PDA

View Full Version : Jangan Mau Jadi Pengusaha atau Wirausaha



fullmoonflower
25-03-2011, 01:08 PM
Cocok jadi pengusaha atau employee? Mungkin tulisan ini bisa membantu anda untuk menentukan pilihan.. :)


Judul yang tendensius setelah sekian lama tidak aktif menulis? Bisa jadi, tapi yang jelas saya sedang berusaha untuk meyakinkan banyak orang diluar sana bahwa pilihan untuk pindah dari kuadran kiri ke kuadran kanan (meminjam istilah Robert Kiyosaki) sebetulnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Memang kalau mau obyektif, menjadi pengusaha ataupun memutuskan untuk mulai berwirausaha dapat dilakukan semua orang dengan mudah, tapi yang ingin saya tekankan adalah… menjadi pengusaha yang berhasil itu tidaklah semudah yang dibayangkan.

Dalam dua tahun terakhir sudah tidak terhitung berapa banyak saya menemui orang-orang yang setelah bertahun-tahun menjadi profesional, mendapatkan gaji tetap setiap bulan, bonus di akhir tahun, THR dan berbagai benefit lain yang diberikan oleh perusahaan, tiba-tiba memutuskan berhenti bekerja didasari kebulatan tekad bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk merintis usaha sendiri.

Tidak bisa disalahkan juga, karena diluar sana banyak sekali buku-buku, artikel, maupun berbagai seminar atau pelatihan yang membakar (baca: memprovokasi) semangat berwirausaha setiap orang, khususnya bagi orang-orang yang setiap harinya masih berkutat di kuadran kiri.

Tapi yang mengganggu pemikiran saya adalah melihat betapa tingginya persentase orang-orang yang memutuskan melepas comfort zone untuk kemudian menjadi pengusaha ataupun mulai berwirausaha ternyata menemui kegagalan dan kemudian memutuskan untuk kembali menjadi profesional, kembali menjadi employee, dan kembali berkutat di kuadran kiri — hanya dalam waktu setahun atau dua tahun setelah mengambil pilihan untuk menjadi pengusaha.

Kalau kembali ke pernyataan saya sebelumnya diatas, saya sepakat 100% kalau keputusan untuk menjadi pengusaha atau memulai berwirausaha itu relatif mudah untuk diambil, tapi yang paling sulit sebenarnya adalah berusaha untuk jujur kepada diri sendiri, “Apakah saya memiliki karakter atau kepribadian yang mendukung untuk menjadi pengusaha yang berhasil?”

Saya berpendapat hal inilah yang nampaknya agak kurang ditekankan dalam berbagai seminar atau pelatihan wirausaha yang banyak diselenggarakan di berbagai tempat. Tidak ada semacam sesi self-assessment untuk melihat secara lebih mendalam apakah para peserta memang memiliki karakter atau kepribadian yang mendukung untuk menjadi seorang pengusaha yang berhasil.

Nah, sebagai orang yang sebelumnya sudah pernah mengalami hidup di dua sisi kuadran, bahkan pernah pula mengalami pindah dari sisi kiri ke sisi kanan, kembali ke sisi kiri, dan kemudian kembali lagi ke sisi kanan (sampai dengan sekarang), saya ingin berbagi beberapa kepribadian atau karakter yang mutlak perlu dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi pengusaha yang berhasil:

1. Integrity. Saya tempatkan ini di nomor satu karena tanpa integritas akan sangat mustahil menjadi pengusaha yang berhasil. Menjadi pengusaha yang kaya bisa diperoleh tanpa integritas, tapi menjadi pengusaha yang berhasil, yang memberikan manfaat dan membawa kebaikan kepada masyarakat sebagai suri tauladan, mustahil bisa diraih tanpa integritas yang tinggi.

2. Self Awareness. Banyak sekali orang yang terjun ke satu bidang usaha hanya karena tren atau melihat prospek keuntungan yang bisa diraih dalam jangka pendek, tanpa memperhitungkan apakah dirinya memang sungguh-sungguh memiliki passion terhadap bidang usaha tersebut. Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, pengusaha yang inovatif, siap mengarungi derasnya arus persaingan usaha, setiap orang harus mengetahui secara pasti jawaban dari pertanyaan ini, “Apa yang menjadi passion saya?” — dan kemudian berusaha meletakkan passion tersebut sebagai pondasi yang kokoh dalam membangun dan mengembangkan usahanya.

3. Persistent. Menjadi pengusaha tidak boleh cengeng. Orang yang bertekad bulat menjadi pengusaha harus sudah sejak awal mengantisipasi bahwa kegagalan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan untuk menjadi pengusaha yang berhasil. Ibarat seorang petinju, pukulan keras mungkin bisa saja membuatnya jatuh, tapi pukulan sekeras apapun tidak akan bisa menghalanginya untuk selalu bangkit lagi dan melanjutkan kembali pertarungannya.

4. Visionary. Menjadi pengusaha harus berani bermimpi. Tidak hanya sekedar mimpi, tapi harus berani bermimpi besar dalam kaitan dengan usaha yang ditekuninya. Kemana perusahaan ini akan saya bawa tahun depan? 5 tahun kedepan? 10 tahun kedepan?

5. Confidence. Banyak pengusaha yang gagal dan kemudian terpuruk sebetulnya mengalami krisis kepercayaan diri. Ibaratnya kalau sudah tidak memiliki apapun, jangan sesekali kehilangan rasa percaya diri, karena tidak ada orang lain yang bisa mencuri rasa percaya diri tersebut kecuali dirinya sendiri.

6. Risk Taker. Bukan mau menakut-nakuti, tapi ini nyata. Siapkah anda kehilangan semua kenikmatan bekerja sebagai employee dengan segala fasilitas dan gaji tetap yang sudah pasti tiap bulannya, dan kemudian menggantinya dengan segala ketidakpastian dan penderitaan sebagai seorang pengusaha, terutama di tahun-tahun pertama merintis usaha? Rata-rata entrepreneur wannabes yang saya temui ternyata tidak memiliki jantung yang cukup kuat untuk menghadapi satu hal ini.

7. Avid Learner. Membaca buku, majalah, artikel ataupun berdiskusi dan mendengarkan saran orang lain yang lebih berpengalaman, serta berbagai aktifitas lain yang bertujuan menambah ilmu dan mengembangkan diri akan sangat penting dilakukan secara kontinyu oleh setiap orang yang ingin menjadi pengusaha yang berhasil. Bahkan mau mengakui dan selalu belajar dari kesalahan masa lalu pun menjadi faktor penting yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

8. Decisive Leader. Kalau selama ini anda terbiasa dipimpin dan tidak terbiasa memimpin serta tidak tahu bagaimana caranya memimpin, bahkan tidak tahu bagaimana memimpin diri anda sendiri, tolong pikirkan baik-baik keinginan beralih menjadi pengusaha. Semua pengusaha yang berhasil adalah decision maker, sekaligus seorang leader, yang dapat diandalkan.

9. Solid Interpersonal Skill. Kalau berkeinginan menjadi pengusaha dan pangsa pasar yang anda bidik masih tinggal di planet Bumi, maka kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain akan sangat memudahkan dalam berwirausaha. Meskipun ini merupakan sesuatu yang bisa dipelajari, tapi para pengusaha yang berhasil biasanya memiliki kecenderungan sejak awal memiliki interpersonal skill yang baik.

10. Discipline. Menjadi pengusaha artinya anda menjadi boss bagi diri sendiri. Tidak akan ada atasan yang mengawasi kerja anda dari balik jendela ruangannya, tidak akan ada orang lain yang menetapkan target kerja yang harus anda raih, dan tidak akan ada pula yang melotot setiap kali anda datang terlambat ke kantor. Inilah sebabnya kemampuan untuk disiplin pada diri sendiri menjadi sangat penting. Karena kalau anda ibaratnya harus “dicambuki” dulu oleh orang lain sebelum akhirnya mau mulai bekerja, sebaiknya demi kebaikan anda sendiri ya jangan pernah berpikir untuk jadi pengusaha.

Nah, jadi silakan coba untuk jujur kepada diri sendiri. Bila anda tidak bisa memenuhi minimal 8 dari 10 karakter yang telah saya sebutkan diatas, mungkin memang kedepannya anda akan bisa lebih berkembang kalau tetap bekerja sebagai employee, sehingga dengan mantap saya tekankan kepada anda… JANGAN MAU JADI PENGUSAHA ATAUPUN BERWIRAUSAHA!

by. Haryo Utomo Suryosumarto

Agitho_Ryuki
25-03-2011, 02:48 PM
wow...Mohon izin kopi di facebook ya bu... Likes this!!!

AsLan
25-03-2011, 04:37 PM
Betul sekali, tidak semua orang perlu jadi pengusaha.

Saya sangat menyayangkan seminar2 yg banyak mendorong orang untuk menjadi pengusaha, padahal Tuhan tidak menghendaki semua orang jadi pengusaha.
Ada banyak orang yg lebih berbakat jadi guru, jadi dokter, jadi petani, jadi karyawan dll

Lalu hanya karena kebanggaan diri yg semu, banyak orang begitu punya uang lebih langsung loncat jadi pengusaha tanpa melihat karakter dirinya sendiri, banyak juga karena dipanas-panasi oleh motivator di seminar2 atau di buku2.

Jadi pengusaha tidak lebih mulia dari profesi lain, itu hanya satu dari banyak profesi di dunia, satu dari banyak tugas2 yg diinginkan oleh Tuhan bagi masing2 orang.

ndugu
26-03-2011, 07:44 AM
bukannya saya tidak setuju dengan point2 karakter yang dihighlight oleh penulis artikel, tapi kupikir itu juga bukan brarti seseorang tidak perlu mencoba menjadi pengusaha...

memang, kegagalan lebih mungkin terjadi jika tidak mempunyai karakter2 itu.. tapi kupikir tidak ada salahnya seseorang mencoba :cengir: itu selalu bisa menjadi suatu pelajaran hidup.. :mrgreen:

BundaNa
26-03-2011, 10:22 AM
eh tapi bener juga...kalau semua jadi pengusaha, sapa yang jadi PNS? :D

AsLan
26-03-2011, 10:32 AM
Dulu waktu masih muda, saya sangat terpengaruh gencarnya promosi2 untuk menjadi wirausaha, misalnya dari buku2 macam Robert Kiyosaki dll.
Tapi kakak saya sama sekali tidak terpengaruh, dia teguh mau jadi karyawan, dia bilang jiwanya tidak cocok jadi pengusaha.
Dari muda dia sudah tahu siapa dirinya, dan bekerja dengan tenang tanpa terpengaruh pikiran untuk pindah jalur jadi pengusaha, meskipun waktu itu gajinya masih dibawah Rp 1jt.
Sekarang dia sudah jadi Presdir dan hidup bahagia.

Kenali dirimu sebelum mengambil keputusan.

Nharura
26-03-2011, 10:53 AM
sebenarnya jadi pengusaha itu bikin kita mandiri,, dan belajar untuk bertanggung jawab,, berwiraswasta dengan hobby kita,,misalnya menjual tanaman sop, pet shop atau cafe kue2,, menjadi apa yang kita lakukan menjadi lebih menyenangkan.., stress karena kerjaan kantor tak ada dalam kamus wirausaha,, karena usaha yang kita lakukan adalah kegemaran kita,, berarti kalau kita gemar, berarti ada kemungkinan besar,, menjadi hal yang kita sukai dan be fun..:)

tapi menjadi pegawai,, juga bukan hal yang salah,, karena menjadi pegawai,, berarti kita harus lebih peduli dengan lingkungan kita, khususnya apa yang diinginkan visi dan misi kantor, kemudian, bersedia... menuruti apa yang diinginkan oleh organisasi, dan kita mampu harus memaklumi "hal" yang tidak sesuai dengan nurani kita,,karena itu sesuai dengan apa yang diinginkan pimpinan dan organisasi,, menyenangkan? itu perspektif orang2 masing2.

ndugu
26-03-2011, 12:42 PM
kalo saya kebalikannya dengan aslan :cengir: kakakku justru lebih berpikiran menjadi pengusaha, sedangkan saya pribadi dari dulu sama skali ngga ada niat jadi pengusaha karena ga cocok dengan kepribadian. keluargaku sampe heran tiap kali mendengar penjelasan saya, karena saking banyaknya lingkungan kami yang berwirausaha tapi saya yang ajaib.


sebenarnya jadi pengusaha itu bikin kita mandiri,, dan belajar untuk bertanggung jawab,, berwiraswasta dengan hobby kita,,misalnya menjual tanaman sop, pet shop atau cafe kue2,, menjadi apa yang kita lakukan menjadi lebih menyenangkan.., stress karena kerjaan kantor tak ada dalam kamus wirausaha,, karena usaha yang kita lakukan adalah kegemaran kita,, berarti kalau kita gemar, berarti ada kemungkinan besar,, menjadi hal yang kita sukai dan be fun..:)

tapi menjadi pegawai,, juga bukan hal yang salah,, karena menjadi pegawai,, berarti kita harus lebih peduli dengan lingkungan kita, khususnya apa yang diinginkan visi dan misi kantor, kemudian, bersedia... menuruti apa yang diinginkan oleh organisasi, dan kita mampu harus memaklumi "hal" yang tidak sesuai dengan nurani kita,,karena itu sesuai dengan apa yang diinginkan pimpinan dan organisasi,, menyenangkan? itu perspektif orang2 masing2.
menjadi mandiri dan lebih bertanggung jawab iya, tapi menyenangkan ato tanpa stress ato tidak, kupikir itu blom tentu :cengir: menjadi pengusaha harus siap menjadi orang pertama di lokasi, dan orang terakhir meninggalkan lokasi. melakukan hobi dan berbisnis tidak selalu sama - tergantung visi bisnisnya. seseorang yang sekedar 'berwirausaha' sesuai hobi, dengan gaya kerja mirip freelancer, memang lebih fleksible, tapi lebih lambat berkembangnya. sedangkan wirausaha yang bener2 berbisnis dan bertujuan mengembangkan usahanya, bakal terlalu sibuk dengan ngurusin dan mikirin aspek2 laen dalem berwirausaha - finansial, pembukuan, sumber daya manusia, logistik, sales, quality control, berinteraksi dengan pelanggan dll, dan porsi persentase waktu maupun tenaga untuk melakukan bagian yang awal mulanya 'hobi'nya, justru jadi sedikit.

jadi kupikir ini tergantung dengan sekompleks apa visi bisnisnya.

ndableg
26-03-2011, 05:04 PM
Saya sangat menyayangkan seminar2 yg banyak mendorong orang untuk menjadi pengusaha, padahal Tuhan tidak menghendaki semua orang jadi pengusaha.

Hihi.. apa urusannya jadi pengusaha ama kehendak tuhan?

ndableg
26-03-2011, 05:12 PM
Tapi yang mengganggu pemikiran saya adalah melihat betapa tingginya persentase orang-orang yang memutuskan melepas comfort zone untuk kemudian menjadi pengusaha ataupun mulai berwirausaha ternyata menemui kegagalan dan kemudian memutuskan untuk kembali menjadi profesional, kembali menjadi employee, dan kembali berkutat di kuadran kiri — hanya dalam waktu setahun atau dua tahun setelah mengambil pilihan untuk menjadi pengusaha.

Apa salahnya hal ini? Dari karyawan menjadi boss kan namanya step forward. Masalahnya perusahaan failit dan gulung tikar itu wajar aja di setiap negara kapitalis. Daripada jadi tukang stempel di kantor pajak selama 20 taun.. mandeg..

fullmoonflower
26-03-2011, 07:02 PM
Daripada jadi tukang stempel di kantor pajak selama 20 taun.. mandeg..


kenapa kantor pajak dibawa-bawa ye? :mrgreen:

youngblue
26-03-2011, 08:00 PM
kenapa kantor pajak dibawa-bawa ye?
walah si ndableg terkena syindrom gayusphobia , jadi sedikit-sedikit curigaan sama orang pajak padahal di kopiluna banyak di pelototin pegawai dan mantan orang pajak ,...he..he....he.
untung nggak kena gayusphobia stan syndrom ,... wis tak jamin banyak yg di curigain si ndableg di sini ,...he....he...he...he

AsLan
26-03-2011, 08:07 PM
Urusannya dengan Tuhan adalah karena Tuhan menciptakan manusia berbeda2, secara logika tidak mungkin semua orang diarahkan ke jalan yg sama, jadi pengusaha semua.

ndugu
26-03-2011, 11:33 PM
Tapi yang mengganggu pemikiran saya adalah melihat betapa tingginya persentase orang-orang yang memutuskan melepas comfort zone untuk kemudian menjadi pengusaha ataupun mulai berwirausaha ternyata menemui kegagalan dan kemudian memutuskan untuk kembali menjadi profesional, kembali menjadi employee, dan kembali berkutat di kuadran kiri — hanya dalam waktu setahun atau dua tahun setelah mengambil pilihan untuk menjadi pengusaha.
saya juga ada masalah dengan tulisan bagian ini. kupikir ga ada salahnya orang2 memutuskan melepaskan comfort zone untuk mencoba sesuatu yang baru seperti berwirausaha, biarpun gagal. tentu resiko harus dipertimbangkan baik2 sebelum memutuskan itu. tapi kalo pun gagal, itu juga ga masalah. karena buatku semua itu adalah pelajaran hidup. orang yang terlalu terlena dengan comfort zonenya, justru saya rasa lebih berbahaya, karena kok kesannya tidak ada niat untuk mengembangkan dan selalu improve diri.

cha_n
27-03-2011, 08:15 PM
aku setuju ga semua harus jadi pengusaha, lihat kapasitas masing2 aja.

ndableg
27-03-2011, 09:38 PM
ya memang ga semuanya harus jadi dokter.

cha_n
28-03-2011, 09:29 PM
iya, bisa gawat kalo semua orang punya minat dan kerjaan yang sama.

Rumput Knight
30-03-2011, 10:06 AM
Lakukan apa yang disuka sih kalo menurut gw. Kalo senangnya jadi profesional juga gpp. Tapi kalo punya ambisi buat kaya ya mesti ambil resiko berwiraswasta. Makin besar resiko biasanya hasilnya makin bagus kalo dapet.

nodivine
04-04-2011, 12:46 AM
Dulu waktu masih muda, saya sangat terpengaruh gencarnya promosi2 untuk menjadi wirausaha, misalnya dari buku2 macam Robert Kiyosaki dll.
Tapi kakak saya sama sekali tidak terpengaruh, dia teguh mau jadi karyawan, dia bilang jiwanya tidak cocok jadi pengusaha.
Dari muda dia sudah tahu siapa dirinya, dan bekerja dengan tenang tanpa terpengaruh pikiran untuk pindah jalur jadi pengusaha, meskipun waktu itu gajinya masih dibawah Rp 1jt.
Sekarang dia sudah jadi Presdir dan hidup bahagia.

Kenali dirimu sebelum mengambil keputusan.

gw setuju nih...
kenali diri sendiri, jangan terpengaruh ma orang lain atau dengan promosi promosi ga jelas.
dan tentu aja tetap tekun bekerja. :D :D

E = mc˛
04-04-2011, 09:56 AM
buku2 wirausaha gituh kadang emang meracuni. para penulisnya kebanyakan adalah para seminar motivator yg punya usaha dan kerjanya cuma: MLM + ngisi seminar motivasi :P

dan tambah menyesatkannya lagi kalau mereka bilang bahwa wirausaha itu = MLM. doh!

BundaNa
04-04-2011, 10:30 AM
wirausaha gak MLM dunk...MLM cuma bagian dari wirausaha

E = mc˛
04-04-2011, 10:58 PM
^ yup. kamsudnya, yg bikin buku2 keluar kerja itu, banyak yg wirausahanya adalah MLM dan jadi motivator alias ngajak org lain keluar kerja juga biar dia ada temen :D

Rumput Knight
04-04-2011, 11:24 PM
MLM bukan Wirausaha tetapi kerja jualin produk perusahaan orang lain.

E = mc˛
04-04-2011, 11:28 PM
^ biasanya kan definisi wirausaha dr motivator itu = gak kerja jd karyawan (terikat kontrak kerja) sedangkan gaji kecil. mungkin MLM lebih bebas, dan (diiming-imingi) penghasilan lebih besar

fullmoonflower
05-04-2011, 09:12 AM
Semua bisnis pasti mengandung resiko. Untuk menjalaninya juga butuh ketekunan.
Penghasilan yang kita peroleh dari sebuah usaha, biasanya berbanding lurus dengan investasi dan ketekunan kita.

Problemnya, kebanyakan para pegawai berrebut ingin menjadi pengusaha karena melihat sosok bossnya yang pakai mobil mewah, main suruh-suruh, hidupnya santai, lalu mereka membayangkan jika mereka seperti boss mereka itu. Ditambah "bumbu penyedap" kata-kata para motivator. Sedangkan mereka ingin menjadi seperti boss mereka secara instant, tidak melihat bagaimana jatuh bangunnya sang boss sebelum dia menikmati kemewahannya sekarang. Akhirnya banyak yang gagal dan kembali menjadi karyawan.

kala
26-05-2011, 09:23 AM
waktu kecil uda jadi pengusaha
dari mulung botol dagang buah sampe jadi makelar

ada ijazah malah jadi pegawe ... mau usaha tidak/belum ada yang jadi
secara teman banyak yang nyambi jadi pengusaha dan suksess


Problemnya, kebanyakan para pegawai berrebut ingin menjadi pengusaha karena melihat sosok bossnya yang pakai mobil mewah, main suruh-suruh, hidupnya santai, lalu mereka membayangkan jika mereka seperti boss mereka itu.

tidak begitu ....
kroco yang bernafsu kebanyakan malah tukang jilat + tukang sikut

...........

Urzu 7
26-05-2011, 09:26 AM
menurut saya jadi pengusaha ga ada salah kalo niat aja biar jatuh bangun bisa belajar dari pengalaman.. jual vocer electric juga usah juga::elaugh::

E = mc˛
26-05-2011, 09:30 AM
^ curhat. LOL

bagi pulsa dong Om, dah cekak nih :D