BundaNa
12-08-2012, 12:04 PM
salah satu bentuk kelainan kecemasan klinis yang ditandai dengan adalanya perilaku obsesif (harus - tidak ada toleransi), yang berkaitan dengan perilaku kompulsif (melakukan sesuatu dengan berulang-ulang). Perilaku kompulsif ini bertujuan untuk menenangkan perilaku obsesifnya.
segala jenis anxiety disolder (gangguan kecemasan - termasuk di dalamnya: OCD) berkaitan dengan kegagalan attachment (ikatan emosional yang kuat antara bayi dan orang yang mengasuhnya). Attachment ini sangat dibutuhkan bayi si masa-masa awal kehidupannya. Bila memiliki attachmeny dasar yang kokoh, maka bayi akan merasa percaya diri karena merasa ada orang lain yang akan melindunginya.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perilaku yang tampak seperti penderita OCD, misalnya ada orang yang harus berkali-kali mengecek apakah sudah mengunci pintu dengan benar, atau ada orang yang berkali-kali merapikan diri karena tidak ingin terlihat berantakan. Namun sampai batas-batas tertentu, kondisi tersebut sebenarnya lebih tepat disebut sebagai perfeksionisme (orang yang menuntut segala sesuatunya berjalan dengan sempurna).
Perfeksionisme dari sudut pandang psikologi, adalah suatu keyakinan pada diri individu bahwa kesempurnaan dapat dan harus dicapai. Sedangkan dalam bentuk patologis (cenderung penyakit), perfeksionisme adalah suatu keyakinan pada diri seseorang bahwa segala sesuatu yang kurang sempurna tidak dapat diterima / tidak dapat ditoleransi.
Kecenderungan perfeksionisme berbeda dengan perilaku OCD, meski keduanya sama-sama mengandung unsur kompulsif. Seseorang yang menderita OCD memiliki beberapa kecenderungan (obsesinya disebabkan oleh kesemasan yang sulit diterima dengan akal sehat). Terdapat banyak pikiran, dorongan, dan bayangan yang tidak berkaitan dengan masalah nyata. Bagi penderita OCD, semua itu berusaha ditekan atau dihilangkan dengan pikiran atau perilaku lain yang bersifat kompulsif.
Penderita OCD merasa sangat terganggu dengan perilaku kompulsifnya, namun tidak berdaya untuk menghindarinya. Beberapa tipe OCD:
Checkers
merupakan orang yang teropsesi untuk selalu memeriksa. Penyebabnya adalah kecemasan uyangn irasional. Misalnya, bila ia tidak mengecek berulang kali dia merasa bahaya mengintai setiap saat dan bisa mencelakasi diri dan sekelilingnya. Jika hal buruk tersebut terjadi, maka ia menganggap dialah orang pertama yang harus disalahkan.
Washers and cleaners
Merupakan orang yang memiliki ketakutan irasional terkontaminasi kuman, sehingga secara kompulsif akan berusaha menghindarkan diri dari kontaminasi tersebut, misalnya selalu membersihkan diri. Walaupun sudah berkali-kali mencuci, ia tidak kunjung merasa aman. Pada beberapa kasus, tipe ini terjadi akibat trauma diperkosa (atau diperlakukan tidak senonoh secara seksual), sehingga ia merasa dirinya terus menerus kotor.
Orderers
Merupakan orang yang fokusnya mengatur segala sesuatu agar tepat pada tempatnya. Mereka akan menjadi sangat tertekan apabila benda-benda tersebut dipindahkan, dipegang, atau ditata dengan orang lain.
Obsessionals
Merupakan orang yang memiliki perasaan obsesif dan intruktif, bahkan terkadang menakutkan jika dirinya akan mengakibatkan kemalangan atau kecelakaan.
Hoarders
Merupakan orang yang senang mengumpulkan barang-barang yang tidak berharga
Penyebabnya adalah:
Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan
Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
INDIVIDU YANG BERISIKO
Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih dapat diperhitungkan)
Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan singulum.
Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
Riwayat gangguan kecemasan
Depresi
Individu yang mengalami gangguan seksual
CIRI-CIRI OBSESIF KOMPULSIF
-Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
-Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
-Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
-Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
-Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.
-Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.
BERBAGAI PERILAKU GANGGUAN YAN SERING TERJADI :
-Membersihkan atau mencuci tangan
-Memeriksa atau mengecek
-Menyusun
-Mengkoleksi atau menimbun barang
-Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif)
-Takut terkontaminasi penyakit/kuman
-Takut membahayakan orang lain
-Takut salah
-Takut dianggap tidak sopan
-Perlu ketepatan atau simetri
-Bingung atau keraguan yang berlebihan.
-Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan)
Jika 2/3 ciri itu kalian mengalaminya ada baiknya mulai aware kemungkinan pengidap OCD yaaaa
saus (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/definisi-obsessive-compulsive-disorder.html) dan sambel (http://forum.kompas.com/kesehatan/72036-apa-itu-ocd-obsessive-compulsive-disorder.html)
segala jenis anxiety disolder (gangguan kecemasan - termasuk di dalamnya: OCD) berkaitan dengan kegagalan attachment (ikatan emosional yang kuat antara bayi dan orang yang mengasuhnya). Attachment ini sangat dibutuhkan bayi si masa-masa awal kehidupannya. Bila memiliki attachmeny dasar yang kokoh, maka bayi akan merasa percaya diri karena merasa ada orang lain yang akan melindunginya.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perilaku yang tampak seperti penderita OCD, misalnya ada orang yang harus berkali-kali mengecek apakah sudah mengunci pintu dengan benar, atau ada orang yang berkali-kali merapikan diri karena tidak ingin terlihat berantakan. Namun sampai batas-batas tertentu, kondisi tersebut sebenarnya lebih tepat disebut sebagai perfeksionisme (orang yang menuntut segala sesuatunya berjalan dengan sempurna).
Perfeksionisme dari sudut pandang psikologi, adalah suatu keyakinan pada diri individu bahwa kesempurnaan dapat dan harus dicapai. Sedangkan dalam bentuk patologis (cenderung penyakit), perfeksionisme adalah suatu keyakinan pada diri seseorang bahwa segala sesuatu yang kurang sempurna tidak dapat diterima / tidak dapat ditoleransi.
Kecenderungan perfeksionisme berbeda dengan perilaku OCD, meski keduanya sama-sama mengandung unsur kompulsif. Seseorang yang menderita OCD memiliki beberapa kecenderungan (obsesinya disebabkan oleh kesemasan yang sulit diterima dengan akal sehat). Terdapat banyak pikiran, dorongan, dan bayangan yang tidak berkaitan dengan masalah nyata. Bagi penderita OCD, semua itu berusaha ditekan atau dihilangkan dengan pikiran atau perilaku lain yang bersifat kompulsif.
Penderita OCD merasa sangat terganggu dengan perilaku kompulsifnya, namun tidak berdaya untuk menghindarinya. Beberapa tipe OCD:
Checkers
merupakan orang yang teropsesi untuk selalu memeriksa. Penyebabnya adalah kecemasan uyangn irasional. Misalnya, bila ia tidak mengecek berulang kali dia merasa bahaya mengintai setiap saat dan bisa mencelakasi diri dan sekelilingnya. Jika hal buruk tersebut terjadi, maka ia menganggap dialah orang pertama yang harus disalahkan.
Washers and cleaners
Merupakan orang yang memiliki ketakutan irasional terkontaminasi kuman, sehingga secara kompulsif akan berusaha menghindarkan diri dari kontaminasi tersebut, misalnya selalu membersihkan diri. Walaupun sudah berkali-kali mencuci, ia tidak kunjung merasa aman. Pada beberapa kasus, tipe ini terjadi akibat trauma diperkosa (atau diperlakukan tidak senonoh secara seksual), sehingga ia merasa dirinya terus menerus kotor.
Orderers
Merupakan orang yang fokusnya mengatur segala sesuatu agar tepat pada tempatnya. Mereka akan menjadi sangat tertekan apabila benda-benda tersebut dipindahkan, dipegang, atau ditata dengan orang lain.
Obsessionals
Merupakan orang yang memiliki perasaan obsesif dan intruktif, bahkan terkadang menakutkan jika dirinya akan mengakibatkan kemalangan atau kecelakaan.
Hoarders
Merupakan orang yang senang mengumpulkan barang-barang yang tidak berharga
Penyebabnya adalah:
Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan
Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
INDIVIDU YANG BERISIKO
Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih dapat diperhitungkan)
Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan singulum.
Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
Riwayat gangguan kecemasan
Depresi
Individu yang mengalami gangguan seksual
CIRI-CIRI OBSESIF KOMPULSIF
-Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
-Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
-Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
-Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
-Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.
-Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.
BERBAGAI PERILAKU GANGGUAN YAN SERING TERJADI :
-Membersihkan atau mencuci tangan
-Memeriksa atau mengecek
-Menyusun
-Mengkoleksi atau menimbun barang
-Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif)
-Takut terkontaminasi penyakit/kuman
-Takut membahayakan orang lain
-Takut salah
-Takut dianggap tidak sopan
-Perlu ketepatan atau simetri
-Bingung atau keraguan yang berlebihan.
-Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan)
Jika 2/3 ciri itu kalian mengalaminya ada baiknya mulai aware kemungkinan pengidap OCD yaaaa
saus (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/definisi-obsessive-compulsive-disorder.html) dan sambel (http://forum.kompas.com/kesehatan/72036-apa-itu-ocd-obsessive-compulsive-disorder.html)