
"Di kantor Wali Kota, ada 2 mobil dinas pelat merah dan 4 motor dinas juga ikut dirusak massa. Ini di luar kendali karena masyarakat spontan ikut bergabung," jelasnya.
Dalam demo itu, ada 3 tuntutan yang disuarakan yakni meminta listrik tidak padam lagi, harga TDL (Tarif Dasar Listrik) diturunkan karena sering padam dan dikembalikannya manajemen PT PLN Tarakan ke PLN Pusat.
"Seandainya saja ada Wali Kota di DPRD tadi, massa tidak akan emosi seperti ini. Sampai sekarang, konsentrasi massa ada di kantor Wali Kota," tutup Sofyan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta menyatakan massa memprotes seringnya pemadaman listrik di Tarakan. Unjuk rasa yang dimulai pukul 09.00 WITA berujung pengerusakan kantor Pemkot dan PLN Tarakan.
----------------------
pemadamannya ga main" sih katanya.
8 jam 2 x sehari ;D
Samarinda - Unjuk rasa di kota Tarakan, Kalimantan Utara, memprotes pemadaman listrik berujung amuk massa. Selain merusak kantor PT PLN (Persero) dan Kantor Pemkot di Tarakan, massa juga merusak kantor DPRD dan kendaraan dinas.
"Ini akumulasi kekecewaan masyarakat seringnya listrik padam di Tarakan setahun ini. Tidak pagi, tidak siang, malam pun listrik padam," kata salah seorang peserta unjuk rasa, Amin Tamsi, saat dihubungi detikcom, Rabu (6/3/2013).
Menurut Amin, estimasi massa dalam laporan ke kepolisian hanya 5.000 orang untuk berunjuk rasa ke kantor DPRD Tarakan. Belakangan, ribuan masyarakat datang bergelombang memadati kantor DPRD Tarakan.
"Awal laporan ke kepolisian 5 ribu orang. Tapi masyarakat juga ikut bergabung. Belakangan, ketua DPRD dan PLN ada di DPRD, tapi Pak Wali Kota (Uding Hianggio) tidak ada. Massa mulai emosi," ujar Amin.
Salah seorang warga Tarakan dihubungi terpisah, Sofyan Hamdi menerangkan, di luar dugaan, massa mulai melempari kantor DPRD Tarakan. Tidak hanya itu, massa kemudian bergerak ke kantor PLN Tarakan dan merusak kantor BUMN itu.
"Massa marah dan merusak kantor PLN. Juga di luar dugaan, massa bergerak long march ke kantor Wali Kota Tarakan, memprotes soal pemadaman listrik yang berlarut-larut," tambah Sofyan.
"Di kantor Wali Kota, ada 2 mobil dinas pelat merah dan 4 motor dinas juga ikut dirusak massa. Ini di luar kendali karena masyarakat spontan ikut bergabung," jelasnya.
Dalam demo itu, ada 3 tuntutan yang disuarakan yakni meminta listrik tidak padam lagi, harga TDL (Tarif Dasar Listrik) diturunkan karena sering padam dan dikembalikannya manajemen PT PLN Tarakan ke PLN Pusat.
"Seandainya saja ada Wali Kota di DPRD tadi, massa tidak akan emosi seperti ini. Sampai sekarang, konsentrasi massa ada di kantor Wali Kota," tutup Sofyan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta menyatakan massa memprotes seringnya pemadaman listrik di Tarakan. Unjuk rasa yang dimulai pukul 09.00 WITA berujung pengerusakan kantor Pemkot dan PLN Tarakan.
----------------------
pemadamannya ga main" sih katanya.
8 jam 2 x sehari ;D