PDA

View Full Version : [Tanya] Cara Mengatasi Tantrum (dan anggota keluarga sekitar)



kandalf
21-10-2012, 11:27 AM
https://www.youtube.com/watch?v=KpSfThUv_pc

Ibu-ibu,
Bapak-bapak,
siapa yang punya anak..

mohon berbagi cerita,
bagaimana menghadapi anak saat sedang dalam kondisi 'tantrum'.

Kalau menurut Psikologi Zone:
http://www.psikologizone.com/pengertian-sebab-dan-cara-mengatasi-temper-tantrum/065113939

Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.

Kalau menurut Tabloid Nova:
http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Mengatasi-Tantrum-Pada-Anak


Jangan penuhi keinginan anak
Mencoba menghentikan tantrum anak dengan mengabulkan permintaannya atau mengiming-iminginya sesuatu justru membuatnya belajar memanfaatkan tantrum sebagai cara untuk memanipulasi Anda. Ini bisa terjadi terus-menerus, bahkan sampai dia dewasa.

Tinggalkan
Bila tantrum terjadi di rumah, dudukkan dia di tempat yang aman. Tinggalkan dia setelah mengatakan padanya bahwa dia boleh meninggalkan tempat duduk itu bila sudah tenang. Bila tidak memungkinkan untuk ditinggalkan sendirian, temani dia, tapi jangan memberikan respon apa pun. Cukup dengan berdiam saja dan hindari kontak mata dengannya. Bisa juga menggunakan timer dan katakan padanya untuk tidak meninggalkan tempat duduknya sebelum alarm berbunyi. Katakan pula bahwa alarm akan terasa lebih lama berbunyi bila dia tidak segera menenangkan diri.


Kalau menurut Mommies Daily


Jangan ajak anak berkomunikasi hingga anak selesai dengn usahanya untuk memberontak (hal ini termasuk jangan berteriak untuk menyuruh anak berhenti).


Tapi saat kami melakukan itu,
yang ada kami diomeli oleh
1. Ibu kami;
2. Pembantu kami.

Kalau Pengasuh Anak sih gak ikut memarahi, tapi dia gak tega dan pengen mengangkat putri kami segera.

Ronggolawe
21-10-2012, 11:48 AM
untung gw belum pernah mengalaminya...

ndugu
21-10-2012, 11:49 AM
Tapi saat kami melakukan itu,
yang ada kami diomeli oleh
1. Ibu kami;
2. Pembantu kami.

Kalau Pengasuh Anak sih gak ikut memarahi, tapi dia gak tega dan pengen mengangkat putri kami segera.
kemaren pas saya pulang kampung, ponaanku juga gitu. saya biarin aja dia nangis sampe meraung2. pengasuhnya udah kuatir, saya suruh biarin aja, jangan diladenin. keliatan kok dia cuman mo minta perhatian ato sekedar ngambek keinginan ga dituruti :cengir: biar cape sendiri. setelah tenang baru diajak ngomong. kalo dibiasain dikit2 angkat ato langsung ngasi perhatian, ya jadi kebiasaan. anak kan blajar dari lingkungan. for your own sanity too. cuman prakteknya harus konsisten. semua orang dalam rumah harus sama.

yang biasa dibikin serba salah tuh pembantu ato pengasuh. kalo ga diladenin, eh ntar majikan mikir dia nelantarin. kalo diladenin, eh malah meng-reinforce behavior tantrum gini. ato kadang faktor neneknya pengen manjain cucu, itu juga sama.

cha_n
21-10-2012, 12:19 PM
blm pernah sampai parah.
dan untungnya kita misah ya, jadi aturan masing2.
kalau sama aku, pas tantrum banget aku peluk dan cium. tapi keinginan dia ga kuturuti.
entar kebiasaan mau apa2 harus dituruti.
dan alhamdulilah hegel ga banyak mintaan. tolak belakang sama miki. kalau kemana2 minta ini itu. kebiasaan dipenuhi.
kalau miki yang tantrum kudiamkan. kalau sudah tenang diberi pengertian.
setantrum tantrum nya ga pernah sampai guling2an teriak di jalan sih. paling duduk ndolosor mogok jalan.

kalau hegel paling cari perhatian supaya merasa nyaman, yaitu minta dipeluk dan dicium.
kalau minta peluk cium gpp sering2 ;))

kandalf
21-10-2012, 07:09 PM
Barusan Ara tantrum lagi.
Trus aku turun ke bawah, melangkahi Ara, buang sampah, tutup pintu kamar mandi.
Eh, abis itu Ara bangkit sendiri, berhenti nangis, meluk ART kami... hihihihihi..

Kalau tadi pagi, Ara tantrum. Tapi gak muntah. Begitu melihat ART kami, langsung muntah2. ART kami langsung memarahi kami berdua.

Ronggolawe
21-10-2012, 07:19 PM
Penyebab Tantrum ini awal mulanya apakah bawa
an lahir ataukah pola pengasuhan anak?

kandalf
21-10-2012, 07:27 PM
Nah, itu juga bikin penasaran.

Satu sisi, kami berdua emosional dan beberapa kali menampilkan kemarahan kami di depan putri kami.
Sisi lain, kami emang cukup memanjakan putri kami karena tekanan orang tua.

Mulai minggu kemarin, kami mulai belajar tega dan setidaknya:
1. Ara sudah tidak muntah2 saat ngambek, kecuali tadi pagi waktu dia lihat ART kami;
2. sore tadi, Ara bahkan tiba2 berhenti nangis dan memeluk ART kami. Padahal sebelumnya dia pasti akan nangis terus2an .

Ronggolawe
21-10-2012, 07:36 PM
Nah, itu juga bikin penasaran.

Satu sisi, kami berdua emosional dan beberapa kali menampilkan kemarahan kami di depan putri kami.
Sisi lain, kami emang cukup memanjakan putri kami karena tekanan orang tua.


nah, barangkali begitu, Bro...
kita kan ngga selamanya bareng anak, jadi sebaik
nya setiap kali bersama anak, maka segala energi
positif harus dicurahkan bagi anak.

AsLan
21-10-2012, 09:54 PM
Kalo gak salah, dulu waktu kecil gw diasuh sama pembantu, waktu itu koko gw sakit2an jadi butuh perhatian khusus dari bonyok.

Ditangan pembantu, gw sangat manja dan sering ngamuk2 (tantrum ya istilahnya ?)

Tapi akhirnya pembantu itu dikeluarkan dengan hormat, karena orang2 melihat perilaku gw udah gak sehat lagi manjanya.

Bonyok cukup tegas, terakhir kali gw ngamuk itu pas di mobil, perjalanan dari jakarta ke jawa, gw ngamuk2 minta balik ke jakarta, minta ke gramedia beli komik.
Karena gak dituruti, gw nangis berjam2 di mobil, semua orang diam dan permintaan gw tetap gak dituruti, itulah tantrum terakhir gw, setelah itu gak pernah lagi terjadi.

Gw pernah liat di restoran gw ada anak ngamuk, orang tuanya ngadepin dia dengan sangat keren, mereka gak kepancing sama sekali, meskipun anak itu ngamuknya sangat parah tapi bonyoknya tetap tenang dan lembut.
Untung waktu itu restoran lagi sepi, cuma ada keluarga itu doang.

Gw rasa sikap seperti kedua orang tua itu bisa ditiru, masyarakat yg melihat akan sangat respek, beda kalau orang tuanya kepancing dan ikut teriak2, atau meninggalkan si anak dengan emosi.


teknik ini juga bisa dipakai menghadapi orang yg marah terhadap kita, misalnya serempetan mobil atau masalah lain, meskipun dia ngamuk2, kita tetap tenang dan menjawab dengan lembut, sikap seperti ini juga bisa menarik respek dari masyarakat yg melihat dan merebut simpati orang banyak.

kirsh
22-10-2012, 10:24 AM
untung gw belum pernah mengalaminya...

tenang, um...
tunggu masanya
sampe umur 4 tahun koq

Ronggolawe
22-10-2012, 10:43 AM
kekeke.... mudah-mudahan ngga...

cha_n
22-10-2012, 12:26 PM
lebih seru kalau anaknya 2, trus berantem rebutan mainan. teriak2 nangis. dua2nya kena hukum. jadi wasit dah tiap hari. hahaha... tapi itu salah satu cara anak menilai ortu juga. dia cari perhatian, trus ntar membandingkan, ortu sayang ga sama aku. adik/kakak kok lebih disayang.
tantangan buat ortu.
tantrum sama aja, anak menilai ortu juga. gimana cara biar keinginanku tercapai. oh ngamuk2 bikin keinginan tercapai. besok2 bakal ngamuk mulu.
oh, dengan ngomong yang benar, kalau ortu menilai pantas akan diberikan, ortu ngasih alasan kalau tidak dikabulkan. anak juga belajar ngomong baik2 kalau mau sesuatu

itsreza
22-10-2012, 12:31 PM
disini ada yang udah coba teori aslan,
mengatasi orang marah diperlakukan sama dengan anak tantrum?

BundaNa
22-10-2012, 01:06 PM
lebih seru kalau anaknya 2, trus berantem rebutan mainan. teriak2 nangis. dua2nya kena hukum. jadi wasit dah tiap hari. hahaha... tapi itu salah satu cara anak menilai ortu juga. dia cari perhatian, trus ntar membandingkan, ortu sayang ga sama aku. adik/kakak kok lebih disayang.
tantangan buat ortu.
tantrum sama aja, anak menilai ortu juga. gimana cara biar keinginanku tercapai. oh ngamuk2 bikin keinginan tercapai. besok2 bakal ngamuk mulu.
oh, dengan ngomong yang benar, kalau ortu menilai pantas akan diberikan, ortu ngasih alasan kalau tidak dikabulkan. anak juga belajar ngomong baik2 kalau mau sesuatu


Sedang saya alami -_-

sebenernya ketika anak tantrum, kenali dulu penyebabnya...kalau dia sedang sakit atau gak enak badan dan gak bisa secara verbal mengatakannya, ya salah kalau sampe dikasih time out atau hukuman. Tapi kalau karena picky eater, ada satu barang yang dia pengen tapi ortu merasa blum waktunya menuruti, okelah dikasih hukuman.

Anak2 tantrum itu usia 1 sampai 5 tahun, jadi kalo sekarang ortu merasa aman karena anaknya gak tantrum, tetep harus waspada karena tantrum bisa datang seiring usianya dan keinginannya yang mulai macem2.

Biasanya saya liat keadaan, gak selalu sama hukumannya kalo anak2 tantrum. Kalo sudah sampe merongrong, hukumannya masuk kamar sampe 10 menit untuk Naomi. Untuk Nadhira, saya lebih memilih mendudukkan dia di kamar depan sampai 5 menit. Kalau masih merengek2 saya cuekin abis2an atau saya duduk di dekatnya tapi gak ada komunikasi.

Biasananya anak2 ngeh begitu saya membisu seperti itu dan langsung merubah kelakuan mereka::hihi::

Tapi inget ya, mesti konsisten...jangan satu saat, anak gak mau makan dibiarin, lain waktu malah dihukum, itu bisa bikin tantrumnya menjadi2 karena dia bingung sama aturan yang diterapkan ortunya.

Bapak sama almarhum Mama gak berani kalau saya udah menerapkan aturan sama anak2, mereka cenderung hanya menemani tanpa berani membebaskan mereka dari hukuman yang saya berikan. Dan kalo saya udah bilang, TIDAK SUSU LAGI, ya Bapak gak berani ngebikinin meski anak2 udah ngerayu beliau abis2an, karena tau saya udah minta Bapak untuk mendukung pola asuh yang saya terapkan. Pertama sih Bapak tersinggung dan marah, tapi dinasehati sama adik2 bahwa Bapak gak punya tanggung jawab sama anak2::hihi::

Ronggolawe
22-10-2012, 01:13 PM
kenapa kok gw ngerasa pola-pola pengasuhan mo
de "time-out" sekian menit begitu kok kaya menja
dikan anak sebagai peserta acara motivasi atau gi
mana gitu...

BTT
apakah tantrum pada anak adalah satu keharusan,
ataukah ada pola-pola pengasuhan yang bisa men
cegah terjadinya tantrum?

RAP
22-10-2012, 03:06 PM
Kayanya ngak semua anak melewati masa kanak kanaknya dgn tantrum.
Anakku yg pertama ngak pernah ngalami itu..
Tapi yg kedua mengalami n parah bgt..
Yang ketiga juga enggak..
Kesimpulan sementara dari observasiku thd 3 anak ini adalah:
Anak itu ibarat kertas putih..isinya apa tergantung ortu.mau ngisinya apa
Anak itu peniru yg lihai...apa yg menurut dia menarik akan dilakukannya
Cara ortu menanggapi anak...sianak tidak bisa nebak, jadi trial n error..
Kalo aku gini mama akn gini, papa akn gini, bak gini, nenek n kakek gini.. Jadi siapa yg paling lemah itu yg diserang..

Khusus anakku yg ketiga..dr kecil aku ngak pingin dia cengeng..
Maklum cewe satu satunya plus perbedaan umur.dgn kakaknya yg jauh 12 n 10 thn pasti bakal dimanjain
Jadi kita serumah sepakat..kalo dia nangis kita rame rame ketawa..
Lama lama dia jarang banget nangis..malah kalo liat anak lain nangis dia bingung::hihi::
Kalo pingin sesuatu n ngak boleh kita terangkan knp ngak boleh plus tawarkan alternatif lain pengganti permintaannya yg ditolak.
Biasakan anak diberi alternatif jadi dia merasa dihargai bahwa dia ditolak bkn tanpa alasan..jadi sedikit banyak kemarahan akibat ditolak berkurang n dialihkan ke yg lain
Awal awal dlm menerapkan hal tersebut tidak gampang n mudah tapi kalo kita konsisten ngak ada yg sulit.
Yang penting persiapkan mental untuk tega thdp anak demi kwbaikan dia dimasa depan

BundaNa
22-10-2012, 05:55 PM
kenapa kok gw ngerasa pola-pola pengasuhan mo
de "time-out" sekian menit begitu kok kaya menja
dikan anak sebagai peserta acara motivasi atau gi
mana gitu...

BTT
apakah tantrum pada anak adalah satu keharusan,
ataukah ada pola-pola pengasuhan yang bisa men
cegah terjadinya tantrum?

tantrum temper itu kan suatu letupan amarah anak di saat anak menunjukkan kemandirian dengan sikap negatifnya. (http://keluargasehat.wordpress.com/2008/04/02/apakah-temper-tantrum/), biasanya dialami oleh anak usia 2-4 tahun...kalo kurang dari 2 tahun berarti tantrum temper dini, sedang lebih dari 4 tahun masih tantrum, mesti segera dibawa ke psikolog untuk mendapat kepastian apa yang terjadi sebenernya.

Anak balita merasa lepas kendali, dirinya sedang kacau, bingung, dan berantakan. Ada keinginannya yang tidak terpenuhi. Keinginannya harus segera dipenuhi saat itu juga.

Anak balita tidak mengenal konsep “nanti”, sehingga tidak dapat menunda atau menunggu pemenuhan atas keinginannya. Karena keinginannya tidak terpenuhi, ia merasa tidak puas dan menjadi frustrasi.

Untuk menanggulangi rasa frustrasi tersebut, ia mengamuk. Frustrasi menimbulkan banyak ketegangan. Ia mengungkapkan rasa frustrasi ini dengan cara menjerit sambil menangis keras-keras, menjatuhkan diri ke lantai, atau bergerak-gerak dengan liar, berguling-guling di lantai, melempar barang, memukul-mukul, menendang, dsb. Cara tsb sangat ampuh untuk segera lepas dari ketegangan tadi.


sebab2nya:

Tidak mendapatkan apa yang diinginkan (misalnya perhatian guru/orang tua, permen, mainan, dsb)

Tidak mampu melakukan sendiri (misalnya dalam berpakaian, membawa mainannya sekaligus, menyeberangi jalan tanpa berpegangan pada orang tua, dsb)

Menginginkan orang tua/guru melakukan sesuatu yang orang tua/guru tidak bisa atau tidak ingin lakukan (misalnya menemani anak tidur, mengambil makanan kesukaan yang tidak diperbolehkan, dsb)

Tidak mengetahui apa yang diinginkannya (misalnya apakah sebaiknya ia makan di meja makan atau duduk di sofa atau tidak makan)

Tidak mampu menjelaskan apa yang diinginkannya (misalnya ingin bermain ayunan lebih tinggi, tapi alat ayunan tidak memungkinkan)

Tidak mampu mengendalikan segala sesuatu (misalnya ia ingin ibunya tidak pergi ke kantor, tapi ibunya tetap pergi, ia ingin memakai piring warna biru, tetapi dibelikan warna merah, dsb)

Disalahmengerti (ditertawakan, padahal dia tidak bermaksud melucu)

Bosan

Lelah

Lapar

Sakit

Mencontoh tindakan penyaluran marah yang salah dari orang dewasa (ayah, ibu)

Coba Babe dan Bunda Ara intropeksi dulu dan chek, Ara sebelum tantrum mengalami apa, sehingga bisa ketauan kenapa dia tantrum. Dari sana baru Babe dan Bunda bisa berdiskusi apa yang sebaiknya dilakukan kepada Ara supaya tidak tantrum berkepanjangan.

Semakin kita mahir mengenali emosi ini, semakin tenang menghadapi anak yang sedang emosi.

Berikanlah contoh yang baik, karena kita akan dijadikan contoh oleh anak.

Bila kita sedang marah salurkanlah amarah kita secara tepat. Karena anak akan dengan mudah merekam setiap kejadian di sekitarnya, baik yang positif maupun yang negatif.

Anak akan menyesuaikan perilakunya dengan perilaku kita. Jika kita terpancing ikut mengamuk, amukan anak akan lebih hebat.

Berikan perhatian yang cukup. Anak membutuhkan orang tua/guru untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan dan pikirkan. Semakin banyak perhatian yang didapat, akan semakin banyak pemahaman akan dirinya. Semakin ia memahami diri, anak akan semakin bahagia.

Cari penjaga anak, bila kita akan menghadapi kesibukan yang tidak memungkinkan memberikan perhatian sebagaimana biasanya

Bawa buku cerita yang bergambar dan menarik, boneka, makanan kecil yang bergizi, dll., jika akan bepergian dengannya

Bernegosiasi dan berkompromi. Bicarakan apa yang akan dilakukan orang tua/guru, libatkan atau ajak dia untuk membantu, diskusikan satu solusi yang menyenangkan bagi anak dan orang tua/guru.


Kalo udah terlanjur tantrum, sebaiknya jangan memberinya perhatian, tenang, berjalan menjauhinya, tidak memberikan perhatian, memandangnya tanpa emosi, sampai anak siap untuk diajak bicara, memegangi dengan kuat tanpa mencederai agar ia merasa aman, bersikap tegas tetapi lembut, mengalihkan perhatian anak, kalahkan amukan anak dengan suara tegas yang dapat mengejutkannya, jangan memukul atau memakinya

Nah kalo udah selesai tantrumnya, baru dipeluk, kemudian bicarakan baik2 kenapa Babe dan Bunda harus seperti itu ketika Ara tantrum, bilang kalau Ara ingin sesuatu dia harus bicara baik2 pada Babe dan Bunda, dan bilang kalau Ara ngamuk yang rugi Ara sendiri, bisa capek bisa lemes karena muntah2 itu dll...

Tapi sebaiknya kenali dulu, kenapa Ara tantrum. Dan kalau sampai muntah jangan emosi, biasanya ortu suka emosi tiap anak tantrum sembari muntah.

Dulu waktu Naomi 2 tahunan pernah tantrum sampe muntah dan gwe emosi, akibatnya malah Naomi ketakutan kalau saya udah bernada tinggi, emang berhenti tantrumnya, tapi Naomi jadi memilih diam dan mengatakan segala sesuatu ke utinya, karena takut aku marah. Dan buat mengembalikan kepercayaan Naomi ke saya butuh waktu berminggu-minggu...dia sampe pindah tidur ke tempat kakungnya lho, gara2 takut aku marah sama dia.

Sedang Nadhira sampe sekarang tidak tantrum karena mungkin bahasa verbalnya sudah bisa dimengerti dan bisa dijelaskan kepada dia lebih gamblang. Cuma saya tetep jaga2, karena sekarang dia sedang mengerti model, kakak atau gwe yang lebih dibela Bunda, dan itu bener2 musti hati2 menyikapinya::hihi::

TheCursed
23-10-2012, 10:36 PM
Kalo nyokap gue, di biarin. Sampe capek sendiri. Udah capek, baru di tanya 'tadi mau apa ?'. Dan di buat perjanjian 'kalo tantrum lagi, nggak bakal dapet apa2, soalnya mama juga nggak ngerti kamu pengen minta apa. Kalo mau seuatu, jangan nangis, bilang, bicara, ngomong apa yang di rasa. Kalo mama bisa beliin, duitnya ada, nanti di beliin.' Dan konsekuen dengan janji itu. JANGAN PERNAH INGKAR JANJI/BOHONG SAMA ANAK KECIL, tanpa alasan jelas.

BundaNa
24-10-2012, 04:59 PM
^iya...dan kupingnya msti tebel sama rengekan

kandalf
25-10-2012, 10:05 AM
Kemaren malah gue yang tantrum.
Tantrum gue malah punya nama laen..... Narkolepsi. ::arg!::

---------- Post Merged at 11:05 AM ----------

Kemaren malah gue yang tantrum.
Tantrum gue malah punya nama laen..... Narkolepsi. ::arg!::

Nowitzki
25-10-2012, 10:28 AM
serasa punya dua anak *sigh

pagi ini ara tantrum
pas mau berangkat ke baby class
digendong mbaknya, ngerengek minta gendong bunda
dibujuk gak mau
nangis teriak2, berontak2
akhirnya didudukin di jalan
dia akhirnya diem
dan mau digendong sm mbaknya

BundaNa
25-10-2012, 11:20 AM
^semangat Now....nanti pas anak udah 6 tahun kita udah agak kehilangan dia lho...soalnya dia udah punya dunia sendiri::hihi::

red>,<hair
12-11-2012, 03:32 PM
bru tau truntum yg parah pas anaknya sodara dtg .... parah bgt klo lg truntum, uda teriak2 berjam2 kadangkala sambil mukul ::doh::
biasanya ama tantenya suka d kasi pengertian dulu, kadang pke anceman klo dah kebangetan n seringnya d diemin
kakak gw heran pas tu anak mo mukul mamanya, ama mamanya malah d suruh mukul kakak gw n anaknya nurut mukul kakak gw
denger dr sodara mamanya dia klo nanganin anaknya parah
masak anak kecil d kasi cabe ato sambel klo lg truntum ::grrr::
perna mergokin juga pas mamanya ngolesin bantal anaknya pke sambel/cabe ... pas d tanya buat dita (anaknya) biar g rewel::doh::
:

kirsh
12-11-2012, 04:33 PM
pake cabe?
wuih kasian bener anaknya

red>,<hair
12-11-2012, 06:58 PM
iya langsung d kasi d mulutnya ::grrr:: padahal anaknya bru 3 tahun , miris bgt gw denger cerita dr neneknya

BundaNa
12-11-2012, 07:41 PM
ibunya perlu dibawa ke psikiater, kayaknya -_-

ndugu
12-11-2012, 08:30 PM
Loh, napa dengan cabe :cengir:
Itu teknik nenek saya dulu tuh :lololol:

itsreza
12-11-2012, 09:26 PM
berarti pakai cabe itu sukses ya

itu hasilnya ndugu :cengir:

BundaNa
13-11-2012, 09:43 AM
sebenernya kalo mau kasih hukuman harus ada efek jera karena dia sadar dia salah, bukan karena takut dengan cabenya. Cabe itu pedes banget, kalo dioles di mulut okelah, masih bisa disuruh minum banyak2, kalo dibantal? yang kena kan mata

cha_n
13-11-2012, 10:53 AM
trus hasilnya adalah, si anak malah makin ganas, seperti cerita si red hair

itsreza
13-11-2012, 10:56 AM
mmm berarti ndugu itu ganas ya?

ndugu
13-11-2012, 10:58 AM
dulu waktu kecil, saya dan sepupu2ku ditawarin Rp 1000 makan sebiji cabe sama pamanku yang memang terkenal tukang iseng. dan kami semua giliran makan, sambil mengap2 kepedasan, demi seribu perak ::ungg:: pulang2, dibilangin 'kok bego amat nurut juga' sama nyokap :cengir:


sebenernya kalo mau kasih hukuman harus ada efek jera karena dia sadar dia salah, bukan karena takut dengan cabenya.
idealnya memang begitu, dan untungnya ortu memang bukan jenis kaya gitu :cengir:
di rumahku sih ngga pake cabe2an kok. generasi di atasku aja yang kena :cengir:

satu2nya cara 'nakut2'in yang pernah kualami cuman waktu ngambek ga mo makan sayur. setelah cape ngomel, akhirnya nyokap nakut2in pake kecoa - jadi kecoa yang masi idup ditangkep dan ditaro dalam kantong plastik transparan dan diikat ujungnya. trus ditaro di depanku sambil dikibas2in ngancem. padahal tuh kecoa masi idup dan terbang2 di dalam kantong sampe keplek keplek keplek bunyinya, hiyyyyy ::arg!::

etca
13-11-2012, 11:24 AM
err iya gitu mamanya ndugu berbuat gitu?
padahal gw liat mamanya ndugu ini sosok yang super duper wise loh..
keknya garagara ndugu yang superduper nakal nih :cengir:

ndugu
14-11-2012, 03:08 AM
lha iya, sambil ketawa2 sih :lololol:
saya sekarang mikir kembali juga ketawa2 sendiri :cengir:

hajime_saitoh
14-11-2012, 11:04 AM
kalo baru bangun terus dia gak nemuin uminya.. en dia nangis ngeraung2 apa itu namnya tantrum juga??? anakku yang baru 1,5 tahun Ashilla sering banget kayak gini...........
tapi kalo rewel2 karena ada maunya paling tak gendong terus ta ajak jalan2 ke halaman baru deh dia diem......

BundaNa
14-11-2012, 11:11 AM
^
sebab tantrum:

Tidak mendapatkan apa yang diinginkan (misalnya perhatian guru/orang tua, permen, mainan, dsb)

Tidak mampu melakukan sendiri (misalnya dalam berpakaian, membawa mainannya sekaligus, menyeberangi jalan tanpa berpegangan pada orang tua, dsb)

Menginginkan orang tua/guru melakukan sesuatu yang orang tua/guru tidak bisa atau tidak ingin lakukan (misalnya menemani anak tidur, mengambil makanan kesukaan yang tidak diperbolehkan, dsb)

Tidak mengetahui apa yang diinginkannya (misalnya apakah sebaiknya ia makan di meja makan atau duduk di sofa atau tidak makan)

Tidak mampu menjelaskan apa yang diinginkannya (misalnya ingin bermain ayunan lebih tinggi, tapi alat ayunan tidak memungkinkan)

Tidak mampu mengendalikan segala sesuatu (misalnya ia ingin ibunya tidak pergi ke kantor, tapi ibunya tetap pergi, ia ingin memakai piring warna biru, tetapi dibelikan warna merah, dsb)

Disalahmengerti (ditertawakan, padahal dia tidak bermaksud melucu)

Bosan

Lelah

Lapar

Sakit

selama rewelnya masih bisa dikendalikan gpp, tapi tantrum temper biasanya rewelnya sudah tidak terkendali dan bahkan cenderung melukai diri sendiri, itu yang harus diwaspadai

aya_muaya
13-03-2013, 06:46 AM
Sengaja nyari ni thread, soalnya kaget habis baca postingan kak kund yang sudah menerapkan hukuman buat ara .
Jadi pikiran, perlu kah penerapan hukuman?
Airy pernah sih, sebentar tantrumnya, suka marah2 dan nangis gaje berlebihan gitu. Tapi gw termasuk emak yang tega ya... Jadi gw diemin aja, gw bilang "gak laku de tangisnya. Bunda gak suka kamu meraung2 kea gitu".
Sekarang sudah bisa dikasih penjelasan kalau dilarang atau keinginannya gak terpenuhi.
Cuma sejak kecil sampai sekarang, minusnya dia kalau emosi, sukanya banting barang. Termasuk trantum gak ya?

BundaNa
13-03-2013, 02:33 PM
^disuruh pungut itu barangnya, kalau gak mau lebih baik dikasih aturan main bahwa membanting barang bukan perbuatan baik dan bisa melukai dirinya atau orang lain

aya_muaya
13-03-2013, 06:58 PM
Pasti kusuruh pungut lagi bun... Tapi dia gak mau. Udah kukasih penjelasan..

Pernah dia lempar ke zahra, aku lagi makan, tak biarin aja, terus dia makin lempar barang2... Termasuk hp ku juga jadi objek dilempar. Habis makan, baru aku tarik ully ke kamar, aku tutup pintunya... Aku nasehatin.. (Tapi pake nada suara tinggi sih)... Terus dia nangis... Tak biarin 1-2menit, terus aku peluk sih.. Sambil terus aku ceramahin...
Meski gak ilang 100persen, tapi udah menurun banyak...

BundaNa
14-03-2013, 04:47 PM
^Aulia umurnya 2 tahun ya? oh iya, emang masa tanttrum...mana lagi kalian suka terpisah jarak, bisa jadi ada kebingungan kemungkinan pola asuh Aya sama ortu kan beda ya? Sabar ya....Allah mudah-mudahan memudahkan hidupmu dan Aulia

aya_muaya
14-03-2013, 11:48 PM
amin... makasih bun...

at least, dia gak bakal lebih bingung kalau dengan mertua atau dengan pengasuh bun... karena secara otomatis, saya pasti menjiplak pola pengasuhan ortu. ::ngakak2::

airy 3tahun bun....

BundaNa
15-03-2013, 12:03 PM
eh iya, seumur ya sama Nadhira::hihi:: Nadhira juga agak keras dibanding si kakak, tapi berlawanan sama si kakak yang saya didik agak keras, Nadhira justru saya lebih kalem mendidiknya karena kalau saya lawan keras nanti kakaknya ikut2an membully

---------- Post Merged at 11:03 AM ----------

eh iya, seumur ya sama Nadhira::hihi:: Nadhira juga agak keras dibanding si kakak, tapi berlawanan sama si kakak yang saya didik agak keras, Nadhira justru saya lebih kalem mendidiknya karena kalau saya lawan keras nanti kakaknya ikut2an membully

kandalf
15-03-2013, 02:34 PM
Sengaja nyari ni thread, soalnya kaget habis baca postingan kak kund yang sudah menerapkan hukuman buat ara .
Jadi pikiran, perlu kah penerapan hukuman?

Hukuman yang diterapkan ke Ara tidak ada hubungannya dengan Tantrum, Aya.
Untuk Tantrumnya sendiri, akhirnya kami atasi dengan, membiarkannya begitu saja. Ara akhirnya mengerti, mau dia marah seperti apapun, kami tidak akan perduli. Jadi Ara cukup bisa mengendalikan marahnya.

Hukuman biasanya diterapkan kalau Ara ngambek dan sampai membanting barang atau melempar barang walau sudah diingatkan. Itupun juga sekedar menghadap tembok. Soal Ara kemudian tantrum, ngambek di tempat tersebut, ya kami biarkan.

Tapi Ara sekarang hobi mukul2 tembok dan tempat penyimpanan beras di dekat tempat dia dihukum. ::ngakak2::
*niru siapa ya?*

cha_n
15-03-2013, 04:07 PM
alhamdulilah kalau hegel bisa dibilang anaknya sangat tenang nyaris ga pernah tantrum. ngambek nya juga biasa ga pernah sampai guling2 di lantai atau lempar barang. paling nangis itupun ga teriak2.

sedikit khawatir sama adiknya. sekarang aja kalau nangis sampai sekencang kencangnya. telat nyusu dikit nguamuk nya serem (mirip bundanya kata ayah *tepok jidad* )

BundaNa
15-03-2013, 07:51 PM
^ya iyalah nangis kenceng2, soalnya lapar beraaaaaaaaaat::ungg::

cha_n
15-03-2013, 11:33 PM
iya.. ga tahan lapar sedikit. karena itu body nya juga gede

cha_n
15-03-2013, 11:42 PM
iya.. ga tahan lapar sedikit. karena itu body nya juga gede