gogon
09-07-2012, 03:30 PM
Alkisah seorang peternak meninggal dunia karena sakit. Beliau hidup sebatang kara dan tidak memiliki sanak saudara sama sekali, hanya ada 5 penggembala yang hidup bersamanya. 5 penggembala ini bekerja pada peternak dalam tempo yang berbeda-beda; ada yang sudah belasan tahun, ada yang beberapa tahun bahkan ada yang baru beberapa bulan.
Peternak tsb saat ini memiliki 23 ekor domba. Tadinya punya ratusan namun sebagian besar dijual untuk biaya pengobatan.
Sebelum meninggal, peternak tsb membuat surat wasiat, yang hanya boleh dibuka ketika dia wafat.
Singkat cerita, setelah selesai mengadakan pemakaman, 5 penggembala tsb sepakat untuk membuka surat wasiat tsb.
isinya begini:
Kuwariskan 23 ekor domba kepada para penggembala yang bekerja padaku,
dengan besaran yang berbeda-beda sesuai dengan masa bakti kalian kepadaku.
Udin mendapat 1/3
Unang mendapat 1/4
Usep mendapat 1/6
Usro mendapat 1/8
Uyung mendapat 1/12
Kuharap kalian bisa bijak melaksanakan wasiat ini.
ke-5 penggembala tsb bingung. Bukan karena tidak mengerti matematika, tapi bagaimana membagi 23 dengan bagian-bagian spt itu.
akhirnya mereka sepakat menemui Urzu yang dikenal arif dan bijaksana. Singkat cerita, Urzu membaca surat wasiat itu, dan berkata "pulanglah kalian, besok saya akan ke sana untuk menyelesaikan hal ini."
Esoknya Urzu menemui mereka dengan membawa seekor domba. Ke-5 penggembala itu merasa heran namun diam saja karena percaya pada Urzu.
kemudian domba milik Urzu digabung dengan 23 domba milik almarhum, sehingga menjadi 24 ekor
"Udin, kamu dapat 1/3, berarti mendapat 8 ekor"
"Unang, kamu dapat 1/4, berarti 6 ekor"
Usep, kamu dapat 1/6, berati 4 ekor"
"Usro, kamu 1/8, berarti 3 ekor"
"Uyung, kamu 1/12, berarti 2 ekor"
"nah, 8+6+4+3+2 = 23, jadi satu ekor yang tadi saya bawa, saya ambil lagi ya.." kata Urzu sambil berlalu pulang
Peternak tsb saat ini memiliki 23 ekor domba. Tadinya punya ratusan namun sebagian besar dijual untuk biaya pengobatan.
Sebelum meninggal, peternak tsb membuat surat wasiat, yang hanya boleh dibuka ketika dia wafat.
Singkat cerita, setelah selesai mengadakan pemakaman, 5 penggembala tsb sepakat untuk membuka surat wasiat tsb.
isinya begini:
Kuwariskan 23 ekor domba kepada para penggembala yang bekerja padaku,
dengan besaran yang berbeda-beda sesuai dengan masa bakti kalian kepadaku.
Udin mendapat 1/3
Unang mendapat 1/4
Usep mendapat 1/6
Usro mendapat 1/8
Uyung mendapat 1/12
Kuharap kalian bisa bijak melaksanakan wasiat ini.
ke-5 penggembala tsb bingung. Bukan karena tidak mengerti matematika, tapi bagaimana membagi 23 dengan bagian-bagian spt itu.
akhirnya mereka sepakat menemui Urzu yang dikenal arif dan bijaksana. Singkat cerita, Urzu membaca surat wasiat itu, dan berkata "pulanglah kalian, besok saya akan ke sana untuk menyelesaikan hal ini."
Esoknya Urzu menemui mereka dengan membawa seekor domba. Ke-5 penggembala itu merasa heran namun diam saja karena percaya pada Urzu.
kemudian domba milik Urzu digabung dengan 23 domba milik almarhum, sehingga menjadi 24 ekor
"Udin, kamu dapat 1/3, berarti mendapat 8 ekor"
"Unang, kamu dapat 1/4, berarti 6 ekor"
Usep, kamu dapat 1/6, berati 4 ekor"
"Usro, kamu 1/8, berarti 3 ekor"
"Uyung, kamu 1/12, berarti 2 ekor"
"nah, 8+6+4+3+2 = 23, jadi satu ekor yang tadi saya bawa, saya ambil lagi ya.." kata Urzu sambil berlalu pulang