lily
28-11-2012, 11:09 AM
Putus cinta bukan hanya membuat perasaan sedih , tetapi juga mempengaruhi kesehatan tubuh.
Pernah merasa badan melemah ketika bermasalah soal asmara ?
Berdasarkan penelitian , ternyata perasaan memang sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh.
Berikut beberapa perubahan yang biasanya dirasakan ketika putus cinta dan penyebabnya.
1. OTAK
Saat melihat foto berdua , saat masi bersama dia... Mendadak mual dan pusing.
Hal ini terjadi karena saat melihat kenangan lama ini , darah langsung mengalir dengan deras menuju area ventral tegmental pada otak.
Namun pada saat yang sama , bagian otak yang meningkatkan rasa rindu juga ikut 'menyala'.
Itulah sebab kenapa kadang kita pengen tau keadaan mantan , dan sedih saat ke tempat yang pernah kita datangi saat bersama dia.
Saat sisi hati kita menolak kenangan tersebut , tubuh akan mengalirkan darah lebi banyak ke daerah korteks somatosensori sekunder dan insula posterior dorsal - bagian yang menghasilkan rasa sakit fisik. Itulah sebab kenapa kita jadi letih.
2. PERUT
Rasa stres membuat sistem saraf memberikan sinyal yang membuat sistem pencernaan berjalan lebi lambat. Jadi meski lapar dan sakit , nafsu makan malah menurun.
3. HORMON
Saat dia mengucapkan kata putus , kelenjar adrenal kita mulai menghasilkan hormon kortisol yang berkaitan dengan stres , dan adrenalin pun mulai bereaksi dalam tubuh kita.
Kehadiran hormon ini bisa berlangsung sekejap atau lama , tergantung seberapa buruk perpisahan itu mempengaruhi kita.
Hormon ini juga akan membuat aliran darah mengalir lebih cepat , sehingga tubuh menjadi tegang.
4. SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Saat sedih , sistem kekebalan tubuh akan menurun. Akibatnya , bila ada virus atau kuman yang menyerang , tubuh akan mudah dikuasai dan menjadi demam.
5. KULIT
Patah hati biasa selalu disertai munculnya jerawat. Penyebabnya , hormon kortisol meningkat sehingga memicu penumpukan minyak di bawah kulit wajah.
6. RAMBUT
Jika emosi benar - benar 'jatuh' , beberapa folikel di kulit kepala bisa memasuki fase yang disebut telogen effluvium. Ini adalah fase istirahat yang membuat rambut berhenti tumbuh dan akhirnya rontok.
Saat perasaan mulai membaik , rambut yang baru akan kembali tumbuh.
Sumber : Majalah CLEO Indonesia edisi November 2012
Pernah merasa badan melemah ketika bermasalah soal asmara ?
Berdasarkan penelitian , ternyata perasaan memang sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh.
Berikut beberapa perubahan yang biasanya dirasakan ketika putus cinta dan penyebabnya.
1. OTAK
Saat melihat foto berdua , saat masi bersama dia... Mendadak mual dan pusing.
Hal ini terjadi karena saat melihat kenangan lama ini , darah langsung mengalir dengan deras menuju area ventral tegmental pada otak.
Namun pada saat yang sama , bagian otak yang meningkatkan rasa rindu juga ikut 'menyala'.
Itulah sebab kenapa kadang kita pengen tau keadaan mantan , dan sedih saat ke tempat yang pernah kita datangi saat bersama dia.
Saat sisi hati kita menolak kenangan tersebut , tubuh akan mengalirkan darah lebi banyak ke daerah korteks somatosensori sekunder dan insula posterior dorsal - bagian yang menghasilkan rasa sakit fisik. Itulah sebab kenapa kita jadi letih.
2. PERUT
Rasa stres membuat sistem saraf memberikan sinyal yang membuat sistem pencernaan berjalan lebi lambat. Jadi meski lapar dan sakit , nafsu makan malah menurun.
3. HORMON
Saat dia mengucapkan kata putus , kelenjar adrenal kita mulai menghasilkan hormon kortisol yang berkaitan dengan stres , dan adrenalin pun mulai bereaksi dalam tubuh kita.
Kehadiran hormon ini bisa berlangsung sekejap atau lama , tergantung seberapa buruk perpisahan itu mempengaruhi kita.
Hormon ini juga akan membuat aliran darah mengalir lebih cepat , sehingga tubuh menjadi tegang.
4. SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Saat sedih , sistem kekebalan tubuh akan menurun. Akibatnya , bila ada virus atau kuman yang menyerang , tubuh akan mudah dikuasai dan menjadi demam.
5. KULIT
Patah hati biasa selalu disertai munculnya jerawat. Penyebabnya , hormon kortisol meningkat sehingga memicu penumpukan minyak di bawah kulit wajah.
6. RAMBUT
Jika emosi benar - benar 'jatuh' , beberapa folikel di kulit kepala bisa memasuki fase yang disebut telogen effluvium. Ini adalah fase istirahat yang membuat rambut berhenti tumbuh dan akhirnya rontok.
Saat perasaan mulai membaik , rambut yang baru akan kembali tumbuh.
Sumber : Majalah CLEO Indonesia edisi November 2012