Joyko
29-01-2013, 02:47 PM
Pyongyang - Korea Utara (Korut) berencana kembali melakukan uji coba nuklir dan peluncuran roket. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni Amerika Serikat (AS).
Pernyataan ini diungkapkan otoritas Korut menanggapi pengetatan sanksi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk Korut. Pernyataan ini juga sekaligus menjadi peringatan bagi seteru terdekat Korut, yakni Korea Selatan (Korsel).
Komisi Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan ini pasca rapat yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pekan ini. Namun Korut tidak menjelaskan lebih lanjut waktu pelaksanaan uji coba tersebut. Hanya dijelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari 'aksi habis-habisan' untukmenandai 'fase baru' dalam perjuangan anti-AS.
"Kami tidak akan menyembunyikan bermacam satelit dan roket jarak jauh yang akan kami luncurkan, demikian halnya dengan uji coba nuklir tingkat tinggi yang akan kami lakukan, akan kami tujukan kepada musuh abadi kami, Amerika Serikat," demikian pernyataan Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dilansir AFP, Jumat (25/1/2013).
"Menyelesaikan permasalahan dengan AS perlu dilakukan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata," imbuh mereka seperti dikutip media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
Namun sayangnya, Korut tidak menjelaskan lebih langung uji coba 'tingkat tinggi' yang dimaksud. Beberapa pengamat memprediksikan, adanya kemungkinan Korut akan melakukan uji coba bom uranium, daripada bom plutonium yang pernah diluncurkan pada dua uji coba sebelumnya.
Jika memang prediksi tersebut benar adanya, maka hal ini sekaligus mengindikasikan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih dari Korut. Sebab, tidaklah mudah untuk membuat uranium yang benar-benar tingkat tinggi, atau yang biasa disebut highly enriched uranium (HEU).
Pada Selasa (22/1) lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas pengetatan sanksi bagi Korut pasca peluncuran roket yang dilakukan negara komunis tersebut pada Desember 2012 lalu. Sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, AS mengajukan langsung resolusi yang berisi pengetatan sanski bagi Korut. Resolusi tersebut kemudian disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China yang notabene merupakan sekutu Korut.
Hal ini langsung memicu kemarahan Korut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Korut sedikit menyiratkan bahwa pihaknya akan melawan dengan melakukan 'aksi tegas'.
(nvc/rvk)
http://news.detik.com/read/2013/01/25/060751/2151681/1148/korut-tegaskan-uji-coba-nuklir-ditargetkan-ke-amerika-serikat?nd771104bcj
__________________________________________________ __________________________________________________ ___________________________________
Satelit Merekam Aktivitas Persiapan di Lokasi Peluncuran Roket Korut
Pyongyang - Gambar terbaru satelit menunjukkan adanya aktivitas yang tengah berlangsung di lokasi peluncuran roket Korea Utara (Korut). Gambar satelit ini berhasil ditangkap oleh Amerika Serikat (AS) di tengah gembor-gembor Korut hendak melakukan uji coba roket nuklir dalam waktu dekat.
Gambar tersebut berhasil terekam pada 23 Januari lalu dan menunjukkan ada aktivitas persiapan peluncuran di lokasi tersebut. Menurut Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, diperkirakan Korut akan melakukan peluncuran dalam waktu beberapa minggu ke depan atau mungkin kurang dari itu.
"Turunnya salju dan kegiatan pembersihan (salju) serta adanya jejak-jejak di salju mengungkapkan aktivitas yang tengah berlangsung di bangunan itu dan jalanan dekat lokasi peluncuran tersebut," demikian pernyataan mereka, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (28/1/2013).
Analisis ini dilakukan pasca otoritas Korut mengeluarkan ancaman secara terbuka pasca Dewan Keamanan PBB memperketat sanksi terhadap Korut akibat peluncuran roket jarak jauh yang dilakukannya pada Desember 2012 lalu. Dalam ancamannya, Korut menyatakan hendak melakukan uji coba nuklir sebagai tindakan balasan.
Terlebih, pemimpin Korut Kim Jong-Un baru saja menggelar rapat dengan sejumlah pejabat tinggi Korut. Televisi nasional Korut memberitakan, dalam rapat tersebut Jong-Un memerintahkan dilakukannya 'langkah-langkah besar dan penting bagi negara'. Hal ini sontak memicu spekulasi bahwa Korut akan segera melakukan peluncuran tersebut.
Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 22 Januari lalu mengecam peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan Korut pada Desember 2012 lalu dan mengeluarkan sanksi-sanksi baru yang lebih ketat terhadap Korut.
Menyusul sanksi baru ini, Korut pun memboikot semua dialog guna membahas program nuklirnya. Negeri komunis itu bahkan bertekad akan kembali melakukan peluncuran roket dan uji coba nuklir. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni AS.
(nvc/ita)
http://news.detik.com/read/2013/01/28/152601/2154237/1148/satelit-merekam-aktivitas-persiapan-di-lokasi-peluncuran-roket-korut
__________________________________________________ __________________________________________________ __________
Begini kalau abg mimpin negara dikasih sanksi jadi galau...
(jadi inget cerita orang masa depan yang dulu wkwkwk)
Pernyataan ini diungkapkan otoritas Korut menanggapi pengetatan sanksi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk Korut. Pernyataan ini juga sekaligus menjadi peringatan bagi seteru terdekat Korut, yakni Korea Selatan (Korsel).
Komisi Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan ini pasca rapat yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pekan ini. Namun Korut tidak menjelaskan lebih lanjut waktu pelaksanaan uji coba tersebut. Hanya dijelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari 'aksi habis-habisan' untukmenandai 'fase baru' dalam perjuangan anti-AS.
"Kami tidak akan menyembunyikan bermacam satelit dan roket jarak jauh yang akan kami luncurkan, demikian halnya dengan uji coba nuklir tingkat tinggi yang akan kami lakukan, akan kami tujukan kepada musuh abadi kami, Amerika Serikat," demikian pernyataan Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dilansir AFP, Jumat (25/1/2013).
"Menyelesaikan permasalahan dengan AS perlu dilakukan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata," imbuh mereka seperti dikutip media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
Namun sayangnya, Korut tidak menjelaskan lebih langung uji coba 'tingkat tinggi' yang dimaksud. Beberapa pengamat memprediksikan, adanya kemungkinan Korut akan melakukan uji coba bom uranium, daripada bom plutonium yang pernah diluncurkan pada dua uji coba sebelumnya.
Jika memang prediksi tersebut benar adanya, maka hal ini sekaligus mengindikasikan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih dari Korut. Sebab, tidaklah mudah untuk membuat uranium yang benar-benar tingkat tinggi, atau yang biasa disebut highly enriched uranium (HEU).
Pada Selasa (22/1) lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas pengetatan sanksi bagi Korut pasca peluncuran roket yang dilakukan negara komunis tersebut pada Desember 2012 lalu. Sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, AS mengajukan langsung resolusi yang berisi pengetatan sanski bagi Korut. Resolusi tersebut kemudian disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China yang notabene merupakan sekutu Korut.
Hal ini langsung memicu kemarahan Korut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Korut sedikit menyiratkan bahwa pihaknya akan melawan dengan melakukan 'aksi tegas'.
(nvc/rvk)
http://news.detik.com/read/2013/01/25/060751/2151681/1148/korut-tegaskan-uji-coba-nuklir-ditargetkan-ke-amerika-serikat?nd771104bcj
__________________________________________________ __________________________________________________ ___________________________________
Satelit Merekam Aktivitas Persiapan di Lokasi Peluncuran Roket Korut
Pyongyang - Gambar terbaru satelit menunjukkan adanya aktivitas yang tengah berlangsung di lokasi peluncuran roket Korea Utara (Korut). Gambar satelit ini berhasil ditangkap oleh Amerika Serikat (AS) di tengah gembor-gembor Korut hendak melakukan uji coba roket nuklir dalam waktu dekat.
Gambar tersebut berhasil terekam pada 23 Januari lalu dan menunjukkan ada aktivitas persiapan peluncuran di lokasi tersebut. Menurut Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, diperkirakan Korut akan melakukan peluncuran dalam waktu beberapa minggu ke depan atau mungkin kurang dari itu.
"Turunnya salju dan kegiatan pembersihan (salju) serta adanya jejak-jejak di salju mengungkapkan aktivitas yang tengah berlangsung di bangunan itu dan jalanan dekat lokasi peluncuran tersebut," demikian pernyataan mereka, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (28/1/2013).
Analisis ini dilakukan pasca otoritas Korut mengeluarkan ancaman secara terbuka pasca Dewan Keamanan PBB memperketat sanksi terhadap Korut akibat peluncuran roket jarak jauh yang dilakukannya pada Desember 2012 lalu. Dalam ancamannya, Korut menyatakan hendak melakukan uji coba nuklir sebagai tindakan balasan.
Terlebih, pemimpin Korut Kim Jong-Un baru saja menggelar rapat dengan sejumlah pejabat tinggi Korut. Televisi nasional Korut memberitakan, dalam rapat tersebut Jong-Un memerintahkan dilakukannya 'langkah-langkah besar dan penting bagi negara'. Hal ini sontak memicu spekulasi bahwa Korut akan segera melakukan peluncuran tersebut.
Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 22 Januari lalu mengecam peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan Korut pada Desember 2012 lalu dan mengeluarkan sanksi-sanksi baru yang lebih ketat terhadap Korut.
Menyusul sanksi baru ini, Korut pun memboikot semua dialog guna membahas program nuklirnya. Negeri komunis itu bahkan bertekad akan kembali melakukan peluncuran roket dan uji coba nuklir. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni AS.
(nvc/ita)
http://news.detik.com/read/2013/01/28/152601/2154237/1148/satelit-merekam-aktivitas-persiapan-di-lokasi-peluncuran-roket-korut
__________________________________________________ __________________________________________________ __________
Begini kalau abg mimpin negara dikasih sanksi jadi galau...
(jadi inget cerita orang masa depan yang dulu wkwkwk)