PDA

View Full Version : indonesia : negeri kaya



BePe
29-03-2011, 04:01 PM
KOMPAS.com — Penahanan ribuan ton ikan impor beku dan segar yang masuk ke Indonesia membuat kita tersentak. Tercengang bukan saja karena banyaknya volume ikan impor tersebut, melainkan juga karena jenis-jenis ikan itu sesungguhnya banyak dihasilkan di dalam negeri.

Belum lama ini, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan memusnahkan 525 lele yang berpenyakit di Entikong, Kalimantan Barat.

Sebanyak 200 kontainer berisi 5.300 ton ikan beku ditahan di Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Mas di Semarang, dan di Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Ikan beku itu ditahan karena tidak memiliki izin impor.

Mayoritas berupa ikan kembung, layang, teri, tongkol kecil, sampai ikan asin. Di kalangan masyarakat, ikan kembung, teri, tongkol, dan ikan asin banyak dikonsumsi karena harganya relatif terjangkau. Namun, secara prestise, ikan-ikan laut tersebut kalah ”kelas” dibandingkan ikan kakap, tuna, dan kerapu yang banyak diekspor. Tak dimungkiri, membanjirnya ikan ”kualitas dua” (KW2) ke dalam negeri karena harganya lebih murah.

Sebagai ilustrasi, harga ikan kembung impor dari China berkisar Rp 5.000 per kilogram, sedangkan ikan kembung lokal Rp 20.000 per kilogram. Harga lele dari Malaysia Rp 8.000-Rp 15.000 per kilogram, sedangkan harga lele di Kalimantan Barat Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.

Di sinilah ironisnya negeri kita. Perairan Indonesia dengan beragam jenis ikan belum mampu dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mutu baik dan harga terjangkau. Akankah kita membiarkan ikan impor berpenyakit itu masuk dan dikonsumsi oleh masyarakat kita?

Indonesia dikenal ketat menyeleksi ikan-ikan yang akan diekspor. Patuh mengikuti standar mutu dan keamanan produk perikanan yang disyaratkan oleh negara-negara importir. Tidak hanya kesehatan ikan, tetapi juga lingkungan dan asal ikan. Saatnya menerapkan parameter yang sama untuk mutu dan keamanan produk perikanan dalam dan luar negeri.

Juga ada pekerjaan besar dan mendesak bagi pemerintah untuk mendorong efisiensi usaha perikanan dengan menekan biaya produksi, baik di sektor perikanan tangkap maupun budidaya. Daya saing hanya bisa dicapai dengan menekan biaya produksi. Tanpa itu semua, ketergantungan impor ikan sulit diatasi. Jangan lagi pasar kita menjadi ”tong sampah” atas ikan impor yang tidak bermutu! (BM Lukita Grahadyarini)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/29/07173793/Stop.Impor.Ikan.KW2

saking kayanya negeri kita, ikan beras, gula kita masih impor, bahkan yang paling tragis dengan pulau 17 ribuan kita masih impor garam gan
menurut ane, jika pemerintah menganut kebijakan pro-poor dan pro-job, sektor pertanianlah yang harus dibangun secara serius, karena sebagian besar orang indonesia menggantungkan hidup dari sektor ini.

menurut agan agan gimana neh
kupi dulu gan:minum:

keremus
29-03-2011, 04:51 PM
Betul itu. Indonesia itu kaya raya. Sayangnya salah urus. Rakyat Indonesia
itu ibarat ayam mati di lumbung padi. Kekayaan alam yang bagus2 diekspor,
kalo gak digarong. Yang jelek2 untuk konsumsi dalam negeri.

Contohnya batu bara dan gas. Batu bara kualitas tinggi untuk di luar, gas
bumi juga kebanyakan diekspor padahal kebutuhan domestik belum tercukupi.


Belum yang sudah menjadi pengetahuan umum : perusahaan asing semacam
Freeport, Newmont, dan sebangsanya.

Soal wacana PLTN. Tempo hari ada tulisan menarik di koran, saya lupa penulisnya
mengenai PLTN ini. Ia menyebut pihak asing sangat senang jika Indonesia
mendirikan PLTN karena berarti sumber-sumber energi alam dari perut negeri
ini bisa diekspor dan dengan pendirian PLTN negeri ini dapat bantuan dari luar.


Atau yang nampak remeh-temeh. Tahukah, bahwa teh kualitas terbaik dari
negeri ini untuk konsumsi ekspor, tidak untuk dalam negeri?

AsLan
29-03-2011, 10:56 PM
Intinya satu, kekayaan SDA itu harus diimbangi dengan kekayaan SDM.
Negri yg alamnya kaya, tapi pemimpinnya korup, rakyatnya bodoh, maka kekayaan alamnya akan mengalir keluar begitu saja.

ndableg
30-03-2011, 02:09 AM
Ah masa sih bodoh.. kalo bodoh, yg pinter ngajarin yg bodoh dong.. apa kopiers ini bodoh2 semua?

AsLan
30-03-2011, 02:16 AM
Kopiers yg pinter2 pada kerja diluar negri :D
tinggal yg bodo2 aja yg masi nyangkut di indo...

Sauron
30-03-2011, 02:29 AM
TKW kali pakkkk.....

*ngakak.com*

Rumput Knight
30-03-2011, 11:00 AM
Kopiers yg pinter2 pada kerja diluar negri :D
tinggal yg bodo2 aja yg masi nyangkut di indo...

Wah, jangan gitu dong om. Gw masih di indo tapi ga bodo2 amat kok. =))

gembel
30-03-2011, 02:22 PM
Kopiers yg pinter2 pada kerja diluar negri :D
tinggal yg bodo2 aja yg masi nyangkut di indo...

termasuk kita donk mbah :mrgreen:

AsLan
30-03-2011, 05:24 PM
termasuk kita donk mbah :mrgreen:

iya wkwkwkw... :D

Orang indonesia yg ditarik keluar negri emang pinter2, lihat tuh Sri Mulyani, ndableg, ndugu, mulan dll...
Kalo gak salah, banyak negara yg diam2 memburu anak2 berprestasi dari indonesia untuk ditarik ke negara mereka.

ndableg
31-03-2011, 12:57 AM
ah pinter sih nggak juga. Buktinya gw di indo kagak bisa lulus2 kuliah, malah di luar lulusnya.
Kalo gw liat sih problemnya orang2 pinter di indonesia ndak rela yg bodoh ikut2an jadi pinter. Soalnya nanti ga bisa diboongin lagih..

Makanya aslan pura2 bodo tuh...

AsLan
31-03-2011, 10:00 AM
Yang gw pikir sih, meskipun banyak orang indonesia yg kerja diluar negri tapi asal rutin memasukkan devisa ke indonesia rasanya cukup fair lah.
Itu TKI kita meskipun kebanyakan hanya buruh tapi tiap tahun memasukkan dana yg besar sekali dan bisa menopang banyak orang di dalam negri.

Karena negara kita memang banyak penduduknya, bolehlah kita ekspor manusia.

Apalagi negara2 maju banyak yg penduduknya makin turun.

Rumput Knight
31-03-2011, 03:03 PM
Yang gw pikir sih, meskipun banyak orang indonesia yg kerja diluar negri tapi asal rutin memasukkan devisa ke indonesia rasanya cukup fair lah.
Itu TKI kita meskipun kebanyakan hanya buruh tapi tiap tahun memasukkan dana yg besar sekali dan bisa menopang banyak orang di dalam negri.

Karena negara kita memang banyak penduduknya, bolehlah kita ekspor manusia.

Apalagi negara2 maju banyak yg penduduknya makin turun.

Iy sih om. Indonesia ekspor tenaga kerja ga apa2. Tapi kalo daya tawar pemerintah buat diplomasi demi melindungi warganya yang bekerja jelek, ntar ada penyiksaan terus. Lalu masalah yang ilegal penertibannya belum jelas. Pemerintah indonesia ini kagak tegas dan ga peka masalah negara. Yang di besar-besarin cuma isu politik agar keliatan bagus.

AsLan
31-03-2011, 05:10 PM
Sebetulnya rata2 negara penerima TKI itu sudah memperlakukan TKI dengan cukup baik, yang sering bermasalah cuma di Arab Saudi dan Malaysia.
Itu pun sebetulnya angka kasusnya sangat kecil dibanding jumlah total TKI yg ada disana.

Sauron
31-03-2011, 06:10 PM
Yah, sektor pertanian jelas harus dipacu lagi.

Mana nih, katanya swasembada beras, kok malah impor beras mulu...

PERMANDYAN
31-03-2011, 08:32 PM
Yah, sektor pertanian jelas harus dipacu lagi.

Mana nih, katanya swasembada beras, kok malah impor beras mulu...

Bagaimana bisa, banjak lahan jang soedah beralih foensi mendjadi peroemahan maoepoen pertokoan.....

Rumput Knight
31-03-2011, 09:48 PM
Yah, sektor pertanian jelas harus dipacu lagi.

Mana nih, katanya swasembada beras, kok malah impor beras mulu...

Agak susah sih ron. Soalnya anak muda jaman sekarang ga ada yang mau jadi petani. Bahkan lulusan IPB sekalipun. Petani hidupnya susahh. Lagipula program transmigrasi yang menghasilkan petani dan pekebun juga ga sebaik jaman pak harto dulu. :)

Kalo saya sih setuju banget kalo indonesia ga usah ngarep lebih dari modal asing yang masuk. Negeri kita sudah kaya. Ga masalah kalo mau membangun dari fundamental yaitu perdesaan. Menurut saya juga, kekayaan yang berupa kebutuhan primer kayak beras, gula, sembako musti swasembada.

Kalo pun terjadi krisis moneter lagi, mungkin lebih kuat. Kalo krisis kan bisnis mobil, motor, dan barang mewah boleh ga ada pembeli, tapi kalo beras, semua butuh makan.:)>-

AsLan
01-04-2011, 12:20 AM
Soalnya rata2 pemerintah punya target untuk menekan harga Sembako, jadi petani dan nelayan harus ditekan supaya rakyat tidak berontak kepada pemerintah.

ndableg
01-04-2011, 02:53 AM
impor beras ato impor sembako itu biasanya karena "mereka" kebanyakan duit, jadi usaha ngimpor sambil sedikit2 duit ditilepin.. Mangkanya asal ngimpor aja...

AsLan
01-04-2011, 09:44 AM
Impor beras itu memang karena Indoensia kekurangan beras, memang ada tahun2 dimana Indoneisa memiliki produksi beras yg cukup tapi ada tahun2 yg tidak cukup.

Rumput Knight
01-04-2011, 02:53 PM
SBY: RI Bakal Disuntik Dana US$ 300 Miliar

http://images.detik.com/content/2011/04/01/4/SBY-2-Dalam.jpg

Jakarta - Indonesia bakal mendapatkan suntikan dana US$ 300 miliar dalam 4 tahun ke depan dari BUMN, pihak swasta, dan dari investor asing. Dana ini untuk membantu program percepatan dan perluasan ekonomi khususnya lewat pembangunan.

Hal ini disampaikan oleh Presiden SBY saat membuka Rapimnas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (1/4/2011).

"Dana US$ 300 miliar dalam 4 tahun siap disuntikkan untuk percepatan dan perluasan ekonomi. Dana tersebut sebesar US$ 100 miliar dari BUMN, lalu US$ 85 miliar dari swasta yang mudah-mudahan menjadi US$ 100 miliar. Kemudian dari negara sahabat US$ 100 miliar," tutur SBY.

Selain dari tiga sumber tersebut, pemerintah juga akan menggelontorkan anggaran belanja dalam empat tahun sebesar Rp 100 triliun untuk kebutuhan infrastruktur.

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menuturkan soal peluang pengusaha untuk menggarap sektor pangan dan energi di Indonesia karena pasarnya sangat besar, yaitu 240 juta penduduk.

"Dengan penduduk 250 juta dan daya beli yang meningkat, maka kebutuhan pangan, energi, dan air sangat besar. Food business menjadi peluang yang jangan disia-siakan. Semua pemimpin dunia risau akan krisis pangan dan energi. Harga pangan meningkat, dan mari kita bangun agriculture," kata SBY.

SBY mengakui saat ini produksi dan produktivitas pangan serta energi di Indonesia belum mencukupi jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Sumber : detik.com

Wah, itu 300 miluar berupa utang atau apa nih ?

Agitho_Ryuki
01-04-2011, 03:02 PM
Impor beras itu memang karena Indoensia kekurangan beras, memang ada tahun2 dimana Indoneisa memiliki produksi beras yg cukup tapi ada tahun2 yg tidak cukup.

Kenapa demikian?? Soalnya orang Indonesia doyannya cuma beras, yang lain cuma dianggap cemilan..
termasuk aku.. ::elaugh::

AsLan
01-04-2011, 07:02 PM
Tapi omongan SBY tentang kekuatiran pangan itu benar.

Beberapa ahli memprediksi tahun2 mendatang dunia akan mengalami kenaikan harga pangan yg sangat tinggi, saat itu negara2 subur akan mendapat keuntungan (atau tekanan dari negara kuat).

el sol
01-04-2011, 09:54 PM
menurut saya Indonesia lebih cocok jadi negara maritim ketimbang agraris.
sampe sekarang perhatian ke sektor kelautan dan perikanan masih kurang. sering kali baca berita bukan kesuksesan di bidang kelautan/perikanan, yang ada malah kecuriaaaan terus.

Sauron
01-04-2011, 10:33 PM
menurut saya Indonesia lebih cocok jadi negara maritim ketimbang agraris.
sampe sekarang perhatian ke sektor kelautan dan perikanan masih kurang. sering kali baca berita bukan kesuksesan di bidang kelautan/perikanan, yang ada malah kecuriaaaan terus.

Maritim ---) ikan-ikan makin dikit, terus terumbu karang habitatnya udah rusak.

Agraris ---) selagi bibit, air, pupuk, lahan mencukupi, sampe ratusan taon juga gak bakal abis-abis. Orang tetap bisa makan tanpa melaut dulu.

Rumput Knight
01-04-2011, 10:37 PM
menurut saya Indonesia lebih cocok jadi negara maritim ketimbang agraris.
sampe sekarang perhatian ke sektor kelautan dan perikanan masih kurang. sering kali baca berita bukan kesuksesan di bidang kelautan/perikanan, yang ada malah kecuriaaaan terus.

Angkatan laut perlatannya terlalu sedikit buat mengamankan seluruh wilayah kali sol


Tapi omongan SBY tentang kekuatiran pangan itu benar.

Beberapa ahli memprediksi tahun2 mendatang dunia akan mengalami kenaikan harga pangan yg sangat tinggi, saat itu negara2 subur akan mendapat keuntungan (atau tekanan dari negara kuat).

Kenapa bisa ada kekuatiran pangan ya om aslan ? Apa karena sekarang musim sering berubah jadinya banyak gagal panen dan tumbuh hama baru. Tapi apapun itu, kalo presiden menyadarinya mestinya dia memberikan support yang besar terhadap perekonomian petani. Kalaupun beras murah, subsidi pupuk jangan dicabut. Atau menfasilitasi penjualan beras oleh petani kayak di surabaya biar ga dibeli tengkulak. Jangan PNS aja yang gajinya dinaekin.

ndableg
02-04-2011, 01:13 AM
"Dana US$ 300 miliar dalam 4 tahun siap disuntikkan untuk percepatan dan perluasan ekonomi. Dana tersebut sebesar US$ 100 miliar dari BUMN, lalu US$ 85 miliar dari swasta yang mudah-mudahan menjadi US$ 100 miliar. Kemudian dari negara sahabat US$ 100 miliar," tutur SBY.

Waduh.. utang semua ituh... Sahabat kok ngutangin yah? Kasih aja kek..

BePe
04-04-2011, 05:20 PM
Kenapa bisa ada kekuatiran pangan ya om aslan ? Apa karena sekarang musim sering berubah jadinya banyak gagal panen dan tumbuh hama baru.
perubahan iklim keknya memang masih jadi utama gan, tapi program penggalakan biofuel juga mungkin jadi penyebab karena banyak bahan makanan yang digunakan sebagai "makanan mesin" secara harga komoditas sumber energi sudah meroket duluan

ndugu
04-04-2011, 07:27 PM
iya wkwkwkw... :D

Orang indonesia yg ditarik keluar negri emang pinter2, lihat tuh Sri Mulyani, ndableg, ndugu, mulan dll...
Kalo gak salah, banyak negara yg diam2 memburu anak2 berprestasi dari indonesia untuk ditarik ke negara mereka.
Apaan.... Kok pake bawa2 nama saya ::elaugh:: indo negara segede itu ga kekurangan orang pinter lah, banyak yang bisa di gali kok

Kembali ke topik, saya juga heran yah kenapa indo sering bisa kekurangan (ato kemahalan) bahan pangan? Iklim tropis gini bukannya sangat mendukung yah? Dan ironis banget negara kepulauan seperti indo masi pake impor ikan?

Kalo bener banyak generasi muda lagi yang ngga mau menjadi petani/peternak/nelayan lagi, apa tidak bisa diakali dengan alat bantu seperti mesin untuk membantu pekerjaan itu? Brarti perlu ada investasi untuk ngedevelop mesin yang sesuai?

Rumput Knight
04-04-2011, 11:20 PM
Apaan.... Kok pake bawa2 nama saya ::elaugh:: indo negara segede itu ga kekurangan orang pinter lah, banyak yang bisa di gali kok

Kembali ke topik, saya juga heran yah kenapa indo sering bisa kekurangan (ato kemahalan) bahan pangan? Iklim tropis gini bukannya sangat mendukung yah? Dan ironis banget negara kepulauan seperti indo masi pake impor ikan?

Kalo bener banyak generasi muda lagi yang ngga mau menjadi petani/peternak/nelayan lagi, apa tidak bisa diakali dengan alat bantu seperti mesin untuk membantu pekerjaan itu? Brarti perlu ada investasi untuk ngedevelop mesin yang sesuai?

Jadi petani sekarang merugi mas. Pupuk mahal sedangkan beras murah gara-gara sering impor. Kalo peternak masih untung, baik ayam, sapi sama kambing. Anak muda jaman sekarang sudah ga mau ke daerah, pengaruh hedonisme kali ya. Padahal kerja di kota kadang juga ga untung2 amat.

ndableg
05-04-2011, 01:16 AM
Brarti perlu ada investasi untuk ngedevelop mesin yang sesuai?

Yup.. terutama negara. Utk memancing yg lainnya ikut invest di lahan tsb. Dulu ada istilahnya repelita dan pelita (pembangunan lima taun) yg tujuannya jelas. Sekarang mana?

ndugu
05-04-2011, 01:40 AM
apakah pemerintah harus melakukan sebentuk kampanye untuk mempromosikan pertanian sebagai sesuatu yang trendy? dan apakah pemerintah perlu mensubsidi bahan2 pupuk dll itu?

di kotaku, belakangan ini, jadi petani itu seperti sesuatu yang hip dan cool loh :cengir: pake bertani di atap segala..

saya sempat nonton dokumentari NHK, stasiun tv jepang, di mana petani2 di jepang yang tidak mampu lagi mengolah tanah mereka, daripada dianggurkan, akhirnya dipetak2in kecil2, dan disewain ke warga laen untuk bercocok tanam sebagai hobi, dan dikonsumsi maupun dijual, apalagi dengan banyaknya trend makanan bahan organik. (di daerah tempat tinggalku juga ada mirip2 gini), dan pemilik tanah alias petani beneren, menjadi landlord sekaligus menjadi konsultan/advisor pertanian buat penyewa2 tanahnya. cuman sepertinya di kasus indo, justru kebalik ya? :cengir:

Rumput Knight
05-04-2011, 09:00 AM
apakah pemerintah harus melakukan sebentuk kampanye untuk mempromosikan pertanian sebagai sesuatu yang trendy? dan apakah pemerintah perlu mensubsidi bahan2 pupuk dll itu?

di kotaku, belakangan ini, jadi petani itu seperti sesuatu yang hip dan cool loh :cengir: pake bertani di atap segala..

saya sempat nonton dokumentari NHK, stasiun tv jepang, di mana petani2 di jepang yang tidak mampu lagi mengolah tanah mereka, daripada dianggurkan, akhirnya dipetak2in kecil2, dan disewain ke warga laen untuk bercocok tanam sebagai hobi, dan dikonsumsi maupun dijual, apalagi dengan banyaknya trend makanan bahan organik. (di daerah tempat tinggalku juga ada mirip2 gini), dan pemilik tanah alias petani beneren, menjadi landlord sekaligus menjadi konsultan/advisor pertanian buat penyewa2 tanahnya. cuman sepertinya di kasus indo, justru kebalik ya? :cengir:

Kalo petani tanaman untuk hobi biasanya sih orang kaya bro. Tapi kalo disini kan untuk nyari nafkah. Nanemnya beras lagi. Yang ga mungkin banyak dapetnya kalo ga nanem di tanah luas.:)

Mendingan kayak yang dibilang bro sendiri, nanem diatap sekalian go green. Nanem ganja enak kali ya. =))

pasingsingan
05-04-2011, 05:01 PM
betol
Indonesia mang negeri kaya raya, trutama SDAnya
tapi dah lama salah urus atau miskelola
nampaknya gak mempan lagi dng reformasi
maonya revolusi kale yak #-o

ndableg
06-04-2011, 12:10 AM
Kalo petani tanaman untuk hobi biasanya sih orang kaya bro. Tapi kalo disini kan untuk nyari nafkah. Nanemnya beras lagi. Yang ga mungkin banyak dapetnya kalo ga nanem di tanah luas.:)

Mendingan kayak yang dibilang bro sendiri, nanem diatap sekalian go green. Nanem ganja enak kali ya. =))

Betul mbak yu.. musti dibedakan antara bertani dgn berkebun.
Bertani itu lebih condong ke produksi masa. Ga mgk nanem beras cuman 1000 m2. Percuma keknya.

ndugu
10-04-2011, 09:13 AM
oh, tapi kalo nanem sendiri kan bisa dikonsumsi sendiri :cengir:
memang sih, bertani beda dengan berkebon

cuman kesanku, bertani lebih ke kaya nanem padi.. berkebon lebih kaya nanem bunga/buah :cengir: *salah ga sih?* ::elaugh::

ricky
12-04-2011, 10:27 AM
pertanian bukannya kata umumnya, baru terbagi atas perkebinan, perikanan, peternakan...

ndableg
13-04-2011, 12:50 AM
Hmm. keknya setara deh.. pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

ricky
13-04-2011, 09:13 AM
itu klasifikasi BPS bos:D

danalingga
13-04-2011, 10:05 AM
Kalo berdasarkan pengamatan saya langsung, petani itu bisa kaya kok asal pinter memaintain dan menjual. Dah terbukti kok dalam menggunakan lahan yang sama, ada yang berhasil menjadi kaya, ada yang berhasil menjadi makin miskin. Jadi tergantung orangnya sih kalo aku bilang (plus pengetahuannya).