Nharura
16-03-2011, 05:38 PM
"Katamu, aku tak tahu apa-apa tentang hidupmu--aku tahu itu--tapi aku bisa pastikan, rasa cintaku lebih dari yang kamu tahu.." (personal taste)
(sebuah Cerpen)
----
hatiku berdegup kencang, jalannya tak berirama.
aku tak bisa tertidur nyenyak, ku mendengar suaramu dari Handphone sahabatku--entah bagaimana kamu bisa begitu akrab dengan dirinya-- sedangkan denganku, jarang sekali aku bisa akrab begitu denganmu.
Aku menelan ludah, pahit hingga menusuk hatiku--kuperbaiki posisi tidurku, hingga tak ada yang tahu, malam itu aku memang tidak sedang tidur, aku lebih ingin mendengar suaramu dan ceritamu--kudengar kau sakit--hatiku sedih mendengar itu, hanya ku tak ingin tampakkan, aku tak ingin di ketahui.
Sudah banyak aku berbuat dosa padamu--MAAF--kalau saja kata maaf itu bisa kusampaikan terus menerus padamu, hingga kau tak bersedih lagi, aku pasti lakukan, tapi aku tak ada daya. Bersalahku, teramatku malu padamu. Dulu kuabaikan kehadiranmu, hinggaku menjauh dari dirimu. Mencari pelarian hingga ku benar-benar melupakanmu. Tapi aku tak mampu.
Maafkan jika disaat kamu sendiri, aku tak bisa membuat kamu tersenyum, karena aku bukan orang yang bisa tampakkan itu, meski hatiku pedih, mendengar kamu sakit dan kamu menderita.
--Aku menerawang, masih antusias mendengarkan percakapanmu dengan sahabatku Lewat handphone itu yang di loadspeaker--
"aku heran, ada temanku yang naksir sama aku, sepertinya dia suka sama aku.."
"wah.. jadi kamu suka juga sama dia?" ucap sahabatku itu, membuat hatiku berdengup, berdetak,was-was akan jawabanmu--lama kita tak bertemu--tapi jantungku selalu berbeda ketika aku mendengar kata-katamu.
"Suka? yang benar saja!, cewek itu bisanya pake perasaan aja!,, sekali-kali pake logika lah"
Aku masih mendengarkan.
"Masa iya, aku suka sama orang yang tidak tahu apa2 tentang diriku?" ucapnya lagi.
Kudengar sahabatku tertawa bersamamu. Entah dia bahagia karena apa, yang pasti-- aku berbaring dengan hati yang terluka. apakah yang dia bicarakan itu aku?--pikirku berkali-kali.
----
Lama tlah kutinggalkan masa itu.
disaat aku tergila-gila akan dan cerita tentang dirimu.
aku berdiri di Universitas yang selama ini aku impikan, Universitas Nottingham--beasiswa dari temannya pamanku, tak akanku sia-siakan, apalagi universitas ini menjanjikan kedokteran hewan yang selama ini aku impikan bisa terkabulkan. Sudah 2 tahun lebih aku berada disini.Aku merasa nyaman. Jauh dari dirimu. Meski, aku selalu teringat kata-katamu, bahwa orang yang berhak menyukaimu adalah orang yang mengenalmu lebih jauh. Aku tahu-- aku tak tahu apa-apa tentang dirimu. Tapi saat kudengar itu, terucap dari kata-katamu.
Aku hanya bayangkan, kau telah kehilangan cinta sejatimu. Dan aku akan membuka lembaran baru disini, aku akan menikmatinya.
---
"ting.. ting..ting.." Email di Laptopku berbunyi. Ada email masuk. entah dari siapa, paling Mahasiswa Jepang yang sering sekali mengirimiku kata-kata indah. Aku tersenyum saja, ku buka email itu sambil menikmati pancake yang diberikan tetangga sebelah Flatku, seorang nenek tua yang murah hati, tahu saja aku mahasiswa korea yang suka makanan kecil seperti ini.
aku mengerling membaca email itu, dan membuat jantungku berdetak khawatir.
Yong Mon sedang koma di seoul hospital, dia mengalami pendarahan, hingga otaknya mengalami penurunan daya ingat, ia 2 hari sudah disini,dan sanak keluarganya aku tak tahu alamatnya, bisakah kau datang sebentar kemari? tolonglah... pihak rumah sakit, menghubungiku, karena ada alamatku di buku notes kecilnya, sepertinya dia mengalami perampokan
aku tunggu.
sing min.
--aku terpana, mataku nanar--
(sebuah Cerpen)
----
hatiku berdegup kencang, jalannya tak berirama.
aku tak bisa tertidur nyenyak, ku mendengar suaramu dari Handphone sahabatku--entah bagaimana kamu bisa begitu akrab dengan dirinya-- sedangkan denganku, jarang sekali aku bisa akrab begitu denganmu.
Aku menelan ludah, pahit hingga menusuk hatiku--kuperbaiki posisi tidurku, hingga tak ada yang tahu, malam itu aku memang tidak sedang tidur, aku lebih ingin mendengar suaramu dan ceritamu--kudengar kau sakit--hatiku sedih mendengar itu, hanya ku tak ingin tampakkan, aku tak ingin di ketahui.
Sudah banyak aku berbuat dosa padamu--MAAF--kalau saja kata maaf itu bisa kusampaikan terus menerus padamu, hingga kau tak bersedih lagi, aku pasti lakukan, tapi aku tak ada daya. Bersalahku, teramatku malu padamu. Dulu kuabaikan kehadiranmu, hinggaku menjauh dari dirimu. Mencari pelarian hingga ku benar-benar melupakanmu. Tapi aku tak mampu.
Maafkan jika disaat kamu sendiri, aku tak bisa membuat kamu tersenyum, karena aku bukan orang yang bisa tampakkan itu, meski hatiku pedih, mendengar kamu sakit dan kamu menderita.
--Aku menerawang, masih antusias mendengarkan percakapanmu dengan sahabatku Lewat handphone itu yang di loadspeaker--
"aku heran, ada temanku yang naksir sama aku, sepertinya dia suka sama aku.."
"wah.. jadi kamu suka juga sama dia?" ucap sahabatku itu, membuat hatiku berdengup, berdetak,was-was akan jawabanmu--lama kita tak bertemu--tapi jantungku selalu berbeda ketika aku mendengar kata-katamu.
"Suka? yang benar saja!, cewek itu bisanya pake perasaan aja!,, sekali-kali pake logika lah"
Aku masih mendengarkan.
"Masa iya, aku suka sama orang yang tidak tahu apa2 tentang diriku?" ucapnya lagi.
Kudengar sahabatku tertawa bersamamu. Entah dia bahagia karena apa, yang pasti-- aku berbaring dengan hati yang terluka. apakah yang dia bicarakan itu aku?--pikirku berkali-kali.
----
Lama tlah kutinggalkan masa itu.
disaat aku tergila-gila akan dan cerita tentang dirimu.
aku berdiri di Universitas yang selama ini aku impikan, Universitas Nottingham--beasiswa dari temannya pamanku, tak akanku sia-siakan, apalagi universitas ini menjanjikan kedokteran hewan yang selama ini aku impikan bisa terkabulkan. Sudah 2 tahun lebih aku berada disini.Aku merasa nyaman. Jauh dari dirimu. Meski, aku selalu teringat kata-katamu, bahwa orang yang berhak menyukaimu adalah orang yang mengenalmu lebih jauh. Aku tahu-- aku tak tahu apa-apa tentang dirimu. Tapi saat kudengar itu, terucap dari kata-katamu.
Aku hanya bayangkan, kau telah kehilangan cinta sejatimu. Dan aku akan membuka lembaran baru disini, aku akan menikmatinya.
---
"ting.. ting..ting.." Email di Laptopku berbunyi. Ada email masuk. entah dari siapa, paling Mahasiswa Jepang yang sering sekali mengirimiku kata-kata indah. Aku tersenyum saja, ku buka email itu sambil menikmati pancake yang diberikan tetangga sebelah Flatku, seorang nenek tua yang murah hati, tahu saja aku mahasiswa korea yang suka makanan kecil seperti ini.
aku mengerling membaca email itu, dan membuat jantungku berdetak khawatir.
Yong Mon sedang koma di seoul hospital, dia mengalami pendarahan, hingga otaknya mengalami penurunan daya ingat, ia 2 hari sudah disini,dan sanak keluarganya aku tak tahu alamatnya, bisakah kau datang sebentar kemari? tolonglah... pihak rumah sakit, menghubungiku, karena ada alamatku di buku notes kecilnya, sepertinya dia mengalami perampokan
aku tunggu.
sing min.
--aku terpana, mataku nanar--