PDA

View Full Version : - Pemotongan Nilai Rupiah -



lily
10-12-2012, 11:09 PM
Saya mo tanya dong...

Kata Papa saya , di TV ada berita pemotongan nilai rupiah ya ???

Bener ga sih ? Kenapa begitu ? Terus apa solusinya ???

Apa kita harus simpan dolar or gimana ? Soalnya tadi Mama advice saya , jangan simpen rupiah...

Thanks :)

opi77
10-12-2012, 11:29 PM
Yang aku tau yah bukan pemotongan nilai tapi pengurangan angka 0..misal nanti rp 1000 cuma jadi rp 1 nilainya tetep sama dengan rp1000...hanya menghilangkan 3 angka 0..

kalo menurut aku sich biar gak ribet aja dibacanya dan biar gak malu2in ama orang asing..temenku orang malaysia pas datang ke indonesia dia kaget liat angka nol-nya banyak..

lily
10-12-2012, 11:35 PM
oalah jadi ga ngaruh ya kak ?

ga usah sampe extreme tutup rekening rupiah kan ?

tadi Mama bilang uang rupiah abis gini ga laku , pusing saya hiks...

itsreza
10-12-2012, 11:39 PM
bukan pemotongan, redenominasi beda dengan saneering atau devaluasi. cuma penyamaran
nominal yang nantinya jadi pengurangan nominal. kebijakan ini mementingkan gengsi, berbiaya
tinggi dan pastinya membuat bingung masyarakat. ini salah satu programnya darmin nasution
sewaktu baru diangkat jadi gubernur BI. sebetulnya bisa dibahas dari perspektif ekonomi, tapi
udah malem, cape seharian ini. biar ahlinya aja yang jelasin.

ndugu
10-12-2012, 11:50 PM
kalo menurut aku sich biar gak ribet aja dibacanya dan biar gak malu2in ama orang asing..temenku orang malaysia pas datang ke indonesia dia kaget liat angka nol-nya banyak..
:lololol:
sama temenku juga sering diketawain kalo ngeliat rupiah. banyak nolnya, bingung mereka.

harusnya sih ga ngaruh deh ly.
saya juga setuju kalo dikurangin aja nolnya. ribet, dan hampir ga da fungsinya lagi. nominal terkecil mata uang rupiah brapa sih, dan apakah masih dipake? ::elaugh:: antara Rp1 dan Rp1000 terlalu jauh bedanya, jadi kupikir ngga akan menimbulkan kebingungan ya saat pemakaiannya.



bukan pemotongan, redenominasi beda dengan saneering atau devaluasi. cuma penyamaran
nominal yang nantinya jadi pengurangan nominal. kebijakan ini mementingkan gengsi, berbiaya
tinggi dan pastinya membuat bingung masyarakat. ini salah satu programnya darmin nasution
sewaktu baru diangkat jadi gubernur BI. sebetulnya bisa dibahas dari perspektif ekonomi, tapi
udah malem, cape seharian ini. biar ahlinya aja yang jelasin.
kenapa kebijakan ini bisa dikatakan demi gengsi? bukankah bank selalu akan mencetak uang baru anyway, dan maksudku cetak secara fisik untuk mengganti kertas yang buruk/rusak, bukan cetak untuk dilute value mata uang ya. dan prakteknya, kupikir kan bisa secara pelan2 diphase out kertas2 mata uang dulu. 1000 masih diterima, tapi 1 juga diterima, sampe akhirnya sirkulasi yang dulu hilang, atau hampir hilang. dua nomer itu terlalu berbeda untuk menimbulkan kesalahan pemakaiannya ya kupikir :mikir:

kalo besok udah bangun, lanjutin ya :mrgreen: please enlighten me, i would really like to hear more about it. :mrgreen:

AsLan
10-12-2012, 11:58 PM
betul, nilai uangnya dipotong.
tapi nilai barang2 juga dipotong.

jadi sama aja.

uang Rp 2000 jadi Rp 2
tapi bayar parkir dari Rp 2000 juga jadi Rp 2

sama aja kan ?

Beda dengan devaluasi.
Devaluasi itu nilai uangnya dipotong, nilai barang tetap.

Misal kemarin harga minyak goreng Rp 10.000
besok jadi Rp 20.000

nah itu baru disebut bahwa rupiah kehilangan nilainya...

jadi tenang aja.

lily
10-12-2012, 11:59 PM
ow oke , thanks all :)

barusan saya udah bangunin Mama , demi menyampaikan informasi dari kalian...

thanks all :) arigatou gozaimasu :)

ndugu
11-12-2012, 12:20 AM
kok sampe dibangunin.
tunggu aja sampe besok pagi, baru dikasi tau
ga sopan ih bangunin orang tengah malem, orang tua lagi :cengir:

*just kidding li* :cengir:

lily
11-12-2012, 12:52 AM
soalnya O minta susu , saya kan harus nyalain lampu.

Mama kan bobo ama O ama saya , jadi ya sekalian aja...

saya sampaikan , daripada lupa...

spears
11-12-2012, 01:12 AM
Ini nih, dpt dr BBM :


Redenominasi : Rupiah Baru Rp.1 setara dgn nilai Rp1.000,-


Disamping uang rupiah yg beredar saat ini, Pemerintah merencanakan menerbitkan rupiah baru agar kita punya pilihan : "mengantongi uang bergepok-gepok" atau "hanya mengantongi uang sedikit tapi kekuatan nilai belinya sama".

Redenominasi berbeda dengan sanering?

Redenominasi adlh penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya, sedangkan sanering adlh pemotongan nilai uang.

Redenominasi rupiah direncanakan pemerintah dengan memangkas 3 angka nol disetiap uang rupiah yang beredar. Misal harga Bensin Premium sebelum kita bayar seharga Rp4.500, dgn rupiah baru kita cukup membayar Rp4,5.

Sosialisasi direncanakan mulai bulan Desember 2012.

Masyarakat sdh bisa menikmati Rupiah Baru mulai tahun 2013.

2013 hingga 2015 disebut masa transisi, dimana harga harga brg di toko2 mencantumkan dua harga*misalkan harga barang Rp10.000, harus ditulis harga Rp10.000/Rp10.

Dimasa transisi ini BI tetap menerbitkan 2 jenis uang yaitu "Rupiah" lama dan "Rupiah Baru".

Seiring dgn minat masyarakt terhadap rupiah lama sdh mulai berkurang krn repot mengantongi uang banyak, maka secara perlahan rupiah lama akan dikurangi penerbitannya (Periode tahun 2016 – 2018).

Diperkirakan tahun 2019 sdh tdk ada yang berminat dengan rupiah lama.

Berita terkait:
us.m.news.viva.co.id/news/read/371423-sosialisasi-redenominasi-rupiah-mulai-desember

---------- Post Merged at 12:12 AM ----------

Ini nih, dpt dr BBM :


Redenominasi : Rupiah Baru Rp.1 setara dgn nilai Rp1.000,-


Disamping uang rupiah yg beredar saat ini, Pemerintah merencanakan menerbitkan rupiah baru agar kita punya pilihan : "mengantongi uang bergepok-gepok" atau "hanya mengantongi uang sedikit tapi kekuatan nilai belinya sama".

Redenominasi berbeda dengan sanering?

Redenominasi adlh penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya, sedangkan sanering adlh pemotongan nilai uang.

Redenominasi rupiah direncanakan pemerintah dengan memangkas 3 angka nol disetiap uang rupiah yang beredar. Misal harga Bensin Premium sebelum kita bayar seharga Rp4.500, dgn rupiah baru kita cukup membayar Rp4,5.

Sosialisasi direncanakan mulai bulan Desember 2012.

Masyarakat sdh bisa menikmati Rupiah Baru mulai tahun 2013.

2013 hingga 2015 disebut masa transisi, dimana harga harga brg di toko2 mencantumkan dua harga*misalkan harga barang Rp10.000, harus ditulis harga Rp10.000/Rp10.

Dimasa transisi ini BI tetap menerbitkan 2 jenis uang yaitu "Rupiah" lama dan "Rupiah Baru".

Seiring dgn minat masyarakt terhadap rupiah lama sdh mulai berkurang krn repot mengantongi uang banyak, maka secara perlahan rupiah lama akan dikurangi penerbitannya (Periode tahun 2016 – 2018).

Diperkirakan tahun 2019 sdh tdk ada yang berminat dengan rupiah lama.

Berita terkait:
us.m.news.viva.co.id/news/read/371423-sosialisasi-redenominasi-rupiah-mulai-desember

PERMANDYAN
11-12-2012, 01:13 AM
kajaknja oentoek roepiah baroe, beberapa tahoen silam telah ditjanangkan...

lily
11-12-2012, 01:14 AM
makacih ya infonya spears :)

ndugu
11-12-2012, 01:18 AM
wah, berkurang donk jumlah jutawan di indonesia :cengir:

AsLan
11-12-2012, 01:45 AM
kalo masalah jumlah uang yg dikantongin, saya yakin tetap sama.

bandingkan:

sekarang
punya uang Rp 100.000 (selembar)
beli beng-beng Rp 1.000
dapet kembalian
Rp 50rb
Rp 20rb
Rp 20rb
Rp 5rb
Rp 2rb
Rp 2rb

total kita mengantungi 6 lembar uang.

Dengan nilai baru, uang kembalian yg kita terima juga sama, 6 lembar.

Lalu bagaimana dengan transaksi besar ?

Kalau nanti pecahan uang terbesar adalah Rp 100 (Rp 100rb uang sekarang)
Maka jumlah uang yg harus kita kantungi tetap sama.

Kecuali kalau nanti BI menerbitkan uang Rp 200 atau Rp 500 atau Rp 1.000


Kalau mendengar argumen Gurb BI bahwa Redenominasi Rupiah ini agar masyarakat tidak perlu memegang gepokan uang terlalu banyak, maka bisa dipastikan rencana BI dimasa depan adalah menerbitkan pecahan besar.

Dan ini adalah tanda2 Inflasi.

Kalau gak ada redenominasi maka BI terpaksa menerbitkan uang pecahan 500rb dan pecahan 1Jt.
Sebuah pecahan yg sangat memalukan dimata dunia, ketahuan bahwa nilai rupiah merosot terus.

ndugu
11-12-2012, 01:58 AM
loh, inflasi kan kalo negara mencetak uang yang menyebabkan valuenya menurun (saneering)
tapi di kasus ini kan bukan itu. kok bisa inflasi.

AsLan
11-12-2012, 02:07 AM
ya memang bukan inflasi gu...

menurut gw, ini trik untuk memoles mata uang rupiah yg sudah terlalu dalam tenggelam dalam inflasi.

dan

pemerintah tahu bahwa inflasi akan terus terjadi dimasa depan indonesia.

maka harus segera dibuat redenominasi, supaya rupiah tampil lebih cantik.

ndugu
11-12-2012, 02:19 AM
memang lebih cantik, dan lebih GAMPANG dibaca.
saya pernah ngeliat orang asing yang mau beli sesuatu di indonesia, yang total harganya ratusan ribu rupiah. dia mau cek bonnya, tapi udah teler ngeliat jumlah angkanya yang berdigit2. susah dibaca. akhirnya gave up, dan menyikapinya dengan 'whatever deh'.

inflasi sih memang terjadi, itu juga terjadi di mana2. tapi apa yang dilakukan dalam kasus ini bukan mengkontribusikan inflasi (cmiiw), jadi jangan dicampur adukkan permasalahannya.

kalau ingin bikin teori konspirasi bahwa ini hanya taktik pemerintah membuat smoke screen untuk mengcover masalah inflasi, then itu perbahasan laen :cengir:

AsLan
11-12-2012, 02:25 AM
iya jangan dibingungkan dengan inflasi deh.

itu cuma anggapan saya tentang pemerintah yg berusaha menutupi kegagalan mereka dalam menjaga nilai mata uang.

salah satu pemikiran saya tentang fisik mata uang dan inflasi adalah: uang apa yg sudah dijadikan koin ?

dulu uang koin itu Rp 5 (jaman saya kecil), uang Rp 10 masih kertas.
lalu uang Rp 100 jadi koin, uang Rp 500 masih kertas.
kemudian uang Rp 500 jadi koin, uang Rp 1000 masih kertas.

itu semua tanda2 inflasi.
uang yg tak terlalu berharga, karena nilainya terlalu kecil, tidak layak dicetak sebagai uang kertas karena cepat sekali rusak dan ongkos cetak ulangnya kemahalan.

ndugu
11-12-2012, 02:44 AM
saya juga masi inget uang jaman dulu yang kecil2 nominalnya. bukan menafikan fakta inflasi kok. itu masih terjadi. dan kayanya orang2 juga udah bisa ngeliat sejak krisis moneter akhir 90an kemaren. udah brapa lama itu? belasan taon? :cengir:

apa lagi yang bisa dilakukan pemerintah untuk me-reverse sesuatu yang sudah terjadi ini? deflasi? :cengir:

kupikir selama tidak mengubah value mata uang, rasanya ga papa. menutupi ato ngga, itu urusan masa lalu. honestly, sebagai end user, i dont care :cengir:

gogon
11-12-2012, 09:58 AM
This thread is so serious ;D

@lily: mamamu betul, jangan simpen rupiah.
Mendingan kamu kasih ke saya rupiah nya.

soalnya O minta susu , saya kan harus nyalain lampu.

Mama kan bobo ama O ama saya , jadi ya sekalian aja...

saya sampaikan , daripada lupa...

Mau donk susu lily
Apa bisa bikin O (baca: big-O) ;D


BTT:
Pemotongan nilai rupiah: kerupuk sekarang harganya Rp 1000. Nanti harganya jadi Rp 1,-
Karyawan yang tadinya bergaji 5jt, nanti cuman dibayar goceng ;D

itsreza
11-12-2012, 10:15 AM
udah banyak yang jelasin tuh

sekarang nol banyak pun karena pemerintahan terdahulu tidak berhasil menjaga laju inflasi.
di pemerintahan SBY aja sampai muncul uang baru Rp2.000. Tetap dihubungkan dengan inflasi
karena penambahan uang beredar dengan penerbitan uang baru akan menyebabkan inflasi.
Indonesia ini pertumbuhan ekonominya positif, sebagai trade-off inflation rate pun cukup
tinggi. Kalau mau menjaga nilai uang dan gengsi rupiah, ya tekan laju inflasi. Uang bernilai
nominal kecil seperti Rp100 dengan adanya redenominasi akan tidak bernilai. Ini juga masalah

Redenominasi butuh sosialisasi panjang. Kurang sosialiasi di jangka pendek, masyarakat malah
memahami sebagai nilai rupiah dipotong/saneering atau dikurangi nilainya/devaluasi, di pasar
uang jadi memilih mata uang lain, nilai tukar rupiah pun turun/terdepresiasi.

accounting wise, redenominasi memang akan memberikan kemudahan.

etca
11-12-2012, 10:32 AM
ngenes kalau gajinya jadi goceng ;D
keknya kudu dilaminating deh slip gajinya =)) =))

btw Redenominasi itu peraturannya udah jadi kan?
tinggal pelaksanaannya doang *cmiiw
per kapan rencananya? info dong

etca
11-12-2012, 10:33 AM
This thread is so serious ;D
pindah ke Poleksosbud kali yah..
ini kan pembahasan ekonomi indonesia .. .

lily
11-12-2012, 10:40 AM
This thread is so serious ;D

@lily: mamamu betul, jangan simpen rupiah.
Mendingan kamu kasih ke saya rupiah nya.


Mau donk susu lily
Apa bisa bikin O (baca: big-O) ;D

susunya O itu om , Sustagen Kid 3.

bisa lah buat big O , kalo minumnya sambil self service ama ngedot dari sapinya langsung.::grrr::

opi77
11-12-2012, 10:42 AM
sebenenrya secara gak sadar pengurangan angka nol udah mulai berlaku...kalo diperhartiin pas kita makan di cafe2 pasti kita liat menunya disitu cuma ditulis misalnya 35,50,100 tapi diatasnya dikasih pernyataan dalam "ribuan"...jadi sich harusnya udah pada aware semua dan gak jadi masalah serius sich..tapi tetep aja perlu sosialissi ke masyarakat dulu...

bener sich cuma bikin cantik dan bikin rupiah jadi PD aja di atas mata uang asing lainnya...kalo kita liat mata uang malaysia,singapore,US itu semua satuan gak ada yang nolnya berjejer2...tapi ntah kenapa Yen jepang masih aman2 aja tuch..apa karena ekonomi mereka kuat??

AsLan
11-12-2012, 11:27 AM
Gw pernah baca ashli ekonomi mengatakan bahwa kekuatan ekonomi sebuah negara berbanding lurus dengan kekuatan mata uangnya.

Negara yg kacau, mata uangnya akan merosot habis2an, misalnya Zimbabwe.
Zimbabwe membuat keputusan politik yg revolusioner yaitu merampas asset orang kulit putih dan membagikannya kepada warga kulit hitam... yg ternyata tidak punya pengalaman mengelola aset2 ekonomi, hasilnya kelangkaan barang, inflasi yg luar biasa, orang harus beli barang dengan uang segerobak.

Pada dasarnya semua negara pasti mengalami inflasi, karena inflasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Beberapa tahun yg lalu, Jepang pernah mengalami Deflasi.

Deflasi artinya nilai mata uangnya menguat, harga barang2 cenderung turun.

Ternyata Deflasi berakibat buruk.
Karena harga barang turun, maka orang lebih suka menyimpan uang.
Kalau beli gula hari ini harganya 14rb, bulan depan 13rb maka orang2 menjadi sangat irit.

Selain itu penurunan harga barang menyebabkan kerugian bagi para pedagang dan produsen.
Stok barang yg disimpan harganya terus merosot.

Karena orang lebih suka menyimpan uang, pemerintah jepang menurunkan bunga pinjaman sampai 0%, maksudnya untuk mengurangi keinginan orang menabung dan memaksa agar mereka membelanjakan uangnya agar ekonomi berputar.

Maka untuk memutar perekonomian yg sehat, harus ada inflasi, tentunya inflasi yg terjaga.

spears
11-12-2012, 11:28 AM
guys, masalahnya apa sih?
kan nilainya ga berkurang?


dan yg lebih bagus lagi, dimasa transisi ntar kan dirulis kayak contoh ;

Rp 10.000 / Rp 10.

::ungg::

AsLan
11-12-2012, 11:30 AM
guys, masalahnya apa sih?
kan nilainya ga berkurang?


dan yg lebih bagus lagi, dimasa transisi ntar kan dirulis kayak contoh ;

Rp 10.000 / Rp 10.

::ungg::

iya gak ada masalah koq, cuma kosmetik doang...

lebih seru membahas inflasi daripada beginian ::hihi::

opi77
11-12-2012, 11:40 AM
om....inlasi di Indonesia susah dikendalikan....selagi ada sifat konsumtif maka dari itu inflasi pasti bakal tinggi...apa sich barang/produk yang gak laku dijual di Indonesia..salah satu contoh BB...udah ampir punah di seluruh dunia cuma di Indonesia aja yang bisa bikin RIM idup dan beroperasi...barang baru masuk langsung diserbu ama pasar...inflasi Indonesia gak tinggi2 amat kok..

inflasi Indonesia masih bisa terkendali trus jua pertumbuhan ekonomi kita juga tinggi..

itsreza
11-12-2012, 11:47 AM
duduk menyimak.
*gelar tiker*

ndugu
11-12-2012, 12:27 PM
za, tadi katanya redenominasi biayanya tinggi. ini yang bikin tinggi faktornya apa aja? selain katakan percetakan dan biaya logistik dkk. anything else yang saya ga ngerti?

opi77
11-12-2012, 12:43 PM
kalo menurut gue sich...biaya tinggi selain dari cetak uangnya lagi dan biaya logistik...itu pasti ada biaya sosialisasi kemasyarakat..gak semua masyarakat ngerti soal ini...banyak yang meragukan proses ini...sosialisasi ini kan juga gak sebentar katanya 2 tahunan yah sebelum bener2 diberlakukan..
cetak uang juga gak murah..dosenku dulu dia salah satu pejabat BI...waktu itu dia cerita pas mo nyari kertas buat cetak uang dia perlu keliling eropa..dan kertasnya juga gak sembarangan...gue lupa apa aja persyaratan kertas dicetak jadi uang...

ndugu
11-12-2012, 12:47 PM
soalnya kupikir, biarpun tanpa redenominasi, BI kan masi tetep perlu mencetak uang. hanya sekarang memang perlu design baru dan mungkin mesin baru? dan biaya upfront memang akan lebih tinggi dibandingkan dengan mencetak apa yang sudah ada. tapi ini kan untuk jangka panjang juga ya. sama halnya dengan saat indo mengganti design uang? i dont know, please enlighten me :cengir:

kalo sosialisasi, ya memang ini suatu effort juga yang bukan hanya finansial. cuman kupikir, sisi positifnya, rakyat juga diajari sedikit mengenai ekonomi :cengir: biar melek dikit donk :mrgreen:

opi77
11-12-2012, 12:53 PM
biaya tinggi kan hanya pas awal2 aja karena pengeluaran2 tadi itu...dan BI juga gak bisa sembarangan cetak uang..bisa ke inflasi jatuhnya..kalo BI seenaknya cetak uang bisa2 inflasi indonesia gak terkendali kaya dulu yang ampe 1000% yah kalo gak salah...jadi tetep ada hitung2annya kalo mo cetak uang...

mungkin yang lebih ngerti bisa kasih penjelasan yang lebih detail..

jojox
11-12-2012, 01:44 PM
gini gini....::srimulat::

ndak usah panik.
btw, @lily, ur mom so cute ! kenapa gak beli rupiah dengan dolar aja? pan kita cinta ploduk ploduk endonesiah. ::ngakak2::

aslinya, ini memang proses alamiah nilai rupiah, kan?

Drive-nya karena kebutuhan transaksi yang lebih simple. Betul.
Pressure-nya karena inflasi salah satunya, betul.
Status-nya sekarang konsekuensi nol-nol-nol banyak. betul.
Impact-nya yhoooo repottt bawa segepok duit. Transaksi bulanan gw sampai 15jt. >10 jt selalu pake on-line banking. Selebihnya, money clips. Jadi, memang kebijakan untuk me-respond issue ini salah satunya kudu dengan cara menghilangkan nol-nol-nol dengan konsekuensi menimbulkan impact sosial-fiskal (baca: kerepotan) seminimal mungkin. Numbers matter, not papers.

Shaka_RDR
11-12-2012, 07:12 PM
nambahin dikit dari bidang kerja gw yah :D

transaksi finansial juga dipermudah dan distandardkan dengan adanya pemotongan 3 digit rupiah ini.

gw kerja di bidang mesin EDC. utk transaksi EMV (Europay, MasterCard, Visa) nominal IDR itu superduperajubilehpanjangnyatiadatandingan ;D
dan ini berakibat tidak standardnya pengiriman data.
cth : lima ribu rupiah.
penulisan di layar : 5.000 atau 5.000,00
pengiriman data : 000000500000 atau 000000005000
nah pengiriman data ini yg super duper confusing. karena tiap bank "standard" nya beda2 alhasil EMV kudu ngeset satu persatu untuk tiap bank dan ini menyebalkan buat mereka.

sekedar info, yg bener itu adalah 000000500000. tapi banyak bank ngotot mau kirim data berupa 000000005000 dengan alasan untuk menampung transaksi yg lebih besar lagi.

perhatikan bahwa jumlah digit hanya 10+2. klo kirim data lima ribu rupiah dengan 5 buah nol (2 utk desimal), maka transaksi terbesar yg bisa dihandle adalah 9milyar++.

jangan kaget, banyak lho yg transaksi pake kartu kredit diatas 10milyar, terutama di bali :D terutama foreigner, jadi mereka O-G-A-H melakukan transaksi terpisah karena kena administration charge yg lumayan per transaksi.
ini yg membuat bank2 males kirim 2 buah angka nol yg "sia2".



efek redenominasi bagi orang2 yg bergerak dibidang edc seperti gw : kudu lembur utk ngerubah semua mesin EDC, sertifikasi ulang (yes, sertifikasi ulang!!!! 1x sertifikasi aja bisa ngabisin 2-3minggu) semua software, semua version software, semua version software + semua version hardware.


2 taon utk ngeberesin semua itu ? ga keburu kayanya ;D


PS : EMV hanyalah salah satu "Standard", masih ada "standard2" yg lain, seperti CUP (China Union Pay), JCB (Japan), dll... mokad dah ;D

spears
12-12-2012, 03:42 PM
^tks for the info. tp ga bs kasih thanks coz thanks gw hari ini udah abissss (menghambur2kan thanks) ;D

kandalf
12-12-2012, 03:57 PM
Baru gue mau nulis tetapi ternyata udah ditulis ama Kop Shaka.
Yup,
sebagai programmer yang selalu sial dapat klien di bidang finansial, gue mengamini apa yang ditulis Shaka.

itsreza
12-12-2012, 04:04 PM
@ndugu, yang mahal itu adjustment/replacement supporting infrastructure (hardware/software)
yang terpengaruh dengan adanya redenominasi. sosialisasi, reprinting/ casting new coin,
logistic -> kecepatan sirkulasi uang di setiap daerah berbeda, jangkauan lembaga keuangan terbatas
BI mengambil praktik di Turkey yang kondisi sosial dan geografisnya berbeda dengan Indonesia.
Seperti uang koin produksi 70an yang kemarin ditarik, sampai sekarang banyak masyarakat yang ga
tau dan koin itu masih beredar. Ya dalam jangka panjang rupiah tampak lebih elok, tapi belum tentu
lebih kuat, jika terjadi inflasi/hyperinflation digit tetap bertambah ;D

opi77
12-12-2012, 04:11 PM
Rencana pemotongan 3 digit rupaih masih jadi pembahasan...ada negara yang berhasil dnegan cara ini dapat mengatasi dan mengkontrol inflasi tapi ada juga negara yang gagal..malah inflasinya semakin tinggi gak terendali...

jadi gak segampng itu juga sich rencana ini bakal berjalan dengan mulus..

Shaka_RDR
12-12-2012, 04:14 PM
kandalf :
u bergerak dibidang EDC juga ?

gw sempet mikirin karena klo diindonesia, vendor juga bertugas soal maintenance hardware + pelatihan user + supply kertas thermal + collection/storage transaksi. yg paling gw khawatirin itu masa transisi. user (biasanya kasir) bakalan bingung mana EDC yg sudah di redenominasi dan mana yg belum, selain itu customer juga bakalan bingung karena di 1 counter kasir yg banyak EDC, standard pemberlakuan bisa beda2.

cth nya aja di matahari, utk bank BCA aja ada 2-3 merk edc dari berbagai vendor (kartuku, primavista, kantor gw, mantan kantor gw ;D
). ga mungkin redenominasi bisa dilakukan serentak toh.. itu aja baru 1 bank, blon bank lain ;D


dan gw tambah pusing lagi klo mikirin distribusi EDC ke pelosok2.
ganti hardware baru aja bisa ngabisin 5 taon baru nyampe ke maluku (blon papua) lha ini dalam 2 taon semua mesin sudah harus update software. dan ada kemungkinan hardware di pelosok2 sudah obselete sehingga ga bisa update software dengan versi terbaru, jadi harus bongkar archieve, ubah aplikasi lama utk diredenominasi, sertifikasi ulang, gunakan kernel baru (klo masih disupport, klo kaga ya goodbye deh).

etca
12-12-2012, 04:20 PM
secara teknis efek domino ke teknologi sangat gede juga yak imbasnya.
*mereka mikir sampe ke sono ga tuh? petinggi2nya?
tapi emang kudu dilaksanain kan? ::oops::

kandalf
12-12-2012, 04:22 PM
Nope.
Di Autodebet-nya.
Dalam ISO8583, bitmap 4 (jumlah pembayaran) kan 12 digit. Koreksi kalau aku salah ingat.

Shaka_RDR
12-12-2012, 04:27 PM
ah ic, autodebet.
yup, di ISO Message harus dimasukkin.
tapi klo gw karena berurusan dengan EMV harus ngurusin field 35 juga, blon lagi tag2 EMV nya.
jadi kadang2 suka ribet, di field 4 tulis 000000005000 tapi di field 35 (lupa tagnya ;D) valuenya 000000500000.

itsreza
12-12-2012, 04:51 PM
Rencana pemotongan 3 digit rupaih masih jadi pembahasan...ada negara yang berhasil dnegan cara ini dapat mengatasi dan mengkontrol inflasi tapi ada juga negara yang gagal..malah inflasinya semakin tinggi gak terendali...

redenominasi ini ya menutupi apa yang disebabkan oleh inflasi
inflasi sendiri lebih ditentukan oleh stabilitas makro ekonomi
pemerintahan SBY jagonya stabilisasi makro. setelah 2014 entah
bisa atau tidak ;D

gagal mengontrol inflasi itu karena proses readjustment yang gagal
dan menimbulkan distorsi harga, akhirnya inflasi semakin tinggi.
Jika langkah politik pemerintah bisa membantu kebijakan bank
sentral dalam menjaga stabilitas moneter, redenominasi sukses.

---------- Post Merged at 03:51 PM ----------


secara teknis efek domino ke teknologi sangat gede juga yak imbasnya.
*mereka mikir sampe ke sono ga tuh? petinggi2nya?
tapi emang kudu dilaksanain kan? ::oops::

kudu? ini pilihan.
mikir dampak dengan berbagai skema? pastinya terpikir.
peduli? rasanya tidak terlalu, selama ekonomi stabil
biaya lainnya dianggap ongkos pelaku pasar.

opi77
13-12-2012, 01:21 PM
kalo soal kontrol infalsi...rasanya infalsi indonesia gak tinggi2 amat...dah kalo pun tinggi hanya padat saat tertentu aja pas mo lebaran,puasa,natalan...biasanya yang bikin infasi tinggi..

infalsi dipicu oleh gaya konsumtif orang indonesia sendiri...sekarang indonesia lagi kebanjiran duit banyak orang indonesia yang naik kelas yang dulu di kelas bawah naik jadi kelas menengah dimana income mereka bertambah dan yang dulu kelas menengah naik jadi kelas atas...yang jadi OKB pada bingung mo diapain nich duit pada kalap belanja semua..semua pada di borong..liat barang baru tanpa berpikir waras main beli aja...bukannya gaya kaya gitu juga mempengaruhi inflasi???...jadi kalo program pemerintah gak didukung oleh rakyatnya yah percuma juga..

BundaNa
13-12-2012, 01:46 PM
lu bisa bayangin gak, masuk WC ummum bayar 0,5 rupiah?::hihi::

opi77
13-12-2012, 01:51 PM
mungkin awal2 pada bingung karena kita udah terbiasa dengan pecahan besar..tapi lama kelama2an juga terbiasa kok ama pecahan kecil..lagian yang sering2 keluar negeri kaya tiap wiken ke singapur atau malaysia pasti udah terbiasa dengan pecahan kecil...

makanya proses transisinya lama 2 tahun..kan gak gampang buat menghapus kebiasaan

Shaka_RDR
13-12-2012, 01:53 PM
lu bisa bayangin gak, masuk WC ummum bayar 0,5 rupiah?::hihi::

i can ::doh::
pernah disuruh bayar 20sen klo mau ke toilet dan 50 sen klo butuh tissue. ::doh::

heihachiro
13-12-2012, 02:07 PM
lu bisa bayangin gak, masuk WC ummum bayar 0,5 rupiah?::hihi::


i can ::doh::
pernah disuruh bayar 20sen klo mau ke toilet dan 50 sen klo butuh tissue. ::doh::
nah kalo kayak gitu emang salah satu solusinya dibuat pecahan sen di bawah Rp 1,- untuk menggantikan pecahan Rp 100,- Rp 200,- dan Rp 500

opi77
13-12-2012, 02:26 PM
ujung2nya pasti kesana juga lah...gak mungkin gak dibuat pecahan sen...

gogon
13-12-2012, 03:04 PM
Lagu Jatuh Cinta kena redenominasi juga gak?
Jatuh cinta, ber-juta rasanya
Jadi
Jatuh cinta, ber-ribu rasanya

J/k

jojox
13-12-2012, 11:00 PM
sen, dipastikan muncul nanti mas bro.

buset dah jatuh cinta beribu-ribu rasanya,
tapi duit 500an enak buat kerokan, i r o n i s ::ngakak2::

AsLan
13-12-2012, 11:18 PM
Goceng jadi Gotun
Ceban jadi Cetun
Cepekceng jadi Cepektun

Gopek jadi apa ya ?

Shaka_RDR
14-12-2012, 10:06 AM
gopek ? jadi "u maw" (atau "mau" yah ? ;D)
itu mandarin sih, bukan hokkien ;D

gw membayangkan di indo pake gerakan tangan utk menyebutkan duit sen ala di singapore, alamaaakkk ::doh::