PDA

View Full Version : renungan ndugu v2.0



Pages : [1] 2

ndugu
14-03-2011, 05:55 AM
expectation management. alias managemen harapan? :cengir:

istilah yang relatif baru yang saya temukan. suatu konsep yang saya sadari dan rasakan kepentingannya termasuk dalam kehidupan sehari2, dan yang juga saya rasa hanyalah sesuatu yang intuitive. business or management isnt my specialty, and i wasnt aware there is such jargon to describe it. harus kuakui kalo saya lumayan surprised saat menemukan ternyata adanya istilah untuk mendeskripsikan konsep itu.

terkadang saya melihat ada segelintir orang yang terlalu meremehkan expectation management ini. contohnya mantan bos di tempat kerja yang dulu, termasuk lumayan parah dalam menangani expectation pelanggannya. walopun di saat itu saya masi blom mengenal expecation management secara formal, secara naluri pun bisa saya rasakan kalo cara penanganannya tidaklah ideal. akibatnya? menimbulkan stress dan pengecewaan ga penting yang sebenarnya bisa dihindari terhadap kedua belah pihak. and the funny thing is, he never learned his lesson. ironisnya pula, orang yang dikenal baik hati, yang tidak bisa mengatakan 'tidak', dan yang terlalu ingin menyenangkan dan memenuhi keinginan orang laen lah yang sepertinya cenderung mempunyai masalah ini. i cant say i'm not guilty.

memanage expectation dalam situasi one-to-one, ato one-to-few, tentu lebih gampang. akibat maupun komplikasi dari hasil mismanagement, cenderung lebih simpel, dengan asumsi tidak ada nyawa yang terlibat :cengir: sedangkan dalam kasus one-to-many? we may want to handle it with care..

dalam kasus bencana gempa di jepang ini, i haven't quite decided yet apakah pemerintah jepang memanage expectation (DAN resiko) dengan baik. dengan mempertimbangkan situasi kondisi di mana multiple bencana dalam proporsi sebesar ini terjadi simultaneously dari berbagai sudut ditambah tekanan waktu, at this point i'm leaning towards yes, terutama jika dibandingkan dengan standar ukuran bencana yang lalu2 di daerah negara laen. kritikan dari penduduk jepang sendiri sudah mulai berdatangan, as expected, dan akan selalu terjadi di mana saja setelah bencana.


my heart goes out to the victims, dan semoga mereka bisa bangkit kembali membuka lembaran baru.

ndugu
24-03-2011, 07:20 AM
Dear spring,

Where art thou? Was it really snow i saw this morning?

Biarpun saya sering mengeluh tentang cuaca, ntah musim panas yang terasa terlalu panas, atau musim dingin yang terlalu dingin, perubahan2 cuaca seperti ini sebenarnya mengajarkan kita untuk lebih menghargai cuaca. Setiap setelah melewati musim panas yang panjang dan lengket, musim gugur jauh terasa lebih kuhargai. Setiap setelah melewati musim dingin yang panjang dan menusuk tulang, musim semi juga jauh lebih kuhargai dan kutunggu2. Satu hal yang tidak pernah disadariku sebelumnya adalah, betapa cuaca bisa mempengaruhi mood. Biarpun musim semi sebenarnya relatif masi dingin dan sejuk, tapi setelah melewati musim dingin yang panjang dan kelabu, musim semi terasa jauh tolerable dan justru cheers you up. Tanaman2 yang berwarna warni kembali bangun dari tidurnya yang panjang, is a very welcoming sight indeed. Jika dibandingkan andaikan setiap saat hidup di cuaca yang temperaturnya konstan seperti musim semi, akankah saya tetep kepikiran untuk menghargai musim semi beneren? Probably not. Mungkin malah digerutui.

In any case, selamat berjumpa lagi musim semi. Last year you almost didn't make it. I hope this year you'll stay a tad bit longer. I look forward to seeing your tulips and cherry blossoms. Meanwhile, my heart goes to for those with allergies.


From,

Someone who has been waiting impatiently for spring

ndugu
17-04-2011, 08:18 AM
kurasa bahasa indonesia tidak lah begitu math-friendly. sebutan untuk angka2 cenderung panjang2 kalau dihitung sukukatanya per nomor. menyebut angka 9 memerlukan 3 sukukata, apalagi menyebut angka 99, memerlukan 8 sukukata.

kalo dibandingkan dengan, katakan bahasa inggris, nomer 9 hanyalah 1 sukukata, dan nomer 99 hanyalah 3 sukukata. satu2nya nomer dalam bahasa inggris yang melebihi dari 1 sukukata hanyalah nomer 7, yaitu se-ven. tapi tidak ada yang sampe 3 sukukata hanya untuk satu nomer. apalagi bahasa cina, semua satu sukukata saja, termasuk satuan ratusan maupun ribuan bahkan puluh ribuan, yang padahal inggris maupun indo juga masing2 masih terdiri dari 2 sukukata (ra-tus / hun-dred dan ri-bu / thou-sand).

intinya? kepanjangan.

dan angka2 yang mempunyai suku kata yang panjang tidak lah membantu seseorang dalam melakukan hafalan maupun perhitungan secara mental, karena jelas waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebutan nomer yang terdiri dari satu sukukata tentu lebih cepat dibandingkan yang terdiri dari tiga sukukata. saat komat kamit, bikin haus duluan :cengir:

ndugu
23-04-2011, 12:34 PM
saya rasa mobil model2 baru belakangan ini banyak yang justru membahayakan keselamatan pengemudinya. mungkin niatnya ingin memberi kesan mobilnya canggih, keren, pinter dan multifungsional. tapi sepertinya panel2 yang disediakan oleh mobil2 ini semakin lama semakin rumit. terlalu banyak feature, terlalu banyak yang musti ditekan, terlalu kompleks untuk dioperasikan di saat kendaraan lagi berjalan. akibatnya? konsentrasi dan pandangan mata si pengemudi yang seharusnya berada di jalan, malah terganggu dengan segala pernak pernik yang ada di panel itu. maenin musik lah, ngetikin alamat ke gps lah, liat peta lah, nyalain tipi ato pelem buat screen di blakang lah, liat berita lah, ngutak ngatik setting mobil lah, dll. idealnya si pengemudi ada seorang temen alias asisten yang bisa bantu melakukan semua itu, dengan begitu tidak perlu mengganggu konsentrasi pengemudi. tapi dalam kenyataannya, it doesnt always happen.

hal yang sama dengan orang2 yang merasa dirinya bisa nelpon2 di hape, baca2 maupun ketak ketik sms saat mengoperasikan kendaraan, kurasa itu hal yang sangat berbahaya. perlu ada peraturan lebih ketat mengenai ini.

inilah kejelekan dari kemajuan teknologi. too distracting.

ndugu
01-05-2011, 12:59 PM
91-year old woman selling $60 suicide kits (http://news.yahoo.com/s/dailybeast/13734_suicidekitsthe91yearoldwomansellinginstantde athontheinternet)

singkatnya... seorang pemuda mati bunuh diri dengan alat khusus bunuh diri yang dijual oleh sebuah "perusahaan" yang dikelola oleh seorang wanita berumur 91 taon, yang kedengarannya memang hanya terdiri dari satu orang saja. sekarang wanita ini terancam hukum karena sudah menjual di internet alat rakitan sendiri yang bertujuan khusus untuk bunuh diri itu.

saat diinterview, wanita tua itu mengaku telah menjual alat bunuh diri kepada si pemuda itu, dan dia tidak menyesalinya. dia mempunyai cerita tragis sendiri mengenai suaminya yang sudah meninggal oleh kanker usus, mengenai perjuangan dan kondisi hidupnya di saat2 terakhir, yang sepertinya membentuk opininya seperti dia beropini skarang. bahkan suami keduanya adalah aktivis dan pendiri organisasi yang bertujuan mendukung pelegalan assisted suicide, dan penulis buku manual mengenai bagaimana cara2 membunuh diri.

it really is a matter of choice, dan kalo pemuda itu bunuh diri, atas keinginan dan kesadarannya sendiri, kenapa wanita ini yang harus disalahkan? it will be a great shame kalo ternyata wanita itu dipidanakan :( saya harap usaha dan tenaga yang diberikannya untuk cause ini tidak berakhir sia2..

m'am, you've got my full support and respect, and i wish you for the best outcome.

ndableg
01-05-2011, 05:04 PM
saya rasa mobil model2 baru belakangan ini banyak yang justru membahayakan keselamatan pengemudinya. mungkin niatnya ingin memberi kesan mobilnya canggih, keren, pinter dan multifungsional. tapi sepertinya panel2 yang disediakan oleh mobil2 ini semakin lama semakin rumit. terlalu banyak feature, terlalu banyak yang musti ditekan, terlalu kompleks untuk dioperasikan di saat kendaraan lagi berjalan. akibatnya? konsentrasi dan pandangan mata si pengemudi yang seharusnya berada di jalan, malah terganggu dengan segala pernak pernik yang ada di panel itu. maenin musik lah, ngetikin alamat ke gps lah, liat peta lah, nyalain tipi ato pelem buat screen di blakang lah, liat berita lah, ngutak ngatik setting mobil lah, dll. idealnya si pengemudi ada seorang temen alias asisten yang bisa bantu melakukan semua itu, dengan begitu tidak perlu mengganggu konsentrasi pengemudi. tapi dalam kenyataannya, it doesnt always happen.

hal yang sama dengan orang2 yang merasa dirinya bisa nelpon2 di hape, baca2 maupun ketak ketik sms saat mengoperasikan kendaraan, kurasa itu hal yang sangat berbahaya. perlu ada peraturan lebih ketat mengenai ini.

inilah kejelekan dari kemajuan teknologi. too distracting.

yaa seperti anak2 muda yg sibuk dgn bb nya..

ndugu
08-05-2011, 01:16 PM
http://nyti.ms/h8RF5N
nobody calls anybody anymore :cengir: how true artikel itu! begitulah kenyataan di jaman skarang

persis seperti yang ditulis oleh penulis itu, kalo telponku berdering, dan jika penelponnya bukan keluarga ato bukan dari seseorang yang memang lagi ditunggu telponnya, pikiran pertamaku adalah "ada apa? what's wrong? ada masalah apa? ada kedaruratan apa?" :cengir:

sepertinya kebudayaan berinteraksi secara santai sudah sangat berubah. mungkin di jaman2 dulu sebelum telpon menjadi seumum skarang, mungkin sangat lumrah untuk seseorang berkunjung ke rumah orang laen tanpa perlu bikin janji dulu, sekedar bersilahturahmi ato menjenguk ato ngajak ngobrol santai. sangat wajar dilakukan walo tidak ada tujuan khusus. kalo empunya ngga ada di rumah, ya sudah, mungkin titip pesen aja.

lalu setelah telpon sudah lebih umum, saya inget biasanya kita nelpon dulu sebelum berkunjung rumah seseorang, minta permisi, ato bikin janji ngabarin kapan mo berkunjung. mengunjungi rumah secara langsung menjadi tidak begitu umum lagi, bahkan etikanya jangan mengunjungi rumah orang setelah jam sekian malem supaya tidak mengganggu orang rumah. kalo orang mo ngobrol2 santai, pake telpon aja langsung. sangat wajar anak2 remaja jaman itu memonopoli telpon, sembunyi di kamarnya, dan ngobrol sampe pagi2 subuh2.

skarang? di jaman rata2 setiap manusia sudah mempunyai hape pribadi? lewat sms. ato lewat imel, apalagi dengan adanya fasilitas komputer, smartphone, internet dan segala gadget elektronik. telpon secara langsung? sangat jarang dilakukan lagi. begitulah yang terjadi padaku. and i know i'm not alone. kalo ada telpon dengan nomer tak dikenal yang masuk, pasti di-ignore dan tidak diangkat. kalo ada yang penting, maka penelpon akan meninggalkan pesan. begitu pemikiran orang jaman skarang pada umumnya. (celakanya, fenomena ini juga sudah mulai mewabah ke dunia kerja / kantoran). etikanya, jangan menelpon di atas jam sekian malam, supaya tidak mengganggu pemilik telpon. kalo mo ngomong langsung lewat telpon, etikanya imel duluan untuk janjian ato minta permisi apakah bisa nelpon jam sekian. phone appointment.

padahal kalo dipikir2, jika dibandingkan dengan baru 10 taon yang lalu, apakah aneh / salah menelpon tanpa warning? ntah bagaimana terbentuknya peraturan tak tertulis ini, dan ntah bagaimana saya pun nge-pick up etika dan budaya baru ini.

etca
08-05-2011, 01:31 PM
aduh.. baru semalam ngerumpi ama BundaNa mpe 2 jam :lololol:

ndugu
08-05-2011, 02:36 PM
loh.. ngerumpi apa nih? :cengir:
bagi2 donk gosipnya :lololol:

btw, ngga ada salahnya kok ngerumpi berjam2, saya juga pernah demikian, cuman rasanya lebih jarang aja belakangan ini tiba2 telpon tanpa warning.. :cengir: dan kalo pun mo ngobrol di telpon, biasa ngabarin dulu mo nelpon.. trus baru ngerumpi dan catch up berita masing2 berjam2.. :mrgreen:

danalingga
21-05-2011, 09:52 PM
http://nyti.ms/h8RF5N
nobody calls anybody anymore :cengir: how true artikel itu! begitulah kenyataan di jaman skarang

persis seperti yang ditulis oleh penulis itu, kalo telponku berdering, dan jika penelponnya bukan keluarga ato bukan dari seseorang yang memang lagi ditunggu telponnya, pikiran pertamaku adalah "ada apa? what's wrong? ada masalah apa? ada kedaruratan apa?" :cengir:

Ah persis! Saya seringnya tidak mengangkat telpon jika dari nomor tidak dikenal atau dari kantor. Males ditimpakan problem solving kayak nggak ada hari esok saja. :))

ndugu
04-06-2011, 03:03 PM
saya baru tau dari seorang social worker yang berkecimpung dalam dunia pengadopsian anak domestik / internasional, bahwa di amrik ternyata tidak ada lagi panti asuhan. lupa saya tanyakan, sejak kapan pemerintah amrik mengubah sistemnya. katanya skarang sistem panti asuhan itu sudah diganti dengan sistem fostering, anak-ortu asuh. prasaan novel paman kaki panjang alias daddy long legs baru muncul awal 1900an (?), dengan mengasumsikan setting cerita itu menggambarkan kondisi jaman itu sebenarnya, saya ga nyangka ada perubahaan yang gede dari sistem pengasuhan anak yatim piatu gini. that's quite a change. biarpun saya sering mendengar tentang fostering, cuman ga nyangka aja sistem panti asuhan gini dicabut total.

dalam sistem fostering ini, anak ini (foster kid) di'titip'in ke keluarga asing (foster parent/s). anak asuh ini bisa jadi yatim piatu, bisa juga yang diambil/dilindungi dari kasus penelantaran, penyiksaan, dll. ntah bagaimana sistem rotasinya secara jelas, yang pasti anak asuhan ini bisa jadi kepingpong sana sini di antara keluarga yang berbeda2. sepertinya dengan durasi waktu yang berbeda2, mungkin tergantung dengan foster parentnya? kuingat sala satu tetanggaku dulu ada yang menjadi foster parent, di mana seorang anak remaja, dengan ras berbeda, tinggal bersama dia besarta anak2 kandung laennya, selama 4-5 tahun, and still counting.

saya rada penasaran dengan reasoning kenapa menerapkan sistem fostering, dan bukan bersamaan dengan sistem panti asuhan? mungkin dengan didasari pemikiran bahwa anak asuhan ala fostering gini bisa mendapat perhatian yang lebih terfokus dibandingkan anak2 asuhan dalam panti asuhan yang harus berebut perhatian? i dont know. tapi social worker itu juga mengeluhkan keburukan sistem fostering yang menyebabkan anak asuhan tidak mempunyai sense of attachment karena hidup di lingkungan yang berbeda2. i guess she has a point. bisa kah panti asuhan memberikan rasa itu?

tapi, kenapa tidak menerapkan 2 sistem itu secara bersamaan? yang manakah yang lebih baik?

ndugu
21-06-2011, 09:52 AM
semakin dewasa, semakin banyak komitmen dan tanggung jawab hidup. dulu saya selalu mengatakan pada diri sendiri supaya tidak terjebak pada lingkaran ini. jalanilah kehidupan yang simpel dan tidak banyak menuntut. tapi sepertinya tanpa disadari, dan ntah bagaimana dan kapan awal mulanya, saya menemukan diri terjerat dan semakin dalam terpuruk pada sarang laba2 ini. even though you are willing to let them all go, tapi bagaimana melepaskan tanggung jawab yang sudah kepalang melekat pada diri kita ?


*akibat cape mental dan fisik*

etca
21-06-2011, 10:44 AM
kenapa ndugu?
karena merasa tidak ada progress dalam hidupmu
dan hidupmu malah terkungkung dengan sekelilingmu?
*kadang gw merasa gitu juga, kurang bebas berekspresi dan menentukan pilihan hidup
karena memang ada tanggung jawab lain yang harus dipenuhi, :)

ndugu
21-06-2011, 10:58 AM
sama... ::elaugh::
dan ntah mo dimulai dari mana dulu membereskan dan merapikan serpihan kehidupan yang tercecer sana sini yang tidak ada endingnya ::elaugh:: agak ngerasa kehilangan fokus dan ritme kehidupan, dan seperti lupa apa rasanya hobi dan kebebasan dan mimpi yang ingin dilakukan dalam hidup..

kenapa hidup makin lama makin rumit yah?

mungkin lagi merasa cape aja.. ::elaugh::

ndugu
10-07-2011, 12:31 PM
sekian taon yang lalu saya pernah menemukan artikel mengenai etika saat job interview yang mengajurkan supaya berjabat tangan lah yang tegas supaya memberikan kesan baik pada interviewer. tidak perlu sampe memelintir tangan si lawan, tapi just firm enough. karena kadang ada orang yang justru tersinggung jika kita kurang 'serius' dalam berjabat tangan. hanya kupikir, saran itu tidak harus untuk saat job interview aja, kupikir itu saran yang bagus untuk pergaulan sehari2 juga.

now, semua orang pasti pernah berjabat tangan. dan kurasa semua orang juga pasti pernah mengalami pengalaman berjabat tangan dengan tangan yang lunglai. seakan2 ragu untuk berjabat tangan, tidak tegas dan tidak ada tenaga saat menggenggam, yang lalu berakhir dengan keadaan posisi tangannya seperti daun layu yang lagi rontok. herannya orang yang bertangan lunglai itu sangat banyak ditemukan di antara orang asia. ntah karena malu2 ato tangannya yang lagi sakit ato apa. masalahnya, saat berjabat tangan dengan tangan lawan yang demikian, kadang membuat kita jadi bertanya2 apakah nih orang keberatan berjabat tangan, yang lalu berakibatkan kita ikut2an ragu karena kekuatiran akan keberatannya, sehingga tangan kita ikut2an melemah.

apakah berjabat tangan itu sesuatu yang harus diajari?

etca
10-07-2011, 12:48 PM
sebenarnya jabat tangan mah jadi dirimu sendiri aja, :)
kalau ragu keknya jangan yah.. sualnya pihak lawan / interviewernya pasti yang menyodorkan tangan duluan kan?
kalau dari kitanya, nanti kesannya kita yang pengen undur diri cepet2 ::elaugh::

ada anak sebelah, yang share pengalamannya jadi HRD,
dia pake istilah HRD jaman dinosaurus kalau yang masih saklek ngikutin metode ala buka A, buku B dsb,

trus ada cerita menarik yang dia bagikan. :

Contoh kasus yang lain. Pernahkah anda menghadapi situasi ini? ketika anda masuk dalam ruangan dan setelah berjabat tangan dengan yang menginterview anda. Tapi tidak dipersilahkan duduk?
Jika anda ambil inisiatif duduk, maka HRD akan menulis di kertas komennya anda tidak sopan. Anda tidak menghargai tuan rumah notabene adalah HRD. Anda lancang. Maka anda tidak lulus.

Jika anda berdiri dan menunggu sampai di persilahkan duduk. Maka HRD akan menulis di kertas komennya. Anda orang yang tidak punyai inisiatif, anda lambat dalam ambil keputusan. Maka anda tidak akan lolos dan di coret.

Jadi kalau anda bertanya pada saya, apa yang harus anda lakukan? maka jawaban saya adalah 'JADILAH DIRIMU SENDIRI" lupakan semua teori teori dri para ilmuwan hebat. Anda di terima karena anda memang akan di terima.

ndugu
01-08-2011, 06:56 AM
saya bisa mengerti kenapa facebook lagi shopping membeli perusahaan2 kecil demi mengambil CEOnya.

tidak semua bisnis bermodel sama. and i guess for this business model, you really need someone who is well rounded, seseorang yang mengerti the technicality of it, and the business management side of it. dan saya rasa orang seperti ini sangat susah dicari, if at all possible. orang yang biasanya kuat di satu sisi, blom tentu bisa maupun enjoy melakukan sisi yang laen. ada yang secara sadar justru dengan sengaja memilih satu sisi saja. karena manusia secara alami akan memilih comfort zonenya. kalo pun ada manusia yang bisa dan mau men-juggle multiple sisi dan berstruktur dan bisa think outside the box seperti ini eksis, maka sangat likely orang seperti ini bukan berada di posisi sebagai staff, but a business owner. and you'll need to buy the whole company out kalo mo beli CEOnya.

unfortunately, not all businesses can afford that :cengir:

ndugu
14-08-2011, 03:17 AM
kadang saya mikir setelah melihat materi pendidikan anak2 jaman skarang, rasanya ngga adil yah dengan anak2 jaman dulu :cengir: katakan, murid2 sekolah tahun 1950an hanya perlu belajar sejarah sampe tahun 50an, tapi murid2 sekolah di jaman 2010 harus belajar sejarah sampe tahun 2010. Itu berarti materi pelajarannya bertambah ekstra 60 tahun. more things to learn, more things to memorize. dan tentu saja dalam 60 tahun, perkembangan teknologi, penemuan2 baru dan inovasi2 baru, banyak yang bermunculan. semakin banyak bidang dan spesialisasi yang bisa diambil, dan mungkin malah harus dikuasai, padahal pelajaran2 itu masi tidak eksis di 60 taon yang lalu.

are we putting too much pressure? dan bagaimana dengan informasi overload?

AsLan
17-08-2011, 09:14 AM
sekian taon yang lalu saya pernah menemukan artikel mengenai etika saat job interview yang mengajurkan supaya berjabat tangan lah yang tegas supaya memberikan kesan baik pada interviewer. tidak perlu sampe memelintir tangan si lawan, tapi just firm enough. karena kadang ada orang yang justru tersinggung jika kita kurang 'serius' dalam berjabat tangan. hanya kupikir, saran itu tidak harus untuk saat job interview aja, kupikir itu saran yang bagus untuk pergaulan sehari2 juga.

now, semua orang pasti pernah berjabat tangan. dan kurasa semua orang juga pasti pernah mengalami pengalaman berjabat tangan dengan tangan yang lunglai. seakan2 ragu untuk berjabat tangan, tidak tegas dan tidak ada tenaga saat menggenggam, yang lalu berakhir dengan keadaan posisi tangannya seperti daun layu yang lagi rontok. herannya orang yang bertangan lunglai itu sangat banyak ditemukan di antara orang asia. ntah karena malu2 ato tangannya yang lagi sakit ato apa. masalahnya, saat berjabat tangan dengan tangan lawan yang demikian, kadang membuat kita jadi bertanya2 apakah nih orang keberatan berjabat tangan, yang lalu berakibatkan kita ikut2an ragu karena kekuatiran akan keberatannya, sehingga tangan kita ikut2an melemah.

apakah berjabat tangan itu sesuatu yang harus diajari?

Jabat tangan itu sesuatu yg tidak sehat, tangan adalah bagian tubuh yg biasanya dipenuhi bakteri.
Kita kan gak tau tangan orang lain abis ngapain aja, bisa abis ngupil, abis buang ingus atau abis ngorek2 makanan yg keselip di gigi :luck:

Jabat tangan juga bukan budaya yg efisien, bayangkan kalau disebuah ruangan ada 1000 orang yg harus berjabat tangan, misalnya acara kawinan, orang harus ngantri hanya untuk saling menempelkan tangan, kayak semut yg menempelkan sungut aja... Bisa dibayangkan berapa banyak kuman yg saling bertukar posisi, belum lagi pegelnya :))

Budaya cium pipi juga tidak baik, ngapain kita cium2 pipi orang, belum tentu pipinya bersih, siapa tau ketularan panu atau herpes... hih seram...

Yang lebih parah budaya cium bibir... kan gak semua orang rajin gosok gigi...

Dari semua teknik sapaan, yg paling sempurna itu teknik salam orang China :mikir:
Tinggal kepalkan 2 tangan didepan dada dan digoyang2 :))
gak pake sentuhan, gak pake tuker2 penyakit, kalau ada ribuan orang atau jutaan orang juga gak masalah...

Gimana ya kalau teknik salam milik China ini dijadikan standar baku internasional ? :jempol:

ndugu
17-08-2011, 10:32 AM
ato jepang? tinggal bungkuk aja? :cengir:

cuci tangan donk slan :p

ndugu
05-09-2011, 02:38 PM
time flies.
and flies real fast when you are busy ::elaugh::

ngga terasa sudah di ujung musim panas. weather-wise, musim panas tahun ini bener2 not bad at all, terutama jika dibandingkan dengan tahun kemaren. walo sempat disenggol2 sedikit oleh mother nature.

dulu saat kecil, kalo membaca buku terjemahan, atopun nonton tipi barat, selalu diimplikasikan bahwa ngomongin cuaca adalah sala satu bentuk basa basi. dan topik cuaca juga adalah amunisi terakhir terutama di situasi saat kita kehabisan topik pembicaraan, karena temanya yang dicap sebagai aman dan netral. saat dulu, tentu saja kita mikirnya, sebanyak itukah topik mengenai cuaca bisa dibicarakan? terutama di daerah tropis yang bertemperatur konstan dan kondisi awan yang kalo bukan cerah ya hujan, pasti membosankan sekali. sekian detik kemudian juga sudah kehabisan pembicaraan lagi. ini tentu saja di jaman dulu saat banjir dan kebakaran hutan masih tidak seumum jaman skarang.

tapi ternyata saran untuk ngomongin cuaca sebagai topik aman saat basa basi, memang lebih bisa diaplikasikan di belahan bumi bermusim empat. in fact, topik cuaca sendiri sebenarnya bisa jadi topik yang sangat menarik untuk dibicarakan bahkan di luar konteks basa basi, apalagi kalo sudah nyangkut bencana alam. saya ngga pernah sadar kalo nonton berita cuaca di tivi sebenarnya bisa semenarik itu, until when you are actually living it. you can even learn a thing or two out of it.

:mikir:

ndugu
23-09-2011, 04:22 AM
dear diary,

saya merasa jenuh
i need a break. cuman saya ga tau apakah itu bener need ato want.

on an unrelated note, saya baru mendengar berita mengenai ortunya seorang temen yang meninggal, walo belum sempat menanyakan penyebabnya karena orangnya sudah keburu melakukan trip darurat dan lagi mengelilingi separoh bumi on her way home. sudah berkali2 saya membayangkan kasus seperti itu, dan dalam kepala sudah berkali2 meng-enact situasi dan membayangkan scenario seperti itu unfolding, granted walo hanya dalam kepala saja. untuk sesuatu yang selalu saya bayangkan akan terjadi, ternyata menjadi realitas padanya, i'm surprised that i still find it surprising, because you kinda knew things like that may happen. eventually. i guess, the fact that you've spent more than half of your life time away from home, dengan waktu bersama yang sangat sporadic dan relatively sangat pendek in that time span, agak membuatmu berpikir akan the what-if situation di masa depan, that is, "im-gonna-regret-this" feeling. i consider myself jarang merasa menyesal pada suatu keputusan, terutama keputusan yang sudah melalui masa2 kontemplasi dan dengan penuh sadar diambil, situasi ini tidak memberi banyak ruang untuk membuat keputusan secara clear cut di mana saya bisa dengan confident tidak akan merasakan the what-if itu, when the time comes.

i can only hope time dan sikon akan lebih ramah dan forgiving saat giliran saya.

ndugu
27-09-2011, 01:15 PM
tadi tumben pulang agak awalan
dan naek kereta berdempet2 ala sardin khas rush hour
dan nyampe rumah hari masi terang benderang
sensasinya sangat aneh, almost foreign, seperti pengalaman baru.
karena biasanya pasti dapet tempat duduk di dalam kereta
dan sampe rumah biasa sudah gelap gulita.


gejala tanda2 kebanyakan lembur nih.

ndugu
23-10-2011, 02:14 AM
dear diary,

im feeling slightly under the weather today. tenggorokan rada ga enak, dan rada achy sana sini. ntah karena faktor cuaca yang sudah mendingin ato memang ga enak badan jadi terasa panas dingin. perubahan cuaca gini memang suka bikin sakit deh. untung semalam lumayan produktif lembur kerja sampe jam 5 pagi tanpa terlalu banyak problem. tadi pagi dimonitor kembali, sepertinya ok2 aja. i guess sisa2 crumbs kerjaan kantor yang laen bisa rada santai dikit beresinnya over the weekend. cuman kondisi rumah lagi rada memprihatinkan, uda cukup lama blom sempat diberesin. seandainya aja ada kurcaci2 kecil yang muncul dari belakang lemari dan bisa bantu beresin rumah ::elaugh::

i need some sleep. tapi pikiran masih terlalu aktif untuk tidur rasanya.

etca
23-10-2011, 02:24 AM
wew istirahat donk..
itu kalau atit tandanya emang kudu rehat tubuhnya ;D

cepat sehat ya.. supaya bisa beraktivitas lagi...
ahh kebanyakan bunuh siy di insomnia :lololol:

ndugu
26-10-2011, 10:33 AM
it seems like i keep whining about the same thing. :(
i tried not to, but i couldn't help it.
it is partially my fault, but i'm just trying to do the right thing.

when is it going to end?

*sigh* :( :(

ndugu
17-11-2011, 01:25 PM
belakangan saya melihat banyak gejala tidak sehat.

semakin banyak cowo2 yang model rambutnya mengikuti model justin bieber, rambut yang disisir sedemikian rupa, dari belakang disisir kedepan. emang donald trump? dan yang cowo2 asia mengikuti model2 rambut artis2 daerah asia timur sana. potongan rambut yang nempel ke skull seperti batok kelapa, tapi dengan ukuran panjang sebelah, nanggung menutupi sideburn. nothing out of place. keliatan seperti memakai wig.

fashion sense saya biasanya memang perlu diragukan. but THAT? what the heck?!

AsLan
19-11-2011, 03:00 AM
belakangan saya melihat banyak gejala tidak sehat.

semakin banyak cowo2 yang model rambutnya mengikuti model justin bieber, rambut yang disisir sedemikian rupa, dari belakang disisir kedepan. emang donald trump? dan yang cowo2 asia mengikuti model2 rambut artis2 daerah asia timur sana. potongan rambut yang nempel ke skull seperti batok kelapa, tapi dengan ukuran panjang sebelah, nanggung menutupi sideburn. nothing out of place. keliatan seperti memakai wig.

fashion sense saya biasanya memang perlu diragukan. but THAT? what the heck?!



bagus mana sama model yg ini:
http://www.kopimaya.com/forum/image.php?u=39&dateline=1317437078 ;D

ancuur
19-11-2011, 03:39 AM
ato jepang? tinggal bungkuk aja? :cengir:

cuci tangan donk slan :p

renungan ndugu v2.0...

nunggu yg v4.0.30319 free donlot X_X

BundaNa
19-11-2011, 11:51 AM
belakangan saya melihat banyak gejala tidak sehat.

semakin banyak cowo2 yang model rambutnya mengikuti model justin bieber, rambut yang disisir sedemikian rupa, dari belakang disisir kedepan. emang donald trump? dan yang cowo2 asia mengikuti model2 rambut artis2 daerah asia timur sana. potongan rambut yang nempel ke skull seperti batok kelapa, tapi dengan ukuran panjang sebelah, nanggung menutupi sideburn. nothing out of place. keliatan seperti memakai wig.

fashion sense saya biasanya memang perlu diragukan. but THAT? what the heck?!

wah coba liat dunk ke mall22...semua cewek2 ABG rambutnya lurus2 ke depan, diponi, wajahnya diputih2in, bajunya model Korean style semua...sampe gue merasa mereka oplas rame2, gara2 stylenya copas semua;D

ancuur
19-11-2011, 02:42 PM
wah coba liat dunk ke mall22...semua cewek2 ABG rambutnya lurus2 ke depan, diponi, wajahnya diputih2in, bajunya model Korean style semua...sampe gue merasa mereka oplas rame2, gara2 stylenya copas semua;D

itu nanti klo sudah yg versi: v4.0.30319 :cilukba:

ndugu
20-11-2011, 07:18 PM
ancur: kenapa dengan angka keramat itu? :cengir: tunggu 10 taon kedepan dulu ya.. :cengir:

bundana: maksudnya lurus2 kedepan tuh gimana? bukannya dari dulu juga udah banyak anak2 cewe yang begitu?

aslan: tentunya model avatar donk :cengir:

BundaNa
21-11-2011, 11:04 AM
mirip2 sama karakter k-drama. Liatin dah

ancuur
21-11-2011, 01:45 PM
ancur: kenapa dengan angka keramat itu? :cengir: tunggu 10 taon kedepan dulu ya.. :cengir:



10 tahun ?? berarti avatar tsb akan bertahan sampe 10 th ke depan :cengir:

ndugu
27-11-2011, 02:00 PM
baru2 ini saya kebetulan sempat ngobrol cukup panjang dengan temen sekola dulu - seorang dokter dan tinggal di australia. walo gaya hidupnya skarang sangat santai karena dia jadi dokternya secara freelancing, (omg, i'm so jealous dengan waktu kerjanya :( ), ternyata dia ngaku ngga suka bidang kerjaannya. sangat tidak suka malah, sehingga biarpun jadwal kerjanya sangat santai, tapi dia sama skali tidak enjoy. cuman kepalang berkecimpung di medis karena ngikut keluarganya yang memang keluarga dokter. skarang dia bilang lagi mo ngambil kelas animasi dan gaming, sesuatu yang ternyata sudah dipertimbangkan cukup lama tapi blom brani diambil sampe skarang. itu pun masi blom brani lapor ke ortu. memang kuingat dulu di kelas dia sepertinya interestnya di seni dan ilustrasi.

tidak ada kata terlambat untuk belajar. i'm really glad for her. and oddly, it somehow made me feel better. ternyata bukan cuman saya yang sering merasa labil dengan bidang yang ingin ditekunin ya? ada orang yang dari kecil sudah tau apa yang ingin dilakukan, ada yang harus menunggu sampe dewasa baru ada keberanian untuk mengubah haluan, dan ada pula yang sampe dewasa juga masi blom tau apa yang ingin dilakukannya.

which am i?

BundaNa
28-11-2011, 09:36 AM
tidak ada kata terlambat, ndugu

AsLan
02-12-2011, 06:19 PM
kayaknya dah telat gu... ::ungg::

itsreza
02-12-2011, 07:09 PM
ga ada kata terlambat,

usia 70+ pun bisa jadi master photoshop http://goo.gl/pbFPN

;D

ndableg
03-12-2011, 07:19 PM
Idup itu belajar. Kalo dah mati baru terlambat.

ndugu
03-12-2011, 11:22 PM
Iya, kupikir juga begitu. Sepanjang hidup udah termasuk pelajaran. Dan proses belajar bisa dilakukan kapan saja.

Kupikir dilemanya, untuk seseorang yang serba ingin tahu dan tertarik dengan banyak bidang, apa yang ingin dispesialisasinya? :cengir: serasa masi remaja yang lagi mencari jati diri deh :cengir:

purba
03-12-2011, 11:52 PM
tidak ada kata terlambat untuk belajar. i'm really glad for her. and oddly, it somehow made me feel better. ternyata bukan cuman saya yang sering merasa labil dengan bidang yang ingin ditekunin ya? ada orang yang dari kecil sudah tau apa yang ingin dilakukan, ada yang harus menunggu sampe dewasa baru ada keberanian untuk mengubah haluan, dan ada pula yang sampe dewasa juga masi blom tau apa yang ingin dilakukannya.

which am i?

Ya.. itu betul... Dulu babe ane pengennya anaknya berkecimpung di bidang yg cepet ngasilin duit, tapi enyak ane untungnya berpikiran maju meski pendidikannya cetek. Dia biarin anaknya berkecimpung di bidang yg disukainya. Pemikirannya sederhana. Dia bilang, lo yg kerjain, ya lo sendiri yg ngerasain. Sampe sekarang, pemikiran sederhana tsb tetep ane terusin ke generasi berikutnya.

Sama seperti ndugu, ane pun merasa lebih baik karena sempat melihat temen yg 'dijajah' oleh ortunya. Pas udah tua, baru dia berani menekuni bidang yg menjadi cita2nya sejak muda. Tapi kadang salut juga sama orang-orang yg melakukan sesuatu bukan atas keinginannya sendiri, seperti temen itu. Temen ane beralasan, dia tidak mau menyakiti hati orang tuanya, makanya diikutin keinginan ortunya itu. Pada kasus ini, ane salut abis sama temen tsb, tapi tidak dgn orang tua seperti itu.

:)

ndugu
12-12-2011, 01:14 AM
kemaren2 sempat nemu artikel ini di yahoo news:
http://news.yahoo.com/atheists-church-doing-children-225034079.html
mengenai sekian persen orang yang menyebut dirinya atheist ato agnostik, yang pergi ke gereja demi anaknya.

i'm glad they do that. and i'm glad they have the reasoning that they have. saya mungkin akan melakukan hal yang sama kalo seandainya ada anak, dan bahkan mungkin tidak hanya terbatas pada gereja saja, tetapi pada agama2 laen dan segala way of thoughts yang ada di dunia ini. kupikir, alangkah baiknya kalo manusia mempunyai informasi sebanyak mungkin dan pikirannya terexpose pada pikiran2 alternatif laen dulu, baru kemudian membuat keputusan / kesimpulan sendiri. ntah lah saya akan setuju ato tidak dengan kesimpulan akhirnya. tapi selama kesimpulan itu sudah melalui proses pencernaan dan berasal dari pemikiran dirinya sendiri, i think can live with that.

ndugu
20-12-2011, 01:32 PM
kemaren2 saya sempat membaca artikel mengenai etika menulis dan mengirim imel, khususnya imel resmi yang berhubungan dengan kerjaan. sala satunya mengenai penggunaan emoticon, yang ini bisa dimengerti kalo imel2 resmi disarankan untuk tidak menggunakan emoticon.

tapi ada satu point yang cukup bikin saya heran. yaitu disarankan untuk tidak mengirim imel di luar jam kerja. nah, yang ini saya ngga mengerti alasannya. padahal saya sering ngirim imel tengah malem di mana saya bisa konsen menulis tanpa diganggu urusan laen.

memangnya kenapa ya?

ndugu
03-01-2012, 08:34 AM
time flies when you are busy. rasanya taon kemaren baru nonton pergantian tahun ke 2011 di tivi. but another year has gone by. apa yang sudah saya lakukan di tahun 2011?

merefleksi kembali taon kemaren, rasanya tidak ada kejadian yang bener2 stand out dalam pikiranku, selain belajar nyetir dan sukses lulus teori dan praktek dan dapet sim. malu juga udah tua gini baru belajar nyetir. urusan kerjaan, yah begitu2 saja. urusan kesehatan, yah demikian juga, sukses patah tulang lagi. untung tidak separah beberapa tahun yang lalu waktu nge-fractured 3 bagian dalam setahun, dan tidak dalam waktu yang bersamaan pula. urusan self-improvement, well, i'm still learning new things dari kerjaan, gotta admit belakangan ini mulai terasa malas karena jenuh. rasanya ingin belajar hal di bidang yang sama sekali berlainan untuk refreshing. mungkin ambil barang satu ato dua kelas mata kuliah biologi ato art history ato bahasa asing buat iseng2. tapi tahun kemaren2 saya juga sudah mengatakan hal yang sama, toh tidak menjadi kenyataan juga. just a wistful thinking - kalo tidak rela mengaku malas.

masi panjang daftar wish list yang belum dilakukan dan terbengkalai. rasanya tahun depan saya juga akan mengulangi keluhan yang sama. i find myself making a lot of excuses lately.

kehidupan sudah mulai terasa monoton. dan kalau sudah begini, you can't help yourself and wonder: what am i doing here?

etca
03-01-2012, 09:26 AM
merit gih,
pasti kehidupan kamu ga bakalan monoton ngu ::hihi::
*padahal yang ngasi saran juga belum merit ;D

Porcelain Doll
03-01-2012, 11:32 AM
merit, trus punya anak...dijamin tambah menantang petualangannya ;D

beastmen85
03-01-2012, 11:34 AM
oh. kalian berdua blm merit?
kirain kalian emak2 yg mengantar anaknya pergi ke TK tiap hari...

ndugu
03-01-2012, 11:35 AM
rasanya diriku masi terlalu egois untuk itu :mrgreen:
dan kehidupan monoton isn't that bad. rutinitasnya aja.

ndugu
17-01-2012, 06:55 AM
http://news.yahoo.com/why-gay-parents-may-best-parents-131902676.html

sekian tahun yang lalu, saya sudah pernah baca artikel yang mirip mengenai ini di sala satu kelas kuliahku dulu - bahwa performa akedemis, cognitive, maupun social walfare anak2 yang dibesarkan oleh gay parents sama saja (if not slightly better) dibandingkan dengan hetero parents. dan menurut artikel di atas yang lebih recent, ternyata ada yang melakukan research untuk study mengenai ini. dan keliatannya anak2 yang dibesarkan oleh gay parents mempunyai sense of tolerance yang lebih tinggi dibandingkan dengan counterpartnya. it makes sense sebenarnya, terutama if we take into consideration situasi kehidupan dan pandangan hidup mereka.


Gay parents "tend to be more motivated, more committed than heterosexual parents on average, because they chose to be parents," said Abbie Goldberg, a psychologist at Clark University in Massachusetts who researches gay and lesbian parenting. Gays and lesbians rarely become parents by accident, compared with an almost 50 percent accidental pregnancy rate among heterosexuals, Goldberg said. "That translates to greater commitment on average and more involvement."

note: dan tentu saja dengan tidak meremehkan banyaknya juga straight parents yang committed di luar sana

tapi ada satu point laen di artikel itu yang kupikir perlu diemphasize. government should tap into gay parents untuk menjadi adoptive parents maupun foster parents. urusan anak yatim piatu susah direverse selama masyarakat masi memuja konsep mempertahankan darah keturunan (kandung). even though I strongly feel any prospective parents should consider mengadopsi anak sebagai pilihan pertama sebelum memutuskan untuk mempunyai anak kandung sendiri, mungkin ide ini terlalu extreme untuk dipraktekkan oleh masyarakat umum yang dari dulu sudah terbiasa dengan ide keluarga umumnya harus mempunyai anak kandung.

If so, maka prospective gay parents perlu dipertimbangkan sebagai alternatif. dan tentu saja di saat yang sama, program ortu asuh ato ortu adoptive masi perlu diteruskan dan digalakkan.


*galau melihat populasi dunia yang semakin bertambah* :cengir:

ndugu
31-01-2012, 03:46 PM
lucu juga ya ngeliat iklan rumah di indo. biasa yang namanya rumah, yah wajar memberikan detail spec rumah seperti brapa kamar, brapa kamar mandi, brapa meter persegi, lokasi, harga, fasilitas2, dll. ternyata saya baru tau ada kategori baru.

kamar pembantu.

eh?

emang kamar pembantu bukan kamar tidur sampe harus ada kategorinya sendiri? saya ngerti kamar pembantu lebih kecil dari kamar biasa. tapi saya merasa susah menerima dan menelan fakta kalo kamar pembantu harus seperti gudang dibandingkan kamar biasa, yet disebut dan digunakan sebagai kamar pembantu. sudah seumum dan mendarah daging kah budaya pembantu? kamar sekecil itu yang diposisikan supaya berada deket dapur dan blakang rumah dan terisolasi dari living area 'majikan'. wtf man. kalau dulu sempat ada masa2 di mana terjadi emansipasi wanita, ras2 tertentu, agama2 tertentu, saya ngerasa kaum2 pembantu skarang adalah gilirannya.

mungkin harus diadakan union / perserikatan tenaga kerja ini, if there isn't already one. di satu sisi ekstrim seperti di amrik, ada union2 / perserikatan yang menyalahgunakan hak2 organisasinya dan merepotkan masyarakat. sedangkan contoh di ujung sisi ekstrim laennya lagi, banyak ditemukan di indo, where there isn't any protection at all. seperti artikel berita (http://id.berita.yahoo.com/mengharukan-kisah-imam-tukang-sampah-di-jakarta-ditayangkan-030754563.html) tadi mengenai film dokumentari bbc yang menayangkan kontrasnya kehidupan tukang sampah di jakarta dan di london.

tapi kupikir yang lebih memprihatinkan adalah mental pembantu yang ada. bahwa ada kategori seperti "kamar pembantu" di iklan rumah residential, menunjukkan berarti budaya ini sudah sangat2 dianggap wajar. saya merasa hidup manusia adalah tanggung jawab pribadi. kamu membeli barang2 / aset2, kamu pula yang harus menanggung tenaga dan biaya pemeliharaan / maintenancenya. kamu memberantakkan kamar, kamu pula yang harus membereskannya. bukankah itu yang selalu diajarkan dari kecil? menerima konsekuensi dari aksi yang dilakukan. tentu ada kalanya perlu bantuan, dan sangat wajar jika meminta ato membayar jasa bantuan. dan saya yakin akan ada yang menganggap menggunakan tenaga pembantu adalah bagian dari maintenance aset2nya. fair enough. tapi kalo sampe rumah aja ada kamar khususnya, kan brarti ini pembantunya live-in, yang siap sedia 24 jam. selama tangan kaki masih bisa berfungsi, tidak kah terlalu excessive pelepasan tanggung jawab hidup pribadi itu? setiap orang tentu secara natural mempunyai rasa malas, tapi perlu kah semanja itu? kapan baru bertanggung jawab atas kehidupan pribadi? budaya pembantu ini sudah menjadi way of life. that's unhealthy.

is it just me? ato benarkah kata mereka bahwa saya sudah kelamaan hidup sendiri?

Porcelain Doll
31-01-2012, 04:40 PM
memang enggak sehat, sih....terutama di indonesia yg udah kebiasaan manja..buat orang yg mampu menggaji pembantu :)
g ga menampik kenyataan, bahwa g adalah salah satu dari sekian banyak keluarga yg menggunakan jasa pembantu live in sejak kecil
dimana kalau dibandingkan dengan di luar negeri, cuma keluarga jetset super kayalah yg mampu menggaji seorang pembantu live in, bahkan sampai beberapa orang sekaligus :D (indo hebat, kan? ;D)

di sisi lain, karena orang tua sekarang bekerja, jasa pembantu live in ini sangat dibutuhkan
hanya saja, seringnya pemanfaatan ini dilakukan secara berlebihan

demikian sekilas info

soal kamar pembantu, maksudnya sih untuk menjelaskan bahwa di rumah itu ada kamar yg disediakan khusus untuk pembantu yg tinggal di sana
dan btw....luas kamar mereka itu terkadang sama sempitnya dengan lebar kamar kos yg rata2 %swt
sedangkan soal pelayanan 24 jam, tidak ada keharusan 24 jam itu
waktu tidur ya disamakan dengan majikan, begitupun waktu makan dll
mereka juga tidak bekerja terus menerus selama 24 jam
cenderung diperlakukan sangat baik dibandingkan pembantu2 lain (setidaknya di rumah ortu g)

danalingga
31-01-2012, 05:01 PM
Mungkin benar itu "kelamaan hidup sendiri" ;))

ndugu
02-02-2012, 07:14 AM
sama kok pop, dulu kecil juga pernah ada live-in pembantu kok :cengir:
walo dari kecil juga saya selalu merasa something is not right gitu dengan budaya pembantu gitu.. tapi ya memang sepertinya sudah sangat dianggap wajar sekali di indo. saya ngga nyaman aja dengan fakta itu. ato mungkin saya lagi ngiri ga da pembantu :cengir: mempunyai pembantu skarang sepertinya sesuatu yang cukup 'affordable', kelas menengah juga udah bisa dapet pembantu.

tadi sempat syok liat buku ini

*GASP!*


http://i44.tinypic.com/2rha2h0.jpg


oh dunia..

cha_n
02-02-2012, 09:02 AM
hahahaha
kenapa shock gu?
harusnya dirimu coba ikutan grup emak2, masalah asisten RT ini salah satu bahasan paling banyak dan rame :D

cha_n
02-02-2012, 09:06 AM
eniwei di rumahku kamar pembantunya lebih gede dari kamar adikku ;))
posisi juga sebelah2an ama kamar2 anak yang laen
intinya anggap mereka saudara, karena bagaimanapun merekalah yang menjaga rahasia RT
jadikan mereka keluarga :)

itsreza
02-02-2012, 01:53 PM
ndugu terlalu lama hidup di luar negeri, jadi terbiasa mandiri ;D


saya ga nyaman dengan keberadaan orang lain di rumah selain keluarga,
saat ini saya masih ikut tinggal di rumah orang tua, di tempat ini harus ada
ada asisten RT karena ukuran rumahnya. jika tidak ada, biasanya ibu saya
jatuh sakit karena terlalu lelah mengurus rumah. tapi ketergantungan kami
terhadap asisten RT sudah jauh berkurang. saya ingat sewaktu kecil di rumah
sampai ada 3 orang asisten RT + tukang kebun. namun sekarang karena kami
sudah dewasa, ketergantungan terhadap asisten RT berkurang, hanya ada seorang
yang bekerja sekitar 5 sampai 6 jam di siang hari untuk membantu merapikan rumah,
dan kami menanggapnya sebagai anggota keluarga


tapi bagaimanapun, tetap lebih nyaman jika dapat mengurus rumah sendiri tanpa
harus melibatkan asisten RT :)

ndugu
02-02-2012, 07:15 PM
chan: shocknya ya itu, semakin membenarkan kalo budaya pembantu ini sangat lumrah, saking wajarnya sampe ada buku panduan dan tata denah rumah memikirkan faktor pembantu. dan sama kok, pembantu di rumah di kampungku juga kamarnya lebih gede dari kamar kakakku sendiri. tapi mungkin juga karena rumahku itu rumah lama, jadi mungkin waktu dibangun arsiteknya ga kepikiran kategori kamar pembantu gitu :cengir:

yang saya liat ada spec kamar pembantu kayanya tuh rumah baru. yah saya bukan pemerhati real estate sih, cuman kesanku aja :cengir:

itreza: bener. saya juga merasa begitu. ada kalanya memang keadaan mengharuskan bantuan. ntah faktor kesibukan ato ketidakmampuan manusianya. dan kalo saya udah komplen2 mengenai budaya pembantu gini, eh dibilang saya udah lost touch dengan kebiasaan orang indo. padahal pointku di luar itu yah.

di indo (dan sapa aja pada umumnya) demen rumah2 yang gede, tapi ngurusnya ga mau. urusan beres2 dilemparkan ke pembantu. itu yang saya merasa sangat sangat ga sreg. banyak maunya, tapi males ngurusnya. kita kok mau enaknya aja gitu loh. kalo males ngurus rumah, ya cari rumah kecil gitu, yang bisa diurus sendiri. malas babat rumput, ya jangan cari rumah yang ada pekarangannya. kalo males cuci mobil dan ngurusnya, ya ga usah beli mobil. males cuci piring, ya makan di luar. kalo makan diluar dirasa mahal ato ga sehat, ya terpaksa masak sendiri, tapi cuci sendiri. semua itu menurutku adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan gaya hidup yang dipilih. dan tangung jawab itu saya merasa sangat personal, bukan dengan mencari jalan singkat dengan dilepas ke orang laen. kalo pun dilepaskan ke orang laen, itu seharusnya adalah jalan terakhir. cuman godaan itu memang susah dihindari di indo, karena tenaga pembantu ini tergolong murah. too affordable sehingga kita dimanjakan.

yah, itu idealnya yah. ato demikian prinsipnya. saya ngga mengatakan saya superman yang bisa melakukan semuanya sendiri. i'm guilty as charged, di aptku yang skarang juga baru2 ini ada minta cleaner yang dateng untuk bersih2 rumah sekali seminggu, skali dateng bbrp jam aja (mahal bo :cengir:), karena saya sering lembur dan faktor kesibukan sendiri. tapi saya juga berusaha untuk tidak men-demand gaya hidup yang berlebihan sampe di luar kemampuanku sendiri, yang at least mayoritas masi mampu kujalankan, dan semampunya menjalankan hidup sedekat mungkin dengan prinsip self-sustaining itu.

biarpun saya hidupnya udah lumayan simpel, tapi honestly saya masi merasa perlu downsize lagi. mungkin pindah ke tumbleweed house (http://www.tumbleweedhouses.com/) :cengir:

AsLan
03-02-2012, 06:55 PM
Pengen juga sih punya pembantu yang cantik kayak Dian Sastro... kerja 24 jam sehari buat layanin gue ::cabul::

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/79/Dian_sastro_scroundbites_2007.jpg/220px-Dian_sastro_scroundbites_2007.jpg

itsreza
03-02-2012, 08:06 PM
^^
24 jam? mau disuruh apa aja itu om? :mikir:

untuk di kota-kota besar saya rasa di Indonesia pun sulit mencari asisten RT dan asisten RT bukanlah tenaga kerja murah
bila dibandingkan dengan pendapatan masyarakat kelas menengah, apalagi yang resmi. Menurut saya lebih ke budaya
yang ingin dilayani. Para pejabat yang seharusnya melayani masyarakat pun keinginannya dilayani. Saya pernah mendengar
percakapan antara dua perempuan dalam perjalan pulang kantor yang mengatakan tidak ingin menjadi perawat (padahal
sekolah keperawatan) karena menurutnya seorang perawat adalah pembantu, harus melayani orang lain.

ndugu
17-02-2012, 01:55 PM
WIK
IPE
DIA

AEROP
OSTAL
EISAW
ESOME

BAKS
OENA
KBAN
GETT

which graphic designer came up with that idea?
dumbest, stupidest, idiotic idea. it's not even catchy. bahkan tulisan yang disusun vertically down masih lebih mudah dibaca daripada yang ini.
ntah lah apa nama konsep design typografi seperti itu. but it should be banned.


seriously

ndugu
23-02-2012, 10:24 AM
Kurasa kemampuan mengartikulasikan pikiran, ide, dan konsep adalah suatu bakat. Tidak semua orang bisa menyampaikan pesan dan ide dengan jelas, dan terutamanya, secara efisien.

Unfortunately saya berada di grup yang tidak mempunyai / lemah bakat ini. Terlalu banyak redundancy. Minimnya koleksi kosakata juga tidak membantu.

Don't you think so?

Porcelain Doll
23-02-2012, 11:23 AM
iyah...betul sekali....
g juag sangat kesulitan memaparkan ide2 g ::nangis::::nangis::::nangis::
diterangin berkali2 juga pada ga nangkep....sedih...

ndugu
05-03-2012, 08:59 AM
mungkin adalah hukum alam bahwa semakin bertambah umur seorang manusia, semakin bertambah pula kesinisannya.

are we that horrible?

komporminyak
05-03-2012, 09:52 AM
kok malah ke arah sinis?
*maksudnya?

ndugu
05-03-2012, 10:00 AM
mungkin saya menggunakan istilah yang salah?
maksudku, cynicism (kesinisan?)
dan skepticism. kalo boleh nambah selain kesinisme.

statement itu cuman observasi kehidupan saja.
dan saya mungkin salah
mungkin pula itu kesinisan saya yang berbicara

:cengir:

ndugu
12-03-2012, 12:08 PM
it's hard to believe we are half way through the third month of the year. prasaan kemaren baru perubahan tahun. kuingat dulu waktu kecil, waktu rasanya berjalan lambaaaatttt sekali. kok ga lulus2 sd ya? kok ga lulus2 high school ya? i couldn't wait to grow up and be independent. skarang? well, rasanya semakin berumur, waktu terasa berlalu semakin cepat saja :cengir:

tadi melihat coverage mengenai peringatan setahun bencana di jepang. ga terasa udah setahun ya? clean up effortnya patut diacungin jempol.

Porcelain Doll
12-03-2012, 12:35 PM
memang, gu....semakin tua biasanya orang semakin sinis karena mereka makin banyak tau keburukan2 dunia
makanya makin skeptis dan hilang kepolosannya ;D
sulit loh mempertahankan optimisme yg tidak berdasar dan idealisme yg biasanya cuma bertahan sampai awal kita menyelesaikan perkuliahan

ndugu
12-03-2012, 12:45 PM
po: that's life, ya? :cengir:

ochon
16-03-2012, 02:29 PM
mungkin kita terlalu banyak mendengarkan kehendak dari pd nurani..

ndugu
26-03-2012, 10:13 AM
another sifat manusia:
terlalu mudah lupa untuk melihat kehidupan orang lain yang jauh lebih susah
mereka yang berada di daerah bencana, konflik perang, dll
rasanya diri menjadi kecil sekali kalo melihat situasi hidup seperti ini
what am i whining for?

harus selalu mengingatkan diri untuk lebih bersyukur

ndugu
01-04-2012, 05:37 AM
if you have thought of suicide, call your doctor

biasanya begini deh iklan2 obat di tivi mengenai efek sampingan obat yang diiklanin. kadang saya ga habis mikir, apakah sejarang itu orang2 yang mempunyai pemikiran untuk bunuh diri? i find it hard to believe. karena saya merasa pemikiran itu pasti sangat umum, dan kalo semua orang mengikuti apa yang disaranin oleh iklan itu, bisa2 para dokter kebanjiran pasien.

hal laen yang juga susah saya pahami adalah, kenapa orang yang bunuh diri selalu dikaitkan sebagai orang yang mempunyai masalah? ato, mental ga stabil. bagaimana dengan orang yang tidak mempunyai masalah ato alasan apa2 selain tidak pengen hidup aja, ato bosen hidup, ato ga peduli aja? again, saya merasa ini tidak se-uncommon itu.

lalu, apakah pihak hukum selalu harus mencari alasan ato penyebab orang yang bunuh diri? kalo orang yang bunuh diri for the sake of bunuh diri dan sekedar bosen idup itu tidak meninggalkan pesan apa2, bisa2 orang innocent yang berada di wrong place at the wrong time dicurigain dan dituduh sebagai penyebab bunuh diri karena timingnya yang salah. nobody's fault, tapi tuntutan hukum mungkin harus mencari kambing hitam.

kalo udah gini, bagaimana orang bisa bunuh diri dengan tenang? :cengir:


ah well.

ndugu
16-04-2012, 05:26 AM
sepertinya ini fenomena yang sangat umum. seorang pakar suatu bidang cenderung melihat dan mencoba menyelesaikan suatu masalah dari kacamata teknisnya saja. dan ini saya perhatikan terjadi pada orang di bidang apa aja. ahli fisika, mungkin fantastis di bidangnya, tapi belum tentu jago mengajar ato menjelaskan solusi ataupun konsep. ato, ahli hukum, ahli IT, akuntan, arsitek, insinyur, ato apa sajalah, cenderung memandang dan memecahkan suatu masalah secara teknis berdasarkan keahlian mereka saja, tapi blom tentu pertimbangan2 dari aspek laen terpikirkan olehnya. mungkin solusi itu "terbaik" secara teknis, tapi blom tentu adalah yang terbaik dari segi (let's say) operasional ato mungkin bisnis point of view.

bagaimana mengusahakan supaya para ahli2 ini untuk berpikir diluar teknikalitas saja? kupikir itu kendala yang sangat besar dan membutuhkan masa training yang sangat panjang. cuci otak ibaratnya. not an easy job. dan orang yang natural mempunyai talenta ini tidak mudah dicari. saya sendiri tidak ada bakat untuk itu.

and the bigger question, apakah bisnis yang bermodel seperti ini bisa bertahan dan berkembang?

ndugu
01-05-2012, 09:35 AM
gluttony, bener2 one of the deadly sins.

ugh

sering kali kita tau hal2 yang tidak baik untuk kita sendiri, tapi ntah kenapa masih dilakukan. dan setelah dilakukan, baru nyesel. makan harusnya suatu aktivitas yang dilakukan untuk kelangsungan hidup, bukan untuk membunuh diri. masalahnya, manusia sangat mudah lupa diri.

buffet dining should be banned. seriously.

*guilty*
i should hit the gym tonight

ndugu
03-05-2012, 02:03 PM
ntah lah bagaimana menanamkan "rasa memiliki" ke orang2. saya pun bingung.

saya perhatikan manusia ada kecenderungan untuk menyia2kan sesuatu atau melakukan pemakaian yang berlebihan jika sesuatu itu 'gratis' ato bukan expensenya. misalnya, katakan restoran menyediakan tisu sekotak untuk dipakai oleh pelanggan, si pelanggan boros memakai tisu karena toh ga perlu bayar ini. atau, misalnya karyawan2 yang tidak peduli untuk ikut menjaga properti perusahaan karena toh kalo ada yang rusak ato ilang, biaya ditanggung perusahaan, bukan tanggungannya secara langsung. sama seperti fasilitas2 umum yang dirusakin ato divandalisme karena toh punya pemerintah itu, bukan punyaku. atau, tamu2 yang tinggal di hotel, mengganti handuk setiap hari ato boros memakai air ato boros memakai listrik (ga padamin ac / lampu biarpun lagi ga ada di kamar), karena toh biaya itu semua udah termasuk dalam biaya hotel. dan bejibun contoh2 lainnya.

remeh memang. but the little voice in me merasa susah menerima itu. kenapa manusia tidak bisa lebih peduli? why the waste? biarpun itu bukan expense-mu dan bukan milikmu, tapi tidak bisakah mempunyai "rasa memiliki" dan ikut menjaga?

apakah itu sesuatu yang innate? bagaimana supaya manusia bisa lebih peduli dan lebih mempunyai rasa memiliki, biarpun itu bukan miliknya?

etca
03-05-2012, 02:10 PM
manusia sekarang emang harus dimanusiakan kembali, gu :)

ndugu
13-05-2012, 11:10 PM
Sepertinya banyak orang yang menanggap yang namanya baju baru, dalam arti baru dari toko, adalah bersih. Langsung beli langsung pake. Kan baru itu. Pasti bersih. Blom pernah mereka liat pabrik baju kali ya. Dan prasaan bbrp taon yang lalu ada artikel berita mengenai investigasi studi kuman di baju2 yang masih baru dan tergantung di toko. Ntah brapa banyak jenis kuman yang ditemukan.

Jadi, kenapa mencuci baju baru dianggap aneh?

AsLan
13-05-2012, 11:31 PM
Kapan terakhir beli celana dalam baru gu ? dicuci dulu gak ?

Celana dalem itu meskipun gak pernah dicoba orang lain tapi perjalanannya dari pabrik tekstil sampe jadi celdam itu cukup panjang, gak ada yg tau kan kalo konveksi2 biasanya pengap dan panas, siapa tau mas2 yg jait celdam itu butuh kain buat lap keringet ::grrr::

ndugu
13-05-2012, 11:39 PM
Semua baju baruku dicuci kok :cengir: cuman ada orang2 yang geleng2 kepala ngeliat saya cuci aju baru

Saya ada sodara yang pernah ngejalanin bisnis konveksi, jadi mengenai kebersihan dalam proses pembikinan baju, saya pernah tau :cengir:

AsLan
13-05-2012, 11:52 PM
Semua baju baruku dicuci kok :cengir: cuman ada orang2 yang geleng2 kepala ngeliat saya cuci aju baru

Saya ada sodara yang pernah ngejalanin bisnis konveksi, jadi mengenai kebersihan dalam proses pembikinan baju, saya pernah tau :cengir:


ow ada sodara yg buka konveksi ya ? berarti kemungkinan besar lu orang pontianak atau sekitarnya ::hihi::

cha_n
14-05-2012, 12:12 AM
Selalu cuci. Baju baru baunya ga enak

ndugu
14-05-2012, 05:25 AM
Slan, emang banyak orang ponti yang buka konveksi ya?

AsLan
14-05-2012, 11:17 AM
Slan, emang banyak orang ponti yang buka konveksi ya?

ya iyalah... dunia konveksi indonesia dikuasai orang pontianak, juga dunia kwetiaw sapi dan pisang kipas ::hohoho::

---------- Post added at 10:17 AM ---------- Previous post was at 10:16 AM ----------


Selalu cuci. Baju baru baunya ga enak

ya, bau kimia dari pabrik tekstil kali ya...

ndugu
14-05-2012, 11:20 AM
oo, saya ga tau tuh :cengir:
pisang kipas itu gimana slan? apa bedanya dengan pisang biasa? :cengir:

kwetiaw sapi maksudnya kwetiau yang pake bakso sapi gepeng itu ya?
kemaren2 saya salah sebut waktu makan itu di sunter (?), petugasnya ga tau, ternyata di jakarta nyebutnya bakso pipih ya :cengir:

AsLan
14-05-2012, 02:36 PM
oo, saya ga tau tuh :cengir:
pisang kipas itu gimana slan? apa bedanya dengan pisang biasa? :cengir:

kwetiaw sapi maksudnya kwetiau yang pake bakso sapi gepeng itu ya?
kemaren2 saya salah sebut waktu makan itu di sunter (?), petugasnya ga tau, ternyata di jakarta nyebutnya bakso pipih ya :cengir:


Wah lu sangat diragukan sebagai orang ponti nih...

Pisang kipas itu pisang kepok yg di iris tipis2 trus dibentuk kipas trus di tepungin + sedikit gula, garam, vanila trus di goreng.
Awal mulanya dari pedagang di Tanjung duren dan pluit, setelah usaha mereka di liput di koran Kontan, tiba2 banyak yg meniru dan sekarang tersebar kemana2.

Kwetiaw Sapi Pontianak itu awalnya di Jakarta mulai berkembang di wilayah Mangga besar, disitu ada Kwetiaw Achiap, Kwetiaw Jangkung, Seroja, 78, Achai dll semua orang kuntien dan berasal dari 1 perguruan di Pontianak.
Kwetiaw ini gak pake irisan bakso, tapi pake irisan daging sapi atau jeroan sapi, msaknya pake air rebusan daging/tulang sapi sebagai kaldu, ada beberapa macem menu kwetiaw sapi yaitu kwetiaw goreng, kuah, yam, bun dan siram.

heh... lu juga gak tau tentang jeruk pontianak ya ? ::grrr::
jeruk ini kalo airnya diperas + gula + garem dikit, enak banget loh...

ndugu
18-05-2012, 09:56 PM
emangnya pisang goreng ada bentuk laen? biasa kan memang di"kipas"in kan? ::elaugh::
kwetiaw2 yang dimasak dengan cara berbeda2 itu pernah saya coba, cuman, prasaan biasa ada baksonya deh :cengir:

and i LOVE juice jeruk ponti ::hohoho::::hohoho::
kemaren liburan tiap hari minum itu (kalo ngga, air jeruk nipis) :cengir:

ndugu
18-05-2012, 09:57 PM
Facebook is the hottest Internet company to hit the stock market since Google went public in 2004. The Silicon Valley companies, located seven miles apart, also happen to be locked in a bitter battle for Web surfers' allegiance and online advertisers' money. The duel is likely to intensify now that the IPO has provided Facebook Inc.'s social network with the means to pay for efforts to battle Google Inc.'s dominant search engine.

Here's the two rivals stack up, based on the latest available data:

ANNUAL REVENUE: Google, $38 billion; Facebook, $3.7 billion.

ADVERTISING REVENUE: Google, $36.5 billion; Facebook, $3.2 billion.

ANNUAL NET INCOME: Google, $9.7 billion; Facebook, $668 million.

SOCIAL NETWORKING USERS: Facebook, more than 900 million; Google, more than 170 million.

EMPLOYEES (as of March 31): Google, 33,100; Facebook, 3,500.

CEO: Google, co-founder Larry Page; Facebook, co-founder Mark Zuckerberg.

AMOUNT RAISED IN IPO: Google, $1.67 billion; Facebook, $16 billion. Figures include shares sold by stockholders and exclude bankers' option to sell more shares.

IPO STOCK PRICE: Google, $85; Facebook $38.

MARKET VALUATION AT DEBUT: Google, $24.6 billion; Facebook, $104 billion.

DATE OF STOCK MARKET DEBUT: Google, Aug. 19, 2004; Facebook, May 18, 2012 (expected).

PERCENT GAIN OF STOCK ON FIRST DAY OF TRADING: Google, 18 percent; Facebook, to be determined.

CURRENT MARKET VALUE: Google, $203 billion; Facebook, $104 billion.

Source: Regulatory filings, Associated Press research

link:
http://m.apnews.com/ap/db_268789/contentdetail.htm?contentguid=B5ujk3uW
saya kok ngerasa facebook di-valued berlebihan ya? dibandingkan dengan google, hanya half of the market value. looking at the numbers, saya ngga bisa mengatakan comfortable dengan facebook. kesanku facebook's main source of revenue ada di ad, itu pun jauh di bawah google. padahal google aja masih ada sources of revenue laennya. bisnis laennya facebook? if there is any, i'm probably not aware of. the scale is nothing close to google, tapi kenapa facebook sering dihype dan dibandingkan dengan google?

the only thing facebook got is users. rather, registered users. dan dari situ pun bukan garansi setiap users menggunakan adnya. even then it doesnt paint the real picture, karena user google di luar social networking world masih sangat gede. dan dari segi penggunaan juga ngga seluwes google. saya rasa facebook perlu memikirkan dan mengembangkan bisnisnya lebih jauh selain dari yang ini2 aja. market nge-value suatu perusahaan can be crazy.

i sincerely hope fb ngga menjadi seperti perusahaan2 social networking (ato the 2 wave dotcom - menurutku) laennya yang baru2 ini go public. mungkin saya berada di kubu yang skeptis dengan facebook ini, at least in its current state. i'm curious bagaimana jadinya nanti. time will tell.

*menunggu fb go public in less than an hour*
ada tontonan baru nih :cengir:

ndugu
30-05-2012, 04:08 AM
banyak anekdot lucu2 di artikel ini
http://news.yahoo.com/fifty-shades-reading-not-always-discreet-170323545.html

lucu juga ngeliat fenomena baru ini. sudah beberapa minggu ini saya ngeliat berbagai media berita ngomongin buku trilogi ini yang lagi populer2nya. the new twilight, if you will, dengan demografi pembaca rata2 berusia lebih lanjut. bahkan klub2 buku pun ada yang memilih buku ini sebagai buku seleksi bulanan mereka. dan reaksinya? either you hate it or you love it, dan sepertinya kebanyakan berada di sisi love it. Fifty shades of grey judulnya, yang kadang disingkat jadi fifty shades, ato grey, ato mommy porn (buku porno untuk ibu2 berhubung banyak ibu2 yang ngantri beli buku ini, walo pembaca tidak terbatas pada gender perempuan saja). im sure many people are grateful dengan keberadaan e-book reader :cengir:

now i'm curious :mikir:
:cengir:

ndugu
02-06-2012, 04:40 AM
sepertinya saya menemukan blog baru yang bakal saya subscribe :mikir:
http://askakorean.blogspot.com
banyak topik yang sangat menarik yang dia cover, dengan gaya tulisannya yang khas dan lucu

ada satu topik yang bener2 menonjol waktu lagi ngebrowse blognya. he made a really good case di postnya mengenai cara dia belajar bahasa inggris / asing (http://askakorean.blogspot.com/2010/01/koreans-english-acquisition-and-best.htm) - hafalan. cara yang paling tidak enak, tapi paling efektif dan cepet menurutnya. dia merasa tidak ada namanya cara enak dan fun dalam belajar suatu bahasa asing dalam waktu singkat, not even the fun immersion way. konsep immersion menurutnya adalah berdasarkan asumsi manusia bisa menyerap bahasa seperti bayi. tapi cara otak manusia belajar bahasa pertama dan bahasa kedua adalah berbeda, terutama jika pembelajaran bahasa kedua itu dilakukan saat gede.

background ceritanya, dia orang asli korea, yang pindah ke amrik saat umur 16 tahun bersama keluarganya, nyemplung ke sekolah di sana dengan kemampuan bahasa inggris yang hampir tidak ada. saya bisa melihat kemiripan pengalaman dan struggle nge-pick up bahasa asing seperti situasi saya jaman dulu waktu pindah ke sekolah baru. dan kalau saya pikir saya sudah berusaha stengah mati waktu itu, man, i think it pales in comparison to his. i have to tip my hat off for this guy. he probably had a better support dan 'bantuan' secara ga langsung dari lingkungannya dibandingkan kasus saya, dan kupikir dia juga memang pada dasarnya sangat articulate (terlihat dari cara dan struktur tulisan postnya), dan ada bakat dalam bahasa, but still. what he did was hardcore. and for the level he achieved in such a short period of time is indeed impressive. heck, even now i can't write the way he does in his blog, biarpun saya mulai lebih awal, dan mungkin lebih lama.

beberapa tahun yang lalu saat saya mencoba belajar bahasa asing lainnya, saya melakukan hal yang sama. murni hafalan. just hard and cold memorization. and boy it was NOT fun. setelah beberapa bulan melakukan itu dengan sangat intensif, my brain just shut down. kepala rasanya panas dan terbakar. no kidding. but he was right, dalam waktu sangat singkat bisa belajar sangat banyak.

kalau kembali membandingkan jaman sekolah dia dan saya dulu, perbedaannya denganku adalah saya tidak mempunyai tingkat kedisiplinan seperti dia. i think discipline has always has been my biggest weakness. jaman itu saya mencoba mencari workaround dengan cara malasku, atau brenti di tengah jalan, yang mana sering terjadi. dan kurasa itu menjelaskan kenapa kemampuan bahasaku semua pada half-assed :cengir:

untuk orang yang ingin belajar bahasa asing, perlu check out post tulisannya itu. panjang, tapi cukup detail mengenai metode2 yang dilakukan. definitely not fun, but as he said:


What is fun is the result of learning – the infinite amount of fun when you finally put the finished product to use.

for those who bother to read the whole thing, check out the comments too, karena ada diskusi yang menarik.

ndugu
02-06-2012, 05:07 AM
another trivia dari minggu lalu waktu ngebaca2 blog ask a korean
seperti singapura maupun korea selatan, i was extremely surprised waktu ngegoogle dan membaca bahwa thailand juga ada wajib militer. now, misalnya isreal, ato taiwan, itu dimengerti. tapi, thailand? ::elaugh:: lalu kemudian saya ngebahas tentang ini dengan seorang singaporean, dia kasi tau bahwa ternyata pemuda2 di thailand bisa memilih, antara serve in the army, atau jadi bhiksu ::elaugh:: now, really, seriously?

man, gotta google more about that :mikir:
interesting

ndugu
05-06-2012, 12:00 AM
aih, thanks buat thanksnya :cengir:
kaya absensi aja :cengir:
glad to know that someone is reading my musing :mrgreen:

- - - Updated - - -

http://www.huffingtonpost.com/2012/05/31/dharun-ravi-jail_n_1558758.html

kemaren2 pas hakim menjatuhkan hukuman 30 hari untuk ravi, hatiku ikut plong ::elaugh:: saya cukup mengikuti berita anak muda ini sejak masalah ini mulai sekitar 1.5 tahun yang lalu, waktu dia masih berumur 18 tahun, waktu baru mulai kuliah. no doubt dia melakukan hal yang sangat sangat sangat sangat super bodoh berhubungan dengan invading privasi temen sekamarnya di dorm yang gay bernama clementi. clementi minta pindah kamar, dan komplen ke dormnya. sorenya pada hari yang sama, clementi ini bunuh diri lompat dari jembatan. si ravi jadi tertuduh sebagai bully penyebab clementi bunuh diri. sms yang dikirim oleh ravi ke clementi untuk minta maaf datang terlambat. sekian menit (?) terlambat setelah clementi update status di fb bahwa dia mo bunuh diri.

itu singkatnya. tentu saja cerita ini jauh lebih panjang dan mendetail lagi.

saya pendukung berat personal privacy, begitu juga dengan gay rights. tapi saya melihat masalah ini sesuatu yang sangat mungkin terjadi di kalangan anak2 muda, yang baru merantau dan kuliah, baru lepas dari ortu, dan nge-"joke" immature seperti ini atas expense orang lain. hal ini sering terjadi in almost every college or high school. horrible prank gone bad. ntah lah kenapa clementi ini bunuh diri. kita ga akan pernah tau karena dia udah duluan mati. kita cuman bisa menebak2 berdasarkan postingan2 clementi mengenai keluhan dia di forum2 tertentu di internet tentang roommatenya (ravi).

1.5 tahun sejak case ini dibuka. saya selalu membayangkan lagi berada di posisi ravi. anak muda yang baru kuliah. seemingly bright future yang hancur karena sesuatu yang bodoh seperti ini. ga bisa aaya bayangkan pressurenya. dan ga bisa saya bayangkan betapa frustratingnya sms yang dikirim ntah kebaca ato ngga. para gay activist pun pada menuding ravi dan mengangkat kasus ini sebagai masalah hate crime. sedangkan ravi sendiri menolak tuduhan itu. dia menolak tawaran ga masuk penjara asal dia mengaku salah sudah melakukan gay hate crime. saya kadang merasa sedih melihat hukum yang kaya gitu, nge-twist seseorang untuk mengaku salah sesuatu yang dia tidak lakukan ato tidak merasa bersalah, untuk menghindari penjara.

honestly saya percaya ravi bukan anti gay. kurasa anak muda jaman skarang, apalagi di daerah east coast yang cenderung liberal, rata2 toleran dengan isu ini. tapi as i posted before, kambing hitam harus dicari di setiap kasus bunuh diri, baik itu berupa manusia maupun motif bunuh diri. dalam kasus ini, kurasa ravi adalah kambing hitamnya.

setelah gembar gembor mengenai hukuman yang mungkin diterima (masuk penjara max 10 tahun, plus dideportasi kembali ke india karena dia WNA), saya bener2 ikut lega waktu membaca berita bahwa hakim menjatuhkan hukuman "hanya" 30 hari penjara ke dia, plus many hours of community service, dan denda gede. tentu banyak yang protes karena hukuman penjara yang pendek. cuman saya merasa 1.5 tahun durasi trial ini sudah cukup lama. that itself is enough of a punishment. biarpun "hanya" 30 hari penjara, kupikir ravi has a long way to go. masa depannya di negara ini mungkin sudah hancur dengan hebohnya berita ini nation wide. everyone knows him. titik hitam akan felony record ini akan terus mengikutinya seumur hidup.

very very sad case of college prank gone bad.


if you have thought of suicide, call your doctor

biasanya begini deh iklan2 obat di tivi mengenai efek sampingan obat yang diiklanin. kadang saya ga habis mikir, apakah sejarang itu orang2 yang mempunyai pemikiran untuk bunuh diri? i find it hard to believe. karena saya merasa pemikiran itu pasti sangat umum, dan kalo semua orang mengikuti apa yang disaranin oleh iklan itu, bisa2 para dokter kebanjiran pasien.

hal laen yang juga susah saya pahami adalah, kenapa orang yang bunuh diri selalu dikaitkan sebagai orang yang mempunyai masalah? ato, mental ga stabil. bagaimana dengan orang yang tidak mempunyai masalah ato alasan apa2 selain tidak pengen hidup aja, ato bosen hidup, ato ga peduli aja? again, saya merasa ini tidak se-uncommon itu.

lalu, apakah pihak hukum selalu harus mencari alasan ato penyebab orang yang bunuh diri? kalo orang yang bunuh diri for the sake of bunuh diri dan sekedar bosen idup itu tidak meninggalkan pesan apa2, bisa2 orang innocent yang berada di wrong place at the wrong time dicurigain dan dituduh sebagai penyebab bunuh diri karena timingnya yang salah. nobody's fault, tapi tuntutan hukum mungkin harus mencari kambing hitam.

kalo udah gini, bagaimana orang bisa bunuh diri dengan tenang? :cengir:


ah well.

cha_n
05-06-2012, 12:30 AM
kok aku kurang ngerti ama posting ndugu ya?
pake hape jadi ga bisa quote sekarang.

jadi gmn ceritanya? si ravi tinggal di asrama, itu emang asrama khusus gay?
temannya gay, trus kenapa ga suka ravi pindah?
apa yang dilakukan ravi hingga temannya merasa ga nyaman ampel bunuh diri?

ndugu
05-06-2012, 01:18 AM
baca artikelnya donk :cengir:

ya deh, emang ga lengkap sih. :p
asramanya asrama biasa aja. kebetulan ravi dan clementi baru masuk kuliah, dan mereka tinggal di asrama kampus (hal yang biasa). si clementi suatu hari minta ravi untuk ngasi beberapa jam private di kamar karena clementi mo ngedate (hal yang umum juga). si ravi setuju. trus si ravi maen / nongkrong ke kamar temennya (molly) yang laen di asrama. ga taunya, ravi dengan molly menggunakan komputer molly untuk mengakses kamera komputer di kamar, dan ngeliat clementi lagi berhubungan dengan date cowonya. (btw, si ravi tau kalo clementi gay. si ravi sempat nyari informasi di internet mengenai clementi waktu dia dikasi tau kampus mengenai calon temen sekamarnya).

menurut ravi dan molly, mereka cuman ngintip bentar pake komputer molly. stelah itu ravi update info di twitter.

di hari yang laen, si clementi minta waktu privat lagi untuk beberapa jam. si ravi setuju. dan kali ini dia sebarin info itu di twiter, mengajak mereka untuk "invite ravi di i-chat" (brarti ngakses kamera di komputer ravi kali ya, saya ga pake ichat soalnya). si clementi sadar kalo dia diintipin, akhirnya clementi matiin komputer ravi, dan tetep ngedate. dan stelah itu clementi komplen ke asrama dan minta ganti kamar. si ravi mungkin juga di tegur oleh asrama. cuman di hari itu, clementi udah bunuh diri duluan.

in between, si clementi memang udah curiga sejak dari date pertama. dan ternyata dia sempat ngeluh dan post tentang ini di forum gay di internet. dari baca2 postingan sih ga keliatan seperti depresi ya menurutku. dan melihat exchanges juga biasa2 aja. ravi dan clementi sepertinya ngga begitu deket. yah, baru tinggal bareng beberapa bulan soalnya, soalnya baru mulai kuliah.

intinya gitu. ada artikel mengenai detail kronologisnya.

ndugu
13-06-2012, 12:14 AM
http://news.yahoo.com/hitchhiker-writing-kindness-book-shot-montana-150815300.html


BILLINGS, Mont. (AP) — A man hitchhiking across the country and writing a memoir called "The Kindness of America" was injured in a random drive-by shooting along a rural highway near northeastern Montana's booming Bakken oil patch, authorities said Monday.

talking about irony :cengir:
and another
taken from a gay parade recently


http://i49.tinypic.com/6fcd2p.jpg

man, you just gotta love irony :cengir:

ndugu
14-06-2012, 03:51 AM
top 10 he world's most expensive places to live 2012
http://finance.yahoo.com/news/the-world-s-most-expensive-places-to-live-2012.html?page=2

i wasnt expecting 2 kota dari benua afrika termasuk dalam daftar. good to know :mikir:
tapi yang paling shocking buatku adalah...


hong kong
Monthly Rent, Luxury 2 Bedroom: $7,092

this is c-r-a-z-y :kaget:

7k !!
minimal setaon perlu punya pendapatan 150k untuk melewati hidup?
buat yang ada keluarga ato tanggungan laen, how the heck are they gonna survive? 200k? 250k?
buset ::doh::

ndugu
15-06-2012, 04:01 AM
http://news.yahoo.com/blogs/technology-blog/futurama-inspired-vacuum-tube-travel-could-nyc-london-142605381.html

this is awesome. take out friction (air), suspend it (by magnet), you've got new mode of transportation. jarak nyc ke london yang memerlukan sekian jam naek pesawat bisa ditempuh dalam sejam. how awesome is that? tentu saja the idea of throwing yourself inside a capsule dengan kecepatan 4k mph across the atlantic, bikin mules :cengir: meleng dikit, jadi pancake :cengir: but hey, seabad yang lalu, mungkin semua orang juga mengatakan hal yang sama mengenai pesawat terbang.


The unusual travel tech has proven successful in a laboratory setting, but has yet to make its way into the real world. The biggest barrier to the technology is, predictably, the cost. A 350mph local system would cost about $2 million per mile to install. Once built, however, the system would cost very little to operate — according to Oster, the cost of travel will be less than a penny per mile.
what i find interesting is this. expensive to build, cheap to operate. less than a penny per mile? that's a steal. but supply and demand may dictate the cost otherwise, im sure :mikir:

i just hope i live long enough to witness this, kalo beneren akan menjadi kenyataan :cengir:

ndugu
05-07-2012, 11:29 PM
http://news.yahoo.com/profitability-isnt-important-tech-bubble-2-0-134821426.html


Profitability Isn't So Important in Tech Bubble 2.0

Here's an interesting sign of the times: The tech companies that have gone public in tech bubble 2.0 may have big revenue streams, but don't make profits, according to statistics put together by IPO Dashboard. The companies that have hit the market since 2009 are losing money, with 73 percent of tech companies that went public in the last year not showing profits, compared to 34 percent in 1999. It's not all bad financial news, however. In the current bubble, revenue matters a lot more to the market, with 60 percent of the current crop bringing in over $100 million, compared to 34 percent in 1999. Companies now-a-days have proven they can bring in money, but are mostly losing, which, as all that red over there shows, isn't the best sign.

But these companies bring in so much money! Yes, they do. But, that comes with a couple of caveats. Think about a company like Groupon -- one of the red ones up there -- for example. The massive marketing costs cancel out all those daily deals it brings in -- so much so that it tried to hide that high business expense during its IPO filing. Though it's not unusual for start-ups to prioritize growth over profitability, it's not clear that Groupon's business strategy will lead its high revenue to ever cover those marketing costs, as Slate's Matt Yglesis pointed out a few months ago. He wrote:
These costs aren’t one-time investments—they’re constant expenses in a never-ending struggle. There’s nothing wrong with being a business with high marketing costs, but if you’re in a marketing-intensive industry then you need revenues high enough to cover your costs. Groupon doesn’t have that, and lurking beneath its various accounting woes is the dubious underlying theory that they’ll never need them.
In this social media bubble, Groupon's not the only one with dubious business practices, either. Even King Facebook, which turns a profit, might not have advertisers convinced for too much longer.

But, what about other companies -- they still bring in big bucks? Well, yes, this number serves one benchmark of viability. But these were also more mature than younger companies by the time they IPO'd. Due to market instability, many of these companies pushed back their public debuts, giving them more time to grow their revenues. With companies already at these higher revenue numbers, it also means they will see less growth after an IPO. For what it's worth, the company with the smallest revenue Zillow had the smallest loss of all the companies on the list, and has since become profitable.

Okay, but this is still different than the dot-com bust. Yes, it is. It's selfish. As the numbers show, back then, companies had to show profits over revenue. That means companies during the dot com bust were less spend-happy than the ones today, as The Next Web's Alex Wilhelm notes. "When you imagine the late ’90s, parsimony is hardly the first word to come to mind," he writes. These numbers fit the selfish social media bubble narrative, with these hot startups spending all their money on company expenses rather than turning profits for investors.
im not sure if i agree with this :mikir: is it really not all bad news?

dan saya ga yakin apakah bijaksana untuk berkonsentrasi pada revenue tapi tidak begitu pada profit. jika dotcom 1.0 in the late 90s menggunakan formula sebaliknya and went bust, apakah itu menjustifikasikan cara itu salah dan membenarkan dotcom 2.0 dengan formula ini? saya tidak tau. tapi saya tau saya tidak nyaman dengan trend dotcom 2.0 ini, with its "these hot startups spending all their money on company expenses rather than turning profits for investors".

im not saying profitnya harus kembali ke investor. Yes, it would be nice. But it could also have been used for its own growth or reserves. ke-tidak-sustainability-nya membuatku tidak nyaman.

mungkin saya hanya being conservative. apakah saya seorang traditionalist?

:mikir:

ndugu
05-07-2012, 11:59 PM
http://news.yahoo.com/blogs/sideshow/san-diego-fireworks-fail-big-bay-boom-bust-143439365.html

setiap kali saya melihat show acara kembang api, saya selalu penasaran dengan bagaimana mereka mengontrol koreografi kembang api. apa yang terjadi seandainya terjadi kesalahan teknis menyebabkan semua amunisinya meletus pada saat yang bersamaan. itu pasti adalah mimpi terburuk para ahli tukang kembang api ini (selain mimpi buruk yang satunya lagi yang bisa menyebabkan kecederaan fisik / kematian).

sapa sangka, di hari kembang api terbesar di amrik, beneren terjadi mimpi buruk itu. show kembang api yang direncanakan untuk berlangsung selama belasan menit, semua berakhir dalam 15 detik saja, karena semuanya meletus pada saat yang bersamaan. bukan rehearsal pula, tapi terjadi beberapa menit dari waktu yang ditentukan. show cut short. prematur. ribuan penonton bingung. terpaksa dibatalkan :lololol:

semoga tidak sering2 terjadi ya. kasian penonton. :cengir:

AsLan
06-07-2012, 12:01 AM
http://news.yahoo.com/blogs/sideshow/san-diego-fireworks-fail-big-bay-boom-bust-143439365.html

setiap kali saya melihat show acara kembang api, saya selalu penasaran dengan bagaimana mereka mengontrol koreografi kembang api. apa yang terjadi seandainya terjadi kesalahan teknis menyebabkan semua amunisinya meletus pada saat yang bersamaan. itu pasti adalah mimpi terburuk para ahli tukang kembang api ini (selain mimpi buruk yang satunya lagi yang bisa menyebabkan kecederaan fisik / kematian).

sapa sangka, di hari kembang api terbesar di amrik, beneren terjadi mimpi buruk itu. show kembang api yang direncanakan untuk berlangsung selama belasan menit, semua berakhir dalam 15 detik saja, karena semuanya meletus pada saat yang bersamaan. bukan rehearsal pula, tapi terjadi beberapa menit dari waktu yang ditentukan. show cut short. prematur. ribuan penonton bingung. terpaksa dibatalkan :lololol:

semoga tidak sering2 terjadi ya. kasian penonton. :cengir:

klo gak salah ada 3 anak tewas ya ?

ndugu
06-07-2012, 12:03 AM
oh, ada ya?
ga tau, tadi pagi saya denger beritanya di tivi, dan di artikel di atas, ga dibilang ada korban. kalo ada kan harusnya dibilang ya. :mikir:

AsLan
06-07-2012, 12:05 AM
ow bukan... ini kejadian lain di hari yg sama

---------- Post Merged at 11:05 PM ----------

http://www.foxnews.com/us/2012/07/05/25-rescued-after-yacht-capsizes-near-oyster-bay/?test=latestnews

ndugu
06-07-2012, 12:08 AM
oh iya, itu kasus berbeda
tadi pagi sempat denger berita itu juga di tivi.

ndugu
06-07-2012, 11:44 PM
Indonesia to help smoking orangutan kick the habit (http://news.yahoo.com/indonesia-help-smoking-orangutan-kick-habit-120822975.html)

i think indonesia needs to help its citizens kick the habit too, bukan hanya orang utan.


Indonesia is also one of the last remaining countries where tobacco companies face few restrictions on selling, advertising and promoting products long banned elsewhere.

More than 60 percent of all men light up and a third of the country's entire population smokes
and that's a pretty sad statistic, don't you think?

ndugu
10-07-2012, 12:22 AM
http://gma.yahoo.com/c-tv-reporter-loses-her-smile-bells-palsy-164432652--abc-news-wellness.html

bell's palsy. menurutku namanya sangat bagus, namanya terlalu cantik untuk suatu penyakit yang rada aneh. itu kesan pertamaku. selama itu tidak pernah saya denger mengenai bell's palsy sama skali sampe sekitar lebih dari 10 taon yang lalu saat saya sendiri kena serangan ini. ga bisa saya bayangkan seorang reporter, alias public figure, kena serangan ini. rasanya kasian juga, terutama jika kerjaannya berhubungan dengan tampil di public gini. im glad she got better. i can imagine her panic, karena itu juga yang sempat saya rasakan. the fear of the unknown. what the heck happened? sampe skarang saya juga ga tau kenapa bisa tiba2 begini.

the day started off as normal. or almost. tapi tentu saja saya yang tidak pernah mendengar mengenai bell's palsy tidak mengenal gejala2nya. salah satunya, saat bangun tidur bagian belakang telingaku terasa sedikit sakit. seperti salah posisi tidur, mungkin telingaku terlipat saat tidur dengan posisi miring. begitu pikiranku. mata juga sedikit perih, kekeringan. tapi gejala itu terlalu kecil untuk saya ambil serius. dan mungkin ada gejala2 laen lagi yang sudah saya lupa.

but the moment of realization came saat saya minum. saya ada kebiasaan minum air putih tiap pagi. so, as usual, saya lagi duduk di depan meja belajarku, di ruang tamu di apartment yang saya share dengan 6 penghuni kost laennya. dan seperti biasanya saya minum langsung dari botolku. tiba2 airnya muncrat from a corner of my lips :cengir: i was like "huh?!" kucoba lagi, and it happened again. something was very wrong. apakah otot di bibirku tidak bertenaga sampe tidak bisa menahan pressure air di dalem mulut saat minum? saya langsung beranjak menghampiri full length cermin yang tergantung di lemari di ruang tengah. saya pernah melihat ayahku mengalami serangan saraf di muka yang menyebabkan posisi anatomi di muka jadi miring. saya ada sedikit feeling perhaps i was having something similar. i did a few facial tests, mencoba menarik muka dengan cara senyum, ngangkat alis, dll. true enough, sebelah mukaku tidak begitu responsif. it was more than 10 years ago, dan saya sudah lupa muka bagian mana yang kena serangan ini. mungkin sebelah kiri. saya mencari temen kostku untuk ikut inspeksi untuk memastikan. dan dia meyakinkanku saya tidak gila. :cengir:

setelah nimbang2, saya interlokal ke ortu, nanya mereka. biasanya kalo sakit, saya jarang telpon ke ortu. biasa setelah sembuh baru saya telpon ngabarin. tapi untuk yang ini, walo gejalanya tidak sama persis seperti yang pernah saya lihat di ayahku, mungkin tidak ada salahnya nanya. mungkin mereka tau sesuatu yang tidak saya ketahui. nothing much came out of it. ortu ada ngasi tau mengenai terapi yang dilakukan, tapi tidak menjelaskan apa yang terjadi. well, cant blame them. sama2 orang awam mengenai dunia medis.

siang itu saya ke dokter umum deket tempat kostku. ibu dokter itu langsung mendiagnosa bell's palsy. saya sendiri ga pernah denger tentang itu. dia sendiri bilang ini cukup umum. rite. kalo umum, kok saya ga pernah denger ato liat tentang ini, that's what i thought. saya disuruh ke ahli saraf di rumkit laen. sebelum keluar dari kantornya, saya minta dia sebutin lagi nama penyakitnya, barangkali ntar saya bisa nyari di internet ato nanya temen.

i did my research, dan getting ready mau ke dokter ahli saraf. out of curiosity, saya nanya ke mantan temen kostku di aptku yang dulu - sebut aja namanya ABC. dia calon mahasiswa kedokteran (pre-med student), one of the smartest and most amiable girl i've ever met. waktu kuceritakan masalahku, dia sangat fascinated, ternyata dia ga pernah denger tentang ini juga. dan dia ngotot ingin ngikut saya ke ahli saraf. i guess it was a good thing, karena saya dapet tumpangan dari temen sekelasnya yang juga sesama calon mahasiswa kedokteran, sebut aja XYZ. padahal tadinya saya udah mau nyari taxi.

so off we went to the hospital. sampe ke ahli saraf, ABC minta ijin apa dia bole ikut saya ke ruang dokternya, pengen denger langsung katanya. it was fine with me. dengan backgroundnya, sapa tau dia bisa ask the right questions ke dokter dibandingkan saya yang bener2 awam dengan dunia medis. yang lucu, dari langkah pertama kita memasuki ruang dokter, pertanyaan pertama oleh neurologistnya adalah "did you look it up on the internet? :lololol: ternyata pertanyaan ini sangat menyinggung temenku si ABC :cengir: ngomel2 dia saat kita dalam perjalanan pulang

to cut it short, stelah konsultasi, saya dikasi resep obat - steroid dan ntah apa lagi, plus obat tetes mata. tiap pagi at least harus minum 8-10 biji pil. eneq juga minum sebanyak itu tiap hari. untung obatnya hanya untuk 1-2 minggu.

selama itu tiap minum saya harus hati2 supaya tidak muncrat. sebelah mukaku tidak berasa, agak numb. kalo senyum juga cuman sebelah. tiap mandi, sebelah mataku selalu perih kena air sabun karena tidak bisa tertutup rapat. begitu juga saat tidur, kering. tidak bisa baca buku dan tidak tahan melihat monitor komputer, berair terus dan perih dan gatel. obat tetes mata yang dikasi dokter itu untuk mencegah infeksi. mana minggu itu saya harus ambil test TOEFL pula, yang harus dilakukan lewat komputer. selama reaksi muka saya datar2 aja, orang tidak sadar saya ada masalah di muka. tapi waktu saya mendemonstrasikan ke beberapa temen kuliahku dan temen kerjaku (saat itu saya kerja sampingan di kampus), mereka heran dan ketawa. kok bisa gitu. :cengir: ha, tell me about it :cengir: dan saya pun menjadi subjek observasi yang menarik untuk ABC dan XYZ.

thank goodness, tidak permanen. setelah sebulanan lebih, akhirnya gejalanya berangsur2 baikan. itu sala satu pengalaman yang aneh banget. it came out of nowhere. and went away just like that (dengan bantuan obat2an tentu saja).

and i still like the name. bell's palsy. nama yang sangat bagus. terutama saat diucapkan. pokoknya kedengaran enak di telinga. terlalu bagus untuk nama suatu penyakit.

ndugu
02-08-2012, 01:57 PM
dari dulu saya mempunyai morbid facination dengan hal2 yang berhubungan dengan anatomi manusia. ada orang yang alergi ngeliat organ2 tubuh manusia yang dipotong, dicongkel, di-ini-itu sampe berdarah2, biarpun cuman di tivi. saya suka nonton ginian khususnya kalo acaranya berhubungan dengan medis, fiksi (semacam serial ER) maupun tidak (dokumentari), hidup maupun mati. kayanya saya ga ada masalah menonton hal2 begini biarpun sambil lagi makan. setiap kali saya disuntik, atopun lagi donor darah, susternya biasa suruh saya jangan liat. but hell no, i want to see. biarpun itu lengan saya sendiri :cengir: saya tidak suka rasa sakitnya, tentu saja, tapi sepertinya rasa penasaran lebih gede, dan kesempatan jarang itu terlalu sayang untuk dilewatkan.

maka, wajar saja saya merasa harus membaca buku ini waktu melihat buku bekasnya dijual di tepi jalan - Stiff: the curious lives of human cadavers, oleh mary roach.


dari dictionary.com
cadaver : a dead body, especially a human body to be dissected; corpse.

sampe baru beberapa taon yang lalu, saya sendiri ga tau apa itu cadaver. sampe dijelaskan oleh dokterku waktu mau operasi, karena dia mengatakan saya memerlukan tulang cadaver (organ dari orang yang sudah mati) untuk memperbaiki tulang tanganku yang pulihnya ga beres. well, antara itu, atau saya mencomot tulang dari bagianku yang laen. dan tentu saya saya memilih opsi pertama, biarpun katanya penyembuhan bakal sedikit lebih lama. thing is, why double the pain? dalam kasus itu, patahan tulang tanganku yang udah nyambung harus dipatahkan lagi. on another note, i completely missed out kesempatan melihat proses operasi itu biarpun waktu itu saya sempat terbangun saat sesi berlangsung, sayangnya ada kain yang sengaja diposisikan untuk menutupi sebelah pandanganku dari daerah operasi. all i could hear was suara seperti gergaji mesin. darn it. kesempatan untuk nonton yang sangat deket, yet so far.

pengarang buku ini sepertinya juga mempunyai fascination yang sama sepertiku. di sini dia menulis tentang mayat, dan segala informasi mengenai apa yang terjadi pada badan manusia setelah seseorang meninggal. disumbangkan? sebagai spesimen studi untuk ahli bedah dan pakar anatomi? crash test dummies? sejarahnya? bagaimana manusia memanfaatkan dan mengekspoiltasi organ / mayat? pencurian mayat untuk diperjual belikan? dll.

it sounds horrible. tapi di topik yang seharusnya mengerikan dan menyeramkan, ditulisnya dengan cukup ringan dan humoros, without being disrespectful. sepertinya dia sudah melakukan research yang cukup banyak mengenai topik ini. gaya tulisnya seperti orang yang lagi bercerita, lengkap dengan komentar2 lucu dan anekdot2 dari pengalamannya sendiri saat lagi melakukan research topik ini. i quite like it. definitely recommended.

saya tau dari dulu juga i have given a lot of thought (perhaps more than i should) about anything related to death, baik kematian itu sendiri, cara kematian, maupun sisa / hasil kematian. dan saya selalu menyayangkan adanya rasa tabu yang selalu diasosiasikan pada badan / organ orang mati, padahal kematian itu sesuatu yang sangat alami. i find it rather ironic. ada yang berpikir, end of life means end of usefulness. padahal kupikir justru sebaliknya. yang pasti saya tidak ingin mayatku disia2kan begitu saja. dan saya juga yakin cukup banyak orang yang juga sadar betapa bergunanya cadaver. tapi kelangkaan cadaver diperparah oleh rasa tabu, larangan agama, maupun keseganan manusia sendiri. mungkin tidak nyaman dengan idea akan badannya diubek2 dan diteliti setelah mati. dan seperti yang dikatakan mary roach, there is something about death that makes us helplessly polite. untuk meminta donasi cadaver dari anggota keluarga yang baru kehilangan, tentu sangat tidak nyaman dan bikin serba salah :cengir: saya suka merasa kasian dengan pekerja medis, yang harus mengabarkan kabar buruk, apalagi meminta donasi cadaver. saya salut dengan mereka, dan saya ga bisa bayangkan berada di posisi mereka.

saya inget waktu pertama kali melihat Kartu Identitas amrik, seperti KTP / SIM. ada satu informasi di kartu itu yang menurutku ide yang sangat bagus. applicant akan ditanya akan kesediaannya untuk mendonasikan organnya saat isi formulir untuk bikin kartu identitas. jika bersedia, maka ada gambar hati kecil berwarna merah yang dicetak di atas kartunya. briliant. it makes perfect sense.

sebagai manusia yang masih hidup, kita cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi setelah mati. dan saya tidak bermaksud urusan 'setelah mati' seperti surga dan neraka, tapi lebih ke urusan logistiknya. saya inget bbrp taon yang lalu waktu bikin surat warisan/wasiat gini, memang hanya menggunakan servis online saja, yang mana sudah ada templatenya dan lalu tinggal dinotaris, ternyata ada banyak sekali hal2 yang tidak terpikirkan olehku. keputusan untuk mendonasikan badan ataupun tidak, bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. keputusan itu adalah hak masing2. setiap orang mempunyai kepercayaan dan keinginan sendiri mengenai cara penanganan mayatnya. for some, bahkan sama sekali tidak ingin memikirkannya. sedangkan sikap cuek begini menurutku nantinya hanya akan mempersulit anggota keluarga laennya nanti saat beneren sudah meninggal. tapi bagaimana menghimbau orang untuk proaktif? seperti menyatakan dengan jelas apa yang diinginkan, dan spare other family members from making the decision? seriously, kematian memerlukan PR yang lebih positif.

ndugu
06-08-2012, 06:55 AM
semalam waktu pulang lembur, saya ketemu seorang anak muda dalam kereta. masi muda banget kalo diliat dari perawakannya, ngga keliatan mukanya karena duduk nyamping menghadap ke dinding, kurus, dekil, dan rambut pirangnya yang shaggy menutupi mukanya. saya perkirakan mungkin masi belasan taon.

there was something wrong dengan gambar anak muda itu. keliatan seperti stengah tidur. tangannya stengah terulur di udara seakan2 ingin meraih sesuatu, tapi tidak bergerak. sebelah tangannya lagi memegang kantong plastik dan kartu cardboard yang biasa ditulisin untuk minta sumbangan. kadang terdeteksi gerakan yang sangat pelan yang menunjukkan dia sepertinya bukan lagi tidur. keliatannya bener2 teler ato high. mungkin narkoba? i dont know.

ada seorang wanita relatif muda juga yang duduk menyamping dan keliatan lagi berbicara ke pemuda itu. sekilas saya mengira dia adalah temennya anak muda itu. arah pembicaraan sepertinya juga cuman satu arah, wanita ke anak muda, tapi tidak sebaliknya. mungkin terlalu teler untuk membalas bicara. posisi duduk saya terlalu jauh untuk menangkap pembicaraan mereka, tapi temen seperjalananku yang duduknya lebih deket bisa mendengar percakapan itu, yang lalu diceritakannya padaku. it went along this line:



You are still young, get a real job..
This is not the life for you..
I'm getting off in two stops..
Please find a job..
God bless you..

percakapannya tentu lebih lama. tapi kira2 begitu intinya. saya sendiri sampe ke stasiunku duluan sebelum wanita itu sampe ke stasiunnya. i guess he was one of those run-away / homeless kids. kudos for the woman for giving him her piece of mind, although i dont know if the boy was sober enough to register it. witnessing something like that kinda ruined the rest of my night. *sigh*

sangat disayangkan. masih muda sekali padahal.

ndugu
13-08-2012, 03:50 AM
http://finance.yahoo.com/news/elite-colleges-transform-online-higher-124855202.html

dunia pendidikan jaman skarang sudah sangat berbeda ya?
saya masih inget waktu pertama kali ngeliat banyaknya video kuliah di iTunes, serasa lagi berada di supermarket tinggal milih mo nonton subjek apa yang menarik. Dan tentu saja Khan Academy di youtube, yang kemudian meledak jadi seperti sekarang ini. Beberapa uni ternama juga bereksperimen dengan menawarkan kuliahnya gratis online di websitenya. Sejak itu, "kelas kuliah" yang tadinya pasif hanya lewat video, berevolusi menjadi jauh interaktif. Suksesnya beberapa kelas dari Stanford mengasilkan website seperti coursera yang bekerja sama dengan banyak universitas ternama laennya. Dan bejibun site2 pendidikan laennya seperti codeacademy (khusus programming), university of the people (it behaves like a real univ, dengan tujuan khusus menawarkan pendidikan gratis), edx (kolaborasi harvard dan mit, site yang baru saya ketahui dari artikel di atas), dan beberapa lagi yang sudah saya lupa namanya.

saya sendiri ada enroll ke beberapa kelas dari coursera, walo ga terlalu rutin, padahal ada terlalu banyak kelas yang pengen saya ikutin. But it's amazing ngeliat betapa beragamnya background orang2 yang ikut mengambil kelas2 di sana, baik dari umur, negara, bahkan bidang pendidikan/pengalamannya. kalo udah ngeliat kaya gini, bikin kita jadi mikir juga, everything is possible thanks to technology. rasanya dunia menjadi sangat kecil sekali. anything is possible. kalo dulu kita harus nyiapin banyak modal untuk sekolah, kuliah, apalagi ke luar negri. skarang semua orang bisa mempunyai kesempatan yang sama selama mempunyai akses internet dan komputer. and this is great.

kalo ngeliat sejarah peradaban manusia secara garis besar, rasanya kita berubah dan berkembang dengan sangat sangat sangat cepat sekali di era teknologi dan informasi. it exploded at exponential rate. ada kalanya saya berharap bisa hidup di jaman dulu di mana gaya hidup jauh lebih simpel. tapi saya ngga bisa deny kalo saya juga sangat bersyukur bisa menyaksikan perkembangan teknologi seperti jaman skarang.

there are just too many possibilities. :mikir:

ndugu
15-08-2012, 09:40 PM
http://news.yahoo.com/toilet-technology-150-years-waste-203232552.html

dammit!
saya pengen ke toilet fair ini! ::arg!::
not as participant of course (ga nyampe), but as audience :cengir:

kompetisi ini diadakan oleh bill and melinda gates foundation untuk me-reinvent toilet technology, dengan cara high tech maupun low tech.

check out the threshold :

To pass the foundation's threshold for the world's next toilet, it must operate without running water, electricity or a septic system, not discharge pollutants, preferably capture energy or other resources, and operate at a cost of 5 cents a day.

that's very very impressive. bayangkan potensi dan manfaatnya.
HUGE!

ndugu
23-08-2012, 10:23 AM
ada kejadian dari jaman kuliah yang saya inget sampe skarang. waktu itu saya lagi di perpustakaan, critanya mo bikin tugas yang perlu dikumpulin. masalahnya saya lagi sakit. ga demam, tapi batuk berat. daerah perpustakaan yang harusnya tenang jadi brisik karena saya batuk terus. mau pulang, ga bisa, karena tugas blom selesai. trus ada seorang ibu2, mungkin sesama mahasiswa, yang tiba2 nyamperin ke meja saya dan ngasi saya cough drop (permen kulum buat nekan batuk). saya sangat berterima kasih, tapi pada saat yang sama juga ngerasa ga enak, ntah apakah dia memang lagi berbaik hati nge-share cough dropsnya karena kasian dengan saya yang lagi batuk berat, ato merasa terganggu dengan batukan saya di perpus dan secara halus ngasi hint supaya saya keluar dari perpus ato ingin saya tidak berisik dengan memberi permen itu.

i gave her the benefit of the doubt. mungkin dia memang bener kasian dengan saya. dan sampe skarang saya masi inget aksi kecilnya tapi sangat berarti buatku.

semalam pas lagi dinner di luar, ada cewe di meja sebelah yang juga batuk berat. bener2 batuk berat. kelihatan menderita sekali. saya merasa seperti melihat diri sendiri karena minggu lalu saya juga batuk pilek berat. dan berhubung saya baru sembuh, di tasku masih ada obat batuk pilek dan throat lozenges (obat kulum) sisa kemaren2. sebelum cabut, saya mampir ke mejanya dan ngasi dia obat2 itu. semoga tenggorokannya bisa lega sedikit.

but what happened? saya diketawai oleh temen dinnerku. ga da badai ga da salju tiba2 ngasi stranger obat, begitu katanya. sampe besoknya dia juga masih ngetawain saya sambil geleng2 kepala.

is it wrong to pay it forward?

whatever it is, i hope the lady from yesterday will pay it forward too.

ndugu
31-08-2012, 10:30 PM
after posting at the other thread, it got me thinking :mikir:

kurasa pertanyaan identitas bukan pertanyaan baru. migrasi sudah sering terjadi sejak dari dulu. tapi di era globalisasi dengan perkembangan teknologi dan akses transportasi yang sangat gampang mungkin membuat pertanyaan ini lebih sering muncul. do you identify yourself berdasarkan ancestry ato nationality? ini pertanyaan klasik. dan pertanyaan itu mungkin lebih ditujukan pada turunan imigran.

tapi bagaimana dengan anak multirasial? do you identify yourself berdasarkan ras ayah ato ibu? interracial kids bukan hal baru, tapi di jaman skarang hal itu hanya akan terjadi semakin umum.

kadang saya penasaran dengan generasi2 kedepan, earth is going to turn out as one giant human melting pot. akan sangat menarik melihat impact sosial dan cultural yang muncul dari ini. but i probably won't live long enough to witness it.

ndugu
09-09-2012, 08:28 AM
kehidupan manusia terdiri dari banyak keputusan yang diambil sepanjang hidupnya, baik keputusan kecil maupun keputusan besar. bagaimana keadaan hidupnya di masa sekarang, atau persepsi hidupnya, maupun situasi hidupnya, semua itu dipengaruhi dan dibentuk oleh pelajaran2 hidup dan keputusan2 yang diambilnya di masa lalu.

kurasa kebanyakan orang pasti pernah mempertanyakan keputusan hidupnya di suatu saat. apakah itu keputusan yang bener ato salah kalau dilihat dari masa depan setelah tau hasilnya? apakah dia akan merubah keputusannya kalo seandainya diberi kesempatan lagi? ato, andai pun dia tidak menyesal dan masih tetep akan memilih keputusan yang sama di kesempatan yang sama, bukan berarti dia tidak pernah terpikir akan bagaimana kemungkinan keadaan hidupnya seandainya dia memilih keputusan yang satunya. harus digaris bawahi, ini tidak sama dengan menyesal, tapi sekedar toying with the idea dengan kehidupan dengan possibility laen.

satu hal yang kupelajari dari hidup adalah, di saat lagi berada di persimpangan hidup yang memerlukan keputusan besar, pikirkanlah baik2, dan setelah keputusan diambil, jangan melihat kebelakang lagi. saya memang hampir tidak pernah merasa menyesal dengan keputusan yang kuambil, terutama saat diambil dengan sangat sadar. dan biarpun keputusan itu ternyata bukan keputusan yang terbaik, tetep no regrets. i take that as learning experience. bukankah pengalaman hidup adalah guru terbaik? dan tentu, kalo seandainya saya diberi kesempatan lagi untuk mengambil keputusan laen yang lebih baik, i should learn from the experience dan memilih keputusan yang mempunyai hasil lebih baik itu. i just don't dwell on what's been decided.

keadaan kehidupanku sekarang juga hasil keputusanku. dan tidak ada rasa penyesalan berarti selama ini. tapi bukan brarti saya tidak pernah terpikirkan how would my life be kalo seandainya saya memilih keputusan laen? seperti kehidupan alternate laen, ato kehidupan paralel, ato kehidupan dengan possibilities laen (or not), kalo seandainya hidupku bisa dipecah2kan di setiap titik keputusan baru diambil.

i would like to think kebanyakan orang yang hidup merantau pasti akan pernah terpikirkan bagaimana seandainya dia memilih untuk hidup tetep di daerah yang dia familiar. pertanyaan itu sudah sangat sering terlintas di kepalaku sejak pertama kali memutuskan hidup keluar rumah. semakin jauh jaraknya semakin kentara pula perbedaannya. di beberapa kesempatan saat berada di pantai lautan pasifik setelah sekian lama tidak pulang, saya sempat berpikir "aha. ini titik terdekat ke rumah setelah sekian lama. just across the ocean is home. cuman seberang aja". sejenak kita bayangkan jarak "cuman seberang" itu seperti jarak nyebrang jalan raya aja. dan sejenak kita lupakan seberapa besar lautan can be. di saat demikian juga, you can't help to think "what-if" dengan keputusan laen itu. mungkin hidup bisa lebih simpel, lebih lambat, lebih praktis, dengan its own set of problems. mungkin? sejak terakhir pulang rumah waktu itu, saya seperti menyicip kembali rasa kehidupan masa lalu yang sudah hampir saya lupakan. ternyata the familiarity akan gaya hidup itu, maupun hidup di antara orang2 yang mirip denganku, can be quite comforting. taste dan possibility itu jadi kembali melekat erat lagi di pikiran.

"how would my life turn out to be?"

I am not changing my decision, definitely not in the near future. Tapi kurasa pertanyaan ini akan nempel di kepalaku seumur hidup, karena apapun keputusanku, saya akan selalu bertanya2 dengan kemungkinan kehidupan yang satunya lagi.

ndugu
15-09-2012, 07:27 PM
“Freethinkers are those who are willing to use their minds without prejudice and without fearing to understand things that clash with their own customs, privileges, or beliefs. This state of mind is not common, but it is essential for right thinking...” - Leo Tolstoy
Reminder to myself
karena ada kalanya saya lupa and was carried away

ndugu
29-09-2012, 10:48 AM
http://sports.yahoo.com/news/from-prospect-to-priest--grant-desme-leaves-the-a-s--becomes-a-monk-and-tries-to-find-his-peace.html

saya inget dua tahun yang lalu pernah baca sekilas mengenai atlet ini. mengenai seorang pemain baseball minor league, yang dikatakan sangat berbakat dan berpotensi untuk ke major league. dengan kata laen, a raising star. sama seperti american football (NFL) atopun basketball (NBA), baseball adalah cabang olahraga yang sangat besar di amrik. atlet2nya pun seperti selebritis, dengan kehidupan glamor dan gaji/endorsement-nya yang gede. it is a big business, after all. untuk bisa ke major league adalah pencapaian besar. cita2 setiap pemain baseball. jumlah duit yang dipertaruhkan pun sangat gede. kalo pun ada yang ga bisa main lagi ato pensiun, rata2 biasa adalah atlet yang cedera ato sudah lewat umur tertentu. tapi atlet ini malah sebaliknya. justru di puncaknya dia pensiun, dan memilih menjadi monk and later a priest di monastri gereja katolik.

artikel ini mengikuti ceritanya dua tahun kemudian. mengenai kehidupan lama dan barunya, mengenai ketidakpuasan spiritual dengan dunia materi, pencarian ketentraman, perang batinnya, dan pelantikan dia pada stage selanjutnya. masih sangat muda padahal. agak panjang, but very interesting read.

cerita dia agak mengingatkanku dengan mamanya kenalanku. mereka dari keluarga berada. kaya raya. memiliki rumah biasa di atas tanah, yang sangat tidak murah memandang minimnya lahan tanah di negara kecil seperti singapura. dan tidak hanya itu, rumahnya pun mempunyai lift, biarpun 'cuman' 4 tingkat. one day, ibunya memutuskan untuk meninggalkan segalanya, keluarganya, anak2nya yang sudah dewasa, kekayaan, dan memilih hidup sebagai nun/monk (biksuni) di kuil.

sometimes i wish i can do that and live without possession, but i know im not ready to face the world, or even commit to it if i were to do so. apapun kepercayaan mereka, saya merasa harus angkat topi untuk orang2 demikian, simply for the fact mereka bisa melepaskan segalanya, menjalani hidup sesederhana itu, untuk mencapai dan bisa merasakan ketentraman hidup.

Silvercheeks
30-09-2012, 12:09 AM
^ sama kek saya, tp saya bahkan ga siap meninggalkan dunia

entah ya... mungkin suatu saat, hal spiritual bukan hal yg bisa dipercepat

ndugu
06-10-2012, 08:45 PM
http://news.yahoo.com/nkorean-soldier-defects-skorea-across-heavily-armed-border-075818506.html

once in a while, kita mendengar mengenai orang korut yang lari ato nyelundup ke korsel. yang ini seorang tentara korut, yang demi lari ke korsel sampe membunuh komradnya sendiri. ato bbrp taon yang lalu nonton dokumentari mengenai orang korut yang mau lari ke korsel harus pake keliling jauh dulu - dari korut ke cina ke thailand baru naik kembali ke korsel. very long winded. dan sangat banyak resiko. it's kinda sad, no?

i got a quick crash course mengenai sejarah korea bbrp bulan yang lalu waktu ke rumah temen seorang korean. quite fascinating. saya selalu berpikir, ah, mungkin masalah korsel dan korut akan berakhir seperti kisah berlin wall. tapi temenku ada opini laen, which makes sense. masalah korsel korut ga bisa dibandingin lagi dengan sejarah berlin wall, karena dari segi durasi sangat berbeda. berlin wall berlangsung selama 20+, or rather, hampir 30 taon. dan korean war, well, from the fifties, dan masih berlangsung. that's double the time. selama itu satu generasi sudah hampir berakhir. padahal yang masih "mengikat" korsel dan korut selama ini kan hubungan sodara yang secara kasar terputuskan oleh pembagian saat perang. masih ada sodara dan keluarga on both sides. but as the older generation goes, hubungan itu semakin tidak ada dan pelan2 ilang. sedangkan anak2 korsel yang lebih muda sudah tidak mempunyai memori atopun hubungan ke utara lagi. kemungkinan unification yang sudah sangat minim, mungkin malah akan hilang.

that's really really sad i think.
i know the issues are a lot more complex than this
but, why cant people just get along?
just a wistful thinking

Ronggolawe
06-10-2012, 11:16 PM
menunggu thread Poll: Negara vs Keluarga

ndugu
19-10-2012, 02:02 PM
saya tau ada negara2 di eropa yang mempunyai beberapa bahasa resmi
tadi kebetulan baca artikel mengenai another royal wedding di luxembourg
dan negara kecil ini juga mempunyai 3 bahasa resmi

http://news.yahoo.com/royal-wedding-gives-luxembourg-turn-spotlight-050257312.html

but here is the fascinating thing:


Luxembourg is a linguistically complicated country, a reflection of its complicated past.
...
Luxembourgish is related to German, but it is primarily a spoken language. In the country's schools, elementary students take all their classes in German. When students reach their teens, gradually all classes are converted to French. And English is studied the entire time.
how does 'gradual conversion' work? ::elaugh::
that sounds amazing

and check this out



But the language dearest to their hearts is Luxembourgish. As 71-year-old retired engineer Rene Ries — a typical Luxembourger, with a French first name and a German last name — said, Luxembourgish is generally spoken in the home. When there is a complaint, the police file their reports in German. Then the lawyers litigate the case in French.
::doh::
saya bayangin aja udah pusing duluan ::elaugh::
how does that work? ::doh::
salut. not sure if it is a good thing or bad ::elaugh::

ndugu
27-10-2012, 03:09 AM
http://news.yahoo.com/korean-men-makeup-foundation-success-051134289.html

definisi cantik dan indah memang sangat subjektif, opini bisa sangat berbeda tergantung pada budaya. dan kecantikan pun selalu diidentikkan pada wanita saja. tapi bagaimana dengan pria? what fascinates me adalah definisi cakep versi barat dan timur, sangat beda persepsinya.

sebenarnya udah cukup lama saya perhatikan trend ini. di barat, cowo2 biasa ingin tampil manly, kemachoan biasa dipersepsikan sebagai sesuatu yang atraktif. cowo ber-make-up is a big no-no. tapi ntah kenapa cowo2 asia timur yang ada di tivi2, terutama yang ngepop jaman skarang, cenderung ingin tampil "cantik". dan seperti yang ditulis di artikel itu, trend cowo korea memakai make up seperti cewe pun semakin umum di sana, bahkan disupport oleh cewe2 maupun pacar2 cewenya. biar keliatan gaul. dan tidak heran kalau market kosmetik untuk pria sangat besar di sana. padahal kalo diliat secara historisnya, justru di generasi sebelumnya, "The ideal South Korean man used to be rough and tough." - demikian stereotipe dan kesanku dulu.



While U.S. cosmetics companies report growing sales in male cosmetics, American men are often wary of makeup. "Men Wearing Makeup a Disturbing Trend" was how American columnist Jim Shea titled a recent post.

In South Korea, however, effeminate male beauty is "a marker of social success," according to Roald Maliangkay, head of Korean studies at Australian National University.

betapa berbedanya konotasi dan persepsi masyarakat mengenai cowo bermake-up

very fascinating, dont you think?

:mikir:

Porcelain Doll
27-10-2012, 01:06 PM
saya tau ada negara2 di eropa yang mempunyai beberapa bahasa resmi
tadi kebetulan baca artikel mengenai another royal wedding di luxembourg
dan negara kecil ini juga mempunyai 3 bahasa resmi

http://news.yahoo.com/royal-wedding-gives-luxembourg-turn-spotlight-050257312.html

but here is the fascinating thing:


how does 'gradual conversion' work? ::elaugh::
that sounds amazing

and check this out


::doh::
saya bayangin aja udah pusing duluan ::elaugh::
how does that work? ::doh::
salut. not sure if it is a good thing or bad ::elaugh::

mungkin lebih mudah, gu, soalnya lingkungannya terkondisikan seperti itu :D
g sendiri, karena pindah2 daerah tempat tinggal, mau ga mau jadi ikutan mempelajari 1-2 bahasa daerah, kan?
orang indonesia, otomatis mereka biasanya menguasai bahasa sukunya dan bahasa indonesia (untuk yg daerahnya kuat bahasa kesukuannya)
belum ditambah bahasa inggris di sekolah

ndugu
01-11-2012, 08:33 AM
banyak hal2 yang kita take for granted selama ini. seperti listrik dan air. ato sinyal hape dan internet. kemaren saya menjemput dan memberi tumpangan rumah ke teman yang daerah tempat tinggalnya ga da listrik gara2 bencana. the moment saya memasuki neighborhoodnya, sinyalku langsung hampir hilang. panik mungkin istilah yang terlalu keras dan bukan perasaanku saat itu. tapi yang pasti saya sempat merasakan a little discomfort. mungkin karena satu2nya modus komunikasiku dengannya terputus apalagi di situasi itu kita harus saling kontak. we have relied so much on technology. dengan sedikit kehilangan fasilitas itu, kita merasa seperti lagi mengalami suatu kecacatan hidup. sure, itu hanyalah ketidaknyamanan. tapi untuk hal2 yang lebih mendasar lagi seperti air bersih untuk minum, ato listrik untuk ngepower ini itu, impactnya semakin gede. banyak hal2 sepele yang tergantung pada itu, yang membantu keberlangsungan hidup, dan selama ini kita take for granted. kita tidak menyadari apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya. not to mention, mereka yang kehilangan rumah dan sodara. sebagian orang, tidak kehilangan apa2 secara material, tapi hanya merasakan ketidaknyamanan hidup sementara. sedangkan ada pula sebagian, yang justru semakin bertambah bebannya, baik secara materi maupun bukan.

banyak pula orang yang merasa entitled, yang merasa mereka harus diladenin. saat kita terlena dengan kenyamanan akan standar hidup tertentu beserta fasilitas2 yang ditawarkan, kita cenderung lupa posisi kita. i have to keep reminding myself supaya tidak seperti demikian. i have been very lucky that i am not losing anything. bahkan segala fasilitas itu pun tetap masih ada.

i am very grateful. dan besok, separah2nya masalah transportasi ke tempat kerja, i have to keep thinking about those un-luckier ones.

ndugu
22-11-2012, 10:06 AM
http://gma.yahoo.com/michigan-man-29-college-degrees-counting-191653707--abc-news-topstories.html

berita lama, but still worth mentioning.
seorang tua, tapi masih kuliah. sejauh ini sudah koleksi 29 degrees, dari s1 sampe s3.
dia mengaku bukan grade-a student. hanya hobi kuliah.



... 71-year-old Michael Nicholson of Kalamazoo, Mich. Nicholson has earned 29 degrees and is now pursuing his 30th.
...
Nicholson has one bachelor's degree, two associate's degrees, 22 master's degrees, three specialist degrees and one doctoral degree.
...
His wife is highly educated in her own right, with seven degrees of her own.
...
When asked what advice he would give to recent graduates, Nicholson paused before saying, "Don't quit too soon. Keep up with your aspirations. A lot of people tend to throw in the towel and have to come back to it later. Don't give up on your aspirations too soon."

i like learning too, dan selalu ada keinginan untuk kuliah dengan jenis bidang yang beragam. tapi saya mungkin tidak ada kedisiplinan seperti itu. itu hanyalah rencana saat sudah pensiun nanti. ato setelah menemukan ritme hidup yang lebih stabil. *alasan*

he is indeed the ultimate life-long learner. and the ultimate example kalo belajar tidak mengenal usia. memang hidup seharusnya demikian. saya harap dia diberi umur yang panjang supaya bisa mencapai targetnya untuk mendapatkan 33-34 degrees, saat berumur 80an nanti.

ndugu
26-11-2012, 12:48 AM
http://www.economist.com/node/10424391

bacaan yang sangat menarik mengenai employment, struktur organisasi, kehidupan kerja, dan budaya kerja di jepang :mikir:

ndugu
25-12-2012, 02:30 AM
http://www.nytimes.com/2012/12/23/world/middleeast/at-western-wall-a-divide-over-prayer-deepens.html?pagewanted=all&_r=0

sekian taon yang lalu, seorang yahudi pernah mengatakan padaku mengenai pandangannya bahwa islam adalah agama yang penuh interpretasi. tapi membaca artikel di atas, bukankah judaism juga demikian? atau bahkan, most if not all religions atau pandangan hidup juga demikian. life is all about intepretation. and of all abrahamic religions, kupikir dua agama ini sebenarnya paling mirip antara satu sama lain.

i wonder what he would say mengenai artikel itu. :mikir:

ndugu
28-12-2012, 11:21 PM
not quite the end of the year yet, but it's almost there. pertanyaan yang sama dengan taon2 sebelumnya, apa yang sudah kulakukan tahun ini? rasanya waktu berlalu terlalu cepat dan saya tidak tau harus mulai dari mana dulu.

biggest highlight of the year tentu saja saat pulang dan jenguk ortu dan kampung dan guru sd setelah hampir delapan tahun ga pulang ke kampung halaman. cuman karena itu terjadi di awal tahun, oh-it-just-seemed-so-long-ago. semakin gede, keadaan hidup setiap orang sudah berubah, alasan untuk pulang kampung rasanya semakin digerogoti waktu, that's a little sad i think. do i really have to find an excuse to go home next time? i hope not. home is home. i hope. on somewhat unrelated note, urusan rumah sempat meledak beberapa kali sepanjang taon ini, beberapa masalah yang di luar kapasitas maupun kontrolku. i know i didn't play any role here, tapi tetep aja menyedihkan melihat orang2 terdekatmu lagi mengalami masalah.

urusan kesehatan, saya berhasil melalui taon ini tanpa mematahkan tulang. sempat follow up mengenai suatu kasus juga yang ternyata tidak apa2. paling bahu yang bermasalah dan mengganggu kerjaan sehari2, but i'm working on it. dan jerawat yang endlessly nongol terus yang ternyata masalah hormonal menurut tes darah dokter. i'm working on it as well. nothing life threatening besides urusan remeh temeh begini.

urusan kerjaan, now there is a change of pace here. dapet kerjaan baru, bahkan dapet my first ever certification. with flying colors if i may add. i wasn't really planning for it, and it wasnt even in my negotiation when i took the job offer, but hey, if the company pays for it, and not a small amount at that, why not ya? just consider myself lucky. :p mengenai personal development, i am learning some new things for sure, hal yang berbeda dengan apa yang pernah terekspose di tempat kerja dulu. ngga se-fast-paced as my old job, dan hal yang dipelajari juga tidak sebanyak my old job. not sure if it is a good or bad thing. tapi saya terima aja deh whatever comes along. selalu ada hal yang bisa dipelajari dari pengalaman.

tentu saja masih banyak hal yang pengen saya pelajari dan lakukan. asal saya bisa buang tabiat malas itu, dan lebih disiplin :cengir: ah, tahun depan saya mungkin masih bakal nge-whine mengenai hal yang sama lagi.

we shall see.

ndugu
01-01-2013, 02:16 AM
masih di tema tahun baru

cuman mau nge-quote si Harry dari when harry met sally mengenai lagu auld lang syne

"What does this song mean? My whole life, I don't know what this song means. I mean, 'Should old acquaintance be forgot?' Does that mean that we should forget old acquaintances. Or does it mean that if we happened to forget them, we should remember them, which is not possible because we already forgot them?"
you just gotta love this character :mrgreen: one of the best fictional characters out there
love the way he thinks :cengir:

ndugu
09-01-2013, 01:28 AM
hm. you know, looking back, i have come a long way ya :mikir:
suatu hari long time ago, kamu memutuskan untuk melangkah ke arah berlawanan dari sesuatu yang kamu percayai dari kecil. orang2 suka menganggap bahwa pasti ada satu insiden traumatis yang menyebabkannya demikian. padahal kupikir tidak harus selalu begitu. there isn't an on/off switch button when it comes to religion ato pandangan hidup.

coba kita berandai bahwa ada skala dalam mengukur rasa ke-religious-an dan ke-anti-religious-an seseorang. for simplicity sake, kita ikut sistem penggaris.

1-----2-----3-----4-----5-----6-----7-----8-----9-----10
dengan 1 sebagai ekstrim religius
dan 10 sebagai ekstrim anti-religius
dan tengah, wherever it may be, sebagai neutral dan tidak peduli.

biarpun dasar pandangan orang bertipe 1 dan bertipe 10 sangat bertolak belakang, mereka mempunyai masalah yang sama, yaitu sama2 extremists yang merasa pandangannya yang paling benar.

hidup di komunitas yang sangat menjunjung agama, yang anything and everything selalu berotasi pada hal yang bernama agama, saya rasa orang yang memutuskan untuk memilih jalannya sendiri ada kecenderungan untuk tergelincir ke ekstrim yang satunya lagi. sepertinya saya juga pernah menjadi korban yang sempat tergelincir juga. and if you think about it, bukankah itu juga yang pernah dilakukan oleh sidhartha gautama? bukannya saya ingin menyamakan diri dengan sang buddha, karena kupikir setiap orang mempunyai personal journey menurut caranya masing2, dan pengalaman hidupku is no where close to his. but the point is, it could be a problem. kamu berpikir dengan membanting setir ke posisi 10, you are all set. but then, apa yang membedakan kamu yang bertengger di posisi 10 dengan orang yang berada di posisi 1? sama aja. kamu mengulangi cara berpikir yang sama lagi.

so where am i right now? i dont know. i would like to think i am getting closer to the middle, and try to. kalo melihat how i can be detached dari kedua partai, menonton 1 dan 10 dengan some level of amusement and hopefully some objectivity, dan memposisikan either 1 ato 10 sebagai non-prioritas hidup, menyadari melepaskan dan stepping away from those, then yea, dibandingkan dengan diriku from many years ago, i think i am making progress getting closer to the middle. di saat demikian, i am glad hidup di komunitas dan lingkungan yang kondusif juga.

small little step at a time

ndugu
15-01-2013, 02:33 AM
http://news.yahoo.com/app-rewards-children-doing-chores-162009741.html

rasanya segala hal juga sudah ada appnya. termasuk app untuk ortu dan anak, di mana ortu bisa nge-list tugas2 rumah, dan anak memenuhi tugas2 itu, dan nanti dikasi point dan reward. i wonder apa opini si ibu-no-nonsense, seorang ibu muda 2 anak yang kukenal di tempat kerjaku dulu. dia seorang single parent, imigran dari daerah karibia and one of the few women yang kukenal yang cerdas, witty, quick, no-nonsense, and funny.

kuingat dulu dia sempat mengangkat topik mengenai cara parenting style dalam mengajarkan anak untuk mengerjakan tugas rumah. ada ortu / anak yang pake negosiasi. kalo si anak membereskan kamar sendiri, atau bantu cuci piring, atau bantu buang sampah, dll, maka ntar si anak dikasi es krim, ato boleh maen game se-jam lebih lama, ato kasi uang jajan extra, dll. ato kalo ujian dapet nilai bagus, ntar dapet hadiah ini itu.

sedangkan si ibu-no-nonsense ini merasa cara parenting style itu absurd. anak tidak seharusnya perlu disogok dengan hal itu, karena tugas2 rumah itu sudah seharusnya dan sewajarnya adalah tugas anak dan skill hidup yang harus dipelajari mereka. sekolah dan belajar dan mendapat nilai bagus pun sudah seharusnya tanggung jawab mereka. it is expected. bukan sesuatu yang perlu dijual belikan ato dinego ato disogok. kalo dia mau ngasi anaknya es krim, maka dia ngasi anaknya es krim, tapi bukan sebagai reward karena si anak sudah berbuat ini itu.

diskusi itu tentu menjadi sangat seru dan lucu saat beberapa kolega laen ikut nimbrung dengan pengalaman cara parenting masing2, baik sebagai sesama young parents maupun berdasarkan pengalaman saat kecil dengan ortu masing2.

to each his/her own ya? :cengir: cuman kalo seandainya si ibu-no-nonsense baca artikel ini, i'm sure she has a lot to say :cengir: good times

ndugu
06-02-2013, 03:08 AM
http://online.wsj.com/article/SB10001424127887324677204578188220364231346.html
http://news.yahoo.com/facebook-death-172350356.html

di jaman informasi begini, rata2 setiap pengguna internet pasti mempunyai account digital, seperti di yahoo, youtube, gmail, facebook, twitter, tumblr, etc. kuingat beberapa waktu yang lalu, sempat ketemu website yang menyediakan service untuk membantu user memanage akses accountnya, khususnya setelah meninggal. misalnya surat wasiat digital yang dikirim ke yang dipercayakan setelah seorang pengguna meninggal.

tapi apa yang terjadi dengan mereka yang tidak menggunakan service ini? atau bagaimana kalau user yang meninggal itu tidak meninggalkan surat wasiat yang menyatakan secara eksplisit bahwa anggota sodara laen bisa/boleh menggakses account2 digitalnya?

apakah website2 yang ngehost account2 itu berhak menolak request akses oleh keluarga yang ditinggalin? atau mereka harus memberikan akses itu? pihak mana yang mempunyai kontrol atas digital legacy ini? keliatannya ini lah yang lagi dibentuk legislasinya.

kalau saya adalah user yang sudah meninggal itu, would i want to keep it private or accessible to family members?

tuscany
06-02-2013, 10:21 PM
Yg berhubungan sama aset dan finansial kayaknya perlu dishare deh seingatku. Sisanya biarlah berlalu.

ndugu
06-02-2013, 11:05 PM
http://news.yahoo.com/singapore-plans-rare-protest-population-debate-rages-122840403--business.html

is it worth raising country's population by immigration at the cost of public discontent and other social issues? maybe it is for the economy. dalam bbrp taon belakangan saja, jumlah populasi sudah bertambah dengan dramatis. and even then, sudah macem2 masalah sosialnya. at the rate it is going, seperti menunggu bom waktu. di posisi serba salah sepertinya. is it worth it though?

ndugu
08-02-2013, 02:07 PM
top 10 he world's most expensive places to live 2012
http://finance.yahoo.com/news/the-wo...12.html?page=2
i wasnt expecting 2 kota dari benua afrika termasuk dalam daftar. good to know :mikir:
tapi yang paling shocking buatku adalah...

hong kong
Monthly Rent, Luxury 2 Bedroom: $7,092
this is c-r-a-z-y :kaget:

7k !!
minimal setaon perlu punya pendapatan 150k untuk melewati hidup?
buat yang ada keluarga ato tanggungan laen, how the heck are they gonna survive? 200k? 250k?
buset ::doh::

http://news.yahoo.com/singapore-plans-rare-protest-population-debate-rages-122840403--business.html

is it worth raising country's population by immigration at the cost of public discontent and other social issues? maybe it is for the economy. dalam bbrp taon belakangan saja, jumlah populasi sudah bertambah dengan dramatis. and even then, sudah macem2 masalah sosialnya. at the rate it is going, seperti menunggu bom waktu. di posisi serba salah sepertinya. is it worth it though?

http://news.yahoo.com/poor-cages-show-dark-side-142611366.html

parah juga kondisi housing di hongkong ya. pake tinggal bergaya kandang begitu. musti bayar biaya sewa lagi. mana banyak manula lagi sebagai penghuninya.

having had a very brief stop on each country recently, topik housing dan immigration yang pasti adalah topik diskusi yang lagi hot. the high cost of housing di kedua kota itu, dan banjirnya imigran orang kaya baru dari mainland china di hongkong, dan banjirnya imigran regional sekitarnya di singapur. yang membedakan hanya saja tindakan mengenai imigrasi di singapur adalah a premeditated move oleh pemerintahan, sehingga infrastruktur pun dibangun sebagai antisipasi walo itu bukan berarti menurunkan biaya housing yang lagi tinggi2nya sekarang. it is just more controlled, and the local gov has done a good job maintaining existing infrastructures. sedangkan hongkong seperti kota yang terlantar, isu housing was neglected for the longest time, aging infrastructure yang keliatan di mana2.

what i am curious is, hongkong yang secara geografis lebih gede dengan populasi a little more than 7 millions, sudah cukup padat dan banyak masalah sosialnya. sedangkan singapur yang relatively jauh lebih kecil berambisi ingin menargetkan populasi 7 juta, mostly by immigration, i think is a pretty bold move. akan sangat menarik untuk diamati. :mikir:

ndugu
12-02-2013, 06:37 AM
http://www.reddit.com/r/IAmA/comments/18bhme/im_bill_gates_cochair_of_the_bill_melinda_gates/

lucu juga baca iama-nya bill gates di reddit :cengir:



dylanstalker : What do you do for fun? I find it hard to fathom how someone like you can just disconnect. Disconnect from the emails, calls ,the media. All of it. What would be your definition of a chill and fun day?


thisisbillgates:
I love playing tennis. I am an avid bridge player (a card game if you have not heard of it - it was more popular in the past!). I like to tour interesting things with my kids like power plants, garbage dumps, the Large Hadron Collider, Antarctica, missile Silos (Arizona),... I read a lot and watch courses (online or the Learning Company)..


skiingbeing: "I love bridge and garbage dumps". You, my good man, are the wealthiest old hobo I've ever seen.


:lololol: :lololol:

Porcelain Doll
12-02-2013, 10:30 AM
^ gu, bisa jelasin ga itu jokenya gimana?
g miss nih....ga nangkep sama sekali ;D

ndugu
12-02-2013, 11:08 PM
well, hobo dulunya berarti orang yang menjalani kehidupan alternatif, hidup secara nomad, berkelana dari satu tempat ke tempat laen. seperti vagabond. sejarahnya ada di wiki kalo mau tau detailnya
http://en.wikipedia.org/wiki/Hobo

tapi jaman sekarang, istilah hobo biasa dipake untuk menyebut orang gembel, yang homeless, bau ga mandi, tidak ada kerjaan / penganggur, hidup terkatung2, miskin, selalu keliatan hanging around dan ngorek2 tong sampah, karena mereka biasa cari makan hasil buangan orang di sana. kira2 begitu deh.

jadi komentar skiingbeing kedengaran lucu karena it is taken out of context (mengenai kesukaan billgates ke garbage dumps / pembuangan sampah, yang padahal itu kan sala satu isu of interestnya foundation bill+melinda gates ini, yaitu recycling), dan karena hobo biasa adalah homeless, mereka biasa juga suka tinggal di tempat2 umum seperti bawah jembatan sebagai tempat naungan, dan billgates juga -i guess- bisa disebut sebagai penganggur, karena dia sudah tidak aktif di microsoft, fokus kerjaannya lebih ke foundation dan misi filantropinya, hampir seperti selingan aja (he is too rich to work anyway), dan tentu saja istilah wealthiest hobo is an oxymoron, permainan kata2 kontradiktif yang menunjukkan irony-nya ::elaugh::

ndugu
15-02-2013, 04:00 AM
http://finance.yahoo.com/news/should-you-renounce-your-citizenship-144048875.html
http://www.businessweek.com/articles/2012-05-24/why-eduardo-saverin-has-company-in-singapore#r=auth-s

so, kedengarannya semakin banyak orang amrik yang melepaskan kewarganegaraannya karena income tax yang semakin tinggi. seperti yang dikatakan oleh penulis artikel kedua, I guess it's true that "Migration is about opportunity, not loyalty" after all. :mikir: there are some high profile cases yang menarik untuk dibaca.


Most recently, actor Gerard Depardieu made headlines for renouncing his French citizenship to become a Russian citizen in order to avoid France’s proposed 75% tax on earned income above $1.4 million. Russia has a flat 13% tax rate.
saya inget pernah baca mengenai dia beberapa waktu yang lalu. dan yang paling bikin geleng2 kepala adalah pajak yang setinggi itu untuk income yang cuman $1.4 juta. that's a very high tax dengan threshold yang sangat rendah kupikir :mikir: even bruce willis mengkritik prancis for it (http://news.yahoo.com/bruce-willis-gets-french-honor-opposes-75-tax-195126014.html) :cengir:

IF (mind the big IF), i should ever get that rich, it's good to know negara2 mana yang dikategorikan sebagai 'tax haven' :cengir: switzerland, bahamas, singapore, or other middle eastern countries. *nyatet*

beli lotere dulu deh :cengir:

danalingga
15-02-2013, 08:24 AM
Indonesia bukannnya tax heaven juga ya?
Setidaknya bisa menghindar pajak dengan gampang. ::hihi::

ndugu
15-02-2013, 10:58 AM
i suppose :mikir:

:cengir:

ndugu
20-02-2013, 05:51 AM
http://news.yahoo.com/exclusive-apple-hit-hackers-targeted-facebook-last-week-182005220.html

it is just a matter of time :mikir:

ndugu
23-02-2013, 12:19 PM
http://finance.yahoo.com/news/the-25-most-miserable-places-in-the-world-192748535.html?page=2
found an interesting article about the 25 most miserable places in the world. parameter yang diambil simpel2 aja sih, cuman berdasarkan inflasi dan unemployment rate. ada beberapa yang stand out di pandanganku.

mengambil posisi pertama - 1. zimbabwe


Misery index score: 103.3
CPI inflation: 8.3%
Unemployment: 95%

i find the unemployment rate is just simply mind boggling. man, that's unreal. is it even possible? ::elaugh::


Several human rights organizations have called out the government of Zimbabwe of violating basic rights like freedom of assembly and the protection of the law. Violence and intimidation are common in political tactics, and political leaders have mostly failed to agree any any key outstanding governmental issues in the past few years. Zimbabwe's economic growth is slowing, in part because of poor harvests and low diamond revenues. According to the CIA Factbook, "the government of Zimbabwe still faces a number of difficult economic problems, including infrastructure and regulatory deficiencies, ongoing indigenization pressure, policy uncertainty, a large external debt burden, and insufficient formal employment."

The local unemployment rate is estimated to be 95 percent, though the CIA Factbook caveats that the true unemployment is "unknowable" under current economic conditions. Though the inflation rate has stabilized of late, Zimbabwe faced massive hyperinflation between 2003 and 2009.


posisi keempat - 4. belarus


Misery index score: 71
CPI inflation: 70%
Unemployment: 1%

ok. inflasinya memang gila2an. tapi it's not the worst yang pernah kubaca. kayanya dulu zimbabwe inflasinya malah jauh lebih tinggi dari itu. but still, this is very bad. dan kayanya paling parah dibandingkan dengan semua 25 negara yang di daftar ini.

but what impresses me most is the unemployment rate. whoa. 1%. that's impressive. dan 50% of labor force employed by the gov. that's kinda crazy too.


In 2011, a financial crisis began in Belarus, triggered by government directed salary hikes unsupported by productivity trends. Despite receiving billions of dollars from the Russian-dominated Eurasian Economic Community Bail-out Fund, the Russian state-owned bank Sberbank, and selling the Beltranzgas to Russian state-owned Gazprom for $2.5 billion, to try and help stabilize the economy, the Belarusian ruble lost 60 percent of its value in 2012 and is still falling.

But at least almost every Belarusian looking for a job has one—with around 50 percent of the labor force employed by the government, the country boasts one of the lowest unemployment rates in the world.

trus yang rada unexpected yang masuk ke dalam daftar juga adalah marshall islands (posisi 15) dan maldives (posisi 22). i mean, bayanganku daerah2 ini adalah surga (buat turis, that is ::elaugh:: ). simply beautiful. yang pasti maldives termasuk sala satu tempat yang ingin kukunjungi sebelum mati, provided blom tenggelam, tentu saja. katanya ini tempat yang setiap tahun semakin tenggelam. and still, it's kinda surprising to see them made into the list

:mikir:

ndugu
28-02-2013, 12:13 PM
http://www.sensory-processing-disorder.com/fear-of-self-flushing-toilets.html

Kemaren saat lagi google2 nyari info untuk projek kecil, i stumbled upon this site. Ternyata ada juga ya fobia kaya gini, takut sama toilet auto flush ::elaugh:: lucu2 juga baca cerita2 mereka, banyak pula cerita2 dari pihak anak kecil :mikir:

Sensory processing disorder :mikir:

ndugu
01-03-2013, 12:07 PM
http://finance.yahoo.com/news/groupon-ceo-andrew-masons-honest-213600999.html

eh? CEOnya groupon dipecat? wah. the time has come ya :mikir: saya masi inget waktu prusahaan ini went IPO, kupingku hampir putus denger orang ngebash bisnis ini. mungkin brita ini bisa jadi vindication for him. bbrp taon yang lalu nonton interview acara tivi dengan ceo ini, dan kuingat dia terkesan sangat confident, although the stock was going south. that's the thing about company going public, harus answer to investors.

can't help but to feel sorry for him. begitu lah hidup ya?

kandalf
01-03-2013, 03:27 PM
http://www.nytimes.com/2012/12/23/world/middleeast/at-western-wall-a-divide-over-prayer-deepens.html?pagewanted=all&_r=0

sekian taon yang lalu, seorang yahudi pernah mengatakan padaku mengenai pandangannya bahwa islam adalah agama yang penuh interpretasi. tapi membaca artikel di atas, bukankah judaism juga demikian? atau bahkan, most if not all religions atau pandangan hidup juga demikian. life is all about intepretation. and of all abrahamic religions, kupikir dua agama ini sebenarnya paling mirip antara satu sama lain.

i wonder what he would say mengenai artikel itu. :mikir:

Pernah dengar kasus ini.
Kalau di Islam di Indonesia, perdebatan yang kurang lebih mirip adalah apakah wanita boleh sholat Jumat atau tidak. :D

Ada gerakannya ternyata:
http://www.tzitzitforwomen.com/whatdootherssay.html
yang kontra
http://www.chabad.org/library/article_cdo/aid/587787/jewish/Is-it-appropriate-for-a-woman-to-wear-a-tallit.htm

ndugu
06-03-2013, 04:06 AM
Socrates also questioned the Sophistic doctrine that arete (virtue) can be taught. He liked to observe that successful fathers (such as the prominent military general Pericles) did not produce sons of their own quality. Socrates argued that moral excellence was more a matter of divine bequest than parental nurture.

http://en.wikipedia.org/wiki/Socrates

gara2 kelas kuliah pengenalan filosofi yang saya denger baru2 ini dari hasil download-an audio lectures di itunes univ membuat saya tumben rajin nge-google tentang kehidupan socrates :cengir: dan di wiki, saya ketemu quote bagian ini. i'm not sure if i should be, but i was surprised to come across this. karena persis bagian ini yang sudah lama saya renungkan :mikir:

apakah virtue sesuatu yang bisa diajarkan? i think in a major way, it can. dan kupikir mayoritas orang2 pun rata2 berpendapat demikian. kalo begini, maka sophistic doctrine itu ada benarnya.

tapi, kalo ngeliat realitanya, saya kadang meragukan apakah virtue itu murni bisa diajarkan secara 100%. sepertinya minda manusia jauh lebih kompleks dari itu. bahkan sejak dari kecil pun. ada kasus yang saya perhatikan, dua anak dari ortu yang sama tetapi mempunyai virtue yang sangat berbeda. padahal didikannya sama. latar belakangnya sama. bahkan virtue si ortu dan si anak pun berbeda, brarti faktor eksternal seperti didikan ortu sepertinya belum tentu berpengaruh. jadi apakah socrates ada benarnya?

atau, mungkinkah sekian persen adalah divine bequest dan sekian persen adalah parental nurture? :mikir: i've been pondering about it for a long while, tapi masih blom mempunyai gambaran. and honestly, im not even sure if the answer can ever be found. :mikir:

but i will give it a shot anyway
perjalanan hidup masih panjang :cengir:

ndugu
13-03-2013, 12:28 AM
kurasa, memang begitu lah manusia. pandangan yang dilihat dari kacamata asing dan kacamata orang yang sudah terbiasa, memang berbeda. saat seseorang baru menyaksikan sesuatu yang baru, seperti bayi yang serba baru pengalamannya. semua diserap seperti spons. jauh lebih reaktif dan stimulatif. efeknya, sensasinya, dan pandangannya sangat berbeda dibandingkan dengan orang yang sudah terbiasa diekspose pada pengalaman ini. mungkin jenuh. or simply jaded.

seperti kata epistemologist, ato john locke yang empiris, pengalaman adalah sumber pengetahuan manusia. sedangkan banyak kesempatan2 untuk mendapatkan pengalaman2 baru itu yang saya sia2kan. seperti rencana pergi ke acara pameran minggu lalu yang saya cancel last minute. padahal udah ada tiket gratisnya.

kurasa rasa antusias dan rasa keingintahuanku masih ada. tapi sepertinya tidak sekental dulu. mungkin musim sedikit sebanyak berpengaruh, seperti kalo cuaca dingin ato ujan, pasti meredam keinginan untuk kemana2. ato, mungkin sibuk dan cape. sudah setiap hari bolak balik kerja, weekend rasanya pengen ga napa2in dan ga menggunakan otak. ato mungkin sesimpel malas saja. daripada saya kedengaran mencari2 alasan membela diri. mending ngaku.

well, saya harap musim dingin yang sudah hampir berakhir, membuatku lebih bersemangat untuk mengeksposkan diri dan mencari pengalaman2 baru. ada banyak museum2 baru yang muncul. ato museum2 lama yang selalu ingin kukunjungi tapi tidak sempat kukunjungi. ato museum2 lama yang sudah pernah kukunjungi tapi sudah lama tidak mampir. padahal exhibit2 baru selalu datang silih berganti. dan tentu saja, event2 yang tidak ada habis2nya yang seharusnya lebih kuperhatikan. saya seharusnya mengganti kacamataku dengan kacamata turis lagi, seperti turis yang baru pertama kali melihat kota ini. i need to look around. banyak hal2 yang terlewati dari pandanganku selama ini.

ndugu
25-03-2013, 11:46 PM
after posting at the other thread, it got me thinking :mikir:

kurasa pertanyaan identitas bukan pertanyaan baru. migrasi sudah sering terjadi sejak dari dulu. tapi di era globalisasi dengan perkembangan teknologi dan akses transportasi yang sangat gampang mungkin membuat pertanyaan ini lebih sering muncul. do you identify yourself berdasarkan ancestry ato nationality? ini pertanyaan klasik. dan pertanyaan itu mungkin lebih ditujukan pada turunan imigran.

tapi bagaimana dengan anak multirasial? do you identify yourself berdasarkan ras ayah ato ibu? interracial kids bukan hal baru, tapi di jaman skarang hal itu hanya akan terjadi semakin umum.

kadang saya penasaran dengan generasi2 kedepan, earth is going to turn out as one giant human melting pot. akan sangat menarik melihat impact sosial dan cultural yang muncul dari ini. but i probably won't live long enough to witness it.


http://news.yahoo.com/pope-revives-latino-134354010.html

membaca artikel ini, apakah paus adalah termasuk latino ato ngga? after all, dia adalah murni turunan eropa (itali), cuman lahir gede di argentina (latin america), dan sudah terasimilasi dengan budaya situ. so, apakah dia latino? what is a latino anyway? sepertinya arti ini pun berbeda tergantung di mana kamu mengajukan pertanyaan ini. dan ini mengingatkanku dengan postingan dulu mengenai pertanyaan tentang rasa identitas seseorang :mikir:

dan side note laennya, saya baru sadar kalo bahasa inggris itu turunan bahasa germanic. selama ini kupikir masih termasuk latin ::elaugh::

ndugu
28-03-2013, 01:55 AM
http://shopping.yahoo.com/news/asian-hot-sauce-taste-test--beyond-sriacha-232234935.html

berawal dari artikel ini di yahoo, saya baru tau kalo sambal ABC itu sebenarnya dimiliki oleh perusahaan saus tomat Heinz. biarpun udah lama ga megang botol sambal ini, my pride was hurt a little. huhuhu. selama ini kukira ini dari perusahaan indo kaya indofood or something. heh, i really wasnt expecting that :mikir: saya sampe google untuk memastikan. and in the process, i learned that heinz is going to be brought out by berkshire hathaway and other brazilian company.

man, interesting turn of things. :mikir:

tuscany
28-03-2013, 02:37 AM
ABC extra hot sebenarnya masih nggak hot2 amat ketimbang sambal cabe rawit asli. Eh tapi aku juga baru sadar soal ABC punya Heinz. Sekarang sih di supermarket banyak merk sambal botol. Cuman yg paling enak tetep sambel ulek seger *ngelap iler

ndugu
28-03-2013, 05:37 PM
as i said, sifat manusia memang lucu2 kalo diperhatikan

Setiap ortu ada cara dan pandangan idealnya sendiri bagaimana membesarkan anaknya sendiri. Dan kadang (ato sering) dirasakan caranya yang paling benar, dan mencoba mengimpose (maupun menasehati, biarpun tidak diminta) caranya juga ke ortu2 laen. Itu sama aja mencari brantem :cengir: Who are you to tell me what to do with my kids? :cengir: sudah pasti tersinggung. berhubung saya tinggal di neighborhood yang terkenal sangat besar komunitas young families dan young parents, and pretty well-off and educated ones if i may add, setiap orang merasa dirinya entitled dengan opininya. Bahkan hal yang simpel mengenai apakah memakai stroller anak ato menggendong anak saat kemana2, menjadi perdebatan hebat, dan memecahkan komunitas neighborhoodku menjadi dua kubu school of thoughts. Ibarat perdebatan cara pemberian asix ato ngga ke anak kalo di indo ya. Ini blom ngomongin hal2 laen lagi yang berhubungan dengan raising a kid. Organic, or non organic? Private school, or public school? Stroller, or no stroller?

Ga hanya young parents, pet owners juga saya melihat ada kecenderungan begitu. Try to impose your way to other pet owners, likewise imposing your way in parenting to other parents, ato your way of leading your life, apalagi oleh seseorang tanpa anak apalagi pets, itu seperti mendeklarasi perang *klang*

Ga di dunia nyata ga di dunia maya, self righteous human memang ada dimana2.
For political correctness, (and be turthful to myself), me included :cengir:

Again, manusia memang lucu :cengir:

ndugu
29-03-2013, 12:31 AM
pagi2, udah membaca 2 artikel yang menarik, yet sangat kontras

http://news.yahoo.com/hotel-living-norm-wealthy-nyc-apartments-063507348.html
-- mengenai concierge servis untuk melayani orang2 super duper kaya, dan bbrp ilustrasi mengenai gaya hidup orang2 super kaya ini. the ultimate high maintenance lifestyle. private jet untuk mentransport hewan piaraan? last minute request untuk dimasakin celebrity chef privately at home? check check. pelayanan yang biasa hanya bisa ditemukan di hotel2 berbintang pun mulai ditemukan di apt2 pribad super lux.

on the other hand...

http://finance.yahoo.com/news/among-young-inheritors-urge-redistribute-223649561.html
-- mengenai "trust fund" kids yang mewarisi duit yang tidak sedikit dari keluarganya, memutuskan untuk mendistribusikan hartanya ke komunitas. bahkan ada organisasi, yang buatku kedengaran seperti support group, untuk membantu anak2 orang kaya ini yang bingung bagaimana mau melepaskan kekayaan mereka. di situ bahkan ada bbrp artikel mengenai 'pengakuan' mereka sebagai anak orang kaya.

kajian mengenai social class bukan topik yang baru, tapi selalu menarik untuk dilihat. on one hand, ada yang mengabuse dan memanfaatkan status sosial mereka untuk kepentingan pribadi. on the other, ada pula yang merasa "bersalah" sudah terlahir dengan berbagai privileges hidupnya. mungkin dirasakan kekayaan itu tidak mereka deserve, they didn't earn it, kebetulan aja ortu ato nenek moyangnya yang kaya. mungkin dirasakan ada social injustice di komunitas, kenapa hidup mereka sangat mudah sedangkan masih banyak yang laen yang susah payah hidupnya. mungkin mereka hanya ingin a level playing field seperti warga2 laen. mungkin pula ini bertentangan dengan pandangan politiknya.

rata2 mereka kedengaran apologetic. bukan hanya faktor kekayaan, kadang ras pun membuat mereka semakin merasa tidak adil, terutama kalo mereka ber-ras kulit putih. afterall, it has been known and studied that orang berkulit putih memang lebih mudah hidupnya dalam masyarakat, simply for being who they are.

while their mission in redistributing the wealth is great, but i wonder, are they doing it wisely? having worked indirectly with several non profits dan foundation2 bermisi filantropi, saya bisa melihat nilai positif metode kekayaan yang dimanaged dengan baik supaya social2 programnya bisa terus dilakukan dalam jangka panjang dan continuous. sedangkan anak2 muda ini sepertinya masih cukup idealistik, dan biarpun distribusinya dilakukan dengan pertimbangan (misalnya ke organisasi2 yang misinya sealiran dengan prinsipnya, bukan secara buta), cuman apakah pertimbangannya masih too short sighted? berhubung kekayaan yang diwarisi anak2 muda ini sangat bervariasi, barangkali bisa dikumpulkan dan dimanaged secara kolektif untuk jangka panjang?

i wonder :mikir:

ndugu
30-03-2013, 07:37 AM
kayanya bener ya, post2 di sini pada kepanjangan.
lama2 thread ini harus di-rename jadi op-ednya ndugu nih ::elaugh::

*mo ngepost lagi, tapi jadi ragu*

Porcelain Doll
30-03-2013, 09:03 AM
gpp kali, gu....
ga ada yg protes kan? ;D
g sih seneng2 aja baca postingan lo yg panjang ::hihi::

ndugu
30-03-2013, 11:45 AM
abisnya bertele2 po :cengir:
dan ini lama kelamaan juga selalu post mengenai opini mengenai artikel2 aja :cengir:

cha_n
30-03-2013, 06:06 PM
*silent reader

ndugu
31-03-2013, 09:47 PM
*silent reply
:cengir:

AsLan
01-04-2013, 01:25 AM
*silent assasin

(Kayak kolesterol ajah...)

tuscany
01-04-2013, 01:26 AM
*silencer* - mode pembunuh bayaran ::elaugh::

ndugu
01-04-2013, 05:20 AM
Vigilante kali
(emang game luwak?)
:lololol:

ndugu
01-04-2013, 10:27 AM
pemilu malaysia kapan ya? kayanya udah setengah taonan ato mungkin udah setaonan belakangan ini saya ngeliat banyak postingan2 temen di facebook yang anti partai BN (barisan nasional) beserta anggota2nya, ato postingan video2 yang pro anwar ibrahim. apakah partai yang selama ini dominan akan terkikis kuasanya? :mikir: waktu pemilu singapur yang baru2 ini, power partai PAP (people's action party) yang selama ini dominan juga katanya mendapat suara terendah sepanjang sejarah kan, walo tetep masih dominan, cuman ga sedominan sebelum2nya.

apakah south east asian spring lagi berlangsung? :cengir:

ndugu
02-04-2013, 05:05 AM
seringkali kita tidak menyadari apa yang kita punyai sampai saat kita kehilangannya. sangat klise ya? tapi sangat ada benarnya.

beberapa waktu yang lalu, saya diminta mempelajari sebuah program komputer yang dipakai oleh orang buta. eh? orang buta bisa pake komputer? aha. ternyata bisa. there is an app for that! *ngikut iklan apple* :cengir:

sebagai manusia yang mempunyai 5 indra lengkap, seringkali kita tidak memikirkan terlalu jauh apa yang dialami oleh orang2 cacat. jujur aja, biarpun saya sangat menyadari keberuntunganku akan kelengkapan indraku, dan menyadari akan ada yang namanya kecacatan, saya tidak pernah mencoba menyelami bagaimana rasanya hidup sebagai orang cacat. isu ini mungkin boleh dikatakan sebagai hal di luar zona comfortku, sesuatu yang saya kubur dalam2 di pojokan kepalaku, hal yang tidak mengenakkan, tidak diperbincangkan, tidak dibahas, sengaja tidak terlalu saya pikirkan karena ingin saya lupakan.

tetapi saat saya mencoba mengoperasikan komputer dengan bantuan program itu, saya harus melepaskan mouse/trackpad yang selama ini sangat erat terintegrasikan pada komputer. and i'm not talking about menggunakan text-based OS seperti linux ato unix yang memang tinggal ketak ketik aja. ini kita ngomongin pengoperasian OS dengan full-blown GUI murni tanpa mouse. puluhan mungkin ratusan kombinasi tuts di keyboard yang harus diingat. dan tidak hanya itu, pendengaran pun harus dipertajam. karena di situ lah kuncinya bagaimana orang buta "melihat" apa yang ada di monitor mereka.

saat mempelajari program ini pun saya masih "curang", karena biarpun saya tidak lagi menggunakan mouse, tapi saya masih memanfaatkan mataku untuk melihat apa yang lagi terjadi di monitor. suara2 robot monoton yang membacakan apa yang "kulihat" sama sekali saya ignore. tapi keenggananku untuk mempercayai apa yang kudengar daripada apa yang kulihat, sedikit sebanyak justru membuatku semakin frustasi dan lebih lambat belajarnya. isnt it ironic? let's say old habits die hard. kebiasaanku sebagai able-bodied human masih kebawa2 di saat saya harus mencoba menjadi dan berpikir sebagai orang buta.

hidup sebagai orang cacat, bener2 mempunyai cara berpikir yang berbeda. revelation itu yang kurasakan dari pengalaman itu. i mean, it's common sense, semua orang juga tau bahwa orang cacat tentu saja harus bersandar pada indra2 laennya untuk mengkompensasi apa yang tidak dia punyai. but still. to actually go through that (even though i cheated), it was an enlightening experience.

http://www.youtube.com/watch?v=LsOo3jzkhYA

biarpun sudah ada banyak rekaman2 video sejenis ini, we can only imagine, bagaimana rasanya seorang yang tuli mendapatkan pendengarannya untuk pertama kali. really, how does it feel? :mikir: we can only imagine.

moral of the story, hargailah semua indra2 dan kelengkapan organ2 yang dimiliki kita.

ndugu
02-04-2013, 11:36 PM
oy!
taxi bluebird is going IPO?
:cengir:

http://www.reuters.com/article/2013/04/02/bluebird-indonesia-idUSL3N0CP70I20130402?feedType=RSS&feedName=financialsSector&rpc=43

ndugu
03-04-2013, 03:19 AM
sebenarnya renungan ini udah pernah dipost di renungan v1.0
cuman, semenjak berusaha hidup lebih sehat, kok efeknya semakin terasa ya. alias bikin dompet kempes :cengir:

sudah menjadi pengetahuan umum kalo amrik adalah negara yang mempunyai persentase jumlah penduduk dengan kadar obesitas yang tinggi. dulu bahkan ada temen kuliah dari pakistan yang berkomentar, amrik adalah satu2nya negara yang orang miskinnya gendut2 :cengir: isn't that an oxymoron? tapi kalo ngeliat makanan2 sudah-jadi yang dijual di luar sana, ngga perlu heran ya.

fast food seperti mcd, kfc, burger king, dkk, rata2 adalah makanan 'murah' dan cukup kejangkau oleh masyarakat menengah kebawah. tapi kalo kita liat pilihan menunya, paket2 meal-nya yang biasa lengkap ada soda+fries+burger (etc) biasa justru lebih murah daripada paket meal saladnya. how do you expect people to eat healthier? insentifnya sama skali ga ada. udah ga enak, mahal lagi (menurut opini pribadi sebagai seorang yang ngga ngefans sayur :cengir: )

ke tempat jualan makanan yang lebih decent sedikit, yang biasa lebih beragam pilihan makanannya, dan yang ada salad bar ato cold/hot food bar, bagian salad juga sama skali ngga lebih murah, malah mungkin lebih mahal. salad/cold food bar yang biasanya self service, biasanya includes bermacem2 sayur, buah, dll. dan biasa ditimbang dan harganya dicharge tergantung berat. tapi kalo diliat2 ya, some veges ato buah2an bukannya justru berat ya? kandungan airnya tinggi. baru juga taro ga seberapa, berat / harganya langsung meroket. i'm lucky i can afford it. tapi buat orang yang tipis isi dompetnya, jelas akan milih alternatif laen seperti roti yang ringan yet mengenyangkan.

saya mengerti sayur itu bahan yang lebih cepet rusak, mungkin itu yang membuatnya mahal kalo dijual ready-made gitu. but still. the whole system is kinda messed up. kalo begini kondisinya, kurasa amrik masih mempunyai perjalanan jauh untuk mengatasi masalah obesitasnya. :mikir:

kudos to mrs obama to push for healthier food choices in school cafeterias though.

ndugu
04-04-2013, 05:21 AM
http://m.apnews.com/ap/db_16020/contentdetail.htm?contentguid=evf1tEtb

kemaren2 saya baca brita ini, mengenai pemerintah india yang menolak pematenan salah satu revisi produk obat sebuah perusahaan farmasi. dalam kasus ini, obat yang disebut2 adalah obat kanker. keputusan pemerintah india ini brarti memberikan jalan kepada produsen2 obat generic untuk memproduksikan obat versi genericnya, yang brarti jauh lebih murah.

setiap kali saya membaca berita seperti ini, saya selalu tidak bisa mengambil posisi. dilema.

apakah memihak perusahaan besar farmasi, atau memihak pembebasan obat2 paten supaya bisa diproduksi versi genericnya? kalo ikut kata hati pengennya memang memihak pembebasan obat paten ini. karena gimana pun, banyak manusia yang masih memerlukan obat yang seringkali krusial untuk kelangsungan hidup mereka, tapi biasa terkendala biaya hanya karena obat aslinya sangat mahal. dan biasa obat2 asli begini mahal karena terikat paten. padahal kalo dibikin versi generiknya, biaya produksinya sebenarnya sangat rendah, dan tidak perlu dihargai semahal itu. apakah orang miskin tidak berhak untuk mendapatkan pengobatan yang sama? ato ini adalah privilege yang hanya bisa dimiliki orang kaya?

tapi apa dilemanya? well, saya juga sadar dampak seandainya paten obat dihapus. after all, perusahaan farmasi lah yang biasanya melakukan riset untuk mencari obat baru. media biasa suka menggambarkan perusahaan raksasa sebagai monster yang serakah. well, i'm sure there is some truth in it, bukankah itu prinsip dasar bisnis? tapi satu hal yang harus disadari juga, biasa perjalanan suatu produk obat dari pojok laboratorium sampai ke rak apotik itu sangat sangat panjang. di tengah2nya ada riset, trial error, revisi, cari kelinci percobaan, cari manusia percobaan untuk clinical trial, periode kajian, sampe approval dari badan ijin pemerintah, dll. bayangkan aja betapa lamanya proses ini, bertahun2, mungkin dekade. pantes aja investmentnya sangat besar. a lot of smart people behind it, yang juga saya yakin tidak murah biayanya. jadi, bukankah sewajarnya mereka "mengeruk" kembali investment mereka untuk membiayai riset selanjutnya, dengan kata laen, mencari obat baru yang kemudian diharapkan bisa menyelamatkan lebih banyak orang?

just like any business, perusahaan memerlukan kompetisi. profit2 ini memberikan insentif kepada mereka untuk terus melakukan discovery2 baru to help humankind. which isnt exactly a bad thing kalo kita melihatnya dari sisi demikian.

atau, mungkin kah kalau kita memandang obat sebagai universally milik manusia? ato milik alam? seperti quote jonas salk (penemu vaksin polio) saat ditanyai seorang interviewer di TV:



Interviewer: Who owns the patent on this vaccine?
Jonas Salk: Well, the people, I would say. There is no patent. Could you patent the sun?

kurasa, selama industri pharmaceutical adalah industri for-profit, siklus ini hanya akan terus berulang2. dan selama itu juga saya akan terpuruk pada isu dilematis ini *halah* :cengir:

lebay.com

ndugu
05-04-2013, 12:15 AM
http://tv.yahoo.com/news/late-show-monologue-mayhem--hosts-react-to-jimmy-fallon-s-rise-and-jay-leno-s-retirement-130720132.html

jimmy fallon is one lucky son of a gun
i dont get NBC. urusan show ini kok messy banget ya, banyak amat dramanya
i'm not a big fan of jay leno, jokenya maksa. mending david letterman kemana2.
so waktu jay out dan digantikan conan o'brien, he IS the next decent comedian besides letterman.
eh o'brien malah ditendang pula, prematur
so fine. kembali ke leno.
and now what, jimmy fallon?
padahal kupikir dia lebih parah dari leno.
how the heck did it happen? i really dont get NBC
if letterman dan o'brien aint good enough, mending craig ferguson kemana2
stupid NBC


*masih ga rela o'brien lost this gig*

ndugu
11-04-2013, 03:36 AM
http://shine.yahoo.com/parenting/mother-declares-her-children-biggest-regret-her-life-153000908.html
http://www.dailymail.co.uk/femail/article-2303588/The-mother-says-having-children-biggest-regret-life.html#ixzz2PuPJefdS
-- mengenai seorang ibu yang mengaku dia menyesal mempunyai anak, ada 2 anak pula. artikel aslinya ada di dailymail.

the most brutally honest confession by a mother. e-v-e-r. ::maap::::maap::

saya merasa harus berdiri dan memberikan dia standing ovation. but it is not what you think it is. artikelnya harus dibaca secara keseluruhan untuk melihat pandangannya. dan saya merasa sangat bisa relate dengan apa yang ditulisnya, karena persis banyak hal yang ditulisnya itu juga pernah kupikirkan.



I cannot understand mothers who insist they want children - especially those who undergo years of fertility treatment - then race back to work at the earliest opportunity after giving birth, leaving the vital job of caring for them to strangers.

Why have them at all if you don't want to bring them up, or can't afford to? And why pretend you wanted them if you have no intention of raising them? This hypocrisy is, in my view, far more pernicious and difficult to fathom than my own admission that my life would have been better without children.

saya ngga menentang idea bahwa sang ibu bisa kembali bekerja dan mendelegasikan sebagian dari tugas 'parenting' itu ke dayang2 bertitel nannies, tapi saya juga bisa mengerti sentimen bu dutton ini. karena buatku, itu lah yang seharusnya menjadi prinsip dasar hidup. dan saya tidak bermaksud hanya dalam hal anak/parenting, tapi mengenai kehidupan secara umum. dan pandangan ini juga yang mendasari sentimenku pada budaya pembantu seperti yang ada di indo.

post #50 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/486-renungan-ndugu-v2-0?p=129476&viewfull=1#post129476)
post #57 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/486-renungan-ndugu-v2-0?p=131128&viewfull=1#post131128)

mungkin bu dutton ini terlalu idealis :cengir: dan kupikir seorang tua sah2 saja mencoba mencari cara untuk membantu hidupnya, selama tidak berlebihan dan kebablasan washing her hand off. hanya saja, this balancing act yang sangat tricky, and isn't so black and white. di mana batas 'balanced' ini tidak pernah begitu well-defined.



And here, perhaps, is the nub of it: I would not take on the job of motherhood and do it half-heartedly. Unlike so many would-be mums I thought hard about the responsibilities of my role, and, I believe, if more women did before rushing heedlessly into it, they might share my reservations.

si bu dutton ini jelas mempunyai pandangan dan standar how a parent should be. is she over-thinking things? i dont think so. the fact that she thinks the way she does, seperti yang di-bold, menurutku pandangan itu menunjukkan dia seorang yang sangat betanggung jawab. a good parent has to have that realization from the start. seseorang pernah berkomentar bahwa i would make a good parent in the future. tapi reservation saya seperti yang dideskripsikannya bu dutton ini, justru persis seperti yang dia katakan juga.

she did raise her two kids fine (at least berdasarkan artikel)
if not dotingly, at least dutifully

"some people would say, wait til you really have your own kid, you would change your mind, and you would think otherwise"
tapi kalo bu dutton ini, setelah 30-something years, masih mempunyai pikiran yang sama, then, apakah statement di atas salah?

renungan of the day:
kalo seandainya bu dutton ini bisa memutar balik waktu, rewind sampe ke sebelum punya anak. untuk setiap young couple yang berada di situasi demikian, apa yang harus dilakukan? panteskah bu dutton ini 'egois' hidup sesuai dengan pandangan hidupnya, ato melakukan hal yang kemudian dia sesali suatu saat nanti? :mikir:

ndugu
11-04-2013, 10:17 PM
ini ketiga kalinya saya menyumbangkan rambut. ada organisasi non profit yang biasa menerima donasi rambut untuk dibikin wig buat orang2 yang mempunyai masalah hair loss karena alasan medis.

bukannya ingin sinis. tapi seandainya, ini seandainya aja, kalo seandainya suatu hari pasien penerima donasi itu melakukan aksi kriminal, dan ada sehelai rambutku yang tertinggal di lokasi crime scene, meninggalkan jejak DNA, will i be in trouble? :cengir:

setiap kali saya menyiapkan kiriman ini, pikiran itu pasti sempat terlintas sebentar :cengir:

ndugu
12-04-2013, 11:42 PM
http://gothamist.com/2013/04/11/photo_orthodox_jewish_man_covers_hi.php
http://www.haaretz.com/news/ultra-orthodox-passengers-riot-aboard-el-al-plane-over-screening-of-film-1.243447

seringkali, kita cukup melihat sekeliling saja untuk mendapat hiburan dalam hidup
you need to have a little sense of humor untuk mengapresiasi tingkah laku manusia yang sering kali lucu2, apalagi kalo sudah berhubungan dengan agama dan kepercayaan *ding ding ding* seperti pamali :cengir:

well, here is another one. foto ada di link pertama.


Kohens are prohibited from flying over cemeteries ("A kohen initially was not supposed to approach any dead body, and if he did so he became ritually impure"), which as you can imagine, could be a major problem for travel. According to Haaretz, Rabbi Yosef Shalom Eliashiv, the leader of the Lithuanian Haredi community in Israel, "found a solution to this issue, ruling that wrapping oneself in thick plastic bags while the plane crossed over the cemetery is permissible."
jadi, kohen, sang holy priest dalam judaism, tidak boleh terbang melewati kuburan.
dan seorang rabbi, menemukan solusinya, yaitu membungkus diri dengan kantong plastik.

brilliant!

sometimes you wonder, where do people get their logic from?
i mean. really?

:cengir:

itsreza
13-04-2013, 12:18 AM
karena tidak semua hal itu logis... :cengir:






incl. faith & religion

Porcelain Doll
13-04-2013, 12:20 AM
^ :lololol:

soal ibu yg punya pemikiran begitu, g pernah nemu satu yg sama ekstrimnya

jadi ceritanya waktu potong rambut, di sebelah duduk ibu2 yg tiba2 ngajakin ngobrol
entah dari mana jadi ngomongin soal anak...trus dia bilang

"saya sih milih ga punya anak aja sekalian, daripada takut ga bisa membesarkan anak2 dengan baik.
lebih baik ikut mengasuh keponakan daripada punya anak sendiri tapi ga bisa ngasuhnya"

g nangkepnyya somehow dia ga yakin bisa ngasuh anak sendiri dengan baik
kalau cuma keponakan kan cuma sesekali ketemunya dan ga ikut bertanggung jawab ;D

jadi dari awal dia merit sama suaminya, dia udah bilang ga bakalan mau punya anak :cengir:
bisa dibayangin gimana reaksi yg punya salon, dimana anak2 mereka bermain di sekitaran salon itu juga ;D

tuscany
13-04-2013, 12:31 AM
Sesak napas nggak itu orang dibungkus plastik begitu, ckckck
Soal rambut, selama ada tanda terima penyerahan donasi rambut mestinya nggak masalah sih. Dari situ kan polisi bisa ngetrack balik ke organisasi dan liat database mereka.

ndugu
13-04-2013, 09:33 PM
Reza: i mean, nothing is logical kalo udah urusan beginian. Tapi tetep aja ya, harusnya urusan spiritual ya dilawan dengan spiritual juga :cengir: Saya lebih bisa menerima seandainya dia membungkus diri dengan kain sprei yang sudah dijampi2 dan didoain. But, why plastic bag? ::elaugh:: very random

Po: Well. Saya sangat bisa relate dengan pemikiran dia sih. Mungkin si ibu itu cuman kurang diplomatis aja :cengir:

Tusc: Saya meragukan organisasi begini se-organized gitu :cengir: well, selama ini saya ga pernah minta sertifikat acknowlegment dari mereka dan ga pernah ngasi info apa2 selain return addressku di amplop aja sih. Jadi saya ragukan juga mereka ada info saya di db mereka, if any :cengir:

ndugu
14-04-2013, 09:33 PM
Pandangan kita kadang suka dikaburin dengan segala rutinitas, keinginan hidup, ambisi, dan pace hidup di sekeliling kita. Dan kadang kita lupa untuk melihat dengan lebih seksama, menyadari dan mensyukuri apa yang dimiliki.

Tidak perlu jauh2 membandingkan diri dengan mereka yang jadi korban abused di korea utara ato negara perang laennya. I think, bahkan untuk standar hidup di negara ini saja, kurasa saya termasuk yang sangat beruntung memandang kondisi hidupku sekarang. Itu, sama sekali tidak boleh dilupakan.

ndugu
20-04-2013, 03:33 AM
http://news.yahoo.com/might-alien-life-look-water-world-planets-090722891.html

so, NASA mengumumkan penemuan 2 'water world' planets, 1200 light years away. intinya planetnya secara keseluruhannya dicover oleh laut (air). maka timbul spekulasi kalo planet2 itu berkemungkinan mempunyai mahkluk hidup. mungkin mempunyai heat trapping atmosphere yang bisa menjaga temperature di planet itu yang menyebabkannya tetep tergenang air. perfect formula untuk mendukung eksistansi mahkluk hidup. dan kalo planetnya bener2 dicover oleh air tanpa daratan sama skali, kemungkinan kehidupan peradaban di situ juga bukan jenis yang begitu maju karena sumber electricity ato api tidak ada. yada yada yada.

saya mengerti kenapa saintis mempunyai pendapat demikian. penjelasannya masuk akal kalo didasari dengan apa yang selama ini diobservasi di planet bumi ini.

however, yang bikin saya heran, orang2 yang saya asumsikan terbuka dengan konsep adanya kehidupan asing di luar angkasa, kenapa cukup tertutup dan kaku dengan paradigma kehidupan? apakah mahkluk hidup, di bumi atopun di luar angkasa, harus mempunyai komponen2 ini, eg, oksigen, carbon, air, temperature yang tepat, dll? tidak mungkinkah alien hidup dengan komponen2 yang berbeda? mungkin mereka bisa bernafas dengan hidrogen ato mungkin elemen2 laen yang sejauh ini masih blom ditemukan di planet bumi. ato mungkin bukan dengan metode bernafas, mungkin dengan cara laen yang sama skali tidak pernah dilakukan oleh mahkluk2 planet bumi. ato mungkin mempunyai peradaban sendiri di dalam air ato udara. whatever it is? intinya, konsep kehidupan yang berbeda. is it possible?

ndugu
23-04-2013, 08:51 AM
http://www.theatlanticwire.com/national/2013/04/reuters-killed-george-soros/64374/

what could be worse than accidentally published a pre-written obituary of someone who is still alive by a major news agency? :cengir: and not written in a very flattering light at that too. reuters killed george soros indeed.

bbrp waktu yang lalu waktu dikasi tau sekilas bahwa soros meninggal, i was like - wow, mahatir must be happy :mikir: kuinget jaman krisis asia 1997 dulu, george soros ini seperti musuh bebuyutan mahatir. and i was wondering what he has to say about it. :cengir:

hari ini baru inget, dan google. :lololol: ga taunya salah cetak :cengir:

ndugu
24-04-2013, 10:05 PM
seperti yang ditanyai itsreza
tulisan ini dicopy ke sini aja :cengir:


Fenomena twitter ni sebenarnya lucu juga.
Though for some reason it never really caught on on me. Yang ada malah saya delete accountnya karena ga dipake.

So, Hari ini bangun tidur, masih juga guling2 di kasur, dengar suara helikopter ngider2 di atas. Cukup lama pula. Maka saya tau something is going on, karena ngga seperti biasanya begitu. 10 mins later, choppernya masi blom pergi. So i went to twitter. If there is anything, mungkin beritanya masi terlalu fresh sebelum masuk ke media berita utama. Jadi Iseng2 search twitter dengan tag daerahku, what is going on? Ga taunya ada infonya. Mobil nabrak dan nyungsep ke toko. Lengkap dengan poto.

Semua dilakukan tanpa bangun dari tempat tidur, tanpa nyalain tipi, tanpa google. Kinda interesting how information is being shared ya? rasanya manusia semakin malas aja :cengir:

itsreza
24-04-2013, 10:31 PM
on the opposite, semakin banyak manusia yang menjadi terlalu rajin untuk menyebarkan informasi tanpa makna -_-

ndugu
27-04-2013, 11:28 PM
http://m.apnews.com/ap/db_16036/contentdetail.htm?contentguid=wxSRINBm

beberapa waktu yang lalu, saya membaca artikel yang cukup menarik mengenai app yang didevelop untuk warga iceland. kasus geneology warga iceland memang menarik, kuinget sempat ada bbrp studi medis yang mengambil warga iceland sebagai sample karena komposisi warga di situ yang relatif kecil dan cenderung homogenic. afterall, secara geografis bangsa mereka memang rada terisolasi di utara sana, dan mereka rata2 juga memang berasal dari keturunan yang sama dari sekian abad yang lalu (viking), dan bangsa yang rajin mencatat kisah kehidupan mereka pula. saya bisa membayangkan betapa berharganya records dan contoh sample untuk para geneticists.

but to actually have an app yang bisa dipake oleh orang2 situ untuk mendeteksi kedekatan hubungan persaudaraan dengan orang yang baru dikenal, dan untuk menghindari kemungkinan accidental incest, kupikir meng-highlight isu sosial yang sangat uniquely icelandic. something that most of us, coming from very diverse background, took for granted :cengir:

isn't that fascinating? :mikir:

Silvercheeks
28-04-2013, 03:12 AM
http://news.yahoo.com/might-alien-life-look-water-world-planets-090722891.html

so, NASA mengumumkan penemuan 2 'water world' planets, 1200 light years away. intinya planetnya secara keseluruhannya dicover oleh laut (air). maka timbul spekulasi kalo planet2 itu berkemungkinan mempunyai mahkluk hidup. mungkin mempunyai heat trapping atmosphere yang bisa menjaga temperature di planet itu yang menyebabkannya tetep tergenang air. perfect formula untuk mendukung eksistansi mahkluk hidup. dan kalo planetnya bener2 dicover oleh air tanpa daratan sama skali, kemungkinan kehidupan peradaban di situ juga bukan jenis yang begitu maju karena sumber electricity ato api tidak ada. yada yada yada.

saya mengerti kenapa saintis mempunyai pendapat demikian. penjelasannya masuk akal kalo didasari dengan apa yang selama ini diobservasi di planet bumi ini.

however, yang bikin saya heran, orang2 yang saya asumsikan terbuka dengan konsep adanya kehidupan asing di luar angkasa, kenapa cukup tertutup dan kaku dengan paradigma kehidupan? apakah mahkluk hidup, di bumi atopun di luar angkasa, harus mempunyai komponen2 ini, eg, oksigen, carbon, air, temperature yang tepat, dll? tidak mungkinkah alien hidup dengan komponen2 yang berbeda? mungkin mereka bisa bernafas dengan hidrogen ato mungkin elemen2 laen yang sejauh ini masih blom ditemukan di planet bumi. ato mungkin bukan dengan metode bernafas, mungkin dengan cara laen yang sama skali tidak pernah dilakukan oleh mahkluk2 planet bumi. ato mungkin mempunyai peradaban sendiri di dalam air ato udara. whatever it is? intinya, konsep kehidupan yang berbeda. is it possible?

ternyata bukan cum saya yg kepikiran gitu ::hihi::

mungkin krn semakin pinter seseorang maka semakin pikirannya semakin terkotak2 dan terpakem dengan aturan ini itu kali yah? ::hihi::

all they need is http://sites.psu.edu/reshmajblog/files/2013/04/spongebob-imagination.jpg

AsLan
28-04-2013, 03:26 AM
waktu umur 10 taon gw udah nanya ke guru,

di luar bumi kan kehidupan punya caranya sendiri, siapa tau ada mahluk hidup di matahari, gak harus semuanya pake rules bumi kan ?

Silvercheeks
28-04-2013, 03:30 AM
^ trus guru lw jawab apa oom?

ndugu
28-04-2013, 12:24 PM
:lololol: :lololol:
ngakak saya liat gambar spongebobnya :cengir: pas!

well, i guess saintis2 itu juga pasti tau dan pernah kepikiran juga ya dengan cara kehidupan yang laen.
cuman mungkin dalam hal ini mereka sengaja mempersempit definisi arti kehidupan ato mahkluk hidup dengan mengikut apa yang sudah ada dan pernah dilihat dan observasi, yaitu mahkluk hidup yang ada di bumi ini, daripada berspekulasi dengan mahkluk2 hidup yang blom pernah terobservasi dan bisa infinite kemungkinannya. :mikir:

tuscany
29-04-2013, 04:42 AM
Scientist kan emang gitu. It is not proven until it is proven.

ndugu
02-05-2013, 10:30 AM
http://m.apnews.com/ap/db_16021/contentdetail.htm?contentguid=YdlmynGM
http://m.apnews.com/ap/db_16020/contentdetail.htm?contentguid=nhOqJa60

So pemilu malaysia akan dilakukan minggu ini. It will be interesting to see how it turns out. I have noticed banyak kawan2 generasi muda yang mendukung partai oposisi. Mungkin itu trendnya sekarang ya.


Anwar reiterated that if his alliance loses, he will withdraw from active politics and focus on a teaching career, adding that he was not indispensable and that the opposition has many other capable leaders.

Even if he loses, kupikir anwar ga perlu menarik diri begitu. Toh masi blom tua2 amat :cengir:

ndugu
05-05-2013, 11:01 AM
http://www.malaysiakini.com/news/229160

Well, today is the day :mrgreen:
I was rather surprised ngeliat hasil poll kemaren, ternyata oposisi lumayan suaranya ya di daerah semenanjung. Memang itu cuman survey aja, dan perbedaan suaranya tidak terlalu jauh.


This election will see a huge number of new voters - an increase of three million, or about 25 percent, since the 2008 GE, making it the biggest spike in Malaysia’s history.
That's a significant number of new voters. kalo seandainya ini ada benarnya, and considering younger votes tend to go for the opposition parties, well, i guess they have a good chance. ::mikir::

We should know by tonight :cengir:

Hai_Lee
05-05-2013, 01:36 PM
That's why pemilu ini dianggap yang terpenting. And there are so mny controversies. Aku udah berkali2 diingetin sama pihak sekolah dan temen2 sini buat hati2 karena anything can happen.

ndugu
06-05-2013, 09:04 AM
Ya, pemilu ini saya juga melihat banyak reaksi dari kawan2ku di msia sejak taon kemaren. Blom cek fb untuk ngeliat reaksi mereka Setelah pemilu sih :cengir:

So hlee, how is it going on the day after election? Moga2 situasi aman2 aja ya. Stay safe :mrgreen: saya baca2 britanya, kedengarannya banyak teori konspirasinya :cengir:

Hai_Lee
06-05-2013, 09:59 AM
ga tau sih kondisi sekarang soalnya aku udah pulang ke Indonesia pas pemilu kemarin.

Banyak Msians yang mengganti DP menjadi hitam dan bahkan ada petition ditujukan untuk white house karena menurut mereka ini adalah dirty elections.

Yes, so many theories, phantom voters, immigrant voters, bahkan ada kejadian mati lampu pas penghitungan suara dan (katanya) suddenly ada extra box of ballots for BN. Kalau ditempatku yang rada kampung sih kemarin nyantai aja, cuma emang keamanan diketatin. Don't know yang di kota2 seperti KL.

ndugu
06-05-2013, 09:45 PM
loh, ujianmu udah selesai ya? wah, jadi skarang udah liburan panjang donk. asik nih :mrgreen: kamu di msianya di mana lagi, if you dont mind me asking? kayanya kamu uda pernah bilang tapi lupa ::elaugh::

btw, DP itu apa?
iya tuh, saya kemaren sempat liat petitionnya dari fb2 temen, geli juga sih saya liatnya :cengir: banyak banget yang emosional

trus bener, banyak banget cerita2 melengnya, ada2 aja. temen2ku banyak yang post karikatur2 lucu mengenai pemilu ini, bikin saya nyengir2 sendiri :cengir: sebenarnya dari pertamanya waktu masih kampanye, kan dikatakan BN ada bagi2 handouts ke komunitas2 miskin, saya sebenarnya juga udah bertanya2, is it even legal? ::elaugh:: but i guess anything can be by the ruling party. apalagi selama ini dan dari dulu kan memang selalu ada praktek affirmative action yang menguntungkan orang2 melayu / bumiputra. so i guess praktek itu juga bukan hal baru. why would they want to give it up ya :cengir: another thing yang kupikir menarik itu demografi pendukung dua koalisi ini, terutama faktor urban / rural-nya.

ternyata walopun BN memenangi lebih banyak kursi, tapi popular votes keliatannya justru banyakan dimenangi oleh PR. man, bukan image bagus nih buat BN :cengir: kuasa BN semakin lama semakin terkikis nih.

Hai_Lee
07-05-2013, 09:01 AM
BN's image is suffering right now :cengir:

Mendekati general election, BN banyak tebar pesona. Setiap murid dapet vouher 500 RM + Kad siswa (kayak semacem discount card gitu) yang bikin international students rada sirik ;D 2008 BN ga bisa dapet 2/3 kursi makanya aku rasa kali ini banyak yang mengantisipasi kalo BN bakal kalah. apalagi banyak anak muda yang kebanyakan lebih mendukung partai oposisi.

Wilayahku Negeri Sembilan. DP= display picture fb.

ndugu
07-05-2013, 09:41 PM
oh! iya! :lololol: saya juga ngeliat banyak yang ganti profile picturenya di fb jadi item2 :cengir:

wah, ok banget tuh dapet card voucher duit gratis. bruntung banget mereka. ini semuanya dapet ato ada persyaratan laen lagi untuk murid2 (selain harus WN asli)? bener2 keliatan banget ya BN ini "membeli" suara rakyat, literally ::elaugh:: udah keluar banyak duit, kemenangannya masih berkurang pula.

skarang saya liat banyak yang memperdebatkan suara dan kursi parlimen. masa oposisi menang popular vote, tapi porsi kursi yang dimenangi BN relatif cukup banyak (ini seperti kasus pemilu amrik dulu pas al gore menang popular vote, tapi bush menang electoral vote :cengir: ). cuman gap-nya cukup gede dalam kasus pemilu msia ini, something doesn't add up. jadi kemaren ngebaca2 mengenai praktek gerrymandering, heh, quite amazing juga ya. very smart. sangat politik :cengir:

ndugu
12-05-2013, 11:20 PM
kamu suka membaca mengenai pengetahuan umum, dan itu bukan hal yang buruk, tapi pernahkah kamu terpikirkan untuk memanfaatkan ato melakukan sesuatu dari apa yang kamu baca?

begitu komentar yang kudapati baru2 ini dari seorang entrepreneur. mungkin buat entrepreneur, ini sebenarnya adalah kesempatan untuk melihat apakah ada peluang untuk bisnis baru. pertanyaan di atas juga sebenarnya sudah sering kutanyakan pada diri sendiri, walo mungkin saya tidak melihatnya dari sudut potensi-bisnis-baru seperti yang dia lihat.

i like the news. sayang saya tidak mempunyai bakat dalam bidang jurnalisme, jadi hobi saya cuman terbatas pada status pembaca aja. saya tau kalo saya suka membaca artikel2 berita online. mengenai apa aja. kalo ada topik ato judul yang kupikir menarik, ya kubaca. dari headline news, sampe cerita aneh remeh temeh triva ga penting. ah, seberapa banyak sih info yang bakal nempel di otak? rasanya otak cuman mempunyai kapasitas sekian untuk menampung informasi yang infinite. adakalanya saya merasa saya 'membuang' terlalu banyak waktu dengan bacaan2 begini, dan sering pula membuatku menghindari kerjaan dengan prioritas yang seharusnya lebih penting.

kembali ke pertanyaan di atas, yea, i have asked myself often enough. apa yang bisa saya dapatkan dari sekian banyak info (penting maupun ga penting) yang kudapatkan tiap hari? selain mungkin mempersiapkan diri untuk ikut kuis who wants to be a millionaire? :cengir:

Porcelain Doll
13-05-2013, 10:44 AM
Yg kecil2 gitu biasanya berguna di saat2 tidak terduga..yg bisa ngebantuin orang
G juga tipikal yg suka baca apa aja yg menurut g menarik
Dan sering banget kejadian, orang nanyain sesuatu dan sesuatu itu kebetulan yg pernah g baca :cengir:
Jadi menurut g, ga sia2 bangetlah baca segala macem hal

ndugu
13-05-2013, 09:35 PM
iya, sebenarnya kan katanya pengetahuan2 begini bisa membantu saat ngobrol dengan orang, misalnya membantu bahan pembicaraan. cuman buatku yang kalo lagi males ngomong, ya sama aja boong sih :cengir:

danalingga
14-05-2013, 11:13 AM
i like the news. sayang saya tidak mempunyai bakat dalam bidang jurnalisme, jadi hobi saya cuman terbatas pada status pembaca aja. saya tau kalo saya suka membaca artikel2 berita online. mengenai apa aja. kalo ada topik ato judul yang kupikir menarik, ya kubaca. dari headline news, sampe cerita aneh remeh temeh triva ga penting. ah, seberapa banyak sih info yang bakal nempel di otak? rasanya otak cuman mempunyai kapasitas sekian untuk menampung informasi yang infinite. adakalanya saya merasa saya 'membuang' terlalu banyak waktu dengan bacaan2 begini, dan sering pula membuatku menghindari kerjaan dengan prioritas yang seharusnya lebih penting.

Baru baca buku biography Oom Willem (pendiri astra). Ternyata beliau banyak menemukan peluang bisnis dari membaca berita di koran.

ndugu
14-05-2013, 12:34 PM
nah iya ::elaugh:: masuk akal kok
kemaren dikomentarin oleh entrepreneur ya karena itu, maksudnya peluang bisnisnya itu :cengir: menurutnya kan pasti banyak donk ide2 bisnisnya. once in a while memang ada terlintas. tapi knowing myself better, pasti juga ngga ditindaki :cengir: makanya ga bakat jadi entrepreneur. cukup jadi pengamat aja deh :cengir:

ndugu
15-05-2013, 11:31 AM
http://m.apnews.com/ap/db_16037/contentdetail.htm?contentguid=eTLRD4qC


Under the late communist dictator Nicolae Ceausescu, who was ousted and executed in 1989, Romanians specialized in mathematics and computer coding and criminal gangs have tapped into those skills. The tradition has continued and Romanian school students are more advanced in mathematics than many of their European counterparts.

I guess, teruskan sophisticated crime akan tetep memicu murid2 jago di bidang pelajaran itu ya :cengir:

ndugu
16-05-2013, 03:45 AM
sebagai pecinta irony, here is another one :cengir:

http://m.apnews.com/ap/db_16029/contentdetail.htm?contentguid=iZG0OBza

singkatnya, sala satu sumber renewable energy, wind farms, ternyata menyebabkan banyak burung yang mati akibat turbin kincir angin ini. dan burung2 yang terkorban pun adalah burung elang spesies yang dilindungi / langka. dan pemerintah sejauh ini menutup sebelah mata terhadap para operator wind farms, padahal mereka selama ini ketat terhadap fossil fuel industry.

The BP oil company was fined $100 million for killing and harming migratory birds during the 2010 Gulf oil spill. And PacifiCorp, which operates coal plants in Wyoming, paid more than $10.5 million in 2009 for electrocuting 232 eagles along power lines and at its substations.
jadi banyak yang protes mengenai perlakuan double standard ini mentang2 wind farms adalah 'hijau'. dan perbahasan mengenai pengaplikasian peraturan terhadap industry wind farms pun lagi berlangsung.

so the irony here is, sumber renewable energy yang dikatakan bertujuan untuk melindungi alam justru mengancam alam itu sendiri ::elaugh:: dan seingatku bbrp taon yang lalu pun saya sempat membaca kasus yang mirip. Kasusnya mengenai sumber renewable energy lain dari matahari yaitu solar farm, somewhere di daerah gurun di nevada ato arizona yang mengancam kehidupan flora dan fauna yang unik di daerah itu. karena ternyata solar panels ini memerlukan air untuk berperan sebagai coolant, padahal air yang ditarik ini adalah sumber kehidupan flora fauna di situ.

and business idea of the day?

how about bikin alat yang bisa 'mengusir' burung sebelum mereka nabrak kincir angin? seperti alat ngusir nyamuk itu loh yang pake frekuensi suara tertentu. though im not sure apakah burung elang seperti kelelawar yang berkomunikasi dalam frekuensi berbeda :cengir:

but then, im sure others must have thought of the same idea. as described here.


The company is also testing radar technology to detect eagles and is considering blaring loud noises to prevent the birds from flying into danger.
jadi barang kali dengan suara kenceng seperti klakson bisa ngebangunin burung sebelum nabrak turbin.
ato radar mendeteksi approaching birds jadi kincir angin bisa dihentikan dulu.

no easy solution ya?

ndugu
21-05-2013, 04:49 AM
http://www.geek.com/science/student-develops-supercapacitor-that-enables-30-second-battery-charges-1555756/

ow, this is very impressive :mikir:

seorang anak umur 18 taon berhasil develop supercapacitor yang bisa menampung energy jauh lebih gede, dan bisa dicharge dengan sangat cepat, in seconds. this tiny little thing has huge potential. walo dikatakan akan sangat berguna pada smartphones, tapi kupikir yang juga akan sangat mendapatkan keuntungan dari ini adalah electric cars. this can change car industry. semoga ini bisa menekan harga mobil listrik, dan membuatnya lebih praktis dari segi waktu yang diperlukan untuk ngecharge.

google is approaching her.
im waiting for tesla to go after her too :cengir:

itsreza
21-05-2013, 09:07 AM
menarik, jadi ingat episode top gear yang membuat mobil elektrik sendiri, benar-benar
menyedihkan hasilnya. pada intinya mobil elektrik dianggap tidak layak, dan memang,
selama infrastruktur belum mendukung. semoga supercapacitor bisa diimplementasikan
untuk berbagai jenis baterai

--

polusi suara, nanti para pemilik lahan itu tidak mau tanahnya digunakan untuk wind farms
selama ini mereka mau karena ada insentif pajak kan? dan ya solar panels memang butuh
coolant, untuk skala komersil, pasti jumlah yang ditarik besar. sama seperti dengan membuat
dam untuk hydro power plant, punya dampak lingkungan yang besar. semua kegiatan pasti
punya dua sisi koin :cengir:

AsLan
21-05-2013, 10:28 AM
http://www.geek.com/science/student-develops-supercapacitor-that-enables-30-second-battery-charges-1555756/

ow, this is very impressive :mikir:

seorang anak umur 18 taon berhasil develop supercapacitor yang bisa menampung energy jauh lebih gede, dan bisa dicharge dengan sangat cepat, in seconds. this tiny little thing has huge potential. walo dikatakan akan sangat berguna pada smartphones, tapi kupikir yang juga akan sangat mendapatkan keuntungan dari ini adalah electric cars. this can change car industry. semoga ini bisa menekan harga mobil listrik, dan membuatnya lebih praktis dari segi waktu yang diperlukan untuk ngecharge.

google is approaching her.
im waiting for tesla to go after her too :cengir:

loh fast charging kan baru ditemukan oleh sebuah universitas dan sudah akan masuk industri, cara kerjanya dengan membentuk strutruktur batre sehingga ion bisa mengalir cepat dan merata.

ndugu
21-05-2013, 07:33 PM
semua kegiatan pasti punya dua sisi koin :cengir:
Ini bener banget.


loh fast charging kan baru ditemukan oleh sebuah universitas dan sudah akan masuk industri, cara kerjanya dengan membentuk strutruktur batre sehingga ion bisa mengalir cepat dan merata.
Oh ada ya, maybe its something else then :cengir:
Yang didevelop sama anak ini juga dengan disusun nanostructure. Dan karena mungil dan solid state, jadi fleksibel dan tipis aja. Makanya dikatakan bisa dimanfaatkan oleh smartphones karena bisa diselipin di dalam hape.

AsLan
21-05-2013, 11:51 PM
Intel awarded her the Intel Foundation Young Scientist Award and a $50,000 scholarship for a tiny device that fits inside a phone battery.

anak itu di kasi 50rb USD, Intel dapet teknologi baru seharga milyaran USD.

mirip kayak Thomas Alfa Edison ngerjain Nikola Tesla. :))

ndugu
22-05-2013, 12:04 AM
kayanya intel cuman berperan sebagai host dan pemberi award deh (kayanya ini cabang non-profitnya intel), seingatku acara award ini tiap taon ada. apakah teknologi2 yang didevelop oleh participants akan dimiliki oleh intel? kesanku sih ngga deh. makanya google lagi mendekati anak ini, mungkin mo teknologinya buat android, bukan mencari intel.

AsLan
22-05-2013, 01:10 AM
Kalo memang begitu berarti budaya penghargaan terhadap hak intelektual di barat patut diacungi jempol.

ndugu
27-05-2013, 12:52 PM
apakah manusia mempunyai kebutuhan untuk mendefinisikan identitasnya dengan peran yang dimainkannya dalam hidup? apakah itu naluri manusia? ato sekedar keinginannya untuk menjawab siapa dan apa peran mereka dalam kehidupan ini? ato apakah itu alasan egois untuk menjustifikasikan aksi pengaktualisasian diri, or so demikian istilah keren yang sering dipake jaman sekarang?

terkadang saya merasa, perlukah kita melakukan semua itu?
dan sepertinya juga, titel ato job description juga lah yang selalu dipake untuk mendefinisikan identitasnya. bukankah sala satu pertanyaan paling umum yang dipertanyakan pada awal perkenalan adalah "what do you do?"

arsitek. mahasiswa. akuntan. penganggur. tukang beca. dosen. ibu rumah tangga. bapak rumah tangga. and so on.

what if someone doesn't quite fit in any of them? who is he?
problem is, kita sebagai manusia juga mempunyai tendensi untuk judgemental. apalagi kalo yang namanya gengsi terlibat di sini. setiap kali mendengar jawaban peran hidup yang diberikan oleh lawan bicara, secara mental kita sudah membentuk suatu stereotype dalam kepala dulu. ooh.. jadi dia ini. brarti begini ya hidupnya. ato ooh, jadi dia itu, mungkin begitu ya hidupnya.

sometimes i find that suffocating. gerah.
sedangkal itu kah identitas manusia?

apa sih sebenarnya yang ingin kita buktikan pada dunia ini?

ndugu
30-05-2013, 11:36 AM
http://www.nytimes.com/2013/05/30/business/economy/women-as-family-breadwinner-on-the-rise-study-says.html?_r=0
jadi, berdasarkan sensus amrik terakhir ini, dikatakan jumlah wanita yang berperan sebagai pencari nafkah semakin meningkat dengan cukup signifikan. begitu juga istri yang berpendapatan lebih gede dari suami. begitu pula dengan jumlah suami yang secara voluntarily melepaskan peran itu untuk spend more time dengan keluarga dan anak, seperti jadi bapak rumah tangga.

membaca artikel seperti ini, mengingatkanku dengan waktu bbrp bulan pertama ketika saya mulai mengikuti berita amrik, baik dari koran maupun tv. one thing that struck me big time was, orang amrik ini sukaaaaaa banget ya sama statistik :cengir: banyak sekali studi dan survey yang dilakukan. dan mereka sangat suka mempelajari pattern and trend. sangat mendetail pula. data2nya dipotong, dibagi, dibungkus, dan dipaparkan dengan berbagai sudut pandang. isu yang diangkat pun sangat beragam, dari hal2 yang berhubungan dengan demografi ato trend sosial seperti di atas, sampe ngomongin cuaca juga penuh dengan statistik. oh, hari ini temperature di atas ato di bawah average (dan average ini pun data hasil akumulasi taon2 sebelumnya), oh curahan hujan hari ini sekian persen dari quota average bulan ini, rekor temp pada tanggal yang sama di tahun2 lalu adalah sekian, rekor terendah adalah sekian. oh, orang2 ras ini semakin bertambah populasinya. oh porsi distrik ini terdiri dari sekian persen ras ini, sekian persen ras itu. oh nilai ujian rata2 anak kelas 4 meningkat, tapi nilai ujian pelajaran matematika menurun taon ini. sekian persen orang setuju dengan regulasi ini, sekian persen tidak. dan setuju tidak setujunya pun dibagi2 lagi berdasarkan demografi seperti gender, ras, umur, taraf pendidikan, lokasi, dll.

it could be interesting to study all that.
but sometimes it could be an overkill ::elaugh::
walo kalo dipikir2, sebenarnya data2 ini memang cukup berguna melanjutkan kajian baru lagi di masa depan.

itsreza
30-05-2013, 12:00 PM
iya bener, liga inggris di espn aja jadi penuh statistik
kalau NFL, NBA, dll sih udah dari dulu ada player & game
stat. sekarang applied statistics sampai ke bidang seni ;D

ndugu
30-05-2013, 12:33 PM
omg, of course. sports! :lololol: jangan lupa baseball dan hockey juga
ah, semua bertebaran deh :cengir:

ndugu
03-06-2013, 01:55 AM
kalo ada waktu, sebenarnya pengen juga mempelajari dunia non-profit dan filantropi. mungkin sejarahnya, konsepnya, model2nya maupuna operasionalnya. bidang ini bisa (dan kupikir sudah) menjadi area studi akedemis tersendiri :mikir:

from my limited experience dealing with such organizations, dan juga spotty info dari sekian kenalan yang terlibat dalam organisasi2 non-profit, saya mendapat kesan bahwa konsep dunia npo di amrik ini sebenarnya termasuk cukup matang ya? very structured :mikir: but, unfortunately point of reference saya cuman dari situ. so, i am kinda curious apakah negara/daerah2 laen juga se-terstruktur seperti itu. karena dari observasi dan ingetan dari masa kecil (which aint much), prasaan organisasi maupun kegiatan sosial ngga sekompleks itu.

kayanya di amrik ada banyak sekali npo, dari yang ad-hoc dan grassroots banget, sampe yang very well-established foundations dengan endowment yang empuk. yang lucu juga, saya melihat banyak npo yang sangat interlinked dengan dunia for-profit. banyak charitable institution yang ter-spin-out dari dunia for-profit, terutama yang well-established (case in point, intel foundation dari halaman sebelah, ato rockefeller, canargie, dll). apalagi pemerintah juga memberikan insentif yang kupikir cukup gede sehingga npo2 begini subur terbentuk.

jadi apakah npo murni berniat charitable, ato untuk memanfaatkan sistem yang ada?

tidak terlalu lama yang lalu, i've got my very first hand look bagaimana seorang small business owner decided to set up a charitable trust fund atas nama bisnis entitinya, even though it is not even a big business. as a note, duit (bagian dari revenue bisnisnya) yang dikontribusikan ke trustfund ini boleh dikatakan sebagai duit sumbangan dan bukan milik pribadi /bisnis lagi, alias tidak bisa ditarik untuk expense pribadi/bisnis. duit itu sudah berubah kategori dan hanya bisa dipake untuk tujuan charity.

walo orangnya juga memang somewhat charitable, tapi motif utama sebenarnya adalah untuk menghindari pajak. ato lebih tepatnya, daripada sebagian duitnya dibayar sebagai pajak untuk pemerintah, mending dialirkan ke charitable trust fund ini. dengan demikian, dia memanfaatkan keringanan pajak yang bisa dia dapet dari pemerintah atas duit sumbangan ini. begitu pemikirannya. mungkin skepticismnya akan ketidakefisienan organisasi pemerintah dalam menangani duit rakyat juga sedikit berperan. besides, dengan melakukan trik seperti ini, dia juga mempunyai kontrol yang lebih gede bagaimana dia bisa mengalirkan duit sumbangan ke organisasi dengan misi yang paralel dengan visi dan prinsip hidupnya.

di luar apakah duit sumbangan ini murni bermisi sosial ato sekedar alat untuk mendapatkan keringanan pajak, in bigger picture, charity is still a charity. impact sedikit sebanyak pasti akan ada. paling hanya dengan cara yang berbeda. the point is though, saya cukup terkesan denga bagaimana terstrukturnya dan sistematisnya proses ini.

nah, itu hanya dari sisi funding. blom lagi ngomongin konsep dan model2nya dan eksekusinya.
i think the best form of philanthropy is still the private foundation type ya, seperti foundation2 yang duduk di atas endowment yang empuk itu. tapi ada juga npo yang saya liat yang dieksekusikan dan dijalankan seperti entiti for-profit, dan itu bukan berarti hal yang buruk kupikir. in fact, it's probably the next best form after private foundation. bagaimanapun, kurasa npo yang mempunyai stream of revenue yang konsisten adalah lebih bagus, karena model ini lebih sustainable.

im just gonna bookmark these for now untuk bacaan nanti. ada banyak jargon2 laen yang belakangan sering kudengar seperti pri, mri, tapi masih blom kupahami benar mengenainya :mikir:

http://www.philanthropyjournal.org/resources/managementleadership/unscrambling-%E2%80%98mris%E2%80%99-and-%E2%80%98pris%E2%80%99

http://rockpa.org/document.doc?id=16

tuscany
03-06-2013, 02:14 AM
wah ada yang mau jadi filantropis nih :cengir:

ndugu
03-06-2013, 02:37 AM
:lololol:
ngga lah, ga ada duitnya :cengir:
ntar tunggu menang lotere dulu ya :cengir:

ndugu
11-06-2013, 11:42 PM
http://finance.yahoo.com/news/duke-grad-student-secretly-lived-in-a-van-to-escape-loan-debt-194021112.html

setelah krismon real estate bbrp taon yang lalu, keliatannya college loan ada lah krismon selanjutnya ya ::elaugh:: rasanya sudah bbrp taon belakangan ini baca tentang ini mulu. what's scary is, logically, loan takers ini rata2 adalah orang muda, mungkin late teenagers or early 20s, basically orang2 yang lagi mo kuliah. pengetahuan mengenai personal finances orang2 muda ini mungkin masih blom sematang orang2 dewasa laen yang mengambil loan untuk beli rumah. even then, orang dewasa seperti itu pun masih bisa screw up, let alone the anak2 muda. masih untung kalo ada yang bisa memberi advis, kalo ngga? they dont know what they are getting into.

ngeliat kasus2 seperti ini, rasanya saya semakin menyadari betapa beruntungnya saya tidak berada di posisi demikian ya? something i know i took for granted selama ini :mikir:

artikel di atas cukup menarik, a very resourceful guy. dan quite amazing juga ngeliat mobilnya yang rapi jadi rumah ::elaugh:: maybe on my next life, kalo ada kesempatan seperti ini, i would love to try it too :mrgreen:

ndugu
14-06-2013, 10:18 AM
tadi di suatu acara, ngobrol2 dengan anak muda kuliahan taon terakhir. yah, seperti biasa - idealistik, punya ide bisnis yang bole dikatakan naif. i think i just popped his bubble. and in a few occasions, perhaps i let my cynicism did the talking, though some he actually found amusing.

padahal selama ini kukira saya termasuk naif dan idealistik juga. but talking to him makes me seem old. have i forgotten how to be young? ::elaugh::

demikian lah hukum alam ya? ::elaugh::


mungkin adalah hukum alam bahwa semakin bertambah umur seorang manusia, semakin bertambah pula kesinisannya.

are we that horrible?

ndugu
16-06-2013, 10:30 AM
http://www.youtube.com/watch?v=e86hSRwkVoA

Come on don't you have a heart?
You don't want these animals to depart ?
Forget the x factor and the top ten singing chart,
What about the endangered animals and the poison dart.
The arnour leopard, the Siberian tiger and polar bear ,
They are so gorgeous, it is just not fair.
If I say their Latin name, will you listen more ?
Oh Louis please dont say this is a bore.
Varanus komodenis, komodo dragon by the way.
Why does man have to take them all away?
Man you are such a fool.
Snakes killed alive for handbags that is just not cool.
Please listen to my passion, although it may not be in fashion.
I can not sing it, you might laugh,
I can not dance, you would say I was daft.
But I am seven
And I want these animals to last!!

source: http://www.oliviabinfield.co.uk/


this is a really good and strong poem, regardless of age
definitely something to ponder about

:mikir:

ndugu
11-07-2013, 12:41 AM
http://news.yahoo.com/blogs/sideshow/turkish-man-locks-head-wire-cage-quit-smoking-181317271.html

cara quit smoking.
yang orang turki pake helm :cengir:
tapi yang paling lucu menurutku adalah yang ini :cengir:


Building a cage for your own head might be less extreme than the plan to quit smoking employed by California’s Etta Mae Lopez. In May, the 31-year-old waited outside a police station where she subsequently slapped a police officer. It was all according to plan: Lopez wanted to be sent to jail, where smoking is prohibited. And she got her wish with a 63-day sentence.

tuscany
11-07-2013, 04:35 AM
Kira2 mbok jamu udah baca ini belum ya?
sekalian summon ga_genah dan teman2 sekantor serendipity

mbok jamu
11-07-2013, 04:49 AM
Ora mudeng.. sepik no inglis :cengir:

serendipity
11-07-2013, 11:46 AM
pake helm bikin sesek juga deh gu ;D

tuscany tadi pagi aku nonton berita, ternyata di indonesia udah ada aturan jangan merokok. Kalo melanggar didenda 50 juta. Huuuh... mestinya ta aduin aje ya

ndugu
29-07-2013, 09:15 AM
http://www.youtube.com/watch?v=YY92TV4_Wc0
another example of foxnews in action
saya yang nonton aja sampe :lololol:
kudos to him for being able to stay so calm
semoga publicity ini semakin membuat bukunya semakin laku

stay classy, foxnews, stay classy

tuscany
29-07-2013, 02:45 PM
that's how a real scholar argues :)

ternyata reza dan aslan lebih scholar dari yang kuduga ::elaugh::

ndugu
30-07-2013, 02:09 AM
http://news.yahoo.com/pope-says-gays-must-not-judged-marginalized-110838664.html


"If a person is gay and seeks God and has good will, who am I to judge him? - Pope Francis

true that.

di luar sekian isu yang saya setuju/tidak setuju dengan gereja katolik and other religion business, kurasa trip paus yang baru2 ini ke negara latin amerika memberi PR yang relatif bagus. usahanya untuk lebih membumi kupikir jauh lebih efektif daripada image paus yang selama ini berada di khayangan dan out of touch.

AsLan
30-07-2013, 02:18 AM
Masalah gay kayaknya dari dulu pendirian gereja tetap sama yaitu: orangnya diterima, perilaku homosexnya tidak.

Yesus sendiri berkata bahwa Dia sahabat para pencuri dan pelacur, tapi pada seorang pelacur Yesus berkata "jangan berdosa lagi..."

ndugu
31-07-2013, 02:29 AM
saya sih ngerasa messagenya di luar itu ya. jangan hanya mengintepretasi secara literal.
nobody, not even a pope, can judge gays. or judge anybody for that matter. i think that's a good reminder to everyone, because after all, kita manusia memang mempunyai kecenderungan untuk menghakimi orang laen. (i'm guilty as charged)

kurasa paus ini berusaha untuk lebih humanis. bbrp waktu yang lalu kan dia juga sempat memberikan komentar yang inclusive terhadap atheist (walo katanya vatican menarik statement paus francis ini :cengir: ah, politik gereja kadang emang lucu2 :cengir:). orang2 kalangan agama kan kadang suka terlalu terpaku pada scripture dan tradisi aja, seperti benedict yang lalu, tradisionalis. sedangkan kurasa masih ada hal2 laen yang lebih penting dan perlu ditekankan, do good, be good to each other. saya menganggap itu humanis. urusan tuhan dan mahkluk2 khayangan laennya harusnya belakangan :cengir:

mungkin perlu didirikan agama baru bernama humanisme :cengir:

AsLan
31-07-2013, 03:27 AM
Kenapa gak boleh nge judge?

Manusia memang mahluk yg selalu menginterpretasikan segala sesuatu, judgment itu salah satu tugas penting manusia di dunia ini.

Misalnya gw men judge seorang gay, lalu kamu men judge gw sebagai seorang yg men judge orang lain...

Itu semua adalah judgment.

Jadi judgment itu boleh, yg penting harus berdasarkan kebenaran.

ndugu
31-07-2013, 03:39 AM
maksud judgement di sini sangat luas ya. dan bener, setiap manusia memang terkadang harus membuat judgement call di persimpangan jalan hidupnya.

tapi maksud judgement dalam konteksku lebih ke judgement yang tidak berbasis, ato prejudice / prasangka terhadap orang laen regardless apa cerita di belakangnya. contohnya di post #217, obviously interviewernya sudah membuat asumsi prematur dan mempunyai pandangan bias terhadap interviewee, padahal mungkin masih blom membaca bukunya, dan bahkan melontarkan klaim ga berbasis. ato orang yang ngejudge moralitas orang laen tanpa memperhatikan latar belakangnya.

i dont know about you. yang pasti saya mencoba dan berusaha untuk tidak begitu.

AsLan
01-08-2013, 01:26 AM
Kayaknya judgmen mu kepada kaum theis udah pake template baku :)) itu kan namanya prejudice.

ndugu
01-08-2013, 01:31 AM
oh, im not saying i am not guilty :cengir:
tapi menurutku sih saya udah jauh lebih mendingan dibandingkan dulu (jaman ababil) :cengir: at least saya dengan sadar berusaha menguranginya (post #125 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/486-renungan-ndugu-v2-0?p=265540&viewfull=1#post265540)). theist maupun atheist, kalo berada di posisi ekstrim (biarpun di ujung spektrum yang berlawanan), sama aja masalahnya.

ndugu
01-08-2013, 09:28 AM
hmm..
actually, while we are at it
lemme repost this as a reminder to myself

:mikir:




“Freethinkers are those who are willing to use their minds without prejudice and without fearing to understand things that clash with their own customs, privileges, or beliefs. This state of mind is not common, but it is essential for right thinking...” - Leo Tolstoy
Reminder to myself
karena ada kalanya saya lupa and was carried away

ndugu
26-08-2013, 12:14 PM
cuman mo mampir membersihkan debu :cengir:
blom ketemu ilham untuk menulis :cengir:

danalingga
26-08-2013, 03:57 PM
Ikut bantu2 bersihin. ::hihi::

ndugu
28-08-2013, 12:00 PM
Girls who play in dirt grow up healthier according to researcher
http://mynorthwest.com/11/493934/Girls-who-play-in-dirt-grow-up-healthier-according-to-researcher

tuh kan
i tell ya
manusia memang seharusnya perlu terekspose dengan kekotoran. biar kebal :cengir:

ndugu
28-08-2013, 10:43 PM
as i have always said, semakin tua, semakin rendah confidence saya terhadap humanity.

manusia ini mahkluk yang lucu sebenarnya. a very proud species. sangat bangga akan bangsa mereka sendiri akan intelegensinya, peradabannya, moralitasnya, dan lain sebagainya, dibandingkan other lowly species. disamakan dengan binatang lain adalah penghinaan.

tapi kalo ngeliat tingkah manusia yang sepertinya demen konflik dan perang dan brantem, you can't help but wonder. apa bedanya dengan binatang2 laen? aren't we supposed to have the intelligence to sit down and talk and be civil to each other? apakah mahkluk manusia ini memang bener sangat membanggakan?

ndugu
29-08-2013, 04:07 AM
and then...
on the other hand, here is a small town news
http://news.yahoo.com/college-athletes--remarkable-honesty-caught-on-camera-142529420.html
(video di link)

4 anak muda memasuki toko yang sebenarnya sudah tutup tapi dikiranya masih dibuka karena pintu ga dikunci dan lampu masih nyala. Lalu mereka mengambil bbrp barang, mencari penjaga toko, ga ketemu, trus meninggalkan duit di kasir untuk membayar barang yang diambil sekalian meninggalkan recehan untuk membayar pajak. semua itu kesorot dari kamera cctv yang dipasang di toko. manager toko mendapat alert dari alarm yang dipasang di toko untuk mendeteksi pencuri, ngecek video, lalu meminta stasiun tivi untuk melacak 4 anak muda ini, sampe ke sebuah college, untuk berterima kasih dan memberi sedikit hadiah atas kejujuran mereka.

stories like this should happen more often. and i hope it happens often enough to restore my faith in humanity

:cengir:

ndugu
09-09-2013, 05:57 AM
saya pengen mengangkat topik mengenai keanehan mahkluk bernama manusia lagi. dan kali ini mengenai ide kecantikan.

sebenarnya amazing juga melihat seberapa jauh langkah yang berani ditempuh oleh manusia atas nama kecantikan. cewe2 menyengsarakan kakinya sendiri dengan menggunakan sepatu2 hak tinggi. sebenarnya untuk apa? sudah diketahui itu postur yang tidak bagus. yang ada hanya membahayakan diri dan meningkatkan probabilitas mencederakan diri. is it worth risking yourself untuk menambah sekian senti pada ketinggian badan sesungguhnya? who are we kidding? berdandan, aktivitas untuk meng-create ilusi optikal pada wajah, yang sebenarnya kalo dilihat2, itulah yang dilakukan oleh badut. dan kenapa seonggok batu permata bisa dinilai setinggi itu biarpun secara fungsional sama skali tidak ada? karena kelangkaan materi itu, saya bisa terima. but nothing more than that. yet, manusia rela membayar harga tinggi untuk barang2 seperti ini. tapi ini masih mending, karena semua ini hanya berada di surface.

beribu tahun yang lalu, manusia sudah mempunyai ide untuk 'mempercantik' diri dengan bahan pewarna alami dan berbagai bahan metal yang ditemukan. tour guide di suatu situs arkeologi peradaban maya juga menceritakan bahwa ribuan tahun yang lalu orang2 maya pun sudah melakukan dental mutilation untuk alasan astetik. cewe2 chinese jaman dahulu melakukan praktek mengikat kaki untuk mengecilkan kaki, juga alasan astetik.

you would think mahkluk bernama manusia yang selalu membanggakan dirinya sebagai mahkluk paling pinter akan menyadari ke-absurd-an praktek2 ini di jaman sekarang. of course. not.

seperti yang dikatakan si tour guide, manusia jaman dulu dengan jaman skarang memang masih sama aja. bayangkan, seribu ato dua ribu tahun kedepan, manusia2 masa depan menggali2 situs arkeologi dari jaman sekarang dan menemukan tengkorak manusia yang rahangnya sudah dipermak seperti oplas2 orang korea itu. mungkin ini bisa disangka sebagai spesies manusia baru. ato menemukan 2 balon silikon di fosil manusia. let's imagine, what would they say?

itu lah manusia :cengir:

danalingga
09-09-2013, 07:35 AM
sebenarnya amazing juga melihat seberapa jauh langkah yang berani ditempuh oleh manusia atas nama kecantikan. cewe2 menyengsarakan kakinya sendiri dengan menggunakan sepatu2 hak tinggi. sebenarnya untuk apa? sudah diketahui itu postur yang tidak bagus. yang ada hanya membahayakan diri dan meningkatkan probabilitas mencederakan diri. is it worth risking yourself untuk menambah sekian senti pada ketinggian badan sesungguhnya? who are we kidding? berdandan, aktivitas untuk meng-create ilusi optikal pada wajah, yang sebenarnya kalo dilihat2, itulah yang dilakukan oleh badut. dan kenapa seonggok batu permata bisa dinilai setinggi itu biarpun secara fungsional sama skali tidak ada? karena kelangkaan materi itu, saya bisa terima. but nothing more than that. yet, manusia rela membayar harga tinggi untuk barang2 seperti ini. tapi ini masih mending, karena semua ini hanya berada di surface.

Yang di quote itu sepertinya karena kekuatan marketing dari perusahaan2 untuk menjual "sesuatu".

Btw, pake hak tinggi itu untuk meninggikan badan aja ya? Bukannya untuk menonjolkan lenggak2 pinggul dan bokong juga?

tuscany
09-09-2013, 05:28 PM
pake hak tinggi biar keliatan langsing.

di china sekarang ada yang rela kakinya dipotong terus disambung di tengah supaya tambah tinggi.
that is horror!

ndugu
17-09-2013, 05:07 AM
http://www.nytimes.com/2013/09/15/magazine/can-emotional-intelligence-be-taught.html

artikel ini kupikir cukup menarik :mikir:
can emotional intelligence be taught? ::elaugh::
it is said that social emotional learning (SEL) is gaining traction recently
walo kupikir idenya bagus karena membantu dan mengajar anak untuk lebih lebih mengenal diri, but i wonder how effective is it? rasanya sang guru juga memerlukan SEL itu sendiri, bukan hanya anak ::elaugh:: you need a psychologist to be a teacher here ::elaugh::

on slightly unrelated note, saya suka sama referensi mengenai self-esteem movement ini :cengir: sangat mendeskripsikan anak2 jaman sekarang juga ya :cengir:


... Without such evidence, social-emotional learning could go the way of the self-esteem movement, an ill-fated program from the 1980s in which schoolchildren repeated mantras like “I am special” and “I am beautiful.” At the time, it, too, was considered the height of progressive education. The program was largely abandoned after it ended up being connected to rising rates of narcissism.

ndugu
02-10-2013, 01:40 AM
alright, so the american government shuts down. 800 ribu pns dipaksa cuti tanpa bayar :cengir: sapa lagi kemaren yang komentar pemerintah amrik itu civil and respectful to each other? :cengir:

kisah ini bisa dijadikan drama sinetron. biarpun ngga berdarah2 dan ga ada yang masuk rumah sakit (at least nobody from the the congress), tapi dramatis ngeliat bagaimana politicians melakukan sabotage. that's the thing about dual-party system. semakin lama semakin terpisah berdasarkan ideologi.

i got a kick out of this comment though, ngeliat isu ini dari perspektif orang asing :cengir:

http://www.latimes.com/nation/nationnow/la-na-nn-government-shutdown-impact-first-day-20131001,0,4856294.story


The shutdown was strangely captivating to Marlena Knight, an Australian visiting Independence National Historical Park in Philadelphia. She told reporters that she was confounded that the impasse focused on the nation's healthcare system — an indispensable service in her home country.

“We can't imagine not having a national health system,” said Knight at the park, home to the Liberty Bell. “I just can't believe that this country can shut down over something like a national health system. Totally bizarre, as an Australian, but fascinating,” she told reporters.

saya ngerasa health care system di amrik terlalu kompleks dan membingungkan (bahkan medical schools, but that's for another discussion). biarpun ada asuransi, rasanya masih relatif mahal untuk biaya medis dibandingkan dengan negara2 industrial laennya.

yah, serasa nonton sinetron sekarang :cengir:

ndugu
09-10-2013, 03:00 AM
saya selalu ingin menulis mengenai topik tentang sense of entitlement, cuman ngga tau harus dimulai dari mana :cengir: dari observasi singkat, sepertinya ini hal yang cukup umum di kalangan negara ato komunitas 'makmur' di mana rakyatnya terlalu 'dimanjain'.

interestingly, generasi kalangan anak muda juga banyak yang mulai begitu. :mikir:

ndugu
10-10-2013, 04:00 AM
kadang saya liat ada orang yang sangat sistematis, logical, dan berurutan dalam berpikir. suatu problem besar dan kompleks dipecah2kan into smaller chunks, and dihandle satu persatu. very systematic. is that a talent or is it something that can be trained?

i dont think i have mastered the skill quite yet. at least blom sampe di level tanpa perlu struggle. i wish i could do that though naturally.

tuscany
10-10-2013, 06:22 PM
saya kenal beberapa orang yang kayaknya begitu. sistematis perlu, tapi di mana seninya kalo semua dilakukan secara sistematis?
*pembenaran pribadi ::elaugh::

ndugu
10-10-2013, 07:56 PM
Sistematis bukan brarti rigid dan kaku loh ::elaugh::
I think thats a great problem solving skill

tuscany
10-10-2013, 08:17 PM
not disagreeing here.

saya cuma merasa tidak semua masalah efektif diselesaikan secara sistematis. sebagai salah satu alat buat problem solving, yes it is very useful. tapi mari kita lihat lagi kotak peralatannya. siapa tahu ada alat/kombinasi alat yang lebih efektif dan efisien, given the context.

%no1

ndugu
10-10-2013, 08:23 PM
Thats true, memang tergantung konteks juga. :mikir:

ndugu
11-10-2013, 11:45 AM
http://en.wikipedia.org/wiki/Jack_Andraka

bbrp waktu yang lalu saya sempat baca artikel di berita mengenai anak ini, yang berhasil meng-invent alat test untuk mendeteksi kanker pankreas. anak muda, saat itu baru umur 15 taon. dan saat itu saya sangat terkesan akan pencapaian itu, karena yang selama ini kudengar mengenai kanker pankreas adalah sering kali pendeteksian yang telat, dan jenis kanker yang mempunyai tingkat survival yang sangat rendah mostly karena pendeteksian yang telat itu.

alat deteksinya simpel aja, just like a strip test seperti yang biasa dipake oleh pasien diabetes. dengan akurasi katanya 90%. another impressive thing?


Andraka's sensor costs $0.03 (compared to the $800 cost of a standard test) and 10 tests can be performed per strip, taking 5 minutes each. The method is 168 times faster, 26,667 times less expensive, and 400 times more sensitive than ELISA, and 25% to 50% more accurate than the CA19-9 test

kurasa dengan metode test yang cukup murah dan simpel ini adalah insentif yang cukup gede untuk orang melakukan test awal. kudengar dia sudah mematenkannya, dan kuharap harga test ini tetep bisa ditekan dengan rendah. dan kuharap dia (and whichever company yang bekerja sama dengannya untuk memproduksi ini) ngga mengambil jalan yang sama dengan myriad genetics.

http://www.policymic.com/articles/41739/angelina-jolie-brca1-mutation-why-is-the-breast-cancer-test-at-the-center-of-a-supreme-court-battle

again, pertama kali mendengar mengenai perusahaan myriad genetics adalah sewaktu coverage mengenai breast cancer test lagi heboh2nya karena kasus mastectomy-nya angelina jolie. so myriad genetics ini mematenkan sequence dna kanker payudara. untuk melakukan test, diperlukan dna itu. dan untuk dna itu, harus bayar sekian ribu dolar. bagaimana dengan orang2 yang ingin melakukan test tapi tidak mampu? tentu saja sekarang kasus itu diperdebatkan di supreme court, karena bagaimana sesuatu yang alami ini bisa dipatenkan? salah satu persyaratan pematenan kan noveltynya, sesuatu yang alami tidak bisa dipatenkan.

secara legal, kasus dna itu memang tidak sama dengan katakan alat strip pendeteksi kanker pankreas ini yang murni bisa dikategorikan sebagai invention. but still, i hope he doesnt go the way myriad genetics did. that's greed.

isu menarik laennya yang diangkat dari berita anak ini juga adalah open access terhadap publikasi medis. ternyata saat dia melakukan research, selalu terbentur pada publikasi jurnal medis yang tertutup. dalam arti, dia harus membayar puluhan dolar untuk membaca jurnal medis. yang namanya riset kan pasti donk ya perlu banyak nyari materi, biarpun hanya membaca aja.



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b7/How_Open_Access_Empowered_a_16-Year-Old_to_Make_Cancer_Breakthrough.ogv

halangan2 seperti ini hanya menghambat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. anak umur 15 yang banyak membaca dan mencari tau bisa menghasilkan sesuatu yang bisa menyelamatkan nyawa manusia. bagaimana kalo seandainya informasi2 penting ini dibuka? peluang penemuan2 baru semakin lebih gede harusnya.

that's collaboration and crowdsourcing at its heart.

tuscany
11-10-2013, 06:18 PM
kebanyakan kalo mau baca publikasi ilmiah memang ada fee kecuali dia bagian dari institusi riset. kurasa bukan tantangan terbesar sih karena bakal banyak jalan keluar seperti mengintensifkan networking. kemungkinannya maintenance publikasi ilmiah (yang bermutu) itu mahal jadi kalo tidak ada subsidi maka sepenuhnya pembiayaan bertumpu pada fee tsb. sekarang mulai bermunculan jurnal2 yang sifatnya open source, tapi tetap aja yang high qualified masih pake jalur tradisional. mungkin juga menjadi prestise mereka, who knows.

ndugu
16-10-2013, 04:48 AM
apakah setiap manusia secara alami mempunyai keinginan untuk merasa diperlukan, merasa berguna, dan bisa berkontribusi ke sekitar? dan apakah itu secara ga langsung adalah keinginan untuk mendefinisikan identitas dan tujuan hidup mereka?

ndugu
21-10-2013, 10:04 AM
kelahiran dan kematian adalah dua hal yang sangat alami dalam yang namanya hidup, tapi lucunya stigma yang tertempel di kedua proses kehidupan ini bisa sangat jauh berbeda. kelahiran dirayakan, kematian memaksa orang berkabung. why not vice versa?

saya selalu merasa kematian memerlukan public relation (PR) yang lebih positif. selama ini kematian selalu dihubungkan dengan yang serem2. perhaps something like this can help. paling liriknya bisa diubah dikit seperti di bagian yang 'membodohkan' kematian. but at least it was done in good humor. and the happier tune and cute characters would certainly help.


Judul: Dumb ways to die


http://www.youtube.com/watch?v=IJNR2EpS0jw

barangkali dengan PR yang lebih baik akan membuat orang lebih bisa menerima kenyataan hidup bernama kematian.
:cengir:

itsreza
21-10-2013, 12:23 PM
kematian dihubungkan dengan kehilangan, mempersiapkan diri
menghadapi kematian mungkin akan membuatnya lebih dinantikan
setidaknya untuk diri sendiri.

dumb ways to die PR kematian yang baik, ponakan sampe hapal liriknya ;D

ndugu
28-10-2013, 04:49 AM
sebenarnya komentar Mr. OldFriend ada benernya juga. kita sebut saja Mr. OldFriend, karena orang ini memang seorang temen yang umurnya sudah cukup senior. mungkin late 60an.

sekitar 2-3 taon yang lalu (i think), Mr. OldFriend sempat diajak ke museum/pameran by someone we know in common, yang sebenarnya juga invitationnya came indirectly from me. dan Mr OldFriend ini berkomentar yang sudah saya lupa persis bagaimana tapi kira2 intinya 'bagus untuk terus mengedukasi diri'.

selama ini, i never really looked at it this way. mengunjungi museum itu mengedukasi diri? naahh ::elaugh:: mungkin karena kita cenderung berpikir tempat edukasi biasanya hanya didapati dari sekolah ato institusi pendidikan. tapi, kalo dipikir2kan kembali, komentarnya yang kedengaran kontemplatif sebenarnya ada benernya.

kemaren abis ke museum, i learned quite a bit of things. dan sampe skarang pun masih kepikir2. and for some reason, komentar Mr. OldFriend itu kembali terngiang2. that kinda reminds me too, kenapa saya suka mengunjungi museum. tetapi untuk seseorang yang mengklaim diri menyukai museum, harus diakui dalam 2-3 taon belakangan ini, museum2 dan pameran2 yang kukunjungi mungkin hanya bisa dihitung dengan tangan. that's kinda sad ::elaugh::

i should find time for myself and rectify that :mikir:
easier said than done though :cengir:
*sok sibuk*

ndugu
01-11-2013, 02:26 AM
http://www.forbes.com/sites/monteburke/2013/10/30/michael-bloomberg-the-exit-interview/

regardless of what people say about him though (being a nanny mayor and bending the rules), i think he has done a pretty good job running a city as big as new york city. dan menurutku yang paling menarik juga adalah karena dia udah saking kaya raya-nya, dia tidak terbebani oleh agenda partai dan permainan politik laennya. not even agenda untuk membuat dirinya lebih kaya, karena toh dia sudah mempunyai lebih dari cukup duitnya. in fact, he can do whatever he wants. he sets his own agenda dan melakukan apa yang dirasakannya baik in term of public service. dengan kamusnya sendiri, dengan data2 konkrit sebagai measurementnya. :cengir:

i find him to be an interesting figure. setelah batas periode mayoralnya abis akhir taon ini, saya masih tertarik dengan sepak terjangnya lewat organisasi filantropinya. sayang waktu itu dia ngga ngikut pemilu presiden ya :cengir: kalo iya, bakal menarik untuk diamati juga. in any case, saya harap dia tetep memperjuangkan misi dan visinya lewat mayors against illegal guns-nya. the country is way due to tackle this issue head on.

tuscany
01-11-2013, 03:02 PM
orang yang sudah selesai dengan dirinya jadi bisa menoleh ke sekitar dan membantu sesama.