PDA

View Full Version : [Tanya] Dimana Letak Masalahnya, Aku atau Para Karyawan?



startsmart
05-10-2012, 04:59 AM
Terus terang aku lagi stess nih.. butuh masukan…
Oke, aku beri sedikit gambara awal usaha yang sedang aku kembangkan. Usha yg sedang aku kembngkan saat ini bisnis copy center, aneka penjilitan, jasa pengetikan, terjemahan, percetakan, pengeprinant, fax, ATK dan segala jenis kebutuhan mahasiswa dan masyaarkat. Untuk website, layanan pembayaran listik dan segala tete bengeknya, pulsa, di cansel dulu, karena tdk kepegang.

Terus terang, usaha ini bukan milikku, awalnya aku karyawan, karena aku berhasil meningkatkan pendapatan yg signifikan, akhirnya aku diberi Fee 10% dari pendaptan kotor. Aku sudah ingatkan berulang kali pada bosku, aku masih bertahan kerja disini bukan Karena tdk mampu cari kerja lain tetapi karena aku yakin bahwa jenis usaha ini memiliki keuntungan yg potensial. Jadi, okelah aku terima aja berapa yg dia berani beri, tetapi ya jangan kaget, jika aku keluar tiba2.

Masalah utamanya ada di bosku juga sebenarnya, ia ingin untung maksimal tapi pelit nambah karyawan. Aku bilang, disebelah itu item usahanya hanya 4, tapi karyawanya ada 10, disini item usahanya ada 10 tapi karyawan Cuma ada 4. Karena bosku tdk yakin tentang memperbanyak jenis usaha ini, aku pun terpaksa gunakan gajiku untuk menambah karyawan. Dan ternyata tdk sia2, pendapatan terus meningkat.

Nah, lebaran kemarin setelah aku lakukan review ulang selama berjalan 1 tahun, ada beberapa kendala yg buat usaha ini susah meningkatkan pendapatanya ke level yg lebih maksimal. Kendalanya ada 2, yaitu SDM dan perangkat mesin yg terlalu kecil. Jika saranku menambah karayawan dan menambah perangkat yg lebih besar, aku menargetkan dalam setahun bisa tembus sekian-sekian.

Akhirnya bosku tertarik. Nah, ketika aku mulai berbenah mengatasi masaah perangkat pendukung, aku mulai di pusingkan oleh masalah karyawan yg selalu melakukan kesalahan yg sama, kerja angin2an, dan serig menolak apa yg aku suruh, dan terakhir aku harus kehilangan karyawam terbaikku. Sebut aja namanya S, sejak dia masuk, terasa bener peningkatannya, sebab S ini anaknya cerdas, apa yg aku ajarkan semua bisa dikerjakannya, dan inisiatifnya tinggi. Pernah, jam 10.14 menit, aku dibangunkan dari tidurku karena uang kembalian habis, dia sudah bisa menyetor 400 ribu dengan jam masih begtu, kalau tdk salah karyawan saat itu masih 2 org. aku selalu perhatian khusus pada karyawan ini, kalau uang royallah, kalau masuk di atas 600 ribu aja sampai sore, aku kasih dia 5000 dengan uang pribadiku.

Nah, aku 4 tahun kerja disini, gajiku itu 850.000, tetapi karyawan2 yg masuk disini, gajinya rata2 1 jutaan, dengan 10 jam kerja libur 1 hari. Karena untuk menambah semangat, aku beranikan menaikkan gajinya mereka. Itu belum tips tiap hari ya… kalau pemaukan di atas 700 ribu aja, aku sering kasih 5000 – 10.000 setiap hari. Pokoknya aku tdk pelitlah dengan uang.

Masalah mulai muncul ketika aku mulai ada yg aneh soal pendapatan yg sedikit padahal aku perhatikan selalu ramai. Aku mulai curiga dan mulai mengawasi gerak-gerik karyawanku, terutama yg laki2 sebut aja M, karena disini ada 3 karyawan yg aku bolehkan pegang kasir. Kecurigaanku ada alasannya karena kelebihan uang yg tdk sama dengan catatan masuk, oleh karyawan si cowok di suruh ke si S untuk menyimpannya bukan melaporkannya padaku. Maklumlah, selisih setiap harinya itu paling sedikit 100 ribu, tetapi karyawa si S ketakutan, akhirnya ia melapor padaku.

Karena mereka tahu aku curiga, akhirnya si M ngomong langsung ketika kami lagi kumpul, apakah aku sudah tdk percaya pada mereka. Ya.. akhirya aku to do point aja, aku tdk percaya hanya dengannya, yg lainnya aku percaya, aku punya alasan curiga, tetapi aku tdk mau menjelaskan secara detail karena itu bisa menjatuhkannya di depan yg lain. solusinya aku buat format laporannya terpisah untuk menghilangkan kecurigaanku, tiap karyawan mengisi laporan harian mereka apa aja yg di kerjakannya dan di jualnya dalam sehari. Dan cukup efektif juga dan emang kelihatan kok siapa yg menonjol si M angin2an dapatnya, ketika aku ilhat dia bantu konsumen, aku cek catatannya kadang ada kadang tdk ada.. beda dengan karyawan wanitanya terutama S, pemasukannya memuaskan.

Aku kira, dengn menambah karyawan aku bisa lebih santai dan bisa mengerjakan yg lain, aku mau cari job keluar, tetapi karena aku lhiat belum juga beres2 disini, karyawan bnyk yg belum siap mau tidak mau aku harus mantau setiap hari.

Nah, kelakukan mereka mulai menyebalkan, aku awalnya tdk mau marah, tetapi karena semua yg aku sampaikan, dan ajarkan sering tdk di kerjakan atau lalai, atau dikerjakan lambat dan setengah hati, aku mulai sering kesal. Kalau tdk aku suruh rapikan tdk dirapikan, pernah pagi2, aku marah besar, karena sudah aku ingatkan karyawan perempuan brengsek itu tdk mau mengerjakannya… (aku jengkel banget jika karayawan brengsek ini yg selalu buat aku marah tiap hari gara2 si karaywan perempuan brengsek ini karyawan terbaikku semakin membenciku, karena jika aku memarahinya si S ini belain, mereka dekat, kalau mala minggu si S kan suka tidur dan main di rumah karyawan brengsek ini, waktu aku pecat si S udah ingatkan jangan dipecat karena kerja di tempatku untuk biaya kuliah dan bantu adikknya sekolah) tapi aku sabar-sabarin aja.. mereka tidur saat jam kerja aku diam kok (emang lagi sepi), sebenarnay disini biar 10 jam kerja, tapi santainya bisa 2 jam, karena di jam2 tertentu terutama pagi dan sore hari, tdk begitu ramai.

Yg buat aku marah adalah, aku sudah ingatkan ttetapi mereka tetap selalu melakukan kesalahan yg sama. Meningan kalau Cuma salah print tau kasih salah harga, ini undangan rusak. Atau salah cetak karena ada tulisan yg tdk lengkap, aku sudah ajarin seperti ini, tetapi dikerjakan yg lain, kalau rugi 10-20 ribu tdk akan ngamuk, tapi kalau rugi sampai 200-300 ribu siapa yg tidak ngamuk. Aku sudah Tanya untuk cek di ulang (tololnya aku malas balik cek langsung karena udah di tengah jalan, aku tanya lewat telpon) tetapi karena si karyawan yakin udah benar, tdk ada yg salah. Aku Tanya lagi tapi dia dengan nada tdk tidak mengenakkan seolah2 dia bosnya dan dia jawab tdk ada yg salah. Stelah aku cetak dan balik lagi periksa dengn data aslinya dan benar aja ada yg salah…. Aku sabar, tdk marah dan hanya mengingatkan aja… aku potong gajinya hanya separuh dari kerugian cetak… untuk meredam kemarahanku…

Sampai akhirnya satu persatu keluar, 4 aku pecat, 2 keluar sendiri, 1 kabur dngan bawa uang. Kini tinggal 3 karyawan, 1 baru masuk tapi sudah cukup lumayan meski brengseknya udah mulai kelihatan, udah aku bilang, kalau belum bisa jangan banyak ngenet, tapi banyak belajar dan cari tahu apa yg belum bisa. 1 karyawan kerja setengh hati, hanya 1 anak Madura yg baru lulus SMP yg benar2 kerja bagus. Ia berusaha belajar cari tahu, dan nerima saja jika kena marah. Katanya, Kalau dimarahi itu Karena salah, kalau kerja benar, ya tdk dimarahi” tapi aku sekarang jarang banget marahinnya, kerjanya terus membaik, dan dia sanagt senang banget kerja disini, waktu sakit tdk masuk, dia sampai SMS jangan dipecat…
Tidak ada yg sulit dengan kerjaan2 diisni, kecuali untuk perbaikan computer, printer, fotocopy dan percetakan. Meski demikian aku punya standar kerja, standar kerjaku adlaah kepuasan konsumen, aku jelaskan kenapa begini kenapa begitu, percuma mereka bayar mahal kalau hasil kerja sama dengan hasil kerja orang awam. Pernah aku terpaksa memotong ˝ biaya yg harus dibayarkan bahkan menggratiskan sering karena aku malu dengan hasil kerja disini.

Oh ya, aku tinggal di tempat kerja, tempat kerja disini besar, 3 orang tinggal disini juga masih cukup. Nah, karena aku tinggal disini, ya mereka melihatlah prialku sehari2ku. Ya aku suka bangun suka2 hatiku, biarpun ada bos pemilik, kalau ngantuk ya tidur aja, bisa tidur seharian dari pagi sampai sore. Ya, tetapi mereka juga tahu, kalau aku tidur seharian (12 jam), itu tandanya aku tdk tidur seharian juga (24 jam) bahkan 48 jam. Aku tidur itu kalau ngantuk dan kelelahan, bukan karena mau tidur, meski tidur aku mataku tdk bisa tertidur dan terlelap, apa karena mereka tahu statusku juga ya masih karyawan seperti mereka dan kelakukanku seperti itu, makanya mereka jadi anggap remeh dengan kerjaanku ini.
Yang ingin aku tanyakan adalah….

1. Kenapa ya para karyawan itu selalu melakukan kesalahan yg sama padahal mereka tahu aku selalu menegurnya (karena selalu, aku jadi marah)

2. Mereka tdk menghargaiku padahal aku baik, sangat baik loh ya… aku tdk ceritakan aja apa aja semua apa aja yg telah aku berikan pada mereka..

3. Aku benar2 sangat menyesal setelah karyawan terbaikku keluar, aku minta maaf berulang2 (lewat SMS/telpn tdk mau di angkat), aku berjanji tdk akan pernah marah2 lagi, mengeluarkan motor tiap pagi, aku iming2in kalau masuk aku kasih 500 ribu, dan tiap bulan aku kasih 100 ribu bonus, udah dating ke kontrakannya dia tetap tdk mau. Jangankan senyum, Sejak aku mengluarkan dua karyawan yg dekat dengannya, terlihat sekali dia sangat membenciku, aku Tanya tdk mau jawab (bersuara), aku ngomong baik2 di jawab dengan ketus, aku sudah filing, bakal tdk lama lagi deh kayaknya, karena aku tdk tahan juga diperlakukan seperti ini. Kami sering bertengkar juga gara2 kalau aku marahin karyawa yg lain dia ikut belain… dari pegalaman ini akhirnya aku menyadari juga…. Sepertinya aku emang harus merubah karakterku… sejengkel apa pun aku, sepertinya aku tdk perlu melontarkan kata2 yg meremehkan (contoh : ngerjain gini aja tdk bisa, tdk beres, dia bisa masa kamu tdk bisa, Oneng, dasar OON dan masih banyk lagi) atau dengan nada yg tdk mengenakkan. Sejak senin, aku sudah tdk pernah marah lagi, lebih enjoy meski kerjaan numpuk (numpuk) banget,dan hampir semua hanya aku yg bisa menyelesaikan. Yang ingin aku tanyakan adalah, apakah kalian pernah dimarahi atasan? Seperti apa? Bagaimana rasanya dimarahin?

4. Menurut kalian, cara menegur karyawan yg baik itu yg bagaimana?
Terima kasih bagi yg berkenan member masukan… aku ngetik ini karena tdk bisa tidur, stress nih kerjaan numpuk, dan bingung sikap yg tepat jadi seorang pimpinan itu yg seperti apa sih? Baik di injek, tegas di musuhi. Pusing.

itsreza
05-10-2012, 08:31 AM
1. Dimulai dari perekrutan, coba lebih hati-hati
2. Terlalu baik sehingga tidak dihargai.
3. Oleh atasan pernah ditegur lalu dibimbing, itu memberikan penyadaran.
Kalau dimarahi, cuma pernah oleh dosen. Sebagai wakil kelas saya pada saat
itu menerima saja, walau rasanya seperti dipermalukan, marah, dan kecewa.
4. Ga punya pengalaman punya karyawan.

AsLan
05-10-2012, 09:35 AM
hohoho... baru tau ya susahnya punya karyawan. ::hohoho::

gw udah ngerasain ini sejak pertama kali mulai bisnis, setelah 12 tahun pun masih merasa banyak sekali kesulitan untuk urusan karyawan.

kemarin liat kan ada demo buruh besar2an di jakarta ? itu para pemilik bisnis besar lebih pusing lagi, mereka bukan cuma ngurus 1-2 orang tapi ribuan, bahkan ada provokator2 yg melarang para karyawan untuk kerja baik2 dan diharuskan ikut demo melawan atasan.

kalo para pebisnis besar itu mentalnya cengeng, begitu di demo 1 kali besok pindah negara, tapi gak mereka lakukan karena berani bisnis ya berani menghadapi masalah.

kadang gw juga gak bisa tidur, malem2 gw mikir "duh besok ada masalah apalagi ya?" karena benar2 tiap hari selalu ada masalah, masalah karyawan, masalah perputaran duit, masalah pesaing, masalah customer, masalah suply barang, masalah penjualan dll

tapi semua kesulitan ini pernah juga membuat gw bersyukur, ceritanya begini...

pernah ada karyawan kepercayaan gw yg keluar padahal dia sudah tahu banyak rahasia perusahaan.
dia bekerjasama dengan seorang pemodal, membuat usaha yg sama, menjadi pesaing gw.
banyak pelanggan yg dibawa lari.
Saat itu gw ingat, pertama kali gw membangun bisnis, ada banyak sekali kesulitan yg gw alami dan gw selesaikan satu per satu dengan susah payah, gw bertanya2 dalam hati, ini pendatang baru apakah punya mental untuk mengikuti jalan yg pernah gw lalui ?

apakah dia mampu mengatasi masalah karyawan, masalah kebutuhan modal yg membengkak, masalah penjualan yg seret dan income yg tipis selama berbulan2 dan segudang masalah lainnya.

ternyata dia gak mampu.

temen gw pernah ngasi satu istilah, kesulitan bisnis adalah "entry barrier"
bisnis yg mudah adalah bisnis yg entry barriernya rendah, mudah dijalankan tapi mudah ditiru dan akan mendapat banyak pesaing.
bisnis yg sulit adalah bisnis yg entry barriernya tinggi, sulit dijalankan tapi sulit ditiru dan jarang mendapat pesaing.

so... semakin besar kesulitan yg lu hadapi, semakin bersyukurlah karena itu yg akan jadi jaminan keamanan bisnis lu dimasa depan.

Yuki
05-10-2012, 10:19 AM
pertama kali TS harus bisa menyadari posisi TS dalam bisnis tsb sebagai apa? Sebagai bos? Sebagai karyawan yg sama juga dengan yg lainnya? Jika sebagai karyawan maka berlakulah sebagai karyawan, jangan berlaku sebagai bos, jika ingin menasihati, nasihatilah dalam posisi sebagai sesama karyawan

masalah memang pasti ada, jika ada karyawan yg tidak bisa memenuhi harapan, anda harusnya berdiskusi dengan bos, apakah karyawan tsb harus dipertahankan atau tidak

ok, sepertinya anda itu karyawan senior, coba saya ingin tahu dulu "hirarki" dalam pekerjaan anda ini, bisa digambarkan secara detil dulu?

Apa berbentuk pemimpin, lalu anda karyawan senior dan karyawan-karyawan yg lain? Berarti karyawan seniornya hanya anda ya?

etca
05-10-2012, 10:37 AM
memiliki karyawan, memiliki anak buah, memiliki partner kerja, memobilisasi massa,
semua yang berkaitan dengan orang lain kan ga mudah. ::oops::

Ronggolawe
05-10-2012, 10:42 AM
pertama kali TS harus bisa menyadari posisi TS dalam bisnis tsb sebagai apa? Sebagai bos? Sebagai karyawan yg sama juga dengan yg lainnya? Jika sebagai karyawan maka berlakulah sebagai karyawan, jangan berlaku sebagai bos, jika ingin menasihati, nasihatilah dalam posisi sebagai sesama karyawan

masalah memang pasti ada, jika ada karyawan yg tidak bisa memenuhi harapan, anda harusnya berdiskusi dengan bos, apakah karyawan tsb harus dipertahankan atau tidak

ok, sepertinya anda itu karyawan senior, coba saya ingin tahu dulu "hirarki" dalam pekerjaan anda ini, bisa digambarkan secara detil dulu?

Apa berbentuk pemimpin, lalu anda karyawan senior dan karyawan-karyawan yg lain? Berarti karyawan seniornya hanya anda ya?
TS itu Direktur Utama, tapi bukan Pemilik.

GiKu
05-10-2012, 10:48 AM
^
Yuki

CEO juga karyawan, direktur juga karyawan, manager juga karyawan
tapi mereka mewakili pemilik bisnis karena diberi kewenangan untuk menjalankan bisnisnya

cha_n
05-10-2012, 11:22 AM
suamiku sering bilang, karyawan itu aset, jadi harus diperlakukan dengan sebaik2nya, dimanusiakan, beri hak nya sesuai kewajibannya.

satu hal yang sangat aku perhatikan, apapun alasannya, baik lagi marah besar sekalipun, suami ga pernah berkata kasar sama karyawannya.
manusia itu tempatnya salah, sama juga dengan karyawan, kalau salah ya diberi tahu, berkali2 salah selama bukan kesengajaan itu sangat mungkin dan pada banyak kasus harus dimaklumi, tapi juga harus diingatkan.
cara mengingatkannya jg harus diperhatikan. jangan memarahi/mengingatkan dia di depan teman2nya, itu sama saja kita ingin mempermalukan dia.
padahal tujuan kita kan supaya dia sadar kesalahannya, dan tidak mengulangi. kalau sampai dipermalukan, siapapun tidak akan suka.
fokus sama tujuan dari kita memarahi, bukan untuk meluapkan emosi, bukan untuk mempermalukan, tapi untuk mengingatkan dan memperbaiki kinerja.
kalau dia sangat pintar dan ga mudah salah, yakinlah, dia ga bakal jadi karyawan, tapi sudah jadi bos :)
untuk warnet, kita punya karyawan yang sudah ikut lebih dari 5 tahun, pernah ditanya suami "kok masih betah?"
"mas orangnya sabar, padahal sama saya. ga pernah dapat bos seperti itu"
karyawan ini tadinya supir angkot, diajari dari 0 sampai sekarang. bolak balik kita tawari sekolah lagi (dia lulusan smp, kita mau bayarin buat paket c) sayangnya dia ga mau... padahal kalau punya ijazah paket c tuh lumayan banget buat dia.

untuk karyawan lain sifatnya lepas, karena pas ada proyek baru ikut.
di situ juga aku lihat, walau dia bosnya tapi ga malu2 berbaur dengan para tukang/kenek-nya.
kadang aku suka ngomong "yah, sekali-kali berwibawa gitu lho, karena kadang anak buah ngeremehin, walau ya kalau yang sudah matang wataknya ngga sih (para tukang biasanya udah pada dewasa), tapi kenek2 gitu kadang jadi ngeyel"
tapi dari situ dia malah bisa berbaur, ga jarang anak buahnya curhat soal masalahnya.

tipe kepemimpinan orang bisa beda2, ada mungkin yang pendekatannya berbeda, tapi harus ingat, karyawan itu manusia, dia juga punya perasaan, dan mereka itu adalah aset yang sangat penting, jadi perlakukan dengan sebaiknya. tanpa mereka usaha kita juga ga ada apa2nya.

Serenade
05-10-2012, 12:53 PM
Dapet karyawan yg kompeten dan pny integritas emang rejeki besar buat bos. Kata adik aku, yg gini ini perlakukan dg baik.

Nah, kalo karyawan yg pny ciri yg rusak, lebih baik elu tunjukin siapa bos dan siapa yg karyawan, n "gw ga butuh lo".

Gw pny cerita tentang seseorang yg menyesal karena kebodohan dia ngelunjak sama bosnya.
Ceritanya dia dulu teknisi komputer di salah satu toko komputer ttp krn terpengaruh sama yg laen dia ngerjain bosnya. Akhirnya krn seluruh karyawan jadi teracuni, si bos melakukan tindakan ekstrim ... pecat semua karyawan. Tapi diem" setelah sekian waktu, si bos mulai manggil org" yg ga bersalah yg kena pecat dan mereka dipekerjakan dg gaji yg lebih mantep.
Sekarang dia ... setelah bekerja di rumah makan ... sekarang nganggur n pny utang di mana".

startsmart
05-10-2012, 02:33 PM
nih karyawan baru, usia 40 tahunan, belum seminggu masuk udah mulai keluar brengseknya, istirahat jam 11.45 sampai 1/2 belum juga datang, padahal rumahnya cuma semeter dari sini, padahal kemarin dia yg minta kerja, bukan aku yg nawarin...

etca
05-10-2012, 02:42 PM
mungkin karena menang di umur yah, makanya semena2 ;D

GiKu
05-10-2012, 03:12 PM
kenapa cari yg tua ?

startsmart
05-10-2012, 06:45 PM
1. Dimulai dari perekrutan, coba lebih hati-hati
2. Terlalu baik sehingga tidak dihargai.
3. Oleh atasan pernah ditegur lalu dibimbing, itu memberikan penyadaran.
Kalau dimarahi, cuma pernah oleh dosen. Sebagai wakil kelas saya pada saat
itu menerima saja, walau rasanya seperti dipermalukan, marah, dan kecewa.
4. Ga punya pengalaman punya karyawan.
yup, aku sih berusaha cari yg dekat sekitar sini dan hampir semua dekat dengan yg disini karena dekat rumah selain ongkos tdk bnyak juga berharap tdk sering telat, lucunya justru bnyk yg sering telat, padahal rumahnya dekat2 semua... kan pernah tegurin, kalau masuk sekolah jam 7 pagi, apakah kalian berangkat sekolah jam 7 pagi?

thanks atas masukannya... tetap aku lebih jeli terutama karuyawan cowok, karayawan cowok itu yg model2 bengat dapat dilihat dari tampang dan sorot matanya... dan stylenya..

---------- Post Merged at 05:45 PM ----------


hohoho... baru tau ya susahnya punya karyawan. ::hohoho::

gw udah ngerasain ini sejak pertama kali mulai bisnis, setelah 12 tahun pun masih merasa banyak sekali kesulitan untuk urusan karyawan.

kemarin liat kan ada demo buruh besar2an di jakarta ? itu para pemilik bisnis besar lebih pusing lagi, mereka bukan cuma ngurus 1-2 orang tapi ribuan, bahkan ada provokator2 yg melarang para karyawan untuk kerja baik2 dan diharuskan ikut demo melawan atasan.

kalo para pebisnis besar itu mentalnya cengeng, begitu di demo 1 kali besok pindah negara, tapi gak mereka lakukan karena berani bisnis ya berani menghadapi masalah.

kadang gw juga gak bisa tidur, malem2 gw mikir "duh besok ada masalah apalagi ya?" karena benar2 tiap hari selalu ada masalah, masalah karyawan, masalah perputaran duit, masalah pesaing, masalah customer, masalah suply barang, masalah penjualan dll


yup, baru kali ini sih aku punya bawahan sampai 5 orang, dan sebelum kejadian karyawan terbaikkku itu keluar, aku belum menyadari juga kesalahan utamaku yaitu tdk mudah menunjukkan kekesalan atau kemarahan pada karyawan yg salah (tdk becus) kerja, seharusnya aku harus lebih kalem dan persuasif meski jatuhnya mau tdk mau harus merubah sebagian besar karakterku dan tentu saja aku harus mau memahami bahwa tdk semua orang punya kecerdasan yg sama denganku. buatku sih gampang, tapi belum tentu buat yg lain, kalau ada karyawan yg secerdas diriku, udah pasti tdk akan mau kerja beginian... jenis pekerjaan disiini emang untuk orang2 yg punya kecerdasan yg pas2an.. karena kerjanya tdk perlu banyak mikir, hanya mengejerkana seperti contoh yg ada.....

entar aku lanjutin... ada kerjaan yg mau aku ambil dulu,

startsmart
06-10-2012, 09:41 PM
hohoho... baru tau ya susahnya punya karyawan. ::hohoho::

gw udah ngerasain ini sejak pertama kali mulai bisnis, setelah 12 tahun pun masih merasa banyak sekali kesulitan untuk urusan karyawan.

kemarin liat kan ada demo buruh besar2an di jakarta ? itu para pemilik bisnis besar lebih pusing lagi, mereka bukan cuma ngurus 1-2 orang tapi ribuan, bahkan ada provokator2 yg melarang para karyawan untuk kerja baik2 dan diharuskan ikut demo melawan atasan.

kalo para pebisnis besar itu mentalnya cengeng, begitu di demo 1 kali besok pindah negara, tapi gak mereka lakukan karena berani bisnis ya berani menghadapi masalah.

kadang gw juga gak bisa tidur, malem2 gw mikir "duh besok ada masalah apalagi ya?" karena benar2 tiap hari selalu ada masalah, masalah karyawan, masalah perputaran duit, masalah pesaing, masalah customer, masalah suply barang, masalah penjualan dll

tapi semua kesulitan ini pernah juga membuat gw bersyukur, ceritanya begini...

pernah ada karyawan kepercayaan gw yg keluar padahal dia sudah tahu banyak rahasia perusahaan.
dia bekerjasama dengan seorang pemodal, membuat usaha yg sama, menjadi pesaing gw.
banyak pelanggan yg dibawa lari.
Saat itu gw ingat, pertama kali gw membangun bisnis, ada banyak sekali kesulitan yg gw alami dan gw selesaikan satu per satu dengan susah payah, gw bertanya2 dalam hati, ini pendatang baru apakah punya mental untuk mengikuti jalan yg pernah gw lalui ?

apakah dia mampu mengatasi masalah karyawan, masalah kebutuhan modal yg membengkak, masalah penjualan yg seret dan income yg tipis selama berbulan2 dan segudang masalah lainnya.

ternyata dia gak mampu.

temen gw pernah ngasi satu istilah, kesulitan bisnis adalah "entry barrier"
bisnis yg mudah adalah bisnis yg entry barriernya rendah, mudah dijalankan tapi mudah ditiru dan akan mendapat banyak pesaing.
bisnis yg sulit adalah bisnis yg entry barriernya tinggi, sulit dijalankan tapi sulit ditiru dan jarang mendapat pesaing.

so... semakin besar kesulitan yg lu hadapi, semakin bersyukurlah karena itu yg akan jadi jaminan keamanan bisnis lu dimasa depan.

melanjutkan yg kemarin..

kamu benar Lan, kemarin aku hampir kerjasama dengan seorang mahasisiwi buka jenis usaha yg sama dengan ini, tapi aku tdk mau ninggalain usaha yg ini karena emang konsepku adlaah mengcopy pastekan konsepnya. AKu udah beli 4 printer laser, menyuruh anak banten segera balik lagi ke sini karena mau aku didik jadi pengelola, bisnis beginian para karyawan harus di latih setidaknya 1-3 bulan, tdk bisa main buka gitu aja.. karena serius hendak ikut invest.. eh ternyata tdk jadi... eh beberapa bulan kemudian ia buka sendiri dan lucunya bukanya tepat di sebelahku... tapi di dalam gang, wajar aja dia bisa buka dengan jenis yg sama, wong proposalnya lengkap dan detail aku buat... cuma hal2 teknis kan tdk mungkin aku jabarin secara detail... aku ketawa aja.. kalau mampu bertahan 6 bulan, hebat dia... benar aja.. tdk sampai 2 bulan tutup dan pindah tempat... yg agak jauh dari tempatku (100 meter) tetapi ya tetap aja aku tdk yakin mampu bertahan... aku jadi kasihan aja.. perkiraanku modal yg sudah tertanam itu sekitar 20-35 jutaan....

yg paling aku khawatirkan adlaah mantan karyawanku kerja di tempat para pesaingku.. ya jelas ini bisa jadi masalah, karena di bandingkan para pesaing... tempatkulah yg lebih paling lengkap... ada pesaing yg kuat di fotocopy dan penjilitan, ada yg kuat di pengeprinant, ada juga kuat yg di service hardware (Aku malas ngurusin hardware, duitnya tdk seberapa, pusingnya lumayan, lagi pula tdk kepegang juga)..

persaingan disini juga tdk sehat, dan aku lihat dimana2 jg begitu.. main banting2 harga... gila aja dalam hatiku... emang mereka makan pakai apa? pasir... masa ngeprint 150-200 perak bahkan disebelahku 250 perak... kasihan karyawanya kagak kawin2... dan emang kenyataan gitu, rata2 karyawan yg kerja dibisnis ginian biasanya banyak yg bujang2 lapok. xixixi...

Meski persaingan tdk sehat, aku punya kekuatan tersendiri, hargaku tetap 500 perak, kecuali print warna dan photo, tetapi tetap aja ramai dan masuknya stabil... karena ditempatku emang lebih lengkap, lebih ahli, lebih cepat dan lebih luas tempatnya... tmpat lain.. tdk ada yg terkoneksi internet.. dan kapasitas daya tampung mahasiswanya terbatas... nah karena aku hampir menang segalanya kecuali untuk urusan jilid dan copy... mahasiswa dan umum tetap memilih di tempatku.. untuk apa murah kalau harus ngantri berlama2... :D

ada lagi perbedaanku dengan para pesaing.. aku terus update informasi dan melakukan hal2 baru, untuk meningkatkan level. karena karyawan kami hanya 10 jam kerja, untuk mengimbangi para pesaing, maka harus di temukan trik untuk mempercepat setiap produksi... makanya aku lagi pusing gimana caranya agar penjilitan hard cover dan finisihing undangan bisa diselesaikan secepat2nya... kalau para pesaing yg lain, banyak yg dari dulu ya gitu2 aja pengetahuannya.. ya malas cari tahu.. makanya kalau di tempat lain tdk bisa, di tempatku kebanyakan bisa aku kerjakan... kecuali edit dokument, aku selalu nolak walau duitnya gede....

ya.. bulan kemarin.. target 90% tercapai... tetapi itu karena ada karyawan terbaikku... tidak tahu bulan ini.. aku udah mulai banyak mengalami kerugian... disini.. kalau rugi.. banyak aku tanggung sendiiri.. nah, kalau untung baru deh berbagai dengan bosku... resikolah... :D

---------- Post Merged at 08:39 PM ----------


pertama kali TS harus bisa menyadari posisi TS dalam bisnis tsb sebagai apa? Sebagai bos? Sebagai karyawan yg sama juga dengan yg lainnya? Jika sebagai karyawan maka berlakulah sebagai karyawan, jangan berlaku sebagai bos, jika ingin menasihati, nasihatilah dalam posisi sebagai sesama karyawan

masalah memang pasti ada, jika ada karyawan yg tidak bisa memenuhi harapan, anda harusnya berdiskusi dengan bos, apakah karyawan tsb harus dipertahankan atau tidak

ok, sepertinya anda itu karyawan senior, coba saya ingin tahu dulu "hirarki" dalam pekerjaan anda ini, bisa digambarkan secara detil dulu?

Apa berbentuk pemimpin, lalu anda karyawan senior dan karyawan-karyawan yg lain? Berarti karyawan seniornya hanya anda ya?
kalau dengan bosku.. aku ya sebagai karyawan dan rekan bisnis... sahamnya masih jauh 90 : 10 :D

tapi kalau dengan karyawan.. ya aku boslah, wong chipnya ada di kepalaku... :D

---------- Post Merged at 08:41 PM ----------


memiliki karyawan, memiliki anak buah, memiliki partner kerja, memobilisasi massa,
semua yang berkaitan dengan orang lain kan ga mudah. ::oops::

yup, aku sudah menemukan kelemahan utamaku...

AKU TIDAK SABARAN DAN BELUM MAMPU MENGATASI DENGAN TABIAT DAN KARAKTER ORANG LAIN

startsmart
06-10-2012, 10:13 PM
suamiku sering bilang, karyawan itu aset, jadi harus diperlakukan dengan sebaik2nya, dimanusiakan, beri hak nya sesuai kewajibannya.

satu hal yang sangat aku perhatikan, apapun alasannya, baik lagi marah besar sekalipun, suami ga pernah berkata kasar sama karyawannya.
manusia itu tempatnya salah, sama juga dengan karyawan, kalau salah ya diberi tahu, berkali2 salah selama bukan kesengajaan itu sangat mungkin dan pada banyak kasus harus dimaklumi, tapi juga harus diingatkan.
cara mengingatkannya jg harus diperhatikan. jangan memarahi/mengingatkan dia di depan teman2nya, itu sama saja kita ingin mempermalukan dia.
padahal tujuan kita kan supaya dia sadar kesalahannya, dan tidak mengulangi. kalau sampai dipermalukan, siapapun tidak akan suka.
fokus sama tujuan dari kita memarahi, bukan untuk meluapkan emosi, bukan untuk mempermalukan, tapi untuk mengingatkan dan memperbaiki kinerja.
kalau dia sangat pintar dan ga mudah salah, yakinlah, dia ga bakal jadi karyawan, tapi sudah jadi bos :)
untuk warnet, kita punya karyawan yang sudah ikut lebih dari 5 tahun, pernah ditanya suami "kok masih betah?"
"mas orangnya sabar, padahal sama saya. ga pernah dapat bos seperti itu"
karyawan ini tadinya supir angkot, diajari dari 0 sampai sekarang. bolak balik kita tawari sekolah lagi (dia lulusan smp, kita mau bayarin buat paket c) sayangnya dia ga mau... padahal kalau punya ijazah paket c tuh lumayan banget buat dia.

untuk karyawan lain sifatnya lepas, karena pas ada proyek baru ikut.
di situ juga aku lihat, walau dia bosnya tapi ga malu2 berbaur dengan para tukang/kenek-nya.
kadang aku suka ngomong "yah, sekali-kali berwibawa gitu lho, karena kadang anak buah ngeremehin, walau ya kalau yang sudah matang wataknya ngga sih (para tukang biasanya udah pada dewasa), tapi kenek2 gitu kadang jadi ngeyel"
tapi dari situ dia malah bisa berbaur, ga jarang anak buahnya curhat soal masalahnya.

tipe kepemimpinan orang bisa beda2, ada mungkin yang pendekatannya berbeda, tapi harus ingat, karyawan itu manusia, dia juga punya perasaan, dan mereka itu adalah aset yang sangat penting, jadi perlakukan dengan sebaiknya. tanpa mereka usaha kita juga ga ada apa2nya.

aku itu sangat baik dengan karyawanku.. mereka tahu aku sering gunakan duit pribadi untuk mereka.. kalau makanan dan duit.. tdk pelitlah aku..

bagiku.. Bisnis itu adalah Manajemen Pembagian Keuntungan... kalau tdk bijak membagi keuntungan dengan orang yg bekerja dengan kita.. ya akan banyak masalah2 yg muncul dan salah satunya adalah kebangkrutan...

aku tdk mau seperti kebanyakan bos2 di tempat lain... bisa nambah rumah, tempat usaha, tanah, tabungan, mobil, bahkan nambah istri.. tetapi sementara karyawan.. terus membujang karena penghasilannya sedikit.. aku berusaha meningkatkan upah mereka.. makanya aku sering kasih tips kalau pemasukan bagus, ini tanpa sepengatahun bosku bahkan aku banyak gunakan uang pribadiku... tdk maslaah bagiku aku jadi dapat sedikit, yg penting aku bisa membuktikan apa yg selama ini aku yakini...

sikapku juga biasa aja..
hanya saja.. aku emang agak rewel, karena hampir semua kerjaan sering aku komentari.. ya.. aku punya standar kerja... salah satu penyebab pelangganku terus bertambah karena kualitas kerjaku bagus... nah.. kalau kerja mereka tdk bagus.. ya aku tegur, hanya saja aku tdk pandai bagaimana cara menegur yg baik..

Sebenarnya masalah mulai muncul ketika aku menambah karyawan perempuan, karena karyawan terbaikku itu perempuan sendiri, akhirnya tarik lagi 1 karyawan perempuan dengan harapan ada temannya.. dan ini mempertaruhkan pendaptanku.. level sekian 10%, sekian 8%, sekian 7% dan sekian 5%, kalau tdk memuaskan.. boleh di keluarkan (putus kerjasama)...

Tetapi maslaah justru muncul ketika karyawan bertambah... karayawan yg baru.. tdk mau cepat belajar.. inisiatifnya lemah... aku kan tdk sbaran.. ya aku omelin lah.. nah, suasana kerja mulai tdk enak.. aplaagi karyawan yg laki2 mulai ngulah... aku tdk yakin dengan kejujurannya.. pola hidupnya kurang bagus.. percuma rumah sjeengkal, punya istri, tinggal dengan mertua makan kok masih di warung... kalau kerja di pertamina sih aku tdk heran.. lah, kerja di tempat ini.. ya harus prihatin.. jajannya kuat.. pernah ngaku beli snack yg enak hanya 5.000, murah amat dalam hatiku.. suatu ketika aku lihta di indomaret.. aku mau beli.. eh harganya 7000 ribuan... buset.. berarti dia bohong padaku... ngapain juga bohong soal harga...

Sebenarnya sleian gaji pokok, mereka sering dapat tips baik dariku, lemburan, atau dari para pelanggan yg merasa puas dengan kerja mereka...

tapi begitulah... kesalahanku adalah tdk sabraan dan tdk tahu cara memanaget maslaah yg ada.. ya ada aku hanya menggunakan emosiku... jadinya ya suasana kerja jadi tdk nyaman... sampai akhirnya karyawan terbaikku itu keluar... aku sudah minta maaaf berulang2 tetapi tetap tdk mau balik dia...

ada hikmahnya juga sih.. sejak dia keluar, aku benar menyesali kebodohanku.. dan aku mulai belajar untuk tdk melakukan keslahaan yg sama... udah seminggu ini, nyaris tdk ada marah2...

tapi sukurlah.. aku dapat karyawan cukup bagus.. baru lulusan SMP, ia punya insting yg baik dalam bekerja.. 2 minggu pertama masih gagok dia.. tetapi karena sering aku kasih penjelasan setiap kerjaan yg aku suruh.. insting kerjanya mulai keluar.. tadi aku ajak2 jalan2 ke kota.. senang banget dia... :D mau aku jaga baik2... dan aku merencankan akan menurunkan keamanan usaha ini padanya, termasuk menunggu temanku dari medan juga, aku tarik ke jakarta, dulu dia juniorku, waktu aku jualan kertas di sekolah, dia jadi agenku.. :D dia jujur dan kalem anaknya, makanya aku yakin dengannya, aku bayarin ongkosnya separuh jika sampai jakarta.. senin ini ia berangkat...

---------- Post Merged at 09:10 PM ----------


Dapet karyawan yg kompeten dan pny integritas emang rejeki besar buat bos. Kata adik aku, yg gini ini perlakukan dg baik.

Nah, kalo karyawan yg pny ciri yg rusak, lebih baik elu tunjukin siapa bos dan siapa yg karyawan, n "gw ga butuh lo".

Gw pny cerita tentang seseorang yg menyesal karena kebodohan dia ngelunjak sama bosnya.
Ceritanya dia dulu teknisi komputer di salah satu toko komputer ttp krn terpengaruh sama yg laen dia ngerjain bosnya. Akhirnya krn seluruh karyawan jadi teracuni, si bos melakukan tindakan ekstrim ... pecat semua karyawan. Tapi diem" setelah sekian waktu, si bos mulai manggil org" yg ga bersalah yg kena pecat dan mereka dipekerjakan dg gaji yg lebih mantep.
Sekarang dia ... setelah bekerja di rumah makan ... sekarang nganggur n pny utang di mana".

yup..
karyawan yg jadi biang kerok maslaah itu sebenarnya udah menampilkan tabiat jeleknya sejak awal masuk.. baru 2 hari berani membentakku... gila bener... tetapi aku sabar ajalah.. ya.. ABG baru gede.. maklumi ajalah.. masih labil dan manja.. tetapi dampaknya besar juga.. dia tdk bisa kerja seperti yg aku harapkan... karena aku tdk sabaran ya jadi sering kena marah.. aku pernah marah besar pagi gara2 perempuan ini udah ngeyel... kalau tdk dapat mengendalikan diri.. udah aku taburin itu ID2 kard... aku pernah lempar2 undangan yg rusak karena si karyawan tdk mengikuti contoh yg sudah aku beri... dan tentu saja kalau aku marah tak terkendali ya aku nyerang secara fisik... tetapi selama hampir 10 tahun di jakarta, aku tdk pernah kontak fisik disini meski aku seperti ini orangnya... aku selalu berpikir tdk ada untungnya kontak fisik.. tetapi kalau aku diserang secara fisik, aku tdk akan pernah merasa berdosa jika sampai membunuh orang yg menyerangku..

---------- Post Merged at 09:12 PM ----------


mungkin karena menang di umur yah, makanya semena2 ;D
ya, mereka sering salah mengartikan toleransi yg aku berikan... ada karyawan yg aku kasih toleransi masuk jam 11 siang karena bernagkat kerjanya harus di sesuaikan dengan istrinya yg perawat dengan 3 waktu shift.. tetapi tetap aja... tdk betah... ya weslah...

---------- Post Merged at 09:13 PM ----------


kenapa cari yg tua ?
tetangga.... dia minta kerja... dan aku butuh pekerja... masa sih di tolak.. lagi pula ia org yg cukup taat bergaam dan ada basic ITnya.. jadi ya terima ajalah.. dan ada bagus juga sih... kepergian karyawan terbaikkku ckup bisa tertutupi oleh basic komputernya... ya.. aku sih ngomong baik2 aja.. anggap aja latihan menjadi bos dan manajer yg baik.. :D

cha_n
07-10-2012, 12:17 AM
ngaku jadi bos baik tapi suka mempermalukan karyawan ?
coba diluruskan lagi definisi baik itu apa.

manusia itu punya perasaan, kalau dipermalukan, hati sudah benar2 terluka, walau diimingi uang, siapapun tidak akan sudi. emang bisa kebaikan dibeli pakai uang?
dari pada menekankan soal uang, mending ciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif.
buat SOP yang jelas, pastikan reward and punishment pada tiap jenis masalah/kejadian yang mungkin timbul.
kerja pakai otak, jangan pakai emosi.

oh iya, pembagiannya kecil amat ya, yang pontang panting kerja siapa cuman dapat 10%.
pengalaman ku kerja sama ama orang macam ini, yang kerja bisa dapat 50% dari keuntungan bersih, kalau modal sudah BEP

startsmart
07-10-2012, 11:17 AM
ngaku jadi bos baik tapi suka mempermalukan karyawan ?
coba diluruskan lagi definisi baik itu apa.

manusia itu punya perasaan, kalau dipermalukan, hati sudah benar2 terluka, walau diimingi uang, siapapun tidak akan sudi. emang bisa kebaikan dibeli pakai uang?
dari pada menekankan soal uang, mending ciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif.
buat SOP yang jelas, pastikan reward and punishment pada tiap jenis masalah/kejadian yang mungkin timbul.
kerja pakai otak, jangan pakai emosi.

oh iya, pembagiannya kecil amat ya, yang pontang panting kerja siapa cuman dapat 10%.
pengalaman ku kerja sama ama orang macam ini, yang kerja bisa dapat 50% dari keuntungan bersih, kalau modal sudah BEP
ya.. sepertinya aku sudah menemukan letak masalahnya.. yaitu cara menegurku yg terlalu kasar..

sebagai solusinya.. tdk perlu marah-marah jika karaywan melakkan kesalahan, aku akan menegur dengan cara yg santun, jika masih melakukan keslaahan yg sama dan tidak ada niat untuk berubah.. ya lebih baik diberhentikan saja....

SOP aku jelas kok sebenarnya, di awal2 kan mereka bisa menjalaankan SOP yg ada... nah maslaah munculkan ketika mereka melakukan kesalahan yg sama kembali.. itu aja..

soal pembagian... ya lumayanlah.. 10% itu kan dari pendapatan kotor.. bosku tdk mau beri tahu, berapa biaya yg ia keluarkan sebenarnya, jadi aku perkirakan... aku dapat 20% dari keuntungan bersih.. dan aku rasa ini tdk masalah juga, toh karena yg aku incar saat ini bukan uang, tetapi sebuah pencapaian hasil kerja.. jika sistem bisa berjalan seperti yg ada di kepalaku, dan mencapai seperti yg aku inginkan... maka uang itu akan datang dengan sendiirinya meski aku tidur seharian :D

Bosku invest harta, aku invest waktu dan tenagaku... saat ini aku yg memang masih ketergantungan.. belum bisa mandiri sepenuhnya... dan saat ini kami lagi melakukan upaya agar semua kerjaan yg masuk bisa di tampung sebanyak mungkin dan diselesaikan secepat mungkin... ini cara yg paling efektif untuk mengatasi persaingan yg kurang sehat dan meraih bnyak keuntungan dengan modal yang tdk besar.. :D

Porcelain Doll
07-10-2012, 11:31 AM
soal menegur itu, memang lebih baik tidak dilakukan di depan yg lain, dan tidak dengan kasar
cukup diberitahu letak kesalahannya dimana

pengalaman di kantor yg dulu, g pernah melakukan kesalahan
yg 1 ditanya dulu kenapa g ngelakuin itu, trus dikasih tau baik2 kalau itu ga seharusnya dilakukan -> efeknya g jadi merasa bersalah sendiri dan jadi aware, plus berterima kasih karena dikasih tau baik2
yg lain, langsung negur tanpa tedeng aling2...bikin ngerasa ga dihargai dan akhirnya ga menghargai balik orang yg negur

startsmart
07-10-2012, 11:34 AM
soal menegur itu, memang lebih baik tidak dilakukan di depan yg lain, dan tidak dengan kasar
cukup diberitahu letak kesalahannya dimana

pengalaman di kantor yg dulu, g pernah melakukan kesalahan
yg 1 ditanya dulu kenapa g ngelakuin itu, trus dikasih tau baik2 kalau itu ga seharusnya dilakukan -> efeknya g jadi merasa bersalah sendiri dan jadi aware, plus berterima kasih karena dikasih tau baik2
yg lain, langsung negur tanpa tedeng aling2...bikin ngerasa ga dihargai dan akhirnya ga menghargai balik orang yg negur
yup.. terima kasih atas masukannya.. akan aku ingat ini baik-baik.. bukan di tegur atau dimarahi, tetapi memberi tahu kesalahan yg sudah dilakukannya.. dan memberitahukan apa dampaknya jika ia melakukan kesalahan yang sama.. jadi bukan teguran, tetapi pemberitahuan atau mengingatkan... mungkin bahasa yang paling pas.. :D

cha_n
07-10-2012, 03:58 PM
kalau masih salah2 yang keterlaluan, artinya masih ada SOP yang kurang pas.
tapi lagi2 kubilang sih salah itu wajar, selama bukan sengaja.
minimalisir dengan SOP yang jelas.
misal salah cetak karena ketidaktelitian.
buat SOP untuk menghindariya, misal sebelum naik cetak harus ada paraf customer di setiap halaman contoh cetakan yang akan naik plus paraf atasan tertinggi yang diberi wewenang hari itu.
semacam itulah (ga harus persis, ini contoh doang. tiap bisnis beda2 kondisinya beda SOP yang cocok)

dari pada nunjuk orang lain, coba tunjuk diri sendiri dulu. salahku apa sebagai bos, kok anak buah bisa salah mulu?
kurang sabar mendidik? SOP kurang jelas atau tidak sesuai? force majuer? faktor kesengajaan? dst. nah atasi sesuai masalahnya.

kalau emang orangnya ga niat kerja, tanya aja. kasih masa percobaan. kalau emang masih ga jelas pecat. tapi dia dipecat juga ga sakit hati. dia tahu dia salah dan layak dipecat

cha_n
07-10-2012, 04:07 PM
soal pembagian, kalau emang sudah puas ya sudah. artinya ga ada urusan kamu mau kasih insentif ke karyawan. dan ga perlu pula mengungkit itu sebagai sebuah kebaikan. toh dengan itu yang dapat untung juga kamu karena bakal dapat tambahan kalau proyek cepat kelar atau proyek bertambah.
hal2 kayak gini (merasa baik, merasa berjasa, merasa udah kasih tambahan) adalah hal gak jelas dalam bisnis.
harusnya bikin SOP. Pada saat gimana karyawan dapat insentif , pas saat gimana dia bisa kena potongan gaji. saat gimana dia dipecat dst.

jadi ga perlu sok ngerasa baik, ini bisnis bukan kerja sosial. cari kondisi yang bikin sama2 untung

Serenade
07-10-2012, 04:19 PM
yup..
karyawan yg jadi biang kerok maslaah itu sebenarnya udah menampilkan tabiat jeleknya sejak awal masuk.. baru 2 hari berani membentakku... gila bener... tetapi aku sabar ajalah.. ya.. ABG baru gede.. maklumi ajalah.. masih labil dan manja.. tetapi dampaknya besar juga.. dia tdk bisa kerja seperti yg aku harapkan... karena aku tdk sabaran ya jadi sering kena marah.. aku pernah marah besar pagi gara2 perempuan ini udah ngeyel... kalau tdk dapat mengendalikan diri.. udah aku taburin itu ID2 kard... aku pernah lempar2 undangan yg rusak karena si karyawan tdk mengikuti contoh yg sudah aku beri... dan tentu saja kalau aku marah tak terkendali ya aku nyerang secara fisik... tetapi selama hampir 10 tahun di jakarta, aku tdk pernah kontak fisik disini meski aku seperti ini orangnya... aku selalu berpikir tdk ada untungnya kontak fisik.. tetapi kalau aku diserang secara fisik, aku tdk akan pernah merasa berdosa jika sampai membunuh orang yg menyerangku..



He? Elu ngelakuin itu ke karyawan ... kasar tuh mah .... mending pecat aja dah kalo kerjaannya ga bagus jgn maen kasar gitu.
Nunjukin elu bos dan dia karyawan bukan berarti elu jadi spt itu, tunjukin wibawa.

startsmart
07-10-2012, 11:57 PM
kalau masih salah2 yang keterlaluan, artinya masih ada SOP yang kurang pas.
tapi lagi2 kubilang sih salah itu wajar, selama bukan sengaja.
minimalisir dengan SOP yang jelas.
misal salah cetak karena ketidaktelitian.
buat SOP untuk menghindariya, misal sebelum naik cetak harus ada paraf customer di setiap halaman contoh cetakan yang akan naik plus paraf atasan tertinggi yang diberi wewenang hari itu.
semacam itulah (ga harus persis, ini contoh doang. tiap bisnis beda2 kondisinya beda SOP yang cocok)

dari pada nunjuk orang lain, coba tunjuk diri sendiri dulu. salahku apa sebagai bos, kok anak buah bisa salah mulu?
kurang sabar mendidik? SOP kurang jelas atau tidak sesuai? force majuer? faktor kesengajaan? dst. nah atasi sesuai masalahnya.

kalau emang orangnya ga niat kerja, tanya aja. kasih masa percobaan. kalau emang masih ga jelas pecat. tapi dia dipecat juga ga sakit hati. dia tahu dia salah dan layak dipecat
salah aku cuma satu, cara negur aku aja yg tdk santun, itu aja kok... salah mereka ya hanya 2, selalu melakukan kesalahan yg sama, dan ada menolak perintahku.. sebenarnya yg aku sesali keluar hanya 1 orang aja kok... yg lainnya tdk aku sesali..

---------- Post Merged at 10:57 PM ----------


soal pembagian, kalau emang sudah puas ya sudah. artinya ga ada urusan kamu mau kasih insentif ke karyawan. dan ga perlu pula mengungkit itu sebagai sebuah kebaikan. toh dengan itu yang dapat untung juga kamu karena bakal dapat tambahan kalau proyek cepat kelar atau proyek bertambah.
hal2 kayak gini (merasa baik, merasa berjasa, merasa udah kasih tambahan) adalah hal gak jelas dalam bisnis.
harusnya bikin SOP. Pada saat gimana karyawan dapat insentif , pas saat gimana dia bisa kena potongan gaji. saat gimana dia dipecat dst.

jadi ga perlu sok ngerasa baik, ini bisnis bukan kerja sosial. cari kondisi yang bikin sama2 untung
lah, siapa yg ngungkit kebaikan, aku cuma kasih tahu, sebagai pimpinan, aku sudah bersikap cukup baik soal pemberian bonus, intensif itu kan bonus... aku berikan ketika aku merasa puas dengan hasil kerja mereka.. masa itu bukan dibilang kebaikan.. kalau usaha ini milikku, udah pasti lebih besar lagi aku kasih..

emang kamu bisnis hanya kasih bonus ke karyawaran cuma waktu THR aja? kalau dapat job yg untungnya besar, di makan sendiri gitu?karyawan cukup dengan upah yg ada ?

aku emang baik kok, mereka mengakui itu, cuma emang nyebelin kalau soal kerja.. aku tdk bisa gitu bisnis adalah bisnis, bukan sosial, kerbau aja sama para petani di kasih bonus di mandiin dan dipijati.. masa manusia cuma diberi bonus ramah dan sabar doang, emang perut bisa kenyang apa kalau bos cuma kasih bonus begitu.. gue tdk bisa begitu... bagi sebagian orang, bisnis adalah mencari keuntungan yg sebesar2nya dengan modal sekecil-kecilnya. Tapi itu tdk denganku.. karena aku merasakan bagaimana rasanya jadi karyawan kecil, buatku Bisnis adalah manajemen berbagi keuntungan. Kalau Bos kaya, maka karyawan harus sejahtera.. bukan bos kaya, karyawan makan nasi garem.. dilarang sakit, tdk boleh kawin... banyak tuh bos2 seperti itu aku temui terutama untuk usaha2 kasar seperti itu...

startsmart
08-10-2012, 12:09 AM
He? Elu ngelakuin itu ke karyawan ... kasar tuh mah .... mending pecat aja dah kalo kerjaannya ga bagus jgn maen kasar gitu.
Nunjukin elu bos dan dia karyawan bukan berarti elu jadi spt itu, tunjukin wibawa.
"Dari tadi tdk ngomong sih" sambil ngeloyor pulang... aku langsung terbengong.. karyawan sebelum dia yg baru 3 minggu k erja aku berhentikan karena selalu telat, membentak aku juga (Ini gimana sih" bentaknya ketika aku sibuk melayani konsumen yg lain), dan kurang serius belajar ketidak tahuannya, maunya ngobrol melulu kalau tdk ada kerjaan..

ya sudalah... ambil hikmah aja...

cha_n
08-10-2012, 07:46 AM
nah itu dia beda kerbau sama manusia. kerbau ga bisa membedakan bisnis ama kerja sosial. bisa jadi kerbau sok baik, padahal merusak sistem kerja.

tukang suamiku biasa dari kampung, untuk datang ke sini maka minta ongkos, belum kerja tapi minta ongkos.
kalau memamg diongkosi itu karena memamg kami butuh bukan karena SOK baik. sama2 untungnya kok.
ngapain SOK BAIK tapi merendahkan orang lain.

kalau ada karyawan yang sakit atau anaknya lahir atau punya kebutuhan mendesak, kami beri karena memang begitu SOPnnya.
kalau bukan dari uang perusahaan, tapi dari kantong pribadi, maka tidak perlu dicatat dalam pembukuan, dan ya udah ga usah nulis2 ngaku BAIK.

kalau mau kerja sosial, lakukan di luar urusan bisnis, misal ke dompet dhuafa aja, sering ditawari jadi pengawas proyek kegiatan sosial, kita ga dibayar (namanya juga kerja sosial) atau yang gampang transfer aja duit buat berbagai program dompet dhuafa. beres

cha_n
08-10-2012, 07:51 AM
oh iya, kerja di usahamu itu sepertinya penghasilannya dibawah UMR ya?
gila aja kalau beneran kerja 10 jam gaji dibawah umr

danalingga
08-10-2012, 08:15 AM
Sebenarnya baik nggaknya ya orang lain yang bisa menilai,
yakni pegawai2 itu sendiri.

jojox
09-10-2012, 03:08 PM
kl gw bilang, relax aja.
kenapa?

Realitanya kompensasi hanya segitu (850-1,2an jt/bulan) gak worth it utk berkeringat keras, ngabisin energi dan emosi.
TS = underpaid, overworked and worst, under represented. Mirip nasibnya dengan jutaan buruh dan blue collars di endonesia ini.

Jadi, solusinya ya gak usah ber-expektasi tinggi. Beri strategi bisnis dan kontribusikan kinerja yang cocok dengan nilai production output/KPI nya.
Ketika system yg dibangun TS efektif menaikkan revenue dengan mengoptimalkan SDM, dah cukup bagus itu. Sementara, untuk TSnya sendiri mendingan
Simpan pengalaman, pengetahuan , skill dan network untuk pengembangan diri dan karir selanjutnya. And trust me, mentalitas dan etos kerja seperti yang
TS deskripsikan itu harusnya berada di kisaran belanja pegawai Rp 1,7 - 2,5 jt/bln tergantung sektor industri.

so my quick advice: don't settle for less.

startsmart
23-10-2012, 12:35 AM
pengen melanjutkan diskusi ini.. tetapi keburu udah capek pikiran..
tetapi syukurlah... omzet tetap stabil tdk ada penurunan... tapi ya gitu deh... aku sudah tdk bisa lagi tidur seharian di siang hari... harus ngontrol terus dan melayani konsumen.. karyawan sudah 4, belum ada yg kerjanya seperti karaywan kesayanganku itu, tapi mau nambah 1 org lagi... pengen cari yg dekat2 aja... biar hemat biaya transportasi dan biar karyawa tersebut tdk dibebani lagi stress macet... ::arg!::

Kingform
24-10-2012, 01:32 AM
ini TS tinggal dimana? Jakarta?

menurut gw.....menurut gw lho ya....
meski bisa dibilang jabatan TS lebih tinggi, statusnya tetep sama2 karyawan....makanya sebisa mungkin jangan kasih contoh buruk ke karyawan, kayak tidur siang sampe 12 jam.....ntar karyawan sedikit banyak bakal meniru apa yang dilakukan TS....

TS bilang kalo tidur siang sampe lama, artinya sebelumnya ga tidur 24-48 jam....
pertanyaan gw: kok ga tidur sampe 48 jam itu ngapain aja? urusan kerjaan juga?

dan setuju banget ama chan, kalo mau memarahi ato menegur karyawan, cukup bicara berdua aja...jangan sampe karyawan lain tau....biar ga sakit hati.....itu kalo temen karyawan favorit TS ditergurnya pas TS berdua doang ama dia, gw rasa efeknya ga akan sampe sedahsyat itu (karyawan fave sampe keluar).

cara negur juga diperhatikan. biar bagaimanapun, karyawan itu manusia juga yang bisa sakit hati.
dan manusia itu juga makhluk sosial. kalo ada temennya sakit hati, dia bisa ikut sakit hati juga. apalagi kalo temennya dimarahi (ato bahkan dikata2i) di depan mata kepalanya sendiri.....

soal tegur-menegur, mungkin ga selalu to the point juga...
bisa minta tolong temennya buat ngasi tau si karyawan secara baik2. kalo ga ada perubahan baru dipanggil buat ngomong secara 4 mata.

terakhir, cari karyawan yang cocok ama kita itu emang ga mudah.....
apalagi dengan gaji di bawah umr (kalo TS bener tinggal di jakarta)


oiya, satu lagi.....jangan mudah percaya ama karyawan.....
manusia itu kalo tadinya ga pernah megang uang gede, sekalinya megang uang gede bisa berubah 180 derajat.
taat beragama ga jaminan. nyokap pernah punya karyawan yang taat beragama.....tapi baru kerja beberapa minggu udah ketauan nyolong duit toko....

AsLan
24-10-2012, 02:08 AM
Pesan gw sih jalanin aja terus, setiap hari selalu akan ada masalah baru dan kita ditantang untuk mengatasinya.

dari semua masalah2 itu kita akan semakin berpengalaman, semakin ahli.

nanti sejalan dengan meningkatnya kebijaksanaan kita, akan ada jalan yg lebih baik yg tersedia untuk kita.

sekecil apapun tanggung jawab yg kita miliki saat ini, kerjakan itu dengan sepenuh hati dan sungguh2.
orang yg bertanggung jawab untuk urusan2 kecil, kepadanya akan dipercayakan urusan2 yg besar.

percaya deh.

sedgedjenar
24-10-2012, 03:20 PM
semua persoalan/ masalah timbul ya karena PASTI dari diri sendiri
kalau orang belum menyadari ini pasti akan lupa introspeksi, dan akan mencari salah siapapun SELAIN DIRINYA

gak usah pake alasan2 macam

oke lah gue salah... TAPI
padahal gue duah berbuat yang sangat bagus..KENAPA mereka malah..?


de el el.
Energimu buat introspeksi keburu habis dipergunakan untuk mencari2 alasan dan pembenaran
Ketika energi habis, yg tersisa cuma masalah yang gak kunjung selesai


:run:


"what you are now is what you have been, what you will be is what you do now." -Buddha

Silvercheeks
24-10-2012, 03:47 PM
pecat semua.
trs keluar dr situ.

setelah itu saya sarankan anda menjadi bhikku saja ::up::

BundaNa
24-10-2012, 04:56 PM
ambigu....baca curhatan TS ada yang kontradiktif....merasa fair dan berusaha menjadi boss yang baik tapi kog negur pegawai satu di depan umum begitu ya? kecuali kalau emanga da forum tertutup khusus brieffing masalah ini. Katanya disiplin, tapi kog saat karyawan kerja malah tidur?::ungg::

lily
24-10-2012, 05:52 PM
1. Kenapa ya para karyawan itu selalu melakukan kesalahan yg sama padahal mereka tahu aku selalu menegurnya (karena selalu, aku jadi marah)

2. Mereka tdk menghargaiku padahal aku baik, sangat baik loh ya… aku tdk ceritakan aja apa aja semua apa aja yg telah aku berikan pada mereka..

3. Yang ingin aku tanyakan adalah, apakah kalian pernah dimarahi atasan? Seperti apa? Bagaimana rasanya dimarahin?

4. Menurut kalian, cara menegur karyawan yg baik itu yg bagaimana?

1. kalo menurut saya , manusia itu ga bisa lepasa dari kesalahan. pasti bisa salah , dan ada yang namanya orang itu udah ditegur ya tetap aja... itulah manusia. makanya harus terus dinasehati supaya dia bisa berubah , tapi ya enggak dengan cara marah marah , karena semakin kamu marah dan menegur keras , semakin dia akan membangkang dan ga berubah , karena ada sakit hati yang tercipta dari caramu menegur dia.

2. kalo menurut saya , bersikap baik pada karyawan juga sewajarnya aja , ga perlu berlebihan. selama segala sesuatu ada dalam batas normal , semua akan baik - baik saja.

3. pernah saya kerja di sodara , dimarahin , dibentak - bentak dalam mobil. sampe nangis saya dibentak - bentak... setelah itu saya keluar , dan toh ternyata sekarang saya bisa membuktikan bahwa saya bisa lebih baik dari usaha yang dia kelola...

4. cara menegur : posisikan dirimu andai kamu adalah karyawan. kamu mau dikatain bego , oneng , dll ? mereka itu manusia , punya hati dan perasaan , hargai mereka , walopun mereka cuma karyawanmu. apapun kesalahan mereka , tegurlah dengan berperasaan. karena sekeras apapun hati manusia , akan luluh oleh teguran yang hangat , bukan dengan dimaki - maki , yang ada sih malah dendam dan sakit hati...

startsmart
25-10-2012, 12:53 AM
ini TS tinggal dimana? Jakarta?

menurut gw.....menurut gw lho ya....
meski bisa dibilang jabatan TS lebih tinggi, statusnya tetep sama2 karyawan....makanya sebisa mungkin jangan kasih contoh buruk ke karyawan, kayak tidur siang sampe 12 jam.....ntar karyawan sedikit banyak bakal meniru apa yang dilakukan TS....

TS bilang kalo tidur siang sampe lama, artinya sebelumnya ga tidur 24-48 jam....
pertanyaan gw: kok ga tidur sampe 48 jam itu ngapain aja? urusan kerjaan juga?

dan setuju banget ama chan, kalo mau memarahi ato menegur karyawan, cukup bicara berdua aja...jangan sampe karyawan lain tau....biar ga sakit hati.....itu kalo temen karyawan favorit TS ditergurnya pas TS berdua doang ama dia, gw rasa efeknya ga akan sampe sedahsyat itu (karyawan fave sampe keluar).

cara negur juga diperhatikan. biar bagaimanapun, karyawan itu manusia juga yang bisa sakit hati.
dan manusia itu juga makhluk sosial. kalo ada temennya sakit hati, dia bisa ikut sakit hati juga. apalagi kalo temennya dimarahi (ato bahkan dikata2i) di depan mata kepalanya sendiri.....

soal tegur-menegur, mungkin ga selalu to the point juga...
bisa minta tolong temennya buat ngasi tau si karyawan secara baik2. kalo ga ada perubahan baru dipanggil buat ngomong secara 4 mata.

terakhir, cari karyawan yang cocok ama kita itu emang ga mudah.....
apalagi dengan gaji di bawah umr (kalo TS bener tinggal di jakarta)


oiya, satu lagi.....jangan mudah percaya ama karyawan.....
manusia itu kalo tadinya ga pernah megang uang gede, sekalinya megang uang gede bisa berubah 180 derajat.
taat beragama ga jaminan. nyokap pernah punya karyawan yang taat beragama.....tapi baru kerja beberapa minggu udah ketauan nyolong duit toko....
yup, aku tinggal di jakarta, di depok tepatnya, soalnya dari jakarta, jaraknya hanya 20 meter... :D

ya,, aku juga tdk marah kalau tdk ada kerjaan karyawanku tidur.. biarpun tidur, ya kalau ada kerjaan yg hanya aku yg bisa menanganinya, ya aku dibangunkan... terus soal tdk tidur 48 jam, ya ada sih tidurnya tapi ya sejam-2 jam gitu terus jaga lagi, biasanya, aku tdk tidur semalaman, rencannanya mau tidur paginya saat karyawan masuk, celakanya, karaywan tdk masuk, ya mau tdk mau aku harus tetap bantuin jaga, kalau kondisinya ramai.. ya benar-benar tdk tidur.. apalagi kalau kerjaan yg deadline yg akan diambil besok..

gini ya.. kalau dng yg laki2, aku hanya menegur aja tdk sampai memarahi, ya tentu saja dengan nada yg tdk enak.. kalau aku pakai maki2, ya berkelahi lah kami... tetapi kalau dng yg perempuan baru deh aku benar2 marahi, kalau aku marahi, biar pun mereka melawan tdk akan berani mereka mengajak berkelahi.. aku juga tdk mau marah kok kalau mereka ngikutin omonganku dan tdk melakukan kesalahan yg berulang, apalagi sampai menimbulkan kerugian. disini itu kalau kerjaan salah, kerugiannya dobel, rugi karena ada ongkos produksi yg terbuang sia, rugi waktu, dan kalau sampai lewat deadline, pelanggan kami ya kecewa, ini lebih merugikan lagi, makanya kalau pelanggan aku kecewa, aku sering menebusnuya dengan discon harga bahkan sampai gratis beberapa kali...

aku sudah ngomong baik2,aku sudah jelaskan baik2 alasan2nya, karena berulang, naik darahku...

sebenarnya biang keroknya itu 1 karyawan perempuan yg kerja setengah hati... disuruh baru ngerjain, kalau ada yg tdk beres atau kerjaan yg agak sulit, dia menghindarinya, karena aku paksa harus di pelajari baru deh dia mau negerjain, dan sering nolak apa yg aku suruh.. siapa yg tdk kesal coba... nah, karena satu orang ini suasana kerja jadi tdk nyaman... 6 bulan pertama ketika karyawan m asih 2 orang, wuih... kami kompak... suka bercanda...

yup, benar sih... lingkungan dan gaya hidup masyarakat jakarta, mempengaruhi karakater para pekerjaanya.. makanya.. banyak orang suka pindah2 kerja...

yup..
aku sih tdk percaya 100% karena aku lihat gaya hidupnya.. kalau boros.. dari mana lagi dia duit kalau bukan nyolek uang di laci, ya kalau dia nilep sehari 5000 sampai 20.000 ya sulit deteksinya, wong kadang selisih kelebihan pemasukan dng catatan sehari bisa sampai 100-300 ribu. tapi mau gimana lagi.. ogah2an nambah orang.. aku suruh pasang CCTV tdk mau dia.. ya weslah... selama tdk tertangkap mata.. ya amanlah mereka, tetapi berapa kali aku tes sih.. soalnya aku curiga juga, lihat dari catatan hariam mereka kelihatan... kalau karyawan kesayanganku itu, kelihatan pemasukannya.. tapi kalau yg satu orang yg laki2, kadang banyak kadang sepi.. ya aku tahulah kalau kondisi ramai dapatnya berapa kalau sepi dapat berapa, tapi kalau ramai dapatnya seperti saat sepi, ya aku curiga... tapi begitulah... lagi nyari karyawan perempuan nih.. lebih di fokuskan ke kasir...

---------- Post Merged at 11:34 PM ----------

---------- Post Merged at 11:53 PM ----------


Pesan gw sih jalanin aja terus, setiap hari selalu akan ada masalah baru dan kita ditantang untuk mengatasinya.

dari semua masalah2 itu kita akan semakin berpengalaman, semakin ahli.

nanti sejalan dengan meningkatnya kebijaksanaan kita, akan ada jalan yg lebih baik yg tersedia untuk kita.

sekecil apapun tanggung jawab yg kita miliki saat ini, kerjakan itu dengan sepenuh hati dan sungguh2.
orang yg bertanggung jawab untuk urusan2 kecil, kepadanya akan dipercayakan urusan2 yg besar.

percaya deh.
kadang aku mau keluar aja ketika masalah itu bertumpuk, yg buat aku mau keluar itu sikap bosku itu.. kadang mau untung besar tapi pelit.. ya tdk bisa begitu... aku cari karyaqwan yg khusus bisa potocopuy dan jilid, udah dapat nih.. karena masih baru masuk, aku kasih 45 ribu sehari 10 jam kerja, tapi kalau ada penjilitan ada bonus tambahannya, tetapi bosku melarang.. ya udah... jadi dia malas2an.. dan namanya baru ya.. ya tdk mungkin langsung ramai... nah, sekarnag baru kelihatan.. fotocopy ramai yg datang tapi masalah ada di karyawan dan mesin, karyawannya belum bisa banget, mesin sering bermnasalah, untungnya ya habis diperbaiki mesin, aku minta yg bagus.. sampai sekarnag tdk di datangkan... ya udah.. manggilin teknisi aja.. tdk mungkin semua bisa aku atasi... pusing kepalaku...

ya, karena aku yakin dng apa yg aku kerjakan.. ya aku pertahankanlah..masalah, maslaah ya mau tdk mau aku atasi pelan2,... emang lumayan melelahkan sih.. tapi gitulah, stressku itu sangat tinggi kalau ada kerjaan yg hasilnya tdk seperti yg aku inginkan.. seperti kemarin, nyetak undangan salah lagi padahal kemarin udah rugi gara2 salah cetak main copi paste aja... tetapi karena si custumer udah aku kasih waktuu hari untuk mengecek ulang tdk ada tanggapan, ya aku hajar aja.. karyawanku si bego.. udah dibilang hati2 soal ini, ngajakin debat, di depan bosku.. aku bilang aja.. aku udah berapa kali nemuin kasus meski sudah di acc, yg kurang dan salah itu ada aja.. makanya aku kasih waktu beberapa hari sebelum di cetak untuk di amati benar2, undangan yg tdk bermasalah ya biasanya karena itu, ada jenjang waktu yg aku berikan, ketika ada masalah undangan belum tercetak.. seperti yg aku bilang, kalau udah lelah, kita itu jadi lalai, kemarin salah itu lagi gara selain deadlin, lagi ramai dan ada maslaah lagi.. wah.. pusinglah.. tetapi emang sih dapat kemarin lumayan.. tembus juga 2 juta.. ini record baru... :D

sebenarnya, aku sih tdk jujur2 amat..curang juga sih.. tetapi aku curang biasanya karena merasa sesuatu yg tdk adil... tapi aku berusaha untuk apa adanya aja.. jika cara bosku tdk berubah dan tdk sependapat terutama soal pembagian hasil terutama pada karyawan.. ya weslah.. tunggu aja sampai aku punya sendiiri.. ya aku tdk akan pernah mau kerjasama lagi dengannya..

aku sering mengeluarkan pakai uang sendiri untuk hal baru atau sesuatu yg memang harus di coba..
sayang, karyawan kesayanganku itu keluar, itu buat rencanaku jadi berantakan, harusnya apa yg aku kerjakan selesain dalam waktu 3-4 bulan, ya jadi molor karena semua harus aku control terus karena selain kurang orang karyawan belum sepenuhnya bisa..

startsmart
25-10-2012, 01:13 AM
ambigu....baca curhatan TS ada yang kontradiktif....merasa fair dan berusaha menjadi boss yang baik tapi kog negur pegawai satu di depan umum begitu ya? kecuali kalau emanga da forum tertutup khusus brieffing masalah ini. Katanya disiplin, tapi kog saat karyawan kerja malah tidur?::ungg::
namanya aja bos.. percuma dong nambah karyawan kalau kerjaan yg bisa dikerjakan mereka aku kerjain juga, aku kan nambah orang kan supaya mereka mengerjakan kerjaan yg ada, sedangkan aku mengerjakan hal lain.

---------- Post Merged at 12:13 AM ----------


1. kalo menurut saya , manusia itu ga bisa lepasa dari kesalahan. pasti bisa salah , dan ada yang namanya orang itu udah ditegur ya tetap aja... itulah manusia. makanya harus terus dinasehati supaya dia bisa berubah , tapi ya enggak dengan cara marah marah , karena semakin kamu marah dan menegur keras , semakin dia akan membangkang dan ga berubah , karena ada sakit hati yang tercipta dari caramu menegur dia.

2. kalo menurut saya , bersikap baik pada karyawan juga sewajarnya aja , ga perlu berlebihan. selama segala sesuatu ada dalam batas normal , semua akan baik - baik saja.

3. pernah saya kerja di sodara , dimarahin , dibentak - bentak dalam mobil. sampe nangis saya dibentak - bentak... setelah itu saya keluar , dan toh ternyata sekarang saya bisa membuktikan bahwa saya bisa lebih baik dari usaha yang dia kelola...

4. cara menegur : posisikan dirimu andai kamu adalah karyawan. kamu mau dikatain bego , oneng , dll ? mereka itu manusia , punya hati dan perasaan , hargai mereka , walopun mereka cuma karyawanmu. apapun kesalahan mereka , tegurlah dengan berperasaan. karena sekeras apapun hati manusia , akan luluh oleh teguran yang hangat , bukan dengan dimaki - maki , yang ada sih malah dendam dan sakit hati...
ya, ini udah jalan hampir sebulan... suasana kerja, normal dan kondusif, selaini karena aku emang terus berusaha untuk lebih sabar juga karena karyawan yg baru semua ini emang sungguh2 bekerjanya.. inisiatifnya bagus.. kalau aku suruh sih jarang nolak..

ada lagi yg ingin aku perbaiki sih.. selama aku bisa kerjakan sendiri.. ya aku usahakan aku kerjakan sendiri.. tdk perlu meminta tolong karyawan...

startsmart
26-10-2012, 10:26 PM
benar kata si Aslan... masalah itu ada aja tiap harinya...

hari ini karyawan baru (temanku) buru-buru balik ke medan, baru 2 minggu disini, abangnya menyuruhnya segera pulang tanpa memberitahu alasannya, sepertinya bapaknya udah mau meninggal deh.. soalnya dia bilang bapaknya sakit.... aku sudah nawarinnya naik pesawat aja.. entar aku tambahin kurangnya.. tapi dia takut naik pesawat, wong aku suruh naik kapal laut, tetap naik bis... aku bilang, emang kalau bapakmu meniggal, kamu pulang bisa hidup lagi?. Kan sia2 datang ke Jakarta... anaknya rajin, inisiatif bagus dan rajin.. mungkin karena orang seperti ini, orang2 yg mengenalnya menyangkan dia ke jkarta, tiap hari di telponin... ya weslah.. jadi pelajaran... tdk perlu nyari karyawan dari daerah, kecuali dia yg berniat cari kerja ke jkarta...

ndableg
27-10-2012, 12:36 AM
Di indonesia ga ada semacam business advisor gitu ya? Jadi semacam penyewa jasa yg menilai management di sebuah perusahaan dan mencoba memperbaiki sistem managemen tsb sehingga bisnis lancar.

Gw ada kawan dulu yg punya bisnis semacam itu. Jadi kontraknya sekitar 1-2 taun, pokoknya dia yg bagian menegur para karyawan, termasuk boss nya. Bahkan mendampingi perekrutan karyawan dan bagian yg memecat karyawan.

Gw pikir ini tadinya profesi yg ga penting banget gitu. Ternyata banyak manfaatnya jg kalo melihat para bos banyak yg ga mampu mengatasi masalah intern. Karena dia itu orang luar, jadi tidak ada beban utk menyampaikan pemecatan, atau menegur karyawan, bahkan menegur para direktur. Wong dia dibayar utk itu, demi kemajuan perusahaan. Mgk dia jadi orang yg paling dibenci di kantor itu, spt macam tukang mengadu ato pengawas yg paling reseh, tapi who cares? Orang dia paling cuman 1-2 taun aja, setelah itu terbang ke perusahaan lain.

Coba aja hoi para bos. Bikin iklan mencari orang yg punya kompetensi semacam itu. Pokoknya bukan orang yg punya hubungan emosional macam temen, ato sodara. Bikin kontrak yg mengikat jadi bisa konsekuen dgn kontrak tsb. Bikin freelance atau part-time aja.

Mgk cara merekrutnya kasih liat perusahaan, spt tata ruangnya, atau ceritakan masalah2 yg ada dan tanya pendapat dan saran2nya. Kalo terlihat kompeten, ya bisa dicoba. Tiap bulan dievaluasi, 6 bulan tetep ada masalah, batalin kontrak.

AsLan
27-10-2012, 12:42 AM
konsultan management ? banyak kayaknya...
tapi itu kan di bisnis2 gede.

bisnis kecil mah harus strugle sendiri, lagian kalo urusan kecil kayak gitu aja musti ngandelin orang luar gimana mau tumbuh jadi pebisnis besar ?

masalah2 yg terjadi harus dianggap sebagai anugrah, kesempatan belajar.

ndableg
27-10-2012, 12:48 AM
Oh iye.. konsultan managemen lan.

startsmart
08-12-2012, 10:22 PM
Waktu aku masih SD, aku masih ingat sebuah film di mana dalam adegannya ada yang mengisahkan tentang seorang pembantu pria yg bekerja pencari rumput untuk hewan ternak yg bekerja pada orang kaya. Setiap si pencari rumput datang membawa 2 bakul rumputnya yg dipikul, bakul itu selalu menjatuhkan emas-emas yg berbentuk batu tanpa diketahui si tukang rumput. Karena setiap hari mendatangkan emas dari bakul-bakul rumput yg dibawa, lama-lama sang majikan tambah serakah. Ia menyuruh si pembantunya yg pencari rumput itu setelah kembali datang membawa rumput yg ada emasnya di suruh mencari rumput lagi. Si pembantunya menurut saja apa kata tuannya, karena keserakahan majikannya sudah di luar batas, akhirnya si pembantunya mengungkapkan siapa dia sebenarnya. Ternyata pembantu pencari rumput itu ternyata seorang wali (salah satu wali songo, kalau tdk salah dalam film Sunan Kali Jaga) yg sedang menyamar menguji si majikan. Begitu sang wali menunjukkan jati dirinya yg sebenarnya, emas-emas yg berbentuk batu itu berubah jadi batu kerikil. Si majikan pun menyesali keserakahannya dan ia pun bertobat.

ya... akhirnya setelah jalan tahun ke enam, aku memutuskan untuk keluar dari tempat kerjaku... besok aku kirim SMS pengunduran diriku, malam ini aku kemas-kemas barang-barangku.... aku tersinggung karena aku dapat surat peringatan 1 karena pendapatan bulan ini mengalami penurunan, padhaal kalau dihitung2, meski mengalami penurunan pemasukan aku tetap bisa menyetor 10,5 juta bulan ini karena bulan-bulan sebelumnya aku bisa menyetor 12-13 juta (Biaya operasional mulai dari belanja barang, gaji karyawan dan fee royalitiku sudah tertutupi).

Lalu, apa yg aku kerjakan setelah keluar dari tempat ini...
Dari awal kedatanganku ke Jakarta hingga saat ini, aku menjalani hidupku berdasarkan teori2 (pemikiranku)
Dan kepalaku terisi banyak teori yg ingin aku aplikasikan..
Aku rasa ini sat yg tepat untuk menguji teori-teoriku yg lain...
seberapa tangguh sih diriku ini.... :D

Ronggolawe
08-12-2012, 10:37 PM
jangan cuma SMS bro...
kalau memang sudah bulat, sampaikan surat pengun
duran diri secara tertulis...


n good luck :)

startsmart
08-12-2012, 11:10 PM
jangan cuma SMS bro...
kalau memang sudah bulat, sampaikan surat pengun
duran diri secara tertulis...


n good luck :)
thanks sebelumnya

Surat Peringatan 1nya via email sih...

aku rasa tdk perlu,
karena pasti kami membicarakannya secara langsung...
alasan utama aku keluar.. aku sudah jenuh, itu aja..
ya, kalau dia minta aku mengajari sampai bisa karyawan yg akan menggantikanku..
ya aku punya alasan unutk minta kompensasi,
aku ajari paling lama 3 bulan, tapi aku minta kompensasi 5 juta aja.. :D

tsu
08-12-2012, 11:27 PM
yaaaaah baru aja mau nimbrung, ternyata udah out ;D

IMHO sih, dari awal out aja mah, 850rb dan udah dapet tugas manajerial ? jadi buruh aja, 2.2jt ;D

j/k, sori becanda :)


srsly bro...... anda ini punya satu masalah serius, klo suatu saat anda masuk lagi ke situasi seperti ini (middle management) saya yakin anda nggak bertahan lama, berapapun gaji nya

why ?

karena anda BERLAKU seperti boss

inget anda bukan Aslan yang berlaku sebagai pemilik perusahaan, anda hanya middle management.... just like me

saya di kantor ini kepala seksi, bukan pimpinan cabang
saya punya anak buah, tapi juga menjadi anak buah

so, what should i do ? i make a team, not a boss-jongos relationship

tugas anda sebagai manajer bukan untuk memarahi dan melempar barang didepan anak buah, tapi memotivasi, coaching, dan mengarahkan mereka

i'll tell you my steps

1. buat perjanjian kerja pada saat perekrutan, isinya adalah ABC soal Do and Dont di perusahaan
2. beri job dis dan target yang jelas
3. selalu memonitor anak buah berdasar job dis dan target
4. klo ada yang nggak beres, segera ambil, jangan biarkan 1 orang itu meracuni yang lain
5. segera coach 1 orang tersebut, share, jangan dimarahin, beri contoh diri anda, buka diri anda sama dia, supaya dia juga open sama anda
inget, mereka ini datang ke anda karena butuh duit, tolong tanamkan itu bahwa kinerja dia di perusahaan diperlukan, dan dari kinerja itu akan menghasilkan duit yang nantinya akan jatuh ke dia juga
6. GROUP SESSION !! ini penting, sering2lah mengadakan review bersama, TAPI jangan terlalu formal, klo anda memang se-royal- yang anda bilang, traktir mereka makan, sharing disana
karyawan anda itu manusia, bukan kebo, manusia itu ingin dihargai, bukan dipecut
7.dan inget ! praise in front of everyone, but scolds when there's no one
8. and the last one, the most important one adalah pesan dari alm. Michael Jackson

If You Wanna Make The
World A Better Place
Take A Look At Yourself, And
Then Make A Change


good luck ;)

startsmart
08-12-2012, 11:40 PM
aku emang mau jadi boss.. makanya aku dengan sabar bertahun2 jadi bawahan...

dari pengalamanku melihat bos2ku, aku 3 kali ikut (mengelola usaha) orang selama 10 tahun ini, semua sama watak bosnya.. pelit dan mau untung sendiri... gue ingat banget, ketika aku sampaikan aku mau kuliah, aku kira gajiku akan di naikkan 100 aja (aku kuliah pengeluarkan jadi berlipat karena selain bayar kuliah, aku juga harus bayar temanku untuk menggantikanku jaga wartel), andai saja aku dimudahkan waktu itu, mungkin tidak eror begini pemikiranku.. :D

salah satu alasanku yg buat aku ingin keluar adalah, aku mau minta tambah karyawan dan karyawan di gaji yg layak, tetapi ini justru sebaliknya.. dari pada yg sengsara nanti... ya weslah..

AsLan
08-12-2012, 11:54 PM
dimana2 boss itu lebih suka menaikkan gaji karena dia pikir itu baik daripada menaikkan gaji karena diminta.

karena kalau sekali karyawan minta naik gaji lalu dikasi, besok2 akan minta lagi, lalu minta lagi dan lagi...

ini melawan prinsip reward and punishment.

harusnya, kalau karyawan prestasinya meningkat, dinaikkan gajinya sehingga besok dia meningkatkan lagi prestasinya dan lagi dan lagi...

tsu
08-12-2012, 11:59 PM
belajar jadi boss, ya jadi jongos dulu, klo sudah merasakan jadi bawahan mustinya nggak ada acara melempar barang dong :)

pengen jadi boss tidak harus selalu make kacamata boss, IMHO belajarnya melihat dari sisi karyawan
dan.... belajarnya jadi middle, sebelum menduduki top

karena posisi paling njlimet di perusahaan itu bukan boss dan bukan karyawan, tapi para manager

dan, klo saya jadi boss anda... saya ya males lah memperkerjakan anda, buktikan dulu kinerja kita baru minta
tapi klo memang kinerja sudah kita berikan dan boss masih mbulet, ya..... keluar lah :)


inti saya adalah, tolong rubah dulu diri anda, sebelum anda dapet pekerjaan manajerial lagi ;)

---------- Post Merged at 10:59 PM ----------


dimana2 boss itu lebih suka menaikkan gaji karena dia pikir itu baik daripada menaikkan gaji karena diminta.

karena kalau sekali karyawan minta naik gaji lalu dikasi, besok2 akan minta lagi, lalu minta lagi dan lagi...

ini melawan prinsip reward and punishment.

harusnya, kalau karyawan prestasinya meningkat, dinaikkan gajinya sehingga besok dia meningkatkan lagi prestasinya dan lagi dan lagi...

%no1

sori Lan, tombol "like" mu ilang soalnya ;D

ga_genah
09-12-2012, 12:19 AM
Aq dah kerja ditempatku ini hampir 8 tahun
ga pernah naik gaji dan ga pernah minta naek gaji
ya udahlah biarkan saja....
toh rejeki itu udah ada yg ngatur, yg penting berusaha aja...

itsreza
09-12-2012, 12:29 AM
di akhir cerita, ternyata letak masalahnya ada pada "aku"

BundaNa
09-12-2012, 02:36 AM
mau pindah kerja dimanapun, bakal mentok lagi kalo kita gak belajar dari pengalaman sebelumnya

cha_n
09-12-2012, 02:55 AM
andai a a a a a ku jadi orang kaya...
andai a a a a a ga usah pake kerja...
*lagu jadul*

ndableg
09-12-2012, 03:30 AM
Lama2 gw pikir idup kagak lepas dari boss. Katanya ud boss, taunya masih ada bossnya lagi. Ud punya perusahaan sendiri, taunya klien itu bossnya boss. Sekali klien penting itu marah, maka boss lah yg paling kelimpungan. Jadi boss itu selalu adaa dimana manaaa..

danalingga
09-12-2012, 09:01 AM
Makanya gue milih saham. Sedikit lebih bebas dari bos, walau ya tetap aja ada bosnya misalnya modal.

ndableg
09-12-2012, 06:04 PM
Bos lu rothschild.. ::bwekk::

Fere
09-12-2012, 06:10 PM
Sepertinya cuman Tuhan yang nggak punya bos.. ::bye::

BundaNa
09-12-2012, 09:55 PM
bahkan jualan aja pembeli itu bossnya ya -_-

startsmart
09-12-2012, 11:11 PM
dimana2 boss itu lebih suka menaikkan gaji karena dia pikir itu baik daripada menaikkan gaji karena diminta.

karena kalau sekali karyawan minta naik gaji lalu dikasi, besok2 akan minta lagi, lalu minta lagi dan lagi...

ini melawan prinsip reward and punishment.

harusnya, kalau karyawan prestasinya meningkat, dinaikkan gajinya sehingga besok dia meningkatkan lagi prestasinya dan lagi dan lagi...
aku juga tdk sebodoh itu,
disini karyawannya kerja 10 jam untuk yg kerja di komputer, 12 jam untuk yg fotocopy, nah, aku mengajukan ide sistem bonus, makanya aku buat 1 karyawan 1 rekap hariannya, apa aja yg dikerjakannya. Nanti rekapanya dimasukkan ke database exel, data base exel sudah 80% selesai aku buat, jadi tinggal aku masukkan aja item-item pemasukan hari ini, nanti keluar sendiri keuntungan bersihnya. Nah, dari keuntungan bersih yg dihasilkan seorang karyawan dibandingkan dengan gaji yg dia terima, kalau sebulah dia di gaji 1.000.000, dia menghasilkan 5 juta/bulan, ya wajar aja dia diberi bonus 100-300 ribu atas kerja kerasnya. kalau pakai konsep begini, karyawan jadi termotivasi. Kalau lagi sepi ya jelas kerjanya juga tdk ada, tetapi kalau ramai dia memenga kelelahan karena seharian kerja, tetapi karena ada bonus dari hasil kerja kerasnya, ia tdk akan merasa jenuh.

sayangnya, bosku tdk tertarik dengan ide ini...

Mudah-mudahan saja cita-citaku terwujud punya usaha seperti ini dengan konsep, jika untung banyak, harus berani berbagi rezeki. Karena yg punya kelamin, bukan aku aja, orang lain juga kelamin, dia juga pengen nikah dan punya anak istri.

---------- Post Merged at 10:11 PM ----------


di akhir cerita, ternyata letak masalahnya ada pada "aku"
aku mau kerja disini niatnya emang bukan nyari gaji kok, tetapi karena keyakinanku bahwa bisnis seperti ini di sekitar kampus itu menjanjikan... begitu omzet mencapai 30 juta/bulan dengan keuntungan bersih 40% ya udah, apa yg aku ingin sudah aku dapatkan, makanya lebaran kemarin aku ajukan review pada bosku, aku bilang aku sanggup menghasilkan omzet 300 juta pertahun asal perangkat dan karyawan di tambah. Karena aku meyakin usaha ini dengan tempat dan lokasi yg sangat bagus, omzet bisa di maksimlkan hingga 50 juta lebih. Aku bilang, jika target tercapai, buka lagi di tempat lain (ini emang bagian teori terbesarku yg belum terbukti) Tetapi masalah mulai muncul.. karyawan terbaikku (kesayangaku) mengundurkan diri.. yg paling aku sesali itu dari pengunduran dirinya adalah aku seang buat buku komputer, nah, karena dia keluar, buku jadi tertunda penyelesaiannya, makanya aku berani bayar lebih agar dia mau masuk lagi dengan harapan, aku bisa segera menyelesaiaknnya.

melihat situasi tempat kerja dimana karyawan yg bisa komputer keluar lagi (mau jadi guide ziarah kuburan) ya mau tdk mau, aku handel semuanya.. salah satu penyebab penurunan omzet bulan ini karena banyak juga pekerjaan yg aku tolakin terutama di pengetikan...

aku sebenarnay sudah berencana habis lebaran untuk mengundurkan diri, targetku sistem yg aku ingin buat benar-benar berjalan sesuai dengan apa yg di kepalaku, tetapi melihat bosku punya rencana lain... aku mulai prustasi... terus begitu aku dapat Surat Peringatan 1, aku langsung kehilangan motivasi, kejenuhanku memuncak... ya weslah.. aku putuskan keluar.. dan pengunduran diriku di terima.. oke.. minggu depan adalah hari terakhirku kerja disini karena sambil menunggu karyawan baru

startsmart
09-12-2012, 11:20 PM
Lama2 gw pikir idup kagak lepas dari boss. Katanya ud boss, taunya masih ada bossnya lagi. Ud punya perusahaan sendiri, taunya klien itu bossnya boss. Sekali klien penting itu marah, maka boss lah yg paling kelimpungan. Jadi boss itu selalu adaa dimana manaaa..
Yup, karyawan juga bisa jadi bos jika usaha tersebut mengalami ketergantungan pada si karyawan...

temanku yg jg pesaingku disini punya keahlian khusus dibidang maintenence fotocopy, dia keluar dari tempat kerjanya yg lama setelah 7 tahun kerja dikarenakan bosnya juga serakah dan pelit.. dapat 7 juta di telen sendiri, minta naik gaji, tdk dikasih.. langsung temanku angkat tangan keluar.. karena temanku ini sampingannya service fotocopy, dia jadi jadi dekat dengan suplier mesin fotocopy, kedekatan ini memudahkannya memiliki mesin fotocopy apalagi banyak orang yg beli mesin fotocopy melain perantara temanku ini selaku maintenence mesinnya..

nah, bosnya yg lama datang lagi, menawarkan "berapa gaji yg kamu minta" tetapi sudah telat.. sekarang aku lihat mesinnya udah 3, abangnya udah buka 1 lagi di tempat lain... dan bosnya ya ketar ketirlah... selain penurunan omzet, masalah2 baru, si karyawannya sekarang jadi pesaing beratnya..

temanku juga ada yg serakah dan tamak, mulai dari yg projek yg kecil sampai yg kakap diambil semua, sampai temannya pada tdk suka padanya, bahkan yg parah itu, yg bukan spesifikasi bidangnya pun dia rambah... makanya kagak heran umur 25 bisa menyelenggarkaan pernikahan di Balai Sudirman dari hasil keringat sendiri.. usaha terus berkembang dan maju, tetapi ya begitulah.. ada sisi negatifnya, ia mendapatkan banyak hal dari kerja kerasnya, tetapi kehilangan waktu untuk menikmatinya bersama anak dan istrinya.. pesan moralnya adalah, kalau mau tamak dan serakah, kerjakan sendiri, jangan mengandalkan keahlian orang lain.. karena kalau mengandalkan keahlian orang lain.. ya udah.. bangkrut itu ya nunggu waktu...

AsLan
10-12-2012, 12:45 AM
ah capek dah kalo punya karyawan yg suka ngitung2in penghasilannya boss...

pas untung gede dibilang serakah, pas rugi gimana ?
pas untung gede dibilang pelit, gak mau bagi lebih ke karyawan, pas rugi mau gak ikutan nanggung ?
pas nanem modal diawal2 ikutan gak ? saat gak jelas apakah kedepannya akan untung atau rugi ?

lagian berapapun untungnya bos itu adalah haknya dia, rejekinya dia, ada banyak hal yg telah dia lalui untuk memperoleh hasil itu yg gak diperhitungkan oleh karyawan.

karyawan kan sudah dijanjikan gaji sekian2 dengan tanggung jawab yg jelas saat masuk kerja, setelah itu ya tinggal laksanakan tugas sesuai kesepakatan.

startsmart
10-12-2012, 12:55 AM
ah capek dah kalo punya karyawan yg suka ngitung2in penghasilannya boss...

pas untung gede dibilang serakah, pas rugi gimana ?
pas untung gede dibilang pelit, gak mau bagi lebih ke karyawan, pas rugi mau gak ikutan nanggung ?
pas nanem modal diawal2 ikutan gak ? saat gak jelas apakah kedepannya akan untung atau rugi ?

lagian berapapun untungnya bos itu adalah haknya dia, rejekinya dia, ada banyak hal yg telah dia lalui untuk memperoleh hasil itu yg gak diperhitungkan oleh karyawan.

karyawan kan sudah dijanjikan gaji sekian2 dengan tanggung jawab yg jelas saat masuk kerja, setelah itu ya tinggal laksanakan tugas sesuai kesepakatan.

kalau berani bayar lebih, sesuai dengan kelayakan ya tdk maslaah..

yg maslaah itu kan bayar orang kurang layak... mentang-mentang orang lagi kesusahan, dimanfaatkan habis-habisan.. apa bedanya dengan penjajah jepang dan belanda ketika menerapkan keja rodi?

cha_n
10-12-2012, 01:14 AM
bener banget lan...

kerja rodi kan dipaksa, kalau ini, ga suka ya cabut aja

startsmart
10-12-2012, 01:26 AM
bener banget lan...

kerja rodi kan dipaksa, kalau ini, ga suka ya cabut aja

bukannya ini konsep bisnis kapitalis.. ?

kalau salah...

berarti kesalahan emang ada padaku..

kalau begitu, berarti boleh dong bisnis pakai konsep mengekplotasi kesulitan orang lain..
yg pentingkan tdk ada paksaan.. ya kalau kagak mau, keluar aja cari kerja lain :D

tuscany
10-12-2012, 02:25 AM
..

temanku juga ada yg serakah dan tamak, mulai dari yg projek yg kecil sampai yg kakap diambil semua, sampai temannya pada tdk suka padanya,
Nyebut orang serakah butuh lebih banyak justifikasi daripada sekedar "dia ngambil semua proyek". Namanya juga usaha. Dan orang, bahkan teman sendiri bisa tidak suka pada orang yang lebih sukses.

cha_n
10-12-2012, 07:16 AM
bahkan dalam islam,bisnis itu prinsipnya adalah saling ridho. maka itu ada namanya akad. baik antara pembeli dan penjual juga antara perusahaan dan pegawainya.


apa dasar kamu ngejelekin orang dengan bilang dia eksploitasi kesulitan orang? ga ada paksaan tuh
coba belajar berpikir logis. jangan pakai emosi.

misal ada orang ga punya keahlian, sekolah lulusan sd, walau dia sama2 punya kelamin mana ada perusahaan berani mempekerjakan dia kalau perusahaan butuh pegawai dengan kriteria tertentu.
trus salah perusahaan gittu?


kalau emang ga mau dibayar rendah buka usaha sendiri saja. untung rugi tanggung sendiri.

perjanjian kerja bisa berupa gaji, ada juga pemodal pakai sistem bagi hasil.
kalau gaji, mau untung atau rugi pegawai dapat sama. bagi hasil, ya sama2 tanggung. pas apes pegawai bisa ga dapat apa2. itu sepakati dari awal, jangan bisa cuman ngomel bawel. kalau ga sepakat ya cari kerjaan lain

BundaNa
10-12-2012, 08:40 PM
katanya udah resign...ya sudah toh:ngopi: