PDA

View Full Version : Terlindas Truk & Anaknya Tewas, Nani justru Terancam 6 Tahun Bui



tsu
26-01-2013, 09:02 AM
Banyumas - Nani Setyowati (44) terancam hukuman 6 tahun penjara akibat kecelakaan yang dialaminya. Dia ditetapkannya menjadi tersangka atas kematian anaknya yang dibonceng, Kumaratih Sekar Hanifah (11) akibat terlindas truk gandeng.

"Iya karena kelalaiaannya hingga menyebabkan matinya seseorang. Yang kita lihat ini si pemboncengnya. Bukan dilihat dari anaknya. Kalau anaknya jelas itu keluarganya tapi ini statusnya pembonceng dan tidak bisa ditetapkan sebagai apapun. Dalam hukum itu beda," kata Kasat Lantas Polres Banyumas, AKP Chalid Mawardi kepada detikcom, Selasa (22/1/2013).

Menurut dia, Nani dikenakan pasal 310 ayat 4 UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Jalan. Pelanggaran pada pasal itu dikenakan pidana penjara maksimal selama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 12 juta.

"Iya dia dikenakan pasal 310 ayat 4 UU No 22/2009," ungkapnya.

Sementara menurut pengacara Nani, Djoko Susanto, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan dari pihak kepolisian terkait penetapan status tersangka kepada kliennya tersebut.

"Kita ikuti dulu perkembangan dari polisi," jelas Djoko.

Menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan penetapan status tersangka kepada Nani. Di mana hukum yang seharusnya untuk memberikan keadilan tapi seakan berbalik. Padahal dengan anaknya meninggal sudah merupakan pukulan terberat untuk dirinya.

"Masa anaknya sudah mati lalu ibunya cacat seumur hidup masih ditetapkan jadi tersangka. Keadilan apa sih yang diinginkan. Adil dari sisi mana?" kata Djoko balik bertanya.

Saat ini sopir truk sebagai saksi, sementara Nani harus keluar masuk rumah sakit dan selama 6 bulan terbaring di tempat tidur akibat kakinya remuk.

"Ini sangat mengherankan. Jadi kita ikuti dulu aturan hukumnya. Saya akan mengawal kasus ini sampai selesai," ujarnya.

Kejadian ini bermula saat Sekar yang membonceng Nani menggunakan sepeda motor Honda Revo bernomor polisi R 2120 TA pada 6 Agustus 2012. Bersamaan dengan itu melaju sebuah truk gandeng bermuatan terigu dengan nomor polisi AE 8379 UB yang dikemudikan Suparman (60) warga Ngawi.

Truk mencoba menyalip sepeda motor yang dikendarai Nani. Namun nahas, bodi truk belakang menyenggol spion sepeda motor korban sehingga sepeda motor oleng dan kedua korban terjatuh. Hanifah meninggal dunia akibat kepalanya terlindas ban belakang truk, sementara ibunya terlindas kaki kanannya.


well.....
teh usual indonesian practice of law, nothing new

yang bikin saya trenyuh tentunya adalah kehilangan anak tapi tetap di hukum
di editorial Metro pagi ini membahas hal ini juga dan hati nurani kepolisian

ok, comments guys ? kayanya bakalan banyak menyinggung berita anak hatta rajasa nih ;D

mbok jamu
26-01-2013, 09:54 AM
Hang on. Yang menyalip truk gandeng itu, bukan? Koq yang jadi tersangka yang disalip?

noodles maniac
26-01-2013, 10:06 AM
Karena ada dua kasus mbok...

Kasus pertama si ibu dan anaknya adalah korban dari penabrakan truk itu.

Kasus kedua adalah ibu yang selaku pembawa kendaraan dianggap lalai sehingga menyebabkan nyawa anaknya melayang. Nah inilah sebabnya dia jadi tersangka.

opi77
26-01-2013, 10:22 AM
Ngelawak banget sich polisi...btw sopir truknya gimana??...bebas dan gak diganggu polisi??

mbok jamu
26-01-2013, 10:26 AM
@Nudel

Lho.. Yang menyenggol mereka kan truknya? Mbok pikir supir truk yang sudah lalai, dia menyalip tapi tidak memikirkan panjang body truknya sendiri.

Aturannya kan sudah ada dan jelas, setelah menyalip dan pada saat kembali ke lajurnya, si supir harus terlebih dahulu melihat ke kaca spion untuk memastikan bahwa yang disalip sudah ada di belakang truknya.

lily
26-01-2013, 10:37 AM
Truk mencoba menyalip sepeda motor yang dikendarai Nani. Namun nahas, bodi truk belakang menyenggol spion sepeda motor korban sehingga sepeda motor oleng dan kedua korban terjatuh. Hanifah meninggal dunia akibat kepalanya terlindas ban belakang truk, sementara ibunya terlindas kaki kanannya.

Polisi suruh baca beritanya dulu deh , sebelom nyalahin orang. Bodi truk yang nyenggol spion motor kan ?

Ah polisi emang gitu ama orang yang ga berdaya. Coba ama yang punya uang.

opi77
26-01-2013, 10:48 AM
Kalo baca berita soal kronologisnya...tetep yang salah sopir truk...

noodles maniac
26-01-2013, 11:45 AM
@Nudel

Lho.. Yang menyenggol mereka kan truknya? Mbok pikir supir truk yang sudah lalai, dia menyalip tapi tidak memikirkan panjang body truknya sendiri.

Aturannya kan sudah ada dan jelas, setelah menyalip dan pada saat kembali ke lajurnya, si supir harus terlebih dahulu melihat ke kaca spion untuk memastikan bahwa yang disalip sudah ada di belakang truknya.

Nah harusnya emang seperti itu mbok, cuma logikanya polisi tuh yang aneh. Anak ini meninggal karena dibonceng oleh ibunya, jadi polisi nyalahin ibunya, karena gak bisa mengantisipasi setelah disenggol truk itu dan berakibat anaknya meninggal. Nah yang gak diketahui apakah ibu ini membawa motornya terlalu ke tengah atau gimana, makanya sampe kesenggol. Kalo terlalu ke tengah si ibu jelas salah dong, karena jalurnya motor kan harusnya ada di jalur lambat, paling kiri kan?

tsu
26-01-2013, 12:30 PM
yeah well....klo ini yang bermain adalah nurani, bukan lagi KUHP

perlu case by case treatment

AsLan
26-01-2013, 01:06 PM
Eits nanti dulu...

Jangan gampang percaya berita media massa.

Kasus ini yg sebenarnya salah adalah si ibu yg naik motor, di berita2 awal dia udah ngaku ngebut dan nyenggol truk.

Polisi sudah menyelidiki dan menyatakan memang si motor yg salah.

Tapi karena publik bereaksi keras maka berita2 dimedia massa mulai berbelok memojokkan polisi.

Ingat ya, supir truk bukan orang kaya yg bisa membeli hukum.

Polisi sedang berusaha bersikap adil tapi masyarakat punya pedoman tersendiri: mobil vs motor pasti mobil yg salah.

Poliai dan hukum tidak menuruti aturan semacam itu, yg salah tetaplah salah meskipun motor.

Shaka_RDR
26-01-2013, 01:37 PM
^
yang aslan katakan bener.
gw baca berita entah dimana gitu, sebenernya ibu nya yang ugal2an. jadi sopir truk sebenernya ga salah.

bayangin klo kalian punya mobil jalan dimalam hari kecepatan 60km/jam (standard loh) di jalur 1 arah, tau2 ada motor lawan arah, ngebut2an, nggak nyalain lampu dan nabrak kalian. kalian mau disalahin ? nggak toh ?
kasusnya emang ga seextreme ini, dan gw setuju soal kelalaian perlu ada pertimbangan khusus karena yg meninggal ini anaknya dan yg bersalah ini ibunya. lain hal klo si ibu emang ada itikad untuk membunuh anaknya lewat skenario seperti ini yah.

jebret
26-01-2013, 03:17 PM
ini mirip sama kejadian yg pernah gw liat langsung, dua remaja smp ngebut dan nyelip motor lain, masuk ke jalur mobil. Dua duanya terlindas. Kejadian yg mengerikan

---------- Post Merged at 02:17 PM ----------

ini mirip sama kejadian yg pernah gw liat langsung, dua remaja smp ngebut dan nyelip motor lain, masuk ke jalur mobil. Dua duanya terlindas. Kejadian yg mengerikan

noodles maniac
26-01-2013, 05:50 PM
Eits nanti dulu...

Jangan gampang percaya berita media massa.

Kasus ini yg sebenarnya salah adalah si ibu yg naik motor, di berita2 awal dia udah ngaku ngebut dan nyenggol truk.

Polisi sudah menyelidiki dan menyatakan memang si motor yg salah.

Tapi karena publik bereaksi keras maka berita2 dimedia massa mulai berbelok memojokkan polisi.

Ingat ya, supir truk bukan orang kaya yg bisa membeli hukum.

Polisi sedang berusaha bersikap adil tapi masyarakat punya pedoman tersendiri: mobil vs motor pasti mobil yg salah.

Poliai dan hukum tidak menuruti aturan semacam itu, yg salah tetaplah salah meskipun motor.

Well ini yang harus diblow up juga, jadi gak berat sebelah pemberitaannya. Bisa jadi emang si ibu nya yang bawa motornya membuat bingung si pengemudi truk. Maaf bukan maksud gw diskriminasi gender, tapi gw seringkali bingung kalo berada di belakang cewek terutama ibu-ibu bawa motor, jalan di tengah tapi pelan dan bergerak ke kiri ke kanan. Ato bisa juga lampu sign nya ke kiri tapi di adanya di kanan ::doh:: mending gw ngalah deh dan pas ada kesempatan nyalip ya salip -_-

AsLan
26-01-2013, 07:02 PM
Polisi udah cukup bijak sebetulnya.

Si ibu dinyatakan bersalah, tapi atas pertimbangan kemanusiaan dia gak ditahan.

Cuma media massa aja yg ngomporin, bilang bahwa si ibu diancam hukuman 6 tahun segala, ketauan motifnya...

tsu
26-01-2013, 07:10 PM
si ibu (klopun bener) salah, technically

si nenek yang dulu nyolong semangka juga salah, technically

tapi......seperti kata pemenang Nobel, Alexander Solzhenitsyn

Justice is conscience, not a personal conscience but the conscience of the whole of humanity. Those who clearly recognize the voice of their own conscience usually recognize also the voice of justice

Keadilan itu Nurani, klo para penegak hukum menjalankan sistem hukum secara teknis, ya.... jadi nya kaya si Angie itu, wong si angie aja di persidangan awal dulu pernah minta majelis hakim menggunakan nurani ;D
klo si angie yang telah dapet duit negara milyaran rupiah bisa meminta begitu, kenapa si ibu Nani yang telah kehilangan kaki dan anak nya SEKALIGUS tidak bisa meminta polisi menggunakan hati nurani ?

klo menjalankan hukum kaya mesin, mah gampang, ga usah sekolah hukum juga bisa......

opi77
26-01-2013, 07:19 PM
Polisi udah bebasin si ibu kan...yah win2 solution buat dua2nya..

choodee
26-01-2013, 10:18 PM
Gw sih setuju ama aslan, ibunya ngebonceng anaknya pake helm ga tu anak? Naik motornya dah bener gak? Soalnya banyak pengendara motor yg nganggep safety itu urusan ke berapa ratus, yg penting sampe. Klo ibunya lalai dalam safety anaknya, ya wajar dia dapat hukuman.

Soal kek gini sama aja kek ibu main facebook seharian anaknya ga dijaga jatoh dr balkon.

TheCursed
26-01-2013, 11:38 PM
si ibu (klopun bener) salah, technically

si nenek yang dulu nyolong semangka juga salah, technically
...

Wah.... ini dua kasus yang kronologis-nya beda. Nggak bisa di komparasi.

Si ibu salah, secara teknis, karena dengan sengaja ngambil resiko yang nggak perlu.
Si nenek salah, secara teknis, karena di paksa keadaan(kmungkinan besar lapar).

Gue sendiri sering banget ngalamin seperti yang dialami si sopir truk itu.
Yang angkot/motor/bajaj motong jalur, nggak ngasih lampu sign, secara mendadak lah. Yang angkot/motor/bajaj berenti nggak di tempatnya, lah. Lampu sign kiri, beloknya ke kanan. Ngebut kecepatan tinggi tanpa pengaman what so ever. Jaywalker... Dan setiap terjadi kecelakaan, orang pasti langsung pasang asumsi bahwa kendaraan roda empat yang Pasti Salah. So, ngeliat kondisi cara pandang masyarakat kayak gitu, sembari ngomongin keadilan, 'keadilan'-nya di mana ?

rekor 'kekonyolan' tertinggi yang pernah gue alami: berhadapan sama motor melaju berkecepatan tinggi(motornya). Di mana motornya nggak pake lampu sama sekali, di cat hitam, pengemudinya nggak pake pangaman sama sekali, pake baju kaus hitam. Di malam hari. Melawan arus.

---------- Post Merged at 10:38 PM ----------


...
Soal kek gini sama aja kek ibu main facebook seharian anaknya ga dijaga jatoh dr balkon.

Dan abis itu nyalahin pengembang, kenapa naroh balkonnya tinggi2... :ngopi:

AsLan
27-01-2013, 12:16 AM
Polisi harus memperjelas siapa yg salah, supaya keluarga si ibu itu tidak terus mengejar supir truk.

Menurut polisi, si supir truk sudah cukup bertanggung jawab, ia tidak kabur, menolong korban danmengeluarkan uang Rp 2,5jt.

Kalo polisi tidak menyatakan si ibu bersalah, kira2 bagaimana nasib si supir truk ?
dia nyupir baik2 tiba2 ada motor ngebut, nabrak, lalu dia dipersalahkan ?

kali ini masyarakat harus melihat dan menerima, motor vs mobil tidak tentu mobil yg selalu salah.

opi77
27-01-2013, 12:48 AM
Salahin media massa yang cuma ambil setengah2 kejadiannya..

noodles maniac
27-01-2013, 09:01 AM
Salahin tsu yang ngasih beritanya gak berimbang dan tendensius :luck: *kabur :kabur:

tsu
27-01-2013, 11:02 AM
yeah, thats the point, kemrn di metro ada analogi yg bagus
ada dulu kasus nenek yg curi kakao senilai 2 rb rupiah, dihukum 2 bulan
ok, dia bersalah, hakim putusin hukuman, fair

nah klo mau ikutin hukum kacamata kuda ala seperti yg diungkapkan disini, itu angie, nazar, robrt tantular yang udah garong duit rakyat ratusan milyar hukumannya ngga 9 tahun dong, ngga 4 tahun dong
apalagi yg merengek ala angie "mohon majelis hakim mempergunakan hati nurani" saat loe dulu garong duit rakyat mana nurani loe !

itu yang tidak adil !

yg curi kakao seharga 2 ribu dihukum 2 bulan, yang garong duit rakyat puluhan em, 4 tahun, mewek2 bawa anak pula.....

klo mau kacamata kuda, fine
tembak mati aja tuh semua koruptor, miskinkan asset nya, balikin semua ke negara
karena yang curi kakao dan curi sandal jepit toh sudah dihukum layak kok

mbok jamu
27-01-2013, 11:40 AM
Di Suara Merdeka, beritanya beda banget.

Pada 6 Agustus itu, Nani naik Honda Revo R-2120-TA menjemput sang anak dari acara berbuka bersama di sebuah panti asuhan. Dari bahu jalan, Nani langsung lencur ke badan Jalan Supriyadi tanpa menengok kanan kiri. Nani tidak menyadari jika ada truk gandeng bermuatan terigu AE-8379-UB yang lewat. Motor Nani pun menabrak bagian samping kiri belakang truk. Dia terjatuh, kemudian terlindas. Sang anak, Kumaratih Sekar Hanifah (11) meninggal, sementara Nani mengalami luka serius. Tulang kakinya patah.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/01/27/143133/Kapolda-Kasus-Nani-Dihentikan


Mana yang benar ini? ::doh::

Fere
27-01-2013, 01:48 PM
^
Gak tau juga mana berita yg bener mana yang enggak, tapi sejauh yg gw tahu hingga saat ini
polisi tidak pernah menjadikan supir truknya sebagai tersangka. Jadi kemungkinan yang bersalah
memang si ibu ini.

Kemarin sempet liat berita di tipi, dengan alasan kemanusiaan akhirnya polisi batal menetapkan si
ibu sebagai tersangka. Tapi judul di beritanya kurang lebih: "MOTOR DISENGGOL TRUK, DIJADIKAN
TERSANGKA" ::doh::::doh::

Kalo memang nggak bersalah, gw sih kasian aja sama supir truknya, memang dia bukan pihak korban
dalam kecelakaan itu, tapi dia jadi korban media. Kebayang nggak sih kalo supir truk itu juga shock,
berat karena secara nggak sengaja telah menghilangkan nyawa orang lain.

noodles maniac
27-01-2013, 07:02 PM
Di Suara Merdeka, beritanya beda banget.

Pada 6 Agustus itu, Nani naik Honda Revo R-2120-TA menjemput sang anak dari acara berbuka bersama di sebuah panti asuhan. Dari bahu jalan, Nani langsung lencur ke badan Jalan Supriyadi tanpa menengok kanan kiri. Nani tidak menyadari jika ada truk gandeng bermuatan terigu AE-8379-UB yang lewat. Motor Nani pun menabrak bagian samping kiri belakang truk. Dia terjatuh, kemudian terlindas. Sang anak, Kumaratih Sekar Hanifah (11) meninggal, sementara Nani mengalami luka serius. Tulang kakinya patah.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/01/27/143133/Kapolda-Kasus-Nani-Dihentikan


Mana yang benar ini? ::doh::


^
Gak tau juga mana berita yg bener mana yang enggak, tapi sejauh yg gw tahu hingga saat ini
polisi tidak pernah menjadikan supir truknya sebagai tersangka. Jadi kemungkinan yang bersalah
memang si ibu ini.

Kemarin sempet liat berita di tipi, dengan alasan kemanusiaan akhirnya polisi batal menetapkan si
ibu sebagai tersangka. Tapi judul di beritanya kurang lebih: "MOTOR DISENGGOL TRUK, DIJADIKAN
TERSANGKA" ::doh::::doh::

Kalo memang nggak bersalah, gw sih kasian aja sama supir truknya, memang dia bukan pihak korban
dalam kecelakaan itu, tapi dia jadi korban media. Kebayang nggak sih kalo supir truk itu juga shock,
berat karena secara nggak sengaja telah menghilangkan nyawa orang lain.

Sekarang hati nurani gw cenderung mengatakan kayaknya emang ibu itu yang salah [meditasi]

TheCursed
27-01-2013, 10:41 PM
^
"MOTOR DISENGGOL TRUK, DIJADIKAN
TERSANGKA"

Nah, ini nih permainan bahasa yang bisa bikin persepsi yang baca beda ujung-ke-ujung.
Gimana kalo seandainya di tulis: "MOTOR TERSENGGOL TRUK, SOPIR DIJADIKAN TERSANGKA".

Kalo tajuk berita yang pertama, persepsi gue bilang bahwa si sopir truk, dengan sengaja nabrak si ibu. Pembunuhan terencana namanya.
Kalo yang kedua, gue ngartiin-nya sebagai sebuah ketidak sengajaan. Kecelakaan.

Dan soal permainan bahasa ini sering terkait sama kebutuhan si media informasi untuk menyajikan informasi jualan mereka se'meriah' mungkin, ... biar laku. :ngopi:

opi77
27-01-2013, 10:56 PM
Hukum di indonesia gak bisa pake kacamata kuda...emank udah kacau hukum dinegeri ini..

TheCursed
27-01-2013, 11:12 PM
Hukum di indonesia gak bisa pake kacamata kuda...emank udah kacau hukum dinegeri ini..

Betul. Dan nggak cuman di Indonesia. Di Mana Aja, seharusnya gitu.
Hukum tidak serta merta sama dengan Keadilan.

Tapi khusus buat kasus si ibu dan si supir truk ini, berdasarkan pengalaman gue berkendaraan di jalan raya Indonesia, gue pribadi kasi kedua pihak 'benefit of doubt'. Dan gue menilai, buat berita-nya sendiri, bener2 meragukan.

noodles maniac
27-01-2013, 11:20 PM
...and the conclusion is.... :-/

Emang ibu itu yang salah kah? polisi sudah tepatkah menjadikannya tersangka? ::ungg::

Jawabannya gak bisa dikembalikan pada pendapat masing-masing kan? :tanya:

TheCursed
28-01-2013, 12:19 AM
...and the conclusion is.... :-/

Emang ibu itu yang salah kah? polisi sudah tepatkah menjadikannya tersangka? ::ungg::

Jawabannya gak bisa dikembalikan pada pendapat masing-masing kan? :tanya:

betul. Karena informasi yang di sajikan media massa pun masih simpang siur.

opi77
28-01-2013, 11:46 AM
media massa juga bikin berita buat naikkin rating...kalo dia nulis yang salah ibu2 bakal diamukin massa..masa orang yang kehilangan putrinya dijadikan tersangka...sekarang polisi yang kena amukan massa..media massa main aman

---------- Post Merged at 10:46 AM ----------

media massa juga bikin berita buat naikkin rating...kalo dia nulis yang salah ibu2 bakal diamukin massa..masa orang yang kehilangan putrinya dijadikan tersangka...sekarang polisi yang kena amukan massa..media massa main aman