PDA

View Full Version : Semesta Mendukung (2011)



Nharura
01-07-2012, 12:30 AM
Semesta Mendukung merupakan film drama keluarga Indonesia yang dirilis pada 20 Oktober 2011 yang disutradarai oleh John De Rantau serta dibintangi oleh Sayef
Muhammad Billah dan Lukman Sardi.

Sinopsis
Sebuah film yangmenggambarkan
kuatnya tentang persahabatan,
kecintaan pada sains, dan arti kasih ibu. Film ini terinspirasi dari kisah-kisah kegemilangan putra-putri Indonesia mengangkat nama bangsa Indonesia di kancah dunia internasional lewat pelbagai
olimpiada sains. Muhammad Arief (Sayef Muhammad Billah), anak dari sebuah keluarga
miskin dari Sumenep, Madura,
sangat menggemari sains,
khususnya fisika. Meski tinggal jauh dari kota besar dan bersekolah dengan fasilitas yang serbaminim, Arief tetap menekuni fisika. Arief tinggal bersama ayahnya, Muslat (Lukman Sardi), mantan petani garam yang beralih profesi menjadi sopir truk serabutan karena ladang garam sedang dilanda paceklik akibat anomali cuaca.

Hal ini diperparah dengan kegemaran Muslat berjudi. Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan itu, ibu Arief, Salmah (Helmalia Putri), terpaksa bekerja sebagai TKW di Singapura. Setelah bertahun-tahun belum juga
kembali, dan tidak pernah memberi kabar, Arief sangat merindukannya.

Arief bekerja di bengkel sepulang
sekolah dengan cita-cita
mengumpulkan uang untuk mencari ibunya. Arief akan dibantu
oleh Cak Alul (Sudjiwo Tedjo).

Ibu Tari Hayat (Revalina S. Temat),
seorang guru fisika, melihat bakat
besar yang dimiliki Arief ketika ia
sedang menolong temannya untuk mengambil bola yang tersangkut di pohon menggunakan konsep roket air. Berkat dorongan Ibu Tari, Arief
ikut seleksi olimpiade sains yang
akan diadakan di Singapura.
Namun, sesungguhnya Arief
memiliki agenda tersembunyi:
menemukan ibunya di sana. Seleksi dilakukan oleh Pak Tio
Yohanes (Ferry Salim) di Jakarta,
yang dibantu oleh Deborah Sinaga
(Febby Febiola). Para peserta
bersaing untuk lolos, sekaligus
menjalin persahabatan. Arief menjalin persahabatan dengan
Muhammad Thamrin (Angga Putra), dan Clara Annabela (Dinda Hauw).
Pemeran
Muhammad Arief - Sayef
Muhammad Billah
Ibu Tari Hayat - Revalina S. Temat Muslat - Lukman Sardi
Salmah - Helmalia Putri
Cak Alul - Sudjiwo Tedjo
Pak Tio Yohanes - Ferry Salim Deborah Sinaga - Febby Febiola Muhammad Thamrin - Angga
Putra Clara Annabela - Dinda Hauw

---------- Post Merged at 11:30 PM ----------

Reviewku tentang film ini,aku copas dri tread sebelah.

satu kata,SUKA!,nambah lagi, suka,suka dan suka Kisah yang Menarik,meyajikan kisah inspirasi yang bagus. Aku suka filosofi profesor yg mendirikan yayasan sains indonesia, dimana ia
akan menjelajahi pedalaman
indonesia,dan mencari siswa yg paling bodoh di sekolahnya,untuk
diajarkan sains hingga menjuarai
olimpiade internasional,serta bisa
membuat siswa itu mendapatkan
beasiswa. Bagi beliau, manusia itu
awalnya bodoh,namun karena ketekunan berlatih untuk
belajar,makanya manusia itu cerdas.

Dan beliau membuktikannya.
Wah,sip bgt yah impian prof.lulusan luar negeri ini, membuat anak2 indonesia mandiri,dengan otak dan berlatih. Sip!,itu namaya pohon yg tinggi banyak buahnya,dan manis- manis.

Tapi film ini bukan tentang
beliau,beliau kebetulan hanya
menjadi cameo di film ini. Film ini
berkisah tentang seorang Anak SMP di pelosak madura yang cerdas akan pelajaran fisika, hingga membuatnya dikirim mewakili indonesia dikancah
dunia dalam olympiade sains.
Namun,jalannya tak mulus. Karena ia sebenarnya ikut olympiade di
singapura,hanya untuk mencari
ibunya yang 7 tahun belum pulang karena kerja disana. Mampukah dia mendapatkan ibunya? Dan apakah
dia bisa memenangkan olympiade
sains itu,meski hatinya tak pernah
ingin juara?
Dari film-film anak indonesia yang akhir-akhir ini aku tonton, ini film
terbaik diantara yang lain versiku.
layak buat di nikmati.
5/5