PDA

View Full Version : Cerita Gotong Royong [Transaksi di Toilet]



Nharura
16-03-2011, 04:34 PM
Transaksi Di Toilet

Toilet, tempat yang bagi orang adalah tempat yang paling jijik dan bau. Tapi bagiku adalah ladang rejeki yang paling indah. Siang itu, aku sudah mangkir manis disini, dimana lagi kalau bukan di toilet kesayanganku. Toilet ini cukup besar jika dibandingkan dengan kamarku yang dibuatkan bapak dari kardus bekas. Hanya bedanya di kamarku itu tak ada wc sebagus ini. Toilet mall, adalah sasaran targetku. Tapi yang paling ramai dikunjungi adalah toilet 21. Targetku anak-anak remaja ataupun ABG yang gemar mengoleksi benda-benda unik. Kuperhatikan barang daganganku. Aku merinding sedikit. Bukannya benda-benda ini adalah benda-benda yang paling aku benci saat sekolah dulu. Ada sisir yang bentuk love dengan warna pink, gantungan hape yang terselip bulu-bulu halus, ataupun cincin-cincin perak yang dibentuk khas. Aku tertawa kecil.
Disinilah aku, sedang berada. Toilet ’berkelas’ dan menyamar sebagai anak ABG. Kubasuh wajahku perlahan, sambil mendengar obrolan anak-anak remaja yang baru saja masuk dalam Toilet ini. Ya, ini mangsaku!

”Cowok tuh sama aja ya, Rin.. elo tahu khan si Aldo, udah berani main mata sama Laras, nyebelin abis!” Gadis berwajah oriental disampingku itu sedang misuh-misuh dengan seorang temannya yang sedang berada di dalam WC. Tak ada jawaban. Yang ada suara kran air yang dinyalakan. Aku masih terus memperhatikan gadis oriental yang ada disampingku. Kulitnya putih, perawakannya tinggi langsing, bajunyapun bernuansa modis. Sepertinya dia merasa aku perhatikan, namun ia terlihat tak peduli. Terus saja ia memperhatikan kembarannya di cermin.
”Lagi kesal ya?” Kataku mencoba mengambil hatinya. Ini Trik pertama buat menggaet pelanggan dalam transasksiku di Toilet. Dia hanya mencoba tersenyum tipis, kemudian memperhatikan dari kaca.
”Iya...” jawabnya pendek.
”Soal cowok?” ucapku pura-pura menyelidiki, padahal sih dari tadi aku sudah menangkap targetku ini.
”Iya..” Jawabnya tanpa melihat bagaimana reaksiku yang mengernyitkan dahi, aneh. Anak ini memangnya tak sanggup lagi berkata selain ”Ya”. Mungkin kalo aku bertanya : kamu tuh bodoh banget sampai gara-gara cowok saja, pikiran jadi gak ada. Pasti jawabannya.............


(silahkan bergotong royong... nyambung menyambung agar mendapatkan pesan moral di cerpen Transaksi di Toilet ini) :D