PDA

View Full Version : Kewibawaan guru



AsLan
12-04-2011, 08:23 PM
Teman saya seorang guru SD mengeluh, jaman sekarang guru dan sekolah sudah kehilangan wibawa karena uang.

Orang tua dan murid merasa berada diatas angin karena mereka : Membayar.

Beberapa kali ada kejadian, muridnya membantah guru dengan argumen: "Saya kan bayar disini!"

Juga tidak jarang orang tua murid memarahi guru karena hanya karena ada beberapa hal kecil yg kurang berkenan.

Ada teman saya yg lain, orang tua nya datang ke sekolah memarahi guru karena si guru tersebut memarahi anaknya (adik teman saya itu), padahal memang anak itu yg nakal dan malas.

beastmen85
12-04-2011, 09:52 PM
keknya itu karena lingkungan

kapanhari hp adek gw dirampas gurunya, waktu gw marahin dia malah nyalahin gurunya dgn alasan "itu kan hak"

dan gw bilang "itu peraturan sekolah", trus dia jawab kalo dia merasa tertekan :))

gw pikir itu emg wajar, krn dia punya tanggung jawab utk sekolah


imo, ini efek lebay dari shitnetron dan budidaya emo yg *****

E = mc˛
12-04-2011, 10:22 PM
dulu, guru bisa dg bebas menghukum murid yg bengal dan kurang ajar. skrg mereka gak bisa melakukannya kecuali siap diadukan ke Komisi Perlindungan Anakdan masuk TV lalu penjara :|

beastmen85
12-04-2011, 10:32 PM
^ lah guru sekarang juga beda dgn guru2 dulu

guru sekarang cuman mengajar, ga pake mendidik

ditambah lagi citra guru yg buruk, tuh, banyak peristiwa cabul

meski ga semuanya. rata2 macam itu guru muda (ga nuduh)

Sauron
12-04-2011, 10:44 PM
dulu, guru bisa dg bebas menghukum murid yg bengal dan kurang ajar. skrg mereka gak bisa melakukannya kecuali siap diadukan ke Komisi Perlindungan Anakdan masuk TV lalu penjara :|

Biar gimanapun juga, menghukum seenak udel uda ga jaman. Para guru mestinya sadar kalo kekerasan fisik (memukul, menampar, menyuruh jilatin tembok... hiiii amit-amit) ataupun kekerasan mental (memaki, menghardik, merendahkan sang anak di depan temen-temennya) sebaiknya dihindari.

Haram Hukumnya (fatwangawur.com) membuli-buli murid atas nama alasan klise semacam:


"Ini kan demi kebaikan kamu..."
"Kalo gak begini kamu teteup ajaaaa bandel..."
"Ibu guru tuh sayang deh, sama kamu... makanya kamu diperlakukan begini."

STOP para guru! Stop kekerasan atas nama "pendidikan".
Kami ini ingin dididik... didiklah kami dengan kasih sayang.
Jangan didik kami menjadi seorang preman.
.
.
.
.
.
.
Hidup murid bandel...!!! :))

ndableg
13-04-2011, 01:09 AM
Teman saya seorang guru SD mengeluh, jaman sekarang guru dan sekolah sudah kehilangan wibawa karena uang.

Orang tua dan murid merasa berada diatas angin karena mereka : Membayar.

Beberapa kali ada kejadian, muridnya membantah guru dengan argumen: "Saya kan bayar disini!"

Juga tidak jarang orang tua murid memarahi guru karena hanya karena ada beberapa hal kecil yg kurang berkenan.

Ada teman saya yg lain, orang tua nya datang ke sekolah memarahi guru karena si guru tersebut memarahi anaknya (adik teman saya itu), padahal memang anak itu yg nakal dan malas.

Itu tandanya guru2 musti menunjukkan kualitasnya supaya client2nya, murid2 dan ortu, memang ingin sekolah di situ.
Kalo murid dimarahin jawab gitu ya bilang aja, "Kalo ndak bayar ya dikeluarin dari sekolahan! Kamu mau?" Mosok tuh anak gak diem..
Namanya orang tua ya membela anaknya, kalo memang anaknya bandel, guru musti bisa berargumen.. kalo kalah argumen, klien malah bertanya2.. kok pinteran gw dari gurunya..

Ronggolawe
14-04-2011, 03:32 AM
Menurut gw, guru yang baik adalah guru yang dapat menerapkan metode punish and reward
sesuai dengan kondisi psikologis anak sekolah.

Anak senang bermain, maka bila seorang anak sudah menyelesaikan serangkaian tugas, maka
berilah kesempatan untuk bermain di luar kelas, biarpun jam pelajaran terkait belum usai.
Sedangkan bila seorang anak tidak dapat menyelesaikan serangkaian tugas, maka dia tidak
boleh bermain, meskipun jam istirahat telah tiba.

Bila sang guru sanggup menerapkan hal tersebut tanpa dispensasi selama minimal 1 bulan saja
maka kemungkinan besar, tidak akan ada murid-murid yang memandang sepele sang guru, dan
tidak akan ada tuntutan pelanggaran hak anak.

deddy
14-04-2011, 07:44 AM
GURU itu digugu dan ditiru jika perlakuan guru itu baik santun dan sopan pastinya anak didik akan merasa menghormati...... kalo dulu lulusan guru dari SPG dan IKIP yang mempunyai dasar untuk mendidik......tapi sekarang yang jadi guru kebanyakan lulusan dari universitas yang pada dasarnya untuk umum jadi harap maklum jika ada perilaku guru yang kurang wibawa atau kurang terpuji .......

AsLan
14-04-2011, 09:15 AM
Coba deh kalian jadi gurunya anak2 orang kaya seperti temenku itu...
Sehebat apapun gurunya, selama dia lebih miskin dari muridnya maka dia tak dipandang, karena dunia kita sekarang ini adalah dunia materialis, yg punya uang punya kuasa.

Reward and Punishment ?

Berani marahin anaknya orang kaya bakal jadi problem.
Meskipun anak itu nakal dan malas tapi dia adalah anak kesayangan, bapaknya aja gak mau marahin dia koq gurunya brani2nya memberikan pusnishment...

kandalf
14-04-2011, 09:42 AM
Itu yang dialami oleh guru-guru saya di sekolah saya dulu. Banyak anak-anak orang kaya di sekolahku. Orang tua kawan-kawan saya tidak hanya cuma kaya, yang pejabat banyak, yang artis juga ada, yang calon artis juga ada, bahkan yang jadi orang yang berwenang di Depdikbud (sebelum berganti jadi Depdiknas) dan kebetulan membawahi sekolah saya juga ada.

Memang ada guru yang minder dan akhirnya mengabaikan saja anak yang berisik asalkan yang lain bisa belajar. Tetapi ada juga guru-guruku yang tegas, berani memarahi bahkan mengusir. Ada juga guru yang tidak berani memarahi tetapi kesal akhirnya tidak bersedia mengajar. Nah, kalau kasus terakhir ini, kawan-kawanku biasanya langsung sadar telah bersalah dan langsung melirik murid yang paling disayang guru (baca: gue.. hehehe) dan minta sang murid memimpin kawan-kawannya meminta maaf.

Saya pikir,
guru justru tidak boleh menyerah. Kalau tidak sanggup memberikan hukuman, setidaknya tunjukkan sikap ketidaksukaan sebagai bentuk hukuman sosial. Dan para dewan guru pun juga harus kompak. Kalau ada satu anak bermasalah, biarpun orang tuanya kaya sekalipun, mereka harus mendukung rekan mereka.

Setahuku, di masaku SMU dulu, guru-guru sekolah negeri di jakarta itu masih kompak. Ada satu anak dikeluarkan dari satu sekolah negeri, dijamin akan sulit memasuki sekolah negeri manapun di Jakarta sehingga si anak antara masuk swasta atau pindah kota. Saya tidak tahu bagaimana kondisi guru-guru yang sekarang.

E = mc˛
14-04-2011, 10:07 AM
setuju dengan Ronggolawe, saya lebih setuju jika "punishment" emang diperlukan (tentu saja ada reward juga). Pengaruh sh*tnetron dan perkembangan sosial modern, telah membuat murid semakin berani melawan guru. (bahkan di sekolah SMA almamater saya, ada murid yg ngebacok gurunya [si pembacok berasal dr sekolah lain, guru tsb ngajar di 2 SMA]. untung, meski sempat luka parah, beliau selamat)

Yah tentu saja hukumannya jangan sampai kebablasan juga apalagi menimbulkan luka/cedera.

Untuk kasus Kop AsLan, ortu yg kaya hingga serba salah menghukum anaknya, mungkin pendekatannya jangan ke si anaknya, tapi ke orang tuanya. dulu pas masih SD, temen saya itu terkaya sekampung (bahkan mungkin se kecamatan). Bisa ditebak, anaknya bengal luar biasa. Namun guru saya tersebut melakukan pedekate ke orang tuanya. alhasil guru dan si orang tua akrab. Guru bebas curhat ttg kondisi si anak, si ortu pun karena gak mau punya anak bengal, malah ngasih kepercayaan kepada guru dg sepenuhnya.

Tapi sekolah saya di kampung sih yah... :D

gembel
14-04-2011, 12:12 PM
guru berwibawa hanya ada di kota-kota kecil saja :mrgreen:

Nharura
14-04-2011, 12:52 PM
Coba deh kalian jadi gurunya anak2 orang kaya seperti temenku itu...
Sehebat apapun gurunya, selama dia lebih miskin dari muridnya maka dia tak dipandang, karena dunia kita sekarang ini adalah dunia materialis, yg punya uang punya kuasa.

Reward and Punishment ?

Berani marahin anaknya orang kaya bakal jadi problem.
Meskipun anak itu nakal dan malas tapi dia adalah anak kesayangan, bapaknya aja gak mau marahin dia koq gurunya brani2nya memberikan pusnishment...

Kalau anaknya gak mau belajar,, toh yang rugi bukan gurunya khan...
seharusnya dibilangin,, kalau si anak gak mau belajr, untung lagi saya jadi gurunya, gak usah cape2 ngajarin anak yang gak mau belajar, toh yang gak lulus dia juga, dia juga yang gak akan naik kelas,, akhirnya bakalan di hina sama semua orang...

Kasih konsekuensi kalau si anak malas mengerjakan tugas yang dilaksanakan, atau ngeyel. dan sebagai guru, jangan juga memanjakan anak, kalau memang dia malas, membentak sedikitpun tak apa, asal dia paham, yang kita katakan, kalau bentakan memang tidak mempan, jangan memukul, dekati dia pelan2, cari kesukaan2nya, tanya2 tentang kesukaannya,,lalu bubuhi dengan pelajaran sekolahnya...

danalingga
14-04-2011, 01:34 PM
Ini mungkin akibat karena profesi Guru itu belum menjadi pilihan utama, jadi banyak yang buangan doank yang jadi guru. Kalo aku nonton dorama Jepang, keknya profesi Guru itu betul-betul elite.

deddy
14-04-2011, 02:45 PM
tapi anehnya lagi...jika ortunya sebagai penyumbang dana terbanyak anaknya pasti dihormati sama guru....lha kok malah kebalik ....:mrgreen:

keremus
15-04-2011, 09:18 AM
tapi anehnya lagi...jika ortunya sebagai penyumbang dana terbanyak anaknya pasti dihormati sama guru....lha kok malah kebalik ....:mrgreen:

Kayak di Sinhwa School aja, ada F4-nya yang anak2 pemilik sekolah

Nharura
18-04-2011, 10:47 PM
kadang saya heran,, kenapa orang tua tidak mau melibatkan diri dalam mengajarkan anak,, meski anaknya di les-kan bimbingan insentif, tapi dirumah gak ada diperhatikan untuk belajar, dan akhirnya.gurunya lag yang dipersalahkan,, apa memang selalu begitU? wibawa guru berdasarkan uang yang dibayarkan orang tua, kalau sudah dibayar.. terus anaknya nilainya jeblok,, guru yang dipersalahkan-_-

maka wibawanya pun direndahkan :(

phiy
22-04-2011, 04:31 PM
Klo sampe ada yg bilang "saya kan bayar di sini", musti ditindak tu. Minimal dinasehatin.
Mental kapitalis gitu jangan sampe tumbuh subur. >:)
Biar gimana juga guru kan juga orang tua yang harus dihormati.

Jadi inget temenku ngajar PM di sekolah swasta, ditegur sama kepsek gara2 minta anak ngambil spidol.
Di SMA-ku dulu itu udah biasa, tapi di sekolah swasta ini jadi masalah. Kata kepseknya, guru di situ
ga boleh nyuruh-nyuruh, karena si anak bayar.

phiy
22-04-2011, 04:34 PM
^ lah guru sekarang juga beda dgn guru2 dulu

guru sekarang cuman mengajar, ga pake mendidik

ditambah lagi citra guru yg buruk, tuh, banyak peristiwa cabul

meski ga semuanya. rata2 macam itu guru muda (ga nuduh)


aku ga pernah nyabulin murid. Sumpeh :D

AsLan
22-04-2011, 05:09 PM
Klo sampe ada yg bilang "saya kan bayar di sini", musti ditindak tu. Minimal dinasehatin.
Mental kapitalis gitu jangan sampe tumbuh subur. >:)
Biar gimana juga guru kan juga orang tua yang harus dihormati.

Jadi inget temenku ngajar PM di sekolah swasta, ditegur sama kepsek gara2 minta anak ngambil spidol.
Di SMA-ku dulu itu udah biasa, tapi di sekolah swasta ini jadi masalah. Kata kepseknya, guru di situ
ga boleh nyuruh-nyuruh, karena si anak bayar.


Wah jaman sekarang guru gak boleh nyuruh murid ambil spidol, gila...
Anak jadi raja2 kecil, dirumah suruh2 pembantu, orang tua pun nurut sama anak, sekarang guru2 pun sedang "diusahakan" agar bisa berada dibawah kaki si raja kecil...

Ini nih yg disebut "Mendidik anak menjadi pemimpin !"

pasingsingan
22-04-2011, 10:57 PM
itulah repotnya
klo berlaku analogi semua dapat dibeli dng uang
termasuk kasih syng :))

BundaNa
23-04-2011, 12:11 PM
anak itu cerminan sikap ortunya...kalau sampe ada anak berani bilang kasar ke ortunya, kemungkinan si anak sudah biasa melihat ortunya menyepelekan guru atau orang lain...

Masalah guru yang sudah tidak dihormati mungkin dari akibat "mahalnya" ongkos pendidikan kita saat ini. Sehingga mereka yang sekolah adalah "raja-raja" yang sudah gak tau adat di rumah. Nyampe sekolah pun keterusan
Juga akibat dari kebebasan HAM yang kebablasan...anak ngadu dia abis distrap guru, karena abis ngerusak properti sekolah ke sekian kalinya (tentu si anak bilang ke ortu kagak sengaja), ortu gak terima trus guru disomasi tanpa mau tau bahwa si anaknya udah parah banget akibat didikan di lingkungan rumahnya...padahal ketika anak sekolah, sebagai ortu kita sudah mendelegasikan ke sekolah untuk membantu mendidik dan mengajari ilmu pengetahuan ke anak2 kita.

Sekarang kan yang dipentingin anak jadi superior IQnya, bukan EQnya dibalance juga...

kalau saya, capek banget tiap2 pulang sekolah Naomi ngadu keadaan sekolah trus gak berkenan trus saya ngomel2in guru. Untuk hal2 yang kelewatan, iya, saya biasanya bicara ke gurunya langsung, kalau gak ada perubahan biasanya ngomong ke kepsek, gak mempan juga ke pihak yayasan..Masak dari sekian banyak birokrasi gak ada penyelesaian?

AsLan
23-04-2011, 04:11 PM
Teman saya cerita kalau adiknya yg berusia 7 tahun sudah pintar sekali memutar2 fakta, menghasut orang tuanya yg selalu membela mereka.
Akhirnya semua orang difitnah, mulai dari pembantu, supir, guru dan semua orang yg pernah membuat hati si anak tak senang.

ga_genah
24-04-2011, 11:51 PM
pendidikan kan dah bisnis skrg...
sama spertinya halnya masuk restoran...
yg penting enak dan nyaman tempatnya, dibayar berapapun pasti akan kesitu lagi. walaupun ga tau proses untuk menghasilkan makanan spt apa..
sekolah...
bisa menghasilkan anak pintar "tanpa ga mau taui prosesnya sprt apa", akan di bilang sekolah yg bagus dan pantas untuk dibayar mahal...
padahal proses untuk menghasilkan anak yg baik *pendidikan dan moralnya* itu beda ama proses menghasilkan makanan enak...
saya bayar mahal, maka hasilnya harus bagus...!!!
pendidikan dan belajar itu prosesnya panjang...
dimulai dari saat kita mulai bernapas sampai kita berhenti bernapas...
sekolah dan guru hanya salah satu perantara kecil yg menemani proses itu...

cha_n
25-04-2011, 01:03 AM
menyedihkan... ada ga ya sekolah yang bagus, ga sekedar bisnis

eve
25-04-2011, 01:32 AM
barusan ada berita di tivi, bos (biaya operasional sekolah) triwulan pertama belum masuk rekening sekolah... Akhirnya sekolah ngutang ke koperasi untuk pembiayaan sekolah..

Dapat cerita dari temen di rembang, ada kepala sekolah yang sengaja membeli pick up untuk sekolah, tiap pagi dia -kepala sekolah- berangkat jam setengah 6 pagi untuk menjemput siswa2 didiknya yang rimahnya jauh di atas gunung... Kemudian siangnya mengantarkan mereka lagi pulang. Sekolahnya bukan berkecukupan, tapi karena dirasa lebih penting untuk menyediakan sarana siswa untuk sampai ke sekolah.

Lain lagi cerita ibu guru yang satu ini, dulu awal 2000an, beliau melanjutkan pendidikannya ke sarjana, tadinya hanya lulusan spg, waktu itu, beliau mendapat cercaan, sinisan dari teman sejawatnya yang lulusan spg. Bukannya didukung untuk maju, malah dipatahkan semangatnya. Tapi untungnya beliau tetap teguh melanjutkan niatnya belajar lagi...

AsLan
25-04-2011, 08:24 AM
Uang itu seperti api, kalau digunakan dengan baik akan berguna, kalau tidak hati2 bisa membakar habis.

Sekolah2 di jaman kapitalis ini banyak yg sudah "terbakar" oleh uang, kehilangan kuasa, kehilangan wibawa.

Tapi tentu tidak semua sekolah seperti itu, apalagi tidak semua orang tua murid punya kekuatan ekonomi untuk menekan guru2.

Sekolah yang baik unsur utamanya adalah: Siapa gurunya.
Bukan dari laboratoriumnya, bukan dari AC di kelas2nya.

Jadi kalau mencari sekolah, cobalah meluangkan waktu untuk ngobrol dengan guru2 pengajar, tipe orang seperti apakah mereka ?
Banyak orang2 besar yg jadi hebat karena ada guru hebat dibelakang mereka, misalnya Miss Anne Sullivan, gurunya Helen Keller.

Ada guru yang menjadi guru karena motivasinya mencari uang, ada guru yang menjadi guru karena itulah passion hidup mereka.

deddy
25-04-2011, 08:59 AM
Klo sampe ada yg bilang "saya kan bayar di sini", musti ditindak tu. Minimal dinasehatin.
Mental kapitalis gitu jangan sampe tumbuh subur. >:)
Biar gimana juga guru kan juga orang tua yang harus dihormati.

Jadi inget temenku ngajar PM di sekolah swasta, ditegur sama kepsek gara2 minta anak ngambil spidol.
Di SMA-ku dulu itu udah biasa, tapi di sekolah swasta ini jadi masalah. Kata kepseknya, guru di situ
ga boleh nyuruh-nyuruh, karena si anak bayar.
yang gak setuju yang seperti ini..... KepSek nya juga tunduk sama yang bayar ..... malah membuat anak makin berani sama pendidiknya ....... kecuali anak disuruh nyuci motor/mobil gurunya itu yang gak boleh ............


Wah jaman sekarang guru gak boleh nyuruh murid ambil spidol, gila...
Anak jadi raja2 kecil, dirumah suruh2 pembantu, orang tua pun nurut sama anak, sekarang guru2 pun sedang "diusahakan" agar bisa berada dibawah kaki si raja kecil...

Ini nih yg disebut "Mendidik anak menjadi pemimpin !"

iya bung aslan jadi pemimpin yang diktator ........:mrgreen:

BundaNa
25-04-2011, 10:33 AM
masalahnya adalah ortu gak ada waktu untuk berkomunikasi dengan sekolah, dengan alasan udah bayar mahal. Untuk sekedar ikut kegiatan POMG sekolah saja blum tentu mau. Alasannya, SIBUK!

Saya pernah ngenes waktu di sekolah Naomi ada acara parenting day dimana sekolah mengajak ortu merasakan mengajar anak2 saat jam belajar...hasilnya, dari 4 orang yang diundang perharinya, nongol 2 aja udah sukur, dan 2 orang yang datang tidak semua mau ikutan berpartisipasi, nonton iya. Dan jaraaaaaang banget ortu pengen tau perkembangan anak2 di sekolah...

Intinya bukan mencari sekolah yang baik aja sih, tapi menjadi ortu yang bijak dan peduli

Kalem
29-04-2011, 08:16 AM
guru yg paling baik itu adalah pengalaman.
dia pakai metode, "ujian dulu, baru pelajaran didapat"

beda dgn guru2 sekolah, ngasih pelajaran dulu, baru nanti ngadain ujian.
PENGALAMAN juga gak bisa disogok
sekarang pertanyaannya, Pak Pengalaman itu ngajar di sekolahan mana? ::elaugh::

eve
12-05-2011, 11:56 AM
mau gak mau, ortu harus mau untuk usaha lebih.
lebih memperhatikan, lebih mendengarkan, lebih sabar, lebih banyak menasehati, lebih banyak memberi contoh, lebih banyak usaha untuk memberi pemahaman lebih pada si buah hati...