PDA

View Full Version : Mau Jadi Pilot, Cium Dulu Ketiaknya Bau atau Tidak



milnalev
16-11-2012, 06:58 AM
Liputan6.com, Beijing: Seseorang akan berpikir pilot Anda harus tinggi, berpenampilan menarik dan fasih berbahasa Inggris jika ingin menjadi seorang pilot. Tapi ada satu aturan lagi yang diterapkan maskapai penerbangan di Cina, pilot harus bebas bau badan.

Hainan Airlines memperkenalkan persyaratan zero body odour dalam wawancara rekrutmen pelamar. Demi mengecek bau badan, staf perusahaan rela mengendus ketiak pelamar yang tidak mengenakan baju. Jika badan berbau, maka calon itu gagal mengikuti proses rekrutmen.

Perusahaan percaya, calon yang badannya bau mengindikasikan ketidakmampuannya mengatasi tekanan, yang tidak diinginkan dari seorang pilot. Namun aturan maskapai tersebut memicu kontroversi.

Seorang pelamar mengatakan kepada AsiaOne kalau ia kecewa. Gara-gara bau badan ia gagal ikut seleksi, Rabu (14/11/2012).

"Saya melewati segalanya, tapi aku ditakdirkan oleh ketiak saya, yang selalu agak berbau," katanya.

Pejabat perusahaan mengklaim, staf maskapai berinteraksi dengan masyarakat dan penumpang yang tidak ingin bersama seseorang yang berbau badan selama perjalanan mereka.

"Jika mereka bisa tetap tenang dalam tes ini, mereka tidak akan berkeringan di kokpit," ujarnya.

Menurut AOL News, China baru-baru ini merekrut ribuan personel penerbangan dan industri penerbangan secara drastis meningkatkan standar pelatihan. Namun apakah persyaratan kebersihan menjadi langkah yang baik?(MEL)

Lihat website di health.liputan6.com/read/453844/mau-jadi-pilot-cium-dulu-ketiaknya-bau-atau-tidak

ndugu
16-11-2012, 08:48 AM
Tough life to be a recruiter there :cengir:

Yuki
16-11-2012, 10:02 AM
ini pasti maskapai penerbangannya kongkalikong ama produsen deodoran

GiKu
16-11-2012, 10:21 AM
perusahaan transportasi darat (angkot, taksi, bus, ojek) di indonesia khususnya jabotabek perlu meniru langkah ini
::oops::

cha_n
16-11-2012, 10:29 AM
bisa2ga ada kendaraan umum yang beroperasi karena ga ada sopir yang lolos seleksi wkwkwk

BundaNa
16-11-2012, 11:35 AM
bujuk, bau badan itu kan bawaan hormon...keringat bejibun belum tentu BB menganggu kalo hormonnya bagus::doh::

milnalev
16-11-2012, 06:18 PM
Saya pernah diajak ke hotel oleh teman yang kerja di situ dan saya baca tulisan peraturan bagi karyawan salah satunya adalah bau badan dan bau mulut harus dihilangkan, padahal masih belum hotel berbintang. Tapi peraturan di atas itu terlalu kejam dan mengada2. Kalo cuma masalah BB khan bisa diatasi dengan obat dsb.

Tapi sebetulnya Indonesian is nice smell daripada BB bangsa2 asing. Ini menurut pengakuan orang Indonesia yang sudah sering ke luar negeri.

aroma bangsa-bangsa

Disclaimer : postingan di bawah ini tidak bermaksud menjelek jelekan suku dan ras tertentu tapi hanya sekedar sedikit membagi cerita tentang bau.


Walaupun pesek, hidung saya lumayan sensitif terhadap bau bau-an terutama yang dikeluarkan oleh tubuh. Bukan... bukan bicara tentang kentut. Bagi saya bau kentut adalah aroma yang universal, tanpa membedakan suku, ras dan agama pada umumnya bau-nya sama saja :-P. Namun ada be-bau-an khas lain yang dikeluarkan oleh tubuh, yang sering tanpa melihat saya tahu dari mana si pemilik bau berasal.


Bau Arab
Hmmm.. orang Arab yang saya endus di Bangkok (para tamu hotel, turis dan pasien di Bamrungrad) bau parfum. Benar lho, dari jauh sudah terbawa angin bau wangi parfum yang berlebihan. Dan tidak lama kemudian biasanya lewat rombongan Arab lengkap dengan abaya hitam hitam-nya.



Bau Bule
Waktu kecil dulu, saya sekolah di SD Khatolik. Salah satu Bruder-nya (let's say Bruder X), orang Londo (Belanda maksutnya :P) dan seminggu sekali mengajar suling dan biola. Bruder X yang memakai sepeda sebagai alat transportasi selalu berkeringat setiap kali mengajar. Saya sebagai murid yang baik dan selalu (terpaksa) duduk di barisan paling depan, terpaksa mencium aroma bau badan Bruder yang hmmm... sulit digambarkan tapi mungkin ini yang disebut bau bule. Campuran antara bau keringat, sedikit asam keju ditambah wine/alkohol basi. Kebayang nggak?


Selanjutnya, saya sering meng-endus bau yang sama setiap berada disekitar orang bule. Terutama para bule yang mungkin membawa kebiasaan jarang mandinya ke negara iklim tropis. Lucunya saya sama sekali nggak mengendus bau bule pada suami saya. Mungkin karena suami saya sering mandi atau mungkin hidung saya tertutup oleh cintaaaa... :-P


Bau Cina
Tadinya saya nggak pernah tahu bau Cina, sampai akhirnya kita tinggal di Cina. Orang Cina yang tinggal dimainland sana mempunyai dua macam bau. Pertama, bau aroma mulut yang bisa tercium dalam radius 3 meter saat bercakap cakap. Bau-nya merupakan gabungan dari bawang putih dan kol busuk yang berasal dari perut. Menjadi lebih parah lagi apabila malam sebelumnya mereka banyak minum alkohol. Duh, saya sempat bertanya tanya apa orang Cina nggak suka ciuman dengan pasangannya ck..ckck...

Oh ya, kedua bau yang berasal dari badan. Ini biasanya terjadi saat musim dingin. Saya mengerti, tidak semua orang mempunyai fasilitas air hangat dirumahnya. Sehingga mereka jarang mandi saat musim dingin. Hanya huaaa... baunya saya tidak tahan.

Untuk menghindari bau, sewaktu tinggal di Cina kita sangat anti naik taksi. Saya lebih memilih jalan kaki dalam hujan dan salju serta kedinginan daripada naik taksi bau.


Bau India
Katanya orang India bau kelek. Saya kurang percaya, sampai akhirnya kita pindah ke Bangkok. Di Bangkok banyak orang India, baik turist maupun para imigrannya. Dan memang, kebanyakan dari mereka bau kelek.

Efek dari makanan India yang kaya akan rempah rempah merupakan penyebab bau kelek. Hmmm.. kok bisa ya. Untung aja manusia keleknya cuman dua, coba kalau empat. Kebayang nggak gimana baunya? (garink.com)

Bytheway, walaupun nggak sering tapi saya suka makanan India. Untung di saya efeknya hanya perut kembung dan bau universal (baca: buang angin) sesudahnya, bukan bau kelek.


Bau Papua
Nah, bau yang satu ini benar benar nggak bisa digambarkan. Yang pasti bau-nya tajam menyengat bisa di-endus dari radius 10 meter bahkan lebih saat terbawa angin. Bau badan ini terutama dimiliki para penduduk asli-nya yang masih tertinggal di pedalaman. Saya nggak ngerti, ini berasal dari makanan yang mereka makan atau karena jarang mandi.

Sempat apes sewaktu saya tinggal di Timika, Papua. Iya, saya memang anti angkutan umum bau. Suatu saat saya kesiangan. Teman baik hati yang biasanya memberi saya tumpangan ke kantor sudah lebih dulu berangkat. Mau berjalan kaki, saya sudah sangat terlambat. Akhirnya saya menyetop angkot pertama yang lewat.

"Amann.....yay!!!", pikir saya sambil bernafas lega. Angkotnya kosong dan saya terbebas dari bebauan Papua yang akan membuat perut kosong saya mual.

Namun apes nggak dapat ditolak, di tikungan berikutnya angkot saya distop serombongan penduduk asli lengkap dengan anak anak-nya yang sedang ingusan :-( . Huaaaa!!!

***********************


Ternyata benar ya peribahasa yang kita pelajari jaman SD dulu "Lain padang lain belalang, lain bangsa lain pula bau-nya" :-P.


Oh ya, efek positif dari sering berada di sekitar sumber bau membuat saya menguasai tehnik menahan napas panjang dan bernapas (dalam lumpur) dengan mulut. Nggak mungkin khan saya menutup hidung terus terusan. Bisa tersinggung nanti si biang bau hehehehe.

Oh ya lagi, di bawah ini adalah gambar yang berhubungan dengan bau-bau-an yaitu aroma universal. Nggak jelas siapa si sumber penyebar aroma (yang jelas bukan si pemotret), tapi terlihat disini Leonz telah mendalami tehnik bernapas dengan mulut (perhatikan, mulut Leonz terbuka) sedangkan Leah masih memakai cara lama yang kurang sopan yaitu menutup hidung.



Lihat website di sawasdwi.blogspot.com/2008/08/aroma-bangsa-bangsa.html

BundaNa
16-11-2012, 10:03 PM
Bau badan kan tergantung makanan dan minuman yg dikosumsi

milnalev
16-11-2012, 11:23 PM
Bisa juga karena pembawaan atau genetika/turunan.

Neptunus
18-11-2012, 07:37 AM
gw juga trmasuk yg sensitif dgn bau. iya bener kata bundana, tergantung bgt ama konsumsi makanan dan minuman. Yg gw ga suka itu bau badannya org yg pke suplemen fitness. Sumpah bau keringetnya so disturbing. Bau amoniak ::grrr::