AsLan
06-08-2012, 11:58 PM
Imunisasi sangat penting bagi anak, namun dari jutaan Imunisasi tetap ada beberapa kasus kematian bayi atau kecacatan akibat Vaksinasi.
Hal ini diamati oleh seorang dokter ahli penyakit tropis, Dr Hindra Irawan Satari yang kemudian mempertahankann disertasi doktoral di FKUI.
Dr Hindra meneliti kasus2 kematian bayi akibat Vaaksinasi, ia menemukan sekitar 300an kasus di Indonesia lalu menelitinya dan menemukan satu pola yg sangat penting yaitu rata2 bayi yg mengalami problem parah saat di imunisasi biasanya mengalami pendarahan yg sulit berhenti pada luka bekas suntikan.
Ada juga bayi yg mengalami ruam, memar, pendarahan dalam, kejang setelah memperoleh vaksinasi dan meninggal sesaat hingga sebulan setelah vaksinasi.
Dari hasil penelitiannya, ia menemukan bahwa kasus2 ini rupanya terjadi karena bayi tersebut tidak memiliki atau kekurangan Vitamin K.
Hal ini bisa terjadi liver bayi belum cukup memproduksi vitamin K, atau karena ibu bayi juga mengalami kekurangan Vitamin K sehingga bayi lahir tanpa cadangan Vitamin K yang cukup.
Vitamin K berperan penting dalam menghentikan pendarahan.
Dr. Hindra menyarankan agar bayi yg baru lahir perlu diberi asupan Vitamin K, selain untuk keamanan Vaksinasi juga untuk mencegah penggumpalan darah secara tidak normal pada otak bayi.
Penelitian ini sangat penting dan menguak misteri kematian bayi2 sesaat setelah Vaksinasi, disertasi Dr Hindra mendapat Yudisium A.
Salah satu penguji, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Ismoediyanto, mengatakan, selama ini, kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi ) serius tidak pernah ditelaah. Penelitian Hindra menjadi jalan tengah untuk mencegah munculnya kasus-kasus KIPI serius.
Hal ini diamati oleh seorang dokter ahli penyakit tropis, Dr Hindra Irawan Satari yang kemudian mempertahankann disertasi doktoral di FKUI.
Dr Hindra meneliti kasus2 kematian bayi akibat Vaaksinasi, ia menemukan sekitar 300an kasus di Indonesia lalu menelitinya dan menemukan satu pola yg sangat penting yaitu rata2 bayi yg mengalami problem parah saat di imunisasi biasanya mengalami pendarahan yg sulit berhenti pada luka bekas suntikan.
Ada juga bayi yg mengalami ruam, memar, pendarahan dalam, kejang setelah memperoleh vaksinasi dan meninggal sesaat hingga sebulan setelah vaksinasi.
Dari hasil penelitiannya, ia menemukan bahwa kasus2 ini rupanya terjadi karena bayi tersebut tidak memiliki atau kekurangan Vitamin K.
Hal ini bisa terjadi liver bayi belum cukup memproduksi vitamin K, atau karena ibu bayi juga mengalami kekurangan Vitamin K sehingga bayi lahir tanpa cadangan Vitamin K yang cukup.
Vitamin K berperan penting dalam menghentikan pendarahan.
Dr. Hindra menyarankan agar bayi yg baru lahir perlu diberi asupan Vitamin K, selain untuk keamanan Vaksinasi juga untuk mencegah penggumpalan darah secara tidak normal pada otak bayi.
Penelitian ini sangat penting dan menguak misteri kematian bayi2 sesaat setelah Vaksinasi, disertasi Dr Hindra mendapat Yudisium A.
Salah satu penguji, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Ismoediyanto, mengatakan, selama ini, kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi ) serius tidak pernah ditelaah. Penelitian Hindra menjadi jalan tengah untuk mencegah munculnya kasus-kasus KIPI serius.