PDA

View Full Version : keikhlasan



sedgedjenar
23-07-2012, 10:26 AM
Ini kisah kira-kira 5 atau 8 tahun lalu
Saya ceritakan kembali buat refresh sekaligus sharing

Sebut aja kisahnya si Lan-fool (fulan)
Sudah sekitar 8 tahun fulan dinas shift. Di perusahaan tempatnya kerja, fulan ini dimanjakan oleh berbagai fasilitas.
Salah satunya dengan fasilitas makanan yang berlimpah. Setiap jadwal shift malam, selain uang lembur dan makan malam, masih disediakan snack (cemilan). Saking banyaknya fasilitas yang didapat seringkali makanannya tidak habis, snack pun seringkali tersisa.
Melihat kenyataan ini, fulan akhirnya memutuskan buat membawa pulang sisa snack tersebut.

Sejak saat itu rumahnyapun ikut kebagian rejeki, setiap berapa hari sekali fulan pulang dengan ransel penuh makanan dan minuman kecil.

Sampai suatu waktu fulan pulang dengan kondisi tas penuh makanan. Masih belum cukup, tangannya masih menjinjing seplastik apel ranum.
Namun sebuah kejadian membuka wawasan dan mata hatinya lebar-lebar. Yaitu ketika bis yang ditumpanginya mengalami mogok, sehingga mengharuskan penumpangnya pindah ke metromini. Dengan kondisi tas penuh, berat dan tangan penuh dengan jinjingan mulaikerepotannya keadaannya. Belum lagi kondisi metromini yang bangkunya sempit, makin membuat fulan kerepotan karena tasnnya harus dipangku. Sedangkan dipahanya sudah diletakkan buah2 an.

Dalam laju metromini yang beranjak pelahan, fulan mulai berpikir, "gue berangkat dari rumah kondisi tas kosong, tangan gak membawa apa2. Duduk di bus pun enak, bisa tidur dan gak khawatir apa2. Sekarang begitu pulang kondisinya kebalik 180 derajat. Berat, susah, gak bisa tidur di bus karena khawatir pegangannya pada tas dan plastik akan terlepas."

Fulan lanjut merenung, "kira-kira seperti itulah gambaran orang hidup. Datang ke dunia tanpa membawa apa-apa. Begitu waktunya 'pulang' sudah banyak mebawa macam2 yang malah memberatkannya. Membawa harta, jabatan, anak, istri, suami, gelar, pangkat. Sehingga jalan 'pulang' terasa berat dan sulit"

Ditengah proses merenung itu, fulan pecah konsentrasinya oleh nyanyian pengamen yang bermodal kecrekan bekas tutup botol. Tanpa pikir panjang, fulanpun berniat "membuang" bebannya agar jalan pulang ke rumahnya makin mudah. Ketika tiba sang pengamen keliling untuk menadahkan tangannya, fulan bertanya kepada pengamen.

"Kalau dikasih apel aja mau gak ?"
Pengamen itu angguk kepala.
Tanpa pikir panjang, diberikanlah semua apel ranum sebanyak satu jinjingan itu.

Sampai sekarang sang fulan ini masih hidup, saya terkesan dengan kisah hidupnya yang mampu memaknai kejadian2 kesehariannya dan dijadikan pelajaran hidup.

Semoga bermanfaat